Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1 Data perhitungan analisis proksimat bahan baku

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

Lampiran 1 Kerangka kerja penelitian pendahuluan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel T CR02659 AUG11A01

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Fan 1 Fan 2 Fan 3 Fan 4 1A 57A 111A 155A 1B 57B 111B 155B 1C 57C 111C 155C 1D 57D 111D 155D

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Kentang (Solanum tuberosum L.)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

Lampiran 1. Hasil identifikasi bawang putih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas mempunyai nama ilmiah (Ananas comosus. Merr.)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

7. LAMPIRAN 7.1. Gambar Penelitian 7.2. Analisa Data

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

Lampiran 1. Diagram Alir Pembuatan Kefir dan Uji Kualitas Susu Sapi. Pasteurisasi susu sapi. Pendinginan susu pasteurisasi

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Cabai rawit. Lampiran 1. Cara Kerja Penelitian. 1. Pengawetan

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Transkripsi:

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

Lampiran 3. Sampel yang digunakan Nanas yang masih utuh Nanas yang sudah dibuang kulitnya

Lampiran 4. Flowsheet Nanas Kota Medan Dibersihkan dari kulitnya Ditimbang 200 g Dipotong kecil-kecil Diblender Ditimbang sebanyak 10 g Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml Ditambah asam metafosfat sampai garis tanda Dihomogenkan Disaring Filtrat Hasil Dipipet 10 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Ditambahkan 5 ml asam metafosfat Dititrasi dengan 2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu mantap

Nanas Kota Meadan Dibersihkan, dibelah dan dibuang bijinya Ditimbang 200 g Dipotong kecil-kecil Diblender Ditimbang sebanyak 10 g Ditambahkan vit C baku 16,8 mg kedalam labu tentukur 100 ml Ditambah asam metafosfat sampai garis tanda Dihomogenkan Disaring Filtrat Hasil Dipipet 10 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Ditambahkan 5 ml asam metafosfat Dititrasi dengan 2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu mantap

Lampiran 5. Data Perhitungan Kesetaraan Larutan 2,6-diklorofenol indofenol 1. Pada Suhu Ruang (27 C) Waktu BS Volume Larutan 2,6- diklofenol indofenol (ml) V1 V2 V3 V4 V5 V6 Ṽ Blanko (ml) Volume Aliquot (ml) Kesetaraan Larutan 2,6- diklorofenol indofenol (mg) 0 50,5 3,88 3,86 3,86 4,00 3,86 3,86 3,887 0,04 1 0,13138 24 50,5 3,60 3,64 3,64 3,68 3,64 3,64 3,640 0,04 1 0,14014 48 50,3 3,62 3,62 3,62 3,64 3,62 3,64 3,627 0,04 1 0,14036 72 50,2 3,58 3,56 3,56 3,58 3,56 3,54 3,563 0,04 1 0,14247 Kesetaraan larutan 2,6-diklorofenol indofenol dapat dihitung dengan rumus: Kesetaraan = Va W %kadar Vc (Vt Vb) Keterangan: Va = Volume aliquot (ml) W = Berat vitamin C (mg) Vc = Volume labu tentukur (ml) Vt = Volume titrasi Vb = Volume blanko Contoh perhitungan kesetaraan: Suhu Ruang (27 C) Nol Jam Berat vitamin C = 50,5 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,88 ml 1ml 50,5mg 99,90/100 = 0,1313 mg vitamin C/ml 100ml (3,88ml 0,04ml)

24 Jam Berat vitamin C = 50,5 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,64 ml 1ml 50,5mg 99,90/100 = 0,1401 mg vitamin C/ml 100ml (3,64ml 0,04ml) 48 Jam Berat vitamin C = 50,3 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,62 ml 1ml 50,3mg 99,90/100 = 0,1403 mg vitamin C/ml 100ml (3,62ml 0,04ml) 72 Jam Berat vitamin C = 50,2 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,56 ml 1ml 50,2mg 99,90/100 = 0,1424 mg vitamin C/ml 100ml (3,56ml 0,04ml)

2. Pada Suhu Dingin (5 C) Waktu BS Volume Larutan 2,6 Diklofenol Indofenol (ml) Blanko (ml) Volume Aliquot (ml) V1 V2 V3 V4 V5 V6 Ṽ 0 - - - - - - - - - - Kesetaraan Larutan 2,6- Diklorofenol Indofenol (mg) 24 50,5 3,82 3,84 3,84 3,86 3,82 3,80 3,830 0,04 1 0,13311 48 50,3 3,84 3,82 3,82 3,84 3,86 3,84 3,837 0,04 1 0,13258 72 50,2 3,82 3,86 3,82 3,84 3,84 3,83 3,835 0,04 1 0,13232 24 Jam Berat vitamin C = 50,5 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,83 ml 1ml 50,5mg 99,90/100 = 0,1331 mg vitamin C/ml 100ml (3,83ml 0,04ml) 48 Jam Berat vitamin C = 50,3 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,83 ml 1ml 50,3mg 99,90/100 = 0,1325 mg vitamin C/ml 100ml (3,83ml 0,04 ml) 72 Jam Berat vitamin C = 50,2 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 3,83 ml 1ml 50,2mg 99,90/100 = 0,1323 mg vitamin C/ml 100ml (3,83ml 0,04ml)

Lampiran 6. Perhitungan Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisis Kadar vitamin C (mg/g sampel) = (Vt Vb) Kesetaraan x VI Vp x Bs Keterangan: Vt = volume titrasi (ml) Vb = volume blanko (ml) Vl = volume labu (ml) Vp = volume larutan sampel yang dititrasi (ml) Bs = berat sampel (g) Contoh penetapan kadar vitamin C pada nanas pada Suhu Ruang (27 C): Volume titran Kesetaraan = 1,72 ml = 0,1313 mg vitamin C Volume labu tentukur = 100 ml Berat sampel Volume blanko = 10,0401 g = 0,04 ml Kadar vitamin C (mg/g bahan) = (1,72 ml - 0,04 ml) x 0,1313 mg / ml x 100 10 ml x 10,0401g ml = 0,2197 mg/g = 21,97 mg vitamin C/100 g sampel

Lampiran 7. Data Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisi No Waktu 1. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C pada Nanas (Ananas comosus. Merr.) Suhu Dingin (5 C) Volume Titrasi rata-rata (mg vit C/100 g) BS 1 BS 2 BS 3 BS 4 BS 5 BS 6 Kadar rata-rata (mg vit C/100g) 1 0 - - - - - - - 2 24 21,977 22,125 22,195 21,914 22,116 22,089 22,070 3 48 22,322 22,074 22,246 21,924 21,751 22,094 22,069 4 72 22,016 22,088 21,917 22,202 21,919 22,200 22,057 No Waktu 2. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C pada Nanas (Ananas comosus. Merr.) Suhu Ruang (27 C) Volume Titrasi rata-rata (mg vit C/100 g) BS 1 BS 2 BS 3 BS 4 BS 5 BS 6 Kadar rata-rata (mg vit C/100g) 1 0 22,077 22,187 22,219 21,914 22,108 21,859 22,061 2 24 21,929 21,932 22,025 21,828 21,937 21,831 21,914 3 48 21,576 21,679 21,524 21,670 21,507 21,494 21,575 4 72 21,565 21,412 21,478 21,239 21,332 21,064 21,348

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisis 1. Suhu Ruang (27 C) A. Nanas pada Suhu Ruang (27 C) 0 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 22,07 2. 22,18 3. 22,21 4. 21,91 5. 22,10 6. 21,85 Xi = 132,32 X = 22,06 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,01 0,12 0,15-0,15 0,04-0,21 0,0001 0,0144 0,0225 0,0225 0,0016 0,0441 (Xi X ) 2 = 0,1052 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) 21,85-21,91 (22,21-21,85) = 0,06 0,36 = 0,1666 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = 2 (Xi X) = n 1 0,1052 6 1 = 0,1450 Rata-rata kadar vitamin C nanas Suhu Ruang 0 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu:

μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 22,06 ± 2,5706. 0,1450 6 = (22,06 ± 0,15) mg/100 g B. Nanas pada Suhu Ruang (27 C) 24 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 21,92 2. 21,93 3. 22,02 4. 21,82 5. 21,93 6. 21,83 Xi = 131,45 X = 21,91 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,01 0,02 0,11-0,09 0,02-0,08 0,0001 0,0004 0,0121 0,0081 0,0004 0,0064 (Xi X ) 2 = 0,0275 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) 22,02-21,93 (22,02-21,82) = 0,09 0,2 = 0,45 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = 2 (Xi X) = n 1 0,0275 6 1 = 0,074

Rata-rata kadar vitamin C nanas Suhu Ruang 24 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 21,91 ± 2,5706. 0,074 6 = (21,91 ± 0,08) mg/100 g C. Nanas pada Suhu Ruang (27 C) 48 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 21,57 21,67 21,52 21,67 21,50 21,49 Xi = 129,42 X = 21,57 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,00 0,10-0,05 0,10-0,07-0,08 0,0000 0,0100 0,0024 0,0100 0,0049 0,0064 (Xi X ) 2 = 0,0338 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) 21,57-21,50 (21,67-21,49) = 0,07 0,18 = 0,3888 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima.

2 (Xi X) 0,0338 SD = = = 0,0822 n 1 6 1 Rata-rata kadar vitamin C nanas Kota Medan Suhu Ruang 48 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 21,57 ± 2,5706. 0,0822 6 = (21,57 ± 0,09) mg/100 g D. Nanas pada Suhu Ruang (27 C) 72 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 21,56 21,41 21,47 21,23 21,33 21,06 Xi = 128,06 X = 21,34 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,22 0,07 0,13-0,11-0,01-0,28 0,0469 0,0044 0,0160 0,0128 0,0002 0,0803 (Xi X ) 2 = 0,1607 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) 21,06-21,23 (21,56-21,06) = 0,17 0,5 = 0,34

Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. 2 (Xi X) 0,1607 SD = = = 0,1792 n 1 6 1 Rata-rata kadar vitamin C nanas Kota Medan Suhu Ruang 72 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 21,34 ± 2,5706. 0,1792 6 = (21,34 ± 0,19) mg/100 g 2. Suhu Dingin (5 C) A. Nanas pada Suhu Dingin (5 C) 24 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 22,32 22,07 22,24 21,92 21,75 22,09 Xi = 132,39 X = 22,07 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,25 0 0,17-0,15-0,32 0,02 0,0625 0 0,0289 0,0225 0,1024 0,0004 (Xi X ) 2 = 0,2167 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) 21,75-21,92 (22,35-21,75)

= 0,17 0,57 = 0,2982 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = 2 (Xi X) = n 1 0,2167 6 1 = 0,2081 Rata-rata kadar vitamin C nanas Suhu Dingin 48 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 22,07 ± 2,5706. 0,2081 6 = (22,07 ± 0,22) mg/100 g B. Nanas pada Suhu Dingin (5 C) 48 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 21,97 2. 22,12 3. 22,19 4. 21,91 5. 22,11 6. 22,08 Xi = 132,38 X = 22,06 (Xi X ) (Xi X ) 2-0,09 0,06 0,13-0,15 0,05 0,02 0,0081 0,0036 0,0169 0,0225 0,0025 0,0004 (Xi X ) 2 = 0,054 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah)

Q hitung = = 22,19-22,12 (22,19-21,91) 0,07 0,28 = 0,25 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = 2 (Xi X) = n 1 0,054 6 1 = 0,1039 Rata-rata kadar vitamin C nanas Suhu Dingin 24 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 22,06 ± 2,5706. 0,1039 6 = (22,06 ± 0,11) mg/100 g C. Nanas pada Suhu Dingin (5 C) 72 jam No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 22,01 2. 22,08 3. 21,91 4. 22,20 5. 21,91 6. 22,20 Xi = 132,31 X = 22,05 (Xi X ) (Xi X ) 2-0,04 0,03 0,14 0,15-0,14 0,15 0,0017 0,0008 0,0201 0,0220 0,0201 0,0220 (Xi X ) 2 = 0,0867 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q.

Q hitung = Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat (Nilai tertinggi - Nilai terendah) Q hitung = 22,01-22,08 (22,20-21,91) = 0,07 0,29 = 0,2413 Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. 2 (Xi X) 0,0867 SD = = = 0,1316 n 1 6 1 Rata-rata kadar vitamin C nanas Kota Medan Suhu Dingin 72 jam pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD n = 22,05 ± 2,5706. 0,1316 6 = (22,05 ± 0,14) mg/100 g

Lampiran 9. Data Hasil Analisis Perolehan Kembali (Recovery) Vitamin C dari nanas (Ananas comosus. Merr.) No. 1 Penambahan Vitamin C (mg) 1,68 Berat Sampel (g) 10,0532 Kadar Setelah Penambahan Vitamin C (mg/100 g) 32,65 Rata-Rata Kadar (mg/100 g) % Recovery 2 1,68 10,0478 32,46 3 1,68 10,0358 32,42 32,51 94,04 4 1,68 10,0581 32,48 5 1,68 10,0673 32,63 6 1,68 10,0558 32,45

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Analisis Perolehan Kembali (Recovery) Kadar vitamin C rata-rata nanas adalah 16,80 mg/100 g sampel. Maka vitamin C BPFI yang ditambahkan adalah: 16,80mg 100 = 0,168mg ml ml Dipipet 10 ml = 0,168 mg/ml x 10 ml= 1,68 mg Untuk perhitungan kadar vitamin C setelah ditambahkan vitamin C baku: Berat Sampel Volume Titrasi Volume Blanko = 10,0532 g = 2,540 ml = 0,04 ml Penambahan sejumlah vitamin C baku dalam sampel dari data ke-1 dihitung dengan rumus: Kadar vitamin C Setelah ditambah vitamin C = Baku (mg/g sampel) = (Vt Vb) Kesetaraan x VI Vp x Bs (2,540 ml - 0,04 ml) x 0,1313 mg/ml x 100 ml 10 ml x 10,0532 g = 0,3265 mg vitamin C/g sampel = 32,65 mg vitamin C/100 g sampel Dengan cara perhitungan yang sama diperoleh kadar vitamin C (mg/g sampel) pada data ke-2 hingga ke-6 berturut-turut adalah 32,46; 32,42; 32,48; 32,63; 32,45 mg vitamin C/100 g sehingga diperoleh kadar rata-rata vitamin C dari nanas (recovery) adalah 32,51 mg/100 g.

Untuk penambahan 1,68 mg vitamin C baku ke dalam 10,0532 g sampel, maka kadar teoritis vitamin C untuk setiap g sampel: 1,68 mg = x 99,99% 10,0532 g = 0,1670 mg vitamin C/g sampel = 16,70 mg vitamin C/g sampel Maka % recovery: = Kadar vitamin C setelah penambahan baku - kadar vitamin C sebelum penambahan baku x100% Kadar vitamin C baku yang ditambahkan 32,51 mg/100 g -16,80 mg/100 g = x 100% 16,70 mg/100 g = 94,04%

Lampiran 11. Perhitungan Koefisien Variasi (% RSD) dari nanas (Ananas comosus. Merr.) untuk Recovery No. Kadar (mg/100 g) (Xi) (Xi X ) (Xi X ) 2 1. 32,65 0,14 0,0196 2. 32,46-0,05 0,0025 3. 32,42-0,09 0,0081 4. 32,48-0,03 0,0009 5. 32,63 0,12 0,0144 6. 32,45-0,06 0,0036 Xi = 195,09 (Xi X ) 2 = 0,0491 X = 32,51 SD = 2 (Xi X) = n 1 0,0491 6 1 = ± 0,09 mg/100 g SD % RSD = 100% X 0,09 = 100% = 0,27% 32,51

Lampiran 12. Uji F Kadar Vitamin C dari Nanas pada Penyimpanan Suhu Ruang (27 C) dan Dingin (5 C) Selama 24 jam sampai 72 jam. ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 120,923 5 24,185 592,045.000 Within Groups 1,225 30 041 Total 122,148 35 Dari Tabel diperoleh F hitung sebesar 592,045 dan F tabel sebesar 2,53 di mana F hitung > F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada nanas yang disimpan pada suhu ruang (27 C) dan dingin (5 C) selama 24 jam sampai 72 jam berbeda secara signifikan. Karena terdapat perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan analisis Duncan. Analisis beda nilai rata-rata kadar vitamin C dari nanas pada penyimpanan suhu ruang (27 C) dan dingin (5 C) selama 24 jam sampai 72 jam. Duncan a kelompok Subset for alpha = 0.05 N 1 2 3 4 5 6 Nanas suhu 6 21,91367 ruang 24 jam Nanas suhu ruang 48 jam Nanas suhu ruang 72 jam 6 21,57500 6 21,34833 Nanas suhu dingin 24 jam Nanas suhu dingin 48 jam 6 22,06933 6 22,06850 Nanas suhu dingin 72 jam 6 22,05700 Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Tabel di atas bertujuan untuk melihat ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan pada nanas, dengan kelompok lainnya. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kadar vitamin C pada nanas, yang disimpan pada suhu ruang (27 C) maupun suhu dingin (5 C) selama 24 jam sampai 72 jam.

Lampiran 13. Tabel Nilai Kritik Distribusi F

Lampiran 14. Tabel Kritik Distribusi t α 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0025 df 1. 3.077684 6.313752 12.706205 31.820516 63.656741 127.321336 2. 1.885618 2.919986 4.302653 6.964557 9.924843 14.089047 3. 1.637744 2.353363 3.182446 4.540703 5.840909 7.453319 4. 1.533206 2.131847 2.776445 3.746947 4.604095 5.597568 5. 1.475884 2.015048 2.570582 3.364930 4.032143 4.773341 6. 1.439756 1.943180 2.446912 3.142668 3.707428 4.316827 7. 1.414924 1.894579 2.364624 2.997952 3.499483 4.029337 8. 1.396815 1.859548 2.306004 2.896459 3.355387 3.832519 9. 1.383029 1.833113 2.262157 2.821438 3.249836 3.689662 10. 1.372184 1.812461 2.228139 2.763769 3.169273 3.581406 11. 1.363430 1.795885 2.200985 2.718079 3.105807 3.496614 12. 1.356217 1.782288 2.178813 2.680998 3.054540 3.428444 13. 1.350171 1.770933 2.160369 2.650309 3.012276 3.372468 14. 1.345030 1.761310 2.144787 2.624494 2.976843 3.325696 15. 1.340606 1.753050 2.131450 2.602480 2.946713 3.286039 16. 1.336757 1.745884 2.119905 2.583487 2.920782 3.251993 17. 1.333379 1.739607 2.109816 2.566934 2.898231 3.222450 18. 1.330391 1.734064 2.100922 2.552380 2.878440 3.196574 19. 1.327728 1.729133 2.093024 2.539483 2.860935 3.173725 20. 1.325341 1.724718 2.085963 2.527977 2.845340 3.153401

Lampiran 15. Daftar Gizi Nanas (Ananas comosus. Merr.) dalam 100 g Buah Segar No. Kandungan gizi per 100 g buah Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kalori Protein Lemak Karbohidrat Fosfor Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air Bagian dapat dimakan 52,00 kal 0,40 g 0,20 g 16,00 g 11,00 mg 0,30 mg 130,00 SI 0,08 mg 24,00 mg 85,30 g 53,00 %