PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

Analisis Regresi Spline Kuadratik

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

BAB II LANDASAN TEORI

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

DAFTAR ISI ABSTRACT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pembatasan Masalah TujuanPenulisan

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI

Kata Kunci : regresi semiparametrik, spline, knot, GCV

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL

PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM MENAKSIR PARAMETER REGRESI UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SPLINE TRUNCATED DALAM REGRESI NONPARAMETRIK SKRIPSI FIKA KHAIRANI

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman Online di:

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

SEMINAR HASIL TESIS. Disusun oleh : EKO WIYONO NRP : DOSEN PEMBIMBING Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si.

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Seminar Hasil Tesis ESTIMATOR SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK MULTIRESPON (STUDI KASUS TINGKAT KESEJAHTERAAN DI INDONESIA TAHUN 2009)

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

PERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK TERBAIK UNTUK ANALISIS DATA INFLASI DI JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh: ELYAS DARMAWAN NIM.

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini.

MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

oleh MONIKA AGESTI VIRGA ADHISURYA M

PENDUGAAN MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MENGGUNAKAN PENDUGA KERNEL [SKRIPSI] KOMPETENSI STATISTIKA

PERBANDINGAN ANALISA IMAGE WAJAH DIGITAL MENGGUNAKAN METODE COSINUS PAKET (CPT)

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

PEMODELAN MEAN SEA LEVEL (MSL) DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK DERET FOURIER

Transkripsi:

Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun Yuniartika, Dadan Kusnandar, Muhlasah Novitasari Mara INTISARI Regresi B-Spline merupakan salah satu model pendekatan nonparametrik yang fungsinya merupakan polinomial tersegmen atau terbagi pada suatu titik fokus yang disebut knot. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Generalized Cross Validation (GCV) yang digunakan sebagai kriteria dalam pemilihan titik knot yang optimal pada regresi B-Spline linier. Aplikasi regresi B-Spline diterapkan pada data pertumbuhan isolat Bacillus laterosporus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi B-Spline linier terbaik dengan titik-titik knot yang optimal adalah tiga titik knot dengan nilainya masing-masing adalah k 1 = 6, k 2 = 10 dan k 3 = 32 serta menghasilkan nilai GCV minimum sebesar 0,000000679. Kata Kunci : B-spline, Generalized Cross Validation, Nonparametrik PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali ditemukan bahwa nilai suatu variabel dipengaruhi atau saling berhubungan dengan nilai variabel lain. Sebagai contoh, analisis hubungan antara pola konsumsi seseorang dalam suatu komoditas tertentu dalam hal ini kita sebut sebagai variabel dependen dengan penghasilan per bulan dalam hal ini disebut sebagai variabel independen. Dalam kasus tersebut, nilai-nilai dari variabel dependen bergantung kepada nilai-nilai dari variabel independennya. Sasaran utama suatu percobaan ilmiah adalah menemukan hubungan antara variabel yang di analisis. Analisis regresi merupakan salah satu teknik statistik yang paling sering dipergunakan dalam membangun model-model matematis untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang ada pada data percobaan [1]. Salah satu analisis regresi yang biasa digunakan adalah regresi nonparametrik. Regresi nonparametrik merupakan metode pendugaan model yang tidak terikat asumsi bentuk persamaan regresi tertentu, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi.terdapat beberapa teknik estimasi dalam regresi nonparametrik antara lain estimator Kernel, estimator Wavelet dan estimator B-Spline [2]. Regresi B-Spline merupakan regresi nonparametrik yang menekankan pada suatu regresi ke arah fitting data dengan tetap memperhitungkan kemulusan kurva. B-Spline merupakan model polinomial yang tersegmen atau terbagi pada suatu titik fokus yang disebut knot. Sifat tersegmen atau terbagi inilah yang memberikan fleksibilitas yang lebih baik daripada model polinomial biasa [3]. Ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam membentuk model regresi B-Spline yaitu menentukan orde untuk model, banyaknya knot, dan lokasi penempatan knot. Orde untuk model dapat ditentukan berdasarkan pola umum yang terjadi pada data, sedangkan banyaknya knot dan lokasi knot ditentukan berdasarkan perubahan pola di daerah tertentu pada kurva [4]. Untuk memperoleh regresi B-Spline yang optimal maka perlu dipilih lokasi knot yang optimal pula. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan knot yang optimal yaitu fungsi resiko prediksi (P), Cross Validation (CV), dan Generalized Cross Validation (GCV). GCV merupakan salah satu pemilihan titik knot yang paling sering digunakan dalam penentuan model regresi terbaik dan dapat digunakan untuk semua 121

122 Y. YUNIARTIKA, D. KUSNANDAR, N. M. MARA jenis B-Spline yang ada dikarenakan mempunyai perhitungan yang lebih sederhana dan cukup efisien [5]. Penelitian ini akan mengkaji penentuan GCV sebagai kriteria dalam pemilihan model regresi B- Spline terbaik. Penerapan regresi B-Spline akan digunakan pada data pertumbuhan isolat Bacillus laterosporus terhadap selang waktu inkubasi tertentu dengan variabel dependen yaitu kepadatan optik (optical density) media pertumbuhan dan variabel independen yaitu selang waktu inkubasi. REGRESI NONPARAMETRIK Regresi nonparametrik merupakan suatu metode untuk mengetahui pola hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang tidak diketahui bentuk kurva regresinya. Sehingga model regresi nonparametric dapat berbentuk fungsi apa saja, baik linier ataupun non linier. Model umum regresi nonparametrik adalah sebagai berikut: y f ( x ) dimana i = 1,2,3,...,n i i i dimana y i adalah variabel dependen; x merupakan variabel independen; f(x i ) adalah fungsi regresi yang tidak diketahui bentuknya; sedangkan i merupakan galat, faktor penganggu yang tidak dapat dijelaskan oleh model [6]. Regresi nonparametrik memiliki fleksibilitas yang tinggi dan hanya diasumsikan mempunyai bentuk kurva yang mulus. Regresi nonparametrik sederhana biasa disebut scatter plot smoothing karena dalam penggunaanya adalah untuk menemukan kurva mulus melalui plot pencar Y terhadap X. Ada beberapa teknik untuk mengestimasi regresi dalam regresi nonparametrik, beberapa diantaranya dengan estimator Wavelet, Kernel, B-Spline dan lain sebagainya [7]. REGRESI B-SPLINE Jika diberikan pasangan data ( xy i, i) dan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen tidak diketahui bentuknya, maka dapat digunakan regresi nonparametrik dengan model sebagai berikut: y f x e dimana i 1,2,..., n i i i dengan y i adalah variabel dependen; e i merupakan residual dan f(x i ) adalah fungsi regresi yang didekati dengan fungsi B-Spline. Fungsi B-Spline f(x i ) sebagai berikut: mk f ( x ) B ( t) i j jm, m j1 dengan B j-m,m merupakan basis B-Spline ke-j berorde m. Pemilihan Model Regresi B-Spline yang Terbaik Pemilihan titik knot k1, k2,..., k yang optimal sangat penting dalam regresi B-Spline. Titik knot m merupakan suatu titik fokus, sehingga kurva yang dibentuk tersegmen pada titik tersebut. Oleh karena itu agar diperoleh regresi B-Spline yang terbaik perlu dipilih titik knot yang optimal. Jika titik knot yang optimal sudah diperoleh, maka akan memberikan model regresi B-Spline yang terbaik. Salah satu metode pemilihan titik knot yang optimal adalah GCV. Model regresi B-Spline yang sesuai berkaitan dengan titik knot yang optimal didapat dari nilai GCV minimum. Fungsi GCV didefinisikan sebagai : MSE k1, k2,..., kh GCV k1, k2,..., kh 2 1 trace I Ak1, k2,..., kh n

Kepadatan Optik (OD) Penentuan Generalized Cross Validation (GCV) Sebagai 123 dengan n I MSE = 1 T 1 = jumlah data = matriks identitas p 1 n y j y x j1 k1, k2,..., k = titik knot h A k1, k2,..., k h = ' 1 T T T T ' 2 j m m1 1 m1 1 1 1 1 1 h x x x k x k m1 m1 m1 xn xn xn k1 xn kh Nilai GCV dipakai karena aspek perhitungannya lebih sederhana dan cukup efisien. Selain itu, kriteria model regresi yang umumnya dipakai masih tetap dijadikan acuan pemilihan model regresi B- Spline terbaik. Model regresi B-Spline terbaik adalah model yang mampu menjelaskan pola hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Aplikasi Untuk eksplorasi pola hubungan yang terjadi antara kepadatan optik media pertumbuhan (y) dengan waktu (x) maka pada Gambar 1 di bawah akan menampilkan scatter plot dari data pertumbuhan Isolat Bacillus laterosporus. 1.0 Diagram pencar OD vs t 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0 10 20 Waktu Inkubasi (t) 30 40 Gambar 1. Kurva Pertumbuhan Isolat Bacillus laterosporus Data pertumbuhan isolat Bacillus laterosporus yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi B-Spline. Analisis data dengan metode regresi B-Spline dilakukan untuk memperoleh model regresi B-Spline yang tepat dengan GCV minimum. Pemilihan titik knot yang optimal terletak pada nilai GCV yang minimum. Nilai GCV yang minimum dari model regresi B- Spline linier dengan beberapa titik knot disajikan pada Tabel 1 berikut ini

124 Y. YUNIARTIKA, D. KUSNANDAR, N. M. MARA Tabel 1. Nilai GCV dari beberapa Titik Knot No Knot GCV(λ) 1 28 0,000010264845 2 30 0,000008547129 3 32 0,000007537085 4 6; 28 0,000003166550 5 6; 30 0,000002569903 6 6; 32 0,000002901397 7 6; 8; 32 0,000001141906 8 6; 10; 30 0,000000995845 9 6; 10; 32 0,000000679713 10 6; 12; 32 0,000001031537 Pada Tabel 4.2 diperoleh nilai GCV minimum sebesar 0,000000679713 yang berada pada tiga titik knot yaitu k 1 = 6, k 2 = 10 dan k 3 = 32. Model regresi B-Spline ini disajikan dalam Gambar 2 di bawah ini: Gambar 2.b Kurva B-Spline Linier dengan Satu Titik Knot Gambar 2.b Kurva B-Spline Linier dengan Tiga Titik Knot Gambar 2.a menujukkan adanya perubahan pola kurva k 1 = 30 dan dari gambar 2.b menujukkan terjadi perubahan pola kurva sebelum dan sesudah titik knot pada k 1 = 6, k 2 = 10 dan k 3 = 32. Pola

PenentuanGeneralized Cross Validation (GCV) Sebagai 125 kurva sebelum k 1 = 6 cenderung mendatar dibanding setelah k 1 = 6 yang mempunyai kecenderungan naik. Begitupun pada pola kurva setelah k 2 = 10 yang cenderung naik. Namun nilai setelah k 3 = 32 mempunyai garis yang cenderung menurun Dengan menggunakan tiga buah knot, yakni yang dipilih adalah knot 6, 10 dan 32 kurva yang dibentuk dapat menangkap banyak titik amatan. Semakin banyak knot yang digunakan pada regresi B- Spline linier, maka kurva juga semakin menangkap lebih banyak titik pengamatan. Dengan memperhatikan hasil yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa titik knot yang paling optimal dengan nilai GCV minimum adalah penggunaan tiga titik knot pada regresi B-Spline linier. Nilai GCV beberapa model regresi B-Spline dengan tiga beberapa titik knot ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai GCV Minimum Regresi B-Spline dengan beberapa Titik Knot Model Linier Jumlah Knot Letak Titik Knot Nilai GCV Minimum 1 2 3 1 32 - - 0,000007537085 2 6 30-0,000002569903 3 6 10 32 0,000000679713 Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa model terbaik untuk untuk memprediksi nilai kepadatan optik pertumbuhan Isolat Bacillus laterosporus pada selang waktu adalah dengan tiga titik knot k 1 = 6, k 2 = 10 dan k 3 = 32 yaitu dengan nilai GCV minimum 0,000000679713. Model regresi B-Spline terbaik untuk data pertumbuhan Isolat Bacillus laterosporus dapat diartikan bahwa, untuk memprediksi nilai kepadatan optik pertumbuhan Isolat Bacillus laterosporus terhadap selang waktu, digunakan regresi B-Spline linier dengan tiga titik knot. PENUTUP Berdasarkan uraian dari penulisan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. GCV (Generalized Cross Validation) merupakan salah satu kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan knot yang optimal dalam penentuan model regresi B-Spline yang terbaik. 2. Semakin banyak knot pada model regresi B-Spline linier maka nilai GCV akan semakin kecil. 3. Penentuan lokasi knot yang berbeda, akan menghasilkan model regresi B-Spline dengan nilai GCV yang berbeda pula. 4. Model regresi B-Spline yang terbaik dalam model regresi B-Spline linier adalah terletak pada titik knot k 1 = 6, k 2 = 10 dan k 3 = 32 dengan nilai GCV minimum 0,000000679713. DAFTAR PUSTAKA [1] Green, P.J. dan Silverman, B.W. Nonparametric Regression and Generalized Linear Models: A Roughness Penalty Approach. St Edmundsbury. Chapman & Hall. 1994. [2] Hardle, W. Applied Nonparametric Regression. Cambridge University Press. 1990. [3] Lyche, T. and Morken, K. Spline Methods. Deparment of Informatics, University of Oslo. 2004. [4] Budiantara, I.N., Suryadi, F., Otok, B.W. dan Guritno, S. Pemodelan B-Spline dan MARS Pada Nilai Ujian Masuk terhadap IPK Mahasiswa Jurusan Disain Komunikasi Visual UK. Petra Surabaya, Jurnal Teknik Industri, 8:1-13. 2006. [5] Eubank, R. Spline Smoothing and Nonparametric Regression. Marcel Dekker. New York. 1988.

126 Y. YUNIARTIKA, D. KUSNANDAR, N. M. MARA [6] John Fox. Robust Regression Appendix to An R and S-Plus Companion to Applied Regression. University of Oxford. 2002. [7] Suparti. Perbandingan Estimator Regresi Nonparametrik Menggunakan Metode Fourier dan Metode Wavelet. Jurnal Matematika, 8:88-94. 2005. YUYUN YUNIARTIKA DADAN KUSNANDAR MUHLASAH NOVITASARI MARA : FMIPA UNTAN Pontianak, zahra_alfarish@yahoo.com : FMIPA UNTAN Pontianak, dkusnand@yahoo.com : FMIPA UNTAN Pontianak, noveemara@gmail.com