BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebondowo 01 dan SD Negeri NGRAPAH 02 Kecamatan Banyubiru Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV. Jumlah siswa SD Negeri Kebondowo 01 ada 27 siswa terdiri dari 17 siswa putri dan 10 siswa putra sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yan diberi perlakuan berupa metode Number Heads Together. Adapun kelas kontrolnya adalah siswa kelas IV SD Negeri NGRAPAH 02 yang berjumlah 27 siswa, 13 siswa putri dan 14 siswa putra. Siswa pada kelas kontrol ini diberi perlakuan berupa metode Pair Check. 4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kontrol Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2015/2016 dilakukan dua kali pertemuan seperti dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilakasanakan seperti pada tabel berikut: Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran di SD Kebondowo 01 Tahun Ajaran 2015/2016 No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1 Senin, 18 april 2016 Perkenalan dengan siswa kelas eksperimen Memberian Pretest Kegiatan pembelajaran tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan trnsportasi. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok 2 Selasa, 19 april 2016 Siswa bekerja didalam kelas Salam dan berdoa Mengulang materi sebelumnya Siswa melanjutkan diskusi kelompok secara berpasangan Siswa dibagikan lembar postest Siswa dibagikan lembar motivasi belajar 47

Berdasarkan tabel 4.1 diatas kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri Kebondowo 01 sebagai kelas kontrol maka dapat di uraikan sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama hari senin tanggal 18 april 2016 yaitu memulai perkenalan dengan siswa, kemudin siswa dibagikan lembar pretest berjumlah 20 soal pilihan ganda. Selanjutnya melakukan kegiatan belajar mengajar mengenai materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Sembari menyampaikan materi pembelajaran guru mengajak siswa bertanya jawab, hal ini dimaksutkan supaya suasana belajar lebih mencair dan menarik. Setelah materi selesai siswa dibagi menjadi 7 kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa dan ada satu kelompok yang 3 orang. Kemudian guru memberikan instruksi hal apa saja yang harus dilakukan siswa, untuk selanjutnya bekerja dalam kelompok. Pertemuan kedua hari selasa, 19 april 2016 yaitu mengulang materi sebelumnya yang telah dipelajari mengenai perkembengan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Siswa diminta berkumpul kembali dengan kelompoknya yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta siswa untuk mengecek kembali hasil pekerjaan sebelumnya, setelah semua yakin tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa kemudian dibagikan lembar postest yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa selama penelitian, dilanjutkan membagikan angket, untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPS. 4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Pembelajaran di SD Ngrapah 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1 Rabu, 20 april Perkenalan dengan siswa kelas kontrol 2016 Memberian Pretest Kegiatan pembelajaran tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan trnsportasi. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Siswa bekerja didalam kelas 48

2 Kamis,21 april 2016 Salam dan berdoa Mengulang materi sebelumnya Siswa bergantian membacakan hasil diskusinya di depan kelas Siswa dibagikan lembar postest Siswa dibagikan lembar motivasi belajar Berdasarkan tabel 4.2 diatas kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri Ngrapah 02 sebagai kelas eksperimen maka dapat di uraikan sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama hari rabu tanggal 20 april 2016 yaitu memulai perkenalan dengan siswa, kemudian siswa dibagikan lembar pretest berjumlah 20 soal pilihan ganda. Selanjutnya mulai melakukan kegiatan belajar mengajar mengenai materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Sembari menyampaikan materi pembelajaran guru mengajak siswa bertanya jawab, hal ini dimaksutkan supaya suasana belajar lebih mencair dan menarik. Setelah materi selesai siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa orang. Kemudian guru memberikan instruksi hal apa saja yang harus dilakukan siswa, untuk selanjutnya bekerja dalam kelompok. Pertemuan kedua hari kamis, 21 april 2016 yaitu mengulang materi sebelumnya yang telah dipelajari mengenai perkembengan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Siswa diminta berkumpul kembali dengan kelompoknya yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta siswa untuk mengecek kembali hasil pekerjaan sebelumnya, setelah semua yakin tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa kemudian dibagikan lembar postest yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa selama penelitian, dilanjutkan membagikan angket, untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPS. 4.3 Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar 4.3.1 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Angket motivasi belajar sebelum diberikan ke subjek penelitian, angket diuji cobakan kepada subjek lain yaitu siswa kelas V SDN Kebondowo 01 dengan responden sebanyak 32 siswa. Hasil uji coba ini digunakan untuk menentukan 49

nilai validitas item soal. Adapaun hasil perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran 1.. Berdasarkan lampiran tersebut dapat diperoleh hasil bahwa dari 24 item soal, terdapat 4 soal yang tidak valid, artinya nilai validitasnya <0,3. Item soal yang tidak valid adalah nomor 7, 13, 14 dan 15. Nilai validitas item soal yang terkategori valid antara 0,328 sampai 0,787 sebanyak 20 item soal dengan nomor: 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,16,17,18,19,20,21,22,23,dan 24. 4.3.2 Uji Reabilitas Angket Motivasi Belajar Nilai reabilitas item soal yang valid dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 4.3 Nilai Reabilitas Angket Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.838 27 Berdasarkan tabel 4.3 diatas tampak nilai reabilitas instrumen angket motivasi belajar adalah 0,838 yang berarti sangat reliabel untuk mengukur motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, angket motivasi belajar dapat digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa. 4.3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa dikategorikan dalam 4 kriteria, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Untuk menentukan rentangnya digunakan rumus: Jarak Interval = skor maksimal skor minimal Jumlah Kriteria Jarak Interval = 80 20 = 15 4 Hasil perhitunganya dapat dilihat pada tabel berikut: 50

Tabel 4.4 Kategori Tingkatan Motivasi Belajar Siswa No. Kategori Interval Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 Sangat Tinggi 80 65 13 13 2 Tinggi 65 50 14 14 3 Sedang 50 35 0 0 4 Rendah < 35 0 0 Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk kelas yang menggunakan model Number Heads Together (eksperimen), siswa yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi sebanayak 13 orang, siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi berjumlah 14 siswa dan siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah tidak ada. Sedangkan pada kelas yang menggunakan model Pair Check (kontrol), siswa yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi sebanayak 13 orang, siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi berjumlah 14 siswa dan siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah tidak ada. 4.4 Analisis Data Motivasi Belajar 4.4.1 Uji Normalitas Motivasi Belajar berikut: Hasil uji normalitas motivasi belajar siswa dapat dilihat dalam tabel Tabel 4.5 Uji Normalitas Motivasi Belajar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretest kelompok eksperimen pretest kelompok kontrol N 27 27 Normal Parameters a Mean 65.3333 66.9630 Std. Deviation 5.7177 6.3819 Most Extreme Differences Absolute.112.116 Positive.152.113 Negative -.153 -.139 Kolmogorov-Smirnov Z.971.965 Asymp. Sig. (2-tailed).200.200 a. Test distribution is Normal. 51

Nilai normalitas untuk kelas eksperimen mempunyai nilai signifikasi 0,200 dan untuk kelas kontrol 0,200 dimana kedua nilai signifikasi tersebut > 0.05 dan ini berearti bahwa Ho diterima data motivasi belajar berdistribusi normal. 4.4.2 Uji Homogenitas Motivasi Belajar Hasil uji homogenitas motivasi belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Uji Homogenitas Motivasi Belajar Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Motivasi Based on Mean 1.047 1 52.311 Based on Median 0.793 1 52.377 Based on Median and with adjusted df 0.793 1 52.000.377 Based on trimmed mean 1.075 1 52.305 Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa hasil output test of homogeneity of variance nilai pretest menunjukkan angka signifikansi yang ada adalah untuk probabilitas based on mean = 0,311, untuk based on median = 0,377, probabilitas based on median ang with adjusted df = 0,377 dan probabilitas based on trimmed mean = 0,305. Sehingga dapat dikatakan bahwa data motivasi belajar kelompok kontrol dan eksperimen memiliki varian yang sama atau homogen, karena nilai probabilitas populasi data > 0,05. 4.4.3 Uji Hipotesis Motivasi Belajar Hasil uji t motivasi belajar dapat dilihat dalam tabel berikut: 52

Tabel 4.7 Hasil Uji T Motivasi Belajar Siswa Levene's Independent Samples Test Test for Equality of t-test for Equality of Means Variances 95% Confidence F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference Interval of the Difference Lower Upper Motivasi Equal variances 2.458.123.865 52.391-1.40741 1.62681-4.79667 1.83371 assumed Equal variances not assumed.865 50.297.391-1.40741 1.62681-4.79768 1.83471 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai signifikasi yang diperoleh adalah 0,391 yang berarti Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan antara motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa motivasi belajar siswa yang diajar dengan metode Number Heads Together dan Pair Check tidak ada perbedaan. 4.5 Hasil Uji Coba Instrumen Tes 4.5.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013: 121). Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dan dengan jumlah responden 32 siswa di SD Kebondowo 01 kelas V, adapun hasil perhitunganya dapat dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan hasil tersebut maka tampak bahwa dari 40 item soal terdapat 25 item soal yang valid dan 15 soal item soal yang tidak valid. Adapun nomor item soal yang tidak valid adalah 4, 5, 6,7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 26, 27, 31, 32, 33. Dasar pengambilan keputusan item yang 53

valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2012: 126) yaitu bila harga korelasinya < 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. 4.5.2 Uji Reabilitas Instrumen Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama/ konsisten (Sugiyono, 2013: 121). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha dari cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Kriteria reliabilitas yang digunakan menurut Arikunto (2009) dapat dilihat sebagai berikut: Koefisien Reliabilitas Tabel 4.8 Kriteria 0.800 R11 < 1.000 Sangat tinggi 0.600 R11 < 0.800 Tinggi 0.400 R11 < 0.600 Cukup 0.200 R11 < 0.400 Rendah R11 < 0.200 Sangat Rendah Dari hasil Reabilitas yang diolah melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Uji Reabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.809 32 Dari hasil uji reabilitas didapat nilai Cronbach s Alpha adalah sebesar 0,809. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur dalam penelitian ini dapat diterima atau realibel. 54

4.6 Analisis Data Hasil Belajar 4.6.1 Deskriptif Pretest Subjek Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil nilai siswa menggunakan 20 butir soal pilihan ganda valid dengan penilaian mulai dari 0 sampai 1. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kontrol adalah 68, 15. Standar deviasi yang diperoleh dari uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol sebesar 16, 14. Karena jumlah data yang disajikan cukup banyak, maka data disusun menggunakan tabel distribusi frekuensi agar penyajiannya lebih efisien dan komunikatif. Penyajian tabel distribusi frekuensi menggunakan kelas interval yang diperoleh dari selisih skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi jumlah kelas. Dalam menentukan jumlah kelas, menggunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2013:35) yaitu K= 1 + 3,3 log n. K merupakan jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/siswa. Dengan rumus tersebut maka diperoleh K = 1+ 3,3 log 27 = 5, 72 atau dibulatkan menjadi 6. Sedangkan interval kelas didapatkan dari hasil rentang (skor maksimal-skor minimal) dibagi jumlah kelas yaitu = 13,3 Frekuensi dan presentase hasil pengukuran kategori tersebut disajikan pada tabel nilai siswa berdasarkan Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pretest Subjek Penelitian Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 100 86,7 Sangat tinggi 1 4 % 3 11 % 86,6 73,4 Tinggi 7 30 % 17 63 % 73,4 60,1 Sedang 10 36 % - 0 % 60.0 46,8 Rendah 5 17 % 6 22 % < 46,7 Sangat rendah 4 14 % 1 4 % Jumlah 27 27 Mean = 68, 148 Standar Deviasi 16, 144 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa siswa yang memiliki hasil pretest IPS pada kelas eksperimen sebanyak 10 siswa (36%) masuk dalam kategori sedang, 7 siswa (30%) masuk kategori tinggi, 5 siswa (17%) masuk kategori 55

rendah, 4 siswa (14%) masuk kategori sangat rendah dan 1 siswa (4%) masuk kategori sangat tinggi. Pada kelas kontrol siswa yang memiliki hasil belajar sebanyak 17 siswa (63%) masuk dalam kategori tinggi, 6 siswa (22%) masuk kategori rendah, 3 siswa (11%) masuk kategori sangat tinggi dan tidak ada siswa yang masuk ke dalam kategori sedang (0%). 4.6.2 Deskriptif Postest Subjek Penelitian Dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil nilai siswa menggunakan 20 butir soal pilihan ganda valid dengan penilaian mulai dari 0 sampai 1. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 81,15. Standar deviasi yang diperoleh dari uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 15,52. Frekuensi dan presentase hasil pengukuran nilai siswa berdasarkan kategori tersebut disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Postest Subjek Penelitian Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 100 86,7 Sangat tinggi 11 41 % 8 30 % 86,6 73,4 Tinggi 9 34 % 15 55 % 73,4 60,1 Sedang 3 11 % - 0 % 60.0 46,8 Rendah 2 7 % 3 11 % < 46,7 Sangat rendah 2 7 % 1 4 % Jumlah 27 100 % 27 100 % Mean = 81, 15 Standar Deviasi 15, 52 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa siswa yang memiliki hasil postest IPS pada kelas eksperimen sebanyak 11 siswa (41%) masuk dalam kategori sangat tinggi, 9 siswa (34%) masuk dalam kategori tinggi, 3 siswa (11%) masuk dalam kategori sedang, 2 siswa (7%) masuk kategori rendah dan 2 siswa (7%) masuk ke dalam kategori sangat rendah.. Pada kelas kontrol siswa yang memiliki hasil belajar sebanyak 15 siswa (55%) masuk dalam kategori tinggi, 8 siswa (30%) masuk kategori sangat tinggi, 56

3 siswa (11%) masuk kategori rendah, 1 siswa (4%) masuk kategori sangat rendah dan tidak ada siswa yang masuk ke dalam kategori sedang (0%). 4.6.3 Statistik Deskriptif Nilai Pretest dan Postest tabel berikut: Hasil pengolahan statistik deskriptif untuk nilai pretest dapat dilihat dari Tabel 4.12 Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics Pretest Eksperimen N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 27 25.00 90.00 63.7037 17.35337 Pretest Kontrol 27 40.00 95.00 72.7925 13.75405 Valid N (listwise) 27 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai minimum pretest dari kelas eksperimen adalah 25,00, nilai maksimum adalah 90,00 dengan mean 63,70 dan standar deviasi 17,35 dari 27 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol nilai minimum pretest adalah 40,00, nilai maksimum 95,00, dengan mean 72,79 dan standar deviasi 13, 75 dari 27 siswa. Tabel hasil perhitungan statistik deskriptif data nilai postest dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.13 Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics Postest Eksperimen N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 27 20.00 100.00 80.1851 18.47459 Pretest Kontrol 27 45.00 100.00 81.8518 12.18039 Valid N (listwise) 27 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai minimum postest dari kelas eksperimen adalah 20,00, nilai maksimum adalah 100,00 dengan mean 80,18 dan standar deviasi 18,47 dari 27 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol nilai minimum 57

postest adalah 45,00, nilai maksimum 100,00, dengan mean 81,85 dan standar deviasi 12, 81 dari 27 siswa. 4.6.4 Uji Pra-syarat Uji Beda Rata-rata Hasil Belajar Uji pra-syarat beda rata-rata menggunaka bantuan SPSS 16.0 for windows dengan menghitung normalitas data. Uji normalitas perlu dilakukan karena menurut Mulyatiningsih (2011) jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah dibandingkan, dihubungkan dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.14 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretest kelompok eksperimen pretest kelompok kontrol N 27 27 Normal Parameters a Mean 63.7037 72.5925 Std. Deviation 17.35337 13.75405 Most Extreme Differences Absolute.192.174 Positive.147.093 Negative -.177 -.138 Kolmogorov-Smirnov Z.929.932 Asymp. Sig. (2-tailed).120.340 a. Test distribution is Normal. Nilai pretest kelas eksperimen dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut tampak nilal (sig.) dengan taraf signifikasi 0,120 untuk kelas eksperimen dan 0,340 untuk kelas kontrol. Sehingga data yang diperoleh >0,05, jadi sebaran data tersebut dikatakan normal. Jika nilai sig.> nilai taraf signifikasi, maka berdistribusi normal. Dapat diambil kesimpulan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambaran kenormalan penyebaran data nilai pretest pada subjek penelitian dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 58

Grafik 4.1 Pretest Kelas Eksperimen 59

Grafik 4.2 Pretest Kelas Kontrol Setelah syarat uji normalitas berupa distribusi kenormalan data terpenuhi, kemudian dilanjutkan syarat kedua yaitu tentang homogenitas atau tingkat kesetaraan data dengan melakukan uji homogenitas menggunakan Levene Test dengan ketentuan apabila nilai probabilitas/signifikansi > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa populasi data memiliki varian yang sama atau dengan kata lain data homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil dari uji homogenitas data kelompok eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut. 60

Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. nilai pre test Based on Mean 1.058 1 52.308 Based on Median 0.764 1 52.386 Based on Median and with adjusted df 0.764 1 47.645.387 Based on trimmed mean 0.924 1 52.341 Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui bahwa hasil output test of homogeneity of variance nilai pretest menunjukkan angka signifikansi yang ada adalah untuk probabilitas based on mean = 0,308, untuk based on median = 0,386, probabilitas based on median ang with adjusted df = 0,387 dan probabilitas based on trimmed mean = 0,341. Sehingga dapat dikatakan bahwa data nilai pretest kelompok kontrol dan eksperimen memiliki varian yang sama atau homogen, karena nilai probabilitas populasi data > 0,05. Tabel 4.16 Uji Normalitas Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test postest kelompok eksperimen postest kelompok kontrol N 27 27 Normal Parameters a Mean 80.1852 81.8519 Std. Deviation 18.47459 12.18039 Most Extreme Differences Absolute.158.163 Positive.147.093 Negative -.177 -.138 Kolmogorov-Smirnov Z.845.922 Asymp. Sig. (2-tailed).065.084 a. Test distribution is Normal. 61

Nilai postest kelas eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (sig.) dengan taraf signifikasi 0,084 untuk kelas eksperimen dan 0,065 untuk kelas kontrol. Sehingga data yang diperoleh > 0,05 jadi sebaran data tersebut dikatakan normal. Jika nilai sig. > taraf nilai signifikasi, maka berdistribusi normal dan dapat diambil kesimpulan nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambaran kenormalan penyebaran data nilai postest pada subjek penelitian dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Grafik 4.3 Postest Kelas Eksperimen 62

Grafik 4.4 Postets Kelas Kontrol Setelah syarat uji normalitas berupa distribusi kenormalan data terpenuhi, kemudian dilanjutkan syarat kedua yaitu tentang homogenitas atau tingkat kesetaraan data dengan melakukan uji homogenitas menggunakan Levene Test dengan ketentuan apabila nilai probabilitas/signifikansi > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa populasi data memiliki varian yang sama atau dengan kata lain data homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil dari uji homogenitas data kelompok eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut. 63

Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. nilai postest Based on Mean 2.477 1 52.122 Based on Median 1.808 1 52.185 Based on Median and with adjusted df 1.808 1 44.535.186 Based on trimmed mean 2.218 1 52.142 Hasil untuk nilai posttestnya menunjukkan bahwa angka signifikansi yang diperoleh adalah untuk probabilitas based on mean = 0,122, untuk based on median = 0,185, probabilitas based on median ang with adjusted df = 0,186 dan probabilitas based on trimmed mean = 0,142. Karena nilai probabilitas populasi data > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data nilai posttest kelompok kontrol dan eksperimen varian yang sama atau homogen. 4.6.5 Uji Hipotesis Hasil Belajar Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara nilai sesudah perlakuan atau postest pada subjek penelitian analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada postest. Hasil uji t dapat dijadikan acuan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagi berikut: Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar dalam pembelajaran IPS kelas IV SD menggunakan model Number Heads Together dan Pair Check. Ha : Ada perbedaan hasil belajar dalam pembelajaran IPS kelas IV SD menggunakan model Number Heads Together dan Pair Check Hasil uji beda rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk nilai postest dapat dilihat pada tabel berikut 64

Tabel 4.18 Hasil Uji T-Test Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene's Independent Samples Test Test for Equality of t-test for Equality of Means Variances 95% Confidence F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference Interval of the Difference Lower Upper Nilai post test Equal variances 2.477.122.391 52.697-1.66667 4.25864-10.21225 6.87892 assumed Equal variances not assumed.391 45.011.697-1.66667 4.25864-10.24395 6.91061 Berdasarkan tabel diatas maka dpat dilihat bahwa nilai signifikasinya adalah 0,697 > 0,05 yang berati Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat nilai rerata kelas eksperimen adalah 80,18 dan kelas kontrolnya 81,85. Kedua nilai rerata tersebut mempunyai selisih yang sedikit sehingga dapat dikategorikan seimbang. 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kebondowo 01 dan SDN Ngrapah 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Dimana SDN Kebondowo 01 sebagai kelas kontrol dengan diberi perlakuan model pembelajaran Pair Check dan SDN Ngrapah 02 sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran Number Heads Together. Kedua model tersebut juga memiliki kelebihan yang relatif sama yaitu salah satunya siswa mampu menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek. Dalam menganilasis masalah siswa akan lebih mengerti apa yang harus mereka lakukan, serta mereka dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dengan memecahkan masalahnya sendiri mereka akan lebih memahami tentang materi 65

yang disampaikan dan mereka tidak mudah bosen untuk dapat memecahkan masalah. Siswa juga lebih mengerti bagaimana cara untuk memecahkan masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah kelompok. Dalam pembelajaran rasa ingin tau siswa akan muncul sehingga mereka akanlebih aktif untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung dan akan membawa perubahan untuk mengasah kemampuan mereka sehingga kelak akan membawa perubahan tingkah laku dalam diri siswa sebagai hasil dari belajarnya. Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen adalah dengan penggunaan metode Numbered-Heads Together, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode Pair Check. Pada kelas eksperimen terdapat 27 orang siswa, dimana pada saat pretest ada 9 siswa yang belum mencapai KKM yaitu 65 dan 18 siswa sudah mencapai KKM. Untuk nilai postest jumlah siswa yang belum mencapai KKM menurun menjadi 4 orang siswa dan 23 siswa lainya sudah mencapai KKM. Pada kelas kontrol terdiri dari 27 orang siswa, nilai pretest yang berada dibawah KKM ada 8 orang siswa dan 19 lainya sudah lebih dari KKM. Sedangkan untuk nilai postesnya siswa yang belum mencapai KKM menurun menjadi 1 orang saja dan 26 siswa lainya sudah mencapai KKM Nilai sig. yang diperoleh dari perhitungan uji t motivasi belajar siswa adalah 0,391 > 0,05 yang berarti Ho diterima, jadi tidak ada perbedaan terhadap hasili belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana nilai rerata motivasi belajar kelas eksperimen adalah 74, 67 dan kelas kontrol 80,00. Berdasarkan uji normalitas untuk pretest kelas eksperimen nilai dari sig.(2tailed) adalah 0,120 > 0,05, maka dapat disimpulkan nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk pretest kelas kontrol nilai sig (a tailed) adalah 0,340 > 0,05, maka dapat disimpulkan nilai pretest kelas kontrol berdistribusi normal, sehingga kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji t didapat signifikasinya 0,697 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ha di tolak dan Ho diterima, berarti hipotesisnya adalah tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together dan Pair Check dalam mata pelajaran IPS kelas IV SD. Karena tidak ada perbedaan yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model Number Heads Together dan 66

Pair Check efektif digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 dan SD Negeri Ngrapah 02. Dikatakan efektif karena kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telah mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikan yaitu 80-90% tuntang dengan KKM 65. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi belum tentu mendapat nilai yang tinggi, hal ini disebabkan karena tingkat kemampuan siswa rendah dalam mengikuti pelajaran. Sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah belum tentu mendapat nilai rendah juga, hal ini disebabkan oleh tingkat kemampuan siswa yang tinggi dlam mengikuti pelajaran. Penelitian Yani Fitri (2015) yang berjudul penerapan metode pair check untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menggunakan metode pair check dimana dengan menggunakan metode ini dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa Penelitian Palupiyana Defri Murain (2014) yang berjudul pengaruh model pembelajran pair check untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas x-7 MA malang 2 Batu. Hasil dari penelitian ini menunjukan metode pair check sukses meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian Rudiana Ian (2013) yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi pada pembelajaran IPS di kelas IV. Hasil penelitian ini adalah metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPS. Penelitian Hapsari Lira Kusuma (2016) yang berjudul penerapan metode NHT dalam upaya meningkatakan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIIF SMPN 1 Candiroto Temanggung. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa metode NHT bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa model Number Heads Together dan Pair Check efektif digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD. Hal ini sekaligus membuktikan hasil penelitian 67

terdahulu yang mengatakan bahwa model Numbere Heads Together dan Pair Check efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini didukung juga dengan pendapat Ausubel yang mengatakan bahwa motivasi yang dikaitkan dengan motivasi sosial tidak begitu penting dibandingkan dengan motivasi yang bertalian dengan penguasaan tugas dan keberhasilan. Motivasi serupa ini bersifat intrinsik dan keberhasilanya akan memberi rasa kepuasan. Disisi lain keberhasilan itu mempertinggi harga dirinya dan rasa kemampuanya (Ausubel dalam Nasution 2010:181). Selanjutnya Ausubel juga berpendapat bahwa adanya hubungan antara motivasi dan belajar. Motivasi bukan merupakan syarat mutlak untuk belajar. Tak perlu lebih dulu ditunggu adanya motivasi sebelum mengajar sesuatu. Bahkan kita dapat mengabaikan motivasi dan memusatkan perhatian kepada pelajaran itu sendiri. Bila belajar itu berhasil, maka dapat timbul motivasi dengan sendirinya dan keinginan untuk lebih banyak belajar. Meskipun hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Pair Check ditinjau dari motivasi dan hasil belajar IPS, namun bukan berarti kedua model tersebut tidak efektif atau penelitian tersebut gagal. Karena perlakuan dari kedua model tidak menunjukan perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan, tetapi tingkat hasil belajar yang diperoleh melalui penerapan kedua model mencapai 80%. 4.8 Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mengakibatkan kurang sempurnanya penelitian ini. Kekurangan tersebut meliputi kelemahan metodoligis seperti kurangya pemahaman peneliti dalam menerepakan kedua model pembelajaran tersebut, dalam menerapkan model tersebut siswa kurang memperhatikan saat pengajaran berlangsung dikarenakan bukan guru kelas mereka yang mengajarkan sehingga mereka kurang begitu memperhatikan materi yang disampaikan oleh pengajar. Keterbatasan media pembelajaran juga menjadi penyebab kurang menariknya penerapan model tersebut, sehingga siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran. Kurangnya 68

penguasaan kelas karena pengajar belum mengetahui karakteristik siswa. Oleh karena itu dihimbau kepada para peneliti selanjutnya untuk memperhatikan halhal metodologis serta media yang akan dibutuhkan sudah tersedia dalam merancang penelitian agar kesalahan/kekurangan yang sudah ada dapat dihindari 69