BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 2 NO. 2AGUSTUS 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB II LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

Nofianty ABSTRAK

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

Gambar 5. Kerangka pemikiran kajian

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang sama pada setiap orang, kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur disebut kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada, serta dapat berupa pengalaman dan pendapat dari responden (Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini, pendekatan metode penelitian kuantitatif digunakan peneliti dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden ahli/pakar yang kemudian kuesioner tersebut diolah dan dianalisis melalui beberapa tahapan diantaranya adalah analisis matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS), analisis matriks Internal- Eksternal (IE), analisis matriks SWOT,dan penyusunan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). 35

36 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kimia Farma Pusat, Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta Pusat pada bulan Januari 2015 sampai dengan Maret 2015. 3.3 Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel menurut Sugiono (2007, 32) adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan indikator merupakan variabel yang mengindikasikan atau menunjukan satu kecenderungan situasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992). Variabel penelitian yang digunakan yaitu faktor internal dan eksternal produk Marcks VENUS. Faktor internal yaitu kelebihan dan kelemahan meliputi aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek produksi/operasi dan peneliti pengembangan, dan aspek sistem informasi. Faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman meliputi lingkungan mikro dan makro. Tabel 3.1 menjelaskan variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel Faktor Internal Pemasaran ( ) Keuangan ( Sumber Daya Manusia ( ) Indikator Analisa konsumen ( ) Bauran pemasaran ( ) Riset pemasaran ( ) Modal ( ) Manajemen ( ) Kapabilitas dan keahlian ( )

37 Produksi/Operasi ( ) Peneliti Pengembangan ) Sistem Informasi ( ) (Jatmiko, 2004:68) Kualitas dan penjaminan mutu ( ) Kehalalan produk ( ) Inovasi ( ) Pemanfaatan teknologi informasi ( ) Faktor Eksternal Pesaing ( ) Pendatang baru ( ) Produk subsitusi ( ) Pemasok ( ) Demografi ( ) Ekonomi ( ) Sosial Budaya ( ) Politik dan Hukum ( ) Teknologi ( ) (Assauri, 2013) Pesaing kosmetik sejenis ( ) Pendatang baru ( ) Produk subsitusi ( ) Kekuatan tawar ( ) Jumlah penduduk ( ) Wilayah pasar ( Krisis global ( ) Gaya hidup masyarakat ( ) Kebijakan pemerintah ( ) Teknologi baru ( ) Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Internal dan Eksternal 3.4 Penentuan Responden Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah pihak yang berkompeten serta mengetahui secara keseluruhan kondisi produk Marcks VENUS baik secara internal maupun eksternal. Pihak yang akan mengisi kuesioner penelitian ini adalah General Manager Marketing, Manajer Pemasaran CHP (Consumer Health Product), PM (Product Manager) Marcks VENUS, Manajer Produksi, Manajer Keuangan, Manajer SDM, Manajer Pelayanan (Services), Manajer Penjaminan mutu (Quality control), Assisten Manajer R&D,

38 Manajer Teknologi Informasi, Supervisor bahan baku, Supervisor bahan kemas, Manajer Pengadaan dan Pembelian, Manajer Supply Chain, Manajer Perencanaaan & Pengendalian Produksi. Total responden pakar dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Suyitman et al. (2009) mengemukakan bahwa persyaratan responden pakar antara lain: a. Memiliki pengalaman yang kompeten sesuai bidang yang dikaji b. Memiliki reputasi, kedudukan/ jabatan dalam kompetensinya dengan bidang yang dikaji c. Memiliki komitmen terhadap permasalahan yang dikaji d. Bersifat netral dan bersedia menerima pendapat responden lain e. Memiliki kredibilitas tinggi dan bersedia dimintai pendapat Metode yang digunakan dalam penentuan responden dalam penelitian ini adalah non-random sampling, dimana item yang dipilih sebagai sampel disesuaikan dengan kebutuhan, penilaian ahli, atau jenis penelitian yang dilakukan secara sadar, dan pemilihan sampel tidak dilakukan secara kebetulan (Willemse, 2009). Expert judgement (penilaian dari ahli) juga digunakan untuk mengetahui bagaimana probabilitas dari akibat yang akan muncul sebab adanya suatu kejadian. Metode ini memberikan kepercayaan kepada ahli untuk mengetahui akibat yang akan terjadi (Harinaldi, 2005). 3.5 Penyusunan Kuesioner Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan kuesioner yaitu tahap pembobotan, tahap pemberian rating, dan kuesioner untuk menentukan faktor ketertarikan terhadap strategi yang disusun pada matriks

39 QSPM. Kuesioner pembobotan digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari setiap faktor internal maupun eksternal perusahaan. Kuesioner selanjutnya merupakan tahap pemberian rating oleh pakar. Perkalian antara rating dan bobot digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini melalui matriks Internal- Eksternal. Tahap terakhir adalah penentuan strategi, setelahnya penyusunan kuesioner akhir yang memberikan penilaian skor ketertarikan terhadap setiap strategi dengan faktor yang mempengaruhinya. Pada penyusunan kuesiuoner, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan sembilan. Yang pasti ganjil. Semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Ridwan, 2008: 86) : 1 2 3 4 5 Sangat tidak setuju Tidak setuju Rata-rata Setuju Sangat setuju Tabel 3.2 Variable Penelitian Statement (pernyataan) dengan menunjukkan apakah dia sangat setuju, setuju, tidak menentukan, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap statement ini menggunakan skala likert. Menurut Simamora (2002: 46) Skala Likert, yang juga disebut summated-ratings scale, merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas di gunakan dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Pertanyaan yang di berikan adalah pertanyaan tertutup.

40 3.6 Metode Pengumpulan Data yaitu : Dalam pengumpulan data ini, peneliti dua macam cara pengumpulan data, 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer (data yang berasal langsung dari sumbernya) yang merupakan data atau informasi yang dapat diyakini kebenarannya dengan cara melakukan kunjungan survei secara langsung ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian, untuk itu dilakukan : a. Observasi Melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan dan keadaan perusahaan yang bersangkutan. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuesioner merupakan pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur, dan tahu mengenai apa yang akan diharapkan oleh responden. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dimana datadata dan informasi tersebut diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, literature-literatur lainnya yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan penelitian ini.

41 3.7 Instrument Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Data Analisis vadilitas bertujuan mengkaji kesahihan alat ukur atau soal dalam menilai apa yang seharusnya diukur atau mengkaji ketepatan soal tes sebagai alat ukur (Sudjana, 2004). Validasi kuesioner oleh responden dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: [ ][ ] Dimana : r = Nilai korelasi X = Nilai skor pertanyaan Y = Total nilai skor pada seluruh pertanyaan n = Jumlah sampel Setiap nomor dihitung angka korelasinya dengan memakai rumus diatas. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r. Apabila koefisien korelasi r melebihi 0,3 maka kriteria pengujian dinyatakan valid (Gumilar, 2007). Dan jika dalam perhitungan ditemukan pernyataan yang tidak valid, kemungkinan pernyataan tersebut kurang baik susunan kalimatnya dan punya penafsiran yang sedikit berbeda. 3.7.2 Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disebar akan dapat menghasilkan hasil yang sama apabila dilakukan secara berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas terhadap variabel dilakukan dengan

42 menggunakan teknik Cronbach alpha. Apabila nilai Cronbach s alpha 0,60 maka reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik (Santoso, 2005). Rumus Cronbach alpha dituliskan sebagai berikut : ( ) ( ) Keterangan : = Nilai reliabilitas = Banyak butir pertanyaan = Variasi butir = Variasi total 3.8 Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan tiga tahap analisis yang saling berkaitan, dimana masing-masing tahapan memiliki teknik dan alat-alat analisis yang berbeda-beda. Adapun ketiga tahapan tersebut yaitu ; Tahap Input (Input Stage), Tahap Pencocokan (Matching Stage) dan Tahap Keputusan (Decision Stage). Diagram alir pengolahan dan analisis data dapat dilihat pada Gambar 3.3.

43 Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1 Tahap Input (Input Stage) Tahap I dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) dan Matriks EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary). Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan dalam perumusan strategi pada tahapan berikutnya. Berikut ini adalah cara-cara penentuan Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) : a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

44 tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). Selanjutnya adalah menentukan Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS), berikut langkah-langkah menentukan IFAS : a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan pada kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variable yang bersifat positif (semua variable yang masukkategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkanya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama sedangkan variabel yang bersifat negative kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

45 sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 3.8.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage) Tahapan ini fokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Tahap pencocokan kerangka kerja strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Matriks SWOT (Strengths Opportunities Weakness Threats) dan Matriks IE (Internal-External). 1. Matriks SWOT Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi yang perlu dijalankan oleh suatu perusahaan (Kuncoro, 2006). Matriks SWOT akan menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yaitu : Strategis SO, strategis ST, strategis WO, dan strategis WT. Hasil dari matriks SWOT ini diharapkan bisa memberikan beberapa alternatif strategi dalam pengembangan Marcks VENUS yang dapat dipilih oleh pihak manajemen perusahaan, agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan usaha perusahaan mampu memberikan hasil yang maksimal. 2. Matriks IE Matriks Internal-Eksternal (IE) merupakan matriks portofolio produk yang akan memetakan posisi bisnis dalam diagram skematik yang dibagi dalam sembilan sel. Matriks Internal-Eksternal atau disingkat matriks IE didasarkan pada analisis faktor bisnis internal dan eksternal yang digabungkan menjadi satu

46 model sugestif. Matriks IE bertujuan untuk melihat posisi perusahaan serta memperoleh strategi bisnis di tingkat divisi uit bisnis yang lebih detail. Matriks ini disusun berdasarkan 2 dimensi, yaitu total terbobot dari matriks IFAS pada sumbu horizontal dan nilai terbobot dari matrik EFAS pada sumbu vertikal. Total nilai Matriks IFAS diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai Matriks EFAS yang diberi bobot pada sumbu-y. Pada sumbu-x Matriks IE, total nilai Matriks IFAS yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukan posisi internal yang lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total nilai Matriks EFAS yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; nilai 2.0 sampai 2.99 sedang; dan 3.0 sampai 4.0 tinggi. (David, 2004 : 196) Matriks IE terbagi atas tiga daerah utama dengan implikasi strategi berbeda, yaitu (Siahaan, 2008): a. Sel I, II, IV Dapat melaksanakan strategi growth and build (kembang dan bangun). Strategi yang umum diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, ke depan, horizontal) b. Sel III, V, VII Dapat melaksanakan strategi hold and maintain (jaga dan pertahankan). Strategi yang umum diterapkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

47 c. Sel VI, VIII, IX Dapat melaksanakan strategi harvest or divest (mengambil hasil atau melepaskan). Strategi yang umum diterapkan adalah strategi divestasi, diversifikasi, konglomerat dan likuidasi. 3.8.3 Tahap Keputusan (QSPM) Tahap keputusan merupakan tahap akhir dari kerangka penyusunan strategi. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakanlah teknik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) sebagai teknik tunggal untuk memutuskan pilihan strategi yang dipilih setelah melalui tahap input dan pencocokan sebelumnya. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan alat analisis dalam pengambilan keputusan. Analisis QSPM memungkinan perusahaan untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David, 2006). Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks QSPM antara lain, sebagai berikut (David, 2004) : 1. Mendaftar peluang dan ancaman kunci eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal organisasi pada kolom kiri matriks QSPM, yang informasinya diambil dari matriks EFAS dan IFAS. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal, yang datanya identik dengan yang digunakan dalam matriks EFAS dan IFAS.

48 3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan (organisasi) untuk diterapkan atau dilaksanakan. 4. Menetapkan daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi terhadap strategi yang lain. Alternatif pemberian nilai daya tarik terhadap faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi strategi terpilih dilakukan sebagai berikut; 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. 5. Menghitung nilai total daya tarik (Total Attractiveness Score), yang merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik. 6. Menghitung jumlah nilai TAS (Total Attractiveness Score), yang menunjukkan atau mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada atau ditawarkan. Semakin tinggi nilai TAS, maka strategi tersebut semakin menarik untuk diimplementasikan. 3.9 Diagram Alur Penelitian Adapun tahapan yang spesifik dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini.

49 Gambar 3.4. Diagram Alur Penelitian