Kualitas Fitted Model

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

SURVEI NILAI WAKTU PERJALANAN MOBIL PRIBADI DI JL. Z.A.PAGAR ALAM METODE MODE CHOICE APPROACH

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

Regresi dengan Microsoft Office Excel

ANALISIS REGRESI DENGAN EXCEL

Analisis Korelasi & Regresi

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

REGRESI SEDERHANA PENDEKATAN MATEMATIKA, STATISTIK DAN EKONOMETRIKA Agus Tri Basuki Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

Lampiran 1. Hasil Analisi Regressi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Asumsi sisaan dan penanganannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

LATIHAN REGRESI SEDERHANA

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Linier Regression. Statistik (MAM 4137) Ledhyane I. Harlyan

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

Analisis Korelasi dan Regresi. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

KUESIONER PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDM

Contoh Perhitungan Faktor Retardasi (Rf)

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

REGRESI LANJUTAN RETNO DWI ANDAYANI, SP. MP

Moderating and Controll Variable 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Lampiran 1. Prosedur uji

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

PERILAKU BIAYA DAN PERENCANAAN BIAYA

VI.a. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisa Regresi Berganda

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

Lampiran 1. Formulir Uji Organoleptik Untuk Penelitian Pendahuluan FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK (UJI RANKING)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Pergerakan Nilai Tukar USD/JPY Tahun 2008

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

PERILAKU BIAYA DAN PERENCANAAN BIAYA

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

Ledhyane I. Harlyan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya 2013

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

BAB 2 LANDASAN TEORI

Korelasi Bivariat dan Regresi Linier Sederhana.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

III. METODE PENELITIAN

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

Regresi. Data : Untuk melakukan regresi linear, langkah-langkah sebagai berikut, 1. Pilih Stat > Regression > Regression

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB IV HASIL PENELITIAN

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

STATISTIKA 2 IT

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

BAB IV INTEPRETASI DATA

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Regresi Linier Berganda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

ANALISA KENERJA DERMAGA PELABUHAN RAKYAT PAOTERE SULAWESI SELATAN

2.1 Pengertian Regresi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dijelaskan dan disajikan tentang RSUP Fatmawati Jakarta secara

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Transkripsi:

Kualitas Fitted Model Apakah model regresi sudah cukup pas mewakili data? Apakah model regresi cukup baik untuk model peramalan?

Tebaran titik amatan / scatter plot y Mana di antara gambar gambar ini yang modelnya cukup pas/sesuai? a. b. y y x c. d. x Perlu diuji apakah modelnya sudah pas atau belum uji lack of fit atau secara eksploratif plot sisaan y x x

y Tebaran titik amatan / scatter plot a. b. y y x Mana di antara gambar gambar ini yang modelnya cukup baik untuk peramalan? c. d. x Perlu suatu besaran yang dapat mengukur jauh/dekatnya titik pengamatan thdp garis regresi y x x

Koefisien Determinasi, R Koefisien determinasi mengukur proporsi keragaman atau variasi total di sekitar nilai tengah (Y) yang dapat dijelaskan oleh garis regresi secara grafis mengukur jauh/dekatnya titik pengamatan thdp garis regresi Koefisien determinasi juga disebut R-kuadrat dan dinotasikan sebagai R R JK Reg ( yˆ i y) JK ( y y) Tot i atau R 1 JK JK Sisa Total CATATAN: 0 R 1

Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan (hubungan linier) antara dua peubah Korelasi hanya khusus untuk kekuatan hubungan Mengukur arah hubungan Tidak berdampak pada sebab akibat

Analisis Korelasi Koefisien korelasi populasi dinotasikan dengan ρ (huruf Greek rho) Koefisien korelasi contoh adalah : r s s x xy s y, s xy (x i x)(y n 1 i y) Koefisien korelasi Pearson Pada Model Regresi Linier Sederhana yg hub.nya linier : R = r r = (tanda b 1 )

Uji Hipotesis untuk Korelasi Untuk melakukan tes bahwa tidak ada hubungan linier, Hipotesis nol nya : H 0 :ρ 0 Statistik ujinya mengikuti sebaran t Student dengan derajad bebas (n ) t r (n (1 r ) )

H 0 : ρ 0 H 1 : ρ < 0 Kaidah Keputusan Uji Hipotesis untuk Korelasi H 0 : ρ 0 H 1 : ρ > 0 H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 a a a/ a/ -t a t a -t a/ t a/ tolak H 0 jika t < -t n-, a Tolak H 0 jika t > t n-, a Tolak H 0 jika t < -t n-, a/ atau t > t n-, a/ r (n ) dengan t, d.b n - (1 r )

Interpretasi beberapa nilai r Y r = 1 dapat diinterpretasikan sbb. : Y r = 1 X Adanya hubungan linier yang tepat antara X dan Y: 100% keragaman Y dijelaskan oleh keragaman X r = 1 X

Interpretasi beberapa nilai r Y 0 < r < 1 dapat diinterpretasikan sbb. : X Adanya hubungan linier yang lemah antara X dan Y: Y Sebagian (tidak semuanya) keragaman Y dijelaskan oleh keragaman X X

Interpretasi beberapa nilai r Y r = 0 dapat diinterpretasikan sbb. : Tidak ada hubungan linier antara X dan Y: r = 0 X Nilai Y tidak bergantung pada nilai X. (Tidak ada keragaman Y yang dapat diterangkan oleh keragaman X)

Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lantai (m) (X) 45 1400 31 1600 79 1700 308 1875 199 1100 19 1550 405 350 34 450 319 145 55 1700 FILM : MENDUGA KOEFISIEN KORELASI PEARSON dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klik di sini

Koefisien Determinasi : Excel Output Regression Statistics Multiple R 0.7611 R Square 0.5808 Adjusted R Square 0.584 Standard Error 41.3303 Observations 10 R SSR SST 18934.9348 3600.5000 0.5808 58.08% keragaman harga rumah dijelaskan oleh keragaman luas lantai ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 18934.9348 18934.9348 11.0848 0.01039 Residual 8 13665.565 1708.1957 Total 9 3600.5000 Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Intercept 98.4833 58.03348 1.6996 0.189-35.5770 3.07386 Luas Lantai 0.10977 0.0397 3.3938 0.01039 0.03374 0.18580

Korelasi dan Koefisien Determinasi R Koefisien determinasi, R, untuk regresi linier sederhana yang hubungannya linier (ordo X = 1) sama dengan koefisien korelasi kuadrat R r xy r 1/ xy R (tanda b1)(r ) Korelasi antara amatan Y i dengan nilai dugaannya untuk sembarang regresi linier dengan berapapun banyaknya peubah bebas r Y ^Y R ^ Y i

Uji Ketidakpasan Model Harus ada ulangan pengamatan y i pada nilai x i yang sama. Mis. : x x1 x x3 x4 y y11 y1 y1 y y3 y4 y31 y3 y33 y41 y4 Untuk data contoh di samping dapat dinotasikan : m = 4, n 1 =, n =4, n 3 =3, n 4 = n m j 1 n j 4 3 11

Uji ketidakpasan model : Tabel Sidik Ragam Sumber Keragaman Regresi (b 1 b 0 ) Derajat Bebas (db) 1 Sisaan n- Ketidakpasan model Galat murni Total (terkoreksi) m j 1 n j n - 1 m Jumlah Kuadrat (JK) n yˆ i y i1 n y i yˆ i i1 m n y i y i1 n j j1 u1 ( y ju y j ) Kuadrat Tengah (KT) JK Regresi n 1 JK sisaan JKKM db sisa -db GM JK sisa JK GM KTKM dbkm KT GM JK db GM GM Statistik ujinya : F hit KT KT KM GM

Langkah-langkah Pemilihan Model yang Pas 1.Tentukan model, dapatkan dugaan persamaan garis regresinya, susun tabel Sidik Ragam, jangan dulu melakukan uji F untuk regresi keseluruhan.lakukan uji ketidakpasan model. Jika tidak ada ulangan, cek secara eksploratif : plot sisaan-nya (akan dijelaskan pada pokok bahasan: Diagnosa Model). Jika nyata : lanjut ke langkah 3 Jika tidak nyata : gunakan KT sisaan s sebagai dugaan bagi Rag(Y) = σ, lakukan uji F secara keseluruhan, hitung R, periksa asumsi untuk MKT melalui plot sisaan (Diagnosa Model) 3. Hentikan analisis, perbaiki modelnya (lihat pola plot sisaannya).

Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lantai (m) (X) 45 1400 31 1600 79 1700 308 1875 199 1100 19 1550 405 350 34 450 319 145 55 1700 FILM : MENGUJI KETIDAKPASAN MODEL dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klik di sini

Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lantai (m) (X) 45 1400 31 1600 79 1700 308 1875 199 1100 19 1550 405 350 34 450 319 145 55 1700 Setelah diuji ketidakpasan modelnya, ternyata model yang pas adalah Model Regresi Linier Ordo 1. Selanjutnya kita lakukan pendugaan untuk model linier tsb. Sekaligus mendapatkan dugaan garis regresinya FILM : Menduga Persamaan Regresi (Linier) Klik di sini

Selang Kepercayaan bagi koefisien kemiringan b 1 Selang kepercayaan bagi koefisien kemiringan adalah : b 1 tn,α/sb β1 b1 tn,α/s 1 b 1 Output Excel untuk contoh kasus harga rumah: d.b. = n - Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Intercept 98.4833 58.03348 1.6996 0.189-35.5770 3.07386 Luas Lantai 0.10977 0.0397 3.3938 0.01039 0.03374 0.18580 Pada tingkat kepercayaan 95%, selang kepercayaan bagi koefisien kemiringan garis adalah (0.0337, 0.1858)

Selang Kepercayaan bagi koefisien kemiringan b 1 (lanjutan) Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Intercept 98.4833 58.03348 1.6996 0.189-35.5770 3.07386 Luas Lantai 0.10977 0.0397 3.3938 0.01039 0.03374 0.18580 Selama satuan peubah tak bebas (harga rumah) dalam juta rupiah, kita percaya 95% bahwa rata-rata pengaruh penambahan harga rumah berada antara Rp. 0,03374 juta sampai dengan Rp.0,18580 juta setiap penambahan satu m luas lantai Selang kepercayaan 95% ini tidak memuat angka 0. Kesimpulan : Ada hubungan linier yang nyata antara harga rumah dengan luas lantai dengan tingkat nyata sebesar 95%

Peramalan Dugaan persamaan garis regresi dapat digunakan untuk memprediksi/meramal nilai Y jika x diketahui (hati-hati hanya untuk x yang berada dalam selang pengamatan) Untuk suatu nilai, x n+1, nilai prediksi bagi Y adalah yˆ n1 b 0 b 1 x n1

Memprediksi dengan menggunakan persamaan garis regresi Berapa kira-kira harga rumah yang luas lantainya 000 m! (000 bukan titik pengamatan, namun masih dalam selang pengamatan). interpolasi harga rumah 98.5 0.1098 (luas lantai) 98.5 0.1098(000) 317.85 Prediksi harga rumah dengan luas lantai 000 m adalah Rp 317,85 juta

Selang data yang relevan Ketika menggunakan garis regresi sebagai alat untuk memprediksi, x yang boleh digunakan adalah x yang nilainya dalam selang pengamatan Selang yang relevan Harga Rumah (juta Rp) 450 400 350 300 50 00 150 100 50 0 0 500 1000 1500 000 500 3000 Sangat riskan untuk melakukan ekstrapolasi X di luar selang pengamatan Luas Lantai (m)

Selang kepercayaan rataan respon dan dugaan individu Selang kepercayaan bagi rataan Y, untuk x i Y y y = b 0 + b 1 x i Selang kepercayaan bagi nilai pengamatan y, untuk x i x i X

Selang Kepercayaan bagi nilai harapan Y, untuk suatu X Selang kepercayaan bagi dugaan nilai harapan/rataan y jika diketahui x i Selang kepercayaan bagi ŷ n1 t n,α/ s e 1 n E(Y n1 (x X n 1 (xi n1 ) : x) x) Perhatikan bahwa rumus tersebut mengandung Jadi beragamnya lebar selang bergantung pada jarak antara x n+1 terhadap nilai rataan, x (x x n 1 )

Selang Kepercayaan bagi individu Y, untuk suatu nilai x Selang kepercayaan individu y untuk suatu nilai x i Selang ŷ kepercayaa n bagi n1 t n,α/ s e 1 ŷ n 1 1 n : (x n 1 (x i x) x)

Dugaan bagi Nilai Tengah/Rataan: Contoh harga rumah Selang kepercayaan bagi E(Y n+1 X n+1 ) Dapatkan selang kepercayaan 95% bagi rataan harga rumah dengan luas lantai.000 m harga rumah y i = 317,85 (Rp. juta) 1 (xi x) yˆ n1 tn-,α/se n (x x) i 317.85 37.1 Selang kepercayaan 95% bagi rataan harga rumah adalah dari Rp 80.660.000,- sampai Rp. 354.900.000,-

Dugaan bagi individu/respon: contoh harga rumah Selang kepercayaan bagi individu y n+1 Dapatkan selang kepercayaan 95% bagi respon individu harga rumah untuk rumah dengan luas lantai.000 m y i = 317,85 (Rp. juta) 1 (Xi X) yˆ n1 tn-1,α/se 1 n (X X) i 317.85 10.8 Selang kepercayaan 95% bagi harga rumah dengan luas lantai 000m ialah dari Rp 15.500.000,- sampai Rp 40.070.000,-.

Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lantai (m) (X) 45 1400 31 1600 79 1700 308 1875 199 1100 19 1550 405 350 34 450 319 145 55 1700 FILM : MENGHITUNG SELANG KEPERCAYAAN BAGI RAMALAN NILAI TENGAH & RAMALAN NILAI INDIVIDU dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klik di sini