BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. putra di pondok pesantren Haji Ya qub Lirboyo Kediri.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV PEMBAHASAN. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV. Analisis dan Hasil Pembahasan. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan ke 125 orang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi pada Universitas Mercu Buana. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu data yang berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan dalam 3 skenario dalam kuesioner. Penyebaran kuesioner dilaksanakan kurang lebih selama satu minggu, yaitu tanggal 23 januari 29 januari 2012 sebanyak 105 lembar kuesioner, penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebaran secara langsung ke responden. Distribusi kuesioner disajikan pada table 4.1. Tabel 4.1 Distribusi kuesioner No Responden Dikirim Kembali Tidak diolah Diolah 1 Akuntansi S1 65 64 1 63 2 Akuntansi S2 40 40-40 Jumlah 105 104 1 103 Sumber : Hasil data yang diolah 39

Dari 105 kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, peneliti berhasil menerima pengembalian sebanyak 104 atau sebesar 99,05%. Kuesioner yang memenuhi syarat untuk proses analisis adalah sebesar 103 lembar kuesioner atau sebesar 99,04% dari 104 lembar kuesioner, jumlah kuesioner yang gugur adalah 1 lembar kuesioner atau sebesar 0,96% karena kuesioner tersebut tidak diisi dengan lengkap oleh responden. Sedangkan target sample penelitian untuk dianalisis adalah sebesar 100 responden, oleh karena itu jumlah tersebut dianggap telah mencukupi untuk dianalisis dan diolah. Beberapa karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada table 4.2. Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Mahasiswa Prosentase S1 S2 S1 S2 Laki-laki 31 21 49.2% 52.5% Perempuan 32 19 50.8% 47.5% Sumber : Hasil data yang diolah Berdasarkan jenis kelamin, pada mahasiswa S1 jumlah responden lakilaki sebanyak 31 orang (49.2 %) dan jumlah responden perempuan sebanyak 32 orang (50.8%). Pada mahasiswa S2, terdapat 21 orang (52.5 %) responden perempuan dan 19 orang (47.5 %) responden laki-laki.

B. Analisis Data 1. Uji Validitas Analisis validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu uji melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, maka semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya. Pengujian terhadap validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap tiap-tiap item yang menyusun variabel penelitian dengan menggunakan teknik Pearson s Correlation Product Moment dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan probabilitas/signifikansi angka korelasi dengan tingkat ketelitian 0,05. Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa item tersebut valid. Data yang digunakan untuk pengujian selanjutnya hanya data yang valid saja. Hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan disajikan dalam tabel 4.3.

Skenario Pearson correlation Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Sensitivitas Moral Sig (2 tailed) r-tabel Status 1.782**.000.1937 Valid 2.840**.000. 1937 Valid 3.777**.000. 1937 Valid Pertimbangan Moral 1.451**.000. 1937 Valid 2.725**.000. 1937 Valid 3.631**.000. 1937 Valid Motivasi Moral 1.807**.000. 1937 Valid 2.764**.000. 1937 Valid 3.715**.000. 1937 Valid *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data primer, 2012 Berdasarkan tabel 4.3, hasil pengujian validitas menunjukkan korelasi positif pada level 0,01 yang berarti bahwa pernyataan dalam kuesioner mampu mengungkapkan persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua pernyataan yang digunakan dinyatakan telah valid karena memiliki r

hitung r tabel. Sehingga dapat digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach s Alpha. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.740 9 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap 9 item pernyataan kuesioner diperoleh hasil koefisien cronbach s alpha sebesar 0.740, artinya penelitian ini memenuhi uji reliabilitas karena koefisien Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60.

3. Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif pada Skenario 1 Pernyataan S1 S2 Mean Difference 1 Sensitivitas Moral 2 Pertimbangan Moral 3 Motivasi Moral 3.37 2.93 0.44 2.00 2.00 0 2.86 3.55 0.69 Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.37 dan mahasiswa S2 sebesar 2.93. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S2 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S1. Namun dalam hal pertimbangan moral, baik mahasiswa S1 maupun S2 memiliki pemahaman yang sama. Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 2.86 dan S2 sebesar 3.55. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S1 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S2 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama.

Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif pada Skenario 2 Pernyataan S1 S2 Mean Difference 1 Sensitivitas Moral 2 Pertimbangan Moral 3 Motivasi Moral 3.19 3.20 0.01 2.19 2.48 0.28 3.30 3.00 0.30 Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.19 dan mahasiswa S2 sebesar 3.20. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S1 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S2. Begitu pula dalam hal pertimbangan moral, mahasiswa S1 (2.19) memiliki pemahaman yang lebih baik dari mahasiswa S2 (2.48). Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.30 dan S2 sebesar 3.00. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S2 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S1 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama.

Tabel 4.7 Hasik Statistik Deskriptif pada Skenario 3 Pernyataan S1 S2 Selisih Mean 1 3.46 3.03 0.43 2 2.29 2.45 0.16 3 3.51 3.43 0.08 Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.46 dan mahasiswa S2 sebesar 3.03. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S2 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S1. Namun, dalam hal pertimbangan moral, mahasiswa S1 (2.29) memiliki pemahaman yang lebih baik dari mahasiswa S2 (2.45). Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.51 dan S2 sebesar 3.43. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S2 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S1 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama. 4. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan uji independent t-test. Sampel pada penelitian ini responden dikelompokan

berdasarkan jenjang pendidikan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut : Ho 1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Sensitivitas Moral antara mahasiswa akuntansi S1 dan S2. Ho 2 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Pertimbangan Moral antara mahasiswa S1 dan S2. Ho 3 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Motivasi Moral antara mahasiswa S1 dan S2. a. Skenario 1 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario pertama yang disajikan pada table 4.8. Tabel 4.8 Hasil pengujian independent t-test skenario 1 Group Statistics jurusan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean sensitivitas_moral akuntansi s1 63 3.37 1.799.227 pertimbangan_mora l akuntansi s2 40 2.92 1.900.300 akuntansi s1 63 2.00.984.124 akuntansi s2 40 2.00 1.086.172 motivasi_moral akuntansi s1 63 2.86 1.645.207 akuntansi s2 40 3.55 1.999.316

Sensitivitas Moral Pertimbangan Moral Motivasi Moral Sumber : Data Primer, 2012 Independent Samples Test Sig. (2- tailed) Mean Difference F Sig. t df assumed 0.360 0.850 1.184 101 0.239 0.440 not assumed 1.170 79.77 0.246 0.440 assumed 0.998 0.320 0,000 101 1,000 0,000 not assumed 0,000 77.06 1,000 0,001 assumed 4.338 0.040-1.915 101 0.058-0.693 not assumed -1.833 71.42 0.071-0.693 1) Sensitivitas Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.036 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.850. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 1.184 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2 -tailed) sebesar 0.239. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada tabel Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 sama dengan mahasiswa S2, maka terdapat kasamaan mengenai pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah kesamaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.998 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.320. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.000 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig ( 2-tailed) sebesar 1.000. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih kecil dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah

perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 4.338 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.040. Karena F hitung < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel berbeda, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom not assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 1.833 dengan nilai t table 1.9939. Nilai sig (2 - tailed) sebesar 0.071 Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. b. Skenario 2 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario kedua yang disajikan pada table 4.9.

Tabel 4.9 Hasil pengujian independent t-test skenario 2 Group Statistics jurusan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sensitivitas moral akuntansi s1 63 3.19 1.999.252 akuntansi s2 40 3.20 2.003.317 Pertimbangan akuntansi s1 63 2.19 1.544.194 moral akuntansi s2 40 2.48 1.826.289 Motivasi moral akuntansi s1 63 3.30 2.076.262 akuntansi s2 40 3.00 2.148.340 Sensitivitas Moral Pertimbangan Moral Motivasi Moral Independent Samples Test assumed 0.031 0.860 not assumed assumed 1.874 0.174 not assumed assumed not assumed Sumber : Data Primer, 2012 F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference - 0.024 101 0.981-0.010-0.024 83.044 0.981-0.010-0.849 101 0.398-0.285 -.817 72.981 0.416-0.285 0.016 0.898 0.709 101 0.480 0.302 0.703 81.043 0.484 0.302

1) Sensitivitas Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.031 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.860. Karena F hitung < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel berbeda, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom not assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.024 dengan nilai t table 1.9890. Nilai sig (2 -tailed) sebesar 0.981. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih kecil dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test.

Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 1.874 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.174. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.849 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2 -tailed) sebesar 0.398. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.016 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.898. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.709 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.480 Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t

hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. c. Skenario 3 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario ketiga yang disajikan pada table 4.10. Tabel 4.10 Hasil pengujian independent t-test skenario 3 Group Statistics jurusan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sensitivitas moral Pertimbangan moral akuntansi s1 63 3.46 2.023.255 akuntansi s2 40 3.02 1.941.307 akuntansi s1 63 2.29 1.084.137 akuntansi s2 40 2.45 1.484.235 Motivasi moral akuntansi s1 63 3.51 1.917.241 akuntansi s2 40 3.42 1.986.314

Sensitivitas Moral Pertimbangan Moral Motivasi Moral assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed Sumber : Data Primer, 2012 1) Sensitivitas Moral Independent Samples Test F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference 1.183 0.279 1.081 101 0.282 0.435 1.091 85.685 0.278 0.435 3.722 0.057 0-.648 101 0.518-0.164 -.605 65.192 0.547-0.164 0.096 0.757 0.211 101 0.833 0.083 0.209 80.964 0.835 0.083 Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 1.183 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.279. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom

assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 1.081 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2 - tailed) sebesar 0.282. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 3.722 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.057. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.648 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2 - tailed) sebesar 0.518. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.

3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.096 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.757. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.211 dengan nilai t tabel 1.9837. Nilai sig (2 -tailed) sebesar 0.833. Karena sig (2 -tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Independent Sample T-Test diatas, dilihat dari nilai Mean kedua sampel, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa S2 memiliki pemahaman yang lebih baik dari pada mahasiswa S1 dalam hal sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral.

Dilihat dari nilai t-testnya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral. Tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan ini dapat disebabkan oleh faktor pandidikan, mengingat mahasiswa S1 yang diambil sebagai sampel adalah mahasiswa semester akhir yang telah mengambil hampir seluruh mata kuliah inti program studi akuntansi dan mata kuliah etika. Faktor lain yang menyebabkan tidak terjadinya perbedaan yang signifikan adalah karena mahasiswa S1 yang memang kurang memahami situasi yang terjadi dalam skenario dan mahasiswa S2 yang meskipun memahami situasi tersebut namun menanggap hal itu sebagai hal yang wajar atau sering terjadi dalam dunia kerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ludigdo dan Machfoedz (1999), dimana tidak terdapat perbedaan Sensitivitas antara mahasiswa semester awal dan semester akhir. Begitu pula dengan penelitian ini, perbedaan jenjang pendidikan ternyata tidak menyebabkan perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.