BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Realisasi. Target. Tingkat Capaia n Realisas URUSAN WAJIB Pemerintahan Umum 01 Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

TERWUJUDNYA LAMONGAN LEBIH SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

KATA PENGANTAR. Mataram, 29 Januari SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Plt. SEKRETARIS,

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari 2017 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEKRETARIS

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Rencana Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuasin 2016

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

GUBERNUR SULAWESI BARAT

RENCANA KERJA TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

3 AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Sedang untuk LAKIP Sekretariat DPRD Kabupaten Boyolali selain sebagai kewajiban tersebut di atas juga dimaksud untuk :

RINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI MALUKU TENGGARA

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DPRD

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SEKRETARIAT DPRD KAB. BLORA

Tugas Pokok dan Fungsi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan

BAB III METODE PENELITIAN

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Transkripsi:

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak dan berwewenang untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban atas kinerja suatu organisasi. Evaluasi kinerja dimulai dari pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan strategis sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Sekretariat DPRD Kota Batam dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi Pemerintah Kota Batam. Pengukuran diawali dengan mengumpulkan data kinerja yang diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap dan konsisten. Namun demikian pengumpulan data kinerja belum dapat terpenuhi secara tepat waktu, karena Sekretariat DPRD Kota Batam masih mengalami kendala dengan minimnya sistem informasi kinerja yang mampu mengintegrasikan data yang dibutuhkan dan unit-unit yang bertanggungjawab dalam pencatatan dengan sistem informasi yang tersedia. A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaa kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sekretariat DPRD Kota Batam. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (Assesment) yang sistimatik dan didasarkan pada kelompok indicator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil dan manfaat serta dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan / program / kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran. Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 42

Pengukuran kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam telah menggunakan indicator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan Indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing sehingga kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya 1. PENETAPAN INDIKATOR Penetapan Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam meliputi indicator sasaran strategis dan indicator kinerja kegiatan. Penetapan indicator kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memeperhatian tujuan dan sasaran yang di tetapkan serta data pendukung yang ada. Indikator kinerja sasaran strategis merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis. Sedangkan indicator kinerja kegiatan terediri dari input, output dan outcome. Indikator kinerja input yang digunakan pada umumnya dana, peraturan (diisi mayoritas input yang digunakansalah satunya adalah dana). Indikator output bervariasi sesuai dengan apa yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan. Begitu pula Indikator outcome bervariasi tergantung dari output yang dihasilkan. 2. SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA Penyusunan dan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap dan konsisten mengenai capaian kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam dalam rangka proses pengambilan keputusan baik perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat serta efesiensi, keekonomisan dan efektifitas. Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja sasaran dan kegiatan umumnya dilakukan melalui metode rapat staf dan pengumpulan data dalam bentuk catatan serta laporan hasil monitoring bulanan pada setiap bagian, sehingga dapat diketahui dan dievaluasi sejauh mana capaian kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 43

tiap kegiatan dan dapat diatasi serta tindaklanjuti segera, dan mengetahui penyebab tidak tercapainya kinerja yang di targetkan. 3. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara capaian indikator kinerja sasaran strategis dan kegiatan antara yang direncanakan (diharapkan) dengan realisasinya, atau rencana kinerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai Sekretariat DPRD Kota Batam. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya ksenjangan antara kinerja karena realisasi berbeda dengan yang direncanakan serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Beberapa target rencana kerja telah dilakukan penyempurnaan sehubungan dengan adanya revisi anggaran. Untuk memudahkan pengukuran kinerja sebagaimana diuraikan diatas digunakan Penetapan Kinerja Tahun 2013, formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). B. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 Analisis pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kinerja nyata (realisasi) dengan kinerja yang direncanakan (target) untuk masing-masing indikator sasaran. Dengan analisis ini dapat diketahui sasarn mana yang tidak dapat mencapai rencana yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan di masa mendatang. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam pada Tahun 2013 serta hasil-hasil yang telah dicapai, diuraikan sebagai "Akuntabilitas Kinerja" untuk setiap SASARAN yang akan dicapai, dapat di sajikan dalam tabel sebagai berikut : Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 44

Tabel 3.1. SASARAN STRATEGIS 1 : Mendorong implementasi pelayanan prima Kota Batam INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah SOP per satuan 100% 94.74% 94.74% pekerjaan Pada indikator diatas menunjukkan Persentase Jumlah SOP per satuan pekerjaan sebesar 94.74%. Sekretariat DPRD Kota Batam telah berupaya melaksanakan penyusunan SOP untuk masing-masing satuan pekerjaan yang dimulai dari Esselon 3 dan Esselon 4. Penyusunan SOP ini memang belum dapat dicapai seperti target yang diinginkan mengingat penyusunan SOP tersebut perlu dilakukan secara bertahap. Tahap awal yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Kota Batam sudah menghasilkan buku penyusunan SOP per satuan pekerjaan sebanyak 17 Buku dan telah diberikan kepada masing-masing bagian yang ada pada Sekretariat DPRD Kota Batam sebagai bahan atau pedoman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, penyusunan lanjutan akan dilakukan guna penyempurnaan dan pengembangan dalam penyusunan SOP selanjutnya. Capaian indikator ini adalah Jumlah SOP per satuan pekerjaan pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebanyak 17 buku atau sebesar 94.74% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 45

SASARAN STRATEGIS 2 : Tersusunnya tata kerja dan tata laksana peningkatan kinerja aparatur INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Tingkat pemenuhan 100% 52.60% 52.60% kebutuhan pembahasan rancangan peraturan daerah 2. Tingkat pemenuhan 100% 97.13% 97.13% kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi I) 3. Tingkat pemenuhan 100% 97.89% 97.89% kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi II) 4. Tingkat pemenuhan 100% 98.37% 98.37% kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi III) Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 46

5. Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi IV) 6. Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat rapat alat kelengkapan DPRD 7. Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat paripurna 8. Tingkat pemenuhan kebutuhan reses 9. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi I) 10. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi II) 11. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi III) 100% 96.64% 96.64% 100% 81.76% 81.76% 100% 81.76% 81.76% 100% 97.35% 97.35% 100% 68.33% 68.33% 100% 74.65% 74.65% 100% 81.42% 81.42% 12. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi IV) 100% 74.92% 74.92% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 47

13. Tingkat pemenuhan kebutuhan peningkatan kapasitas pimpinan anggota DPRD 14. Tingkat pemenuhan kebutuhan pembahasan Rancangan KUA dan PPAS 15. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunnjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar Daerah 16. Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar negeri 17. Tingkat pemenuhan kebutuhan penyusunan peraturan daerah inisiatif DPRD 18. Meningkatnya pelayanan keprotokolan 19. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 100% 66.55% 66.55% 100% 92.34% 92.34% 100% 85.56% 85.56% 100% 61.85% 61.85% 100% 49.41% 49.41% 100% 95.96% 95.96% 100% 96.28% 96.28% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan pembahasan rancangan peraturan daerah diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebanyak 52.60%. Pencapaian diatas memang dirasakan terlalu jauh dari target yang diinginkan hal ini di sebabkan karena Rancangan Peraturan Daerah yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Batam hanya sebanyak 10 Perda saja yang disahkan pada tahun 2013 dari jumlah yang diusulkan sebanyak 14 Ranperda. Ada bebarapa faktor penyebab kenapa tidak bisa Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 48

disahkannya keseluruhan Rancangan Peraturan Daerah yang diusulkan salah satunya karena Rancangan Peraturan Daerah dirasakan belum perlu disahkan dan masih ada yang tingkat urgensinya lebih tinggi untuk Kota Batam. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan pembahasan rancangan peraturan daerah sebanyak 10 Perda atau sebesar 52.60% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi I) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 97.13%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi I) dilaksanakan melalui rapat dengar pendapat atau hearing dengan pemerintah dan pihak terkait dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi pada masyarakat khususnya Kota Batam. Komisi I yang membidangi Hukum dan Pemerintahan telah melakukan rapat dengar pendapat selama tahun 2013 adalah sebanyak 36 kali. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi I) sebanyak 36 atau sebesar 97.13% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi II) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 97.89%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi II) dilaksanakan melalui rapat dengar pendapat atau hearing dengan pemerintah dan pihak terkait dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi pada masyarakat khususnya Kota Batam. Komisi II yang membidangi Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 49

Ekonomi, Keuangan dan Industri telah melakukan rapat dengar pendapat selama tahun 2013 adalah sebanyak 36 kali. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi II) sebanyak 36 atau sebesar 97.89% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi III) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 98.37%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi III) dilaksanakan melalui rapat dengar pendapat atau hearing dengan pemerintah dan pihak terkait dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi pada masyarakat khususnya Kota Batam. Komisi III yang membidangi Pembangunan, Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup telah melakukan rapat dengar pendapat selama tahun 2013 adalah sebanyak 36 kali. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi III) sebanyak 36 atau sebesar 98.37% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi IV) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 96.64%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi IV) dilaksanakan melalui rapat dengar pendapat atau hearing dengan pemerintah dan pihak terkait dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi pada masyarakat khususnya Kota Batam. Komisi IV yang membidangi Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia telah melakukan rapat Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 50

dengar pendapat selama tahun 2013 adalah sebanyak 36 kali. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/agama (komisi IV) sebanyak 36 atau sebesar 96.64% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat rapat alat kelengkapan DPRD diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 81.76%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat rapat alat kelengkapan DPRD dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan dalam penyelenggaraan rapatrapat yang dilaksanakan pada kantor DPRD Kota Batam yang meliputi Rapat Konsultasi, Rapat Banleg, Rapat BK, Rapat Pimpinan dan Rapat Badan Musyawarah yang dilaksanakan tiap bulannya Rapat Konsultasi 4 kali, Rapat Banleg sebanyak 2 kali, Rapat BK sebanyak 1 kali, Rapat Pimpinan 5 kali, Rapat Badan Musyawarah 2 kali namun hanya dapat dilaksanakan sebanyak Rapat Konsultasi 2 kali, Rapat Banleg sebanyak 1 kali, Rapat BK sebanyak 1 kali, Rapat Pimpinan 4 kali, Rapat Badan Musyawarah 2 kali dari yang telah direncanakan. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat rapat alat kelengkapan DPRD sebanyak sebesar 81.76% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat paripurna diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 81.76%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat paripurna dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan dalam penyelenggaraan rapat Paripurna, rapat tersebut telah dilaksanakan sebanyak 53 kali dalam tahun 2013 dari 65 yang direncanakan. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan rapat-rapat alat kelengkapan DPRD sebanyak 53 kali atau sebesar 81.76% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 51

Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan reses diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 97.35%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Tingkat pemenuhan kebutuhan reses dilaksanakan dalam 3 (tiga) Masa Sidang. Reses dilakukan dengan mendatangi daerah tempat Pemilihan masing-masing anggota DPRD Kota Batam berasal, daerah pemilihan tersebut terdiri dari 4. Masing-masing anggota DPRD Kota Batam turun ke masyarakat guna menyerap aspirasi masyarakat dalam pembangunan maupun masalah lainnya. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan reses sebesar 97.35% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi I) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 68.33%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena aktivitas Komis I yang membidangi Hukum dan Pemerintahan dirasakan cukup padat dalam melaksanakan Rapat-rapat, hearing dan menerima kunjungan kerja dari daerah lainnya, namun Komisi I tetap berupaya untuk melaksanakan dan memenuhi Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi I) ini terdiri yang dari Kunjungan Kerja Luar Daerah sebanyak 16 kali guna mencari informasi atau studi banding dengan daerah yang dikunjungi agar pembangunan dan perkembangan Kota Batam dapat dilaksanakan sesaui dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Disamping melakukan kunjungan luar daerah Komisi I juga melaksanakan kunjungan daerah dalam daerah dalam bentuk Sidak yang dilakukan 5 kali setahun guna melihat langsung atau melakukan pengecekan kelapangan pada daerah-daerah yang terdapat atau terjadi masalah sesuai dengan bidang Komisi I Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi I) sebesar 68.33% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 52

Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi II) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 74.65%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena aktivitas Komis II yang membidangi Ekonomi, Keuangan dan Industri dirasakan cukup padat dalam melaksanakan Rapat-rapat, hearing dan menerima kunjungan kerja dari daerah lainnya, namun Komisi II tetap berupaya untuk melaksanakan dan memenuhi Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi II) ini terdiri yang dari Kunjungan Kerja Luar Daerah sebanyak 16 kali guna mencari informasi atau studi banding dengan daerah yang dikunjungi agar pembangunan dan perkembangan Kota Batam dapat dilaksanakan sesaui dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Disamping melakukan kunjungan luar daerah Komisi II juga melaksanakan kunjungan daerah dalam daerah dalam bentuk Sidak yang dilakukan 5 kali setahun guna melihat langsung atau melakukan pengecekan kelapangan pada daerah-daerah yang terdapat atau terjadi masalah sesuai dengan bidang Komisi II Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi II) sebesar 74.65% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi III) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 84.42%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena aktivitas Komis III yang membidangi Pembangunan, sarana, prasaran dan lingkungan hidup dirasakan cukup padat dalam melaksanakan Rapat-rapat, hearing dan menerima kunjungan kerja dari daerah lainnya, namun Komisi III tetap berupaya untuk melaksanakan dan memenuhi Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi III) ini terdiri yang dari Kunjungan Kerja Luar Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 53

Daerah sebanyak 16 kali guna mencari informasi atau studi banding dengan daerah yang dikunjungi agar pembangunan dan perkembangan Kota Batam dapat dilaksanakan sesaui dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Disamping melakukan kunjungan luar daerah Komisi III juga melaksanakan kunjungan daerah dalam daerah dalam bentuk Sidak yang dilakukan 5 kali setahun guna melihat langsung atau melakukan pengecekan kelapangan pada daerah-daerah yang terdapat atau terjadi masalah sesuai dengan bidang Komisi III Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi III) sebesar 81.42% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi IV) diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 74.92%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena aktivitas Komis IV yang membidangi Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia hidup dirasakan cukup padat dalam melaksanakan Rapat-rapat, hearing dan menerima kunjungan kerja dari daerah lainnya, namun Komisi IV tetap berupaya untuk melaksanakan dan memenuhi Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi IV) ini terdiri yang dari Kunjungan Kerja Luar Daerah sebanyak 16 kali guna mencari informasi atau studi banding dengan daerah yang dikunjungi agar pembangunan dan perkembangan Kota Batam dapat dilaksanakan sesaui dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Disamping melakukan kunjungan luar daerah Komisi IV juga melaksanakan kunjungan daerah dalam daerah dalam bentuk Sidak yang dilakukan 5 kali setahun guna melihat langsung atau melakukan pengecekan kelapangan pada daerah-daerah yang terdapat atau terjadi masalah sesuai dengan bidang Komisi IV Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah (komisi IV) sebesar 74.92% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 54

Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan peningkatan kapasitas pimpinan anggota DPRD diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 66.55%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena terbenturnya waktu dalam pelaksanaan Bimtek dan Diklat untuk anggota DPRD Kota Batam dengan aktivitas yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Batam tersebut. Namun demikian hal tersebut bukan merupakan kendala bagi anggota DPRD Kota Batam dalam menimba dan memperkaya ilmu dan informasi guna mengembangkan pengetahuan dan profesionalitas kinerja anggota DPRD Kota Batam. Bimtek tersebut direncanakan dilakukan sebanyak 3 kali unruk bimtek lainnya dan sebanyak 1 kali untuk Lemhanas. Capaian indkator ini adalah indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan peningkatan kapasitas pimpinan anggota DPRD sebesar 66.55% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan pembahasan Rancangan KUA dan PPAS diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 92.34%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan koordinasi dan rapat yang dilaksanakan pada pembahasan KUA dan PPAS adalah sebanyak 35 kali dalam pembahasan yaitu untuk APBD Perubahan dan APBD Murni. Dalam melaksanakan pembahasan ini anggota DPRD Kota batam juga melaksanakan kunjungan kerja atau studi banding ke luar daerah sebanyak 6 kali perjalanan dinas guna mencari informasi atau pembanding dalam melaksanakan pembahasan KUA dan PPAS sebelum disahkannya anggaran untuk APBD-P dan APBD Murni. Capaian indikator ini adalah indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan pembahasan Rancangan KUA dan PPAS sebesar 92.34% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar Daerah diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 85.65%. Pencapaian diatas hampir mendekati target yang Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 55

diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar Daerah dilakukan sesuai dengan kebutuhan guna mencari informasi dan melaksanakan konsultasi serta koordinasi ke berbagai daerah lainnya. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar Daerah sebesar 85.56% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar negeri diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 61.85%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar negeri tidak bisa dilakukan sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan hal tersebut disebabkan karena aktivitas anggota DPRD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terlalu padat. Untuk perencanaan kedepannya akan dilakukan penyesuaian jadwal kunjungan kerja luar negeri dengan aktivitas anggota DPRD kota Batam dan di selaraskan dengan Program dan kegiatan yang terdapat pada masing-masing SKPD. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar negeri sebesar 61.85% Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan penyusunan peraturan daerah inisiatif DPRD diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 49.41%. Pencapaian diatas belum mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan pemenuhan kebutuhan penyusunan peraturan daerah inisiatif DPRD tidak bisa dilakukan sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa faktor atau kendala antara lain dari 3 (tiga) usulan Perda Inisiatif DPRD hanya 1 (satu) yang disahkan, masih dibutuhkannya data atau informasi pendukung lainnnya. Untuk perencanaan kedepannya akan dilakukan pengumpulan data atau informasi serta studi banding guna Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 56

memaksimalkan kegiatan tersebut. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan peraturan daerah inisiatif DPRD sebesar 49.41% Pada indikator Meningkatnya pelayanan keprotokolan diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 95.96%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan pemenuhan pelayanan keprotokolan telah dilakukan semaksimal mungkin guna pendampingan terhadap kunjungan kerja yang dilakukan pimpinan DPRD yang dilakukan pada Tahun 2013 namun masih terdapat bebrapa pendampingan yang tidak dapat dilaksanakan. Capaian indikator ini adalah Meningkatnya pelayanan keprotokolan sebesar 95.96% Pada indikator Meningkatnya kualitas pelayanan publik diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 96.28%. Pencapaian diatas mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik telah dilakukan sesuai dengan rencana kerja. Pada indikator ini telah dilaksanakan pelayanan kehumasan, dokumentasi dan audio visual, rapat koordinasi antara DPRD dengan Instansi Terkait serta Pembinaan dan penguatan peran PISWAN Kota Batam. Capaian indikator ini adalah Meningkatnya kualitas pelayanan publik sebesar 96.28% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 57

SASARAN STRATEGIS 3 : Meningkatnya efektifitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Penjabaran Program 100% 99.42% 99.42% RPJMD ke dalam RKPD Pada indikator Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD diatas menunjukkan Persentase yang telah dicapai sebesar 99.42%. Pencapaian diatas sudah mendekati target yang diinginkan yaitu sebesar 100%. Pada indikator ini pelaksanaan Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD yang di tuangkan dalam bentuk penyusunan Renstra dan Renja telah dilaksanakan sesuai dengan rencana target dengan menghasilkan buku Renstra dan renja sebanyak 200 buku, untuk didistribusikan dan dibagikan kepada pegawai Sekretariat DPRD Kota Batam sebagai informasi tentang Program RPJMD Kota Batam dan juga sebagai acuan rencana kerja Sekretariat DPRD Kota Batam. Capaian indikator ini adalah Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD sebesar 99.42% % Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 58

SASARAN STRATEGIS 4 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Tingkat pemenuhan 100% 98.38% 98.38% kebutuhan penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah Pada indikator Tingkat pemenuhan kebutuhan penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah ini menunjukkan pada pelaksanaan koordinasi untuk membuat laporan LKPJ telah dilaksanakan sebanyak 24 rapat dan 40 buku LKPJ. dapat dikatakan bahwa Tingkat pemenuhan kebutuhan penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah mencapai target sebesar 98.38% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 100%. Capaian indikator ini adalah Tingkat pemenuhan kebutuhan penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah sebesar 98.38%. Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 59

SASARAN STRATEGIS 5 : Meningkatnya pengelolaan kekayaan daerah INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Terpenuhinya kebutuhan 100% 97.26% 97.26% administrasi SKPD 2. Terpenuhinya kebutuhan 100% 97.20% 97.20% sarana dan prasarana perkantoran 3. Meningkatnya kualitas 100% 92.28% 92.28% SDM aparatur Indikator Terpenuhinya kebutuhan administrasi SKPD ini menunjukkan bahwa sudah ada korelasi yang baik dalam peningkatan kinerja Sekretariat DPRD dalam melaksanakan administrasi, ini dapat dilihat dari capaian 97.26%. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melaksanakan indikator ini. Capaian indikator ini adalah Terpenuhinya kebutuhan administrasi SKPD sebesar 97.26%. Indikator Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran ini menunjukkan bahwa sudah ada korelasi yang baik dalam peningkatan kinerja Sekretariat DPRD dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran dalam pelaksanaan tugas pada Sekretariat DPRD Kota Batam, ini dapat dilihat dari capaian 97.20%. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melaksanakan indikator ini. Capaian indikator ini adalah Terpenuhinya kebutuhan administrasi SKPD sebesar 97.20%. Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 60

Indikator Meningkatnya kualitas SDM aparatur ini menunjukkan bahwa dalam peningkatan kinerja Sekretariat DPRD telah terpenuhi dengan mengirimkan dan mengikutsertakan aparatur dalam Bimtek dan diklat yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dalam pekerjaan. Pencapaian tingkat kualitas SDM aparatur ini dapat dilihat dari capaiannya sebesar 92.28%. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melaksanakan indikator ini. Capaian indikator ini adalah Meningkatnya kualitas SDM aparatur sebesar 97.20%. LAKIP harus menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu analisis tentang pencapaian kinerja sasaran instansi secara keseluruhan. Analisis pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kinerja nyata (realisasi) dengan kinerja yang direncanakan (target) untuk masing-masing indikator sasaran. Dengan analisis ini dapat diketahui sasaran mana yang tidak dapat mencapai rencana yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan dimasa mendatang. Rincian capaian kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 : Capaian SASARAN STRATEGIS NO Kinerja 01. Mendorong implementasi pelayanan prima Kota Batam 94.74% 02. Tersusunnya tata kerja dan tata laksana peningkatan kinerja aparatur 03. Meningkatnya efektifitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan 04. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan 96.28% 99.42% 98.38% Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 61

05. Meningkatnya pengelolaan kekayaan daerah 95.58% C. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2013 Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwasanya evaluasi kinerja merupakan analisis serta interprestasi terhadap keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kinerja, agar diketahui mengenai pencapaian hasil dalam merealisasikan target kinerja yang telah ditetapkan. Pada Sekretariat DPRD Kota Batam untuk periode tahun 2013 telah ditetapkan 4 sasaran strategis yang harus dicapai,yaitu: Dari ke- 5 sasaran strategi tersebut di atas, didapat bahwa realisasi capaian dan capaian kinerja bisa dilihat pada table di bawah ini: NO 01. 02. 03. 04. 05 SASARAN STRATEGIS Mendorong implementasi pelayanan prima Kota Batam Tersusunnya tata kerja dan tata laksana peningkatan kinerja aparatur Meningkatnya efektifitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan Meningkatnya pengelolaan kekayaan daerah PERSENTASE REALISASI PERSENTASE CAPAIAN KINERJA 94.74% 94.74% 96.28% 96.28% 99.42% 99.42% 98.38% 98.38% 95.58% 95.58% Sekretariat DPRD Kota Batam realisasi pencapaiannya belum mencapai target karena capaian kinerjanya 100%. Sedangkan presentase realisasi dan capaiannya 83% %. I ni menunjukkan bahwa realisasi pencapaiannya rendah Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 62

namun kinerja Sekretariat DPRD Kota Batam dalam mencapai sasaran strategis yang ditetapkan belum menunjukan kinerja yang maksimal dan masih perlu perbaikan. D. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pencapaian sasaran Sekretariat DPRD Kota Batam yang telah ditargetkan Tahun 2013 tidak terlepas dari adanya dukungan dana Dana APBD untuk Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Tahun Anggaran 2013 berjumlah Rp. 89,420,748,707,- (Delapan puluh Sembilan milyar empat ratus dua puluh juta tujuh ratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh rupiah) yang terdiri dari : 1. Belanja Tidak Langsung Rp. 6,738,675,832.67,- (Enam milyar tujuh ratus tiga puluh delapan juta enam ratus tujuh puluh lima ribu delapan ratus tiga puluh dua rupiah koma enam puluh tujuh sen) 2. Belanja Langsung Rp 82,682,072,874,- (Delapan puluh dua juta enam ratus delapan puluh dua juta tujuh puluh dua ribu delapan ratus tujuh puluh empat rupiah) Realisasi keuangan secara keseluruhan adalah Rp. 75,832,540,410,- (Tujuh puluh lima juta delapan ratus tiga puluh dua juta lima ratus empat puluh ribu empat ratus sepuluh rupiah) atau sebesar 84,80%, sisa anggaran Rp. 13,588,208,297,- (Tiga belas milyar lima ratus delapan puluh delapan juta dua ratus delapan ribu dua ratus Sembilan puluh tujuh rupiah) atau sebesar 15.20%. Pelaksanaan APBD Kota Batam sesuai dengan Peraturan daerah Nomor 08 Tahun 2012 dan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kepmendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta instruksi, petunjuk dan pedoman pelaksanaannya sepanjang tidak bertentangan dengan makna dan Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 63

substansi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004. Realisasi keuangan program dan kegiatan Sekretariat DPRD Kota Batam pada Tahun 2013 secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel Realisasi Belanja Langsung Sekretariat DPRD Kota Batam Per 31 Desember 2013 Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 64

Sekretariat DPRD Kota Batam 2013 65