BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme 2. Variable (Y) : Kesejahteraan Psikologis (psychological wellbeing) Definisi Operasional 1. Materialisme pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks komerisal dapat dilihat dari aspek acquisition centrality, success, dan happiness. 2. Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial dapat dilihat dari aspek kemampuan menerima diri (self-acceptance), pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth), keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others), kapasitas untuk mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan kemampuan untuk menentukan tidakan sendiri (autonomy) Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang dihadapi dalam penelitian, dimana jawaban sementara akan diuji lagi kebenarannya. Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan (Sugiyono, 2014).

2 Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan psychological well-being pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan psychological well-being pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Self Acceptance Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi self acceptance pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi self acceptance pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Positive Relatinship With Other Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi positive relationship with other pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi positive relationship with other pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Autonomy Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi autonomy pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi autonomy pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Personal Growth Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi personal growth pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi personal growth pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Purpose In Life Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi purpose in life pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta.

3 H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi purpose in life pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Hipotesis Dimensi Environmental Mastery Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi environmental mastery pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dengan dimensi environmental mastery pada remaja wanita yang berprofesi sebagai PSK di Jakarta Subyek Penelitian & Teknik Sampling Karakteristik Partisipan Penelitian Karakteristik partisipan dalam penilitian ini adalah; Berprofesi sebagai pekerja seks komersial Belum menikah Berdomisili di Jakarta Remaja perempuan berusia tahun, karena batasan usia menurut Hurlock (1978) masa remaja akhir yaitu pada usia 17 hingga 22 tahun. Didukung dengan informasi menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (2011) mencatat terdapat 65,3% remaja berusia tahun di Jakarta menjadi pekerja seks komersil Teknik Sampling Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode non-probability sampling karena peneliti tidak mengetahui jumlah popilasi dalam penelitian ini. Non-probability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana populasi tidak sepenuhnya diketahui (Gravetter& Forzano, 2012). Berdasarkan jenis dari metode penelitian, peneliti menggunakan snowball sampling. Menurut Sugiyono (2014) Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang mempelajari fenomena untuk konstektual dan pengumpulan datanya bersifat numerik, dan termasuk

4 penelitian non-experimental yaitu penelitian yang mempelajari perilaku dalam situasi yang natural untuk menggali kejadian yang unik. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional adalah penelitian yang menghubungkan minimal dua variabel dalam suatu penelitian, dalam korelasional terbagi menjadi hubungan resiprokal atau timbal balik, yaitu hubungan antar variabelnya dapat saling mempengaruhi (Myers& Hansen, 2011) Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Materialisme Materialism Value Scale (MVS)Materialism Value Scale adalah alat ukur yang dibuat oleh Richins dan Dawson pada tahun 1992 untuk mengukur tingkat materialisme individu. Dalam penelitian ini, alat ukur materialisme yang di gunakan oleh peneliti telah diadaptasi oleh Sharron (2015). Pada masing-masing dimensi akan terdapat lima butir soal yang merefleksikan tiap dimensi tersebut. Alat ukur ini memiliki 4 skala, yaitu 1 (Sangat Tidak Sesuai), 2 (Tidak Sesuai), 3 (Sesuai), 4 (Sangat Sesuai). Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi nilai materialisme pada individu. Tabel 3.1. Blue Print Alat Ukur Materialisme Dimensi Indikator Item Favorable Unfavorable Jumlah Success Menilai kesuksesan 3,5,9,1 3, 5, 9, 12, - 5 seseorang dari materi atau 2,13 13 harta benda yang ia miliki Centrality Menjadikan kepemilikan 2,4,7,1 2, 4, 7, 10, - 5 materi sebagai tujuan hidup 0,15 15 yang paling utama Happiness Melihat kepemilikan materi 1,6,8,1 1, 6, 8, 11, - 5 sebagai hal yang mampu 1,14 14 membahagiakan atau menyejahterakan hidup. Sumber : Data Peneliti

5 Psychological well being Alat ukur psychological well being yang digunakan dalam penelitian ini adalah psychological well-being scale (SPWB) yang disusun oleh Carol D. Ryff (Ryff, 1989; Anwar, 2008). Terdapat enam dimensi pendukung PWBS yaitu penerimaan diri (Self- Acceptance), Hubungan positif dengan orang lain (Positive Relations to Other), Otonomi (Autonomy), Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery), Tujuan Hidup (Purpose in Life), dan Pertumbuhan diri (Personal Growth). Alat ukur psychological well being yang digunakan dalam penelitian ini telah diadaptasi sebelumnya oleh Geerhan (2014). Terdapat 42 pernyataan dari keseluruhan SPWB. Terdapat 38 item favourable dan 4 item unfavourable. Alat ukur ini merupakan tipe skala likert, dimana terdapat enam variasi respon dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Sehingga semakin tinggi skor individu semakin baik kondisi well-being yang dirasakan. Tabel 3.2. Blue Print Alat Ukur Psychological Welll Being Dimensi Indikator Item Favorable Unfavorable Jml Self Acceptance Bersikap positif terhadap diri sendiri dan kehidupan yang dijalani 1,2,3,4,5,6,7 2, 3, 4,5,6,7 1 7 Positive relation with Kemampuan untuk mencintai orang lain 8,9,10,11,12, 13,14 8,9,10,11,12, other people Autonomy Kemampuan untuk menentukan diri sendiri dan mengatur tingkah laku 15,16,17,18,1 9,20,21 16,18,19,20, 21 15,17 7 Personal Growth Kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dalam diri 22,23,24,25,2 6,27,28 22,23,24,25, 26,27,28-7 Kemampuan individu untuk mencapai Purpose in life tujuan dalam hidup dan mempunyai perasaan bahwa kehidupan saat ini dan 29,30,31,32,3 3,34,35 29,30,31,32, 33,34,35-7 masa lalu mempunyai keberartian

6 Kemampuan untuk memilih dan Environmental Mastery menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisik dirinya dan kemampuan dalam menghadapi 36,37,38,39,4 0,41,42 36,37,38,39, 40,41,42 7 kejadian-kejadian diluar dirinya. Sumber : Data Peneliti Validitas & Reliabilitas Validitas adalah pengukuran derajat sampai sejauh mana proses pengukuran tersebut mengukur variabel yang ingin di ukur (Gravetter& Forzano, 2012). Reliabilitas merupakan suatu pengukuran untuk mengukur suatu kemampuan dalam terjadi pengukuran ulang dengan obyek yang sama, akan menghasilkan suatu data yang sama (Sugiyono, 2014). Menurut Azwar (2014), koefisien reabilitas α berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00, sehingga semakin tinggi koefisien nya semakin tinggi reabilitas dari alat ukurnya. Kedua alat ukur ini menggunakan reliabilitas internal consistency. Menurut Gravetter dan Forzano (2012), internal consistency merupakan alat ukur untuk menganalisa apakah butir item sebuah tes memiliki konsistensi yang cukup baik. Disini mengunakan uji analisa statistika dengan cronbach alpha. Tabel 3.3. Nilai Koefisien Relibilitas Koefisien Reliabilitas Interprestasi 0,00 0,19 Nilai reliabilitas sangat rendah 0,20 0,39 Nilai reliabilitas rendah 0,40 0,69 Nilai reliabilitas sedang 0,70 0,89 Nilai reliabilitas tinggi 0, Nilai reliabilitas sangat tinggi Sumber : Sugiyono. (2014).Metode penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

7 Validitas Materialisme Tabel 3.4. Validitas Alat Ukur Materialisme No. Item Sebelum Dihilangkan Item Sesudah Dihilangkan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 - Total 15 Item 0 Pada proses field test disini peneliti menyebarkan kuesioner kepada 46 responden remaja dengan memakai standar validitas diatas 0,3. Namun setelah melakukan perhitungan menggunakan SPSS terdapat beberapa hasil dari total validitas dibawah 0,3 sehingga peneliti menurunkan standar nilai korelasi butir item menjadi 0,25 karena apabila item yang dibwah 0,3 dihapus semua, maka akan banyak item yang dihilangkan dalam pengolahan data, sehingga setiap dimensi tidak semuanya dapat terwakili. Menurut Field (2005), sebuah item dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi butir item diatas 0,25. Sehingga pada alat ukur materialisme tidak ada item yang terbuang karena nilai korelasi butir item pada alat ukur ini diatas 0, Reliabilitas Materialisme Tabel 3.5. Reliabilitas Alat Ukur Materialisme Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,842, Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur materialisme saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas materialisme memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,842 yang artinya hasil dari alat ukur dari materialism scale memiliki reliabilitas yang

8 tinggi dan baik. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,70 0,89 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang tinggi Validitas Psychological well being Tabel 3.6. Validitas Alat Ukur Psychological well being No. Dimensi Item Sebelum Dihilangkan Item Setelah Dihilangkan 1 Self Acceptance 1, 2, 3, 4, 5, 6, Positive Relationship With Other 8, 9, 10, 11, 12, 13, Autonomy 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 15, 17 4 Personal Growth 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28-5 Purpose In Life 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35-6 Environmental Mastery 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42 - Total 6 Dimensi 42 Item 4 Item Pada proses field test disini peneliti menyebarkan kuesioner kepada 46 responden remaja dengan memakai standar validitas diatas 0,3. Namun setelah melakukan perhitungan menggunakan SPSS terdapat beberapa hasil dari total validitas dibawah 0,3 sehingga peneliti menurunkan standar nilai korelasi butir item menjadi 0,25 karena apabila item yang dibawah 0,3 dihapus semua, maka akan banyak item yang dihilangkan dalam pengolahan data, sehingga setiap dimensi tidak semuanya dapat terwakili. Menurut Field (2005), sebuah item dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi butir item diatas 0,25. Sehingga pada alat ukur psychological well being scale terdapat empat item yang dihilangkan atau dibuang karena memiliki nilai validitas dibawah 0,25. Item yang dihilangkan atau dibuang yaitu item 1 pada dimensi Self Acceptance, item 14 pada dimensi Positive Relationship With Other dan item 15 &17 pada dimensi Autonomy.

9 Reliabilitas Psychological well being Tabel 3.7. Reliabilitas Alat Ukur Psychological well being Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,899, Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas psychological well being memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,899 yang artinya hasil dari alat ukur dari psychological well being scale memiliki reliabilitas yang tinggi dan baik. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,70 0,89 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang tinggi Reliabilitas Dimensi Self Acceptance Tabel 3.8. Reliabilitas Dimensi Self Acceptance Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,685,686 6 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi self aceeptance memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,685 yang artinya hasil dimensi self acceptance dari alat ukur psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang sedang.

10 Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,40 0,69 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang sedang Reliabilitas Dimensi Positive Relationship With Other Tabel 3.9. Reliabilitas Dimensi Positive Relationship With Other Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,483,489 6 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi positive relationship with other memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,483 yang artinya hasil dimensi positive relationship with other dari alat ukur dari psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang sedang. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,40 0,69 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang sedang Reliabilitas Dimensi Autonomy Tabel Reliabilitas Dimensi Autonomy Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,505,508 5 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi autonomy memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,505 yang artinya hasil dimensi autonomy dari alat ukur dari

11 psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang sedang. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,40 0,69 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang sedang Reliabilitas Dimensi Personal Growth Tabel Reliabilitas Dimensi Personal Growth Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,796,799 7 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi personal growth memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,796 yang artinya hasil dimensi personal growth dari alat ukur dari psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,70 0,89 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang tinggi Reliabilitas Dimensi Purpose In Life Tabel Reliabilitas Dimensi Purpose In Life Cronbach's Cronbach's Alpha Based N of Alpha on Standardized Items Items,766,772 7 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi purpose in life memiliki

12 Cronbach s Alpha sebesar 0,766 yang artinya hasil dimensi purpose in life dari alat ukur dari psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,70 0,89 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang tinggi Reliabilitas DImensi Environmental Mastery Tabel Reliabilitas Dimensi Environmental Mastery Cronbach's Cronbach's Alpha Based N of Alpha on Standardized Items Items,767,768 7 Berdasarkan tabel diatas hasil dari reliabilitas alat ukur psychological well being saat field test yang diujikan kepada 46 responden pada remaja perempuan yang berprofesi sebagai PSK menunjukan bahwa reliabilitas dimensi environmental mastery memiliki Cronbach s Alpha sebesar 0,767 yang artinya hasil dimensi environmental mastery dari alat ukur dari psychological well being scale memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Karna menurut Sugiyono (2014) apabila koefisien reliabilitas 0,70 0,89 memiliki interpretasi nilai reliabilitas yang tinggi Prosedur Persiapan Penelitian Persiapan dari penelitian ini membutuhkan suatu fenomena yang ingin diteliti dan dijadikan suatu penulisan untuk latar belakang dari penuangan fenomena tersebut. Setelah menemukan fenomena yang tepat, peneliti menuliskan dan mengkajikan literatur yang sesuai dengan fenomena yang diteliti beserta definisi dari masing-masing literatur dengan cara mengumpulkan sumber data dari buku, e-book, jurnal dan informasi dari koran serta internet. Penelitian ini menggunakan instrumen pengukuran dari literatur beserta aspek-aspek yang akan diukur dari masing-masing teori yang dibuat dari materialism dan psychological well being. Kedua alat ukur ini diadaptasi

13 dari hasil skripsi sebelumnya. Namun tetap melihat acuan pada alat ukur aslinya dalam bentuk bahasa Inggris lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, sesudah melakukan penerjemahan, peneliti melakukan expert judgment dan meminta kepada dua dosen Psikologi yang ahli pada bidang yang sesuai dengan variabel peneliti untuk mengevaluasi dan menguji kelayakan dari kedua alat ukur tersebut. Setelah melakukan expert judgment, peneliti langsung melakukan field study, tanpa melakukan pilot study sebelumnya. Hal tersebut dilakukan karna mengingat waktu penyelesaian yang sudah hampir selesai dan pencarian responden yang cukup sulit Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian memakan waktu selama selama lima bulan terhitung sejak pertengahan Febuari 2015 hingga pertengahan juni Pelaksanaan penelitian meliputi pembuatan dalam studi literatur, penyusunan proposal penelitian, pembuatan alat ukur dan uji coba alat ukur, pengambilan data dilapangan hingga penyusunan laporan. Awal mula yang dilakukan peneliti pada bulan Januari dengan mencari informasi tentang profesi PSK melalui salah satu temen peneliti, hingga peneliti diperkenalkan kepada beberapa teman yang lainnya yang juga berprofesi sebagai PSK. Setelah adanya perkenalan tersebut, pada bulan Maret peneliti mulai bertanya-tanya kepada PSK tersebut untuk mencari informasi yang lebih mendalam. Setelah itu proses pengambilan data untuk penelitian dilakukan selama kurang lebih dua minggu pada bulan Juni dengan cara memberikan kuesioner kepada beberapa teman peneliti yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial di sebuah club malam daerah Kedoya, lalu semakin disebar luaskan kepada para temannya lagi. Setelah data diperoleh, kemudian hasil diinput dan dianalisis menggunakan SPSS. Langkah terakhir adalah penulisan laporan, yang dilakukan penulis pada pertengahan Juni Teknik Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data dari hasil penyebaran kuesioner, teknik awal melakukan pengolahan data dari hasil seluruh skor dari respon jawaban pada kedua alat ukur dengan menggunakan SPPS. Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan program komputerisasi SPSS versi 22.0 (Statiscal Product And Service Solution).

14 Setelah itu melakukan uji normalitas. Jika data yang dihasilkan dari jumlah skor responden normal, maka peneliti akan memakai Pearson Correlation Test.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psychological well-being pada pasien HIV positif (usia 20-34 tahun) di RS X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3. Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti lebih menekankan pada data yang dapat dihitung untuk mendapatkan penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Dina Meyraniza Sari,2013

DAFTAR ISI Dina Meyraniza Sari,2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Hikmah... iii Ucapan Terima Kasih... iv Abstrak... vi Abstract... vii Daftar Isi... viii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung : Psychological well-being 2. Variabel Bebas : Locus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya untuk mengetahui hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian kuantitatif lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel acceptance

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. (2010), variabel adalah konstrak yang diukur

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. (2010), variabel adalah konstrak yang diukur BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Menurut Sangadji (2010), variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional

Lebih terperinci

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Disusun Oleh Nama : Pandu Perdana NPM : 15512631 Kelas : 4PA05 Keluarga Perceraian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, yaitu faktor kepribadian yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis eksperimen dengan cara memberi perlakuan sesuatu pada situasi tertentu, kemudian membandingkan hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki langkah yang sistematis Iqbal Hasan, (2002: 20). Suharsimi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kesejahteraan psikologis pada pegawai outsourcing Universitas X kota Bandung. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prostitusi merupakan fenomena yang tiada habisnya. Meskipun telah dilakukan upaya untuk memberantasnya dengan menutup lokalisasi, seperti yang terjadi di lokalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penellitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat membedakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing pada mahasiswa Fakultas Psikologi Unversitas X di kota Bandung, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, korelasi digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Psychological Well-Being pada lansia di Panti Jompo X Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan kepercayaan diri penyiar radio dikota Malang. Rancangan penelitian yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian perbandingan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mambandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism, 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa 3.1.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1 (V1) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.definisi operasional dari motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2014, h.13) dikatakan metode kuantitatif karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional melalui pendekatan kuantitatif. Metode penelitian korelasional adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 28 3. METODOLOGI Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, dari operasionalisasi variabel masalah penelitian, penetapan populasi dan pemilihan sampel, tipe dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Sesuai dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, terdapat dua buah variabel yang ingin diteliti. Variabel yang pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlational research). Azwar (1998), mengatakan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: Variabel

Lebih terperinci