KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto"

Transkripsi

1 1

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis unit kerja secara transparan dan akuntabel kepada stakeholders dan masyarakat. Dalam laporan kinerja ini disajikan informasi yang akurat tentang keberhasilan dan/atau kegagalan pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014 sebagai ukuran kinerja yang telah diperjanjikan dalam dokumen Penetapan Kinerja yang ditunjang dengan pencapaian sasaran strategis, progam, dan kegiatan. Laporan ini juga dilengkapi dengan analisis atas capaian kinerja serta akuntabilitas keuangan menyangkut keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas penggunaan anggaran yang dikaitkan dengan pencapaian sasaran strategis Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan. Kami mengharapkan informasi yang disajikan dalam laporan kinerja ini dapat dijadikan masukan bagi perbaikan secara berkelanjutan untuk penguatan dan peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, guna mewujudkan organisasi yang berorientasi pada hasil sejalan dengan tujuan reformasi birokrasi. Akhir kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban kami kepada stakeholders dan masyarakat dan sebagai pendorong peningkatan kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan. Jakarta, Februari 2015 Wasit Saronto i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kinerja yang telah diperjanjikan kepada stakeholders dan masyarakat, digambarkan dalam Laporan Kinerja (LKj) Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan (Asdep Humas dan Kelembagaan) Tahun Laporan ini disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun , yang dijabarkan ke dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Secara keseluruhan Asdep Humas dan Kelembagaan telah berhasil memenuhi kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun Dari 7 (tujuh) indikator yang digunakan, 2 (dua) indikator memiliki tingkat capaian memuaskan (>100%), 3 (tiga) indikator dengan capaian sangat baik (85%-100%), dan masing-masing 1 (satu) indikator dengan tingkat capaian baik (70%-<85%) dan kurang baik (<55%). Keberhasilan tersebut merupakan wujud komitmen Asdep Humas dan Kelembagaan untuk terus melakukan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet yang berkualitas yang merupakan sasaran strategis unit kerja pada periode Di penghujung tahun 2014, yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan rencana jangka menengah , Asdep Humas dan Kelembagaan telah berhasil mewujudkan penyelenggaraan hubungan kemasyaratan dan kelembagaan yang berkualitas yang ditunjukan oleh aspek kecepatan, ketepatan, keutuhan, dan pemanfaatan output yang dihasilkan. Dari sisi penggunaan anggaran, pada tahun 2014, Asdep Humas dan Kelembagaan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp (dua miliar empat ratus delapan puluh dua juta seratus delapan puluh ribu rupiah). Dana yang diperoleh dialokasikan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dengan penyerapan anggaran sebesar Rp (dua milyar tiga ratus lima puluh satu juta dua ratus empat belas ribu sembilan ratus lima puluh sembilan rupiah) atau 94,72%. ii

4 Tabel 1: Capaian Indikator Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 % Kategori Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Pencapaian Terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara 84,82% Baik 101,03% Memuaskan 100,00% Sangat Baik 100,00% Sangat Baik 85,33% Sangat Baik 33,33% Kurang Baik 166,67% Memuaskan iii

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Gambaran Organisasi... 2 C. Gambaran aspek strategis (strategic issued)... 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 5 A. Gambaran umum perencanaan kinerja... 6 B. Ringkasan/ikhtisar Penetapan Kinerja... 8 C. Ikhtisar IKU Tahun BAB III CAPAIAN KINERJA A. Capaian kinerja B. Realisasi anggaran BAB IV PENUTUP A. Simpulan umum atas capaian kinerja B. Langkah-langkah/rekomendasi perbaikan untuk peningkatan kinerja LAMPIRAN iv

6 DAFTAR TABEL Tabel 1: Capaian Indikator Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun iii Tabel 2 : Perjanjian Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 3 : Penajaman Indikator Kinerja yang Digunakan Asdep Humas dan Kelembagaan Periode Tabel 4 : Indikator Kinerja Utama (IKU) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 5 : Kategori Pencapaian Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 6 : Capain kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 7 : Capaian Indikator Kinerja 1, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 8 : Capaian Indikator Kinerja 2, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 9 : Capaian Indikator Kinerja 3, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 10 : Capaian Indikator Kinerja 4, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 11 : Capaian Indikator Kinerja 5, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 12 : Capaian Indikator Kinerja 6, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 13 : Capaian Indikator Kinerja 6, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun Tabel 14 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Periode Tabel 15 : Realisasi Penggunaan Anggaran Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun v

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Struktur Organisasi Asdep Humas dan Kelembagaan... 3 Gambar 2 : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Asdep Humas dan Kelembagaan Periode Gambar 3 : Program, Kegiatan, dan Asdep Humas dan Kelembagaan... 7 Gambar 4 : Beberapa Berita Hasil Peliputan Terkait Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet Tahun Gambar 5 : Produk Diseminasi yang dihasilkan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan Gambar 6 : Kegiatan Diseminasi yang dilakukan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan di Universitas Gadjah Mada Gambar 7 : Penyelenggaraan Rapat Kerja/Rapat Dengar Pendapat Sekretariat Kabinet Komisi II DPR RI Gambar 8 : Pendampingan Kunjungan Kerja Komisi II DPR ke Daerah Gambar 9 : Pelaksanaan Rapat/Pertemuan Konsultasi dengan Pimpinan Lembaga Negara vi

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ditegaskan bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab diperlukan adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi yang dikembangkan melalui sistem pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme, dan tata cara pelaporan kinerja instansi pemerintah. Sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Dalam hal ini, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada para stakeholders dan masyarakat, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja (LKj). Penyusunan LKj dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja, serta pengukuran dan evaluasi kinerja. Pelaporan kinerja yang dituangkan ke dalam bentuk LKj merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi serta penjabarannya yang menjadi perhatian utama dari suatu instansi pemerintah dan mencakup berbagai aspek yang meliputi uraian pertanggungjawaban mengenai aspek keuangan, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, serta metode kerja, pengendalian manajemen dan kebijakan lain yang mendukung pelaksanaan tugas utama instansi. 1

9 Penyusunan LKj Asdep Humas dan Kelembagaan 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban unit kerja untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun LKj ini juga digunakan sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan pada tahun mendatang. B. Gambaran Organisasi Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan T a t a K e r j a S e k r e t a r i a t K a b i n e t, Asdep Humas dan Kelembagaan adalah unit kerja yang berada dan bertanggung jawab secara langsung kepada Deputi Bidang Persidangan Kabinet yang mempunyai tugas melaksanakan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Asdep Humas dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan dan pengelolaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 2. Peliputan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 3. Penyelenggaraan diseminasi informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 4. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 5. Pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 6. Pelaksanaan koordinasi penyiapan pelaksanaan rapat kerja Sekretaris Kabinet dengan Dewan Perwakilan Rakyat; 2

10 7. Pelaksanaan penghimpunan jawaban tertulis Sekretaris Kabinet pada rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat; 8. Pelaksanaan kerja sama antar unit kesekretariatan lembaga negara dan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugastugasnya; 9. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Persidangan Kabinet. Adapun struktur organisasi Asdep Humas dan Kelembagaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 1 : Struktur Organisasi Asdep Humas dan Kelembagaan C. Gambaran aspek strategis (strategic issued) Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun , Asdep Humas dan Kelembagaan memiliki visi menjadi Asisten Deputi yang profesional dan handal dalam penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan guna mendukung kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet dan misi 3

11 melaksanakan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara maksimal terkait kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Berdasarkan visi dan misi tersebut ditetapkanlah tujuan strategis sebagai hasil akhir jangka panjang yang ingin diperoleh oleh unit kerja. Tujuan strategis yang ditetapkan adalah meningkatnya kualitas pelaksanaan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan dalam kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Selanjutnya, ditetapkan sasaran strategis yaitu terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Visi, misi, serta tujuan dan sasaran strategis yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun tersebut merupakan pedoman unit kerja dalam merencanakan kinerja setiap tahunnya. Dalam menetapkan dan mencapai tujuan serta sasaran strategis, bertumpu pada kekuatan sebagai berikut: 1. Keterbukaan dan kerja sama pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis, sebagai potensi dasar utama untuk mewujudkan manajemen yang efektif, efisien, profesional, modern, akuntabel, serta berlandaskan asas-asas tata pemerintahan yang baik (good governance) dan mendukung upaya peningkatan kinerja organisasi, terutama di tingkat unit kerja. 2. Kebijakan organisasi, berupa pembakuan (formalisasi) metode kerja sama dan koordinasi antar unit kerja sebagai faktor penting untuk menciptakan program dan kegiatan yang terarah, terpadu, efektif, dan efisien. 3. Sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan kompeten, sebagai pilar organisasi yang diperlukan guna mencapai tujuan organisasi. 4. Anggaran berbasis kinerja, sebagai salah satu penunjang keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan unit kerja. 5. Sarana dan prasarana, sebagai pendukung program kerja unit organisasi. 4

12 VISI Menjadi Asisten Deputi yang profesional dan handal dalam penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan guna mendukung kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet MISI Melaksanakan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara maksimal terkait kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet TUJUAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas pelaksanaan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan dalam kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet SASARAN STRATEGIS Terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Gambar 2 : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Asdep Humas dan Kelembagaan Periode

13 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Gambaran umum perencanaan kinerja Seperti pada tahun sebelumnya, pada tahun 2014, dalam mewujudkan sasaran strategis organisasi, Asdep Humas dan Kelembagaan menyelenggarakan 1 (satu) program, yaitu Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan. Program tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 1 (satu) kegiatan, yaitu Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat. Kegiatan tersebut kemudian dijabarkan dalam 7 (tujuh) sub kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi unit kerja, yaitu: 1. Perencanaan dan pengelolaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (415); 2. Peliputan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (416); 3. Penyelenggaraan diseminasi informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet (417); 4. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (418); 5. Pemantauan dan evaluasi penyebaran informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (419); 6. Pelaksanaan koordinasi penyiapan pelaksanaan rapat kerja Sekretariat Kabinet dengan DPR (420); 7. Pelaksanaan kerjasama antar unit kesekretariatan lembaga Negara dan instansi/lembaga terkait (421). 6

14 VISI MISI TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS PROGRAM Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan KEGIATAN Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat SUB KEGIATAN 1. Perencanaan dan pengelolaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 2. Peliputan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet; 3. Penyelenggaraan diseminasi informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet; 4. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (418); 5. Pemantauan dan evaluasi penyebaran informasi yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (419); 6. Pelaksanaan koordinasi penyiapan pelaksanaan rapat kerja Sekretariat Kabinet dengan DPR (420); 7. Pelaksanaan kerjasama antar unit kesekretariatan lembaga Negara dan instansi/lembaga terkait (421). Gambar 3 : Program, Kegiatan, dan Asdep Humas dan Kelembagaan 7

15 B. Ringkasan/ikhtisar Penetapan Kinerja Pada tahun 2014, kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan visi dan misi organisasi diukur dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 (Tabel 2). Tabel 2 : Perjanjian Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara 98% 90 menit 100% 100% 3 hari 3 hari 3 hari Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Tahun 2013), terdapat beberapa perubahan indikator kinerja yang digunakan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan, baik dari segi jenis maupun target capaian. Perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 8

16 1. Penambahan 2 (dua) indikator kinerja baru, yaitu : a. Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet dengan target 100% dan target output sebanyak 2 (dua) laporan; dan b. Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara dengan target 3 (tiga) hari kerja dan target output sebanyak 4 (empat) dokumen. Penambahan kedua indikator tersebut di atas dimaksudkan untuk lebih mempertajam pengukuran kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan dalam mencapai sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan (indikator a) dan kelembagaan (indikator b) berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. 2. Penghapusan 1 (satu) indikator kinerja, yaitu Jumlah pengakses penyebarluasan informasi hasil kabinet. Indikator ini tidak lagi digunakan pada tahun 2014 karena berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja Tahun 2013, indikator dimaksud belum secara tepat mengambarkan kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan dalam menyajikan dan menyebarluaskan informasi terkait kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet. Hal tersebut dikarenakan jumlah pengakses penyebarluasan informasi hasil kabinet tidak memiliki kolerasi langsung dengan kualitas dan pemanfaatan informasi yang disebarluaskan. Selanjutnya, indikator kinerja baru Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet dipandang lebih mampu untuk menggambarkan kinerja terkait. 3. Penggunaan kembali 5 (lima) indikator kinerja yang terdapat di tahun 2013 untuk mengukur kinerja unit kerja dengan penyesuaian di beberapa target capaian. Penyesuaian antara lain terdapat pada indikator Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem 9

17 informasi secara tepat waktu, di mana terjadi peningkatan target capaian sebanyak 1% (dari 97% menjadi 98%). Target capaian masing-masing indikator kinerja ditetapkan dengan memperhatikan dan mengevaluasi capaian tahun-tahun sebelumnya. Penetapan target juga dilakukan dengan memperkirakan keadaan yang akan terjadi pada tahun 2014 yang merupakan tahun politik yang tentu saja sangat mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Asdep Humas dan Kelembagaan, utamanya yang berhubungan dengan kegiatan Kabinet dan hubungan kelembagaan dengan lembaga tinggi negara (DPR, MPR, dan lain-lain). Target Jangka Menengah Sejak dibentuk pada tahun 2011, Asdep Humas dan Kelembagaan memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan sebagai sasaran strategis unit kerja. Komitmen untuk peningkatan kualitas tersebut dapat terlihat dari pemilihan indikator kinerja dan penetapan target capaian dari tahun ke tahun. Di sisi hubungan kemasyarakatan, Asdep Humas dan Kelembagaan berkomitmen untuk mendiseminasikan dan menyebarluaskan informasi yang terkait dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet secara cepat sehingga dapat mengimbangi informasi yang disajikan oleh media massa yang tidak jarang hanya menampilkan informasi yang sesuai dengan agenda mereka masing-masing. Selain itu, Asdep Humas dan Kelembagaan juga selalu berupaya untuk menjaga ketepatan dan keutuhan informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen peningkatan kualitas penyelenggaran hubungan kemasyarakatan. Lebih lanjut, Asdep Humas dan Kelembagaan juga memberikan perhatian dan terus mengevaluasi pemanfaatan informasi yang telah disebarluaskan. Target kecepatan, ketepatan, dan pemanfaatan informasi tersebut terus dievaluasi dan 10

18 disempurnakan dari tahun ke tahun dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan (Tabel 3). Di sisi kelembagaan, Asdep Humas dan Kelembagaan memiliki komitmen untuk memberikan dukungan dalam penyelenggaraan kegiatan kelembagaan terutama rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara, rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI, serta pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah. Asdep Humas dan Kelembagaan juga selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyajikan laporan yang terdiri dari kesimpulan (resume), transkripsi, serta dokumentasi kegiatan kepada pimpinan dan stakeholders lainnya. Khusus untuk pendampingan kunjungan kerja, Asdep Humas dan Kelembagaan juga memberikan masukan berupa rekomendasi sebagai hasil kajian terhadap bahan-bahan yang dikumpulkan selama kunjungan. Kualitas penyelenggaraan hubungan kelembagaan diukur dengan mengunakan indikator kecepatan penyelesaian laporan dan rekomendasi yang target capaiannya selalu dievaluasi dan ditingkatkan dari tahun ke tahun. Selain itu, Asdep Humas dan Kelembagaan juga terus berupaya meningkatkan kemanfaatan produk yang dihasilkan. Hal itu terlihat dari penajaman indikator kinerja yang digunakan. Misalnya, untuk pendampingan kunjungan kerja, pada tahun 2011 dan 2012 indikator yang digunakan adalah Kecepatan penyelesaian laporan hasil pendampingan pada kunjungan kerja Komisi II DPR ke daerah. Sejak tahun 2013, indikator diubah menjadi Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah. Rekomendasi yang memuat hasil telaahan jajaran Asdep Humas dan Kelembagaan terhadap informasi yang diperoleh dari kunjungan kerja, adalah bahan masukan yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah diimplementasikan. 11

19 Tabel 3 : Penajaman Indikator Kinerja yang Digunakan Asdep Humas dan Kelembagaan Periode Indikator Kinerja Target Satuan Kecepatan penyelesaian berita kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet menit Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada persen sistem informasi secara tepat waktu Jumlah pengakses penyebarluasan informasi hasil kabinet orang ,000 - Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat menit Kabinet Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat persen Kabinet Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan persen dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II hari DPR RI Kecepatan penyelesaian laporan hasil pendampingan pada kunjungan kerja hari Komisi II DPR ke daerah Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan hari kerja Komisi II DPR RI ke daerah Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara hari

20 C. Ikhtisar IKU Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator adalah tolak ukur yang ditetapkan dalam menilai keberhasilan dari suatu sasaran dan tujuan strategis organisasi. Keberhasilan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang tertuang dalam tujuan dan sasaran strategis dipengaruhi oleh 4 (empat) IKU sebagaimana yang terdapat pada tabel 4 berikut: Tabel 4 : Indikator Kinerja Utama (IKU) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 No Uraian Alasan Sasaran Strategis Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu Mengukur kinerja organisasi dalam melakukan pembuatan berita dan dokumen mengenai kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet untuk segera dimuat di website setkab.go.id 2 Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet 3 Laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI 4 Laporan rekomendasi hasilhasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah Mengukur kinerja organisasi dalam menyajikan informasi yang aktual setiap hari agar pimpinan mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam masyarakat. Mengukur kinerja organisasi dalam menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI. Mengukur kinerja organisasi dalam melaksanakan pendampingan pada kunjungan Komisi II ke daerah. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kabinet dan Sekretariat Kabinet Adapun alokasi anggaran (pagu revisi) yang diperoleh Asdep Humas dan Kelembagaan adalah sebesar Rp (dua miliar empat ratus delapan puluh dua juta seratus delapan puluh ribu rupiah). 13

21 BAB III CAPAIAN KINERJA Laporan kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan 2014 merupakan media pertanggungjawaban atas target-target yang telah diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja unit kerja pada awal tahun Dokumen perjanjian tersebut ditandatangani oleh Asdep Humas dan Kelembagaan sebagai penerima mandat dan Deputi Bidang Persidangan Kabinet sebagai pemberi mandat. Oleh karena itu, pengungkapan dan penyajian akuntabilitas kinerja dalam laporan kinerja harus berdasarkan pada hasil pengukuran kinerja sesuai dengan hierarki akuntabilitas kinerja yang ada. Pengukuran kinerja merupakan aktivitas perbandingan antara sesuatu dengan alat ukurnya. Dalam hal ini proses pengukuran kinerja merupakan suatu proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Selain analisis capaian kinerja, proses pengukuran kinerja perlu dilengkapi dengan evaluasi atas hasil capaian kinerja. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui progress realisasi kinerja yang dihasilkan maupun kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai sasaran, serta menilai efisiensi, efektivitas, keekonomisan maupun perbedaan kinerja sebagai umpan balik untuk mengetahui pencapaian implementasi perencanaan strategis. 14

22 Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasi, yaitu: 1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, digunakan rumus: Persentase pencapaian = realisasi x 100 % rencana tingkat capaian rencana RUMUS 1 2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, digunakan rumus: Persentase pencapaian = rencana (realisasi rencana) x 100 rencana tingkat capaian rencana RUMUS 1 Sebagaimana kriteria yang ditetapkan pada tahun-tahun sebelumnya, penilaian atas capaian kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal sebagai berikut: Tabel 5 : Kategori Pencapaian Kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja 1. > 100 Memuaskan 2. 85% - 100% Sangat Baik 3. 70% - < 85% Baik 4. 55% - < 70% Cukup 5. < 55% Kurang Baik A. Capaian kinerja Keberhasilan pencapaian kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis. Tabel 6 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun

23 Tabel 6 : Capain kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Kategori Terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet persen 98 83,13 84,82% Baik menit 90 89,07 101,03% Memuaskan persen ,00% Sangat Baik persen ,00% Sangat Baik 16

24 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Kategori Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/ pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara hari 3 3,44 85,33% Sangat Baik hari ,33% Kurang Baik hari ,67% Memuaskan Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan Asdep Humas dan Kelembagaan telah berhasil memenuhi penetapan kinerja yang telah diperjanjian sebelumnya. Dari 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan, 4 (empat) indikator memenuhi target capaian yang ditetapkan dengan 2 (dua) indikator memiliki tingkat capaian yang melebihi 100% (memuaskan) yaitu indikator Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet dengan tingkat capaian 101,03% dan Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara dengan tingkat capaian 166,67%. Hanya 1 (satu) 17

25 indikator yang masuk dalam kategori kurang baik yaitu Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah dengan tingkat capaian 33,33%. kinerja: Berikut adalah penjelasan tingkat capaian dari masing-masing indikator 1. Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu (tingkat capaian = 84,82%) Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam menyebarluaskan informasi yang utuh kepada masyarakat luas terkait dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet serta kebijakan pemerintah dan capaian pembangunan secara cepat dan tepat melalui laman resmi Sekretariat Kabinet Aspek kecepatan, ketepatan, dan keutuhan informasi yang disajikan kepada masyarakat merupakan indikator yang mencerminkan kualitas kinerja di segi penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dari Asdep Humas dan Kelembagaan sebagaimana yang dimaksudkan pada sasaran strategis unit kerja periode Di sisi output, dari target 204 berita/artikel/transkripsi yang diperjanjikan, Asdep Humas dan Kelembagaan berhasil merealisasikan sebanyak 640 berita/artikel/transkripsi (313,73%) sebagaimana terdapat pada lampiran 1. Adapun jumlah output yang dapat disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu adalah sebanyak adalah sebanyak 532 berita/artikel/transkripsi (83,13%) atau 84,82% capaian outcome (menggunakan rumus 1). Tabel 7 : Capaian Indikator Kinerja 1, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Naskah berita hasil peliputan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet berita/artikel/ transkripsi 640 berita/artikel /transkripsi 18

26 Indikator Kinerja Target Capaian Outcome: Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu ,00% 83,13% Indikator kinerja ini dipenuhi dengan melaksanakan kegiatan peliputan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Gambar 4 : Beberapa Berita Hasil Peliputan Terkait Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet Tahun 2014 Meskipun belum memenuhi target, tingkat capaian indikator kinerja Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013, yang merupakan tahun pertama digunakannya indikator tersebut. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari perbaikan-perbaikan yang dilakukan Asdep Humas dan Kelembagaan berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian tahun 19

27 sebelumnya. Pada tahun 2014, Asdep Humas dan Kelembagaan lebih mengintensifkan penggunaan sarana informasi dan teknologi seperti , grup sosial, media penyimpanan yang dilengkapi dengan akses nirkabel, dan lain sebagainya guna menunjang pengiriman informasi secara cepat sehingga dapat segera disajikan di laman Meskipun demikian, kendala masih dihadapi untuk pengiriman informasi dari daerahdaerah liputan yang belum memiliki jaringan komunikasi internet yang memadai. Selain itu, belum meratanya tingkat kompetensi petugas peliput juga mempengaruhi tingkat capaian. 2. Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet (tingkat capaian = 101,03%) Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam mengemas informasi yang berkembang di masyarakat terkait kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet serta kebijakan pemerintah dan capaian pembangunan untuk kemudian disajikan kepada kalangan internal atau pemangku kepentingan (stakeholders) di Sekretariat Kabinet. Informasi tersebut dikumpulkan dari berita-berita yang terdapat pada media cetak nasional yang kemudian dikemas dalam kumpulan (guntingan) berita harian dan disajikan melalui jaringan intranet Sekretariat Kabinet. Penyajian informasi tersebut dimaksudkan sebagai masukan dan bahan unit kerja terkait dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama dalam memberikan dukungan kebijakan kepada Presiden serta melakukan evaluasi terhadap kinerja pemerintahan. Sebagaimana yang tertuang pada tabel 8 di bawah, pada tahun 2014, kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet adalah 89,07 menit (lihat perhitungan pada lampiran 2) atau 101,03% dari target dengan output sebanyak 239 guntingan berita harian (95,60%). Tingkat capaian indikator ini dihitung dengan menggunakan rumus 2. 20

28 Tabel 8 : Capaian Indikator Kinerja 2, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Guntingan berita harian dalam bentuk e- kliping Outcome: Kecepatan penyajian informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet e-kliping 239 e-kliping 90 menit 89,07 menit Sejak tahun 2011, kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan dalam menyajikan informasi berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat serta kebijakan pemerintah dan capaian pembangunan secara cepat terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 capaian kinerjanya adalah 180 menit (dari target 180 menit), tahun 2012 capaiannya 150 menit (dari target 180 menit), dan pada tahun 2013 capaiannya 100 menit (dari target 90 menit). Di samping itu, Asdep Humas dan Kelembagaan, juga melakukan efisiensi anggaran dengan mengubah bentuk guntingan berita yang dulu disebarluaskan dalam format cetakan (hardcopy) menjadi format digital yang Gambar 5 : Produk Diseminasi yang dihasilkan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan dapat diakses di jaringan intranet Sekretariat Kabinet. Perubahan format tersebut juga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi dan menyebarluaskan guntingan berita tersebut sehingga guntingan berita tersebut dapat disajikan lebih cepat. 21

29 3. Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (tingkat capaian = 100%) Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam melakukan diseminasi informasi terkait kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet serta kebijakan pemerintah dan capaian pembangunan melalui media dalam dan luar ruang seperti spanduk, banner, leaflet, buku foto, kumpulan transkripsi, guntingan berita khusus maupun melalui seminar kehumasan baik dalam wadah forum komunikasi bakohumas maupun dalam wadah lainnya. Pada tahun 2014, Asdep Humas dan Kelembagaan telah berhasil merealisasikan seluruh agenda diseminasi informasi yang direncanakan atau tingkat capaiannya adalah 100%. Dari sisi output telah dihasilkan sebanyak 35 laporan kegiatan pelaksanaan diseminasi dari target sebanyak 20 laporan. Capaian indikator kinerja ini dihitung dengan menggunakan rumus 1. Tabel 9 : Capaian Indikator Kinerja 3, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Laporan kegiatan pelaksanaan diseminasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet laporan 35 laporan Outcome: Persentase diseminasi informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet 100,00% 100,00% Asdep Humas dan Kelembagaan memiliki komitmen untuk aktif mendiseminasikan informasi terkait dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet serta kebijakan pemerintah dan capaian pembangunan serta informasi aktual lainnya melalui berbagai saluran. Sejak tahun 2013, Asdep Humas dan Kelembagaan mulai menyelenggarakan diskusi kehumasan 22

30 sebagai upaya untuk lebih mengintensifkan diseminasi informasi baik secara langsung maupun melalui instansi terkait. Jika pada tahun 2013, hanya 1 (satu) kali kegiatan diskusi kehumasan, pada tahun 2014 berhasil dilaksanakan 2 (dua) kali diskusi di tempat dan dengan audiens yang berbeda-beda. Jika pada tahun 2013, audiens forum diskusi tersebut adalah instansi pemerintah maka pada tahun 2014, forum diskusi yang diadakan dihadiri langsung oleh masyarakat (gambar 6). Hal tersebut tentu akan lebih mempercepat dan mengefektifkan pendiseminasian informasi kepada publik. Gambar 6 : Kegiatan Diseminasi yang dilakukan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan di Universitas Gadjah Mada 4. Persentase pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet (tingkat capaian = 100%) Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam memberikan masukan kepada pimpinan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Hal tersebut 23

31 penting dilaksanakan agar pimpinan dapat mengetahui sejauhmana sebaran informasi mengenai kegiatan kabinet, Sekretariat Kabinet, kebijakan pemerintah, serta capaian pembangunan kepada masyarakat. Pada tahun 2014, telah dilakukan pemantauan sebanyak 1 (satu) kali dengan pemanfaatan hasil pemantauan sebanyak 100% (tingkat capaian 100%). Tingkat capaian indikator kinerja ini dihitung dengan menggunakan rumus 1. Tabel 10 : Capaian Indikator Kinerja 4, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Laporan kegiatan hasil pemantauan penyebaran informasi berkaitan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet Outcome: Persentase pemanfaatan hasil pemantauan penyebaran informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet laporan 1 laporan 100,00% 100,00% Sejak tahun 2011, Asdep Humas dan Kelembagaan selalu berhasil memenuhi target kinerja yang diperjanjikan (capaian kinerja 100%). Meskipun tidak dimunculkan pada dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2013, kegiatan pemantauan dan evaluasi penyebarluasan informasi berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet tetap dilakukan baik melalui observasi lapangan maupun melalui media massa. 5. Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI (tingkat capaian = 85,33%) Indikator ini digunakan untuk mengukur profesionalitas dan kehandalan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam memberikan pelayanan terkait pelaksanaan rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI. Pengukuran kinerja penyelesaian laporan hasil rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II 24

32 DPR RI didasarkan pada tingkat kecepatan dalam menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan rapat yang terdiri dari kesimpulan (resume), transkripsi, maupun dokumentasi kegiatan. Hal ini penting untuk dilakukan agar hasil utamanya kesimpulan rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet bersama Komisi II DPR RI dapat segera disampaikan kepada pimpinan untuk kemudian ditindaklanjuti atau diimplementasikan. Pada tahun 2014, rata-rata kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI adalah 3,44 (tiga koma empat puluh empat) hari atau 85,33% dari target kecepatan penyelesaian selama 3 (tiga). Dari sisi output Asdep Humas dan Kelembagaan berhasil merealisasikan 9 (sembilan) laporan dari 4 (empat) laporan yang direncanakan. Tingkat capaian indikator ini diukur dengan menggunakan rumus 1. Tabel 11 : Capaian Indikator Kinerja 5, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Laporan hasil rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI Outcome: Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/ rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI laporan 9 laporan 3 hari 3,44 hari Meskipun belum memenuhi target, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, telah terjadi perbaikan capaian di mana realisasi penyelesaian pada tahun 2013 adalah 4 (empat) hari. Hal itu tidak terlepas dari penambahan jumlah maupun peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia khususnya pada bidang kelembagaan sehingga pekerjaan dapat lebih cepat dikerjakan. Kendala yang masih dihadapi dalam memenuhi target kinerja pada indikator ini adalah kualitas audio rekaman rapat kerja/rapat dengar pendapat yang kurang memadai sehingga sulit didengar. 25

33 Selain itu, dialek yang sulit dipahami dari pembicara pada rapat kerja/rapat dengar pendapat juga menambah waktu yang diperlukan untuk penyelesaian transkripsi yang kemudian dirangkum dalam laporan rapat kerja/rapat dengar pendapat. Indikator kinerja kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat kerja/rapat dengar pendapat Sekretariat Kabinet dengan Komisi II DPR RI dipenuhi dengan melakukan kerjasama antar unit kesekretariatan lembaga Negara dan instansi/lembaga terkait serta persiapan dan penyelenggaraan rapat kerja/rapat dengar pendapat seperti terlihat pada gambar 7. Gambar 7 : Penyelenggaraan Rapat Kerja/Rapat Dengar Pendapat Sekretariat Kabinet Komisi II DPR RI 6. Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah (tingkat capaian = 33,33%) Indikator ini digunakan untuk mengukur profesionalitas dan kehandalan Asdep Humas dan Kelembagaan dalam memberikan masukan kepada pemangku kepentingan di Sekretariat Kabinet berdasarkan hasil telaahan terhadap data-data yang dikumpulkan dari hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah objek pemantauan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pada penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI didasarkan pada tingkat kecepatan dalam menyelesaikan rekomendasi tersebut. Pada tahun 2014, rata-rata kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI adalah 5 (lima) hari, dari target kecepatan penyelesaian selama 3 (tiga) hari (33,33% 26

34 tingkat capaian). Sedangkan output yang dihasilkan adalah sebanyak 3 (tiga) laporan rekomendasi dari target 4 (empat) laporan. Tingkat capaian indikator ini dihitung dengan menggunakan rumus 1. Tabel 12 : Capaian Indikator Kinerja 6, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Laporan rekomendasi hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II RI ke daerah Outcome: Kecepatan penyelesaian rekomendasi hasilhasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke daerah 4 laporan 3 laporan 3 hari 5 hari Belum tercapainya target yang ditetapkan pada indikator ini dikarenakan proses untuk menghasilkan rekomendasi tersebut melipatkan unit kerja bidang substansi yang juga ikut dalam pendampingan kunjungan kerja sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan kompilasi rekomendasi yang dihasilkan. Gambar 8 : Pendampingan Kunjungan Kerja Komisi II DPR ke Daerah Indikator kecepatan penyelesaian rekomendasi hasil-hasil pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI baru digunakan pada tahun 2013 (sebelumnya digunakan indikator kecepatan penyelesaian 27

35 laporan hasil pendampingan pada kunjungan kerja Komisi II DPR ke daerah). Penajaman indikator ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan hubungan kelembagaan pada Asdep Humas dan Kelembagaan di mana pada setiap pendampingan tidak hanya dihasilkan laporan kegiatan (sebagaimana sebelum tahun 2013) tetapi juga menghasilkan rekomendasi kepada pemangku kepentingan di organisasi. Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan telaahan terhadap data dan fakta yang ditemukan di lapangan tersebut diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam mengevaluasi kebijakan pemerintah. 7. Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi negara (tingkat capaian = 166,67%) Indikator ini digunakan untuk mengukur profesionalitas dan kehandalan Asdep Bidang Humas dan Kelembagaan dalam mendukung penyelenggaraan rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi negara sebagai bagian dari fungsi kelembagaan. Pengukuran kinerja penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi negara didasarkan pada tingkat kecepatan dalam menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan rapat/pertemuan yang terdiri dari kesimpulan (resume), transkripsi, maupun dokumentasi kegiatan. Hal ini penting untuk dilakukan agar hasil utamanya kesimpulan rapat/pertemuan dapat segera disampaikan kepada pimpinan untuk kemudian ditindaklanjuti atau diimplementasikan. Pada tahun 2014, kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi negara adalah 1 (satu) hari atau 166,67% capaian dari target penyelesaian selama 3 (tiga) hari. Adapun dari segi output, telah dihasilkan sebanyak 6 (enam) laporan dari target 4 (empat) laporan yang direncanakan. Tingkat capaian indikator ini dihitung dengan menggunakan rumus 1. 28

36 Tabel 13 : Capaian Indikator Kinerja 6, Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Capaian Output: Laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan Lembaga Tinggi Negara Outcome: Kecepatan penyelesaian laporan hasil rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi Negara laporan 6 laporan 1 hari 1 hari Pada tahun 2014, yang merupakan tahun politik, rapat/pertemuan konsultasi Presiden dengan lembaga tinggi negara khususnya MPR dan DPR pada umumnya berlangsung secara tertutup sehingga tidak dilakukan perekaman terhadap rapat/pertemuan kecuali pada pengantar Presiden. Hal ini juga berpengaruh kepada tingkat capaian kecepatan penyelesaian laporan hasil pelaksanaan rapat/pertemuan karena waktu yang diperlukan untuk membuat transkripsi Gambar 9 : Pelaksanaan Rapat/Pertemuan Konsultasi dengan Pimpinan Lembaga Negara dan kesimpulan menjadi lebih sedikit. Selain itu, tingginya tingkat capaian indikator juga tidak lepas dari penambahan jumlah maupun peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia khususnya pada bidang kelembagaan sehingga pekerjaan dapat lebih cepat dikerjakan. 29

37 Rangkuman Capaian Indikator Kinerja Periode dan Target Jangka Menengah Asdep Humas dan Kelembagaan Sebagaimana dirumuskan dalam Rencana Strategis (Renstra) Asdep Humas dan Kelembagaan Tahun , sasaran strategis jangka menengah Asdep Humas dan Kelembagaan adalah terwujudnya peningkatan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet. Sasaran strategis tersebut merupakan pedoman unit kerja dalam merencanakan kinerja setiap tahunnya. Setiap tahunnya, pemilihan indikator kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan selalu sejalan dengan upaya unit kerja dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan berkaitan dengan kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet. Aspek kualitas tersebut terus ditajamkan dari tahun ke tahun baik dari segi target capaian maupun indikator yang digunakan. Jika di awal periode jangka menengah , aspek kecepatan merupakan indikator yang dominan digunakan, pada tahun 2014 indikator ketepatan, keutuhan, dan pemanfaatan output yang dihasilkan telah turut digunakan sebagai indikator yang mencerminkan aspek kualitas output yang dihasilkan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan. Sebagai contoh, untuk mengukur kinerja Asdep Humas dan Kelembagaan dalam melaksanakan pendampingan kunjungan kerja Komisi II DPR RI, sejak tahun 2013 digunakan indikator kecepatan penyelesaian rekomendasi menggantikan indikator kecepatan penyelesaian laporan. Penajaman indikator ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kemanfaatan output yang dihasilkan. Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan telaahan terhadap data dan fakta yang ditemukan di lapangan tersebut diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam mengevaluasi kebijakan pemerintah. Tabel 13 berikut menyajikan indikator-indikator kinerja yang digunakan oleh Asdep Humas dan Kelembagaan pada periode

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 A. Latar belakang... 7 B. Gambaran Organisasi... 8 C. Gambaran aspek

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT KABINET 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET SEKRETARIAT KABINET 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) Deputi Bidang Persidangan Kabinet Tahun 2014 disusun sebagai bentuk

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Perekonomian Tahun 2014 merupakan perwujudan dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Deputi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014 Laporan Kinerja Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014 Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2015 K a t a P e n g a n t a r Daftar Pustaka ---------------,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 DEPUTI BIDANG DUKUNGAN KERJA KABINET

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 DEPUTI BIDANG DUKUNGAN KERJA KABINET LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 DEPUTI BIDANG DUKUNGAN KERJA KABINET SEKRETARIAT KABINET i 2016 KATA PENGANTAR Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 25 tentang Sekretariat Kabinet dan Peraturan

Lebih terperinci

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia LAKIP TAHUN 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj)

LAPORAN KINERJA (LKj) LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PARIWISATA, RISET DAN TEKNOLOGI, DAN LINGKUNGAN MARITIM TAHUN 2016 DAFTAR ISI Sampul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi i ii iii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc

PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc BAB I PENDAHULUAN Pada setiap akhir tahun anggaran, setiap instansi pemerintah (termasuk satuan/unit kerja di dalamnya), diharuskan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Sejalan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET TAHUN

RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET TAHUN RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET TAHUN 2010-2014 SEKRETARIAT KABINET 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan nasional secara menyeluruh, setiap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi dengan tekad mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan akan adanya perubahan pada organisasi sektor publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan akan adanya perubahan pada organisasi sektor publik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan akan adanya perubahan pada organisasi sektor publik yang selama ini digambarkan tidak produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah kualitas, kurang inovatif,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2016 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2017 KBRI Berlin 2/81 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis BAB II Renstra Tahun 2015 2019 merupakan panduan pelaksanaan tugas dan fungsi pada periode 2015 2019 yang disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Tahun 2010

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Bagian Humas dan Protokol SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG i KATA PENGANTAR Sebagaimana amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 20152015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, LAPORAN KINERJA, DAN REVIU ATAS LAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5) No.1902, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Laporan Kinerja. Perjanjian Kerja. Pengukuran Kinerja. Juknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 20152015 TENTANG

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG PEREKONOMIAN 2010 2014 DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI Kata Pengantar Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Deputi bidang

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET 2017 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 SEKRETARIAT KABINET 2017 KATA PENGANTAR i Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERJANJIAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci