BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI PERMAINAN BENTENGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK INDRIYASANA 5 GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Disusun Oleh LASINI A53B111022

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

DAFTAR ANAK KELOMPOK A TK ABA CEPITSARI CANGKRINGAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

beranggotakan ibu-ibu aisyiyah ranting Sabrang mereka juga didukung oleh bapak-bapak atau sesepuh di desa Sabrang tersebut. Dulu TK tersebut tempatnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Keprabon, Kecamatan Polanharjo. SD Negeri 1 Keprabon merupakan salah

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PL berjalan lurus dan melewati rintangan, seperti jalan naik, dll Apersepsi Kegiatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita pada Mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENGEMBANG KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BALOK BERGAMBAR DI KELOMPOK A DI TK PGRI II CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman siswa sebelum maupun sesudah diterapkannya strategi Everyone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada saat penelitian berlangsung di MI Sunan Ampel Arjosari Rejoso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini OLEH SRI WULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI KELAS A PAUD AL-HIDAYAH ACEH BESAR. Isthifa Kemal 1 Sari Yuanita 2 ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

BAB II GAMBARAN UMUM RA YASPI LOSARI 2 KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Pager.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu pada hari Senin, 29 Februari 2016 dan Kamis, 14 April Tahap pra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERMAINAN BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DI KELOMPOK B TK ISLAM UNGGULAN BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Latar Penelitian 1. Profil TK RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen RA Nurul Hikmah Sragen terletak di Desa Ringinharjo RT 20 Kelurahan Banyuurip Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen. Ditinjau dari lokasinya, RA Nurul Hikmah terletak di lokasi yang cukup strategis karena letaknya jauh dari jalan raya sehingga aman untuk anak. Meskipun letaknya di desa namun dapat dijangkau dengan kendaraan. Adapun visi RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen adalah membentuk generasi baru yang beriman, bertaqwa, kreatif, cerdas, dan mandiri. Sedangkan misinya adalah mengembangkan generasi baru yang beraklakul karimah dan budhi pekerti luhur, mengembangkan kreatifitas dan keterampilan serta mengembangkan pribadi anak untuk cinta terhadap tanah air. Tujuan terselenggaranya RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen adalah : a. Meningkatkan pengamalan agama di sekolah dan di rumah. b. Meningkatkan kwalitas pembelajaran melalui permaina. c. Terwujudnya anak yang memiliki kemampuan bakat dan minat dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak. 55

56 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana untuk mendukung dan menunjang pembelajaran di RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen tahun ajaran 2011/2012 dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1. Ruangan a. Kantor 1 Baik b. Ruang Kelas 3 Baik 2. Arena Bermain outdoor a. Ayunan 2 Baik b. Mandi bola 1 Baik c. Kuda-kudaan 4 Baik d. Mangkok putaran 1 Baik e. Jaring laba-laba 1 Baik 3. Permainan indoor a. Balok b. Puzzle c. Pohon Angka 4 paket 5 3 Baik Baik Baik Baik 3. Papan tulis, almari, meja kursi, rak buku, lemari mainan. 4. Kamar mandi 2 Baik 3. Kondisi Peserta Didik RA Nurul Hikmah Sragen Jumlah peserta didik RA Nurul Hikmah Sragen tahun pelajaran 2011/2012 secara keseluruhan berjumlah 65 anak. Anak-anak tersebut dibagi menjadi 3 kelas. Kelompok B sebagai tempat penelitian memiliki anak sebanyak 20 anak, 13 anak perempuan dan 7 anak laki-laki.

57 Tabel 4.2 Jumlah peserta didik No Kelompok Peserta Didik Jumlah Laki-laki Perempuan 1. Kelompok Bermain 10 15 25 2. A 12 8 20 3. B 7 13 20 Jumlah 29 36 65 Sumber data dari RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Karakter dan kemampuan anak di RA Nurul Hikmah Sragen sangat beraneka ragam. Hal ini disebabkan oleh latar belakang tempat tinggal dan keluarga yang beragam pula. Khususnya untuk anak didik di kelompok B yang merupakan subjek penelitian ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda pula. Anak kelompok B berusia 5-6 tahun, sebagian besar dari anak-anak kelompok B ini berasal dari keluarga menengah. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas kemampuan anak kelompok B ini cukup mudah untuk berkomunikasi saat kegiatan pembelajaran tetapi sebagian besar juga masih kurang bisa berkomunikasi saat kegiatan pembelajaran. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) RA Nurul Hikmah Sragen dipimpin oleh ibu Sri Mulyani selaku kepala sekolah dan memiliki guru sebanyak 6 guru tetap yayasan dengan kualifikasi pendidikan SMA dan saat ini sedang melanjutkan kualifikasi pendidikan ke jenjang S1 PAUD. Dalam proses belajar mengajar kepala RA dibantu oleh beberapa guru, tenaga administrasi.

58 Tabel 4.3 Data Guru dan Karyawan RA Nurul Hikmah Sragen No Nama Jabatan Jenis Kelamin L/P Agama 1. Sri Mulyani Kepala Sekolah P Islam 2. Sumarti Guru P Islam 3. Giyanti Lestari Guru P Islam 4. Dewi Rahayu Guru P Islam 5. Sri Lestari Guru P Islam 6. Imanah Guru P Islam 7. Erni Endarwati, S.Pd Guru P Islam Sumber data RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen 5. Kegiatan Pembelajaran di RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen RA Nurul Hikmah Sragen dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : Kelompok Bermain, Kelompok A, dan Kelompok B. Kelompok Bermain masuk setiap hari senin,selasa, rabu, kamis dan jum at. Waktu pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB sampai 10.00 WIB. Kelompok A dan B masuk setiap hari senin sampai hari sabtu.waktu pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB sampai 10.00 WIB. Kegiatan pembelajaran di RA Nurul Hikmal Sragen menggunakan kegiatan kelompok. Setiap hari pukul 06.15 guru piket sudah dating untuk menyambut anak yang baru datang, bel tanda masuk pukul 07.30, waktunya anak-anak berpisah dengan orangtuanya, kemudian berbaris untuk masuk ke dalam kelas. Pembelajaran awal dimulai selama 15 menit yang meliputi berbaris, doa, salam, membuat kontrak belajar, salam lalu menyanyi. Kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang dimulai pukul 08.00 sampai pukul 09.00 WIB, setelah itu anak-anak istirahat di luar kelas sampai jam 09.30 WIB. Setelah istirahat, kegiatan akhir selama 30 menit. Anak-anak berdoa sesudah makan dan dilanjutkan dengan review kegiatan pada hari itu.

59 B. Deskripsi Penelitian Siklus 1. Pra Siklus Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi pra siklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak sebelum dilaksanakan tindakan. dengan menerapkan metode bercakap-cakap. Tahapan pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis, 15 maret 2012. Penelitian tindakan ini laksanakan pada kelompok B dengan jumlah murid 20 anak. Hasil pengamatan sebelum tindakan diperoleh rata-rata prosentase kemampuan komunikasi anak diperoleh 45,04%. Hasil tabulasi pra siklus dapat dilihat dilampiran 6. Berdasarkan hasil observasi kemampuan komunikasi anak tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan komunikasi anak masih rendah. Untuk itu peneliti mengadakan diskusi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi, serta melakukan identifikasi faktor-faktor penyebab masalah. Akhirnya peneliti dan guru sepakat untuk melakukan tindakan, untuk melaksanakan tindakan pada hari Sabtu, 17 maret 2012. 2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 19 maret 2012 di ruang guru RA Nurul Hikmah Sragen. Peneliti dan kepala sekolah merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan selama proses penelitian. Diperoleh kesepakatan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus I akan dilaksanakan 2 kali pertemuan.

60 Pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari Senin, 19 maret 2012, pertemuan kedua akan dilaksanakan pada hari Rabu, 21 maret 2012. Hasil diskusi disepakati bahwa kegiatan yang dilaksanakan akan dilakukan secara kolaborasi antara guru kelas dengan peneliti. Guru kelas bagian pembukaan dan penutup pembelajaran, sedangkan peneliti pada bagian inti pembelajaran. Secara keseluruhan proses pembelajaran pada siklus I seperti yang telah direncanakan. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tema. Pada tiap pertemuan peneliti menggunakan kegiatan yang berbeda dengan maksud agar pencapaian indikator dapat berhasil secara maksimal, memberi pengalaman baru kepada anak dan agar anak tidak merasa bosan ketika mengikuti kegiatan bercakap-cakap ini. b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama pada siklus I dimulai pada hari Senin, 19 maret 2012. Pembelajaran berlangsung selama 60 menit. Pada pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan bertema pekerjaan. Pada pertemuan pertama guru membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu guru mengabsen anak. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu menunjukkan beberapa gambar macam-macam pekerjaan kemudian menceritakan gambar yang telah ditunjukkan pada temantemannya. Setelah itu guru mempersilahkan peneliti untuk melanjutkan pembelajaran yang artinya memasuki kegiatan inti.

61 Pada kegiatan inti peneliti memulai kegiatan dengan melakukan percakapan dan tanya jawab tentang macam-macam pekerjaan, Setelah itu peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti mengajak anak untuk membuat kontrak belajar. Kemudian peneliti memberikan contoh cara menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Dilanjutkan anak melakukan kegiatan secara bergantian sesuai dengan perintah dari peneliti yaitu menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Pada kegiatan akhir peneliti dan guru mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan nyanyian, do a dan salam penutup. Peneliti melakukan pencatatan dalam pedoman observasi dengan memberi tanda checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan kemampuan anak. Selain itu dilakukan pula pencatatan kejadian yang terjadi diluar rencana pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama penilaian lebih difokuskan pada butir amatan nomor 1,2 dan 3. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih fokus pada sasaran yang akan dicapai. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 21 maret 2012. Pada pertemuan kedua guru membuka pembelajaran dengan berbaris di

62 depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu guru mengabsen anak. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut serta mengurutkan isi gambar seri. Setelah itu guru mempersilahkan peneliti untuk melanjutkan pembelajaran yang artinya memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti peneliti melakukan percakapan dan Tanya jawab dengan anak-anak tentang macam-macam pekerjaan, kemudian peneliti menjelaskan macam-macam pekerjaan kepada anak-anak yang kemarin sudah dibicarakan dan memperkenalkan media yang berupa buku cerita gambar seri yang akan digunakan dalam kegiatan bermain. Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyampaikan judulnya yaitu Dudu Tidak Menggosok Gigi dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada didalam cerita tersebut. Setelah itu peneliti menceritakan isi gambar seri dan memberikan contoh cara mengurutkan isi gambar seri kemudian menceritakan isi gambar seri tersebut. Peneliti membuat kontrak bermain. Dilanjutkan anak mengurutkan isi gambar seri dan menceritakannya secara bergantian sesuai dengan perintah peneliti. Pada kegiatan akhir peneliti mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan menyanyi, do a dan salam penutup. Pada pertemuan kedua penilaian lebih difokuskan pada butir amatan nomor 4,5 dan 6. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih fokus pada sasaran yang akan dicapai.

63 c. Observasi Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak dalam kegiatan bercakap-cakap. Obsevasi berpedoman pada lembar observasi yang berbentuk checklist dan didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran. Observasi yang diperoleh dari proses belajar mengajar selama pembelajaran dilaksanakan adalah pembelajaran dengan metode bercakap-cakap sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun (lihat lampiran 3). Anak yang antusias saat mengikuti pembelajaran, suasana kelas yang masih ramai, dan anak antusias dengan media yang digunakan saat kegiatan pembelajaran. Observasi terhadap kemampuan anak pada siklus I yaitu anak mampu menunjukkan gambar yang diminta, cerita tentang gambar yang telah disediakan, dan mampu berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang komplek terdiri dari 5-6 kata. Berdasarkan hasil tabulasi (lampiran 7) diperoleh rata-rata prosentase pembelajaran bercakapcakap anak dalam 1 kelas sebesar 55,08%. Prosentase tersebut sudah mencapai hasil kemampuan dari skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus I yaitu 55%. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi anak tidak merata. Tujuh anak yang belum mencapai kemampuan dan 13 anak sudah mencapai kemampuan sesuai dengan skor maksimal yang ditentukan

64 peneliti. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi anak. Karena merasa target penelitian belum tercapai, peneliti melanjutkan melaksanakan siklus II. d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan kegiatan pencatatan lapangan, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Analisis ini dilakukan oleh guru dan peneliti dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui, serta melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi. Analisis dilakukan dengan berpedoman pada hasil observasi peningkatan kemampuan berkomunikasi anak. Adapun hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I sebagai berikut : 1) Pelaksanaan kegiatan bercakap-cakap sudah sesuai dengan perencanaan RBP yang telah disusun. 2) Masih ada sebagian anak yang belum antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. 3) Masih ada anak yang ramai sendiri. 4) Pembelajaran yang belum optimal karena peneliti belum mampu menguasai kelas. 5) Sudah ada peningkatan kemampuan komunikasi pada anak dibandingkan sebelum tindakan.

65 6) Waktu pembelajaran yang dialokasikan selama 60 menit tidak cukup, karena percakapan dan penugasan yang diberikan pada anak membutuhkan waktu banyak. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan komunikasi anak pada siklus I ini mulai mengalami peningkatan meskipun hanya meningkat 10%. Namun hasil yang dicapai pada siklus I belum mencapai target maksimal sehingga peneliti dan guru perlu melaksanakan tindakan siklus berikutnya. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya. 3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 24 maret 2012 di ruang guru RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen. Siklus II akan dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari Senin, 26 maret 2012, pertemuan kedua akan dilaksanakan pada hari Rabu, 28 maret 2012. Tahap perencanaan pembelajaran siklus II adalah kegiatan awal yaitu salam, berdoa, bernyanyi, percakapan dan Tanya jawab. Guru menyampaikan tema pembelajaran. Kegiatan inti yaitu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, mengenalkan media apa saja yang akan digunakan dan guru meminta anak untuk melakukan kegiatan. Pada akhir guru melakukan review kegiatan, bernyanyi, berdo a, salam penutup dan pulang.

66 b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 26 maret 2012. Pada pertemuan pertama siklus II kegiatan yang dilakukan bertema pekerjaan. Adapun pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut : Pada kegiatan awal peneliti membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu peneliti mengabsen anak dan bernyanyi. Pada kegiatan inti peneliti memulai kegiatan dengan melakukan percakapan dan tanya jawab tentang macam-macam pekerjaan, Setelah itu peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti mengajak anak untuk membuat kontrak belajar. Kemudian peneliti memberikan contoh cara menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Dilanjutkan anak melakukan kegiatan secara bergantian sesuai dengan perintah dari peneliti yaitu menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Pada kegiatan akhir peneliti dan guru mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan nyanyian, do a dan salam penutup.

67 Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 28 maret 2012 dengan tema pekerjaan. Pada pertemuan kedua guru membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu guru mengabsen anak dan bernyanyi. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut serta mengurutkan isi gambar seri. Setelah itu guru mempersilahkan peneliti untuk melanjutkan pembelajaran yang artinya memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti peneliti melakukan percakapan dan Tanya jawab dengan anak-anak tentang macam-macam pekerjaan, kemudian peneliti menjelaskan macam-macam pekerjaan kepada anak-anak yang kemarin sudah dibicarakan dan memperkenalkan media yang berupa buku cerita gambar seri yang akan digunakan dalam kegiatan bermain. Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyampaikan judulnya yaitu Hari Pertama Sekolah dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada didalam cerita tersebut. Setelah itu peneliti menceritakan isi gambar seri dan memberikan contoh cara mengurutkan isi gambar seri kemudian menceritakan isi gambar seri tersebut. Peneliti membuat kontrak bermain. Dilanjutkan anak mengurutkan isi gambar seri dan menceritakannya secara bergantian sesuai dengan perintah peneliti. Pada kegiatan akhir peneliti mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan menyanyi, do a dan salam

68 penutup. Pada pertemuan kedua penilaian lebih difokuskan pada butir amatan nomor 4,5 dan 6. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih fokus pada sasaran yang akan dicapai. c. Observasi Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap pada siklus II dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak dalam kegiatan bercakap-cakap. Observasi berpedoman pada lembar observasi yang berbentuk checklist ( ) dan didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran. Observasi yang diperoleh dari proses belajar mengajar selama pembelajaran dilaksanakan adalah anak-anak yang sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran dan peneliti sudah dapat mengusai kelas sehingga keramaian anak sudah dapat teratasi walaupun belum maksimal. Berdasarkan hasil tabulasi (lihat lampiran 8) diperoleh ratarata prosentase peningkatan kemampuan komunikasi anak dalam 1 kelas sebesar 65%. Prosentase tersebut telah mencapai hasil kemampuan dari skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus II yaitu 65%. Pada siklus II ini dalam melakukan kegiatan anak-anak terlihat senang mengikuti kegiatan pembelajaran, karena sebisa mungkin guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menarik bagi anak. Walaupun masih ada beberapa anak yang belum memperhatikan

69 penjelasan dari guru. Anak yang belum mampu mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu 65% masih ada 5 anak. Komunikasi anak sudah baik dan mampu mencapai butir amatan yang mencapai skor sesuai yang ditargetkan peneliti. d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil observasi tersebut diatas peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Analisis ini dilakukan oleh guru dan peneliti dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui, serta melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi, guru dan peneliti juga berpedoman pada hasil observasi kemampuan komunikasi anak melalui pedoman observasi. Dari hasil observasi terjadi pembelajaran sudah sesuai dengan RBP, antusias dan perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran semakin baik, meskipun masih ada beberapa anak yang masih terlihat kurang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini disikapi oleh guru dan peneliti bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan komunikasi anak pada siklus I ini mulai mengalami peningkatan meskipun hanya meningkat 10%. Hal ini dapat diketahui bahwa anak sudah mampu menunjukkan beberapa gambar yang diminta, mampu bercerita tentang gambar yang disediakan/dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas, mampu berbicara lancar,

70 mampu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut, dan mampu mengurutkan isi gambar sei 4-6 gambar. Namun hasil yang dicapai pada siklus II belum mencapai target maksimal sehingga peneliti dan guru perlu melaksanakan tindakan siklus berikutnya. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya. 4. Siklus III a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 30 maret 2012 di ruang guru RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen. Siklus III akan dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari Senin, 02 april 2012, pertemuan kedua akan dilaksanakan pada hari Rabu, 04 april 2012. Tahap perencanaan pembelajaran siklus III adalah kegiatan awal yaitu salam, berdoa, bernyanyi, percakapan dan Tanya jawab. Guru menyampaikan tema pembelajaran. Kegiatan inti yaitu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, mengenalkan media apa saja yang akan digunakan dan guru meminta anak untuk melakukan kegiatan. Pada akhir guru melakukan review kegiatan, bernyanyi, berdo a, salam penutup dan pulang. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus III pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 02 april 2012. Pada pertemuan pertama siklus III

71 kegiatan yang dilakukan bertema pekerjaan. Adapun pelaksanaan tindakan siklus III ada sedikit perbedaan dalam melakukan kegiatan yang dilaksanakan yaitu cara bergantian dari anak perempuan dulu baru anak laki-laki. Pada pertemuan pertama kegiatan awal peneliti membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu peneliti mengabsen anak dan bernyanyi. Pada kegiatan inti peneliti memulai kegiatan dengan melakukan percakapan dan tanya jawab tentang macam-macam pekerjaan, Setelah itu peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti mengajak anak untuk membuat kontrak belajar. Kemudian peneliti memberikan contoh cara menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Dilanjutkan anak melakukan kegiatan secara bergantian dimulai dari anak perempuan dulu baru anak laki-laki yaitu menunjukkan gambar macam-macam pekerjaan lalu menceritakan gambar yang sudah ditunjukkannya tersebut dengan bahasa yang jelas. Pada kegiatan akhir peneliti dan guru mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan nyanyian, do a dan salam penutup.

72 Pertemuan kedua pada siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 04 april 2012 dengan tema pekerjaan. Pada pertemuan kedua guru membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, mengucap salam, kemudian berdoa sebelum melakukan kegiatan, setelah itu guru mengabsen anak dan bernyanyi. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut serta mengurutkan isi gambar seri. Setelah itu guru mempersilahkan peneliti untuk melanjutkan pembelajaran yang artinya memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti peneliti melakukan percakapan dan Tanya jawab dengan anak-anak tentang macam-macam pekerjaan, kemudian peneliti menjelaskan macam-macam pekerjaan kepada anak-anak yang kemarin sudah dibicarakan dan memperkenalkan media yang berupa buku cerita gambar seri yang akan digunakan dalam kegiatan bermain. Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyampaikan judulnya yaitu Pergi Ke Pantai dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada didalam cerita tersebut. Setelah itu peneliti menceritakan isi gambar seri dan memberikan contoh cara mengurutkan isi gambar seri kemudian menceritakan isi gambar seri tersebut. Peneliti membuat kontrak bermain. Dilanjutkan anak mengurutkan isi gambar seri dan menceritakannya secara bergantian yang dimulai dari anak perempuan dulu baru kemudian anak laki-laki.

73 Pada kegiatan akhir peneliti mereview kegiatan yang dilakukan sehari dan menutup pembelajaran dengan menyanyi, do a dan salam penutup. Pada pertemuan kedua penilaian lebih difokuskan pada butir amatan nomor 4,5 dan 6. Hal ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih fokus pada sasaran yang akan dicapai. c. Observasi Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap pada siklus III dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak dalam kegiatan bercakap-cakap. Observasi berpedoman pada lembar observasi yang berbentuk checklist ( ) dan didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran. Observasi yang diperoleh dari proses belajar mengajar selama pembelajaran dilaksanakan adalah anak-anak yang sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran dan peneliti sudah dapat mengusai kelas sehingga keramaian anak sudah dapat teratasi walaupun belum maksimal. Berdasarkan hasil tabulasi (lihat lampiran 9) diperoleh ratarata prosentase peningkatan kemampuan komunikasi anak dalam 1 kelas sebesar 75,12%. Prosentase tersebut telah mencapai hasil kemampuan dari skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus III yaitu 75%. Pada siklus III ini dalam melakukan kegiatan anak-anak terlihat sangat senang mengikuti kegiatan pembelajaran, karena sebisa mungkin

74 guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menarik bagi anak. Walaupun masih ada beberapa anak yang belum memperhatikan penjelasan dari guru. Anak yang belum mampu mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu 75% masih ada 2 anak. Prosentase terendah yang dicapai pada siklus III adalah 83%, sedangkan prosentase tertinggi yang dicapai anak adalah 92%. Prosentase pembelajaran bercakapcakap pada siklus III ini sudah meningkat, yaitu mencapai 75,12%. Hasil prosentase ini sudah dikatakan meningkat 20,04% dibandingkan dengan siklus I yang baru mencapai 55,08%. Sehingga kemampuan berkomunikasi anak sudah baik dan mampu mencapai butir amatan yang mencapai skor sesuai dengan yang ditargetkan peneliti. d. Analisis dan Refleksi Kualitas pembelajaran bercakap-cakap mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini terlihat dengan meningkatnya pembelajaran berkomunikasi anak dalam memperoleh pengetahuan. Peningkatan kualitas pembelajaran ini terlihat dari tercapainya indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Antusias dan perhatian anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin baik. Meskipun masih ada beberapa anak yang masih terlihat kurang dalam mengikuti pembelajaran, hal ini disikapi oleh peneliti dan guru kelas bahwa setiap anak memiliki karakteristik, kemampuan, dan tingkat perkembangan yang berbeda-beda.

75 Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, tindakan pada siklus III dikatakan telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prosentase pembelajaran bercakap-cakap anak dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Rata-rata prosentase yang ditargetkan penelitipun telah tercapai. C. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat diketahui bahwa kemampuan berkomunikasi anak mengalami peningkatan. Hasil peningkatan kemampuan berkomunikasi anak dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4. 4 Rata-rata Pencapaian Kemampuan Berkomunikasi Anak Per Siklus Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata pencapaian kemampuan 45,04% 55,08% 65% berkomunikasi anak 75,12% 1 kelas Indikator penelitian 45% 55% 65% 75% Prosentase kemampuan berkomunikasi dari prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan hanya sebesar 10,04%, hal ini dikarenakan pada siklus I anak masih dalam proses pengenalan metode, alat dan media yang digunakan di siklus I, komunikasi anak dalam bercakap-cakap belum maksimal, masih kurang berani mengungkapkan ide dan gagasan sendiri.

76 Prosentase peningkatan kemampuan berkomunikasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 10,08%, hal ini dikarenakan anak-anak sudah mampu mengenal metode bercakap-cakap, mampu menggunakan alat dan media dengan baik, anak mampu menunjukkan gambar yang diminta, anak sudah berani menceritakan tentang gambar yang disediakan, anak mampu berbicara lancar, anak mampu mendengarkan, menceritakan dan mampu mengurutkan isi gambar seri. Prosentase kemampuan berkomunikasi anak dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan yaitu hanya mengalami peningkatan sebesar 10,04%, hal ini dikarenakan anak-anak sudah mulai merasa jenuh dengan kegiatan yang diberikan sehingga daya konsentrasi anak sudah menurun, ramai sendiri, dan beberapa anak kurang memperhatikan guru. Berdasarkan penelitian yang sudah dibahas di atas maka hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5. Hasil penelitian per butir amatan dibawah ini : SIKLUS BUTIR AMATAN 1 2 3 4 5 6 I 71 51 47 49 41 59 II 73 59 59 59 60 65 III 80 67 68 63 73 80 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa butir amatan yang mudah dicapai anak adalah mampu menunjukkan beberapa gambar yang diminta, mampu mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri. Hal ini disebabkan hal tersebut mudah dilakukan oleh anak usia kelompok B.

77 Butir amatan yang sulit dicapai anak pada siklus I adalah menceritakan kembali cerita secara runtut. Hal ini disebabkan karena anak kurang memperhatikan guru. Pada siklus II butir amatan yang sulit dicapai anak yaitu bercerita tentang gambar yang sudah disediakan dan berbicara lancar menggunakan kalimat yang komplek 5-6 kata. Hal ini disebabkan karena anak belum memahami gambar yang sudah disediakan, masih banyak anak yang kurang berani mengungkapkan ide atau gagasan mereka. Pada siklus III butir amatan yang sulit dicapai anak yaitu mendengarkan cerita secara runtut. Hal ini disebabkan masih banyak anak yang kurang mendengarkan cerita dari guru.. Melihat peningkatan-peningkatan prosentase di setiap siklusnya peneliti berpendapat bahwa guru mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hadisetyo (2009) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Didik Melalui Metode Bercerita Pada Kelompok B di TK Aisyah VI Purnamandala Kecamatan Wonosobo. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran melalui metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak didik pada kelompok B di TK Aisyah VI purnamandala kecamatan wonosobo. Peningkatan yang ditunjukkan disetiap siklusnya tidak menunjukkan suatu kestabilan. Prosentase peningkatan sebelum tindakan sampai dengan siklus I peningkatannya hanya mencapai 10,04%. Hal ini disebabkan karena

78 anak belum terbiasa menggunakan metode bercakap-cakap, dimana sebelumnya jarang sekali diberikan kegiatan bercakap-cakap menggunakan gambar seri. Pada siklus III peneliti mentargetkan tingkat pencapaian prosentase 75%. Hal ini sudah bisa dikatakan meningkat karena prosentase rata-rata kelas melebihi yang ditargetkan yaitu sebesar 75,12%. Siklus I sampai dengan siklus II peningkatan prosentase mencapai 10,08%, ini terjadi karena pada siklus II anak mulai senang mengikuti kegiatan bercakap-cakap, serta adanya reward untuk setiap anak. Pada siklus II ini peneliti mentargetkan tingkat pencapaian prosentase 65%. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa kemampuan berkomunikasi setiap anak dalam kegiatan bercakap-cakap tidak sama. Hal ini dibuktikan masih ada beberapa anak yang sampai pada siklus II belum mampu memcapai prosentase yang ditentukan oleh peneliti. Adapun jumlah anak yang belum mampu mencapai target yang ditentukan peneliti sebanyak 2 anak. Namun hal ini tidak menjadi masalah mengingat kemampuan anak berbeda-beda. Selain itu rata-rata prosentase dalam 1 kelas sudah meningkat yaitu sebesar 75,12%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Perbandingan Pencapaian Prosentase Anak Per Siklus Perbandingan No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III 1 AAE 58% 71% 79% 92% 2 ALA 54% 75% 71% 88% 3 ASW 54% 58% 75% 88% 4 CO 54% 67% 79% 83% 5 DN 50% 75% 79% 92% 6 FEA 46% 50% 75% 92% 7 JOM 54% 54% 79% 92% 8 KAP 54% 75% 83% 88%

79 9 LFNM 50% 58% 75% 92% 10 RAA 58% 75% 79% 92% 11 RAZ 58% 67% 79% 88% 12 SNH 58% 67% 83% 92% 13 ZA 50% 58% 71% 88% 14 FM 50% 67% 79% 92% 15 CRY 46% 58% 75% 88% 16 ARM 50% 63% 75% 92% 17 SKSH 58% 75% 83% 92% 18 DK 58% 67% 79% 88% 19 WHY 63% 75% 83% 92% 20 FN 58% 67% 79% 92% Berdasarkan hasil tabulasi dapat diketahui bahwa peningkatan kreativitas setiap anak mengalami peningkatan, namun setiap anak juga mempunyai kemampuan dan kesulitan yang berbeda. Ada anak yang kemampuannya melebih target yang ditentukan oleh peneliti, dan ada juga anak yang belum bisa mencapai target yang ditentukan peneliti. Hal ini disebabkan karena setiap anak memiliki tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda. Adapun anak yang mengalami peningkatan kurang yaitu FEA dan CRY, karena FEA ini merupakan anak yang memiliki daya tangkap kurang dan lambat dalam belajar, sedangkan CRY merupakan anak yang kurang memiliki keberanian. Adapu anak yang mengalami peningkatan biasa yaitu DN, LFNM, ZA, FM dan ARM, karena sebagian besar anak ini pada dasarnya kemampuan belajarnya baik namun ketika proses pembelajaran berlangsung senang ramai dan tidak memperhatikan guru sehingga hasil yang diperoleh kurang optimal. Adapun anak yang mengalami peningkatan drastis yaitu AEE, ALA, ASW, CO, JOM, KAP, RAA, RAZ, SNH, DK, WHY, dan FN merupakan

80 anak yang mempunyai kemampuan belajar baik dan mempunyai daya konsentrasi baik ketika proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka penelitian ini telah mendukung adanya penelitian yang dilakukan oleh Masnur Muslich (2002) menyimpulkan bahwa dengan metode bercerita dapat meningkatkan kosa kata anak usia dini, terkait dengan wawasan dan pendapat guru pendidikan anak usia dini dalam pembelajaran kosa kata, semua guru berpendapat bahwa pembelajaran kosa kata sangat penting karena perbendaharaan kata bagi anak diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari dengan teman dan kepada orang lain. Semakin banyak anak mengenal kosa kata, semakin mudah anak berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dan gagasannya kepada orang lain. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak kelompok B di RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.