BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. 3.1.2 Subjek Penelitian Tempat penelitian yang penulis lakukan adalah diruang kelas 5 SDN Jombor Kecamatan Tuntang Semester II tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas 5 SDN Jombor Kecamatan Tuntang berjumlah 20 orang terdiri dari 8 perempuan dan laki-laki 12. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y). 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas (independen) menurut Sugiyono (2010:39) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media konkrit. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu tipe dari pembelajaran kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan 31

32 mempertimbangkan jawaban yang paling tepat sedangkan media konkrit adalah objek yang sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu. Siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran, karena akan dituntut tanggung jawab setiap individu dan tanggungjawab kelompok. Sedangkan media benda konkrit adalah objek yang sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.. Dengan demikian akan terjadi suatu kompetisi atau pertarungan dalam hal akademik, setiap siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media konkrit maka siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, lebih bisa bekerjasama dengan teman lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Sehingga dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media konkrit akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran sehingga hasil belajar mencapai optimal. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2010:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada materi cahaya dan sifat-sifatnya siswa kelas 5 SDN Jombor. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang mengacu pada model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98). Langkah-langkah penelitian tindakan yang ditempuh dalam setiap siklus mencakup 3 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan (3) evaluasi-refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

33 Observasi Refleksi Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Perencanaan Tindakan Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber:Arikunto, 2006:98) Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. 3.4 Rencana Pelaksanaan Siklus 1 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas 5 SDN Jombor. Ada dua siklus yang akan dilakukan dalam dalam penelitian ini: A. Tahap Perencanaan 1. Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran IPA dengan menyusun RPP 2. Menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

34 3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media konkrit. 4. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi. B. Tahap Tindakan dan Observasi Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal - Guru memberikan salam kepada siswa - Guru mengkondisikan kelas - Guru mengabsensi siswa - Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa Mengapa ikan dan bendabenda lain dapat terlihat jelas di dasar kolam yang berair jernih? Apakah air dapat ditembus cahaya? - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing 4-5 orang - Guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menjelaskan materi tentang sifat sifat cahaya - Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan Sifat Sifat Cahaya Elaborasi - Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang Sifat Sifat Cahaya - Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dari kegiatan membaca materi - Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar menemukan jawaban yang dianggap paling tepat - Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan

Konfirmasi - Guru memanggil salah satu nomor secara acak. - Siswa yang ditunjuk nomornya mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok - Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi 3. Kegiatan Penutup - Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang pengertian cahaya sumber cahaya sifat-sifat cahaya - Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran. - Tindak lanjut. Pertemuan II 1. Kegiatan Awal - Guru memberikan salam kepada siswa - Guru mengkondisikan kelas - Guru mengabsensi siswa - Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah yang terjadi jika cahaya mengenai cermin? Jika kamu bercermin, bagaimana wujud bayangan kamu jika dilihat pada cermin datar, cermin cekung dan/atau cermin cembung? - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing 4-5 orang - Guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok

36 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat cahaya - Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan Sifat Sifat Cahaya - Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi sifat-sifat cahaya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari. Elaborasi - Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang sifat sifat cahaya. - Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang pengertian cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat menembus benda bening. - Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dari kegiatan membaca materi. - Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar menemukan jawaban yang dianggap paling tepat. - Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan. Konfirmasi - Guru memanggil salah satu nomor secara acak. - Siswa yang ditunjuk nomornya mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok. - Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi. - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi. 3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 1 untuk mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran siklus 1 yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran

37 yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar. Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, guru kelas, dan siswa kelas 5 SDN Jombor. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama proses pembelajaran. C. Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya. Pelaksanaan Siklus 2 A. Perencanaan 1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas. 5. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media konkrit. 3. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi. 4. Pengembangan program tindakan 2.

38 B. Pelaksanaan Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan sebagai berikut: Pertemuan I 1. Kegiatan Awal - Guru memberikan salam kepada siswa - Guru mengkondisikan kelas - Guru mengabsensi siswa - Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa Mengapa Sehabis hujan apa yang kamu lihat? Jaman dahulu orang mengatakan bahwa pelangi adalah tangga bidadari turun ke bumi untuk mandi. - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing 4-5 orang - Guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menjelaskan materi tentang menerapkan sifat sifat cahaya - Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang menerapkan sifat sifat cahaya. Elaborasi - Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang sifat sifat cahaya dalam kehidupan sehari hari. - Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dari kegiatan membaca materi tentang cahaya dapat dibiaskan. - Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar menemukan jawaban yang dianggap paling tepat. - Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.

39 Konfirmasi - Guru memanggil salah satu nomor secara acak. - Siswa yang ditunjuk nomornya mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok. - Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi. - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi. 3. Kegiatan Penutup - Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tentang pengertian cahaya dapat dibiaskan - Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran. - Tindak lanjut Pertemuan II 1. Kegiatan Awal - Guru memberikan salam kepada siswa - Guru mengkondisikan kelas - Guru mengabsensi siswa - Mengajak siswa berdoa - Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa Guru bertanya kepada siswa tentang pelajaran yang lalu. - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing 4-5 orang - Guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menjelaskan materi tentang cahaya dapat diuraikan. - Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan tentang materi cahaya dapat diuraikan yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari. - Guru membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa

40 Elaborasi - Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang tentang pengertian cahaya dapat diuraikan atau dipersi cahaya - Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dari kegiatan membaca materi - Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar menemukan jawaban yang dianggap paling tepat - Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan. Konfirmasi - Guru memanggil salah satu nomor secara acak. - Siswa yang ditunjuk nomornya mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok. - Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi. - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi. 3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 2 untuk mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran siklus II yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refeksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar. Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, guru kelas, dan siswa kelas 5 SDN Jombor. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru

41 dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama proses pembelajaran. C. Refleksi 1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil observasi yang terkumpul 2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2. 3. Evaluasi tindakan siklus 2. 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penilaian 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses pembelajaran. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui: a. Data hasil belajar di ambil meliputi penilaian proses pembelajaran dan tes formatif pada akhir siklus. b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan. 3.4.3 Instrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Tes. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 5 pokok bahasan sifat-sifat cahaya.kisi-kisi instrumen tes disajikan pada tabel berikut ini.

42 Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Siklus I Kompotensi Dasar Indikator Item Tes 6.1Mendeskripsika n Sifat-sifat cahaya 1. Menyebutkan sumber-sumber cahaya 2. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 3. Menyebutkan benda yang dapat tembus cahaya dan benda yang tidak dapat ditembus cahaya 4. Menjelaskan peristiwa pemantulan cahaya 5. Menyebutkan jenisjenis cermin dan manfaat dari masingmasing cermin pada peristiwa pemantulan cahaya 1, 2, 16, 19 3, 4, 5 6, 7, 17, 8, 20 9, 18, 10, 11 12, 13, 14, 15 Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model Tabel 3. 2 Kisi-kisi instrumen tes siklus II Kompotensi Dasar Indikator Item Tes 6.2 Membuat suatu karya/ model missal periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya 1. Menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan 2. Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna melalui cakram warna 3. Membuat periskop sederhana 1, 2, 16, 19,3, 4, 5,6, 7, 17, 8, 20 9, 18, 10, 11,12, 13, 14, 15

43 2. Non Tes Penelitian ini menggunakan penilaian proses pembelajaran yaitu penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. instrumen penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang terlampir di RPP. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian, rumus validitas instrumen dan hasil validitas instrumen Siklus I dan Siklus II. Selain uji validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen Siklus I dan instrumen Siklus II. a. Validitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 5 SDN Jombor. Instrumen Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016 dan instrumen Siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted item to total correlation dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden siswa dan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N= maka didapat r tabel sebesar 0,324. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total.

44 Tabel 3.3 Koefisien Validitas Instrumen Koefisien Kualifikasi 0,91 1,00 0,71 0,90 0,41 0,70 0,21 0,40 Negatif 0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Berdasarkan hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat dilihat hasil uji validitas butir soal tersaji pada Tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30 4, 6, 19, 21, 28 25 5 Berdasarkan Tabel 3:6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.

45 Tabel 3.5 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus 2 Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19,20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, Tidak Valid 3, 16, 28, 30 26 4 Berdasarkan Tabel 3:7 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 26 soal yang valid dan ada 4 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan. Langkah-langkah uji validitas a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik Itemitem for deleted Continoues Ok b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 17.0 for windows. Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker (dalam Azwar,2007: 44) sebagai berikut:

46 Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas Data Nilai Reliabilitas 0,90. Sangat Reliabel 0,71 0,89 Reliabel 0,41 0,70 Cukup Reliabel 0,21 0,40 Kurang Reliabel.. 0,20 Tidak Reliabel Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha 0,41. reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha ( ) kurang dari < 0.41 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa koefisien nilai alpha siklus I adalah 0,928 sedangkan untuk siklus 2 nilai alpha 0,939. Berdasarkan patokan pada tabel kategori reliabilitas di atas, maka diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian siklus I dan II berada pada kategori sangat reliabel. Hasil pengujiannya disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.928 30 Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas, maka instrument soal pada siklus 1, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,928

47 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha.939 30 N of Items Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas, maka instrument soal pada Pra siklus II, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,939 3.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Nana Sudjana (2013: 1-137), menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga di peroleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : I = B N Keterangan: I= indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N = jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.9 Interprestasi Tingkat Kesukaran Soal Rentang Nilai Kriteria 0,00 0,30 Sukar 0,30 0,70 Sedang 0,70 1,00 Mudah

48 No Soal Banyak Siswa Yang Menjawab (N) Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 Banyak Siswa Yang Menjawab Benar (B) 1 9 2 20 3 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 22 23 24 25 26 27 29 30 Indeks B N Hasil 9 0.25 20 Kategori Soal Sukar 0,57 Sedang 22 22 0,62 Sedang 18 18 10 18 22 29 24 18 20 17 28 24 24 21 25 16 27 8 12 21 23 18 18 10 0.28 18 22 29 24 18 20 17 28 24 24 21 25 16 27 8 12 21 23 0,51 Sedang 0,51 Sedang Sukar 0,51 Sedang 0,62 Sedang 0,82 Mudah 0,68 Sedang 0,51 Sedang 0,57 Sedang 0,48 Sedang 0,8 Mudah 0,68 Sedang 0,68 Sedang 0,6 Sedang 0,71 Mudah 0,45 Sedang 0,77 Mudah 0,28 Sukar 0,34 Sedang 0,6 Sedang 0,65 Sedang 21 21 0,6 Sedang

49 No Soal Banyak Siswa Yang Menjawab (N) Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II Banyak Siswa Yang Menjawab Benar (B) 1 15 2 20 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 Indeks B N Hasil 15 0.42 20 Kategori Soal Sedang 0,57 Sedang 9 9 0,25 Sukar 18 17 18 23 24 22 10 28 18 20 28 24 24 21 21 10 25 16 27 18 8 21 23 18 17 18 23 0.65 24 22 10 28 18 20 28 24 24 21 21 10 25 16 27 18 8 21 23/ 0,51 Sedang 0,48 Sedang 0,51 Sedang Sedang 0,68 Sedang 0,62 Sedang 0,28 Sukar 0,8 Mudah 0,51 Sedang 0,57 Sedang 0,48 Sedang 0,68 Sedang 0,68 Sedang 0,6 Sedang 0,6 Sedang 0,28 Sukar 0,71 Mudah 0,45 Sedang 0,77 Mudah 0,51 Sedang 0,22 Sukar 0,6 Sedang 0,65 Sedang

50 3.7 Indikator Kinerja Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dalam hal-hal sebagai berikut. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil bila 80% siswa berhasil memperoleh hasil belajar > 67, yakni skor Standar Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.