Statistika Nonparametrik

dokumen-dokumen yang mirip
HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

Uji Z atau t Uji Z Chi- square

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai

Penggolongan Uji Hipotesis

2-RP. C. PRASYARAT : Desain Eksperimen. D. Deskripsi CP secara umum KKNI Level 6. Kemampuan Deskripsi Penguasaan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Statistika Nonparametrik dengan SPSS, Minitab, dan R

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah : APLIKASI TEST PARAMETRIK TEST NON PARAMETRIK Dua sampel saling T test

ANALISIS DATA KUANTITATIF

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN

Statistik Non Parameter

Statistik & Hipotesis

PERANCANGAN PERCOBAAN

Statistika Non-Parametrik

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

Statistik Non Parametrik

DR. Dr. Windhu Purnomo, M.S.

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan

Standar Kompetensi : Dapat mengaplikasikan statistika nonparametrik dalam memecahkan masalah, khususnya dalam penelitian.

Pertemuan 11 s.d. 13 STATISTIKA INDUSTRI 2. Nonparametric. Skala Pengukuran...(review) 27/05/2016. Statistik Non Parametrik

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

Statistika Penelitian. dengan SPSS 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

STATISTIK NON PARAMTERIK

Pertemuan 9 II. STATISTIKA INFERENSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

1.1 Contoh Soal dan Pembahasan Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 25 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan

STATISTIK PERTEMUAN XIV

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nonparametrik, pengujian hipotesis, One-Way Layout, dan pengujian untuk lebih dari

A. Metode Statistik Deskriptif. B. Metode Statistik Inferensia STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK INFERENSIAL. Penyajian Data Statistik Deskriptif

ANALISIS DATA KUANTITATIF

UJI NONPARAMETRIK. Gambar 6.1 Menjalankan Prosedur Nonparametrik

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS

STATISTIKA INFERENSIAL RASIONAL

Penggunaan Statistika dalam Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 7 ANALISIS DATA. Analisis data merupakan tahapan yang kritis dalam proses penelitian

UJI CHI-SQUARE. 1. Skala pengukuran. ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

Nonparametrik_uji k sampel_m. Jainuri, M.Pd

10+ Departemen Statistika FMIPA IPB

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Oleh : M.H.Dewi Susilowati

Statistik Nonparametrik:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

0,988 0,200 0, , ,078 6,314

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI DAN REGRESI. dr. Hadi Sarosa, M.Kes Bagian Fisiologi F.K Unissula Semarang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi

PERSIAPAN ANALISIS DATA (Pemilihan. Jenis Analisis Data)

RELIABILITAS ORDINAL PADA METODE TEST-RETEST

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anak didik daycare yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PELAKSANAAN

DATA DAN METODA ANALISA DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah :

UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI

WORKSHOP STATISTIKA PENELITIAN KEPENDIDIKAN Oleh: Dr. Endang Susilaningsih, MS. NIP: NIDN: CP:

PERBANDINGAN KEPEKAAN UJI KENORMALAN UNIVARIAT PADA KATEGORI MOMEN MELALUI SIMULASI MONTE CARLO

Prosedur Uji Chi-Square

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Statistik Non Parametrik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Oleh: Ali Muhson. Tujuan Analisis Data

Unsur-unsur Metodologi Penelitian

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL KONTRAK PERKULIAHAN

PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung data), sikap ilmiah (obye

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

Statistik Parametrik. Saptawati Bardosono

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 12 Nonparametrik-Kategorik-Logistik

Asosiasi dan Uji Perbedaan

Transkripsi:

Statistika Nonparametrik Oleh Prof. Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D. 1

Asumsi2 Parametrik Observasinya harus independen Observasinya harus diambil dari populasi normal, kecuali ukuran sampel cukup besar Semua populasi variansinya harus sama (sifat homoskedastik) 2

Asumsi2 Nonparametrik Observasi2 nya independen Variablenya merupakan variabel yang kontinu atau berskala ordinal 3

Ukuran/Skala Data Ada 4 (empat) macam, yaitu: 1. Skala Nominal (Classificatory) Gender, latar belakang etnik 2. Skala Ordinal (Ranking) Kekerasan batu, kecantikan, pangkat militer 3. Skala Interval Celsius atau Fahrenheit 4. Skala Ratio Derajat Kelvin, kecepatan, tinggi, massa atau berat 4

Metode Nonparametrik Ada paling sedikit satu uji nonparametrik yang ekivalen dgn suatu uji parametrik Uji2 tersebut dapat di kelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: 1. Uji beda antar kelompok (sampel independen) 2. Uji beda antar variabel (sampel dependen) 3. Uji hubungan antar variabel 5

Inferensi Statistika Untuk Parameter Distribusi Binomial Jika berhadapan dengan suatu populasi dichotomous (hasilnya digolongkan sebagai sukses atau gagal: biasa juga dikenal sebagai populasi dua hasil), maka objek yang dapat dijadikan perhatian adalah p yaitu probabilitas mendapat sukses. 6

Untuk melakukan inferensi statistika untuk p, maka diambil sampel random berukuran-n dari populasi tersebut dan diketahui bahwa distribusi sampling jumlah sukses (dalam sampel random berukuran-n) berdistribusi Binomial dengan parameter p, ditulis Bin(n, p). 7

Jika X ~ Bin (n, p), maka n x nx f ( x) P( X x) p (1 p), x 0, 1, 2,... n x dengan mean X = np variansi X = np( 1 - p), dan X adalah jumlah sukses. 8

Jelas bahwa menggunakan teorema limit pusat dapat dibuktikan bahwa untuk n yang cukup besar X ~ N( np. np(1 p)) atau x p n p(1 p) n ~ n(0.1) 9

sehingga inferensi statistika untuk p dapat dilakukan berdasarkan distribusi normal. Suatu hal yang sering dilakukan agar hasil yang diperoleh menjadi lebih tepat adalah menggunakan faktor koreksi berhubung distribusi binomial adalah distribusi variabel random diskrit sedang distribusi normal adalah distribusi variabel random kontinu. 10

Faktor koreksi yang digunakan adalah + ditambah untuk batas atas dari X dan - ditambahkan untuk batas bawah. Jika n tidak cukup besar, maka pendekatan normal tidak dapat dilakukan, sehingga inferensi statistika untuk p adalah harus didasarkan pada distribusi binomial, yaitu dengan cara berikut: 11

1.1. Estimasi Interval Karena X ~ Bin (n, p), dari P( X X X ) (1 )100% L u dapat diperoleh interval konfidensi (1 - α) 100% untuk p adalah P p P L u 12

dengan p L, p u dapat diperoleh dari suatu tabel, misalnya tabel C6 dalam buku "Statistics : A Biomedical Introduction" oleh Brown & Hollander. 13

1.2. Uji Hipotesis Untuk menguji H 0 = p = p 0, daerah X ~ Bin (n, p 0 ), maka untuk menguji H a = p p 0, daerah kritisnya adalah X > x u atau X < X L dengan X u ditentukan dari dan X L ditentukan dari atau sebaliknya untuk H a = p > p 0, daerah kritisnya adalan X < X L dengan X L ditentukan dari P(X < X L ) α. 14

Catatan: 1. Untuk n, p tertentu X u atau X L dapat dicari dengan tabel distribusi Binomial. 2. Inferensi Statistika untuk experimen Bernoulli atau Binomial atau populasi dichotomous dapat pula dilakukan dengan pendekatan ke distribusi normal. 15

Karena X ~ Bin (n, p) dengan X = jumlah sukses dalam sampel, maka X adalah variabel random diskrit. Kriteria untuk menentukan apakah berlaku pendekatan normal adalah 0,1 < p < 0,9 (rule of thumb), maka distribusi tidak mungkin symetry. 16

Contoh 6.1 : Dari tabel di bawah ini ujilah apakah merokok mempengaruhi waktu hidup? Hidup Hidup Jumlah dalam 6 th Yang tidak 117 950 1067 merokok perokok 54 348 402 Jumlah 171 1298 1469 17

1.3. Inferensi Statistika Untuk Beda Proporsi Jika X1 ~ Bin (n1, p1) dan X2 ~ Bin(n2, p2), maka untuk menguji H o = p 1 = p 2 = p digunakan statistik P X n X 1 2 n 1 2 18

A Ā Jumlah Sampel I X 1 n 1 - X 1 n Sampel II X 2 n 2 - X 2 n 2 Jumlah X 1 + X 2 n 1 + n 2 - X 1 - X 2 n 1 + n 2 X k X X 1 1 2 ~??? 19

Sukses Gagal Sampel I p 1 1 - p 1 Sampel II p 2 1 - p 2 Berikut ini adalah suatu cara lain untuk melakukan inferensi statistika untuk membandingkan dua proporsi. Cara yang sangat populer ini adalah: 20

dengan X 1 ~ Bin (n 1, p 1 ) dan X 2 ~ Bin (n 2, p 2 ) saling independen, maka H o benar berakibat p 1 = p 2 = p, sehingga X 1 + X 2 ~ Bin (n 1 + n 2, p) dan P X x X X k 1 1 1 2 n1 n2 x k x 1 1 n n 1 2 k 21

Jika X berdistribusi Binomial ditulis : X ~ Bin (n, p), maka n x P( X x) p (1 p) x nx dengan x = 0, 1, 2,... n dan o < p < 1. Jika X ~ Bin (n x, p x ) dan Y ~ Bin (n y, p y ) dengan X dan Y saling independen, maka membandingkan px dan py dapat dilakukan dengan estimasi untuk p x - p y atau uji hipotesis H o = p x = p y 22

Jika dua populasi dependen, maka penyajian tabel keadaan berikut Sembuh tidak Obat A 18 82 100 Obat B 10 90 100 adalah tidak benar, karena yang dimaksud dengan data untuk masingmasing baris adalah untuk 100 orang sama. 23

Dengan demikian penyajian tabel yang benar adalah sebagai berikut Sembuh tidak Sakit 9 1 10 tidak 9 81 90 18 82 100 24

Dengan mudah dapat dilihat bahwa PA dan PB tidak independen. nab nab nab nab 25

Dari tabel di atas dapat diperoleh dengan mudah bahwa P p p dan p p p A AB AB B AB Dengan demikian untuk menguji H o = p A = p B adalah sama/ekivalen dengan menguji AB H p p o AB AB 26

nab n 1 AB n 1(, ) AB B n n AB AB 2 Jika dan tertentu maka Untuk n dan n besar, biasanya 25, AB AB maka n AB n AB n AB n AB N(0,1) atau n AB n AB n AB n AB 2 2 1 atau n n 1 AB n n AB AB AB N(0,1) 27

Perhatikan tabel berikut I X n X - X n X II Y n Y - Y n Y X + Y n X + n Y - X - Y n X + n Y Jika x + y, n x dan n y diketahui, maka yang lain juga diketahui dan k nx ny k x nx nn x y nx 1 x 1 x xy k P X 28

Untuk menguji H o = p x = p y = p, maka X ~ Bin(n x, p x ) dan Y ~ Bin (n y, p y ) saling independen mengakibatkan X - Y ~ Bin (n x + n y, p) jika H o benar. Dengan demikian berlaku x n x nx n 2 n n n n 1 y k n n k n n k x y x y x y x y ~ N(0,1) 29

Uji hipotesis di atas dapat juga digunakan untuk menguji homogenitas atau independensi. Jika digunakan tabel berikut Sukses O 11 O 12 n 1. Gagal O 21 O 22 n 2. n.1 n.2 n.. 30

maka statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah 2 x sedangkan yang digunakan untuk menguji independensi adalah 2 x 31

II. INFERENSI STATISTIKA UNTUK MEMBANDINGKAN k (> 2) POPULASI Setelah kita mempelajari bagaimana cara menguji Ho bahwa tidak ada beda antara mean dua populasi, suatu hal yang dapat difikirkan sebagai kelanjutannya adalah bagaimana cara menguji H o bahwa tidak ada beda antara mean k populasi. 32

Suatu cara yang dapat difikirkan untuk menyelesaikan hal tersebut adalah menguji H o dari semua pasangan 2 secara terpisah masing-masing menggunakan uji distribusi normal atau uji distribusi t. Andaikan ada 5 populasi yang akan diuji beda meannya, maka banyak semua pasangan 2 populasi yang mungkin ada, maka artinya kita akan melakukan 10 uji hipotesis terpisah. 33

Jika dipilih tingkat signifikansi α = 5% untuk setiap uji hipotesis, maka kemungkinan gagal menolak H o bahwa tidak ada aturan multiplikatif kemungkinan, jika dianggap masingmasing uji hipotesis independen satu dengan yang lain, maka kemungkinan gagal menolak H o dalam kesepuluh uji hipotesis adalah (95%) 10 = 59,87%. 34

Ini berakibat kemungkinan menolak paling sedikit satu Ho adalah 1-59,87% = 40,13%, yang adalah terlalu besar. Tentunya hal ini tidak akan disukai, sehingga perlu dicari jalan keluarnya, yaitu menggunakan metode analisis variansi (ANAVA atau ANOVA). 35

2.1. Model Analisis variansi satu arah Model ini sering juga disebut Rancangan Random Lengkap atau Model Analisis Satu Faktor. Data dari populasi-populasi yang diteliti dapat disajikan dengan cara sebagai berikut: 36

Treatment (= Perlakuan) 1 2 3... k x 11 x 12 x 13 x 1k xn 1 1 xn 2 2 xn 3 3... Xn k k Total T.1 T.2 T.3 T.k T.. Mean x x 1 x 2 3 x k x 37

-x ij = Observasi ke-i dari atau dalam populasi ke j. i = 1, 2,..., n i dan j = 1, 2,...k, x j ( k > 2). = mean perlakuan ke - j. x 1 = mean dari,,. x x 2 x k 38

Model Analisis variansi satu faktor ini adalah suatu teknik statistik untuk mempelajari hubungan antara suatu vairabel dependen dengan satu variabel independen (dalam hal ini biasa disebut faktor). Model ini dapat dibedakan menurut 2 macam, yaitu model efek tetap dan model efek random. Model efek tetep adalah model jika banyaknya perlakuan yang diteliti tertentu. 39

Beda antar kelompok independen Dua sampel membandingkan mean beberapa variabel yang menjadi perhatian Parametrik Uji-t untuk sampel independen Nonparametrik Uji runs Wald- Wolfowitz Uji U Mann- Whitney Uji Kolmogorov- Smirnov dua sampel 40

Uji U Mann-Whitney Padanan nonparametrik untuk uji t dua sampel Ukuran sebenarnya diganti dengan/oleh ranknya Data dapat di rank dari nilai tertinggi ke terendah atau dari terendah ke tertinggi Statistik U Mann-Whitney U = n 1 n 2 + n 1 (n 1 +1) R 1 2 41

Contoh Soal Uji U Mann-Whitney Hipotesis null dua sisi bahwa tidak ada beda tinggi mahasiswa putra dan putri H o : Tinggi mahasiswa putra dan putri sama H A : Tinggi mahasiswa putra dan putri tidak sama 42

U = n 1 n 2 + n 1 (n 1 +1) R 1 2 U=(7)(5) + (7)(8) 30 2 U = 35 + 28 30 U = 33 U = n 1 n 2 U Tinggi mhs putra (cm) Tinggi mhs putri (cm) Rank tinggi mhs putra Rank tinggi mhs putri 193 175 1 7 188 173 2 8 185 168 3 10 183 165 4 11 180 163 5 12 178 6 170 9 n 1 = 7 n 2 = 5 R 1 = 30 R 2 = 48 U = (7)(5) 33 U = 2 U 0.05(2),7,5 = U 0.05(2),5,7 = 30 As 33 > 30, H o ditolak 43

Beda antar kelompok independen Kelompok lebih dari satu Parametrik Analisis variansi (ANOVA/ MANOVA) Nonparametrik Analisis rank Kruskal-Wallis Uji Median 44

Beda antar kelompok dependen Membanding dua variabel diukur dalam sampel yang sama Jika lebih dari dua variabel diukur dalam sampel yang sama Parametrik Uji-t untuk sampel dependen ANOVA ukuran berulang Nonparametrik Uji Tanda Uji Data Berpasangan Wilcoxon ANOVA dua arah/faktor Friedman Cochran Q 45

Hubungan Antar Variabel Parametrik Koefisien Korelasi Pearson r Nonparametrik Spearman R Kendall Tau Gamma Koefisien Kedua variabel kategorik Chi Kuadrat Koefisien Phi Uji Eksak Fisher Koefisien 46

Skala Pengukuran Tabel Statistik Uji Parametrik dan Nonparametrik 1 Sampel 2 Sampel Karakteristik Sampel K ( >2) Sampel Independen Dependen Independen Dependen Korelasi Kategorik atau Nominal Χ 2 atau binomi al Χ 2 McNemar Χ 2 Χ 2 Cochran Q Rank atau Ordinal Rank Bertan da Wilcox on Mann Whitney U Rank Bertanda Wilcoxon Data Berpasangan Kruskal Wallis H Friendman ANOVA Spearman rho Parametrik (Interval & Ratio) Uji z atau Uji t Uji t antar kelompok Uji t dalam kelompok ANOVA 1 arah/faktor antar kelompok ANOVA 1 arah/faktor (within or repeated measure) Pearson r ANOVA 2 arah/faktor (Plonskey, 2001) 47

Keuntungan Uji Nonparametrik Probability statements obtained from most nonparametric statistics are exact probabilities, regardless of the shape of the population distribution from which the random sample was drawn If sample sizes as small as N=6 are used, there is no alternative to using a nonparametric test Siegel, 1956 48

Keuntungan Uji Nonparametrik Treat samples made up of observations from several different populations. Can treat data which are inherently in ranks as well as data whose seemingly numerical scores have the strength in ranks They are available to treat data which are classificatory Easier to learn and apply than parametric tests Siegel, 1956 49

Kritik untuk Metode Nonparametrik Losing precision/wasteful of data Kuasa rendah False sense of security Tidak banyak software pendukung Hanya menguji distribusi saja Tidak dapat digunakan untuk interaksi order tinggi 50

Kuasa suatu Uji Kuasa statistik probability of rejecting the null hypothesis when it is in fact false and should be rejected Power of parametric tests calculated from formula, tables, and graphs based on their underlying distribution Power of nonparametric tests less straightforward; calculated using Monte Carlo simulation methods (Mumby, 2002) 51

Pertanyaan? 52