Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

VEKTOR. Matematika Industri I

VEKTOR Matematika Industri I

VEKTOR Matematika Industri I

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

Vektor dan Operasi Dasarnya

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Matematika Teknik Dasar-2 2 Bilangan Kompleks - 1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Geometri (bangun ruang)

A. Menemukan Dalil Pythagoras

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;


TOPIK 3 : GEOMETRI KOORDINAT - Vektor

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

Geometri pada Bidang, Vektor

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Sisi-Sisi pada Bidang Trapesium

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP!

2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

A. Menentukan Letak Titik

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Geometri Ruang (Dimensi 3)

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

TRY OUT UN MATEMATIKA SMP 2013

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

MODUL MATEMATIKA VEKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

LAMPIRAN 1 Soal Posttest dan Pretest Nama kelas No absen

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Antiremed Kelas 12 Matematika

KEGIATAN BELAJAR SISWA

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

C. B dan C B. A dan D

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

DIKTAT MATEMATIKA II

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

Soal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Transkripsi:

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1 Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Kuantitas Skalar dan Vektor Kuantitas Fisis dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kuantitas skalar: kuantitas yang didefinisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan yang sesuai, misalnya: panjang; luas; volume; massa; waktu; dll. Begitu satuannya dinyatakan kuantitas ditentukan seluruhnya oleh ukuran dan magnitudonya. 2. Kuantitas Vektor: Didefinisikan secara lengkap jika diketahui bukan saja magnitudo (dengan satuan) tetapi juga arah ke mana vektor itu beroperasi, misalnya: gaya; kecepatan; percepatan. Kuantitas vektor melibatkan arah dan magnitudo.

Kuantitas Skalar dan Vektor Suatu gaya F yang bekerja pada titik P yang merupakan kuantitas vektor, dimana untuk mendefinisikan gaya ini seluruhnya harus diberikan: Magnitudo dan Arah Vektor

Kuantitas Skalar dan Vektor Maka pada contoh di bawah bisa dibedakan sebagai berikut: Suhu 100 o C adalah kuantitas skalar Akselerasi gravitasi 9,8 m/det 2 secara vertikal ke bawah adalah kuantitas vektor Bobot 10 kg massa adalah kuantitas vektor Jumlah Rp 2500 adalah kuantitas skalar Angin laut yang bertiup ke arah utara sebesar 15 knot adalah kuantitas vektor

Representasi Vektor Sebuah kuantitas vektor dapat direpresentasikan secara grafis, dimana: a. Panjang garisnya menandakan magnitudo kuantitas, sesuai dengan skala vektor yang diberikan b. Arah garis menandakan arah bekerjanya kuantitas vektor. Aeah ditunjukkan oleh mata panah. Contoh sebuah gaya mendatar 35N ke kanan, akan ditandai garis dan jika 1cm mewakili 10 N maka garis akan mengarah ke kanan sepanjang 3,5cm. Dimana jika dinamakan vektor AB maka kuantitas vektor AB disebut sebagai AB atau a Magnitudo kuantitas vektor ditulis dengan AB, atau a atau cukup dengan AB atau a

Representasi Vektor Dimana jika dinamakan vektor AB maka kuantitas vektor AB disebut sebagai AB atau a Magnitudo kuantitas vektor ditulis dengan AB, atau a atau cukup dengan AB atau a

Representasi Vektor Dalam contoh di bawah bisa dilihat sebuah BA merepresentasikan suatu kuantitas vektor yang magnitudonya sama tetapi dengan arah yang berlawanan.

Dua Vektor yang Sama Dua vektor a dan b dikatakan sama apabila memiliki magnitudo dan arah yang sama. Jika a = b, maka: a. a = b (magnitudonya sama) b. Arah a = arah b, dengan kata lain, kedua vektor sejajar dan berarah sama.

Dua Vektor yang Sama Jika ada dua vektor a dan b sedemikian rupa sehingga b = -a, maka bisa disimpulkan: a. Vektor a dan b memiliki magnitudo sama b. Vektor-vektornya sejajar tetapi memiliki arah berlawanan.

Jenis Jenis Vektor 1. Vektor posisi AB terjadi apabila titik A tetap. 2. Vektor Garis adalah sedemikian rupa sehingga vektor dapat digeser sepanjang garis kerjanya, misalnya gaya mekanis yang bekerja pada sebuah benda 3. Vektor Bebas tidak dibatasi oleh apapun. Vektor ini didefinisikan secara lengkap oleh magnitudo dan arahnya dan dapat digambar sebagai salah satu dari kumpulan garis sejajar yang panjangnya sama.

Penambahan Vektor Jumlah dari dua vektor, AB dan BC, didefinisikan sebagai vektor tunggal atau vektor ekuivalen atau vektor resultan AC. yang berarti AB + BC = AC atau a +b = c Dalam mencari jumlah vektor dua vektor a dan b digambar sebagai sebuah rantai, dimana dimulai dari vektor pertama yang dilanjutkan dari ujungnya oleh vektor kedua; dengan jumlah c adalah vektor tunggal yang menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung vektor kedua

Penambahan Vektor Contoh: p = gaya 40N bekerja ke arah timur q = gaya 30N bekerja ke arah utara maka magnitudo dari jumlah vektor r dari kedua gaya p dan q adalah: r 2 = p 2 + q 2 r 2 = 40 2 + 30 2 r = 50N

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Cara dalam menyelesaikan adalah: a. Gambar vektor-vektor tersebut dalam suatu rantai b. Kemudian operasikan: a + b =AC AC + c = AD AD + d = AE a + b + c + d = AE Maka jumlah vektor a + b + c + d, diberikan oleh vektor tunggal yang menghubungkan pangkal vektor pertama dan ujung vektor terakhir.

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Sama halnya dalam kasus berikut: PQ + QR + RS + ST = PT

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Kasus lain, jika jumlah beberapa vektor membentuk sebuah bangun tertutup dari vektorvektor a, b, c, d, e dan diminta untuk menentukan jumlah dari vektor-vektor berikut.

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Sekarang coba diselesaikan kasus sebagai berikut: Carilah jumlah dari AB - CB + CD - ED Harus berhati-hati dan memperhatikan vektor-vektor negatif. Perlu diingat bahwa -CB = BC, yang artinya adalah magnitudonya sama dan arahnya sejajar tetapi memiliki arah yang berlawanan. Demikian juga dengan ED = DE. AB - CB + CD - ED = AB + BC + CD + DE AB - CB + CD - ED = AE

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Sekarang coba diselesaikan kasus sebagai berikut: Carilah jumlah dari AB + BC - DC - AD Karena AB + BC - DC - AD = AB + BC + CD + DA, dari penulisan huruf bisa diketahui bahwa ujung vektor terakhir berimpit dengan pangkal vektor pertama. Maka diagram vektornya akan berbentuk sedemikian rupa sehingga diagramnya adalah tertutup dan penjumlahan vektornya akan menghasilkan nilai 0.

Jumlah dari Beberapa Vektor a + b + c + d +... Berikutnya coba diselesaikan beberapa soal berikut: a. PQ + QR + RS + ST = PT b. AC + CL - ML = AC + CL + LM = AM c. GH + HJ + JK + KL + LG = 0, (ingat! Bahwa ujung vektor terakhir berimpit dengan pangkal vektor pertama) d. AB + BC + CD + DB = AB. Ketiga vektor terakhir membentuk bangun tertutup, sehingga hanya menyisakan AB untuk diperhatikan

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Sebagaimana halnya AB + BC + CD + DE dapat digantikan oleh sebuah vektor AE, maka sebarang vektor tunggal PT juga bisa digantikan oleh sejumlah vektor komponen asalkan vektor-vektor ini membentuk suatu rantai dalam diagram vektornya, yang berawal di P dan berujung di T. Dimana: PT = a + b + c + d

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 1. ABCD adalah sebuah segiempat, dengan G dan H masing-masing sebagai titik tengah dari DA dan BC. Tunjukkanlah bahwa AB + DC = 2GH vek Vektor AB dapat diganti dengan sebarang rantai vektor asalkan vektor-vektor tersebut berawal di A dan berakhir di B. Contohnya bisa dikatakan: AB = AG + GH + HB

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 1. Sama halnya dikatakan: DC = DG + GH + HC AB + DC = AG + GH + HB + DG + GH + HC AB + DC = 2GH + (AG + DG) + (HB + HC) Sekarang, titik G ada;lah titik tengah AD, maka vektor AG dan DG adalah sama panjang hanya arahnya berlawanan.

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 1. Sama halnya dikatakan: DC = DG + GH + HC AB + DC = AG + GH + HB + DG + GH + HC AB + DC = 2GH + (AG + DG) + (HB + HC) Sekarang, titik G ada;lah titik tengah AD, maka vektor AG dan DG adalah sama panjang hanya arahnya berlawanan.

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 1. DG = -AG HC = -HB Maka AB + DC = 2GH + (AG + DG) + (HB + HC) AB + DC = 2GH

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. Titik-titik L, M, dan N merupakan titik-titik tengah dari sisi AB, BC, dan CA pada segitiga ABC. Tunjukkanlah bahwa: a. AB + BC + CA = 0 b. 2AB + 3BC + CA = 2LC c. AM + BN + CL = 0

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. Penyelesaian soal a. a. AB + BC + CA = 0 Persoalan ini mudah sekali diselesaikan. Dapat dilihat dari diagram bahwa AB + BC + CA = 0 Karena vektor-vektor ini membentuk suatu bangun tertutup.

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. Penyelesaian soal b. b. 2AB + 3BC + CA = 2LC Dari bangunnya didapat: AB = 2AL; BC = BL + LC ; CA = CL + LA 2AB + 3BC + CA = 4AL + 3BL + 3LC + CL + LA

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. 2AB + 3BC + CA = 4AL + 3BL + 3LC + CL + LA Didapat bahwa: BL = -AL ; CL = -LC ; LA = -AL Disubstitusikan pada persamaan di atas: 2AB + 3BC + CA = 4AL -3AL + 3LC - LC - AL 2AB + 3BC + CA = 4AL -4AL + 2LC 2AB + 3BC + CA = 2LC

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. c. AM + BN + CL = 0 Bisa dikatakan: AM = AB + BM BN = BC + CN CL = CA + AL Maka: AM + BN + CL = AB + BM + BC + CN + CA + AL

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 2. AM + BN + CL = AB + BM + BC + CN + CA + AL AM + BN + CL = (AB + BC + CA) + (BM + CN + AL) AM + BN + CL = (AB + BC + CA) + 1 (BC + CA + AB) 2 AB + BC + CA = 0 (bangun tertutup) BC + CA + AB = 0 (bangun tertutup)

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 3. ABCD adalah segiempat dimana P dan Q berada pada titik tengah diagonal AC dan BD. Tunjukkanlah bahwa AB + AD + CB + CD = 4PQ Digambar bangun ABCD:

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 3. AB = AP + PQ + QB AD = AP + PQ + QD CB = CP + PQ + QB CD = CP + PQ + QD

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 3. AB = AP + PQ + QB AD = AP + PQ + QD CB = CP + PQ + QB CD = CP + PQ + QD Dijumlahkan semua vektornya AB + AD + CB + CD = AP + PQ + QB + AP + PQ + QD + CP + PQ + QB + CP + PQ + QD

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 3. AB + AD + CB + CD = 4PQ + 2AP + 2CP + 2QB + 2QD AB + AD + CB + CD = 4PQ + 2(AP +CP) + 2(QB + QD) AB + AD + CB + CD = 4PQ + 0 + 0 = 4PQ AP +CP = 0, karena P adalah titik tengah AC AP = PC CP = -PC = -AP AP +CP = AP - AP = 0 karena Q adalah titik tengah BD QD = -QB QB +QD = QB - QB = 0

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 4. Buktikanlah dengan cara vektor bahwa garis yang menghubungkan titik tengah dari dua sisi segitiga adalah sejajar dengan sisi ketiga dan setengah panjang sisi tersebut. Misalkan D dan E masing-masing merupakan titik tengah AB dan AC. Didapatkan DE = DA + AE

Komponen-Komponen Vektor yang Diketahui Contoh 4. Didapatkan DE = DA + AE Sekarang dinyatakan DA dan AE masing-masing dalam suku-suku BA dan AC kemudian coba dilihat apakah diperoleh hasil-hasil yang diinginkan. DE = DA + AE DE = 1 2 ഥB A + 1 2 AC = 1 2 BA + AC DE = 1 2 BC Maka dapat disimpulkan bahwa DE adalah sejajar dengan BC dan memiliki magnitude setengah dari BC