METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR VIVI PRILIYANTI

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN. Keterangan: = jumlah contoh yang diambil = jumlah populasi e = taraf nyata 0,053

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei karena mengambil contoh dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun & Effendi 1995). Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di Kampus IPB Darmaga. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa IPB merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia dan mahasiswa IPB memiliki keinginan untuk mengikuti program dan kegiatan kewirausahaan. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret sampai April 2011. Cara Pemilihan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sarjana IPB semester empat sampai semester delapan tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 9.279 orang. Data tersebut diperoleh melalui Direktorat Administrasi Pendidikan IPB tahun 2010. Kerangka contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa sarjana IPB yang masih aktif, pernah mengambil mata kuliah yang berhubungan dengan kewirausahaan (pendidikan kewirausahaan secara formal), atau pernah mengikuti program atau kegiatan kewirausahaan yang ada di IPB (pendidikan kewirausahaan secara nonformal). Jumlah contoh yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin, yaitu salah satu teknik penentuan jumlah contoh untuk penelitian sosial yang mana dalam penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan 10%. Menurut Umar (2003), untuk menentukan jumlah contoh yang diambil, digunakan rumus Slovin berikut: N 9.279 n = = = 98,93 (1+Ne 2 ) 1 + 9.279 (0,1 2 ) Keterangan : n = jumlah mahasiswa contoh N = populasi mahasiswa IPB e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan yang bisa ditolerir yaitu 10 persen

24 Berdasarkan hasil perhitungan rumus Slovin maka penelitian ini menetapkan jumlah contoh 100 orang. Contoh dipilih secara purposive dengan dibagi menjadi dua yaitu 50 orang yang mengikuti pendidikan kewirausahaan secara formal (kelompok formal) dan 50 orang yang mengikuti pendidikan kewirausahaan secara nonformal (kelompok nonformal). Contoh pada kelompok formal dipilih dari peserta mata kuliah Kewirausahaan, Resiko Bisnis, serta Negosiasi dan Advokasi Bisnis. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah teknik probability sampling berupa proportional random sampling untuk masing-masing kelompok. Jumlah contoh berdasarkan persentase jumlah mahasiswa peserta mata kuliah Kewirausahaan, Resiko Bisnis, serta Negosiasi dan Advokasi Bisnis dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jumlah contoh berdasarkan persentase pendidikan kewirausahaan formal No. Mata Kuliah Jumlah Mahasiswa (N) Persentase (%) Jumlah contoh (n) 1. Kewirausahaan 396 49 24 2. Resiko Bisnis 164 20 10 3. Negosiasi dan Advokasi Bisnis 256 31 16 Total 816 100 50 Sementara itu, contoh pada kelompok nonformal dipilih dari keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa Center of Entrepreneurship Development for Youth (UKM Century). Jumlah contoh berdasarkan persentase jumlah mahasiswa yang mengikuti PKMK, PPKM, dan UKM Century dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah contoh berdasarkan persentase pendidikan kewirausahaan nonformal No. Program Jumlah Mahasiswa (N) Persentase (%) Jumlah contoh (n) 1. PKMK 1404 57 29 2. PPKM 932 38 19 3. UKM Century 120 5 2 Total 2456 100 50 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden yang merupakan mahasiswa sarjana semester empat sampai

25 semester delapan IPB yang mengikuti pendidikan kewirausahaan formal serta nonformal. Data primer yang diambil diantaranya adalah karakteristik individu (jenis kelamin, umur, suku (daerah), uang saku bulanan, dan Indeks Prestasi Kumulatif), karakteristik keluarga (pendidikan, pekerjaan orang tua), pendidikan kewirausahaan (formal dan nonformal), sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi berwirausaha. Tabel 3 Variabel, skala, dan keterangan Skala perta- No Variabel nyaan pada kuesioner Keterangan 1. Jenis kelamin Nominal 1. Laki-laki 2. Perempuan 2. Umur (tahun) Rasio - (Hijriyah 2004) 3 Suku (daerah) Nominal 1. Minang 4.Sunda 7. lainnya (Azzahra 2009) 2. Batak 5.Jawa 4 Indeks Prestasi Kumulatif 5. Uang Saku Bulanan (Rp/bulan) 6. Pendidikan orang tua (lama pendidikan) Interval Rasio Rasio 3. Betawi 6. Makasar Penelitian ini mengkategorikan IPK menjadi: 1.Memuaskan ( 2,75) 2.Sangat memuaskan(2,76 3,50) 3.Cum laude ( 3.51) Penelitian ini mengkategorikan uang saku bulanan menjadi: 1.Rendah (<Rp.500.000) 2.Sedang(Rp500.000-Rp1.000.000) 3.Tinggi (>Rp.1.000.000) Penelitian ini mengkategorikan pendidikan orang tua menjadi: 1. Tidak sekolah (< 6 tahun) 2. Tamat SD (6 tahun) 3. Tamat SMP (9 tahun) 4. Tamat SMU (12 tahun) 5. Tamat akademi/pt (> 12 tahun) 7. Pekerjaan orang tua (Azzahra 2009) Nominal 8. Pendidikan kewira- Rasio usahaan formal 9. Pendidikan kewira- Rasio usahaan nonformal 10. Sikap (skor) Ordinal - 11. Norma subjektif (skor) Ordinal - 12. Kontrol perilaku (skor) Ordinal - 13. Intensi Berwirausaha (skor) 1. Wirausaha 2. Non wirausaha Jumlah keikutsertaan mata kuliah Jumlah keikutsertaan program, seminar, dan pelatihan kewirausahaan Ordinal - Data sekunder diperoleh dari buku Panduan Program Sarjana tahun 2008 mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Informasi mengenai jumlah mahasiswa diperoleh dari Direktorat Administrasi Pendidikan IPB, mengenai Program Kewirausahaan di Institut Pertanian Bogor seperti Program Kreativitas

26 Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) diperoleh dari Direktorat Kemahasiswaan dan mengenai Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) diperoleh dari Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) atau Career Development and Alumni Affairs (CDA). Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Setiap responden diberikan satu paket kuesioner untuk diisi dengan menggunakan metode self-report. Skala yang digunakan adalah skala nominal, ordinal, rasio, dan interval dengan kategori yang telah disesuaikan dengan jenis variabel yang diukur. Pengolahan dan Analisis Data Instrumen yang dibuat harus diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam penelitian yang akan mampu mengungkapkan informasi yang sebenarnya di lapangan. Instrumen yang diukur reliabilitasnya adalah sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi berwirausaha. Besarnya reliabilitas pada variabel sikap sebesar 0,955, norma subjektif sebesar 0,773, kontrol perilaku sebesar 0,725, dan intensi berwirausaha sebesar 0,866 (Lampiran 1). Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Data yang dikumpulkan dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, dan entry data ke komputer, cleaning data, dan analize data. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan inferensia. Analisis data inferensia yang digunakan dalam penelitian ini mencakup uji korelasi dan uji regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik contoh (jenis kelamin, umur, suku (daerah), uang saku bulanan, dan Indeks Prestasi Kumulatif), karakteristik keluarga (pendidikan dan pekerjaan orang tua), pendidikan kewirausahaan (secara formal dan nonformal), sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi berwirausaha. Rumus untuk mengetahui sikap adalah sebagai berikut: n A B = b i. e i i=1

27 Keterangan : A B = sikap terhadap perilaku tertentu b = kepercayaan terhadap perilaku tersebut yang mengarahkan pada konsekuensi atau hasil i = hasil (outcome) e = evaluasi seseorang terhadap hasil n = jumlah kepercayaan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu Rumus untuk mengetahui norma subjektif adalah sebagai berikut: n SN = b i. m i i=1 Keterangan : SN b i m i = norma subjektif = kepercayaan normatif = motivasi untuk mengikuti sejumlah n referensi atau i Rumus untuk mengetahui kontrol perilaku adalah sebagai berikut: PBC = C i. P i Keterangan : PBC = kontrol perilaku C i = control belief strength (kekuatan keyakinan seseorang bahwa ia bisa berbuat sesuatu) P i = control belief power (keyakinan seseorang akan adanya hambatan atau dukungan untuk melakukan suatu perbuatan) Pemberian skor ditujukan pada variabel sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi berwirausaha. Skor pada variabel sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku tersebut dikalikan antara dua komponennya lalu dijumlahkan sesuai dengan model TPB. Setelah didapat skor total lalu dikategorikan dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Sikap terdiri dari 14 pertanyaan yaitu masing-masing 7 pertanyaan kepercayaan dan 7 pertanyaan evaluasi dengan nilai skor minimal 7 dan nilai skor maksimal 175. Kategori pada variabel sikap terdiri dari rendah (7-63), sedang (64-119), dan tinggi (120-175). Norma subjektif terdiri dari 4 pertanyaan yaitu masing-masing 2 pertanyaan kepercayaan normatif dan 2 pertanyaan motivasi untuk memenuhi tuntunan lingkungan dengan nilai skor minimal 2 dan nilai skor maksimal 50. Kategori pada variabel norma subjektif terdiri dari rendah (2-18), sedang (19-34), dan tinggi (35-50). Kontrol perilaku terdiri dari 12 pertanyaan yaitu masing-masing 6 pertanyaan control belief strength dan 6 pertanyaan control belief power dengan nilai skor minimal 6 dan nilai skor maksimal 150. Kategori pada variabel kontrol perilaku terdiri dari rendah (6-54), sedang (55-92), dan tinggi (93-150). Intensi berwirausaha terdiri dari 3 pertanyaan dengan nilai skor minimal 3 dan nilai skor

28 maksimal 15. Kategori pada variabel intensi berwirausaha terdiri dari rendah (3-7), sedang (8-11), dan tinggi (12-15). Interval kelas digunakan untuk mengkategorikan variabel sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi berwirausaha. Interval kelas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Interval Kelas (I) = Skor Maksimum (NT) Skor Minimum (NR) Kategori Keterangan : Pengelompokkan kategori adalah sebagai berikut: Rendah = NR sampai (NR + I) Sedang = (NR + I) + 1 sampai (NR + 2 I) Tinggi = (NR + 2 I) + 1 sampai NT Uji korelasi dilakukan untuk menganalisis adanya hubungan antara karakteristik individu, kerakteristik keluarga dan pendidikan kewirausahaan dengan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi kewirausahaan contoh. Selain itu juga, untuk menganalisis adanya hubungan antara sikap, norma subjektif, kontrol perilaku terhadap intensi berwirausaha. Uji regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi perilaku dari variabel dependen dengan menggunakan lebih dari dua independen. Faktorfaktor yang diduga mempengaruhi intensi berwirausaha berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) adalah sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirumuskan sebagai berikut: Y 1 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + ε Keterangan: Y = intensi berwirausaha X 2 = norma subjektif (skor) a = unstandardrized coefficient β X 3 = kontrol perilaku (skor) b = konstanta ε = galat X 1 = sikap (skor) Uji regresi linear berganda juga digunakan untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha dengan menggunakan variabel dalam Theory of Planned Behavior (TPB) yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku serta menambahkan pekerjaan ayah, jumlah pendidikan kewirausahaan formal, jumlah pendidikan kewirausahaan nonformal yang diikuti contoh. Y 1 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + ε Keterangan: Y = intensi berwirausaha a = unstandardrized coefficient β b = konstanta = pekerjaan ayah (0 = non wirausaha, 1 = wirausaha) X 1

29 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 ε = jumlah pendidikan kewirausahaan formal yang diikuti contoh (skor) = jumlah pendidikan kewirausahaan nonformal yang diikuti contoh (skor) = sikap (skor) = norma subjektif (skor) = kontrol perilaku (skor) = galat Pengelompokkan data pendidikan kewirausahaan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok pendidikan kewirausahaan formal, nonformal, serta kombinasi formal dan nonformal. Kelompok kombinasi formal dan nonformal adalah contoh yang mengikuti pendidikan kewirausahaan formal dan pendidikan kewirausahaan nonformal. Skor pada jumlah pendidikan kewirausahaan formal diperoleh dari jumlah mata kuliah yang berhubungan dengan kewirausahaan yang diikuti contoh. Sementara itu, skor pada jumlah pendidikan kewirausahaan nonformal diperoleh dari jumlah keikutsertaan contoh dalam program kewirausahaan (PKMK, PPKM, dan UKM Century), seminar kewirausahaan, dan pelatihan kewirausahaan baik yang diadakan oleh IPB maupun non IPB. Contoh yang belum pernah mengikuti kegiatan kewirausahaan nonformal masing-masing diberi skor 0 di setiap kegiatan. Skor pada setiap tahapan PKMK berbeda-beda yaitu contoh yang ikut sampai proposal diberi skor 1, didanai diberi skor 2, sampai pada tahap PIMNAS diberi skor 3, dan apabila menang di PIMNAS diberi skor 4. Sama halnya dengan PKMK, skor pada setiap tahapan PPKM juga berbeda-beda yaitu contoh yang ikut sampai pada tahap mendaftar diberi skor 0,5, Stadium General diberi skor 1, pelatihan diberi skor 2, psikotest diberi skor 3, menyusun rencana bisnis diberi skor 4, memperoleh modal kerja diberi skor 5, dan masih berwirausaha hingga penelitian diambil diberi skor 6. Contoh yang menjadi anggota Century diberi skor 2. Sementara itu, contoh yang mengikuti seminar kewirausahaan diberi skor 1 dan pelatihan kewirausahaan diberi skor 2. Definisi Operasional Jenis kelamin adalah perbedaan contoh antara kategori laki-laki dan perempuan. Umur adalah usia yang dimiliki oleh contoh dinyatakan dalam tahun dan berkisar antara remaja akhir dan dewasa awal. Suku (daerah) adalah suku asal keluarga yang diakui contoh. Uang saku bulanan adalah jumlah uang yang diterima oleh contoh setiap bulannya.

30 Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai yang menunjukkan prestasi akademik atau kemajuan belajar contoh secara kumulatif yang dicapai mulai dari semester 1 sampai semester terakhir yang dilalui untuk semua mata kuliah yang ditempuh. Pendidikan orang tua adalah lama pendidikan yang ditempuh orang tua contoh. Skor satu jika orang tua tidak bersekolah atau tidak tamat SD (< 6 tahun), skor dua jika pendidikan orang tua tamat SD (6 tahun), skor tiga jika pendidikan orang tua tamat Sekolah Menengah Pertama (9 tahun) atau sederajat, skor empat jika orang tua tamat Sekolah Menengah Atas (12 tahun). Terakhir, skor lima jika pendidikan orang tua mencapai akademi atau perguruan tinggi (>12 tahun). Pekerjaan orang tua adalah usaha yang dilakukan orang tua contoh untuk memperoleh uang. Skor satu jika pekerjaan orang tua sebagai wirausaha, sedangkan skor dua jika pekerjaan orang tua bukan sebagai wirausaha. Pendidikan kewirausahaan formal adalah keikutsertaan contoh dalam mata kuliah yang berhubungan dengan perilaku berwirausaha yaitu Kewirausahaan, Resiko Bisnis serta Negosiasi dan Advokasi Bisnis. Pendidikan kewirausahaan nonformal adalah keikutsertaan contoh dalam kegiatan kewirausahaan nonformal yang ada di IPB, yang terdiri dari Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) yang diadakan DPKHA tahun 2010 beserta tahapannya, Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yang diadakan oleh Dikti tahun 2010 beserta tahapannya, dan UKM Century kepengurusan 2008-2011. Selain itu, ditambahkan dari keikutsertaan contoh dalam seminar dan pelatihan kewirausahaan baik yang dilakukan oleh IPB maupun non IPB. Sikap adalah suatu faktor yang ada dalam diri contoh yang dipelajari untuk memberikan respon dengan cara konsisten yaitu suka atau tidak suka pada penilaian terhadap suatu yang diberikan. Norma subjektif adalah persepsi terhadap pikiran pihak-pihak yang dianggap berperan dan memiliki harapan kepada contoh untuk melakukan sesuatu dan sejauh mana keinginan untuk memenuhi harapan tersebut. Kontrol perilaku adalah persepsi contoh tentang betapa mudah dan sulitnya untuk berperilaku tertentu. Intensi berwirausaha adalah besarnya niat contoh yang akan ditampilkan dalam bentuk perilaku berwirausaha.