Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

dokumen-dokumen yang mirip
GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

Pertemuan 15 REVIEW & QUIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

7. PENGANTAR TEORI GRAF

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS GUNADARMA

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

SEKILAS TENTANG GRAPH. Oleh: Baso Intang Sappaile

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

Mata Kuliah : Struktur Data Semester : Genap Kode Mata Kuliah : 307 Waktu : 180 Menit Bobot : 4 sks. Jurusan : MI

Graf Berarah (Digraf)

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

Matematik tika Di Disk i r t it 2

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

BAB 2 DEGREE CONSTRAINED MINIMUM SPANNING TREE. Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti beberapa definisi dan teorema

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

IKI 20100: Struktur Data & Algoritma

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

Kode MK/ Matematika Diskrit

Gambar 6. Graf lengkap K n

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

TEKNIK INFORMATIKA. Teori Dasar Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Denny Setyo R. Masden18.wordpress.com

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

9. Algoritma Path. Oleh : Ade Nurhopipah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

graph 3/12/2013 struktur data by andi arfian 1

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013. Graf Berarah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

GRAF BERARAH Definisi, Matriks, dan Relasi

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 12. Teori Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG VERSI 2 DENGAN SIRKUIT HAMILTON PADA DIGRAF 2-ARAH BERBOBOT DINAMIK (STUDI KASUS DIGRAF D2K5)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Siklus kehidupan adalah suatu rangkaian aktivitas secara alami yang dialami oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan definisi-definisi, istilah-istilah yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori graf Definisi graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

BAB II LANDASAN TEORI

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

= himpunan tidak-kosong dan berhingga dari simpul-simpul (vertices) = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

Transkripsi:

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

GRAPH Suatu Graph mengandung 2 himpunan, yaitu : 1. Himpunan V yang elemennya disebut simpul (Vertex atau Point atau Node atau Titik) 2. Himpunan E yang merupakan pasangan tak urut dari simpul. Anggotanya disebut Ruas (Edge atau rusuk atau sisi) Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

GRAPH Contoh : Gambar berikut menanyakan Graph G(E,V) dengan : 1. V mengandung 4 simpul, yaitu simpul A,B,C,D. 2. E mengandung 5 ruas, yaitu : e1 = (A,B) e4 = (C,D) e2 = (B,C) e5 = (B,D) e3 = (A,D)

Gambar dibawah ini menyatakan suatu Multigraph. Disini, ruas e2 pada kedua titik ujungnya adalah simpul yang sama, yaitu simpul A. Ruas semacam ini disebut Gelung atau Self-Loop. Sedangkan ruas e5 dan e6 mempunyai titik ujung yang sama, yaitu simpul-simpul B dan C. Kedua ruas ini disebut ruas berganda atau ruas sejajar. e2 GRAPH e3 e1 e4 e5 e6

GRAPH Suatu Graph yang tidak mengandung ruas sejajar maupun self-loop, sering disebut juga sebagai Graph sederhana atau simple Graph. Suatu Graph G (E,V ) disebut Sub Graph dari G(E,V), bila E himpunan bagian dari E dan V himpunan bagian dari V. Jika E mengandung semua ruas dari E yang titik ujungnya di V, maka G disebut Subgraph yang direntang oleh V (Spanning Subgraph).

Contoh Sub Graph: GRAPH

GRAPH Contoh Spanning Sub Graph :

GRAPH BERLABEL Graph G disebut berlabel jika ruas dan atau simpulnya dikaitkan dengan suatu besaran tertentu. Khususnya jika setiap Ruas e dari G dikaitkan dengan suatu bilangan non negatif d(e), maka d(e) disebut bobot atau panjang dari ruas e.

GRAPH BERLABEL Contoh : Gambar berikut ini menyajikan hubungan antar kota. Disini simpul menyatakan kota dan label d(e) menyatakan jarak antara dua kota.

DERAJAT GRAPH Derajat simpul V, ditulis d(v) adalah banyaknya ruas yang menghubungi v. Karena setiap ruas dihitung dua kali ketika menentukan derajat suatu Graph, maka : Jumlah derajat semua simpul suatu Graph (derajat) = dua kali banyaknya ruas Graph (Size) Atau dapat dituliskan : Derajat Graph = 2 x Size

DERAJAT GRAPH Pada gambar diatas Jumlah Semua Simpul = 4, maka Jumlah Derajat Semua Simpul = 8 Jika Derajat masing-masing simpul pada Graph berjumlah Genap maka Graph tersebut disebut EULER Graph

MULTI GRAPH Contoh : A B F C D E

MULTI GRAPH Pada gambar diatas, banyak ruas/size = 7, sedangkan derajat masing-masing simpul adalah : d(a) = 2 d(b) = 5 d(c) = 3 d(d) = 3 d(e) = 1 d(f) = 0 maka, total jumlah derajat simpul adalah : 14 E disebut simpul bergantung/akhir, yaitu simpul yang berderajat satu. Sedangkan F disebut simpul terpencil, yaitu simpul yang berderajat Nol.

KETERHUBUNGAN Walk atau perjalanan dalam Graph G adalah barisan simpul dan ruas berganti-ganti : V1,e1,V2,e2,..., e n-1, Vn Disini ruas ei menghubungkan simpul Vi dan Vi+1. Banyaknya ruas disebut Panjang Walk. Walk dapat ditulis lebih singkat dengan hanya menulis deretan ruas : e1,e2,..., en-1 atau deretan simpul : V1, V2,..., Vn-1, Vn dimana : V1 = simpul awal Vn = simpul akhir. Walk disebut tertutup bila V1 = Vn

KETERHUBUNGAN

KETERHUBUNGAN Graph merupakan Walk Terbuka, karena tidak ada ruas yang menghubungkan Simpul U dan T. Merupakan suatu Path atau Trail terbuka dengan derajat setiap simpulnya = 2, kecuali simpul awal U dan simpul akhir T berderajat = 1.

KETERHUBUNGAN

KETERHUBUNGAN Barisan ruas a,b,c,d,b,c,g,h adalah Walk bukan Trail (karena ruas b dua kali muncul). Barisan simpul A, B, E, F bukan Walk (karena tdk ada ruas yang menghubungkan simpul B ke F). Barisan simpul A, B, C, D, E, C, F adalah Trail bukan Jalur/Path (karena c dua kali muncul) Barisan ruas a, d, g, k adalah Jalur/Path karena menghubungkan A dengan F Ruas a, b, h, g, e, a, adalah Cycle. Graph yang tidak mengandung Cycle disebut Acyclic. Contoh dari Graph Acyclic adalah pohon atau Tree.

Contoh dari acyclic

KETERHUBUNGAN

GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH / DIGRAPH) Graph terarah adalah Graph yang dapat menghubungkan V1 ke V2 saja (1 arah). Maksimum jumlah busur dari n simpul adalah : n ( n - 1) Suatu Graph Berarah (Directed Graph) D terdiri atas 2 himpunan : 1) Himpunan V, anggotanya disebut simpul. 2) Himpunan A, merupakan himpunan pasangan terurut, yang disebut ruas berarah atau arkus.

GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH / DIGRAPH) Contoh, Gambar dibawah ini adalah sebuah Graph Berarah D(V,A) dengan : 1. V mengandung 4 simpul, yaitu 1, 2, 3 dan 4 2. A mengandung 7 arkus, yaitu (1,4),(2,1), (2,1), (4,2), (2,3), (4,3) dan (2) Arkus (2,2) disebut gelung (self-loop), sedangkan arkus (2,1) muncul lebih dari satu kali, disebut arkus sejajar atau arkus berganda.

GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH / DIGRAPH) Bila arkus suatu Graph Berarah menyatakan suatu bobot, maka Graph Berarah tersebut dinamakan jaringan / Network. Biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi dinamis. Bila V himpunan bagian dari V serta A himpunan bagian dari A, dengan titik ujung anggota A terletak di dalam V, maka dikatakan bahwa D (V,A ) adalah Graph bagian (Subgraph) dari D(V,A). Bila A mengandung semua arkus anggota A yang titik ujungnya anggota V, maka dikatakan bahwa D (V,A ) adalah Graph Bagian yang dibentuk atau direntang oleh V.

CRITICAL PATH 2 1 3 4 5

CRITICAL PATH

MINIMUM SPANNING TREE Merupakan Spanning Tree yang mempunyai Bobot dan tidak mempunyai arah dengan hasil penjumlahan bobotnya adalah minimum. Lihat gambar Graph G berikut : V2 V1 V3 V4 V5

MINIMUM SPANNING TREE Langkah yang dilakukan untuk membentuk minimum spanning tree adalah : Bentuk kembali semua simpul tetapi tanpa ruas. Gambar dan telusuri ruas dengan bobot paling kecil, seterusnya (secara ascending) hingga semua simpul terhubung V2 (6) V1 (7) (4) (5) V3 Total Minimum Spanning Tree = 22 V4 V5

MATRIKS PENYAJIAN GRAPH Misalnya disajikan Graph G dalam Matriks ruas B ukuran (M x 2), maka setiap baris Matriks menyatakan ruas, misalnya baris (4 7) menyatakan ada ruas menghubungkan simpul 4 dan 7. Matriks Adjacency dari Graph G, yaitu Matriks yang menghubungkan Vertex dengan Vertex, tanpa ruas sejajar adalah Matriks A berukuran (N x N) yang bersifat : 1, bila ada ruas (Vi, Vj) aij= 0, bila dalam hal lain.

MATRIKS PENYAJIAN GRAPH Matriks Adjacency merupakan matriks simetri. Untuk Graph dengan ruas sejajar, Matriks Adjacency didefinisikan sebagai berikut : P, bila ada p buah ruas menghubungkan aij = (Vi, Vj)(p>0) 0, bila dalam hal lain. Matriks Incidence dari Graph G, yaitu Matriks yang menghubungkan Vertex dengan Edge, tanpa self-loop didefinisikan sebagai Matriks M berukuran (NXM) sebagai berikut : 1, bila ada ruas ej berujung di simpul Vi mij = 0, dalam hal lain.

MATRIKS PENYAJIAN GRAPH

MATRIKS PENYAJIAN GRAPH

MATRIKS PENYAJIAN GRAPH e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 V1 1 1 0 1 1 0 0 0 V2 1 0 1 0 0 0 0 0 V3 0 1 1 0 0 1 1 0 V4 0 0 0 1 0 1 0 1 V5 0 0 0 0 0 1 0 1

GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH / DIGRAPH) Graph terarah adalah Graph yang dapat menghubungkan V1 ke V2 saja (1 arah). Maksimum jumlah busur dari n simpul adalah : n ( n - 1) Suatu Graph Berarah (Directed Graph) D terdiri atas 2 himpunan : 1) Himpunan V, anggotanya disebut simpul. 2) Himpunan A, merupakan himpunan pasangan terurut, yang disebut ruas berarah atau arkus.

GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH)

DEPTH FIRST SEARCH Karena V8 sudah dilewati setelah penelusuran ke V4, maka penelusuran yang berikutnya dianggap tidak dilewati lagi Klik Animasi

DEPTH FIRST SEARCH Dari gambar diatas dapat terbentuk matriks sbb : Dari Matriks diatas, akan diperoleh urutan sbb: V1 -> V2 -> V4 -> V8 -> V5 -> V6 -> V3 -> V7

2. Breadth First Search (BFS). Berbeda dengan cara BFS, dengan BFS penelusuran akan diawasi dari Node-1, kemudian melebar pada Adjacent Node dari Node-1 dan diteruskan pada Node-2, Node- 3 dan seterusnya.

BREADTH FIRST SEARCH Dari gambar di atas akan diperoleh urutan : V1, V2 ---> V3, V4 ---> V5 ---> V6 ---> V7, V8 Klik Animasi