"Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya."

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.3

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SEKOLAH : SMP N 1 Sukorame KELAS / SEMESTER : IX (sembilan) / 2 MATA PELAJARAN : I P A

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

DINAMIKA BENDA LANGIT

Bab. Gerak Melingkar. A. Gerak Melingkar Beraturan B. Percepatan Sentripetal C. Aplikasi Gerak Melingkar D. Gerak Melingkar Berubah Beraturan

MEKANIKA BENDA LANGIT MARIANO N., S.SI.

BAB 2 GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA

NASKAH SOAL POST-TEST. Mata Pelajaran: Fisika Hari/Tanggal : Kelas : XI/IPA Waktu :

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Hukum Newton Tentang Gravitasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh planet meliputi kecepatan dan posisi setiap saat yang dialami

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

I. Hukum lintasan : Semua planet bergerak dalarn lintasan berupa elips, dengan matahari pada salah satu titik fokusnya.

Contoh Soal : Jawaban : Diketahui. Ditanyakan. Penyelesaian :

GRAVITASI. Gambar 1. Gaya gravitasi bekerja pada garis hubung kedua benda.

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

GERAK PLANET DALAM TATASURYA BERDASARKAN HUKUM NEWTON

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

4. Orbit dalam Medan Gaya Pusat. AS 2201 Mekanika Benda Langit

GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I

MOMENTUM - TUMBUKAN FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) (+GRAVITASI) Mirza Satriawan. menu

RINGKASAN MATERI GRAVITASI. Newton mengusulkan hukum gaya yang kita sebut dengan Hukum Gravitasi. Gambar 2 Hukum Gravitasi Newton

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Tata Surya, sebuah kerajaan di langit

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya

Periode Renaissance. awal kebangkitan kembali aktivitas ilmiah dari belenggu agama.

GRAVITASI B A B B A B

BBM 6. TATA SURYA Oleh : Andi Suhandi

ALAM SEMESTA. Gambar 1.1: Batas alam semesta (sumber: www. wikipedia indonesia.com)

Gambar tata sury, alam 98

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Asteroid

MENYENANGI MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI ASTRONOMI* 1

Minggu ketiga. Newton : Hukum-hukum Gerak Dr.Arief Hermanto, Msc

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 1-7 ISSN : Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet

Galileo and the Science of Mechanics

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Uji Kompetensi Semester 1

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Tata Surya. karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat. planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

indahbersamakimia.blogspot.com

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut)

Sabar Nurohman, M.Pd

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. beraktifitas pada malam hari. Terdapat perbedaan yang menonjol antara siang

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

MAKALAH BUMI DAN TATA SURYA KONSEP DASAR IPA

HUKUM GRAVITASI NEWTON

SBMPTN 2014 Fisika. Kode Soal

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

TATA SURYA & SISTEM KEPLANETAN LAIN

Yang apabila kita telaah lebih lanjut: adalah huruf ke 31 yang merupakan QS. Luqman ال. adalah huruf ke 13 yang merupakan QS.

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

TATA SURYA. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai planet dan benda antar. Selamat Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kita. IPA lebih populer dengan istilah sains. Istilah ini merujuk pada suatu

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

NAMA :... NIM :... KELAS :......

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Fisika Dasar I (FI-321) Gravitasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 kali pertemuan 2 35 menit. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya

Wilfried Suhr Gambar 1. Waktu-waktu kontak dalam peristiwa transit Venus.

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

APROKSIMASI. Purnami E. Soewardi. Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Komet

ALAM SEMESTA. Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan?

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1980

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

Suatu ketika usaha ayahnya menjadi mundur akibatnya tenaganya di tidak dibutuhkan lagi.

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

Materi Bumi dan Antariksa)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

A. Standar Kompetensi Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

Konsep Fisika (MFB 1000) Kelas Kemipaan 3. Dr.Eng. Yusril Yusuf S.Si, M.Eng Dr.rer.nat. Ade Anggraini S.Si, MSc

ANALISIS SOLUSI NUMERIK MODEL GERAK PLANET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA SKRIPSI. Oleh. Moh. Ba its Sulthon NIM

Olympiad of Physics 1

BAB VI Usaha dan Energi

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

TATA SURYA Presentasi Geografi

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Johannes Kepler merupakan seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai astrofisikawan teoritikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang professor matematika di Universitar Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe. Hukum I Kepler "Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya." Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbitorbit itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh, Pluto, yang diamati pada akhir tahun 1930, terutama terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya. Bentuk elips orbit ditentukan oleh eksentrisitas (e) elips tersebut. Semakin kecil eksentrisitasnya, maka bentuk elipsnya akan semakin mendekati bentuk lingkaran. Dan sebaliknya, bila eksentrisitasnya semakin besar, bentuk elips akan memanjang dan tipis.

Jarak merupakan perbandingan dari jarak c dengan jarak a (e = c/a). Nilai eksentrisitas elips lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. Ketika planet berada pada jarak terjauh dari matahari, maka pada saat itu planet berada pada titik aphelion. Letaknya pada gambar yaitu pada ujung kiri elips (sebelah kiri F1). Jarak dari aphelion ke matahai dapat dihitung dengan menjumlahkan jarak a dengan c. Jika planet berada pada ujung kanan elips (sebelah kanan F2) maka planet sedang berada pada titik perihelion. Pada saat itu planet berada pada jarak terdekat dengan matahari. Jarak perihelion dengan matahri merupakan selisih antara jarak a dengan c. Hukum II Kepler Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama. Pada gambar diatas dperlihatkan dua contoh luasan untuk menjelaskan hukum II Kepler. Kedua luasan ini mempunyai luas yang sama. Pada selang waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan matahari menyapu luasan yang memiliki besar yang sama. Oleh karena itu, ketika planet bergerak dari b ke c (titik aphelion), kecepatan orbit planet lebih kecil atau lambat. Sedangkan ketika planet bergerak dari d ke e (titik perihelion) kecepatan orbit planet lebih besar atau cepat. Maka kesimpulannya keceptan orbit maksimum planet yaitu ketika planet berada di titik perihelion dan kecepatan minimumnya ketika berada di titik aphelion.

Hukum III Kepler Planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif. "Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari." Secara matematis Hukum Kepler dapat ditulis sebagai berikut : Keterangan : T1= Periode planet pertama T2= Periode planet kedua r1 = jarak planet pertama dengan matahari r2 = jarak planet kedua dengan matahari Persamaan ini dapat diturunkan dengan menggabungkan 2 persamaan hukum Newton, yaitu hukum gravitasi Newton dan hukum II Newton untuk gerak melingkar beraturan.

Percobaan Sederhana Hukum Kepler I Alat & Bahan: 2 buah paku Benang Stereofoam berbentuk bulat Duplex Cat & kuas Lem Pensil, penggaris, spidol Langkah-langkah: 1. Dimulai dengan memotong duplex sesuai ukuran yang diinginkan sebagai alas percobaan. 2. Tempel kedua paku dengan jarak 15 cm dalam satu garis horizontal. 3. Tempelkan salah satu stereofoam (yang lebih besar) pada salah satu paku, stereofoam tersebut lalu diberi warna menyerupai matahari. 4. Potong benang dan buat menjadi satu simpul yang berbentuk lingkaran, kemudian taruh benang tersebut di luar kedua paku. 5. Hias satu stereofoam lainnya menyerupai planet bumi dan tempelkan pada spidol yang akan mengorbit melalui ikatan benang. 6. Cat dan hias duplex menyerupai ruang angkasa. 7. Ikatkan spidol dengan benang yang sebelumnya sudah disiapkan, lalu percobaan dapat dilakukan dengan mengorbitkan spidol diantara kedua paku. Hasil percobaan: Orbit planet berbentuk elips. Salah satu fokus orbit adalah matahari, sedangkan yang satunya adalah kosong.

MAKALAH PERCOBAAN HUKUM KEPLER MATA PELAJARAN FISIKA Amanda Nur A. Farradhisya Ririz Fauzan Azhari Malikah Amalia Nur S. Naufal Zikri Zahra Aulia X-MIPA 6 SMAN 7 Bandung