BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain (Sukardi, 2003). Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakan-tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan desain tindakan model Kemmis & Mc Taggart. Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin, hanya saja komponen acting (tindakan) dengan obserfing (pengamatan) dijadikan sebagai suatu kesatuan karena keduanya merupakan kegiatan yang tak terpisahkan terjadi dalam waktu yang sama. Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pengertian siklus dalam hal ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 20-21). 3.2 Setting Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 02, yang beralamat di Nalirojo, kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada pembelajaran matematika kelas kelas 5. SD ini termasuk Gugus Kutilang. Lokasi ini terletak di Desa Ngajaran, di sebuah desa yang jauh dari Kabupaten Semarang dan Kota Kecamatan. 33

2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2016 pada semseter II tahun ajaran 2015/2016, pada mata pelajaran matematika. Alokasi waktu dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rincian Waktu Penelitian Waktu Pelaksanaan Tahap Februari 2016 Maret 2016 April 2016 Mei Persiapan PTK Observasi 2. Siklus 1 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3. Siklus 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4. Pelaporan Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Februari 2016 sampai bulan Mei Bulan Februari digunakan untuk mempersiapkan penelitian yang akan dilaksanakan. Pada bulan Maret peneliti melakukan tahap perencanaan terkait dengan penelitian dilakukan, seperti menyusun Skenario pembelajaran dengan memperhatikan model pembelajaran Numbered Head Together, Menyusun RPP pembelajaran standar KTSP, menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru dan Uji validitas terhadap soal yang dilakukan di SD Negeri Ngajaran 02 pada minggu ke-2 bulan April. Selanjutnya pada bulan April minggu ke-2 peneliti mulai melaksanakan siklus I dan pelaksanaan siklus II pada bulan April minggu ke-3. Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II ini mengacu pada hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan penelitian secara bersamaan. Selanjutnya pada bulan April minggu ke-4 sampai pada bulan Mei 2016

3 35 digunakan oleh peneliti untuk menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta merpersiapkan untuk ujian Subjek Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 02, dengan jumlah murid 12 siswa, 3 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Karakteristik subjek yang akan diteliti bahwa siswa kelas kelas V SD Negeri Ngajaran 02 mempunyai sikap yang pemalu untuk mengeluarkan pendapat dan kemampuan berpikir siswa sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran masih terfokus pada guru, sedangkan siswa lebih banyak mencatat apa yang ada di papan tulis. Saat guru meminta siswa untuk maju mengerjakan di papan tulis, masih didominasi oleh siswa-siswa tertentu yang memiliki kemampuan. 3.3 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat Variabel Bebas Variabel bebas (X), adalah variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT. NHT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Pembelajaran kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang menunjukkan kegiatan pembelajaran tipe NHT. Adapun sintak NHT pada penelitian ini Penomoran, Mengajukan Pertanyaan, Berpikir Bersama dan Menjawab, dalam pembelajaran ini siswa diajak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Variabel Terikat Variabel terikat (Y), adalah variabel yang dipengaruhi, dalam hal ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Hasil belajar dalam penelitian ini diukur berdasarkan tes formatif setiap siklus. Hasil belajar dalam penelitian ini dinilai dari lembar

4 36 observasi guru, lembar observasi aktifitas siswa, dan hasil belajar berdasarkan tes setiap siklus. 3.4 Rencana Pelaksanaan Tindakan Langkah-langkah dan desain penelitian ini mengikuti prinsip dasar yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Wiriatmadja, 2008: 11). Pelaksanaan tindakan dilakukan sampai target yang diinginkan tercapai. Langkahlangkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut Persiapan Dalam tahap persiapan, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada siswa. Selanjutnya pengkajian teori dan hasil penelitian. Kemudian peneliti mengajukan judul untuk mengatasi permasalahan yang ada pada siswa, dan tahap persiapan yang terakhir adalah pengajuan proposal Pelaksanaan Siklus Penelitian pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan tanggal 18 April 2016 selama 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan pukul WIB. Kegiatan Siklus I meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan atau observasi, dan refleksi. Berikut uraian di ketiga pertemuan ditinjau dari 4 tahap tersebut Perencanaan Langkah langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a) Diskusi dengan guru untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b) Menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. c) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ada. d) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai skenario dan berdasarkan standar proses KTSP. (RPP dapat dilihat pada Lampiran 2)

5 37 e) Menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru (Lampiran 8) dan lembar observasi untuk aktifitas belajar siswa. (Lampiran 9) f) Membuat instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada siklus I. Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 3 sedangkan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran 4. g) Mencari pakar untuk memvalidasi instrument yang disusun Tindakan a. Pendahuluan Berikut uraian kegiatan pada kegiatan pendahuluan. 1. Guru mengucap salam kepada siswa. 2. Siswa diminta untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin untuk berdoa. 3. Siswa diperiksa kehadiranya oleh guru, dengan cara guru menanyakan siswa yang tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran hari ini. 4. Siswa diberi motivasi oleh guru. 5. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hikmah yang dapat kita contoh dari video tersebut. Hikmah yang dapat kita ambil dari video tersebut. 6. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya. 7. Apersepsi a. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu 8. Guru menyampaikan tujuan yang akan dipelajari pada pertemuan ini, yaitu belajar perkalian pecahan. Penomoran Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan cara: Pertemuan I a. Guru membagi kartu pecahan kepada masing-masing siswa. Kartu pecahan (,,,,,,,,, dan ) b. Guru meletakkan identitas kelompok di atas meja secara terpisah. (Kelompok,, dan ).

6 38 c. Siswa mencari meja dengan nilai pecahan yang sama dan bergabung dengan kelompoknya. Selanjutnya siswa yang memperoleh pecahan senilai yang sama nilainya bergabung dengan siswa yang lainnya. Contoh: salah satu siswa memperoleh pecahan, maka siswa yang memperoleh pecahan menuju meja pecahan dan bergabung dengan teman lain yang memperoleh pecahan dan. Pertemuan II a. Guru membagi kartu pecahan desimal kepada masing-masing siswa. Kartu pecahan desimal (, 0,3, 0,4, 0,02, 0,03, 0,04, 0,002, 0,003, 0,004, 0,0002, 0,0003, dan 0,0004) b. Guru meletakkan identitas kelompok di atas meja secara terpisah. (Kelompok,,, dan ). c. Siswa mencari meja dengan nilai desimal yang sama dan bergabung dengan kelompoknya. Selanjutnya siswa yang memperoleh desimal yang sama nilainya bergabung dengan siswa yang lainnya. Contoh: salah satu siswa memperoleh desimal 0,2, maka siswa yang memperoleh pecahan menuju meja pecahan dan bergabung dengan teman lain yang memperoleh pecahan 0,3 dan 0,4. Penomoran kelompok dilakukan dengan langkah berikut. a. Penamaan kelompok Guru memberi nama kelompok sesuai identitas kelompok yang ada di meja masing-masing kelompok sesuai dengan warna yang ada pada meja. b. Guru membagikan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua). Siswa mengenakan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua).

7 39 b. Kegiatan inti Berikut uraian kegiatan pada kegiatan inti. 1. Pada tahap eksplorasi Berikut uraian kegiatan pada tahap eksplorasi. Mengajukan Pertanyaan Guru melakukan tanya jawab tentang macam-macam perkalian pecahan melalui metode tanya jawab. (LK dapat dilihat pada Lampiran IV) Pertemuan I Sub materi pertama a. Perkalian Bilangan Bulat dengan Pecahan Biasa b. Perkalian Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran Sub materi kedua c. Perkalian Bilangan Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa d. Perkalian Bilangan Pecahan dengan Kebalikannya Pertemuan II Sub materi pertama a. Perkalian Bilangan Bulat dengan Pecahan Desimal Sub materi kedua b. Perkalian Pecahan Desimal dengan Desimal 2. Pada tahap elaborasi Berikut uraian kegiatan pada tahap elaborasi. Berpikir Bersama Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) soal nomor 1 sampai dengan 3. Menjawab Sub materi pertama Pemilihan siswa untuk mengerjakan di papan tulis dengan cara guru mengambil sumpit bernomor (memilih nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut mengambil sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok). Contoh: Untuk membahas soal nomor 1, Guru mengambil salah satu sumpit bernomor secara acak. Selanjutnya guru

8 40 mengambil salah satu sumpit berwarna. Contoh: Guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak dan memperoleh warna Merah, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Merah Muda dan Merah Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di papan tulis yang masing-masig siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda yaitu kelompok Merah Muda dan kelompok Merah Tua. Catatan: Adanya variasi pemanggilan untuk soal bernomor ganjil guru memilih sumpit bernomor terlebih dahulu dilanjut memilih sumpit berwarna, sedangkan untuk soal bernomor genap yang dipilih sumpit berwarna terlebih dahulu dilanjut memilih sumpit bernomor. Sub materi kedua Pemilihan siswa untuk mengerjakan di papan tulis dengan cara guru mengambil sumpit bernomor (memilih nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut mengambil sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok). Contoh: Untuk membahas soal nomor 1, Guru mengambil salah satu sumpit bernomor secara acak. Selanjutnya guru mengambil salah satu sumpit berwarna. Contoh: Guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak dan memperoleh warna Biru, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Biru Muda dan Biru Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di papan tulis yang masing-masig siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda yaitu kelompok Biru Muda dan kelompok Biru Tua. Catatan: Adanya variasi pemanggilan untuk soal bernomor ganjil guru memilih sumpit bernomor terlebih dahulu dilanjut memilih sumpit berwarna, sedangkan untuk soal bernomor genap yang dipilih sumpit berwarna terlebih dahulu dilanjut memilih sumpit bernomor.

9 41 3. Pada tahap konfirmasi Berikut uraian kegiatan pada tahap konfirmasi Pembahasan Soal Guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan teman yang ada di papan tulis. Apabila ada kesalahan guru mempersilahkan siswa yang lain untuk mengerokssi kesalahan dari teman mereka. Siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar akan diberi reward berupa stiker smile. 3 stiker smile untuk jawaban benar (mengerjakan pertama kali), 2 stiker smile untuk jawaban benar (mengerjakan urutan kedua), dan 1 stiker smile untuk jawaban salah (karena sudah berani maju ke depan). c. Kegiatan Penutup Berikut uraian kegiatan pada kegiatan penutup. Pertemuan I Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dengan cara Guru menanyakan kepada siswa tentang materi apa yang diperoleh mereka hari ini Guru bertanya hingga siswa mampu menyebut bahwa mereka telah belajar tentang materi Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa dan Pembagian Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran. Pertemuan II Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dengan cara Guru menanyakan kepada siswa tentang materi apa yang diperoleh mereka hari ini Guru bertanya hingga siswa mampu menyebut bahwa mereka telah belajar tentang materi Pembagian Pecahan Desimal dengan Bilangan Bulat dan Perkalian Pecahan Desimal dengan Desimal. Guru memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah. Siswa diminta Mengerjakan Soal Pekerjaan Rumah. (Soal Pekerjaan Rumah dapat dilihat pada Lampiran V)

10 Observasi Tahap observasi dilakukan bersama tahap tindakan. Setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan siswa diamati oleh obsever dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, dan mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together Refleksi Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan semua kemunculan baik dari aktivitas belajar siswa selama treatment dilaksanakan, serta aktivitas guru dari kegiatan siklus I sampai dengan siklus II setelah siswa mencapai ketuntasan sebagaimana indikator kinerja. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dokumentasi, observasi, dan tes Dokumentasi Dokumentasi merupakan dokumen yang diperoleh selama penelitian. Dalam penelitian ini dokumen yang diperoleh berupa dokumen mengenai data siswa, dokumentasi saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas Observasi Observasi merupakan kegiatan mengamati terhadap hal yang menjadi fokus penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran Tes Tes dilakukan untuk pengumpulan informasi tentang pemahaman siswa terhadap penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran. Tes di laksanakan pada awal penelitian, pada akhir setiap tindakan, dan pada akhir setelah diberikan serangkaian tindakan. Sebelum tes diberikan kepada siswa terlebih dahulu tes tersebut divaliditas dan direalibilitas. 3.6 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi pada penelitian ini terdapat 2 macam yaitu lembar observasi untuk aktifitas guru dan lembar observasi untuk aktifitas siswa.

11 43 Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi guru beserta kisi-kisinya disusun berdasarkan sintaks Numbered Head Together dan sesuai standar KTSP, adapun lembar observasi siswa disusun sesuai dengan aktifitas yang ingin diamati. Lembar Observasi guru dan kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 3 dan lembar observasi siswa dapat dilihat pada Lampiran 9. Penggunaan lembar observasi guru dilakukan dengan cara memberik poin yang berkisar antara 0 sampai 2, adapun penggunaan lembar observasi siswa dilakukan dengan cara memberikan tanda centang sesuai kategori yang telah ditentukan pada lembar observasi. Berikut kriteria yang digunakan dalam pemberian skor pada lembar observasi aktifitas guru. Skor 0 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori kurang baik. Skor 1 = Jika pelaksanaan yang dilakukan gurudalam kategori cukup baik. Skor 2 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori sangat baik. Lembar tes dikemas dalam bentuk soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan isian. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran pada setiap siklus. Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 3. Soal yang digunakan untuk tes, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum pergunakan. Berikut uraian kedua uji tersebut Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan lembar soal, kisi-kisi, dan lembar validitas kepada seorang validator. Validator tersebut adalah Bapak Margiyanta, S.Pd.SD seorang guru kelas V di SD N Ngajaran 02. Dari hasil validitas tersebut, validator menyatakan layak digunakan. Berikut hasil validitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 6.

12 44 Tabel 6 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I Indikator Soal Nomor Soal Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Biasa, siswa dapat 1 3 menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Campuran, siswa 4 5 dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Pecahan Biasa dan Pecahan Biasa, siswa dapat 6 8 menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Pecahan Biasa dan Kebalikannya, siswa dapat 9 10 menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Bilangan Bulat dan Bilangan Desimal, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Bilangan Desimal dan Desimal, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Jumlah Soal 20 Berdasarkan Tabel 6 dari 20 butir soal yang diujikan, semua butir soal dinyatakan valid. Sesuai dengan angket yang diberikan kepada validator, hal ini dikarenakan soal tersebut sesuai dengan indikator yang akan dicapai (lembar uji validitas butir soal siklus I dapat dilihat pada Lampiran 5). Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I Sekolah : SD N Ngajaran 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Jenis Soal : Uraian Alokasi Waktu : 60 Menit SK : 5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah KD : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan Indikator : Perkalian Pecahan

13 45 No Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I Indikator Soal 1 Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Biasa, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. 2 Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Campuran, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. 3 Diberikan soal Pecahan Biasa dan Pecahan Biasa, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. 4 Diberikan soal Pecahan Biasa dan Kebalikannya, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. 5 Diberikan soal Bilangan Bulat dan Bilangan Desimal, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. 6 Diberikan soal Bilangan Desimal dan Desimal, siswa dapat menentukan hasil perkalian dua bilangan tersebut. Tingkat Nomor Kesukaran Soal Sedang 1 3 Sulit 4 5 Sedang 6 8 Mudah 9 10 Mudah Sedang Sedang Sulit Jumlah Soal 10 Soal 20% Mudah = 2 soal 60% Sedang = 6 soal 20% Sulit = 2 soal 10 Soal 20% Mudah = 2 soal 60% Sedang = 6 soal 20% Sulit = 2 soal Total 20% Mudah = 4 soal 60% Sedang = 12 soal 20% Sulit = 4 soal 20 Soal

14 Gambar 10 Validasi Instrumen Siklus I 46

15 47

16 48 Tabel 8 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II Indikator Soal Nomor soal Diberikan soal Pecahan Biasa dan Pecahan Biasa, siswa dapat 1 5 menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Campuran, siswa 6 10 dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Pecahan Desimal dan Bilangan Bulat, siswa dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. Diberikan soal Desimal dan Desimal, siswa dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. Jumlah Soal 20 Berdasarkan Tabel 8, dari 20 butir soal yang diujikan, semua nomor soal tersebut dinyatakan valid (lembar uji validitas butir soal siklus 2 dapat dilihat pada Lampiran 14). Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus 2 dalam penelitian yang akan dilakukan. Kisi-kisi Instrumen Siklus II Sekolah : SD N Ngajaran 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima)/ 2 (Dua) Jenis Soal : Uraian Alokasi Waktu : 60 menit SK : 5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah KD : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan Indikator : Pembagian Pecahan

17 49 Tabel 9 Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II No Tingkat Nomor Soal Indikator Soal Kesukaran 1 Diberikan soal Pecahan Mudah 1 Biasa dan Pecahan Biasa, siswa dapat menentukan Sedang 2 4 hasil pembagian dua Sulit 5 bilangan tersebut. Jumlah Soal 10 Soal 20% Mudah = 2 soal 2 Diberikan soal Bilangan Bulat dan Pecahan Campuran, siswa dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. 3 Diberikan soal Pecahan Desimal dan Bilangan Bulat, siswa dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. 4 Diberikan soal Desimal dan Desimal, siswa dapat menentukan hasil pembagian dua bilangan tersebut. Total Mudah 6 Sedang 7 9 Sulit 10 Mudah 11 Sedang Sulit 15 Mudah 16 Sedang Sulit 20 20% Mudah = 4 soal 60% Sedang = 12 soal 20% Sulit = 4 soal 60% Sedang = 6 soal 20% Sulit = 2 soal 10 Soal 20% Mudah = 2 soal 60% Sedang = 6 soal 20% Sulit= 2 soal 20 Soal

18 Gambar 11 Validasi Instrumen Siklus II 50

19 51

20 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji keandalan dari angket/ instrumen yang digunakan dalam penelitian. Item dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil. Untuk mengujinya menggunakan teknik korelasi Alpha Cronbach. Dikatakan reliabel jika besarnya korelasi tersebut minimal lebih dari atau sama dengan 0,70. George dan Mallery (1995) menyebut reliabel dengan acceptable dan Suhartono (1999) menyebutnya cukup (fair). Batasan-batasan Alpha Cronbach menurut Azwar (1986) adalah sebagai berikut. 0,9 = sangat reliabel 0,7 < 0,8 = cukup reliabel 0,8 < 0,9 = reliabel < 0,7 = tidak reliabel Uji reliabilitas yang didapat dari item soal siklus I dan siklus II dengan menggunakan analisis SPSS stastistik 21 berturut-turut dapat dilihat pada tabel 10 dan Tabel 11 Tabel 10 Hasil Uji Realibilitas Item Soal Siklus I Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Berdasarkan Tabel 10, uji reliabilitas item soal yang digunakan untuk evaluasi Siklus I dapat diketahui bahwa hasilnya 0,832. Hal ini jika dilihat nilai tersebut masuk ke dalam kriteria Reliabel. Sehingga item soal siklus 1 ini dinyatakan dalam kriteria reliabilitas diterima. Tabel 11 Hasil Uji Realibilitas Item Soal Siklus II Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Berdasarkan Tabel 11, uji reliabilitas item soal yang digunakan untuk evaluasi Siklus 2 dapat diketahui bahwa hasilnya 0,929. Hal ini jika dilihat dari

21 53 nilai koefisien tersebut masuk ke dalam kriteria Sangat Reliabel. Sehingga item soal Siklus 2 ini dinyatakan dalam kriteria reliabilitas diterima. 3.7 Indikator Kinerja Dalam penelitian, indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut. 1. Nilai tes siswa mencapai KKM yang ditetapkan yaitu Rata-rata kelas telah mengalami peningkatan setelah pelaksanaan tindakan yang dapat dilihat melalui perbandingan pada tiap siklus. 3. Telah memenuhi syarat minimal klasikal yang dapat dilihat dari ketercapaian klasikal siswa yang tuntas mencapai minimal 75%. 3.8 Teknik Analisis Data Data yang didapat dari penelitian ini terdapat data kualitatif dan kuantitatif. Kuantitatif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari hasil tes berbentuk angka-angka yang dilaksanakan pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sedangkan data kualitatif akan digunakan untuk menganalisis guna mendeskripsikan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data yang diperoleh setiap siklus meliputi hasil observasi kinerja guru, aktivitas siswa selama pembelajaran dan hasil belajar berdasarkan tes formatif yang dilaksanakan. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakan-tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian ini akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian ini akan dilaksanakan. Karakteristik subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian Bab III ini akan membahas mengenai latar dan karakteristik pada subjek penelitian ini. 3.1.1 Latar Penelitian Latar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Terteg Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Satu satunya sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Siswa 3.1.1 Setting Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Semester II di SD Negeri Tegalombo 01

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Soal Pretest Matematika. 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya.

Kisi-Kisi Soal Pretest Matematika. 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya. 77 Lampiran Kisi-Kisi Soal Pretest Matematika Standar Kompetensi 6.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Indikator Item Soal 6. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Menyatakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan 55 Lampiran 1 Jadwal Pertemuan No Hari/Tanggal Kegiatan Tempat 1 Sabtu, 27 Februari 2016 Siklus I,pertemuan I SDN Kutowinangun 01 2 Senin, 29 Februari 2016 Siklus I,pertemuan II SDN Kutowinangun 01 3 Sabtu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berawal dari permasalahan di dalam kelas. Sebagai upaya tindak lanjut perbaikan atas permasalahan tersebut maka jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis penelitian, setting penelitian. 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. Kelas : IV Mata Pelajaran : Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Menurut Arikunto (2008), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari 3 kata, yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci