MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi

TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN

METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Mimi Suriatie

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari

Keperluan korespondensi, HP : ,

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Endang Wahyuni SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui hasil layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Subyek penelitian berjumlah 30 siswa Kelas VIII.6 dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 100%. Kata Kunci: Home Work Assignment; Layanan Bimbingan Kelompok; Motivasi Belajar PENDAHULUAN Tugas dan tanggung jawab pokok seorang pelajar dalam dunia sekolah adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dalam belajar disini mempunyai ciri diantaranya perubahan terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan belajar bukan bersifat sementara, perubahan belajar bertujuan atau terarah dan perubahan belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku. Dalam usaha memperoleh perubahan tingkah laku belajar, pelajar membutuhkan motivasi baik dari dalam diri maupun dari luar agar dapat mendorong secara maksimal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Permasalahan yang dialami siswa diantaranya masalah motivasi belajar. Dari studi pendahuluan dengan melakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa di kelas VIII.6 dengan total jumlah siswa sebanyak 30, hasilnya bahwa siswa memperhatikan guru dalam memberi materi pelajaran sebanyak 63 %, siswa mengerjakan tugas rumah sebanyak 57 %, siswa aktif dalam diskusi kelompok 60 %, siswa siap dalam menerima pelajaran sebanyak 60% dan siswa giat belajar sebanyak 60 %. Dari hasil studi pendahuluan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 12 siswa yang kurang mempunyai motivasi dalam belajarnya, sedangkan 18 siswa termasuk dalam kategori rajin dan mempunyai motivasi belajar yang baik. Hal ini merupakan salah satu peran guru bimbingan dan konseling untuk membantu siswa agar dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan 13

pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan siswa, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi siswa di sekolah. Salah satu layanan dalam konseling yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu layanan bimbingan kelompok. Menurut Prayitno (2012) bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan pengaktifan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan/atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok. Uraian materi layanan bimbingan kelompok dapat dirinci antara lain materi bidang pribadi tentang potensi diri, kiat menyalurkan bakat, perbedaan individu, materi bidang sosial tentang hubungan muda mudi, suasana hubungan di sekolah, toleransi dan solidaritas, materi bidang belajar tentang kiat-kiat belajar, motivasi belajar dan sikap terhadap hasil ulangan, materi bidang karir tentang masa depan kita dan memilih pekerjaan. Motivasi belajar siswa merupakan dorongan atau rangsangan yang diperoleh seorang siswa dari gurunya untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran secara lebih berhasil. Menurut Hamzah B. Uno (2007) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Layanan bimbingan kelompok sudah dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi belajar namun belum berhasil secara maksimal, untuk itu akan digunakan suatu teknik dalam bimbingan dan konseling. Berbagai macam teknik konseling yang coba dapat diterapkan pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini yaitu teknik home work assignment. Menurut Sayekti (1993) teknik home work assignment merupakan teknik dengan cara klien diberikan tugas-tugas rumah untuk melatih membiasakan diri serta menginternalisasikan system nilai tertentu yang menuntun pola perilaku yang diharapkan. Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan mampu mengurangi atau menghilangkan ide-ide atau perasaan yang irasional atau ilogis dalam situasi tertentu. Rumusan penelitian ini yaitu Apakah motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik home work assignment? Apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik home work assignment dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik home work assignment dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Juni 2013 bertempat di SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 40 siswa kelas VIII.2. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. 14

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deksriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase yaitu dengan cara skor yang diperoleh dibagi dengan skor total dikalikan 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan pada kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sebelum menggunakan teknik home work assigment menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa dari 30 siswa kelas VIII.6 yang rendah motivasi belajarnya, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Motivasi Belajar (Kondisi Awal) No Aspek Motivasi Belajar Skor (%) Siswa 1. Memperhatikan guru dalam memberi materi 63 19 pelajaran 2. Mengerjakan tugas rumah sendiri 57 17 3. Aktif dalam diskusi kelompok 60 18 4. Siap menerima pelajaran 60 18 5. Giat belajar 60 18 Rata-rata Skor (%) 60% 18 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa motivasi belajar pada kondisi awal melalui pengamatan saat pelaksanaan layanan bimbingan kelompok memperoleh rata-rata skor persentase sebesar 60%, artinya terdapat 18 siswa yang motivasi belajarnya baik, sedangkan 12 siswa masih rendah motivasi belajarnya. Hasil angket siswa tentang motivasi belajar kelas VIII.6 menunjukkan terdapat 12 siswa dari 30 siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dengan skor rata-rata dibawah 3,0. Siklus I Perencanaan Tindakan Tindakan pada siklus I direncanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan dilakukan di ruang bimbingan kelompok SMP 1 Wiradesa. Pertemuan pertama untuk menyusun jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment, menentukan tempat untuk pelaksanaan tindakan, menyiapkan satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkan seluruh bahan, tugas rumah dan memberikan pre test. Pertemuan kedua dan ketiga melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya: Peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment. Tujuan teknik home work assigment yaitu agar siswa termotivasi belajarnya dengan kebiasan terlatih tugas-tugas dirumah. Tata caranya dengan cara peserta setelah melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok mengerjakan tugas-tugas yang dibahas tentang motivasi belajar di rumah. Mengelompokkan siswa yang akan dijadikan obyek penelitian yaitu dikelompokkan menjadi 1 kelompok dari 12 siswa. Subyek melaksanakan bimbingan kelompok sesuai dengan tahapan layanan bimbingan kelompok yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap penyimpulan dan tahap penutupan. Observasi 15

Observer melakukan pengamatan yaitu observer mengamati siswa antusias mengikuti penjelasan dari peneliti, siswa giat mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment, namun masih terdapat 6 siswa yang masih kurang aktif dalam kegiatan bimbingan kelompok. Ketika peserta dimintai saran perlu tidaknya kegiatan dilanjutkan, semua mengatakan sangat perlu. Refleksi Berdasar hasil pengamatan, catatan peneliti dan observasi pengamat diperoleh sebagai berikut: Keberhasilan guru BK, yaitu: guru BK mampu mengelola kelompok, teknik yang digunakan mampu meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok, waktu sesuai perencanaan, dan siswa terlihat cukup antusias melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Hambatan yang dihadapi guru BK, yaitu: masih ada 6 siswa yang belum aktif dan kurang antusias mengikuti layanan bimbingan kelompok. Rencana perbaikan, guru BK merencanakan kembali melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment. Agar siswa lebih aktif dan antusias maka pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan cara mencari sendiri permasalahan yang dialami masing-masing peserta terkait motivasi belajar baik melalui buku, internet dan sumber yang lain. Perubahan motivasi belajar siswa dari kondisi awal dan setelah siklus I berdasar pengamatan guru BK saat siswa melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment meningkat menjadi rata-rata 2,58 atau 70%. Siklus II Perencanaan Tindakan Pertemuan siklus II direncanakan 3 kali pertemuan di ruang bimbingan kelompok SMP 1 Wiradesa. Rencana tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya ada perbedaan yaitu pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dirubah dari tugas rumah diminta mencari hal terkait motivasi belajar diganti dengan tugas rumah dengan mengaitkan masalah pribadi tentang motivasi belajar dari internet dan sumber yang lain serta tidak terdapat pre test. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan realisasi dari rencana yang sudah disusun dan dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana, seperti halnya: peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment, mengelompokkan siswa yang akan dijadikan kelompok, siswa melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment. Observasi Di dalam hasil dari pengamatan jika pada siklus I masih dijumpai anak yang kurang antusias dan kurang aktif dalam kegiatan, sedangkan pada siklus II ini sudah tidak ada. Dari hasil pengamatan siswa, siswa sudah antusias dan termotivasi dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan. Refleksi Dari hasil observasi oleh pengamat dan catatan peneliti diperoleh hal-hal sebagai berikut: Keberhasilan guru BK, yaitu: pada siklus II guru BK mampu memotivasi siswa agar meningkatkan motivasi belajarnya, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dirubah dari tugas rumah yang ditugaskan oleh pemimpin diganti dengan cara mencari tugas sesuai dengan permasalahan peserta masing-masing melalui internet dan sumber lain, waktu pelaksanaan optimal, semua siswa terlihat termotivasi dalam kegiatan, semua siswa antusias mengikuti kegiatan. Hambatan yang dihadapi, yaitu: motivasi belajar siswa perlu dipantau agar meningkat. 16

Adapun perbandingan hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Motivasi Belajar Siswa (Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II) Skor Kategori Kond.Awal Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 0 2 Rendah 10 83.33 9 75 0 0 >2 4 Sedang 2 16.67 2 16.67 9 75 >4 6 Tinggi 0 0 1 8.33 3 25 Jumlah 12 100 12 100 12 100 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 1 berikut: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.33 75 16.67 16.67 10 9 8.33 9 0 2 0 1 2 3 75 25 0 0 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Kondisi Awal Siklus I Siklus II Grafik 1 Hasil Motivasi Belajar Siswa (Kond.Awal, Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik home work assigment dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari penelitian siklus I, terdapat 9 siswa yang rendah motivasi belajarnya, 2 siswa yang sedang dan 1 siswa yang tinggi serta memperoleh rata-rata 2,58 atau 70%. Dari hasil pengamatan ini masih belum meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan. Maka pada pelaksanaan siklus II diadakan beberapa perubahan yaitu pemberian tugas yang dulunya hanya ditugaskan untuk mencari tugas yang ada kaitannya dengan motivasi belajar siswa kemudian dirubah menjadi pemberian tugas dengan mencari permasalahan pribadi masing-masing peserta layanan dan kaitannya dengan materi motivasi belajar tersebut. Dari berbagai perubahan tersebut, pada siklus II dari hasil pengamatan terdapat peningkatan yang sangat signifikan yaitu siswa yang motivasi belajarnya rendah menjadi 0 siswa, yang sedang menjadi 9 siswa dan yang tinggi menjadi 3 siswa serta memperoleh rata-rata nilai yaitu 3,4 atau 100%. UCAPAN TERIMAKASIH Tim Pembimbing Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (Drs. Abadi, M.Pd. dari LPMP Jateng, Dr. Supriyo, M.Pd. dan Drs. Heru Mugiarso, M.Pd. Kons. Dosen BK UNNES) Panitia Penyelenggara Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling Guru dan Siswa kelas VIII.6 SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 17

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta Uno B. Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara 18