BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian

Hubungan Antara Cara Atasan Memimpin dengan Kinerja Bawahan Pada PT. Pelita Air Service

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

Selamat Mengerjakan,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk.

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN

Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Angkatan Adapun pembagian sampel dihitung sebagai berikut:

Bab 3 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

Reliability Scale: Reliability Analysis

BAB 3 METODE PENELITIAN

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PT PANATRADE CARAKA, JAKARTA

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR KUESIONER. Pernyataan yang ada dalam rangka penyusunan skripsi ini hanya semata-mata

1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju DAYA TAHAN. Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju KUALITAS YANG DIPERSEPSIKAN. Sangat. Tidak.

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

KUESIONER PENELITIAN. Terhadap Pengembangan Karir Individu pada PT. PRUDENTIAL, Jalan Adam Malik. 2. Jenis Kelamin : Laki - laki Wanita.

Selamat mengerjakan!!!

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin :

80 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

PENGARUH ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN

Lampiran 1. Hasil expert judgement validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Harapan dan Persepsi Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode

LAMPIRAN. F 8 Mendefinisikan masalah Mengetahui dan memahami masalah UF 26 F 14 F 20 F 2 UF 9

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI

METODE PENELITIAN. Stres kerja adalah suatu respon adaptif yang merupakan konsekwensi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

BAB III METODE PENELITIAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN INSTRUMEN. Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

KUESIONER PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV ANALISIS PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK SISWA MA DARUSSALAM KEMIRI SUBAH BATANG

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah Cara Atasan Memimpin dengan Kinerja Bawahan. Penggunaan definisi operasional (indicator empiric) untuk mengukur konsep, dipakai untuk menjawab permasalahan-permasalahan penelitian. Untuk mengukur suatu konsep, maka harus diukur adalah makna atau konsepsi dari konsep tersebut, yang harus diungkap lewat definisi yang jelas. Adapun definisi operasional dari setiap variabel adalah : a) Kinerja : Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Kinerja merupakan salah satu indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu instansi atau perusahaan (Sudayat, 2009, h.2). 1

b) Cara Atasan Memimpin : Kouzes dan Posner (2007) meneliti dan mengembangkan lima perilaku kepemimpinan yang didasarkan pada karakteristik kepemimpinan yang dapar dikembangkan dan dilatih. Kelima dimensi diidentifikasi dari data adalah sebagai berikut : 1. Challenging The Process : pemimpin berfokus dalam mencari dan menerima tantangan, mengenali dan mendukung ide-ide inovatif, bereksperimen dengan sistem yang baru dan berani mengambil resiko untuk membawa perubahan. 2. Inspiring The Vision : kemampuan seorang pemimpin untuk membayangkan masa depan dan dengan jelas mengartikulasikan visi kepada orang lain, sehingga mendapatkan dukungan dari bawahannya dan kepercayaan dalam visi. 3. Enabling Others to Act : meliputi konsep-konsep seperti kerjasama tim, kepercayaan, keyakinan dan pemberdayaan. 4. Modelling The Way : pentingnya pemimpin menjadi suatu teladan bagi para bawahannya dan pemimpin bersedia bertindak atas keyakinannya, bukan hanya berbicara mengenai dirinya saja. 5. Encouranging the Heart : meliputi tindakan kecil atau besar oleh seorang pemimpin yang mendorong dan mendukung para bawahannya serta membantu tim merayakan kemenangan. Hal ini merupakan ekspresi perasaan yang tulus. 3.1.2 Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Menurut Nisfiannoor (2009) hipotesis H 1 terdiri dari dua bentuk, yaitu hipotesis tidak berarah 2

(nondirectional hypothesis) dan hipotesis berarah (directional hypothesis). Namun, dalam analisis penelitian ini dengan menggunakan SPSS, peneliti menggunakan hipotesis tidak berarah dengan menggunakan two-tailed. Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari lima hipotesis, yaitu: 1. H 0 : Tidak Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Modelling The Way dengan Kinerja bawahan. H 1 : Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Modelling The Way dengan Kinerja bawahan. 2. H 0 : Tidak Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Inspiring a Shared Vision dengan Kinerja bawahan. H 1 : Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Inspiring a Shared Vision dengan Kinerja bawahan. 3. H 0 : Tidak Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Challenge the Process dengan Kinerja kerja bawahan. H 1 : Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Challenge the Process dengan Kinerja kerja bawahan. 4. H 0 : Tidak Ada korelasi antara Cara Atasan memimpin Enable Others to Act dengan Kinerja bawahan. H 1 : Ada korelasi antara Cara Atasan memimpin Enable Others to Act dengan Kinerja bawahan. 5. H 0 : Tidak Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Encourange the Heart dengan Kinerja bawahan. H 1 : Ada korelasi antara Cara Atasan Memimpin Encourange the Heart dengan Kinerja bawahan. 3

3.2 Responden Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian A. Populasi Populasi target adalah sekelompok orang yang mempunyai pengetahuan dan pandangan serta mampu memberikan tanggapan terhadap isi survei. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan satuan/individu individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Pengestu, 1998). Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan setingkat manajer/supervisor (orang-orang yang memiliki beberapa bawahan) pada PT. PAS. B. Sampel Sampel adalah sebagian data yang diambil dari suatu populasi. Statistik yang dihitung berdasarkan sampel besar (> 30 sampel) akan lebih tepat daripada yang dihitung dari sampel kecil (< 30 sampel). Bila sampel yang diambil jumlahnya kecil maka besar kemungkinan akan diperoleh sampel yang tidak representatif dibandingkan dengan sampel yang diambil dalam jumlah besar. Sampel yang tidak representatif mengandung pengertian sampel tersebut tidak dapat dipercaya. Sampel yang tidak terpercaya dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat (Nisfiannoor, 2009). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya (Istijanto, 2006 dalam Edi, 2011). Penentuan sampel dengan metode purposive sampling tersebut dilakukan pada 40 orang pimpinan dengan rentang usia antar 30-60 tahun setingkat manajer PT. PAS bagian Human Resources & GA Affair. 4

3.2.2 Teknik Sampling Teknik sampling terdiri dari pengambilan sampel secara tidak acak dan acak. Pengambilan sampel secara tidak acak disebut juga sebagai non-random sampling atau non-probability sampling (Mustafa, 2000). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan secara tidak acak atau non-probability sampling. 3.3 Desain Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai cara atasan memipin terhadap kinerja bawahannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara: a) Wawancara kepada pihak-pihak terkait. Wawancara ini dilakukan dengan cara bertanya atau berkomunikasi secara langsung dengan responden, maupun pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini dengan tidak terstruktur atau bebas. b) Memberikan kuesioner kepada pihak yang bersangkutan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan Cara Atasan Memimpin. c) Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada pihak yang bersangkutan. Jawaban atas daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dibuat dengan menggunakan skala likert (likert scale), yaitu dengan rentang 1 sampai dengan 5 yang terdiri dari pernyataan yang favourable (mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). Tanggapan yang paling positif (sangat sering) diberi nilai paling tinggi dan tanggapan paling negatif (sangat jarang sekali) diberi nilai paling rendah (Fuad Mas ud, 2004). 5

Tabel 3.1 Tabel Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden Alternatif Jawaban Bobot Nilai Sangat Sering Dilakukan 5 Lebih Banyak Dilakukan 4 Lebih Banyak Tidak Dilakukan 3 Pernah satu atau dua kali Dilakukan 2 Sangat Jarang Dilakukan 1 Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Untuk item unfavorable pemberian skor dibalik (awal : 1-5, menjadi 5-1). Selain itu pada setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median). 3.4 Pengujian Terhadap Alat Ukur Penelitian Dalam penelitian, peneliti menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur cara atasan memimpin pada atasan setingkat manajer dan supervisor PT. Pelita Air Service. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2009, dalam Ismail 2012). Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yang merupakan skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono 2009, dalam Ismail 2012). Peneliti mengembangkan alat ukur kepemimpinan adaptasi menurut Kouzes & Posner (2007) dan untuk mengukur kinerja karyawan, peneliti menggunakan performance appraisal (PA) yang didapatkan dari data perusahaan. 6

3.4.1 Alat Ukur Cara Atasan Memimpin dan Alat Ukur Kinerja Bawahan Untuk mengukur cara atasan memimpin, peneliti mengembangkan alat ukur kuesioner kepemimpinan dari adaptasi Kouzes & Posner. Kuesioner ini terdiri dari lima dimensi yaitu : (a) Modelling The Way, (b) Inspiring a Shared Vision, (c) Challenge the Process, (d) Enable Others to Act, dan (e) Encourange the Heart. Setiap dimensi diwakili oleh delapan pernyataan, dua diantaranya adalah pertanyaan unfavorable.(lihat tabel 3.2 dimensi cara atasan kepemimpinan). Tabel 3.2 Dimensi Cara Atasan Memimpin berdasarkan Kouzes & Posner (blue print pilot) Item Pernyataan Dimensi Indikator Favourable Unfavorable Jumlah Item Modelling a) dapat memperjelas The Way nilai-nilai yang digunakan dengan mengeluarkan pendapat dan saling affirming shared ideals, b) Memberikan contoh 4, 9, 14, 19, 24, 29 34, 39 8 item tindakan yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang telah ada. Inspiring a Shared Vision a) Envision the future dengan membayangkan kemungkinan- 2, 7, 12, 17, 22, 27 32, 37 8 item 7

kemungkinan menarik yang muncul, b) Berbagi aspirasi untuk mengajak orang lain mencapai visi bersama. Challenge the Process a) Mencari peluang dengan mengambil inisiatif dan looking outward untuk meningkatkan inovasi, b) Bereksperimen dan mengambil resiko dengan terus menghasilkan kemenangankemenangan kecil serta belajar dai pengalaman yang didapat. 1, 6, 11, 16,21, 26 31, 36 8 item Enable a) Membina kolaborasi Others to dengan membangun Act kepercayaan dan memfasilitasi relationship, 3, 8, 13, 18, 23, 28 33, 38 8 item b) Memperkuat orang lain dengan 8

meningkatkan selfdetermination dan mengembangkan kompetensi yang ada. Encouran ge the Heart, a) Mengenali kontribusi dengan menunjukan penghargaan kepada individu yang unggul, b) Merayakan nilai-nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat komunitas. Total 5, 10, 15, 20, 25, 30 35, 40 8 item Sumber : Diolah oleh Peneliti 40 item pernyataan Tabel 3.3 Dimensi Cara Atasan Memimpin berdasarkan Kouzes & Posner (blue print field) Dimensi Item Pernyataan Unfavorable Favourable Jumlah Item Modelling The Way Inspiring a Shared Vision 4, 9, 19, 24, 29 2, 7, 12, 17, 22, 27 34, 39 7 item 37 7 item 9

Challenge the Process Enable Others to Act Encourange the Heart 1, 6, 11, 16, 26 3, 8, 13, 23, 28 5, 10, 15, 20, 30 31, 36 7 item 33, 38 7 item 35, 40 7 item Sumber : diolah oleh peneliti Untuk mengukur kinerja bawahan, peneliti telah menyiapkan di dalam kuesioner berupa lembar skor total penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) yang diisi langsung oleh responden. Dalam bagian ini, responden diminta untuk menuliskan performance appraisal bawahan langsungnya secara spesifik. Pengisian bagian ini disesuaikan juga dengan jumlah bawahan langsung dalam struktur organisasi. Alat ukur kinerja ini sebelumnya telah diuji secara content validity, yaitu dengan diuji oleh expert judgement. 3.4.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu instrument atau alat pengumpul data dalam mengungkap sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan. Suatu instrument dikatakan valid, bila instrument tersebut mampu mengukur apa saja yang harus diukurnya dan mampu mengungkap apa yang ingin diungkap (Yusrizal, 2008). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam ilmu psikologi validitas memiliki beberapa konteks, yaitu : (a) Validitas penelitian (research validity), (b) Validitas soal (item validity), (c) Validitas alat ukur atau tes. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk 10

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Pengujiannya dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : - Jika r hitung (corrected item total correlation) > r kritis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji valid. - Jika r hitung (corrected item total correlation) < r kritis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji tidak valid. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan telah diuji validitas secara face validity dan content validity. Alat ukur yang diuji secara face validity diberikan kepada tiga orang responden yang memiliki karakteristik yang sesuai. Hasil yang didapatkan dari tiga orang responden yang melakukan uji keterbatasan adalah peneliti mengubah dua buah item pernyataan yang terdapat pada kuesioner. Pengujian dengan menggunakan content validity yaitu alat ukur cara atasan memimpin dan kinerja karyawan yang diuji oleh expert judgement. Sedangkan reliabilitas membicarakan sejauh mana hasil pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali pada orang yang sama di waktu berbeda atau pada orang berbeda diwaktu yang sama. a. Uji coba reliabilitas cara atasan memimpin Jumlah item uji coba terdiri dari 40 pernyataan yang dibuat dalam skala likert yang diberikan kepada 30 responden. Setelah diuji coba didapatkan bahwa dari 40 item pernyataan terdapat tiga item yang memiliki reliabilitas < 0.2, sehingga item yang rendah tersebut dibuang. Item-item tersebut adalah item nomor 18, 21 dan 32. 11

Tabel 3.4 Tabel Jumlah Responden Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Sumber : SPSS 17 Tabel 3.5 Tabel Cronbach s Alpha Uji 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.898 40 Sumber : SPSS 17 Tabel 3.6 Tabel Reliabilitas Item Data Uji 1 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 149.60 225.076.566.894 VAR00002 149.47 222.326.575.893 VAR00003 149.30 233.597.241.898 VAR00004 149.23 230.737.484.895 VAR00005 150.23 225.978.425.896 VAR00006 149.87 230.051.281.898 VAR00007 149.83 230.764.307.898 VAR00008 148.77 234.254.385.897 VAR00009 149.07 231.995.342.897 VAR00010 149.27 229.444.451.895 VAR00011 149.93 223.306.556.894 VAR00012 149.73 228.478.361.897 12

VAR00013 149.67 231.747.280.898 VAR00014 149.80 231.890.225.899 VAR00015 149.30 232.355.275.898 VAR00016 149.43 228.185.488.895 VAR00017 149.57 225.564.554.894 VAR00018 149.07 239.306.014.901 VAR00019 149.97 232.309.242.899 VAR00020 149.43 228.944.486.895 VAR00021 149.53 235.154.177.899 VAR00022 149.73 228.823.349.897 VAR00023 149.00 233.310.456.896 VAR00024 148.93 235.237.247.898 VAR00025 149.83 227.040.441.895 VAR00026 150.43 222.254.587.893 VAR00027 149.43 221.357.645.892 VAR00028 149.43 223.289.551.894 VAR00029 149.27 228.547.491.895 VAR00030 150.20 224.579.502.894 VAR00031 149.80 231.683.275.898 VAR00032 149.77 234.875.182.899 VAR00033 149.73 230.064.372.896 VAR00034 149.20 225.131.552.894 VAR00035 149.33 225.264.564.894 VAR00036 149.03 230.654.463.895 VAR00037 149.50 225.155.561.894 VAR00038 149.43 230.185.504.895 VAR00039 149.70 226.907.502.895 VAR00040 149.47 228.395.467.895 Sumber : SPSS 17 Setelah ketiga item yang memiliki reliabilitas < 0,2 dihapus, peneliti melakukan pengecekan ulang 37 item yang tersisa. Didapatkan beberapa perubahan, reliabilitas cronbach s alpha meningkat menjadi 0,900. Akan tetapi masih terdapat dua item yang memiliki reliabilitas rendah, yaitu item nomor 14 dan 40. 13

Tabel 3.7 Tabel Cronbach s Alpha Uji 1.1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.900 37 Sumber : SPSS 17 Tabel 3.8 Tabel Reliabilitas Item Data Uji 1.1 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 137.67 208.368.578.895 VAR00002 137.53 206.326.564.895 VAR00003 137.30 217.045.253.899 VAR00004 137.30 213.803.502.897 VAR00005 138.30 208.355.465.896 VAR00006 137.93 213.306.286.900 VAR00007 137.90 214.438.296.899 VAR00008 136.83 217.523.385.898 VAR00009 137.13 215.361.341.898 VAR00010 137.33 213.333.429.897 VAR00011 138.00 206.621.568.895 VAR00012 137.80 211.062.391.898 VAR00013 137.73 214.064.318.899 VAR00014 137.87 216.878.171.902 VAR00015 137.37 216.309.249.900 VAR00016 137.50 211.224.508.896 VAR00017 137.63 209.344.545.895 VAR00019 138.03 215.826.234.900 VAR00020 137.50 212.810.467.897 VAR00022 137.80 211.959.360.898 VAR00023 137.07 216.892.436.898 VAR00024 137.00 218.690.235.899 VAR00025 137.90 210.024.461.896 14

VAR00026 138.50 205.362.609.894 VAR00027 137.50 205.224.640.893 VAR00028 137.50 207.086.545.895 VAR00029 137.33 212.851.452.897 VAR00030 138.27 207.237.536.895 VAR00031 137.87 215.706.249.900 VAR00033 137.80 213.890.354.898 VAR00034 137.27 208.823.548.895 VAR00035 137.40 208.386.583.895 VAR00036 137.10 214.300.449.897 VAR00037 137.57 208.254.581.895 VAR00038 137.50 213.155.528.896 VAR00039 137.77 210.668.492.896 VAR00040 137.80 217.269.194.901 Sumber : SPSS 17 Setelah item nomor 14 dan 40 dihapus, reliabilitas cronbach s alpha meningkat menjadi 0,903 dengan jumlah item tersisa sebanyak 35 dan item yang lain sudah memiliki reliabilitas yang baik (> 0,2). 3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pimpinan setingkat manajer/supervisor PT. Pelita Air Service (PT. PAS) yang terletak di daerah Jakarta Pusat dengan alamat Jl. Abdul Muis 52-56 A Petojo Selatan, Jakarta Pusat 10160 DKI Jakarta. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan surat pengantar untuk melakukan survei penelitian skripsi dari Universitas Bina Nusantara. Kemudian peneliti berbincang dan meminta izin pada bagian Humas PT. PAS untuk mendapatkan informasi berupa sejumlah data yang diperoleh dari calon responden. Alat ukur yang akan digunakan berupa kuesioner terlebih dahulu di uji instrumen. Pengujian instrumen alat ukur diberikan kepada responden lain yang 15

memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian, karakteristiknya adalah kuesioner diberikan kepada pimpinan setingkat manajer atau supervisor suatu perusahaan di Jakarta dengan rentang usia 30-60 tahun dan memiliki bawahan. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu dengan menyebarkan kuesioner dan memperoleh informasi mengenai performance appraisal. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan dengan menyebarkan 40 buah kuesioner yang memiliki 35 pernyataan pada bagian pertama dan dilengkapi dengan lembar performance appraisal bawahan langsungnya di bagian ke dua. Berikut beberapa langkah yang dilakukan peneliti setelah data diisi dan dikumpulkan oleh responden : 1. Memberikan skor pada masing-masing item yang telah diisi responden. 2. Mentabulasi data berdasarkan jumlah item (memilah-milah data menjadi data yang siap disajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan). 3. Merekap hasil data performance appraisal yang telah didapatkan. 4. Menentukan adakah kolerasi antara cara atasan memimpin dengan kinerja kerja bawahan pada PT. Pelita Air Service. 3.5.3 Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data dari 40 responden. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan tehnik pengolahan data statistik dengan melakukan uji koefisien korelasi metode Product Moment Pearson. Menurut Priyatno (2011), Product Moment Pearson 16

digunakan untuk memproses data yang berbentuk interval guna menjawab rumusan masalah, hipotesis penelitian serta hubungan antar kedua variabel yang diteliti. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan program aplikasi statistik, SPSS 17.0. Menurut Supardi (2007), pengolahan data terdiri dari tahap editing yaitu melakukan pemerikasaan satu per-satu item jawaban kuesioner yang sudah terkumpul dan tahap tabulating, yaitu tahapan ini peneliti memeriksa kuesioner yang memiliki isian jawaban yang lengkap yang kemudian diberikan skor sesuai dengan skala yang sudah ditentukan. Setelah memberikan skor untuk tiap-tiap kuesioner, data yang sudah ada dikelompokkan dalam tabel indikatornya dengan menggunakkan program Microsoft Excel. Kemudian data tersebut ditransfer ke dalam program statistik SPSS 17.0 untuk dianalisis. 17