ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

dokumen-dokumen yang mirip
1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

I. PENDAHULUAN. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara historis

KONSTRUKSI HOMOMORFISMA PADA GRUP BERHINGGA

TINGKATAN SUBGRUP DARI SUBHIMPUNAN FUZZY

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

HUBUNGAN ANTARA HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DENGAN RECTANGLE

STRUKTUR ALJABAR: RING

HOMOLOGI DARI HIMPUNAN KUBIK YANG DIREDUKSI (ELEMENTARY COLLAPSE)

RANK DARI GRUP DIHEDRAL TIGA (D 3 ) YANG BERAKSI

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

SUBGRUP FUZZY ATAS SUATU GRUP

PENENTUAN SUATU GRUP KUOSIEN FUZZY DARI SUATU GRUP

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

Sifat Lapangan pada Bilangan Kompleks

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRA A -ALJABAR

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN

SUATU BUKTI DARI WEDDERBURN S LITTLE THEOREM

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Elvri Teresia br Sembiring adalah Guru Matematika SMA Negeri 1 Berastagi

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

BEBERAPA SIFAT DARI SUBGRUP FUZZY

RUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR

TOPOLOGI METRIK PARSIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan disajikan beberapa teori dasar yang digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

Sifat-Sifat Ideal Utama dan Ideal Maksimal dalam Near-Ring

PERAN TEOREMA COHEN DALAM TEOREMA BASIS HILBERT PADA RING DERET PANGKAT

HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DAN KUBUS DASAR

UNNES Journal of Mathematics

GRUP MONOTETIK TOPOLOGI DISKRIT BERHINGGA PADA DUALITAS PONTRYAGIN

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

PRA A -MODUL ATAS PRA A -ALJABAR DAN ALJABAR IF-THEN-ELSE ATAS PRA A -ALJABAR

AUTOMORFISME GRAF LENGKAP DENGAN PENDEKATAN TEORI GRUP. Mulyono. Abstrak. ( ), dapat disimpulkan bahwa

DEKOMPOSISI PRA A*-ALJABAR

GRUP AUTOMORFISME GRAF HELM, GRAF HELM TERTUTUP, DAN GRAF BUKU

HIMPUNAN BILANGAN BULAT NON NEGATIF PADA SEMIRING LOKAL DAN SEMIRING FAKTOR. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

ANALISIS PENYELESAIAN RUBIK 2X2 MENGGUNAKAN GRUP PERMUTASI

TEOREMA GOURSAT Konstruksi subgrup dari grup darab langsung. M.V.Any Herawati,S.Si.,M.Si. Program Studi Matematika Universitas Sanata Dharma.

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

K-ALJABAR. Iswati dan Suryoto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275

SUBGRUP C-NORMAL DAN SUBRING H R -MAX

PRA A*-ALJABAR SEBAGAI SEBUAH POSET

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

PENENTUAN RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA HASIL OPERASI CARTESIAN PRODUCT TERHADAP GRAF LINGKARAN DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP DENGAN GRAF LINTASAN

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

ENUMERASI DIGRAF TIDAK ISOMORFIK

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK DARI SISTEM LINIER DISKRIT

A 10 Diagonalisasi Matriks Atas Ring Komutatif

SUATU KAJIAN TENTANG PENYARINGAN TERURUT DARI SEMIGRUP IMPLIKATIF

MODUL FAKTOR DARI MODUL ENDOMORFISMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATAS GAUSSIAN INTEGER

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

GRUP DAN HOMOMORFISMA GRUP PADA RUBIK REVENGE DWI TANTY KURNIANINGTYAS

JUMLAH GRUP BAGIAN DALAM DARAB LANGSUNG GRUP SIKLIS BERHINGGA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks atas Ring Komutatif

PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul

K-ALJABAR. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

PENDEKATAN IDENTIFIKASI LOGIK DALAM PERKULIAHAN STRUKTUR ALJABAR (The Logical Identification Approach on the Subject of Abstract Algebra)

MODUL HASIL BAGI DARI SUATU MODUL DEDEKIND

Semi Modul Interval [0,1] Atas Semi Ring Matriks Fuzzy Persegi

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

MODUL STRUKTUR ALJABAR 1. Disusun oleh : Isah Aisah, Dra., MSi NIP

SYARAT PERLU DAN SYARAT CUKUP AGAR REPRESENTASI QUIVER BERTIPE HINGGA

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 142 147 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ORDER UNSUR DARI GRUP S 4 FEBYOLA, YANITA, MONIKA RIANTI HELMI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, email : 15febyola@gmail.com Abstrak. Tulisan ini membahas tentang order unsur dari suatu grup berhingga. Grup berhingga yang digunakan adalah grup simetri S 4. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat sifat-sifat yang dimiliki oleh order dari unsur di grup S 4 dan kaitannya dengan pembentukan grup dari himpunan yang dibangun oleh suatu unsur. Selanjutnya hubungan antara cycle-cycle pada suatu permutasi dalam S 4 yang berorder prima dan kaitannya dengan produk cycle yang prima juga dibahas dalam tulisan ini. Kata Kunci: Order unsur, permutasi, cycle dari permutasi 1. Pendahuluan Dalam teori aljabar abstrak dikenal adanya teori tentang grup. Grup merupakan himpunan dengan operasi biner dan menggunakan beberapa syarat. Pada struktur grup ini dikenal adanya order dari suatu unsur. Order dari unsur di grup adalah suatu periode dimana unsur tersebut kembali ke unsur identitas sebanyak k bilangan positif. Ada beberapa sifat yang terkait dalam order dari unsur suatu grup. Sifat-sifat ini meliputi setiap unsur dari suatu grup yang memiliki order ber-hingga maka himpunan g merupakan himpunan berhingga dan membentuk grup yang berhingga, setiap unsur dari suatu grup yang membentuk g memiliki jumlah unsur n yang mana unsur yang berpangkat n menjadi unsur identitas, dan sebagainya. Untuk mendeskripsikan sifat-sifat ini diberikan sebuah ilustrasi yaitu pada grup simetri S 4 dan sifat-sifat order yang melekat pada S 4 yang dikuatkan dengan pembahasan order dari unsur grup. 2. Tinjauan Teori 2.1. Pengertian dan Sifat-Sifat Dasar Grup Definisi 2.1. [3] Sebuah grup G, adalah sebuah himpunan tak kosong G, tertutup terhadap suatu operasi biner, sedemikian sehingga aksioma berikut dipenuhi: (1) Operasi biner asosiatif. (2) Terdapat sebuah elemen e di G sedemikian sehingga e x = x e = x untuk setiap x G. (Elemen e ini adalah sebuah elemen identitas untuk di G.) 142

Order Unsur dari Grup S 4 143 (3) Untuk setiap x di G, terdapat sebuah elemen x di G sedemikian sehinga x x = x x = e. (Elemen x adalah sebuah invers dari x dengan berdasar pada operasi.) Definisi 2.2. [4] Jika sebuah subhimpunan H dari sebuah grup G membentuk grup dengan operasi biner yang sama dengan G, dikatakan bahwa H adalah subgrup dari G. Teorema 2.3. [5] Sebuah subhimpunan tak kosong H dari sebuah grup G adalah sebuah subgrup dari G jika dan hanya jika (1) a, b H berlaku a b H. (2) a H berlaku a 1 H. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai grup simetris yang didahului dengan penjelasan tentang fungsi permutasi. Definisi 2.4. [3] Sebuah fungsi atau pemetaan φ dari himpunan A ke himpunan B adalah sebuah aturan yang mengaitkan setiap elemen a dari A tepat ke satu elemen b dari B. Dikatakan φ memetakan a ke b, dan φ memetakan A ke B. Definisi 2.5. [3] Sebuah fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah satu-satu jika setiap elemen dari B mempunyai paling banyak satu elemen dari A dipetakan ke B, dan pada jika setiap elemen dari B mempunyai paling sedikit satu elemen dari A dipetakan ke B. Definisi 2.6. [5] Jika S adalah sebuah himpunan tak kosong maka A(S) adalah himpunan semua pemetaan satu-satu dan pada dari S ke dirinya sendiri. Teorema 2.7. [5] Jika σ, τ, µ adalah elemen-elemen dari A(S), maka (1) σ τ berada di A(S). (2) (σ τ) µ = σ (τ µ). (3) Terdapat sebuah elemen 1 (pemetaan identitas) di A(S) sedemikian sehingga σ 1 = 1 σ = σ. (4) Terdapat sebuah elemen σ 1 A(S) sedemikian sehingga σ σ 1 = σ 1 σ = 1. Definisi 2.8. [3] Sebuah permutasi dari himpunan A adalah sebuah fungsi φ : A A yang satu-satu dan pada. Dengan kata lain, sebuah permutasi dari A adalah fungsi satu-satu dan pada dari A ke A. Definisi 2.9. [3] Misal A himpunan berhingga {1, 2,, n}. Grup dari semua permutasi A adalah grup simetris berderajat n, dan dilambangkan dengan S n. Grup S n mempunyai n! elemen, dimana n! = n(n 1)(n 2) (3)(2)(1). Pada aljabar, permutasi dari himpunan berhingga biasanya diberikan oleh sebuah pengurutan dari elemen domain dan nilai fungsinya yang bersesuai- an. Misalnya, didefinisikan sebuah permutasi α dari himpunan {1, 2, 3, 4} dengan menetapkan α(1) = 2, α(2) = 3, α(3) = 1, α(4) = 4.

144 Febyola dkk. Sebuah cara yang lebih mudah untuk menyatakan korespondensi ini adalah dengan menulis α dalam bentuk array yaitu ( ) 1 2 3 4 α =, 2 3 1 4 atau dalam notasi cycle α = (123)(4) = (123). Definisi 2.10. [6] Misal i 1, i 2,, i r, (r n) merupakan unsur-unsur yang berbeda dari I n = {1, 2,, n}, maka (i 1 i 2 i 3 i r ) menyatakan permutasi yang memetakan i 1 i 2, i 2 i 3,, i r 1 i r, i r i 1, serta memetakan setiap unsur-unsur lain dari I n pada dirinya sendiri. (i 1 i 2 i r ) disebut cycle dengan panjang r atau sebuah r cycle: 2 cycle disebut transposisi. Contoh 2.11. Permutasi τ = ( ) 1 2 3 4 4 1 2 3 adalah sebuah 4-cycle: τ = (1432) = (4321) = (3214) = (2143). Jika σ adalah 3-cycle(125), maka στ = (125)(1432) = (1435) (ingat: permutasi adalah fungsi dan στ berarti τ diikuti oleh σ; dengan cara yang sama τσ = (1432)(125) = (2543) sedemikian sehingga στ τσ. Definisi 2.12. [7] Cycle-cycle (a 1 a m ) dan (b 1 b k ) adalah saling lepas jika {a 1,, a m } {b 1,, b k } =. Teorema 2.13. [4] Setiap permutasi dari himpunan berhingga dapat ditulis sebagai sebuah cycle atau sebuah produk dari cycle saling lepas. Teorema 2.14. [4] Jika pasangan cycle α = (a 1 a 2 a m ) dan β = (b 1 b 2 b n ) tidak memiliki entri yang sama, maka αβ = βα. 2.2. Order dan Sifat-Sifat Order Unsur dari Grup Definisi 2.15. [3] Jika G adalah sebuah grup berhingga, maka order G dari G adalah jumlah elemen di G. Secara umum, untuk sebarang himpunan berhingga S, S adalah jumlah elemen di S. Definisi 2.16. [4] Order dari suatu elemen g pada suatu grup G adalah bilangan bulat positif terkecil n sedemikian sehingga g n = e. (Dalam notasi penjumlahan, ini menjadi ng = 0.) Jika tidak terdapat bilangan bulat yang demikian, g dikatakan memiliki order tak hingga. Order dari suatu elemen g dilambangkan dengan g. Definisi 2.17. [2] Suatu grup G adalah siklik jika terdapat g G sedemikian sehingga G = g = {g n n Z}. Teorema 2.18. [6] Misalkan G adalah grup dan g G, maka g memiliki order berhingga di G jika dan hanya jika g adalah grup berhingga. Teorema 2.19. [6] Misal g n mungkin, maka = e untuk suatu n 1, dengan n dipilih sekecil

Order Unsur dari Grup S 4 145 (1) g = {e, g, g 2,, g n 1 }. (2) g = n, dengan pangkat-pangkat pada bagian (1) saling berbeda. Teorema 2.20. [6] Misal g G dan g mempunyai order n, maka g k = e jika dan hanya jika n k. Akibat 2.21. [6] Misal g G mempunyai order n. Untuk k, l Z, g k = g l jika dan hanya jika k l mod n. 3. Grup Simetri S 4 Grup simetri S 4 adalah grup semua permutasi dari empat elemen. Definisikan S 4 sebagai himpunan semua fungsi satu-satu dari {1, 2, 3, 4} ke dirinya sendiri. Grup simetri S 4 dibawah operasi komposisi mempunyai 4! = 24 elemen. Elemen-elemen dari S 4 ditetapkan sebagai berikut f 0 = (1), f 1 = (34), f 2 = (23), f 3 = (234), f 4 = (243), f 5 = (24), f 6 = (12), f 7 = (12)(34), f 8 = (123), f 9 = (1234), f 10 = (1243), f 11 = (124), f 12 = (132), f 13 = (1342), f 14 = (13), f 15 = (134), f 16 = (13)(24), f 17 = (1324), f 18 = (1432), f 19 = (142), f 20 = (143), f 21 = (14), f 22 = (1423), dan f 23 = (14)(23). Berdasarkan Teorema 2.7 diperoleh : (1) Komposisi di S 4 bersifat tertutup. (2) Komposisi di S 4 bersifat asosiatif dimana untuk setiap x, y, z S 4 berlaku (x y) z = x (y z). (3) Terdapat elemen identitas f 0 sehingga f 0 x = x f 0 = x untuk setiap x S 4. (4) Terdapat elemen invers dari x yakni x yang mana x x = x x = f 0 untuk setiap x S 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa himpunan S 4 operasi. adalah sebuah grup terhadap 4. Order Unsur dari Grup S 4 Misalkan σ = (a 1 a 2 a r ) adalah suatu r-cycle, maka σ n = (a 1 a 2 a r ) n ini berarti a i berganti sebanyak n kali dengan n 1 dan n adalah nilai terkecil sedemikian sehingga σ n = e dengan n = r. Akibatnya, suatu r cycle mempunyai order r. Teorema 4.1. [1] Untuk sebarang σ S m, dapat dinyatakan sebagai sebuah produk dari cycle-cycle saling lepas, yaitu σ = σ 1 σ 2 σ t. dimana σ i adalah cycle dengan panjang r i, 1 i t. Order dari σ merupakan kelipatan persekutuan terkecil [r 1, r 2,, r t ]. Bukti. Misalkan σ = σ 1,, σ t dengan σ i adalah cycle saling lepas. Oleh karena cycle saling lepas adalah komutatif, maka σ a = σ a 1σ a 2 σ a t,

146 Febyola dkk. untuk setiap a Z, sehingga σ a = e jika dan hanya jika σi a = e untuk setiap i. Jika σ i mempunyai order r i, berdasarkan Teorema 2.20 maka σi a merupakan identitas jika dan hanya jika r i a. Akibatnya, σ a = e untuk setiap σi a = e, r i a untuk semua i, [r 1, r 2,, r t ] a, dimana [r 1, r 2,, r t ] menyatakan kelipatan persekutuan terkecil dari r i, yang merupakan panjang dari cycle yang saling lepas σ i. Oleh karena itu order dari σ adalah [r 1, r 2,, r t ]. Akibat 4.2. [1] Misalkan p adalah sebuah bilangan prima. Sebuah permutasi σ S n mempunyai order p jika dan hanya jika permutasi tersebut merupakan sebuah produk dari p-cycle yang saling lepas. Bukti. Misal dekomposisi dari σ menjadi cycle saling lepas adalah σ 1 σ 2 σ t, dengan semua σ i tak trivial. Misalkan r i order dari σ i dan r i > 1. Berdasarkan Teorema 3.2.1, order dari σ = σ 1 σ 2 σ t adalah [r 1,, r t ] yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari r i. Misalkan [r 1,, r t ] = p dengan p prima. Setiap r i adalah sebuah faktor dari p dengan p lebih besar dari 1, oleh karena p prima, akibatnya setiap r i adalah p. Sebaliknya, misalkan σ = σ 1 σ 2 σ t merupakan produk dari p-cycle saling lepas, maka setiap r i adalah p dimana r i merupakan order dari σ i. Karena order dari σ adalah kelipatan persekutuan terkecil dari [r 1,, r t ] yaitu p, akibatnya p adalah prima. Sehingga σ mempunyai order p jika dan hanya jika σ merupakan sebuah produk dari p-cycle saling lepas. Order dari unsur-unsur S 4 ditunjukkan sebagai berikut. Order Unsur 1 f 0 2 f 1, f 2, f 5, f 6, f 7, f 14, f 16, f 21, f 23 3 f 3, f 4, f 8, f 11, f 12, f 15, f 19, f 20 4 f 9, f 10, f 13, f 17, f 18, f 22 5. Kesimpulan (1) Untuk setiap g di S 4 memiliki order berhingga. Himpunan g yang dibangun oleh unsur dari S 4 adalah berhingga dan himpunan g tersebut membentuk grup yang berhingga. (2) Untuk setiap g di S 4 yang membentuk himpunan g yang memiliki jumlah unsur n yang mana g n = e. (3) Untuk setiap g di S 4 dimana g mempunyai order n, g k = e jika dan hanya jika n k. (4) Untuk setiap g di S 4 memenuhi g k = g l jika dan hanya jika k l mod n untuk k, l Z.

Order Unsur dari Grup S 4 147 (5) Untuk sebarang σ di S 4, ditulis sebagai sebuah produk dari cycle saling lepas. σ = σ 1 σ 2 σ t. dimana σ i adalah cycle dengan panjang r i, 1 i t. Order dari σ merupakan kelipatan persekutuan terkecil [r 1, r 2,, r t ]. (6) Terdapat 17 unsur di S 4 yang mempunyai order prima dan merupakan produk dari p-cycle yang saling lepas yaitu f 1, f 2, f 3, f 4, f 5, f 6, f 7, f 8, f 11, f 12, f 14, f 15, f 16, f 19, f 20, f 21, dan f 23. 6. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Admi Nazra, bapak Efendi, M.Si, dan bapak Dr. Effendi yang telah memberikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik. Daftar Pustaka [1] Conrad, K. 2014. Orders of Elements in a Group. www.math.uconn.edu/ kconrad/blurbs/grouptheory/order.pdf [2] Dummit, D.S. dan R.M. Foote. 1991. Abstract Algebra. A Simon & Schuster Company, New Jersey [3] Fraleigh, J.B. 1993. A First Course in Abstract Algebra. Edisi ke-5. Addison- Wesley Publishing Company, United States of America [4] Gallian, J.A. 2010. Contemporary Abstract Algebra. Edisi ke-7. Brooks/Cole, Cengage Learning, United States of America [5] Herstein, I.N. 1975. Topics in Algebra. Edisi ke-2. John Wiley & Sons, New York [6] Hungerford, T.W. 1974. Algebra. Springer-Verlag New York Inc, New York [7] Millewski, E.G. 1989. The Essentials of Group Theory II. Research and Education Association, New Jersey