BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100 orang responden dari beberapa perusahaan asuransi yang merupakan agen marketing. Profil responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan total pengalaman kerja, berikut penjelasannya: 4.1.1. Jenis Kelamin Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 100 orang, terdiri dari 43 (43%) perempuan, dan 57 (57%) laki-laki. Pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki lebih mendominasi daripada perempuan. Tabel 4. 1. Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%) 1 Laki-Laki 57 57% 2 Perempuan 43 43% Sumber: Hasil olah data peneliti 37
38 4.1.2. Usia Responden Dari hasil pengumpulan data yang telah diambil 6 orang (6%) berusia 15-24 tahun, 53 orang (53%) berusia 25-44 tahun, 36 orang (36%) berusia 45-60 tahun, dan 5 orang (5%) berusia di atas 60 tahun. Responden termuda berusia 20 tahun dan responden tertua yaitu berusia 69 tahun. Tabel 4.2. Gambaran Usia Responden No Usia Responden Jumlah Persentase 1 15-24 tahun 6 6% 2 25-44 tahun 53 53% 3 45-60 tahun 36 36% 4 >60 tahun 5 5% Sumber: hasil olah data peneliti 4.1.3. Tingkat Pendidikan Dalam penelitian ini jumlah agen marketing yang berpendidikan SMA yaitu berjumlah 15 orang (15%), untuk D3 17 orang (17%), S1 berjumlah 65 orang (65%), dan S2 berjumlah 3 orang (3%). Pada penelitian kali ini jumlah tingkat pendidikan S1 paling mendominasi.
39 Tabel 4.3. Gambaran Tingkat Pendidikan Responden No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 SMA 18 18% 2 D3 14 14% 3 S1 65 65% 4 S2 3 3% Sumber: hasil olah data peneliti 4.1.4. Total Pengalaman Kerja Total pengalaman kerja agen marketing paling banyak antara 5-10 tahun, dengan rincian kurang dari 5 tahun 14 orang (14%), 5 sampai 10 tahun 49 orang (49%), 11 hingga 15 tahun berjumlah 12 orang (12%), dan di atas 15 tahun berjumlah 25 orang (25%) Tabel 4.4. Gambaran Total Pengalaman Kerja Responden No Total Pengalaman Kerja Jumlah Persentase 1 < 5 tahun 14 14% 2 5-10 tahun 49 49% 2 11-15 tahun 12 12% 3 >15 tahun 25 25% Sumber: hasil olah data peneliti
40 4.2. Hasil Analisa Data 4.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis digunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang digunakan adalah statistik non-parametric. Data dikatakan berdistribusi normal jika lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010) Tabel 4.5. Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test JMLRATA2EI JMLRATA2OCB N 100 100 Normal Parameters a,b Mean 12.3771 15.1495 Std. Deviation 1.19626 1.42960 Most Extreme Differences Absolute.085.151 Positive.085.151 Negative -.075 -.068 Kolmogorov-Smirnov Z.850 1.508 Asymp. Sig. (2-tailed).466.021 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber data : Hasil Uji SPSS Dari tabel hasil uji SPSS 18 pada kolom Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan untuk kecerdasan emosi, nilai variabel 0.466, lebih besar dari 0,05 maka kecerdasan emosi berdistribusi normal. Sedangkan untuk organizational citizenship behavior sebesar 0,021 dan untuk itu dinyatakan
41 bahwa nilai variabel organizational citizenship behavior lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. 4.2.2. Hubungan Emotional Intelligence dengan Organizational Citizenship Behavior Pada sub bab ini peneliti akan menjelaskan hasil analisa hubungan kecerdasan emosi terhadap organizational citizenship behavior, guna menjawab hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti, dalam melihat korelasi antara kecerdasan emosi dan organizational citizenship behavior, peneliti menggunakan alat bantu software SPSS 18 dengan menggunakan spearman correlation. Peneliti menggunakan korelasi Spearman dikarenakan, nilai normalitas variabel organizational citizenship behavior dinyatakan tidak berdistribusi normal. Korelasi Spearman mempunyai kegunaan yang sama, hanya saja dalam spearman data tidak harus berdistribusi normal (Sarwono,2012:130). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel diberikan kriteria yang dapat dilihat pada tabel 4.6.
42 Tabel 4.6. Tingkat Korelasi Spearman Koefisien Tingkat Korelasi <0,20 Korelasi sangat kecil (dapat diabaikan) 0,20 < 0,40 Korelasi kecil 0,40 < 0,70 Korelasi cukup kuat 0,70 < 0,90 Korelasi kuat 0,90 < 1,00 Korelasi sangat kuat 1 Korelasi Sempurna Sumber: Sugiyono (2007) Berikut merupakan hasil dari uji korelasi dari data yang telah diolah dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Korelasi Spearman Correlations JMLRATA2EI JMLRATA2OCB Spearman's rho JMLRATA2EI Correlation Coefficient 1.000.544 ** Sig. (2-tailed)..000 N 100 100 JMLRATA2OCB Correlation Coefficient.544 ** 1.000 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber data : Hasil Uji SPSS Sig. (2-tailed).000. N 100 100 Pada tabel di atas, dapat dilihat hubungan kedua variabel signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan angka korelasi sebesar 0,544** yang mempunyai makna, besar korelasi antara
43 variabel kecerdasan emosi dan organizational citizenship behavior sebesar 0,544 atau mempunyai korelasi yang cukup kuat menurut tingkat korelasi spearman. berdasarkan pada kriteria yang terdapat di atas, maka. Jika melihat arah korelasi antara dua variabel, arah korelasi dilihat dari angka koefisien hasilnya positif, maka korelasi kedua variabel bersifat searah. Jadi jika kecerdasan emosi tinggi maka organizational citizenship behavior juga tinggi.