Zacky Faisal Haq 1), Sulastri 2), dan Idalina Harris 2) ABSTRACT

Transkripsi

1 SELEKSI BERKORELASI PADA PERTUMBUHAN PRASAPIH DAN PASCASAPIH KAMBING PERANAKAN ETAWAH KELOMPOK TERNAK MARGARINI VI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN Zacky Faisal Haq 1), Sulastri ), da Idalia Harris ) ABSTRACT Selectio o growth pre weaig additio ca improve the growth of livestock post weaig cocered ca boost growth. Post weaig growth due to selectio o growth pre weaig expressed as a correlated respose to selectio caused by a geetic correlatio betwee the ature of the growth. The aim of this study to determie the geetic correlatio betwee growth pre weaig ad post weaig Peraaka Etawah goats (PE) i the village Sugailagka, District Gedogtataa, Pesawara District, Lampug Provice. Research coducted the survey methods ad explore secodary data is a record growth of 40 breedig goats ad 40 tai female kids, regardless of the delivery period, the Group Livestock Margarii VI. Data recordig are used to calculate the corrected weaig weight ad the etire year. Paret group the used to calculate growth pre weaig ad post weaig paret. Records used to calculate kidd ad the etire year corrected weaig weight, the used to calculate growth pre weaig ad post weaig kids. Data growth pre weaig ad post weaig paret ad kidds is used to estimate the heritability of growth pre ad post weaig. Geetic correlatios betwee growth pre ad post weaig aalyzed with regressio methods to paret kidds. Results of this study showed that the estimated geetic correlatio betwee growth pre ad post weaig of ± thus icluded i the category of high positive. Key words: Selectio, Pre-Weaig, Post Weaig, Peraaka Etawah 1) Mahasiswa Jurusa Peteraka, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug ) Dose Jurusa Peteraka, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug PENDAHULUAN Kambig merupaka terak serba gua yag berpotesi sebagai peghasil dagig, susu, da kulit (Djajaegara da Miiswati, 003). Desa Sugai Lagka, Kecamata Gedog Tataa, Kabupate Pesawara, Provisi Lampug merupaka wilayah perdesaa yag sebagia besar masyarakatya memelihara kambig Peraaka Etawah (PE) sebagai usaha sambila. Populasi kambig yag ada di Kabupate Pesawara mecapai ekor (Dias Peteraka Provisi Lampug, 011). Kambig tersebut dikembag biakka sebagai peghasil dagig dega baha paka utama berupa dau agka, dau gamal, rumput lapag, da kulit buah kakao. Peigkata performa geerasi keturuaya dapat dilakuka melalui seleksi pada pertumbuha prasapih, karea selai dapat meigkatka pertumbuha prasapih geerasi sekaligus dapat meigkatka pertumbuha pascasapih keturuaya. Peigkata pertumbuha pascasapih akibat seleksi pada pertumbuha prasapih diyataka sebagai respo seleksi berkorelasi yag disebabka oleh adaya korelasi geetik atara kedua sifat pertumbuha. Seleksi pada kambig PE di lokasi peelitia lebih tepat dilakuka berdasarka pertumbuha prasapih da pascasapih. Seleksi tersebut dilakuka agar kambig PE tersebut mampu meghasilka geerasi keturua dega pertumbuha yag cepat. Keragama geetik da peotipik pertumbuha prasapih da pascasapih kambig PE di lokasi peelitia diduga cukup tiggi karea bervariasiya mutu geetik performa tersebut akibat tidak adaya seleksi. Hal tersebut megakibatka redahya ilai heritabilitas pertumbuha prasapih maupu pascasapih. 10

2 Heritabilitas performa pertumbuha prasapih da pascasapih yag redah megakibatka redahya ilai korelasi geetik kedua sifat tersebut karea faktorfaktor yag memegaruhi heritabilitas sama dega pada korelasi geetik. Nilai heritabilitas masig-masig sifat yag redah, ilai korelasi geetik kedua sifat yag redah, keragama peotipik pada kedua sifat yag tiggi megakibatka respo seleksi da respo seleksi berkorelasi redah. Hal tersebut megakibatka redahya peigkata rata-rata performa pertumbuha prasapih da pascasapih geerasi keturuaya. BAHAN DAN METODE Baha peelitia yag diguaka terdiri dari catata pertumbuha 40 ekor iduk kambig PE da 40 ekor aakya yag betia. 1. Catata iduk Catata iduk yag diguaka terdiri dari catata umur tetua betia dari iduk, umur sapih iduk, bobot satu tahu iduk, bobot satu tahu kambig betia dalam populasi, rata-rata bobot sapih cempe betia dalam populasi iduk, bobot sapih cempe betia dalam populasi.. Catata aak Catata aak masig-masig iduk yag diguaka terdiri dari catata bobot lahir, umur iduk dari aak, umur sapih aak, bobot setahua aak, bobot setahua kambig betia dalam populasi aak, ratarata bobot sapih cempe betia dalam populasi aak. Metode Peelitia dilaksaaka dega metode survey. Survei dilakuka dega meelusuri data sekuder. Data sekuder yag digua ka adalah catata pertumbuha 40 ekor iduk kambig PE da 40 ekor aakya yag betia, tapa memperhatika periode kelahira. Catata iduk diguaka utuk meghitug bobot sapih da bobot setahua kelompok iduk selajutya diguaka utuk meghitug pertumbuha prasapih da pascasapih iduk. Sedagka catata aak diguaka utuk meghitug bobot sapih da bobot setahua, selajutya diguaka utuk meghitug pertumbuha prasapis da pascasapih aak. A. Peubah yag diamati Peubah yag aka diamati pada peelitia ii meliputi: 1. Iduk Peubah yag diamati pada kelompok iduk meliputi: bobot lahir, umur tetua betia dari iduk, umur sapih iduk, ratarata bobot sapih cempe betia dalam populasi iduk, rata-rata bobot sapih cempe betia dalam populasi, bobot setahua iduk, da bobot setahua kambig betia dalam populasi iduk.. Aak Peubah yag diamati pada kelompok aak meliputi: bobot lahir, umur iduk dari aak, umur sapih aak, rata-rata bobot sapih cempe betia dalam populasi aak, rata-rata bobot sapih cempe betia dalam populasi aak, bobot setahua aak, da bobot setahua kambig jata dalam populasi aak. B. Aalisis Data 1. Data sifat-sifat pertumbuha Data-data sifat pertumbuha yag diperoleh dari kelompok iduk da aak diguaka utuk memperoleh bobot lahir, bobot sapih, da bobot setahua dega rumus seperti yag direkomedasika oleh Hardjosubroto (1994) sebagai berikut: Rumus BSt = ((BLN+(BSN BLN)/(Umur sapih) 10) x FKJK BS X FKUI BST = bobot sapih (kg) BLN = bobot lahir yata (kg) BSN = bobot sapih yata (kg) FKJKBS = faktor koreksi jeis kelami utuk bobot sapih (kg) FKUI = faktor koreksi umur iduk BYT = ((Bst + (BYN-BST) X FKJK)) BYT = bobot setahua (yearlig) BST = bobot sapih BYN = bobot setahua yata FKJK = faktor koreksi jeis kelami 11

3 PSBS = ((BST-BobotLahir) / 45)) PSbS = pertumbuha sebelum sapih BST = bobot sapih BLT = bobot lahir PSTS = ((BYT-BST)/45) PStS = pertumbuha setelah sapih BST = bobot sapih BYT = bobot setahua (yearlig) Faktor koreksi umur iduk (FKUI) megguaka faktor koreksi sesuai rekomedasi Hardjosubroto (1994) pada Tabel 1. Tabel 1. Faktor Koreksi Umur Iduk Kambig Saat Melahirka. Umu Iduk Saat Faktor Koreksi Umur Melahirka (Tahu) Iduk (FKUI) 1 1,1 1,10 3 1,05 4 1,03 5 1,00 6 1,0 7 1,05 8 1,06 9 1,15 Sumber : (Hardjosubroto, 1994) Faktor koreksi tipe kelahira da tipe pemeliharaa megguaka faktor sesuai rekomedasi (Hardjosubroto, 1994) pada Tabel. Tabel. Faktor koreksi koreksi utuk tipe kelahirada pemeliharaa. Tipe Kelahira Tipe Pemeliharaa Faktor Koreksi Kembar Kembar 1,15 Kembar Tuggal 1,1 Tuggal Tuggal 1 Sumber : (Hardjosubroto, 1994). Estimasi heritabilitas Data pertumbuha prasapih (PSbS) da pertumbuha setelah sapih (PStS) iduk da aak selajutya diguaka utuk estimasi heritabilitas pertumbuha prasapih da heritabilitas pertumbuha pascasapih. Heritabilias pertumbuha prasapih da heritabilitas pascasapih diestimasi dega metode regresi aak terhadap iduk sesuai rekomedasi (Becker, 199). Faktor koreksi utuk prasapih pada iduk ( Xi ) Xi= Faktor koreksi utuk prasapih pada aak ( Yi ) Yi= Faktor koreksi utuk pascasapih pada iduk ( X ) X = Faktor koreksi utuk pascasapih pada aak ( Y ) Y = SSx = X - FK utuk X SSy = Y - FK utuk Y (ΣΣX)(ΣY SSCPxy= ΣXY- σ x = (SSx)/(-1) σ y = (SSy)/(-1) Covxy =(SSCPxy)/(-1) bxy = (Covxy)/( σ x ) Rumus estimasi heritabilitas: h = (bxy) Meghitug salah baku heritabilitas SSCP xy SS y - SS Sb = x - SE bop = Sb SSx SE heritabilitas= (SE bop) 3. Estimasi korelasi geetik Rumus korelasi geetik (r g ) adalah sebagai berikut: r g = Salah baku korelasi geetikadalah : SE (r g ) = Var (rg) Korelasi geetik atara pertumbuha prasapih da pascasapih kambig PE diaalisis dega metode regresi aak 1

4 terhadap iduk sesuai rekomedasi (Becker, 199) sebagai berikut: r g r g = korelasi geetik CovX 1Y = peragam pertumbuha prasapih pada iduk da pertumbuha pascasapih pada aak Cov X Y 1 = peragam pertumbuhapascasapih pada iduk da pertumbuha prasapih pada aak Cov X 1Y 1= peragam pertumbuha prasapih pada iduk da pertumbuha pascasapih pada aak Cov X Y = peragam pertumbuha pascasapih pada iduk da pertumbuha prasapih pada aak Salah baku korelasi geetik dihitug dega rumus: SE (r g ) = 1- rg ( SE(h1 )(SE(h ) (h 1 )(h ) SE (r g) = salah baku korelasi geetik SE (h 1 ) = salah baku heritabilitas pertumbuha pra sapih SE (h ) = salah baku heritabilitas pertumbuha pasca sapih h 1 = heritabilitas pertumbuha pra sapih h = heritabilitas pertumbuha pasc sapih HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuha Prasapih da Pascasapih Rata-rata pertumbuha prasapih da pascasapih kelompok iduk da aak yag diguaka utuk estimasi parameter geetik kambig PE dalam peelitia ii terdapat pada Tabel 3 Tabel 3. Rata-rata Pertumbuha Bobot Tubuh Haria Prasapih da Pascasapih Kelompok Aak da Iduk. Kelompok PBT (kg/hari/ekor) Prasapih Pascasapih Iduk 0,14 0,11 Aak 0,15 0,1 Rata-rata pertumbuha prasapih kelompok aak lebih tiggi daripada kelompok iduk. Hal tersebut disebabka oleh seleksi yag dilakuka peterak dega memilih betia yag memiliki pertumbuha tiggi sebagai iduk. Seleksi tersebut dilakuka secara sederhaa saja yaki tapa memperhatika parameter geetik da itesitas seleksi tetapi sudah mampu meghasilka peigkata pertumbuha prasapih keturuaya. Rata-rata pertumbuha prasapih cempe hasil peelitia ii sesuai dega yag dilaporka oleh Sulastri da Qistho (007) yaitu ratarata pertumbuha prasapih kambig PE sebesar 0,17 ± 0,09 kg. Hasil peeltia yag sesuai tersebut diduga karea pertumbuha prasapih tidak dipegaruhi oleh perbedaa produksi susu iduk pada kambig, aka tetapi dipegaruhi oleh jumlah pemberia susu itu sediri. Rata-rata pertumbuha pascasapih kelompok iduk maupu aak masigmasig lebih redah daripada prasapih, karea pertumbuha tersebut sudah tidak dipegaruhi oleh faktor materal melalui pemberia susu yag merupaka utrisi berprotei tiggi. Rata-rata pertumbuha pascasapih pada peelitia ii lebih tiggi daripada rata-rata pertumbuha pascasapih kambig PE yag dilaporka oleh Sulastri da Qistho (007) yaitu 0,05 ± 0,08 kg. Hal ii diduga pola pemeliharaa yag berbeda, pada peelitia Sulastri da Qistho (007) kambig dipelihara secara sederhaa yaitu tidak diberi kosetrat dalam paka da kebutuha vitami laiya; sedagka pada peelitia ii kambig diberi tambaha kosetrat dalam paka da kebutuha vitami laiya. Pertumbuha pascasapih merupaka peigkata bobot bada terak setelah sapih sampai berumur satu tahu yag merupaka hasil ekspresi potesi geetikya sediri da iteraksiya dega faktor ligkuga. Faktor ligkuga tersebut atara lai terdiri dari kualitas da kuatitas paka yag dikosumsiya. Edey (1983) meyataka bahwa faktor-faktor yag memegaruhi pertumbuha pascasapih meliputi utrisi, jeis kelami terak, geetik, umur, bobot sapih, da ligkuga Estimasi Heritabilitas Estimasi heritabilitas pertumbuha prasapih da pascasapih diguaka utuk meghitug salah baku korelasi geetik pertumbuha prasapih da pasca- sapih. Berdasarka data pada rekordig milik kelompok terak Margarii VI, Desa Sugai Lagka Kecamata Gedog Tataa, Kabupate Pesawara, heritabilitas sifat- 13

5 sifat pertumbuha kambig PE dapat diestimasi dega metode regresi idukaak (dams-offsprigs regressio). Hasil estimasi heritabilitas (h ), ratarata da salah baku sifat-sifat per- tumbuha kambig PE yag meliputi estimasi heritabilitas prasapih da pascasapih kelompok aak da iduk disajika pada Tabel 4. Tabel 4. Estimasi Nilai Rata-rata serta Heritabilitas da Salah Bakuya Keteraga Prasapih Pascasapih Aak Iduk Aak Iduk Rata-rata PBT/ekor/hr 0,15 0,14 0,1 0,11 h 0,5 0,4 SE 0,44 0,10 Estimasi heritabilitas pertumbuha prasapih da pascasapih yag diestimasi dega metode regresi iduk aak termasuk dalam kategori tiggi. Hal tersebut meujukka bahwa terdapat korelasi yag tiggi atara ragam geetik aditif da feotip sehigga seleksi idividu berdasarka sifat-sifat tersebut sagat efektif dilakuka utuk meigkatka kemajua geetik yag cepat (Lasley, 1978). Nilai heritabilitas termasuk dalam kategori tiggi bila besarya lebih dari 0,30 (Hardjosubroto, 1994). Sifat-sifat produksi seperti bobot sapih, bobot umur 1 tahu, serta pertumbuha prasapih da pascasapih dapat mecapai ilai heritabilitas tiggi karea sifat tersebut dapat di- pegaruhi oleh faktor geetik dalam proporsi lebih bayak daripada faktor ogeetik. Nilai heritabilitas pertumbuha prasapih kambig PE hasil peelitia sesuai dega hasil peelitia Kihe (199) di Balai Pembibita Terak da Hijaua Makaa Terak Sigosari, Jawa Timur dega metode regresi Iduk-aak yaitu 0,58 da Sulastri, dkk. (00) di Uit Pelaksaa Tekis Terak Sigosari, Malag, Jawa Timur sebesar 0,55 ± 0,34. Heritabilitas pertumbuha pascasapih hasil peelitia ii juga termasuk dalam kategori tiggi. Tiggiya ilai heritabilitas ii berarti bahwa pertumbuha prasapih da pascasapih kambig PE lebih bayak dipegaruhi oleh faktor geetik idukya. Jadi, seleksi idividu merupaka metode yag palig tepat utuk meigkatka performa pertumbuha prasapih da pascasapih. Heritabilitas adalah bagia dari keragama peotipik yag disebabka oleh faktor geetik. Keragama performa pertumbuha da ilai heritabilitas yag tiggi dalam populasi merupaka kodisi yag megutugka utuk melakuka seleksi idividu. Seleksi idividu aka meghasilka geerasi keturua dega rata-rata performa pertumbuha yag lebih tiggi dari- pada geerasi tetuaya (Warwick, dkk.,1990). Keterlibata pegaruh peragam materal megakibatka tiggiya ilai estimasi heritabilitas. Berbagai metode estimasi parameter geetik sebearya berupaya meghitug keragama geetik aditif dega meyigkirka keragama geetik buka aditif sehigga bila dalam estimasi terlibat bayak keragama buka aditif aka memperbesar estimasi (Warwick, dkk., 1990). Seleksi di lokasi peelitia dilakuka terhadap bobot prasapih sehigga hal tersebut merupaka lagkah yag tepat. Masig-masig ilai heritabilitas hasil peelitia ii memiliki salah baku yag redah (Tabel 5). Hal tersebut meujukka bahwa heritabilitas tersebut memiliki bias yag redah sehigga dapat diadalka apabila diguaka sebagai dasar utuk melaksaaka seleksi. Heritabilitas dega salah baku yag redah meujukka adaya bias yag redah sehigga hasil estimasi lebih adal utuk diguaka dalam perhituga (Becker, 199). Redahya salah baku tersebut disebabka oleh redahya faktor ogeetik yag terlibat dalam perhituga estimasi karea sebelum diestimasi dilakuka koreksi terhadap beberapa faktor. Faktor koreksi yag diguaka meliputi umur iduk, jeis kelami, da tipe kelahira. Oleh karea itu, sifat-sifat produksi efektif utuk ditigkatka melalui seleksi idividu sedagka sifat-sifat reproduksi lebih efektif apabila ditigkatka melalui perbaika faktor ogeetik (Hardjosubroto, 1994). B. Estimasi Korelasi Geetik Estimasi korelasi geetik atara pertumbuha prasapih dega pertumbuha pascasapih pada kambig PE disajika pada Tabel 5. 14

6 Tabel 5. Estimasi korelasi Geetik Atar- Sifat Pertumbuha da Salah Bakuya. No Kriteria Jumlah Nilai 1 Cov x1y1 0,803 Cov x1y 0, Cov xy1 0,638 4 Cov xy 0, Rg 0, SE 0,0007 Nilai Estimasi korelasi geetik atara pertumbuha prasapih da pascasapih yag diestimasi dega metode regresi iduk aak termasuk dalam kategori positif tiggi. Nilai korelasi geetik termasuk dalam kategori tiggi apabila berada pada kisara 0,5 sampai 1,00 (Warwick, dkk., 1990). Tiggiya ilai tersebut meujukka bahwa tiggi redahya pertumbuha pascasapih dapat diprediksi berdasarka pertumbuha prasapih. Korelasi geetik tersebut terjadi karea adaya ge yag sama yag megatur dua sifat secara bersamaa. Estimasi korelasi geetik yag tiggi dalam hal ii diduga karea adaya pegaruh peragam materal dalam estimasi da hubuga timbal balik. Korelasi berarti hubuga timbal balik atau asosiasi, yaitu salig bergatug- ya dua variabel, amu tidak berarti adaya hubuga sebab akibat atara dua variabel tersebut (Astuti, 1984). Nilai korelasi geetik atara pertumbuha prasapih da pascasapih pada peelitia ii sesuai dega hasil peelitia Sulastri, dkk. (00) pada populasi kambig PE di Uit Pelaksaa Tekis Terak Sigosari, Malag, Jawa Timur yaitu sebesar 0,53 ± 0,4. Hasil peelitia ii memiliki salah baku yag redah, sehigga ilai korelasi geetikya dapat diadalka apabila diguaka dalam perhituga, hal ii sesuai dega pedapat Warwick, dkk. (1990) bahwa salah baku yag redah pada ilai parameter geetik termasuk korelasi geetik meujukka keteradala ilai korelasi geetik tersebut apabila diguaka dalam perhituga. KESIMPULAN Rata-rata pertumbuha bobot bada pascasapih iduk da aak kambig PE yaitu (0,11 da 0,1 kg/ekor/hari) lebih redah dari pada prasapih (0,14 da 0,15 kg/ekor/hari). Nilai estimasi heritabilitas pascasapih (0,44 ± 0,10) lebih redah daripada prasapih (0,5 ± 0,4). Namu keduaya termasuk kategori tiggi. Nilai estimasi korelasi geetik 0,996 ± 0,0007 da termasuk kategori tiggi. DAFTAR PUSTAKA Astuti, M Spesifikasi Tekis Bibit Terak Sapi Bali, Sapi Ogol da Sapi Madura. Fakultas Peteraka, Uiversitas Gajah Mada, Yogyakarta Becker, W.A Maual of Quatitative Geetics. 5 th editio. Academic Eterprises. Pullma. USA Beyleto, V. Y., Sumadi, da T. Hartatik Estimasi parameter geetik sifat pertumbuha kambig Boerawa di Kabupate Taggamus, Provisi Lampug. Buleti Peteraka Vol. 34(3): , Oktober 010. Halama Dias Peteraka Statistik Peteraka. Dias Peteraka Provisi Lampug. Djajaegara, A. da A. Miiswati Pegembaga usaha kambig dalam koteks sosial-budaya masyarakat. Lapora Hasil Peelitia. Loka Peelitia Kambig Potog-Sei Putih Edey, T. N Tropical Sheep ad Goat Productio. Australia Uiversities Iteratioal Developmet Program (AUIDP). Caberra Hardjosubroto, W Aplikasi Pemuliabiaka Terak di Lapaga. Grasido. Jakarta Karokaro, S., H.W. Shwu-Eg, ad M. Agus The export potetial for North Sumatera s small rumiats. Pros. Semiar Sehari Strategi da Komuikasi Hasil Peelitia Peteraka. Meda 31 Jauari Sub Balitak Sei Putih da SR-CRSP Kihe, J. N Aalisis potesi geetik sifat-sifat pertumbuha terak kambig peraaka etawah saat lahir sampai sapih du Uit Pembibita Terak da Hijaua Makaa Terak (UPT-HMT) Batu, Malag. Tesis. Program Pascasarjaa, Uiversitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lasley, J.F Geetics of Livestock Improvemet. 3 th editio. Precetice 15

7 Hall, Ic. Eglewood Cliffs, New Jersey. Oktora, R., A. Dakhla, da Sulastri Estimasi Parameter Geetik Sifat-sifat Pertumbuha Kambig Boerawa di Desa Campag, Kecamata Gistig, Kabupate Taggamus. Kumpula Abstrak Jurusa Produksi Terak Uiversitas Lampug. Rusfrida Mafaat heritabilitas dalam pemuliaa terak. Uiversitas Adalas. Diakses Jui 01 Sulastri da A. Qistho Nilai pemuliaa sifat-sifat pertumbuha kambig saburai fillial 1 sampai dega grade 4 pada tahapa Gradig Up Kambig Peraaka Etawah Betia oleh Pejata Boer. Lapora Peelitia. Lembaga Peelitia Uiversitas Lampug. Badar Lampug. Sulastri da W. Hardjosubroto. 00. Estimasi Parameter Geetik Sifat- Sifat Pertumbuha Kambig Peraaka Etawah di Uit Pelaksaa Tekis Terak Sigosari, Malag, Jawa Timur. Agrosais. Berkala peelitia Ilmu-ilmu Pertaia Uiversitas Gadjah Mada. Volume 15 (3), September 00 Sulastri 001. Estimasi Parameter Geetik Sifat-sifat Pertumbuha da Hubuga Atara Sifat-sifat Kualitatif Dega Kuatitatif Pada Kambig Peraaka Etawah di Uit Pelaksaa Tekis Terak Sigosari, Malag, Jawa Timur. Tesis. Program Pascasarjaa, Uiversitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Warwick, E. J., da W. Hardjosubroto Pemuliaa Terak. Gadjah Mada Uiversity Press, Yogyakarta. 16