Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi
|
|
- Suryadi Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi ( ) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar belakang dan kondisi awal yang didapat, peneliti menggunakan layanan orientasi belajar sebagai layanan yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi pada siswa. Layanan ini dinyatakan berhasil karena terjadi peningkatan-peningkatan pada kinerja guru dan aktivitas siswa dalam siklus I dan II, sehingga berdampak pada meningkatnya motivasi berprestasi pada siswa. Kata Kunci : Motivasi Berprestasi PENDAHULUAN Proses belajar merupakan hal sangat penting bagi dunia pendidikan, karena dengan belajar seseorang yang awalnya tidak tau menjadi tau dan dengan belajar manusia dapat tumbuh dan berkembang semakin baik dihari berikutnya. Belajar dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan yang berada disekitarnya. Proses belajar disekolah beragam, karena didalamnya ada beberapa aspek seperti pedagogis, psikologis, dan didaktis. Aspek pedagogis memperlihatkan kenyataan bahwa kegiatan mengajar disekolah terutama di SMP berlangsung dalam lingkungan pendidikan, dimana guru harus mendampingi dan mengawasi siswa dalam berkembangnya untuk menuju kedewasaan yang sesuai dan melalui proses belajar di kelas. Aspek psikologis memperlihatkan pada kenyataan bahwa siswa yang belajar di sekolah memiliki kondisi fisik dan psikologis yang berbeda-beda. Selain itu, aspek psikologis memperlihatkan pada kenyataan proses belajar bervariasi, misalnya belajar materi yang mengandung aspek hafalan, belajar keterampilan motorik, belajar konsep, belajar sikap dan seterusnya. Keragaman ini membuat cara belajar siswa juga berbeda-beda sesuai dengan jenis belajar yang sedang berlangsung. Aspek didaktis memperlihatkan pengaturan belajar siswa oleh tenaga pengajar, seperti cara mengelompokkan dan berbagai macam media pengajaran. Guru harus menentukan metode yang paling efektif untuk proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Dilihat dari posisi ini guru sangat berperan penting dalam prestasi siswa. Tidak perdulinya seorang guru terhadap pembelajaran siswa akan membawa dampak yang tidak baik seperti kemerosotan perkembangan siswa. Hal ini akan berbeda jika guru sering memberikan latihan-latihan untuk pemahaman materi, latihan-latihan yang diberikan oleh guru akan menghasilkan siswa yang lebih baik bila dibandingkan dengan guru yang hanya sekedar menjelaskan dan tidak memberi tindak 29 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2 lanjut pembelajaran kepada siswa. Dengan pembiasaan pelatihan pada siswa, prestasi siswa yang terbiasa tersebut akan naik. Selain itu factor yang menentukan prestasi belajar siswa adalah motivasi belajar siswa itu sendiri untuk mencapai prestasi tertinggi. Motivasi berprestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, bersaing secara ketat, dan berlomba untuk kesuksesan. Individu yang mempunyai motivasi ini akan meningkatkan penampilan atau performance, sehingga dengan demikian akan terlihat kemampuan berprestasinya. Individu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relative tinggi, dan senang dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka. Individu akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, Pencapaian tugas tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Individu perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan atas prestasi yang diperolehnya. Faktor intrinsik dan ekstrinsik disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan kegiatan belajar lebih giat dan semangat. Baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, penyeleksi perbuatan. Adanya motivasi berprestasi yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapinya dan selanjutnya siswa akan sanggup untuk belajar sendiri. Berdasarkan hasil prasurvai, kondisi yang ditemukan di SMP N 1 Cepiring Kabupaten Kendal. Hasil dari wawancara dengan guru bimbingan dan konseling ditemukan ada satu kelas yang secara sengaja dikondisikan untuk siswa yang pandai namun kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Terciptanya suasana pembelajaran yang aktif dan kondusif tidak terlepas dari peran siswa di kelas itu sendiri. Seharusnya suasa didalam kelas aktif dan sengit akan persaingan prestasi. Namun berbeda dengan kondisi pada siswa kelas VII-C ini, karena merasa pandai siswa terlihat menyepelekan pelajaran dan akhirnya malas-malasan dikelas. Bagi siswa kelas ini prestasi bukan hal yang begitu penting, yang terpenting bisa santai dan bisa mengikuti pelajaran tanpa harus belajar dengan sunggu-sungguh. Dengan alasan tersebut siswa-siswa ini sengaja dijadikan satu kelas agar dalam pelaksaan pembelajaran mudah dan dapat perhatian khusus dari guru pembimbing. Bimbingan yang dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa termotivasi dalam meningkatkan prestasi. Layanan bimbingan klasikal memberikan bantuan kepada semua siswa dalam satu kelas secara bersamaan, mengingat motivasi siswa untuk berprestasi belum dimiliki oleh seluruh siswa, maka layanan bimbingan klasikal mampu membangkitkan dan meningkatkan motivasi berprestasi siswa termasuk didalamnya yaitu SMP 1 Cepiring Kabupaten Kendal. Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian di SMP N 1 Cepiring Kabupaten Kendal. Dalam penelitian ini ditetapkan suatu judul Upaya 30 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3 Meningkatkan Motivasi Berprestasi Melalui Layanan Orientasi Belajar di SMP N 1 Cepiring kelas VII-C. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Motivasi Motivasi berprestasi adalah dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya agar tercipta rasa puas. Kebutuhan tersebut merupakan suatu keadaan, dimana seseorang merasa kekurangan dan ketiadaan dari sesuatu yang diperlukan, keinginan untuk berprestasi, lebih berkembang dalam mengikuti proses pembelajaran. Pengertian Layanan Orientasi Belajar Layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada peserta didik baik baru maupun lama serta pihak-pihak lain untuk mengenal dan memahami keadaan dan situasi yang ada pada lingkungan sekolah secara umum agar peserta didik dapat dengan mudah mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan dan dapat menyesuaikan diri sebagaimana materi yang diberikan. METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa ini menggunakan layanan orientasi belajar yang disampaikan secara klasikal. Setting Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus b. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dikelas VII-C SMP N I Cepiring, 2013/2014 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII-C dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 31 siswa dan satu guru BK. Sumber Data Pada penelitiaan tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari : a. Data primer diperoleh dari tindakan guru dalam praktik layanan bimbingan klasikal, serta situasi pada saat tindakan dilaksanakan. b. Data sekunder diperoleh dari pengamatan terhadap keaktifan siswa yang merupakan hasil dari pengamatan dengan kolaborator (kepala sekolah dan guru BK) yang dituangkan dalam tahap refleksi pada tiap-tiap siklus. 31 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Teknik non tes yang digunakan ini merupakan metode untuk mengambil data yaitu : a. Teknik Observasi b. Kisi-Kisi c. Teknik Dokumentasi d. Teknik Pengumpulan Data Analisis Data Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi dua secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. Hasil tindakan dari setiap siklus dibandingkan dengan hasil non tes awal untuk mengetahui presentase peningkatan kegiatan layanan klasikal. Pada setiap siklus dideskripsikan semua perubahan sikap siswa pada saat mengikuti layanan bimbingan klasikal orientasi belajar pada setiap siklus. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan tindakan perbaikan adalah adanya keefektifan layanan bimbingan klasikal orientasi belajar dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Pada siswa kelas VII-C SMP N 1 Cepiring, yang ditandai dengan adanya peningkatan kriteria motivasi berprestasi siswa dari kriteria kondisi awal. Prosedur Penelitian Proses keberhasilan dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa untuk memberikan penekanan pada dua aspek, yaitu : aspek pemahaman dan penerapan. Aspek pemahaman anak dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa dapat diamati lewat keterlibatan siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal orientasi belajar. Sedangkan penerapan untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa dapat dilihat berdasarkan kesiapan siswa dalam menghadapi pelajaran yang akan dilaksanakan. Aspek-aspek tersebut dapat dicapai dengan memberikan proses layanan bimbingan klasikal orientasi belajar yang direncanakan dengan baik sehingga proses bimbingan klasikal menjadi efektif dan efisien. Bimbingan klasikal yang efektif dan efisien dapat dilaksanakan jika guru pembimbing dapat memberdayakan keaktifan siswa pada setiap tahapan bimbingan klasikal yang harus dijalankan. Untuk itu penelitian ini bergerak pada area bimbingan dalam pengembangan pribadi dan sosial dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal orientasi belajar pada siklus I dan siklus II. Peneliti ini dilaksanakan dua tahap (dua siklus). Tiap siklus dilaksanakan dua kali kegiatan sesuai degan indikator perubahan tingkah laku yang hendak dicapai. Hasil setiap siklus dipergunakan untuk merefleksi langkah yang harus dilakukan berikutnya. Jadi dalam penelitian tidakan kelas ini masingmasing siklus terdiri dari : 32 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
5 a. Perencanaan (planning) b. Pelaksanaan tindakan (action) c. Pengamatan (observasi) d. Refleksi (reflection) HASIL PENELITIAN Diskripsi hasil layanan konseling klasikal siklus 1 1. Hasil skor kinerja guru layanan klasikal Siklus 1 Pelaksanaan Tindakan Kelas, layanan bimbingan klasikal di SMP Cepiring Kendal (Selasa, 16 Juli 2013) jam ke-4, pukul pelaksanaan bimbingan klasikal dilaksanakan diruang kelas VII-C. kolaborator yang melaksanakan bimbingan klasikal yaitu Lilik Yulia Rokhiyati, S.Pd. Materi yang disampaikan adalah Belajar Efektif. Sebelum layanan dilaksanakan, siswa terlebih dahulu diminta mengisi daftar hadir. Setelah itu layanan bimbingan klasikal dengan orientasi belajar dimulai untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan perencanaan layanan bimbingan klasikal yang telah dibuat oleh peneliti dan kolaborator, dilaksanakan layanan klasikal kepada siswa kelas VII-C sebanyak 32 siswa, 14 siswa perempuan, 17 siswa laki-laki dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Layanan bimbingan klasikal ini dilaksanakan mengikuti tahap-tahap bimbingan klasikal sebagaimana yang telah dilakukan. 2. Hasil pengamatan kinerja terhadap guru Layanan bimbingan klasikal yang dilakukan oleh peneliti dalam penilaian terhadap kinerja guru saat memberikan layanan dikelompokkan menjadi 4 tingkatan kualitas, yaitu : 1. Rendah = Kurang = Cukup = Baik = Tabel 1. Hasil skor kinerja guru dalam layanan Siklus 1 NO Tahapan Peneliti Kolaborator Jumlah rata-rata 1. Jumlah Total Rata-rata 35 Kualitas layanan (35) = cukup 33 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
6 Gambar 1. Kinerja guru dalam memberikan layanan kinerja guru dalam memberikan layanan siklus I Berdasarkan tabel diatas pelaksanaan kinerja guru dalam melaksanakan layanan bimbingan klasikal termasuk dalam kategori cukup untuk meningkatkan kualitas pada siklus II berikutnya tindakan-tindakan yang belum baik pada tahapan-tahapan pada siklus I perlu diketahui terlebih dahulu 3. Hasil pengamatan aktivitas siswa Layanan bimbingan klasikal yang dilakukan oleh peneliti dalam penilaian terhadap aktivitas siswa saat siswa mengikuti jalannya pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 tingkatan kualitas, yaitu : 1. Rendah = Kurang = Cukup = Baik = ( total nilai keaktifan siswa ) Tabel 2. Hasil skor keaktifan siswa dalam layanan Siklus 1 NO Tahapan Peneliti Kolaborator Jumlah rata-rata 1. Jumlah Total ,5 Rata-rata 23,5 Kualitas layanan (23,5) = cukup Gambar 2. aktivitas siswa dalam layanan Siklus ,5 aktivitas siswa dalam layanan 34 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
7 Berdasarkan tabel diatas keikut sertaan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu layanan bimbingan klasikal termasuk dalam kategori cukup untuk meningkatkan kualitas pada siklus II berikutnya tindakan-tindakan yang belum baik pada tahapan-tahapan pada siklus I perlu diketahui terlebih dahulu. 4. Refleksi Pada siklus I ini telah dilaksanakan layanan bimbingan klasikal yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa oleh guru pembimbingnya. Pada awal hingga akhir kegiatan berjalan cukup lancar, namun masih banyak kendala-kendala yang memang seharusnya tidak terjadi. Peneliti melihat guru kurang memperhatikan pentingnya menguasai materi ketika akan melakukan layanan klasikal sehingga siswa kurang bisa memahami materi yang sedang disampaikan, guru tidak menunjukkan sikap empatik kepada siswa dan kurang bisa membawa suasanan sehingga siswa pasif, jenuh dan kurang bersemangat. Kualitas yang diperoleh dalam keaktifan siswa ketika layanan berlangsung sebesar 23,5 (cukup), ini membuktikan bahwa kualitas pembelajaran dan keaktifan siswa SMP N 1 CEPIRING perlu mendapat perhatian, untuk itu perlu dilakukan lagi layanan dalam siklus ke II. 5. Kondisi motivasi berprestasi siswa setelah siklus I Setelah siklus I dilaksanakan, untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa peneliti menyebar angket guna mengetahui hasil motivasi berbrestasi siswa apakah meningkat atau menurun. a. Kriteria Rendah 1 24 b. Kriteria Kurang c. Kriteria Cukup d. Kriteria Baik e. Kriteria Amat Baik Gambar 3. Kondisi motivasi berprestasi setelah siklus I (pasca siklus I) 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 63% motivasi berprestasi siswa setelah siklus I 35 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
8 Setelah melihat grafik diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi siswa setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi 63%. Dengan hasil motivasi berprestasi siswa pada siklus I ini peneliti belum puas, lalu akan ditingkatkan pada layanan siklus II. Diskripsi hasil layanan konseling klasikal siklus II 1. Hasil skor kinerja guru layanan klasikal Siklus II Pelaksanaan Tindakan Kelas, layanan bimbingan klasikal di SMP Cepiring Kendal (Selasa, 20 Juli 2013) jam ke-2, pukul pelaksanaan bimbingan klasikal dilaksanakan diruang kelas VII-C. kolaborator yang melaksanakan bimbingan klasikal yaitu Lilik Yulia Rokhiyati, S.Pd. Materi yang disampaikan adalah Displin belajar Sebelum layanan dilaksanakan, siswa terlebih dahulu diminta mengisi daftar hadir. Setelah itu layanan bimbingan klasikal dengan orientasi belajar dimulai untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan perencanaan layanan bimbingan klasikal yang telah dibuat oleh peneliti dan kolaborator, dilaksanakan layanan klasikal kepada siswa kelas VII-C sebanyak 32 siswa, 14 siswa perempuan, 17 siswa laki-laki dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Layanan bimbingan klasikal ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pada layanan klasikal siklus 2 ini guru mengikuti tahap-tahap bimbingan klasikal sebagaimana yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil observasi peneliti, diperoleh data selama proses sebagai berikut : 1. Hasil pengamatan kinerja terhadap guru Layanan bimbingan klasikal yang dilakukan oleh peneliti dalam penilaian terhadap kinerja guru saat memberikan layanan dikelompokkan menjadi 4 tingkatan kualitas, yaitu : 1. Rendah = Kurang = Cukup = Baik = Tabel 3. Hasil skor kinerja guru dalam layanan Siklus II NO Peneliti Kolaborator Jumlah rata-rata Tahapan 1. Jumlah Total ,5 Rata-rata 53,5 Kualitas layanan (53,5) = baik 36 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
9 Gambar 4. Kinerja guru dalam memberikan layanan ,5 sikl Berdasarkan tabel diatas pelaksanaan kinerja guru dalam melaksanakan layanan bimbingan klasikal termasuk dalam kategori baik karena sudah menunjukkan peningkatan layanan pada beberapa aspek seperti menentukan layanan yang diberikan, kemampuan guru memberikan layanan, penguasaan guru pada materi yang diberikan, guru menumbuhkan keaktifan siswa untuk mengikuti layanan klasikal, membantu anak mengutarakan pendapat, guru sudah menjukan sikap empati terhadap siswa dalam mengulas kegiatan atau refleksi dan membuat kesimpulan dengan baik. 2. Hasil pengamatan aktivitas siswa Layanan bimbingan klasikal yang dilakukan oleh peneliti dalam penilaian terhadap aktivitas siswa saat siswa mengikuti jalannya pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 tingkatan kualitas, yaitu : 1. Rendah = Kurang = Cukup = Baik = ( total nilai keaktifan siswa) Tabel 4. Hasil skor keaktifan siswa dalam layanan Siklus II NO Tahapan Peneliti Kolaborator Jumlah rata-rata 1. Jumlah Total Rata-rata 35 Kualitas layanan (35) = baik Gambar 5. aktivitas siswa dalam layanan Siklus II % aktifitas siswa dalam layanan 37 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
10 Berdasarkan tabel diatas keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu layanan bimbingan klasikal termasuk dalam kategori baik karena mengalami peningkatan dalam beberapa aspek kesungguhan siswa dalam mengikuti layanan, kesungguhan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, pemahaman siswa dalam materi layanan yang diberikan, kelancaran mengutarakan pendapat. Siswa menjadi aktif dalam layanan, siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berkonsentrasi selama layanan, bersikap santun, mampu memberi tanggapan terhadap layanan, mampu mampu memberi solusi ketika layanan dan empati siswa terahadap permasalahan yang disampaikan guru pembimbing sudah baik. 3. Refleksi Pada siklus II ini telah dilaksanakan layanan bimbingan klasikal yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa oleh guru pembimbingnya. Pada awal hingga akhir kegiatan berjalan cukup lancar,. Peneliti melihat guru sudah seperti baik memberikan layanan memperhatikan pentingnya menguasai materi ketika akan melakukan layanan klasikal sehingga siswa bisa memahami materi yang disampaikan, guru menunjukkan sikap empati kepada siswa dan bisa membawa suasanan sehingga siswa aktif dan bersemangat dalam mengikuti layanan klasikal. Kualitas yang diperoleh dalam keaktifan siswa ketika layanan berlangsung sebesar 35 (baik), ini membuktikan bahwa kualitas pembelajaran dan keaktifan siswa SMP N 1 CEPIRING dapat ditingkat mmelalui layanan orientasi belajar yang diberikan secara klasikal. 4. Kondisi motivasi berprestasi siswa setelah siklus II Setelah siklus II dilaksanakan, untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa peneliti menyebar angket guna mengetahui hasil motivasi berbrestasi siswa apakah ada peningkatan motivasi berprestasi. a. Kriteria Rendah 1 24 b. Kriteria Kurang c. Kriteria Cukup d. Kriteria Baik e. Kriteria Amat Baik Gambar 6. Motivasi Siswa Pasca Siklus II 100% 80% 60% 40% 20% 0% 87% 38 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
11 Setelah melihat grafik diatas dapat di simpulkan bahwa motivasi berprestasi siswa setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi 87%. Hal ini sudah dapat diprediksi oleh peneliti ketika peneliti melihat antusias siswa saat mengikuti layanan klasikal siklus II. KESIMPULAN Sesuai dengan tujuan penelitian yang didasarkan pada hasil angket dan hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siklus I Berdasarkan hasil layanan yang diberikan pada siklus I menunjukkan kurangnya kinerja guru dan keaktifan siswa sehingga berpengaruh pada motivasi berprestasi siswa yang masih rendah yaitu 23,5. 2. Siklus II Berdasarkan hasil layanan yang diberikan pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada kinerja guru dan keaktifan siswa yaitu sebesar Pra dan pasca observasi layanan Dari hasil observasi kondisi awal motivasi berprestasi siswa mendapat hasil kurang baik, setelah dilakukan layanan siklus I kondisi motivasi berprestasi siswa meningkat dan mendapatkan hasil cukup, setelah layanan siklus II kondisi motivasi berprestasi siswa semakin meningkat menjadi baik. DAFTAR PUSTAKA A Sadirman Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Dewa Ketut Sukardi Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Djaali H Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Hamzah B Unno Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarata : Bumi Aksara. Iskandar Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Gaung Persada Press Kartini Karton Teori Kepribadian. Bandung : Alumni Ketut S Dewa Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta Mohammad Surya Teori-teori konseling. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia Suharsimi Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Syamsu Yusuf dan Achmad Juntika Nurihsan Landasan Bimbingan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 39 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Endang Sampurnawati (09220037) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi merupakan faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciPembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh
Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh Darmiaty SD Negeri 63 Banda Aceh Email: darmiaty@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciPENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Haris Safrudin (10220038-ST) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Dalam menjalani proses belajar
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok
Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Subardi (09220275) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI. Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah, untuk mengetahui hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
Lebih terperinciPembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo
Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciOleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009
Lebih terperinciOleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek
78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Endang Wahyuni
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL
Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL Uthiya Rahma Mardlatika 1, Sutarno 2, Rahmawan Hatmantrika
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong
Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Alasan menggunakan
Lebih terperinciPenerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat
Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A
PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A Ibnu Mubarak Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciKata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA Windri Suci Setiawati Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD
Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD Budi Ressanto (10320007) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciMajalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciMaulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciKata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang implementasi strategi pembelajaran langsung dengan media audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciPeningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo
Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN 2 MENDAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN
Artikel Skripsi EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH
Lebih terperinciABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1
Lebih terperinciModel Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V. Sulistiodiono
Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V Sulistiodiono Guru SDN 1 Ngembel Trenggalek Email: sdn-1-ngembel@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kurt Lewin karena lebih menitikberatkan dengan membuat angket
Lebih terperinciPenggunaan metode yang baik dan tepat dapat berpengaruh dalam proses dan pencapaian
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII B MELALUI METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI PADA MATERI KLASIFIKASI HEWAN DI SMP NEGERI 2 KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 Gangsar Tri Handini, Muhammad Joko
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,
Lebih terperinciVARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN
VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: LUTHFI NUR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI
PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI RENDRA ARI PRABOWO A 510 080 095 Penguji : Drs. Muhroji, M.Si
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik Khaerul Anam (0700) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TARI PUSPAWRESTI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TAMANBALI BANGLI TAHUN AJARAN 2015/2016 OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM: 201209014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Talun 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan Jumlah siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba Nurfadilah Kisman, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciHesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP MURNIYATI Guru SMP Negeri 3 Dumai mmurniyati7@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciOleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Materi Materi yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini adalah materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs. yaitu : memahami bentuk
Lebih terperinciSerambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK
Lebih terperinciPENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI GAMES COMPETITION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI GAMES COMPETITION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Eka jaya puta utama 1 Emusti rivasintha Yulita Dewi Purmintasari Arif Januardi Yulita.dewi46@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciOleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 14 ISSN 87-3557 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan dapat mempengaruhi pemahaman materi bimbingan belajar pada siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar
Jurnal PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Abstrak; Saat ini proses belajar mengajar pelajaran matematika
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA LKS MATERI LINGKARAN Endang Susilowati E-mail: end_degroovy@yahoo.co.id
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write
Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan penulis lakukan disini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
33 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V semester I MI Miftahul ulum II Melirang Kecamatan Bungah
Lebih terperinci