BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Surat Ijin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini di laksanakan di MI Futuh

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kategori Frekuensi Prosentase Tuntas 10 37,04% Tidak Tuntas 17 62,96% Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar terutama pada pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi ini, peneliti mendapatkan data bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa yang masih rendah sehingga dari kondisi inilah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas atau PTK dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa terutama pelajaran matematika. Ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal Nilai Frekuensi Ketuntasan % 60 10 Tuntas 50 60 10 Tidak Tuntas 50 Jumlah 20 100 KKM matematika : 60 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui siswa yang sudah tuntas sebanyak 10 siswa (50%) dan sebanyak 10 siswa (50%) yang belum tuntas atau belum memenuhi KKM matematika yaitu 60. Ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal dapat dilihat pada diagram 4.3. 32

33 50% 40% 30% 20% Frekuensi 10% 0% Tuntas Tidak tuntas Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal Keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal No. Kategori Interval Frekuensi % 1. Aktif 41 52 7 35 2. Cukup aktif 29 40 13 65 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada di rentang 29 40 sebanyak 13 siswa (65%) dan pada rentang 41-52 sebanyak 7 siswa (35%) ini berarti bahwa tingkat keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dalam PBM berada pada kategori cukup aktif. Keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dapat disajikan dalam diagram 4.2 15 10. 5 0 16-28 kurang aktif 29-40 cukup aktif 41-52 aktif 55-68 sangat aktif frekuensi Diagram 4.2 Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

34 1.1.2 Siklus 1 1.1.2.1 Perencanaan 1) Pertemuan pertama Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu dilakukan. Sebelum mengajar pada Pertemuan pertama, peneliti merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Simetri Lipat. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran yaitu, RPP, lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar, lembar observasi keaktifan siswa saat pembelajaran, alat peraga (kertas berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang dan belah ketupat), menyiapkan daftar kelompok yang disusun secara heterogen( setiap kelompok berjumlah 5 orang yang terdiri dari pembaca soal dan penantang ), soal diskusi, soal game, soal tournament, serta memeriksa kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. 2) Pertemuan kedua Perencanaan pembelajaran siklus 1 Pertemuan kedua sebagai tindak lanjut dari hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada Pertemuan pertama maka pada perencanaan Pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, power point materi tentang simetri lipat, LCD, lembar evaluasi, lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi aktifitas guru didalam pembelajaran, alat peraga, lembar soal diskusi, soal-soal game, soal- soal tournament, penghargaan berupa alat tulis, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. 1.1.2.2 Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu Pertemuan pertama dan Pertemuan kedua yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan

35 pada hari rabu tanggal 3 April 2013, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013. 1) Pertemuan pertama a. Kegiatan Awal Pada pertemuan pertama siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 3 April 2013 pukul 07.30-08.40. guru mengawali pertemuan pertama dengan memberikan salam dan doa kepada siswa setelah siswa siap megikuti pembelajaran guru memberikan apresepsi coba kalian ingat-ingat mengenai materi kemarin tentang bagun datar? Apa saja contohnya?. Setelah tanya jawab dilaksanakan guru memberikan motivasi : Anakanak, kalian pernah bertanding sepak bola dengan teman? apakah kalian ingin memenangkan pertandingan itu?. Siswa ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan itu, baru guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Penjelasan materi Guru membagikan kertas yang berbentuk persegi, persegi panjang, jajar genjang dan lingkaran kepada masing masing siswa lalu guru meminta coba kalian berilah garis pada tengah-tengah kertas yang bapak bagikan tadi Kemudian lipatlah sesuai dengan garis yang kalian gambar. Sekarang jelaskan bagaimana bentuknya! Siswa megerjakan kemudian mempresentasikanny di depan kelas (perwakilan 2-3 orang). Dari presentasi siswa guru dapat menjelaskan dan meluruskan jawaban siswa. 2) Belajar kelompok Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan 5 orang yang disusun secara heterogen.siswa menempati meja turnamen sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya dan Setiap kelompok berdiskusi menentukan posisi anggota kelompok yang menjadi ketua tim. Guru memberikan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang simetri lipat. Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Tetapi semua siswa

36 tidak mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Setiap ketua kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Siswa yang belum paham malu untuk bertanya kepada temannya karena belum terbiasa untuk bertanya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan Guru meluruskan dan memberi penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah. 3) Games Setelah setiap kelompok memastikan anggotanya paham tentang materi pencerminan guru menyiapkan kartu soal kemudian siswa memilih kartu soal tersebut kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali dikerjakan dalam waktu 5 menit) dalam mengerjakan siswa tidak boleh berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah semuanya selesai guru mengumpulkan jawaban siswa. 4) Tournament Siswa menempatkan diri dalam posisinya masing-masing dalam tim. Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca soal) dan para pemain (penantang). Pembaca soal mengambil soal pertamanya yang sudah disediakan. Para pemain (penantang) mengerjakan soal di lembar jawab yang sudah disediakan oleh guru. soal yang dibacakan sesuai dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka pemain tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama( pembaca soal) bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi Penantang, pemain kedua menjadi pemain pertama (pembaca soal). Permainan putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir

37 dilakukan.siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan ke dalam kertas lembar skor yang sudah disediakan. c. Kegiatan Penutup Akhir kegiatan pembelajaran dengan membacakan perolehan skor tournament kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh rata- rata tertinggi dengan tepuk tangan. Di pertemuan kedua guru menjanjikan hadiah penghargaan kepada siswa agar siswa belajar tekun. Setelah kegiatan pembelajaran usai guru menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa namun tidak semuanya siswa mencatat rangkuman. 2) Pertemuan kedua a. Kegiatan Awal Penelitian siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada sabtu, 06 April 2013 jam 07.30-08.40 guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Guru menyampaikan apersepsi dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Penjelasan materi Guru menjelaskan materi denga media power point tentang gambargambar yang memiliki simetri dan tidak simetri. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang gambar yang ada di layar LCD. Siswa menjawab pertanyaan itu dengan aktif tanpa ditunjuk oleh guru walaupun masih ada yang harus di tunjuk baru menjawab pertanyaan. Kemudian guru meminta siswa menggambarlah benda sembarang kemudian identifikasi benda yang kalian gambar apakah memiliki simetri atau tidak? Coba kalian diskusikan dengan teman sebangku kalian. 2) Belajar kelompok Siswa diminta berkumpul sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Guru memberikan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang

38 simetri lipat. Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.guru meluruskan dan memberi penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah. 3) Games Siswa menempatkan diri pada posisinya masing masing. Guru menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali dikerjakan dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa. 4) Tournament Siswa menempatkan diri dalam posisinya masing-masing dalam tim. Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca soal dari tim pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang dibacakan sesuai dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka pemain tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua mendapatkan poin.setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama( pembaca soal) bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi Penantang, pemain kedua menjadi pemain pertama (pembaca soal). Permainan putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai pemain( penantang), dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir dilakukan. Siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan.

39 5) Penghargaan Kelompok Guru memberi penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai kelompoknya. Guru memberikan hadiah penghargaan berupa alat tulis. c. Kegiatan Penutup Guru menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa dan siswa di minta mencatat materi pembelajaran yang sudah di sampaikan oleh guru. Guru melaksanakan evaluasi. 1.1.2.3 Hasil Pengamatan 1) Pertemuan pertama Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 1 Pertemuan pertama adalah sebagai berikut : 1) Pada umumnya guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP hanya urutannya belum runtut. 2) Pada saat tanya jawab siswa hanya diam saja. 3) Pada saat presentasi siswa terlihat tidak biasa untuk berbicara di depan kelas karena guru yang tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4) Pada saat tournament berlangsung siswa yang bertugas menjadi pembaca soal masih merasa kebingungan karena mereka baru pertama kali melakukan pertandingan. 5) Guru belum membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa. Pada saat pembelajaran siklus 1 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti meminta bantuan observer kepala sekolah dan dibantu guru kelas 2 untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapaun kekurangan dalam Pertemuan pertama akan diperbaiki pada Pertemuan kedua.

40 2) Pertemuan kedua Pada siklus 1 Pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 Pertemuan kedua adalah sebagai berikut: a) Proses pembelajaran sudah sesuai RPP dan pembelajarannya sudah runtut. b) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan, hal ini terlihat pada saat pembacaan tidak di bombing oleh guru lagi. c) Pada saat tanya jawab hanya beberapa siswa yang hanya diam saja. d) Guru sudah menjelaskan materi melalui power point dengan baik. e) Pada saat tournament berlangsung siswa sudah lancar melaksanakan pertandingan. f) Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa. Pada saat pembelajaran siklus 1 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil observasi tersebut siswa sudah antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mulai sedikit terbiasa dengan pembelajaran tersebut. Guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat kerja kelompok, saat pelaksanaan diskusi, game, tournamen dan saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa. 1.1.3 Siklus 2 Setelah melihat kekurangan dan kelebihan dalam siklus 1, perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang membedakan adalah pokok bahasan yaitu Pencerminan.

41 1.1.3.1 Perencanaan 1) Pertemuan pertama Sebelum mengajar pada Pertemuan pertama, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar,lembar observasi keaktifan siswa, alat peraga (kertas berpetak,cermin, potongan kertas berbentuk segitiga, persegi dan persegi panjang),lembar diskusi, soal game, soal tournamen serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Pencerminan, kemudian menentukan tujuan pembelajaran. 2) Pertemuan kedua Perencanaan pembelajaran siklus 2 Pertemuan kedua sebagai tindak lanjut dari hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada Pertemuan pertama maka pada perencanaan Pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi,lembar observasi aktivitas guru, lembar angket Keaktifan, alat peraga ( karton berpetak yang terdapat bangun datar kemudian siswa menunjukan bayangan), serta serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. 1.1.3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan pemantapan pada siklus 1. Siklus 2 ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. Pelaksanaan pada siklus 2 ini terdiri dari dua pertemuan yaitu Pertemuan pertama dan Pertemuan kedua. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 April 2013, dan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 April 2013.

42 1) Pertemuan pertama a. Kegiatan Awal Pertemuan pertama siklus 2 ini guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. Guru menyampaikan apersepsi kalian ingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari tentang bangun datar simetri dan tidak simetri dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Penjelasan Materi : Guru membagikan sebuah kertas kecil berbentuk bangun datar (segitiga, persegi, persegi panjang dan belah ketupat) dan setiap siswa memperoleh 1 potongan kertas. Coba kalian letakan potongan kertas yang bapak bagikan kepada kalian itu didepan cermin! Kemudian gambarlah bayangan potongan kertas itu kedalam kertas kerjamu! Amatilah bagaimanakah bentuknya? (apakah ada perbedaan). Perwakilan siswa (1-2 orang siswa) mempresentasikan hasil kegiatannya ke depan kelas. Guru memberi penjelasan tentang jawaban. 2) Belajar Kelompok (Team Study). Setiap kelompok berdiskusi menentukan posisi anggota kelompok yang menjadi ketua tim. Guru membagikan potongan kertas kecil berbentuk bangun datar (segitiga, persegi, pesegi panjang, belah ketupat) setiap kelompok memperoleh 1 potongan kertas kecil. Guru memberi perintah kepada siswa untuk menggambar bayangan potongan kertas kecil tersebut kemudian carilah sifat -sifat pencerminan tersebut. Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Guru memberikan motivasi kepada siswa apabila ada yang belum jelas boleh bertanya kepada teman atau langsung kepada guru. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru meluruskan dan memberi

43 penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar salah. atau 3) Game (Games) Guru menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali dikerjakan dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa. 4) Turnamen (Tournament): Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca soal dari tim pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang diberikan sesuai dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi pembaca soal, pemain kedua menjadi pemain pertama, dan pembaca soal sebagai penantang. Permainan putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir dilakukan. Siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan. c. Kegiatan Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan meminta siswa membuat rangkuman dari materi yang telah disampaikan. Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa.

44 2) Pertemuan kedua a. Kegiatan Awal Pertemuan kedua siklus 2 di laksanakan pada hari sabtu, 13 April 2013 guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa serta mempresensi kehadiran siswa. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari tentang sifat-sifat pencerminan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Penjelasan Materi : Kalian perhatikan gambar tentang penceminan yang bapak gambarkan di papan tulis. Guru meminta menggambarkan bayangan hasil pencerminan bangun datar yang ada di papan tulis pada kertas berpetak yang bapak sediakan. Siswa menunjukan gambar bayangan hasil pencerminan dan menjelaskan kepada temannya ( perwakilan 2-3 orang). 2) Belajar Kelompok (Team Study): Siswa menempati meja turnamen sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Setiap kelompok berdiskusi menentukan posisi anggota kelompok yang menjadi ketua tim. Guru membagikan potongan kertas kecil berbentuk bangun datar ( segitiga, persegi, pesegi panjang, belah ketupat) setiap kelompok memperoleh 1 potongan kertas kecil. Guru memberi perintah kepada siswa untuk menggambar bayangan potongan kertas kecil tersebut kemudian carilah sifat -sifat pencerminan tersebut. Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Guru memberikan motivasi kepada siswa apabila ada yang belum jelas boleh bertanya kepada teman atau langsung kepada guru. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru meluruskan dan memberi penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah.

45 3) Game (Games) Guru menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali dikerjakan dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa. 4) Turnamen (Tournament): Tournamen dilakukan seperti pada pertemuan pertemuan sebelumnya urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca soal dari tim pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang diberikan sesuai dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi pembaca soal, pemain kedua menjadi pemain pertama, dan pembaca soal sebagai penantang. Permainan putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir dilakukan. Siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan. 5) Penghargaan Kelompok Guru memberi penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada ratarata nilai kelompok yang tertinggi dengan memberikan penghargaan berupa alat tulis. c. Kegiatan Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan siswa diminta membuat rangkuman dari hasil kegiatan

46 pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa. Guru memberikan latihan soal untuk melihat pemahaman siswa. 1.1.3.3 Hasil Pengamatan 1) Pertemuan pertama Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 2 Pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a) Pada umumnya guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP. b) Pada saat tanya jawab siswa mulai aktif menanggapi. c) Siswa mulai terbiasa berbicara di depan temannya mepresentasikan hasil dari kegiatannya. d) Pada saat tournament berlangsung siswa pembaca soal dan penantang sudah lancar melaksanakan tournament. e) Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa. f) Siswa aktif mencatat penjelasan guru. Pada saat pembelajaran siklus 2 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapaun kekurangan dalam Pertemuan pertama akan diperbaiki pada Pertemuan kedua. 2) Pertemuan kedua Pada siklus 2 Pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 Pertemuan kedua adalah sebagai berikut: a) Proses pembelajaran sudah sesuai RPP dan pembelajarannya sudah runtut. b) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan, hal ini terlihat pada saat pembacaan tidak di bimbing oleh guru lagi. c) Pada saat tanya jawab siswa aktif menjawab dan menanggapi pertanyaan.

47 d) Siswa yang belum jelas sudah berani bertanya kepada teman atau kepada guru. e) Pada saat tournament berlangsung siswa sudah lancar melaksanakan pertandingan. f) Guru dan siswa sudah menyimpulkan kegiatan pembelajaran secara bersamasama. g) Siswa aktif mencatat materi yang dijelaskan oleh guru. Pada saat pembelajaran siklus 2 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Lembar pengamatan tersebut untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mulai sedikit terbiasa dengan pembelajaran tersebut. Guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat kerja kelompok, saat pelaksanaan diskusi, game, tournamen dan saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa. 1.2 Hasil Analisis Data 1.2.1 Hasil Tindakan Siklus 1 Belajar siswa. Hasil tindakan pada siklus 1 ini berupa hasil belajar siswa dan keaktifan 1.2.1.1 Hasil Belajar Siklus 1 Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 guru menerapkan model pembelajaran team game tournament. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Nilai Frekuensi Ketuntasan % 60 19 Tuntas 95 60 1 Tidak Tuntas 5 Jumlah 20 100

48 Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis belajar siklus 1, terdapat 19 siswa yang tuntas (95%) dan 1 siswa yang belum tuntas (5%) atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal matematika yaitu 60. Diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada diagram 4.3. 100% 80% 60% 40% 20% 0% Tuntas Tidak Tuntas Frekuensi Diagram 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 1.2.1.2 Keaktifan Belajar Pengukuran Keaktifan siswa mengikuti pelajaran, diklasifikasikan menjadi 4 kategori Keaktifan belajar siswa siklus 1 yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif dan kurang aktif. Berdasarkan skor keaktifan yang diperoleh dalam penelitian siklus 1 dapat diketahui bahwa 20 siswa (100%) dengan frekuensi terbanyak berada dalam rentang 41 52 ini berarti tingkat keaktifan belajar siswa pada siklus 1 dalam proses belajar mengajar berada pada kategori Aktif. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan peningkatan kategori ke kategori sangat aktif. 4.2.1.3 Refleksi siklus 1 Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus 1, yaitu:

49 Kelebihan : 1) Kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik sesuai dengan RPP. 2) Kegiatan pembelajaran tampak lebih menyenangkan, perhatian dan antusias siswa lebih meningkat. 3) Hasil belajar siswa 95 % tuntas dan 5 % belum tuntas. 4) Keaktifan belajar siswa berada pada kategori aktif (100%). 5) Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kekurangan : a) Siswa masih belum terbiasa bertanya kepada teman atau guru ketika belum jelas menerima materi. b) Siswa tidak mau menyusun rangkuman ketika pembelajaran usai. Berdasarkan observasi pada siklus 1, hal-hal yang perlu dilakukan untuk diperbaiki dalam pembelajaran siklus 2. 1) Memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi. 2) Memberikan bimbingan secara optimal ketika pembelajaran berlangsung. 3) Memberikan motivasi siswa apabila materi yang dijelaskan kurang paham boleh bertanya kepada teman yang mengerti atau kepada guru. 4) Membimbing siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran bersama dengan guru diakhir kegiatan. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM = 60) sebanyak 19 siswa atau 95%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan hasil belajar sebanyak 1 siswa atau 5%, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 87. Untuk meningkatkan hasil perolehan

50 nilai siswa dan untuk memantapkan tingkat kompetensi siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus 2. 4.2.2 Hasil Tindakan Siklus 2 Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 ini berupa hasil angket keaktifan dan hasil tes siswa. 4.2.2.1 Hasil Belajar Siklus 2 Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 guru menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan kedua saat mau selesai. Dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus 2 diketahui bahwa semuanya sudah tuntas ( memenuhi kriteria ketuntasan minimal matematika sekolah yaitu 60). 4.2.2.2 Keaktifan Belajar Pengukuran Keaktifan siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi lima kategori. Rekapitulasi keaktifan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Keaktifan belajar siswa siklus 2 No. Kategori Interval Frekuensi % 1. Sangat aktif 53-64 13 65 2. Aktif 41 52 7 35 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada dalam rentang 53 64, ini berarti bahwa tingkat Keaktifan belajar siswa pada siklus 2 berada pada kategori sangat aktif. Hal ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament telah mampu meningkatkan Keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.6.

51 Frekuensi 15 Frekuensi 10 5 0 53-41-52 29-40 16-28 64sangat aktif cukup kurang aktif aktif aktif Diagram 4.4. Keaktifan Belajar Siswa Siklus 2 4.2.2.3 Refleksi siklus 2 Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengalaman atau temuan observer pada siklus 2. Kelebihan : a. Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung sudah sesuai dengan harapan sesuai RPP. b. Kegiatan pembelajaran tampak lebih menarik dan menyenangkan, perhatian dan keaktifan siswa lebih meningkat karena mereka belajar secara berkelompok, bermain game dan tournament melalui model Team Game Tournament. c. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai. d. Hasil belajar siswa 100 % tuntas. e. Keaktifan siswa berada pada kategori sangat aktif yaitu sebanyak 65 % dan 35% pada kategori aktif. f. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. g. Siswa aktif menjawab ketika diberikan pertanyaan. h. Guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa. i. Siswa aktif mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru.

52 Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM Matematika = 60) sebanyak 20 siswa (100%), dengan nilai rata-rata 95 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 87 sedangkan keaktifan siswa 65% berada pada kategori aktif dan 35% berada pada kategori aktif. 4.3 Pembahasan Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar dan Keaktifan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament. 4.3.1 Hasil Belajar Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian kondisi awal, hasil belajar dari siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 No. Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1 Tuntas 10 50 19 95 20 100 2 Tidak Tuntas 10 50 1 5 Jumlah 20 100 20 100 20 100 Dari tabel 4.5 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar matematika. Pada kondisi awal yang tuntas hanya 10 siswa, siklus 1 jumlah siswa yang tuntas ada 19 siswa dan siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 20 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan model Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rekapitulasi peningkatan hasil belajar pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.7.

53 100% 80% 60% 40% Frekuensi Kondisi Awal Frekuensi Siklus 1 20% 0% Tuntas Tidak Tuntas Frekuensi Siklus 2 Diagram 4.5 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2. 4.3.2 Keaktifan Belajar Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament yang telah dilaksanakan, siswa memiliki ketertarikan dan semangat yang cukup baik yang menunjukkan adanya peningkatan Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Rekapitulasi keaktifan belajar siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 No Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1 Sangat Aktif 13 65 2 Aktif 7 35 20 100 7 35 3 Cukup Aktif 13 65 Jumlah 20 100 20 100 20 100 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak pada kondisi awal berada pada kategori cukup aktif (65%). Pada siklus 1 diketahui frekuensi terbanyak berada pada kategori aktif (100%), dan pada siklus 2 frekuensi terbanyak berada pada kategori sangat aktif (65%). Hal ini

54 menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Rekapitulasi peningkatan keaktifan belajar pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.6. 20 15 10 5 Frekuensi Kondisi Awal Frekuensi Siklus 1 Frekuensi Siklus 2 0 Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang aktif Diagram 4.6. Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2. Kenaikan hasil belajar dan keaktifan siswa karena pembelajaranya dilakukukan dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament. Dalam pembelajaran dengan model Team Games Tournament mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam, dan proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa. Dalam pembelajran ini hasil belajar siswa lebih baik karena dalam pembelajaran ini menekankan siswa untuk berkompetisi dan bertanding mengerjakan soal-soal yang tertera dalam setiap kegiatannya sehingga siswa akan lebih paham. R.E. Slavin (2005) dan Suarjana (2000:10) Pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament dalam saminanto (2010:44-45) dilakukan melalui tahap-tahap : Guru menentukan materi, Pembentukan kelompok dan di ketuai seorang siswa, guru memberikan soal, guru membagikan kartu soal tournament (tournament dilaksanakan 2 putaran), Salah seorang siswa membacakan pertanyaan yang tertera di dalam kartu dan siswa yang lainnya dalam kelompok itu menjawab pertanyaan didalam

55 kertas-kertas kecil yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya. (elaborasi), Kemudian siswa yang membacakan soal tersebut diatas memeriksa jawaban teman-temannya, demikian seterusnya secara bergantian sampai seluruh kartu soal yang disediakan habis terjawab oleh seluruh siswa, memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh rata-rata skor tertinggi, dan melakukan evaluasi. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu Heri Suryana dalam skripsi yang berjudul Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika di Kelas V SD dan penelitian yang dilakukan oleh Arifah Nur Triyani dengan judul skripsi Model pembelajaran kooperatif tipe teams-games tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan Keaktifan belajar matematika siswa pada pokok Bahasan peluang dan statistika di smp negeri 4 depok. Sertarelevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis Farida Jamil dengan judul penelitian Penerapan belajar kooperatif model TGT yang di modifikasi untuk meningkatkan hasil belajar geometri siswa kelas VII SMPN 1 Leces Kabupaten Probolinggo. Hipotesis dalam penelitian ini terbukti bahwa Penggunaan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) akan meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran matematika kelas 4 SD Negeri 1 Baleharjo.