III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia dilaksaaka di laha pertaama ubi kayu (Maihot esculeta Cratz) PT Nusatara Tropical Fruit Blok 731 (Gambar 1, lampira) Kecamata Labuha Ratu Lampug Timur, dega letak geografis lokasi peelitia berada di 0568480 mt 0569063 mt da 9442722 mu - 9442409 mu (Gambar 2, lampira). Adapu luas areal ubi kayu PT. Nusatara Tropical Fruit seluas 1.961 ha, sedagka luas areal pertaama ubi kayu yag diteliti 9 ha dari total luas areal pertaama ubi kayu (Gambar 3, lampira). Peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 sampai dega Jui 2011. B. Alat da Baha Peelitia Baha yag diguaka dalam peelitia ii adalah cotoh taah yag diambil dari 6 titik (Gambar 4, lampira) dega kedalama pegambila sampel taah 0 40 cm, da baha-baha kimia utuk aalisis taah. Adapu peralata da baha yag diguaka adalah 1. Bor: diguaka utuk deskripsi karakteristik taah. 2. Metera : diguaka utuk megukur kedalama sampel taah yag aka diambil serta megkur kedalama efektif taah
32 3. GPS : diguaka utuk megetahui titik koordiat da megukur kemiriga lereg. 4. Musell Soil Color Chart : diguaka utuk megamati da megetahui karakteristik taah melalui pegamata wara taah. 5. Katug plastik : diguaka utuk tempat sampel taah. 6. Alat-alat tulis : diguaka utuk mecatat hasil pegamata baik di lapag maupu dilaboratorium. 7. Kamera digital : diguaka sebagai alat dokumetasi 8. Alat-alat laboratorium : diguaka utuk megaalisis taah dilaboratorium. C. Metode Peelitia Metode yag dilakuka utuk evaluasi laha pada peelitia ii adalah metode survei dega megguaka metode evaluasi laha secara paralel, yaitu melakuka evaluasi kualitatif (biofisik) da kuatitatif (kelayaka fiasial) secara bersamaa. Metode yag diguaka yaitu : Evaluasi berdasarka kriteria biofisik meurut Djaeuddi dkk. (2000). Evaluasi ilai kelayaka fiasial dega meghitug NPV, Net B/C Ratio da IRR. 1. Persiapa Tahap persiapa merupaka tahap studi pustaka tetag daerah peelitia, seperti pembuata surat izi utuk peelitia, data iklim, peta lokasi, baha iduk,
lapora hasil peelitia laha setempat, da peyusua daftar pertayaa 33 (kuisoer). 2. Pra Survai Pada tahap ii dilakuka peijaua lapaga secara kasar da peetua titik pegambila cotoh taah pewakil berdasarka keadaa lapag. Pegambila titik cotoh taah dilakuka megguaka GPS da peta dasar survai seperti pada tahap persiapa. Berdasarka prasurvei ditetuka 6 titik lokasi secara proporsioal utuk pegambila cotoh taah (Gambar 4, lampira). 3. Pegumpula Data Adapu data yag dikumpulka dalam peelitia ii meliputi : a. Data fisik primer Data fisik primer dilakuka dega cara pegamata da pegukura lagsug di lapag da megambil cotoh taah yag kemudia diaalisis di laboratorium. Data yag diamati da diukur lagsug di lapag yaitu draiase, baha kasar, kedalama taah, lereg, bahaya erosi, geaga, batua di permukaa, bahaya sulfidik (pirit) da batua sigkapa. Data yag aalisis di laboratorium meliputi : KTK liat, kejeuha basa, basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, da K), ph taah, C-orgaik, toksisitas (saliitas) da tekstur taah. Pegambila Cotoh Taah da Pegamata Lapag (1). Pegambila cotoh taah dilakuka dega cara pegambila 6 titik yag berbeda (secara proporsioal ) dega kedalama 0 40 cm (Gambar 4, lampira). Keeam cotoh taah tersebut dikomposit atau dicampur, lalu
34 dimasukka ke dalam katog plastik utuk diaalisis di Laboraturium Kimia Taah da Fisika Taah Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. (2).Tahap pegamata lapaga meliputi : ketersediaa oksige (draiase), media perakara (baha kasar da kedalama taah), bahaya sulfidik (kedalama sulfidik), bahaya erosi (lereg da bahaya erosi), bahaya bajir (geaga), da peyiapa laha (batua permukaa da sigkapa batua). (a) Cara pegamata draiase di lapag yaitu dega membuat profil bor sampai kedalama >120 cm. Apabila taah berwara homoge tapa bercak-bercak kuig atau karata besi, berwara coklat serta kelabu pada lapisa sampai >75 cm berarti draiase pada taah tersebut baik. Pegamata wara taah dilakuka dega megguaka musell soil color chart. (b) Cara pegamata baha kasar di lapag yaitu dega melihat ada tidakya batu-batu kecil dalam taah dega cara pegebora taah, kemudia dilakuka perhituga baha kasar berdasarka % volume. (c) Kedalama taah diukur dega melakuka pegebora sampai ditemukaya lapisa kedap yag kotiyus sehigga tidak dapat ditembus oleh akar. (d) Bahaya sulfidik tidak diamati karea letak lokasi jauh dega patai, atau ada tidakya pegaruh pasag surut air laut. (e) Toksisitas tidak diamati karea letak daerah peelitia jauh dari patai da diasumsika ilaiya <2. (f) Erosi diprediksi berdasarka kodisi di lapaga, yaitu dega memperhatika kemiriga lereg yag dapat diukur dega
35 megguaka GPS. Dapat pula dilakuka dega pedekata lai yaitu dega memperhatika permukaa taah yag hilag pertahu. (g) Kemiriga lereg diukur dega megguaka GPS, diyataka dalam perse. (h) Pegamata bahaya bajir dilakuka melalui wawacara kepada pegawai atau pekerja PT Nusatara Tropical Fruit, apakah terdapat geaga air yag meutupi seluruh laha pada saat musim huja, selai itu bahaya bajir juga dibedaka berdasarka kedalama da lamaya bajir. (i) Batu-batu di permukaa diamati dega melihat ada tidakya batu-batu kecil atau besar yag tersebar pada permukaa taah atau lapisa taah. Cara megukur batua di permukaa yaitu melihat berapa perse batu yag tersebar di atas permukaa taah pada lokasi peelitia. (j) Batua sigkapa diamati dega melihat ada tidakya batu-batua besar yag tersigkap pada lokasi peelitia lalu diukur berapa meter redahya permukaa taah. b. Data fisik sekuder Data fisik sekuder yag dikumpulka yaitu data temperatur, data curah huja, da kelembaba udara. Data diambil utuk 10 tahu terakhir. Data dikumpulka dari Stasiu Meteorologi Pertaia Khusus (SMPK), Jl. Tama Nasioal Way Kambas, Way Jepara Lampug Timur.
c. Data sosial ekoomi 36 Data sosial ekoomi primer dilakuka dega cara membuat kuisioer yag meliputi biaya tetap da biaya variabel. Biaya tetap meliputi, biaya sewa laha, biaya peralata (cagkul, kored), sedag ka biaya variabel meliputi, biaya produksi (beih, pupuk, pestisida), teaga kerja (pegolaha taah, peaama, pemupuka, pegedalia gulma, pae, dll), da pedapata yag diperoleh PT Nusataral Tropical Fruit selama 4 tahu terakhir. Data ekoomi sekuder yag dikumpulka yaitu luas pae, da produksi taama ubi kayu Propisi Lampug utuk 5 tahu terakhir. Data dikumpulka dega cara megambil dari Biro Pusat Statistik (BPS) Propisi Lampug. 4. Aalisis data di Laboraturium Sifat fisik taah yag diaalisis adalah tekstur taah (metode hidrometer), sedagka sifat kimia yag diaalisis adalah KTK (me/100 g) (metode NH4Oac 1 N ph 7), C-orgaik (metode Walkley da Black), ph (metode elektrik), da kejeuha basa. D. Aalisis Data 1. Peilaia Kesesuaia Laha Kualitatif Aalisis kesesuaia laha dilakuka atas dasar potesi fisik ligkuga yag dilakuka dega cara mecocokka persyarata tumbuh taama ubi kayu
berdasarka kriteria Djaeuddi, dkk (2000) dega meilai karakteristik da 37 kualitas laha di lapag. 2. Peilaia Kesesuaia Laha Kuatitatif/ Aalisis Fiasial Utuk megetahui tigkat keutuga usaha taama ubi kayu dilakuka aalisis sebagai berikut : 1) Net Preset Value (NPV) Secara matematis rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut NPV = ( B C)/( l i) i l Keteraga : B = beefit (mafat) C = cost (biaya) i = tigkat buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestasi : Bila NVP > 0, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NVP < 0, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NVP = 0, usaha dalam keadaa break eve poit 2) Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C Ratio = i l i l ( B C) /( l i) yag berilai positif ( B C) /( l i) yag berilai egatif
Keteraga : 38 B C i = beefit (mafat) = cost (biaya) = tigkat buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestsi : Bila Net B/C > 1, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaa break eve poit 3) Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah : IRR = i1 + NPV1 (i2 - i1) NPV1 - NPV2 Keteraga : i1 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV1 i2 NPV1 NPV2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV2 = NVP yag berilai positif = NVP yag berilai egatif Kriteria ivestasi : Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit
39