BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu,

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. gudang PT. Indoberka Investama saat ini terletak di komplek pergudangan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini sudah semakin pesat. Banyak. perusahaan semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Atas perkembangan tersebut, muncul berbagai dampak yang cukup berpengaruh

STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

BAB 5 PENUTUP. objek penelitian yaitu pada PT. Agung Aquatic Marine. Adapun simpulan yang dimaksud adalah PT. Agung Aquatic Marine

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

PENDAHULUAN BAB I. bisnis atau perdagangan di Indonesia semakin. informasi yang handal, cepat, tepat dan akurat. Selain itu, dengan adanya

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) berdiri tanggal 11

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA. merupakan usaha kecil hasil binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash perumahan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KUISIONER TAHAP KETIGA. Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

Transkripsi:

25 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Latar belakang dan sejarah perusahaan PT. Mirasa food industry (MFI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dengan produk utamanya adalah keripik singkong. Dalam perkembangannya, perusahaan ini mampu mengekspor produk-produknya ke 7 ( tujuh ) Negara di luar negeri yang menjadi saluran distribusinya, disamping kebutuhan pasar domestic yang cukup tinggi. Mirasa food berdiri pertama kali pada tanggal 26 februari 1979 diatas tanah seluas 158 m² oleh Bapak Muslich dengan status perusahaan swasta nasional dan pabriknya berlokasi di kelurahan Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat. Selama tahun 1979 sampai dengan tahun 1993, kegiatan produksi dan pemasarannya masih bertempat di Jakarta yang di beri nama PT.Mirasa Food Industry divisi I, kemudian pada tahun 1994, untuk kegiatan produksinya di pindahkan ke desa Japun,kota Magelang, Jawa Tengah, diatas tanah seluas 3220 m² yang diberi nama PT.Mirasa Food Industry divisi II. Tujuan utama dipindahkannya kegiatan produksi ke Jawa Tengah adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan bahan baku utama yaitu singkong dan untuk mengurangi Harga Pokok Produksi (HPP) serta peningkatan efisiensi. Namunm untuk proses pemasaran produk jadi, tetap dipusatkan di Jakarta. Perusahaan ini mulanya masih bersifat industri kecil tepatnya pada tahun 1979 sampai tahun 1983 dengan modal awal Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah). Melalui usaha dan kerja keras dari pengelola, perusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat pada tahuntahun berikutna hingga berkembang menjadi industi menengah pada tahun 1988 sampai sekarang dengan bentuk perusahaan perorangan. Tahun 1983, PT.Mirasa Food Industry memperoleh bantuan berupa pinjaman dana dalam bentuk kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar RP. 500.000.000,- (Lima ratus

26 juta rupiah). Bantuan ini digunakan untuk mengingkatkan proses produksinya serta perluasan pabrik. Dengan semakin permintaan dari konsumen, pada tahun 1984 usaha ini di pindahkan dari Tanjung Duren ke Duri Kosambi, Cengkarang, Jakarta Barat diatas tanah seluas 866 m². kegiatan pemasaran mulai dilancarkan ke seluruh Jakarta, diikuti dengan promosi berupa pengenalan produk melalui pemberian contoh produk jadi ke konsumen. Tujuan utama dari pemindahan lokasi dari Tanjung Duren ke Duri Kosambi adlah untuk perluasan guna peningkatan efektivitas. Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai memperluas pemasarannya keluar Jakarta dan keluar negeri. Sampai saat ini telah ada 7 (tujuh) daerah di Indonesia dan 7 (tujuh) Negara di luar negeri yang menjadi saluran distribusinya. Daerah yang menjadi saluran distribusi di Indonesia adalah : Jakarta, Sukabumi, Cikarang, Anyer, Serang, Cilegon dan Semarang. Sedangkan saluran distribusi untuk luar negeri yaitu : Inggris, Belanda, Swiss, Australia, Selandia Baru, Jerman dan Arab Saudi. Symbol atau logo yang digunakan pada produk Mirasa adalah Payung Terbuka yang berada ditengah lingkaran. Dimana symbol ini menyiratkan bahwa perusahan ini mempunyai ruang lingkup nasional sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengenalnya, serta mudah secara nasional karena mudah diingat. PT. Mirasa Food Industri dari saat berdirinya hingga kini, dalam perjalanannya tidak lepas dari hambatan-hambatan. Adanya hambatan-hambatan tidak berarti menghambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, hal ini tampak dari peningkatan yang di alami perusahaan, baik pada penambahan jumlah aktifitas maupun kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan.

27 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan PT. Mirasa Food Industry adalah perusahaan profit yang dikelola secara guna untuk menhasilkan produk makanan yang halal, hegienis, dan bercita rasa tinggi serta merupakan tempat pendidikan, penelitian dan pengembangan sumber dana manusia dengan tujuan meningkatkan citra dan image perusahaan untuk kesejahteraan masayarakat. PT. Mirasa Food Industry mempunyai visi dan misi perusahaan yang dijadikan pegangan dalam menjalankan usaha dan kegiatannya agar tidak menyimpang dari tujuan dasarnya, visi dan misi tersebut yaitu : Visi 1. PT. Mirassa Food Industry berupaya untuk menjadi perusahaan makanan yang berorientasi masa depan, terkemuka dan terpercaya di asia tenggara, inovatif, profesional dalam pengelolaan dan pro aktif terhadap perubahan zaman dan bercita rasa. 2. Peningkatan kualitas dan pengembangan pengetahuan atau wawasan SDM karyawan seutuhnya, lahir batin dan bertumpu pada orientasi dunia akhirat, sehingga mempunyai kenunggulan kompetitif dan karyawan menaruh kepercayaan, hormat serta bangga pada perusahaannya. 3. Menguasai pangsa pasar domestik dan dunia. Misi 1. Memberikan kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan melalui pelyanan yang berempati, ramah, cepat, akurat dan sempurna. 2. Menghasilkan produk yang halal dan hegienis, berkualitas, up to date, kompetitif dengan harga bersaing, serta image serta cita rasa tinggi. 3. Memberikan imbalan yang adil kepada karyawan sesuai tingkat atau jenis jabatan dan subangsihnya bagi kemajuan perusahaan. 4. Meningkatkan kualitas karyawan dengan etos kerja yang tinggi, kinerja yang baik, pengetahuan, keterampilan dan moralitas yang tinggi, kritikus, penuh inisiatif dan tanggung jawab, mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dan berwawasan global.

28 5. Melakukan usaha makanan sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat, beretika dan moralitas yang tinggi, taat hukum, profesional dengan manajemen yang efisien, efektif, inovatif dan kompetitif. 6. Menciptakan laba dan meningkatkan pendapatan agar perusahaan dapat berkembang dan survival dalam persaingan, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang seluasluasnya. 7. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi konsumen, karyawan, pemegan saham, masyarakat dan mitra kerja, pemerintah serta peduli lingkungan. 8. Menciptakan keharmonisan, komunikasi yang bermakna diantara karyawan, karyawan dengan pimpinan, keryawan dengan mesin, karyawan dengan pekerja, perusahaan dengan lingkungan sosial dan pemerintah terutama dengan konsumen. 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Sejak berdirinya PT. Mirassa Food Industry pada tahun 1979 aktivitas usahanya adalah memproduksi produk makanan berupa keripik singkong, yang saat ini telah didistribusikan ke berbagai pulau di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, dan Bali, dan ini tidak menutup kemungkinan akan memperluas pendistribusiannya ke pulau-pulau diluar dari ketiga pulau yang disebutkan diatas. Selain di dalam negeri, produk dari PT. Mirassa Food Industry ini juga telah mencapai pasar luar negeri, seperti : Inggris, Belanda, Swiss, Australia, Selamdia Baru, Arab Saudi dan Jerman. Ini tentu akan menuntut keprofesionalan PT. Mirassa Food Industry dalam menyalurkan produk-produknya, sehingga tidak ada keterlambatan. Yang nantinya akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya.

29 3.2.1 Perkembangan Produk Pada saat ini perkembangan produk keripik singkong yang dihasilkan oleh PT. Mirasa Food Indusry adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Produk PT. Mirasa Food Industry LOKAL Cassava Chips Asin 150g Cassava Chips Pedas 150g Cap Payung Standard 200g Cap Payung Asin Jumbo 250g Tropika Chips Untuk Anak-anak : EKSPORT Cassava Chips TAJ (Inggris) Cassava Chips Elpuente (Jerman, Swiss) Cassava Chips Asin dan Pedas (Australia, Arab Saudi, Selandia Baru) Cap Payung Chips (Belanda) Moxi Maxi Kripsi Pingping 3.2.2 Analisis Porter Model lima elemen kekuatan persaingan Porter membantu perusahaan dalam menyiapkan renana strategi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Ancaman Pendatang Baru (Threat Of New Entrants) Ancaman pendatang baru bagi PT. Mirassa Food Industry dengan produk kripik singkong cap paying adalah seperti keripik singkong cap Kusuka yang diproduksi oleh PT. A.P Food Bogor dan kripik singkong cap kelinci yang diproduksi oleh PT. Amarta Food.

30 Perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan produk yang relative sama di mata pelanggan. 2. Ancaman Barang Pengganti (Threat Of Substituion) Ancaman selanjutnya dating dari tersedianya barang pengganti atau substitusi. Bagi produk kripik singkong cap paying yang dihasilkan PT. Mirassa Food Industry, ancaman produk substitusi yang dihadapinya adalah kripik kentang, kripik pisang, kripik jagung yang berasal dari PT. Indofood Sukses Makmur, konsumsi makanan ringan ini sifatnya dapat disubstitusikan dengan kripik singkong. 3. Daya Tawar Pembeli Kekuatan daya tawar pembeli dari pelanggan PT. Mirassa Food Industry pada saat membeli produk dalam jumlah yang besar. Sehingga pelanggan / pembeli memiliki kemampuan menekan harga serendah mungkin dan membandingkan harga dengan pesaing. Dengan daya tawar tinggi pembeli membuat patokan dalam menentukan harga pasar. PT. Mirassa Food Industry memasarkan produknya baik dalam maupun luar negeri. Untuk pasaran dalam negeri. Untuk pasaran dalam negeri perusahaan berhubungan erat dengan distributor yang menyalurkan produknya. Selama ini PT. Mirassa Food Industry kurang berhubungan langsung dengan para konsumen akhir. Saran dan kritik yang banyak masuk kepihak PT. Mirassa Food Industry biasanya berasal dari para distributor perusahaan. 4. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier) Daya tawar pemasok kuat jika di dominasi oleh sejumlah kecil perusahaan, produk substitusi yang baik tidak tersedia pembeli, pembeli bukan konsumen penting bagi pembeli. Supplier menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan produk keripik singkong. Petani yang berasal dari daerah Salaman, Tempuran, Kajoran, Borobudur, Purworejo, Batang, dan daerah sekitar Magelang Jawa Tengah, yang merupakan binaan dari PT. Mirassa Food Industry dalam penyediaan bahan baku singkong. Untuk bumbu yang digunakan, perusahaan memesan dari PT.

31 Foodex dan PT. Inggredients Island Sand. Untuk plastik PT. Sibalek Kemas dan PT. Indah Printing. Minyak goreng yang digunakan adalah Filma, Barco Solo (minyak sawit), Naga semut PT. Tunas Jaya. 5. persaingan antar perusahaan yang sejenis dalam industri ancaman utama yang dihadapi oleh PT. Mirassa Food Industry datang dari pesaing yang menjadi competitor diantaranya PT. A.P Food Bogor dan PT. Amarta Food. Perusahaan tersebut menawarkan produk yang relatif sama. Dalam memenangkan persaingan dengan perusahaan pesaing di industri makanan ringan ini PT. Mirassa Food menerapkan strategi antara lain pemberian rasa yang bermacam-macam, harga yang lebih rendah. Gambar 3.1 Lima Elemen Kekuatan Persaingan Pendatang Baru PT. Agung Sari Pemasok PT. Sibalek kemas PT. Indah Printing PT. Tunas Jaya PT. Foodex Inti PT. Inggredients Island Sand Persaingan di antara Industri Sejenis PT. Amarta Food PT. A.P Bogor Pembeli Alfa Hero Mini market dll Produk Substitusi Keripik pisang Keripik kentang Keripik Jagung Sumber: David Whiteley,e-commerce: Strategy, Technology and Application, Mc

32 3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang terdiri dari fungsi-fungsi menurut suatu pola tertentu, yang menyatakan adanya urutan dan tanggung jawab antara bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan, yaitu untuk menjalin kerjasama antara bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut. Dalam menjalankan aktivitas kegiatannya PT. Mirasa Food Industry telah membentuk struktur organisasi yangmempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing pada bagiannya. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Mirassa Food Industry DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS MANAJER DIVISI AREA I JAKARTA KABAG PENJUALAN KABAG PERSONALIA DAN UMUM KABAG AKUNTANSI & KEUANGAN KABAG PABRI PEMASARAN PERSONALIA AKUNTANSI GUDANG PENGIRIMAN PEMELIHARAAN KEUANGAN PRODUKSI SEKRETARIAT PENGEMASAN

33 Masing-masing jabatan mempunyai perincian tugas sebagai berikut : 1. Direktur Utama 2. Sekretaris Merumuskan, menyusun dan mentapkan rancangan jangka panjang yang akan dilaksanakan. Menerima laporan perusahaan dari manajer divisi. Membantu persiapan laporan bulanan setiap bulannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan serta mengatur jadwal rapat dan membuat notulen rapat Mengelola berkas-berkas surat masuk, surat keluar dan bertanggung jawab 3. Manajer Divis Area kepada direktur utama. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam melaksanakan operasi perusahaan. Bertanggung jawab penuh atas perusahaan baik dari segi intern maupun eksteren. Memberikan wewenang untuk memberikan tugas kepada semua bagian dibawahnya. 4. Kabag Pabrikasi Bertanggung jawab atas gudang. Mengawasi jalannya prosedur proses produksi. Mengawasi proses pengemasan produk jadi. 5. Kasi Gudang

34 Bertanggung jawab atas persediaan di gudang. Mengawasi masuknya bahan baku ke gudang. Mengawasi kebersihan gudang. 6. Kasi Produksi Bertanggung jawab atas proses produksi. Mengontrol kelayakan bahan baku produksi. Bertanggung jawab atas mesin-mesin produksi. 7. Kasi Pengemasan Bertanggung jawab atas bahan baku kemasan. Mengawasi jalannya proses pengemasan. Bertanggung jawab atas hasil pengemasan. 8. Kabag Penjualan Mengusahakan agar volume penjualan meningkat. Memperluas daerah pemasaran hasil produksi perusahaan. Bertanggung jawab atas transaksi penjualan yang terjadi. 9. Kasi Pemasaran Melayani calon konsumen agar puas. Memperkenalkan produk kepada konsumen. Mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang dijual. 10. Kasi pengiriman Mengawasi proses pengiriman sampai tujuan.

35 Bertanggung jawab atas barang yang dikirim apabila ada kerusakan. Melakukan pengiriman sesuai perjanjian yang telah disepakati. 11. Kabag Personalia dan Umum Bertanggung jawab atas semua bagian yang ada dibawahnya. Memberikan keputusan terakhir di bagiannya, menyangkut perekrutan dan lainnya. Mengawasi operasional perusahaan dalam hal personalia dan umum. 12. Kasi Personalia Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya karyawan. Membantu perusahaan dalam mencari karyawan baru. Mengawasi kinerja karyawan. 13. Kasi Pemeliharaan Bertanggung jawab atas pemeliharaan aset perusahaan. Mengawasi penggunaan aset perusahaan, agar tidak cepat rusak. Membeli aset-aset perusahaan baru, bila dibutuhkan. 14. Sekretariat Menerima saran dan kritik dari dalam maupun luar perusahaan. Melakukan hubungan komunikasi kepada rekan kerja maupun customer. Membuat laporan kerja yang dilaporkan kepada atasan. 15. Kabag Akuntansi & Keuangan Bertanggung jawab atas perhitungan aset perusahaan. Mengawasi cash flow perusahaan.

36 Bertanggung jawab kepada seksi-seksinya. 16. Kasi Akuntansi Bertugas mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan. Bertanggung jawab kepada pembukaan perusahaan. Bertugas memberi laporan akuntansi kepada kabag. 17. Kasi Keuangan Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya keuangan perusahaan. Bertugas untuk memberikan gaji kepada karyawan sesuai periode tertentu. Bertugas mengawasi transaksi yang dilakukan perusahaan.