BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI

BAB II:TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

BAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi


UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI PEDOMAN HUBUNGAN KERJA ANTARA ARSITEK DENGAN PENGGUNA JASA. Kode Etik dan Kaidah Tata Laku. Perencanaan Perancangan Arsitektur

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi


KEBIJAKAN DAN PENYIAPAN LELANG AWAL TA.2017

Mekanisme Pengadaan Langsung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. swasta yang bergerak di bidang kontraktor. CV. Oki Suganda Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 2

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

LARANGAN PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN DENGAN CARA DUA TAHAP DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT.MRC didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Jony Fredrik Berthold

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai hasil dari penelitian ini, yaitu: perencana, dan persiapan dokumen lelang

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi

DASAR-DASAR PELELANGAN

MATERI 3 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-2. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Owner (Pemilik Proyek)

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII

KEBIJAKAN LOGISTIK Jasa penelitian dan konsultan dalam bidang manajemen dan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

Transkripsi:

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Profil Perusahaan PT. Tata Nusa Tiara International bergerak dalam bidang konsultan arsitektur dan Menejement Konstruksi. Berkantor di Jl. Taman Cilandak IV No. 54 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Jakata Selatan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1991 oleh Takeshi Abe bersama beberapa partner dari Jepang. PT. Tata Nusa Tiara International semula bernama Design International. PT. Tata Nusa Tiara International telah merencanakan beberapa Bangunan Komersial dan spesialisasi bangunan Pabrik dan Pergudangan dengan client perusahaan nasional maupun international. 2.1.1 Sejarah Perusahaan Bangunan kami menampilkan citra kohesif modern modernisme saat ini dan teknologi, menjaga visi "yang terbaik dari kedua dunia". Dengan nama PT. Tata Nusa Tiara Internasional kita berkembang untuk memperluas ke negara-negara lain di dekat masa depan. Kami diakui secara internasional untuk perencanaan dan desain komersial kami untuk proyek penggunaan campuran, ritel dan Perhotelan dan pengembangan pabrik. Sejarah pengalaman perusahaan kumulatif mencakup proyek di seluruh dunia dari setiap layanan yang bisa dibayangkan Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 12

Terkait dengan master planning, arsitektur & interior. Hasilnya telah memenangkan banyak penghargaan dan penghargaan Dan menampilkan fitur dalam banyak publikasi internasional. Kekuatan kita ada pada orang-orangnya yang membawa ke setiap proyek pengetahuan, kreativitas dan komitmen itu Diperlukan untuk mengambil setiap perkembangan dengan potensi maksimalnya. Kualitas penting bagi bisnis kami karena kami menghargai pelanggan kami. Kami berusaha untuk menyediakan pelanggan kami Produk dan layanan yang memenuhi dan bahkan melebihi harapan mereka. Kami berkomitmen untuk terus menerus Perbaikan telah membentuk Sistem Manajemen Mutu yang menyediakan kerangka kerja untuk mengukur dan Meningkatkan kinerja kami 2.1.2 Visi, Misi dan Komitmen Perusahaan Visi kami adalah mengembangkan bukan hanya karakter bangunan tapi juga rasa memiliki miliknya Pelanggan untuk mencapai hasil yang inovatif, namun bersimpati kepada lingkungan sekitar. Pada akhirnya, kami membuat Arsitektur, bukan hanya bangunan... Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 13

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaa n Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. Tata Nusa Tiaraa International 2.2 Definisi Proyek 2.2..1. Pengertian Proyek Dalam mengerjakan suatu proyek, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai pengertian proyek, berikut pengertiann proyek menurut : Hira Nahuja, adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun ( konstruksi atau diluar konstruksi) dengann satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya. Imam Soeharto, suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. 2.2..2. Macam-macam Proyek Menurut R.D. Achibald (1976) macamm macam proyek adalah sebagai beikut : Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitekturr 14

2 Proyek Kapital (Modal) Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan dan konstruksi. 3 Proyek Pengembangan adalah proyek dimana perencana hanya mengembangkan proyek yang telah ada. 4 Proyek Pengembangan dan penelitian. 5 Proyek Sistem Informasi.Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahan 2.2.3. Pemberi Tugas/Sumber Proyek Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek seperti dalam diagram, yaitu : Tabel 1. Table diagram sumber proyek Pemberi Pemerintah Swasta Proses : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan 1. Proyek Pemerintah: Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus berbadan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan. Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU) berhak mendapatkan projek dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan owner. Untuk melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan mengadakan proses pemeriksaan guna mengatur keuangan yang berhubungan dengan uang pemerintah. 2. Proyek Swasta Bila owner berbentuk perusahaan pada umumnya direktur perusahaan mengangkat seorang pemimpin projek tidak jarang perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi pekerjaan proyek. Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 15

2.2.4. Cara Mendapatkan Proyek Secara umum konsultan perencana untuk mendapatkan pekerjaan dari Bouwheer (pemilik proyek) baik swasta maupun pemerintah. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proyek didapat dengan cara : 1. Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa. 2. Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan 3. jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui media massa, 4. Pemilihan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi. 5. Penunjukan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya perencana menerima Kerangka Acuan Kerja (TOR) dari pemberi tugas sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan perencanaan. Setelah menerima TOR, maka konsultan perencana membuat usulan Pra Rencana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pra Rencana ini meliputi : a. Konsep perencanaan. b. Design awal (denah, tampak). c. Usulan penawaran biaya (fee) perencanaan. Kemudian usulan desain dipresentasikan kepada pemberi tugas, di mana dalam tahap ini konsultan perencana akan mendapatkan koreksi atau langsung disetujui. Apabila belum disetujui, maka konsultan harus mengadakan revisi terhadap pra rencana yang diusulkan. Setelah usulan pra rencana disetujui, maka pemberi tugas Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 16

memberikan surat perintah (SPK) sebagai dasar konsultan perencana untuk melakukan kerja sepenuhnya. 2.3. Pihak Pihak Yang Terkait Dalam Pelaksanaan Proyek Suatu proyek merupakan suatu lingkup pekerjaan dan organisasi yang sangat kompleks susunannya terdapat bagian yang masing-masing merupakan ahli dalam bidangnya. Pembagian semacam ini adalah bertujuan untuk menciptakan suatu mekanisme kerja yang teratur dan rapi sehingga pelaksanaan proyek tersebut dapat berlangsung dengan lancar. Adapun pihak yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : Pemberi Tugas : Adalah seseorang atau badan hukum, baik itu swasta maupun pemerintah yang mempunyai gagasan untuk membuat suatu bangunan serta menyampaikan keinginannya pada seorang ahli bangunan untuk merencanakan apa yang dikehendaki serta besarnya biaya yang diperlukan dalam proyek tersebut. Konsultan Perencana : Adalah seseorang atau badan hukum sebagai pihak yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk merencanakan dan memberikan penjelasan yang tertuang dalam bentuk gambar rencana dalam batas yang telah ditentukan baik itu secara teknis maupun administratif. Adapun pihak yang bergabung dalam konsultan perencana ini meliputi bidang keahlian khusus, seperti; Arsitektural, Struktur dan konstruksi, Mekanikal dan elektrikal. 2.4. Jenis Konsultan (consultan) Dalam pelaksaan proyek perlu ditentukannya Konsultan untuk merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan studi kelayakan, mengawasi berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan mengatur pelaksanaan proyek konstruksi. (Priyanto, 2012). Adapun jenis-jenis Konsultan menurut (Priyanto, 2012) sebagai berikut : Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 17

2.4.1. Konsultan Perencana (Planning & Design) Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum yang dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan perencanaan. Konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk oleh owner berada langsung dibawah owner Karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan estetika ruangan. (Priyanto, 2012). 2.4.2. Konsultan Pengawas Menurut (Priyanto, 2012), Konsultan pengawas merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas merupakan badan usaha ataupun perorangan, konsultan pengawas dalam proyek memiliki tugas-tugas sebagai berikut: Melaksanakan pengawasan teratur dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor Mempublikasikan laporan prestasi kerja proyek kepada semua pihak yang terkait. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja dalam proyek. Dapat juga memberikan saran dan pertimbangan kepada pemilik proyek (owner) atau kontraktor dalam proyek di dalam pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung. 2.4.3. Konsultan Manajemen Kontruksi (Konsultan MK) Konsultan manajemen konstruksi (Konsultan MK) merupakan orang yang bertugas dalam pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi secara lengkap di bidang ke ahlian arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, serta lain-lain. Mulai sejak tahap proses, perancangan, pelaksanaan konstruksi, masa pemeliharaan, pengadaan peralatan dan perlengkapan secara menyeluruh sampai dengan beroperasinya bangunan tersebut sesuai dengan rancangan. (Priyanto, 2012). Konsultan yang menjadi tempat kerja praktik kali ini yaitu bertugas dalam pelaksanaan desain perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 18

estetika ruangan. Adapun jenis konsultan tersebut yaitu Konsultan Perencana (planning & design). 2.5. Klasifikasi Konsultan Perencana 2.5.1. Konsultan Swasta Badan usaha ini di dirikan oelh seseorang atau kelompok orang dengan modal sendiri, atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik. 2.5.2. Konsultan Pemerintah Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang didalamnya bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan atas pelayanan, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam, yaitu: 1. Konsutasn Perencana Murni Adalah kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun pelaksanaanya diserahkan kepada pihak lain. 2. Konsultan Perencana Campuran Konsultan jenis ini melakukan tugas dan fungsi yaitu perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam proses pelaksanaanya. 2.6. Kualifikasi Konsultan Perencana Adapun kualifikasi konsultan perencana berdasarkan peraturan pemerintah No. 4/2010 pasal 8B yaitu sebagai berikut : 1. Kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi : Kualifikasi usaha besar Kualifikasi usaha menengah Kualifikasi usaha kecil Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 19

2. Setiap kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibagi menjadi beberapa subkualifikasi usaha jasa konstruksi. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian subkualifikasi usaha jasa konstruksi sebagai dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan menteri. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah mengenai kriteria usaha yaitu sebagai berikut : 1. Kriteria Usaha Mikro : Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 Juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta 2. Kriteria Usaha Kecil : Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50 juta sampai dengan paling banyak Rp.500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.300 juta sampai dengan paling banyan Rp.2,5 milyar. 3. Kriteria Usaha Menengah : Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta sampai dengan paling banyak Rp.10 Milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2,5 Milyar sampai dengan paling banyak Rp.50 Milyar. Adapun batasan nilai pekerjaan menurut peraturan presiden No. 54 Tahun 2010, bahwa nilai paket pekerjaan pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya sampai dengan Rp. 2.5 Milyar diperuntukan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil. Hak dan Kewajiban, Tugas, Wewenang Konsultan Perencana Menurut IAI (Ikata Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya, 1991 mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas. Perencana mempunyai beberapa hak antara lain : a. Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 20

b. Perencana berhak meolak segala bentuk penilaian estesis dan hasil rancangan baik yang dilakukan oleh pengawasan maupun pemberi tugas. c. Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasanalasan sebagai berikut : Pertimbangan individu Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak Akibat kelalaian pemberi tugas Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah : a. Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oleh pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat yang dapat dihindari dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim. b. Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala pekerjaan apabila kesalahan tersebut dilakukan oleh arsitek secara sengaja. Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman kerja antara arsitek dengan pemberi tugas dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 5/KPT/CK 1984 dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup beberapa lingkup pekerjaan, antara lain : a. Lingkup Pekerjaan Pokok Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap, Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan syarat administrasi serta teknis. Penyusunan rancangan anggaran biaya. Turut mengawasi dan menyeleksi proses perlelangan. b. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan pelengkap adalah kegiatan yang mungkin dilakukan dengan keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu : Pembuatan maket dan gambar prerspektif Penyelidikan tanah Penelitian dan pemetaan tapak Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 21

Pencarian dan pengadaan data c. Lingkup kerja khusus Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang arsitektural, seperti perhitungan konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, instalasi listrik, dan pekerjaan lainnya. Adapun wewenangan konsultan perencanaan adalah : Mengubah rancangan bangunan Perencanaan secara tertulis mempunyai wewenangan untuk memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu dan mengadakan perubahan. Melakukan pekerjaan tambahan Perencana juga mempunyai wewenang untuk segera memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu agar melakukan persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas asal sesuai dengan jumlah biaya dalam pos pekerjaan tak terduga. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam uraian syarat-syarat serta tidak secara tegas disimpulkan dalam gambar-gambar arsitektural. Menilai pembayaran angsuran kontraktor Perencana berwenang menilai berdasarkan prestasi pekerjaan pada hari pemeriksaan, sehingga pemborong berhak atau tidak untuk menerima seluruh atau sebagian pembayaran. 2.7. Hak dan Kewajiban, Tugas, Wewenang Konsultan Perencana Menurut IAI (Ikata Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya, 1991 mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas. Perencana mempunyai beberapa hak antara lain : d. Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 22

e. Perencana berhak meolak segala bentuk penilaian estesis dan hasil rancangan baik yang dilakukan oleh pengawasan maupun pemberi tugas. f. Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasanalasan sebagai berikut : Pertimbangan individu Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak Akibat kelalaian pemberi tugas Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah : c. Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oleh pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat yang dapat dihindari dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim. d. Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala pekerjaan apabila kesalahan tersebut dilakukan oleh arsitek secara sengaja. Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman kerja antara arsitek dengan pemberi tugas dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 5/KPT/CK 1984 dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup beberapa lingkup pekerjaan, antara lain : d. Lingkup Pekerjaan Pokok Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap, Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan syarat administrasi serta teknis. Penyusunan rancangan anggaran biaya. Turut mengawasi dan menyeleksi proses perlelangan. e. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan pelengkap adalah kegiatan yang mungkin dilakukan dengan keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu : Pembuatan maket dan gambar prerspektif Penyelidikan tanah Penelitian dan pemetaan tapak Dedy Hermawan 41212120073 - Program Studi Arsitektur 23