8 BAB III MATERI DAN METODE Peelitia tetag Pedugaa Keuggula Pejata Kambig Peraaka Ettawa Berdasarka Bobot Lahir da Bobot Sapih Cempe di Satua Kerja Sumberejo Kedal dilakuka di Satua Kerja Sumberejo Kedal. Peelitia ii dilaksaaka selama 12 miggu yag dimulai pada taggal 4 September 2014 sampai taggal 28 November 2014 di Satua Kerja Sumberejo, Kedal. 3.1. Materi Materi yag diguaka dalam peelitia ii adalah recordig data iduk (bula perkawia, taggal beraak da umur waktu beraak), pejata da aak. Data aak meliputi taggal lahir, taggal kelahira, jeis kelami, bobot lahir, bobot sapihdari tahu 2012 sampai tahu 2013yag ada di Satua Kerja Sumberejo Kedal. 3.2. Metode Metode yag diguaka dalam peelitia ii yaitu megguaka metode studi kasus dega observasi data di Satua Kerja Sumberejo Kedal. Data kemudia dievaluasi dega megguaka aalisis data.
9 3.3. Aalisis Data Fakta iformasi yag telah diperoleh kemudia diaalisis mejadi sebuah data yag dapat diguaka sebagai faktor koreksi dalam pedugaa keuggula pejata kambig PE. Aalisis data meliputi : a. Rumus Mea (μ): μ = Keteraga: i=1 xi. (Kuriato, 2012) μ x i : Rataa : Nilai bobot bada idividu ke-i yag diamati : Bayakya data yag diamati b. Ragam (σ 2 ): σ 2 = x2 ( 1 x ² ) (Kuriato, 2012) Keteraga: σ 2 : Ragam : Bayakya data yag diamati c. Simpaga baku (σ): Simpaga baku merupaka akar kuadrat dari ragam, σ = σ 2
10 d. Koefisie Keragama: KK = σ μ x 100%... (Kuriato, 2012) Keteraga: KK : Koefisie Keragama σ μ : Simpaga baku : Rataa bobot bada Kategori Keragama : < 5% : Keragama kecil 6%-14% : Keragama sedag 15% : Keragama besar e. Rumus Uji t Rumus Uji t utuk meguji sigifikasi rataa atara bobot lahir yata jata tipe kelahira tuggal dega betia tuggal, atara bobot lahir yata jata tipe kelahira kembar dua dega betia kembar dua, atara bobot lahir terkoreksi jata tipe kelahira tuggal dega betia tuggal, atara bobot lahir terkoreksi jata tipe kelahira kembar dua dega betia kembar dua. Rataa atara bobot sapih yata jata tipe kelahira tuggal dega betia tuggal, atara bobot sapih yata jata tipe kelahira kembar dua dega betia kembar dua, atara bobot sapih terkoreksi jata tipe kelahira tuggal dega betia tuggal, atara bobot sapih terkoreksi jata tipe kelahira kembar dua dega betia kembar dua meurut Shijo (1990), adalah :
11 X 1i ² 1 s e= Keteraga: s e i=1 X 1i 1 :Stadar eror x 1 :Sifat 1 x 2 : Sifat 2 1 : Bayakya data sifat 1 2 : Bayakya data sifat 2 i=1 1 2 i=1 ² + X 2i ² 1 + 2 2 i=1 X 2i ² 1 1 + 1 2 f. Stadarisasi Bobot Lahir da Bobot Sapih Rumus bobot lahir terkoreksi meurut Warwick et al. (1995) adalah sebagai berikut : BLT = BL x FKUI x FKJK x FKTK Keteraga : BLT BL FKUI FKJK FKTK : Bobot lahir terkoreksi : Bobot lahir aak aak pejata yag sedag diuji : Faktor koreksi umur iduk : Faktor koreksi jeis kelami : Faktor koreksi tipe kelahira Meurut Hardjosubroto (1994) utuk aak aak kambig yag memiliki bobot sapih lebih dari 90 hari, dapat distadarisasika ke bobot bada umur 90 hari dega rumus : BS 90 hari = ( BL + BS saat ditimbag BL umur saat ditimbag x90) Keteraga : BS 90 hari : Bobot sapih umur 90 hari
12 BL BS : Bobot lahir : Bobot sapih Rumus bobot sapih terkoreksi adalah: BST = BS 90 hari x FKUI x FKJK x FKTK Keteraga : BS T : Bobot sapih terkoreksi FKUI : Faktor koreksi umur iduk FKJK : Faktor koreksi jeis kelami FKTK : Faktor koreksi tipe kelahira Stadarisasi bobot bada bedasarka rumus diatas diguaka faktor koreksi yag ada pada Tabel 1., Tabel 2. da Tabel 3. (Hardjosubroto, 1994) : Tabel 1. Faktor Koreksi Tipe Kelahira Tipe Kelahira Pemeliharaa Faktor Koreksi Kembar Kembar 1,15 Kembar Tuggal 1,10 Tuggal Tuggal 1,00 Tabel 2. Faktor Koreksi Umur Iduk Umur Iduk (Tahu) Faktor Koreksi 1 tahu 1,21 2 tahu 1,10 3 tahu 1,05 4 tahu 1,03 5 tahu 1,00 6 tahu 1,02 7 tahu 1,05 8 tahu 1,06 9 tahu atau lebih 1,15
13 Tabel 3. Faktor Koreksi Jeis Kelami Jeis Kelami Faktor koreksi Jata 1,00 Betia 1,07 g. Pedugaa Keuggula Pejata Nilai Pemuliaa pejata diduga berdasarka peampila aak, dihitug dega rumus : EBV = 0,5h 2 1+ 1 t (P i - P p ) Keteraga : EBV : Dugaa ilai pemuliaa (Estimated Breedig Value) : Jumlah aak pejata yag sedag diuji h 2 : Heritabilitas sifat t : Itraclass correlatio, besarya = 0,25 h 2 P i P p : Rataa produksi dari aak - aak pejata yag sedag diuji : Rataa produksi dari terak - terak pembadig (aak-aak pejata laiya yag bereproduksi pada tempat da waktu yag sama). Tabel 4. Nilai Heritabilitas Sifat Heritablitas (h 2) Berat Lahir 0,54 Berat Sapih 0,35 Sumber : Hasa (2014) Agka pewarisa sifat pada umumya dikataka redah bila ilaiya berkisar atara 0 sampai 0,1, sedag atau itermedia bila ilaiya 0,1 sampai 0,3 da tiggi bila melebihi 0,3 (Hardjosubroto, 1994).
14 h. Rumus Korelasi Perigkat Spearma Korelasi Perigkat Spearma (Spearma s rak correlatio) diguaka utuk megetahui sigifikasi perigkat keuggula pejata berdasarka bobot aak waktu lahir da waktu sapih, diuji dega rumus Korelasi Perigkat Spearma (Siegel, 1994). r s = 1 Keteraga : 6 di2 ( 2 1) d i 2 r s : Korelasi Perigkat Sperma : Kuadrat perbedaa perigkat pasaga data ke i : Jumlah pasag data Besarya r s diuji utuk megetahui yata atau tidakya korelasi tersebut dega uji t : t h = r s 2 1 r s Keteraga : t h r s : t hitug : Korelasi Perigkat Sperma : Jumlah pasag data Hipotesis Peelitia: Bila t-hitug < t- tabel maka tidak berbeda yata atara pedugaa EBV pejata berdasarka bobot lahir da EBV pejata berdasarka bobot sapih cempe.
Bila t- hitug > t- tabel maka berbeda yata atara pedugaa EBVpejata berdasarka bobot lahir da EBV pejata berdasarka bobot sapih cempe. 15