UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA
|
|
- Bambang Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Ita Roshita SMP N 2 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan - Jawa Tengah Abstrak Sopan santun adalah budi pekerti yg baik, tata karma, peradaban, dan kesusilaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan perilaku sopan santun siswa. Subyek penelitian yaitu 10 siswa dari kelas VII C dengan metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tindakan deskriptif kuantitatif dan analisis observasi. Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan perilaku sopan santun siswa. Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Perilaku Sopan Santun, Teknik Sosiodrama PENDAHULUAN Pada era Globalisasi pada masa sekarang ini, arus informasi begitu deras masuk dari berbagai macam media, yang mana arus informasi ini tidak ada penyaringannya semua manusia bisa bebas mengaksesnya tanpa batas usia, seperti media Televisi, Media Masa dan Internet. Arus informasi tersebut semakin lama membuat cara pandang dan perilaku masyarakat sedikit demi sediki berubah meninggalkan perilaku asli leluhur bangsa Indonesia. Perubahan perilaku sangat terasa pada kalangan remaja. Remaja yang masih duduk pada bangku sekolah seharusnya memempunyai perilaku positif karena mereka masih dalam proses pendidikan dalam pembentukan karakter, tetapi seiringin dengan adanya pengaruh tayangan televisi, internet, majalah, gambar-gambar porno dan masih banyak lagi yang lain yang sangat mudah diakses oleh remaja, memberikan dampak negatif pada perilaku remaja. hal ini kalau dibiarkan terus menerus nantinya bisa merusak perkembangan generasi penerus bangsa. Dampak negatif dari arus informasi yang bebas sudah bisa dirasakan pada perubahan perilaku siswa sekolah, khususnya pada jenjang sekolah menengah pertama, seringkali siswa melakukan perbuatan yang kadang-kadang tidak pantas dan kurang sopan terhadap guru dan temantemannya, melalui perilaku yang tidak mempunyai etika sopan santun dan dari tutur kata yang kurang pantas diucapkan oleh seorang siswa. Sopan santun adalah budi pekerti yg baik, tata karma, peradaban, kesusilaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sopan santun juga dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari harus sesuai dengan kodratnya, tempat, waktu dan kondisi lingkungannya dimana siswa itu berada, sehingga membuat siswa itu akan sukses dalam pergaulannya atau dalam hubungan sosialnya dan akan sukses dalam kehidupan keseluruhannya. 64
2 Fenomena yang terjadi di sekolah, siswa banyak yang tidak mengerti sopan santun dalam pergaulan di lingkungan sekolah, hal ini dibuktikan dari kartu kasus, banyak siswa yang berkata jorok dan tidak sepantasnya diucapkan oleh seoang siswa kepada temannya, selain itu kasus yang terjadi dengan guru, banyak guru yang mengeluh dengan perilaku sopan santun siswa, khususnya siswa kelas VII, mereka tidak bisa berbicara sopan dengan gurunya, mereka menganggap berbicara dengan guru sama dengan berbicara dengan teman, dan ketika bertemu guru mereka hanya lewat saja tidak menunjukan etika sopan santun ketika bertemu dengan seorang guru. Peneliti melihat kenyataan di sekolah banyak siswa yang berperilaku kurang sopan santun dalam bersosialisasi baik itu dalam berkomunikasi dengan guru atau dengan temannya seperti yang banyak dilakukan oleh siswa, kalau di ajak berbicara baik dengan guru atau teman jawabnya tidak mengunakan bahasa yang baik dan siswa sering sekali berkata jorok dengan siswa lawan jenisnya. Menurut pengamatan penulis, siswa yang kurang sopan santun dalam pergaulan itu dibawa dari lingkungan rumah dimana orang tua itu kurang memperhatikan anak-anaknya karena mayoritas orang tua sibuk bekerja sebagai buruh, tempat tinggal yang lingkunganya juga tidak mendukung dan keluarga yang broken home dan pendidikan orang tuannya yang kurang, Hal itulah yang menyebabkan siswa kurang sopan santun dalam pergaulan baik dengan teman atau warga sekolah lain. Guru BK selaku agen o change mempunyai tugas dalam membentuk karakter siswa, dalam kasus ini perilaku yang dirubah adalah perilaku sopan santun siswa dalam pergaulannya. Dalam merubah perilaku siswa yang mempunyai perilaku kurang sopan, BK mempunyai berbaga jenis layanan yang bisa digunakan dalam membantu siswa dalam membentuk perilaku sopan santun. Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan siswa, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluangpeluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi siswa di sekolah. Jenis layanan konseling meliputi layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi dan layanan advokasi (Prayitno, 2012). Disini layanan yang bisa digunakan untuk membentuk perilaku sopan santun, peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Dengan menggunakan teknik sosiodrama, Winkel (1991) menjelaskan bahwa sosiodrama merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain termasuk konflik-konflik yang dialami dalam pergaulan sosial. Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa teknik sosiodrama merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan layanan bimbingan kelompok di sekolah dengan cara memerapkan perilaku yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial. Pemilihan penggunaan teknik sosiodrama didasarkan pada alasan karena permasalahan yang muncul berkaitan dengan permasalahan sosial yaitu kurang mempunyai etika sopan santun dalam hubungannya lingkungan sekitar utamanya dengan lingkungan sekolah, sehingga sosiodrama dipandang tepat untuk meningkatkan sopan santun. Melalui teknik sosiodrama, siswa akan belajar melakukan berperilaku sopan dan santun kepada orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. Teknik tersebut melatih siswa berperilaku sopan santun dengan orang lain baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. 65
3 Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan perilaku sopan santun siswa? Sedangkan tujuan penelitian yaitu mengetahui apakah melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan perilaku sopan santun siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 bertempat di SMP N 2 Wonopringgo dengan subjek penelitian yaitu 10 siswa dari kelas VII C. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam menganalisis data penelitian tindakan bimbingan dan konseling, peneliti membandingkan antara data yang diperoleh pada saat kondisi awal sebelum diadakan tindakan, dibandingkan dengan data yang diperoleh setelah melalui tindakan pada siklus pertama dengan melalui tindakan pada siklus kedua, disebut juga dengan menggunakan tindakan deskriptif kuantitatif dan analisis observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan obsevasi yang dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal sebelum penelitian, Perilaku sopan santun siswa pada subyek penelitian 10 siswa dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Sopan Santun pada Kondisi Awal Kategori Frekuensi % Rendah 6 60 Sedang 4 40 Tinggi 0 0 Jumlah Banyaknya siswa yang kurang memiliki perilaku sopan santun dikarenakan dari lingkungan pergaulan tempat siswa yang banyak menggunakan bahasa yang kurang sopan dan kurang berperilaku yang sopan terhadap sesama, sehingga berimbas pada perilaku dan bahasa yang diucapkan siswa kepada orang tua dan juga pada guru di sekolah. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan pada siklus I direncanakan selama tiga pertemuan. Pertemuan dilakukan di ruang bimbingan kelompok dan dilaksanakan pada siang hari. Pertemuan pertama untuk menyusun jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, menentukan tempat untuk pelaksanaan tindakan, menyiapkan satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkan seluruh bahan dan sekenario, pertemuan kedua melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan pertemuan ketiga membahas evaluasi dan tindak lanjut mengenai hasil yang dicapai. 66
4 2. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya: 42 a. Mengelompokkan siswa yang akan dijadikan obyek penelitian yaitu dikelompokkan menjadi 2 kelompok dari 10 siswa dan peneliti menjelaskan tujuan serta tata cara pelaksanaan teknik sosidorama. Tujuan teknik sosiodrama yaitu siswa belajar berperilaku sopan dan santun kepada orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. b. Subyek melaksanakan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan tahapan layanan bimbingan kelompok yaitu (1) tahap pembentukan meliputi penerimaan, memimpin doa, menjelaskan pengertian dan tujuan layanan, menjelaskan cara pelaksanaan layanan, menjelaskan asas-asas layanan, kesepakatan waktu, dan permainan, (2) tahap kegiatan meliputi mengemukakan topik sopan santun di sekolah, anggota memainkan peran model seorang guru dan lain menjadi siswa, semua anggota memainkan peran dengan tuntas, (3) tahap penutupan meliputi menjelaskan kegiatan akan segera berakhir, melakukan penilaian keberhasilan layanan, kegiatan lanjutan dan ucapan terimakasih. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan dalam sosiodrama yaitu observer mengamati siswa dalam memerankan tokoh yang harus dilakoninya, dan mengamati penghayatan siswa dalam melakukan peran tersebut. Dalam pelaksanaan tindakan sosiodrama, siswa masih merasa canggung dalam memerankan perilaku tokoh yang digelutinya. Meskipun begitu siswa sangat antusias dalam memerankan tokoh yang dimainkannya. 4. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menggunakan hasil observasi dan menggunakan wawancara kepada siswa. Berdasar hasil pengamatan dan wawancara kepada siswa, catatan peneliti dan observasi pengamat diperoleh sebagai berikut: a. Keberhasilan peneliti, yaitu peneliti mampu mengelola kelompok, teknik yang digunakan mampu memberikan pembelajaran pada siswa mengenai bagaimana seharusnya berperilaku sopan santun terhadap teman, orang lain dan orang tua. Siswa terlihat cukup antusias melaksanakan layanan bimbingan kelompok meskipun awalnya masih banyak siswa yang canggung dalam memainkan peran. b. Hambatan yang dihadapi peneliti, yaitu masih ada 4 siswa yang belum aktif dan kurang antusias mengikuti layanan bimbingan kelompok. c. Rencana perbaikan, peneliti merencanakan kembali melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Agar siswa lebih aktif dan antusias maka pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan cara : (1) Temanya diperluas menjadi perilaku sopan santun di lingkungan masyarakat, dan (2) dan memberikan kebebasan siswa memilih peran atau karakter yang mereka ingin mainkan, hal ini supaya siswa lebih antusias melakukan permainan peran dan siswa lebih mengenai mengenai peran yang mereka mainkan. d. Perubahan perilaku sopan santun siswa dari kondisi awal dan setelah siklus I berdasar pengamatan saat siswa melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama meningkat yang sebelumnya tidak ada siswa yang masuk kategori tinggi dalam berperilaku sopan santun, sekarang sudah ada 2 siswa yang masuk kategori tinggi, 4 siswa masuk kategori sedang, dan 4 siswa masih dalam kategori rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: 67
5 Tabel 2. Hasil observasi perilaku sopan santun siswa (Kondisi Awal dan Siklus I) Kategori Kondisi Awal Siklus I Frekuensi % Frekuensi % Rendah Sedang Tinggi Jumlah Siklus II 1. Perencanaan Pertemuan siklus II direncanakan 3 kali pertemuan dan kegiatan layanan bimbingan kelompok dilakukan pada siang hari hari. Rencana tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya ada perbedaan yaitu tema sosiodrama lebih diperluas lagi, pada saat siklus pertama hanya melingkupi lingkungan sekolah, siklus II diperluas menjadi lingkup lingkungan masyarakat. 2. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II diantaranya: a. Mengelompokkan siswa yang akan dijadikan obyek penelitian yaitu dikelompokkan menjadi 2 kelompok dari 10 siswa dan peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan teknik sosidorama. Tujuan teknik sosiodrama yaitu siswa belajar berperilaku sopan dan santun kepada orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. b. Subyek melaksanakan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan tahapan layanan bimbingan kelompok yaitu (1) tahap pembentukan meliputi penerimaan, memimpin doa, menjelaskan pengertian dan tujuan layanan, menjelaskan cara pelaksanaan layanan, menjelaskan asas-asas layanan, kesepakatan waktu, dan permainan, (2) tahap kegiatan meliputi mengemukakan topik bebas sopan santun di masyarakat, anggota memainkan peran model bebas menjadi tokoh masyarakat yang berperilaku sopan, semua anggota memainkan peran dengan tuntas, (3) tahap penutupan meliputi menjelaskan kegiatan akan segera berakhir, melakukan penilaian keberhasilan layanan, kegiatan lanjutan dan ucapan terimakasih. 3. Observasi Di dalam hasil dari pengamatan jika pada siklus I masih dijumpai anak yang masih canggung dalam memainkan peran dan kurang aktif dalam kegiatan, pada siklus II ini sudah tidak ada. Dari hasil pengamatan siswa, siswa sudah antusias dan mulai terbiasa menanamkan perilaku sopan santun dalam memeran sosiodrama dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan. 4. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menggunakan hasil observasi dan menggunakan wawancara kepada siswa. Berdasar hasil pengamatan dan wawancara, catatan peneliti dan observasi pengamat diperoleh sebagai berikut: a. Keberhasilan peneliti, yaitu pada siklus II peneliti mampu memotivasi siswa agar mampu berperilaku sopan, tema yang diberikan menjadi menarik karena lingkupnya menjadi masyarakat jadi mereka berperan ke dalam karakter yang mereka inginkan, itu membuat siswa menjadi tertarik mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok, serta anggota kelompok yang tergolong rendah merasakan dan mengerti akan perilaku sopan santun itu sendiri. b. Siswa yang dulunya masih canggung dan masih bersikap seenaknya sendiri tanpa melihat sopan santun, sekarang sudah tidak tampak lagi pada siklus II. 68
6 Perubahan perilaku sopan santun siswa setelah siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: 44 Tabel 3. Hasil observasi perilaku sopan santun (Siklus I dan Siklus II) Kategori Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Rendah Sedang Tinggi Jumlah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Perilaku Sopan Santun Siswa SIMPULAN Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan sopan santun siswa. Dari penelitian siklus I, terdapat 4 siswa yang berperilaku sopan santun yang rendah, 4 siswa yang berperilaku sopan santun sedang dan 2 siswa yang tinggi. Dari hasil pengamatan ini masih ada beberapa siswa yang mempunyai perilaku yang kurang sopan. Maka pada pelaksanaan siklus II diadakan beberapa perubahan diantaranya (1) Temanya diperluas menjadi perilaku sopan santun di lingkungan masyarakat, dan (2) dan memberikan kebebasan siswa memilih peran atau karakter yang mereka ingin mainkan, hal ini supaya siswa lebih antusias melakukan permainan peran dan siswa lebih mengenai mengenai peran yang mereka mainkan. Dari berbagai perubahan tersebut, pada siklus II dari hasil pengamatan terdapat peningkatan yang sangat signifikan yaitu siswa yang berperilaku sopan santun rendah menjadi 0 siswa, yang sedang menjadi 6 siswa dan yang tinggi menjadi 4 siswa. 69
7 UCAPAN TERIMAKASIH Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswa kelas VII C SMP 2 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Kamus Besar Bahasa Indonesia (online) Prayitno Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Winkel W.S Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo. 70
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Endang Wahyuni
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Nelly
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita
Lebih terperinciTEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI Slamet Riyadi SMA Negeri 1
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 14 ISSN 87-3557 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK Taruyi SMP N 1 Wonokerto,
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan
Lebih terperinciSTRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING Tuti Retnowati Pengawas Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 215 ISSN 854-2172 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT Budi Sutrisno
Lebih terperinciPENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN Anik Marijani
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marsini * Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Proses kehidupan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan penulis lakukan disini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Richah Sofiyanti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah tanpa pertolongan orang lain, terutama orang tuanya mereka tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaan yang lemah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Subyek dan Objek Penelitian Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVD SDN 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah bangsa yang beradab ( Alam, S 1989 : 4 ). Manusia yang peradabannya masih rendah adalah
Lebih terperinciSTUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU
STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 009 Simpang Kubu tahun pelajaran 2015-2016 dengan jumlah
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN Sya adatul Munawaroh, M. Rajab Lubis PPB-BK FIP Universitas Negeri
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan baik berdasarkan hasil observasi maupun wawancara secara langsung kepada narasumber, maka dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,
Lebih terperinciPenerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio
Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Hijria.H.Aliakir, Muh. Tahir, dan Saharudin Barsandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL
1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL Oleh Vivit Risnawati NIM : 2009/51093 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS
Lebih terperinciHadmin Luande, Nuraedah, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DI KELAS V SD INPRES 2 TERPENCIL LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Hadmin
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tentunya siswa banyak mengalami interaksi yang cukup leluasa dengan. yang dihuni oleh beberapa suku dan budaya.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat dimana untuk menumbuhkembangkan kreatifitas dan perilaku yang positif bagi peserta didik. Sekolah juga merupakan tempat kedua setelah keluarga
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciPENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 SD Negeri Lemahabang 01 Tanjung Brebes Abstrak Hasil belajar siswa tentang pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masalah pendidikan yang menyangkut akhlak, moral, etika, tata krama dan budi pekerti luhur mencuat di permukaan, karena banyak perilaku yang menyimpang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Sekolah yang merupakan suatu sarana pendidikan diharapkan dapat menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan jaman.
Lebih terperinciSULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)
SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh PEMILIHAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PEMILIHAN JURUSAN PESERTA DIDIK
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang melalui masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa hingga. Hubungan sosial pada tingkat perkembangan remaja sangat tinggi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahkluk sosial, sehingga tidak mungkin manusia mampu menjalani kehidupan sendiri tanpa melakukan
Lebih terperinciOleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek
122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau sekelompok orang bagi pengaturan tingkah
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang Siti Hadija Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul Falah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah elemen yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah elemen yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup bangsa. Pendidikan memiliki peran yang penting berkaitan dengan pemeliharaan
Lebih terperinciCONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 342-347 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja, tetapi juga mendidik aspek-aspek lainnya, salah satunya aspek sosial perilaku
Lebih terperinciBAB III MET0DE PENELITIAN
BAB III MET0DE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK sendiri memiliki tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Peranan bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri
Lebih terperinciAl Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman
Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 35-39 35 UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BERUNTUNG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.
Lebih terperinciOleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung
100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penelitian Tindakan (action research)
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA I PADANGAN DESA PADANGAN KECAMATAN NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 JURNAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di era jaman sekarang pendidikan sangatlah penting. Bukan hanya untuk mendapatkan ijasah namun juga mendapat pengetahuan, pengalaman, serta mendapatkan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI TERHADAP TATA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII - G SMP NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri 1 Praya Barat Daya
p-issn 2086-6356 e-issn 2614-3674 Vol. 9, No. 1, April 2018, Hal. 12-16 Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri
Lebih terperinciUPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF NON-VERBAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PALU
UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF NON-VERBAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PALU Nur yun 1 Abd. Munir Ridwan Syahran ABSTRAK Kata Kunci : perilaku agresif non-verbal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002 Kuapan tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswasebanyak 20 orang, 10 orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai
BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Motivasi Belajar 1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2001). Motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciPemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili
Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan bagian dari sistem pembangunan Nasional Indonesia, karena itu pendidikan mempunyai peran dan tujuan untuk mencerdasan kehidupan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN BERBICARA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK
Lilliek Suryani 112 UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN BERBICARA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK Oleh : Lilliek Suryani SMPN 3 Karangjati E-mail : lilieksuryani@yahoo.com ABSTRAK Jenis penelitian
Lebih terperinciEfektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Retno Ambarini (09220200) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang; masih adanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kelompok dan kelompok, ataukah individu dengan kelompok. Menurut Walgito (2000)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Interaksi Sosial 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Mead (dalam Partowisastro, 1983) interaksi sosial adalah relasi sosial yang berfungsi sebagai relasi sosial dinamis,
Lebih terperinci