METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

Koppontren. Pengembangan Rami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 2 Tahapan Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

III. METODE PENELITIAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian tersebut dengan menggunakan metode purposive dengan pertimbangan keempat lokasi tersebut merupakan daerah sentra pengembangan tanaman kedelai di Sulawesi Selatan. Setiap kabupaten ditentukan lima kecamatan, dengan pertimbangan bahwa produksi dari lima kecamatan dari setiap kabupaten relatif lebih tinggi dan jumlah petani kedelai lebih banyak dibanding kecamatan lain. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2010. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data petani/penangkar yang diperoleh langsung dari petani kedelai dan penangkar benih dengan menggunakan metode wawancara langsung melalui pengisian daftar pertanyaan (kuesioner) (Lampiran 1 dan 2). Data primer untuk analisis SWOT (untuk menentukan faktor internal dan eksternal, penentuan bobot, serta rating) diperoleh dari peneliti (berdasarkan multi disiplin dan terlibat dalam penelitian kedelai) sebanyak empat orang, penyuluh (setiap lokasi kajian) sebanyak empat orang, dan key informan satu orang, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 9 orang. Metode yang dilakukan adalah metode focus group discussion (FGD) dengan metode semi partisipatif untuk mengetahui informasi kualitatif secara lebih mendalam. Data sekunder diperoleh dari data yang ada di Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB-TPH), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DISTAN), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode secara acak sengaja (penentuan sampel secara acak tapi dengan beberapa kriteria). Jumlah sampel

20 petani kedelai setiap kabupaten sebanyak 50 orang, setiap kabupaten terdiri atas lima kecamatan, sehingga masing-masing kecamatan diperoleh 10 orang sampel. Jumlah sampel untuk petani kedelai pada empat kabupaten sebanyak 200 orang. Beberapa acuan yang dapat dipertimbangkan menyangkut ukuran pengambilan sampel berkaitan dengan ragam populasi, yaitu : (1) jika populasi besar, sampel dapat diambil dengan persentase kecil dan jika populasi kecil dapat diambil persentase besar, (2) ukuran sampel sebaiknya tidak kurang dari 30 satuan, dan (3) jumlah sampel disesuaikan dengan kemampuan biaya. Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan kriteria kedua yaitu ukuran sampel sebaiknya tidak kurang dari 30 satuan. Metode Analisis Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dan untuk menjawab alternatif sistem penyediaan benih kedelai bermutu di Sulawesi Selatan, metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (E) yaitu Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal (I) yaitu Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Proses penyusunan alternatif melalui tiga tahap analisis yaitu : Tahap pengumpulan data, terdiri dari : a. Analisis lingkungan internal dan eksternal lembaga/sistem Analisis lingkungan internal dimaksudkan untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki lembaga/sistem. Aspek yang dianalisis pada lingkungan internal antara lain sumberdaya lahan, sumberdaya manusia, dan keuangan. Analisis lingkungan eksternal dimaksudkan untuk memahami peluang dan ancaman yang dimiliki lembaga/sistem, diantaranya mengidentifikasi aspek pemerintah, kebijakan, dan teknologi. b. Teknik pembobotan Teknik yang digunakan untuk menentukan bobot dari faktor internal dan eksternal adalah teknik pairwise comparison. Teknik ini membandingkan setiap variabel pada kolom horizontal dengan variabel pada kolom vertikal. Penentuan bobot pada setiap variabel yang

21 dibandingkan menggunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan menunjukkan : 1 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada baris/horizontal kurang penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolom/vertikal 2 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada baris/horizontal sama penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolom/vertikal 3 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada baris/horizontal lebih penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolom/vertikal Bobot setiap faktor strategis diperoleh dengan menentukan total nilai setiap faktor strategis terhadap jumlah keseluruhan faktor strategis dengan menggunakan rumus : Xi Ai = ------------ n xi i = 1 Bentuk dari penilaian bobot dengan metode pairwise comparison terdapat pada Tabel 2 dan 3 (Kinnear & Taylor 1991). Contoh perhitungan bobot disajikan pada Lampiran 3. Tabel 2 Penilaian bobot strategis internal lembaga/sistem Faktor strategis internal A B Total Bobot A B Total

22 Tabel 3 Penilaian bobot strategis eksternal lembaga/sistem Faktor eksternal A B strategis Total Sumber : Kinnear & Taylor, 1991 A B Total Bobot Lebih jelasnya dapat dilakukan berdasarkan langkah-langkah dibawah ini : - Tahap I (kolom 1), diberikan daftar yang menjadi faktor-faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman - Tahap II (kolom 2), diberikan bobot mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis lembaga/sistem (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) - Tahap III (kolom 3), menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan pemberian skala mulai dari 4 sampai 1 variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan dan peluang), diberikan nilai mulai dari 1 sampai 4 (sangat baik), sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, misalnya jika kelemahannya besar sekali nilainya adalah -4 dan bila kelemahannya dibawah rata-rata nilainya - Pemberian nilai rating pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE) untuk faktor kelemahan dan kekuatan, yaitu : 1 = kelemahan utama 2 = kelemahan kecil 3 = kekuatan kecil 4 = kekuatan utama Pemberian nilai rating pada matriks Exrenal Factor Evaluation (EFE) untuk faktor peluang dan ancaman, yaitu 1 = jawaban dibawah rata-rata

23 2 = jawaban rata-rata 3 = jawaban diatas rata-rata 4 = jawaban superior Nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor sehingga menghasilkan skor. Total skor pembobotan diperoleh dari semua hasil kali tersebut dan dijumlahkan secara vertikal. Hasil pembobotan dan peringkat (rating) berdasarkan analisa situasi lembaga/sistem dalam matriks (contoh perhitungan rating dapat dilihat pada Lampiran 3) - Tahap IV (kolom 4), dilakukan perkalian bobot pada pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4 (nilai bobot/skor masing-masing variabel), selanjutnya total skor pembobotan diperoleh dari semua hasil kali tersebut dan dijumlahkan secara vertikal. - Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai yang dibobot. Bentuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5. Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor internal Bobot Rating Total Skor Kekuatan Kelemahan

24 Tabel 5 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Peluang Ancaman Faktor internal Bobot Rating Total Skor Sumber : Rangkuti,2002 Tahap analisis Berdasarkan semua informasi yang berpengaruh terhadap lembaga/sistem, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model kuantitatif perumusan strategi. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis lembaga/sistem adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu lembaga/sistem dan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini juga dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu: a. Strategi SO : memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya b. Strategi ST : menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman c. Strategi WO : memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada d. Strategi WT : meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Diagram matrik SWOT disajikan pada Gambar

25 IFAS EFAS OPPORTUNITIES (O) Menentukan faktor peluang eksternal THREATHS (T) Menentukan faktor ancaman eksternal Sumber: Rangkuti, 2002 STRENGTHS (S) Menentukan faktor kekuatan internal STRATEGI SO menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Gambar 2 Diagram Matrik SWOT WEAKNESSES (W) Menentukan faktor kelemahan internal STRATEGI WO meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman