BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistik Non Parametrik Penelitian di bidang ilmu sosial seringkali menjumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian ilmu ilmu sosial yang diperoleh kebanyakan hanya berupa kategori yang hanya dapat dihitung frekuensinya atau berupa data yang hanya dapat dibedakan berdasarkan tingkatan atau rankingnya. Menghadapi kasus data kategorikal atau data ordinal seperti itu, jelas peneliti tidak mungkin mempergunakan metode statistik parametrik sebagai gantinya diciptakan oleh para pakar metode statistik lain yang sesuai yaitu yang disebut metode statisik nonparametrik. Metode statistik nonparametrik ini sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) karena model uji statistiknya tidak menetapkan syarat syarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter populasinya. Artinya bahwa metode statistika nonparametrik ini tidak menetapkan syarat bahwa observasi observasinya harus ditarik dari populasi yang berdistribusi normal dan tidak menetapkan syarat homoscedasticity. Dalam jumlah uji statistik nonparametrik hanya menetapkan asumsi/persyaratan bahwa observasi observasinya harus independen dan bahwa variabel yang diteliti pada dasarnya harus memiliki kontinuitas. Banyak diantara uji uji statistik nonparametrik kadangkala disebut

2 sebagai uji ranking, karena teknik teknik nonparametrik ini dapat digunakan untuk skor yang bukan skor eksak dalam pengertian keangkaan, melainkan berupa skor yang semata mata berupa jenjang jenjang (rank). Uji statistik nonparametrik atau uji bebas sebaran (distribution free) digunakan dalam kondisi sebagai berikut: 1. Bentuk distirbusi populasinya, dari mana sampel atau sampel sampel penelitiannya diambil, tidak diketahui menyebar secara normal. 2. Variabel penelitiannya hanya dapat diukur dalam skala nominal (diklasifikasikan dalam kategori dan hitung frekuensinya). 3. Variabel penelitiannya hanya dapat diukur dalam skala ordinal (disusun dalam tingkatan dan dinyatakan dalam ranking pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya). 4. Ukuran sampel atau sampel sampel penelitiannya kecil dan sifat distribusi frekuensinya tidak diketahui secara pasti. 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Statistik Nonparametrik Manfaat atau kelebihan metode statistik nonparametrik dibanding metode statistik parametrik, antara lain sebagai berikut: 1. Nilai probabilitas dari sebagian besar uji statistik nonparametrik diperoleh dalam bentuk yang lebih pasti (kecuali untuk kasus sampel yang besar), tak peduli bagaimana bentuk distribusi populasi yang merupakan induk dari sampel sampelnya. Ketetapan nilai probabilitas itu tidaklah tergantung pada bentuk distribusi populasinya, meskipun beberapa uji statistik nonparametrik mungkin menganggap adanya kesamaan bentuk

3 dua distribusi populasi atau lebih, dan beberapa uji yang lain menganggap bahwa distribusi populasinya simetris. Dalam kasus kasus uji nonparametrik tertentu memang menganggap bahwa distribusi yang mendasarinya adalah kontinu, suatu anggapan yang juga dibuat dalam uji uji parametrik. 2. Apabila sampel sampelnya kecil atau terpaksa kecil karena sifat hakikat sampel itu sendiri (misalnya n = 6), hanya uji statistik nonparametrik yang dapat digunakan, kecuali jika sifat distribusi populasinya diketahui secara pasti. 3. Uji uji statistik nonparametrik dapat digunakan untuk mengalisis data yang pada dasarnya merupakan jenjang atau ranking dan juga untuk data yang skor skor keangkaannya secara sepintas kelihatan memiliki kekuatan ranking, dan bahkan bagi data yang hanya dapat dikategorikan sebagai plus atau minus, lebih atau kurang, lebih baik atau lebih buruk, dan sebagainya. 4. Uji uji statistik nonparametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang hanya merupakan klasifikasi semata, yakni data yang diukur dalam skala nominal. 5. Tersedia uji uji statistik nonparametrik untuk menganalisis sampel sampel yang terdiri dari observasi observasi dari beberapa populasi yang berlainan. 6. Uji uji statistik nonparametrik sederhana perhitungannya sehingga lebih mudah dipelajari dan diterapkan dibanding dengan uji uji parametrik.

4 Di samping kelebihan kelebihan tersebut, uji uji statistik nonparametrik juga mempunyai kekurangan kekurangan. Adapun kekurangan kekurangan yang dapat dikemukakan dari uji statistik nonparametrik adalah: 1. Apabila persyaratan persyaratan bagi model statistik parametrik dapat dipenuhi dan apabila pengukuran data mempunyai kekuatan seperti yang disyaratkan, pemakaian uji statistik nonparametrik, kekuatan efisiensinya menjadi lebih rendah. 2. Uji statistik nonparametrik tidak dapat dipergunakan untuk menguji interaksi seperti dalam model analisis varians. 3. Metode statistik nonparametrik tidak dapat dipergunakan untuk membuat prediksi (ramalan) seperti dalam model analisis regresi, karena asumsi normal tidak dapat dipenuhi. 4. Macam uji statistik nonparametrik terlalu banyak sehingga menyulitkan peneliti dalam memilih uji mana yang paling sesuai. 2.3 Pengukuran Kofisien Korelasi Nonparametrik Metode Korelasi Jenjang Spearman (Rank Correlation Method) Metode korelasi jenjang ini dikemukakan oleh Carl Spearman pada tahun Metode ini diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel di mana dua variabel itu tidak mempunyai joint normal distribution dan conditional variance tidak diketahui sama. Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara eksak tidak mungkin/sulit dilakukan. Misalnya: mengukur tingkat moral, tingkat kesenangan, tingkat motivasi, dan lain sebagainya.

5 Untuk menghitung rank correlation coefficientnya, yang dinotasikan dengan r s, dilakukan langkah langkah sebgai berikut: 1. Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan diukur hubungannya diberi jenjang. Bila ada nilai pengamatan yang sama dihitung jenjang rata ratanya. 2. Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya. 3. Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya. 4. Nilai r s (koefisien korelasi Spearman) dihitung dengan rumus: Keterangan: menunjukkan perbedaan setiap pasang rank. menunjukkan jumlah pasangan rank. Hipotesis nihil yang akan diuji mengatakan bahwa dua variabel yang diteliti dengan nilai jenjangnya itu independen, tidak ada hubungan antara jenjang variabel yang satu dengan jenjang dari variabel lainnya. 12 3, ,

6 Kriteria pengambilan keputusannya adalah: diterima apabila $2 6 % ditolak apabila &2 6 Nilai 2 6 dapat dilihat pada tabel nilai r (lampiran 2) Untuk n 10 dapat dipergunakan Tabel nilai t, di mana nilai t sampel dapat dihitung dengan rumus: diterima apabila! "#$$! "# ditolak apabila &! "# atau '! "# Metode Korelasi Jenjang Kendall Selain koefisien korelasi Spearman, terdapat metode pengukuran lain tentang keeratan hubungan antara variabel random X dan Y, di mana X dan/atau Y tidak berdistribusi normal atau tidak diketahui distribusinya. Metode ini disebut Kendall rank Correlation Coefficient (metode ini dikemukakan untuk pertama kalinya oleh Maurice G. Kendall pada tahun 1938). Koefisien korelasi Kendall dinotasikan dengan 7 (huruf Junani, dibaca: tau). Koefisien korelasi Kendall dihitung dengan rumus: 7 3 8#

7 Nilai 7 ini akan bergerak berkisar antara -1 sampai +1. Untuk n yang lebih besar dari 10, maka 7 mendekati distribusi normal, dengan mean: 9 :, Dan standar deviasi: ; : <= > Pengujian hipotesis nihil yang mengatakan bahwa tidak ada korelasi/asosiasi yang nyata antara dua set pengamatan lawan hipotesis alternatif terdapat korelasi, dengan menghitung nilai?:? 79 : ; : 7 - <= > Kriteria pengambilan keputusan: diterima apabila?$?! ditolak apabila?&?! Koefisien Kontingensi C Untuk mengukur derajat hubungan, asosiasi, atau dependensi dari klasifikasi klasifikasi dalam tabel kontingensi, digunakan koefisien kontingensi (coefficient of contingency) yang dinyatakan dengan rumus:

8 @ A A < Keterangan: A = nilai chi-square = besar sampel Nilai A dihitung dengan rumus: G E A BB C C D F C D C D CHIHCJK LMINOHI Koefisien Cramer C Koefisien Cramer C merupakan suatu ukuran derajat asosiasi atau hubungan antara dua pasangan atribut atau variabel, terutama apabila salah satu kedua variabel tersebut hanya berupa serangkaian kategori (skala nominal) yang tidak menunjukkan tingkatan. Koefisien Cramer dihitung dari tabel kontingensi. Tabel kontingensi tersebut disusun berdasarkan data dari dua pasangan variabel kategorikal yang tidak menunjukkan tingkatan. Misalnya dua variabel itu adalah A dan B. Variabel A dengan kategori A 1, A 2,..., A k dan variabel B dengan kategori B 1, B 2,..., B r. Tabel kontingensi ditunjukkan sebagai berikut:

9 Tabel 2.1. Tabel kontingensi Keterangan: Tabel dapat berupa Tabel, Tabel =, Tabel PP, Tabel QR, dan seterusnya. Koefisien Cramer C dihitung dengan A S Keterangan: A = nilai chi square = besar sampel S = jumlah baris atau kolom dalam tabel kontingensi mana yang lebih kecil

10 2.3.5 Koefisien Phi Untuk Tabel TT Untuk dua pasangan atribut dengan skala nominal yang terdiri dari dua kategori (tabel kontingensi ), ukuran asosiasi, hubungan, atau dependensinya dapat dipergunakan koefisien phi U. Untuk menghitung koefisien phi U, variabel berskala nominal dengan dua kategori (dikotomi atau binary), misalnya dengan kode 0 dan 1, disusun dalam bentuk Tabel seperti tabel 2.2 di bawah ini: Tabel 2.2. Tabel Variable Y Variabel X Jumlah A B A+B 0 C D C+D Jumlah A+C B+D N Koefisien phi untuk Tabel dihitung denrgan rumus: WXYZ@W V 8X<Z@<YX<@Z<Y Nilai V berkisar antara nol dan satu. Signifikansi nilai koefisien phi diuji dengan menggunakan statistik A yang dihitung dengan rumus: [WXYZ@W A \ X<Z@<YX<@Z<Y

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam penelitian seringkali dijumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian yang diperoleh kebanyakan hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi kebanyakan orang, statistika dianggap suatu ilmu yang ruwet, penuh dengan rumus-rumus yang rumit dan diperlukan ketelitian serta ketepatan dalam menghitungnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 94. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat

Lebih terperinci

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK DISUSUN OLEH : Jayanti Syahfitri DOSEN PENGAMPU : Dr. Risnanosanti, M.Pd PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI (S-2) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1 TEKNIK ANALISIS KORELASI Pertemuan 9 1 Korelasi merupakan teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam statistik bivariat/ multivariat yang digunakan

Lebih terperinci

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1 Nanparametrik_Korelasi_MJain uri, MPd 1 Pengertian Pada penelitian yang ingin mengetahui ada tidaknya hubungan di antara variabel yang diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat keeratan hubungan

Lebih terperinci

Asosiasi dan Uji Perbedaan

Asosiasi dan Uji Perbedaan Asosiasi dan Uji Perbedaan Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan pengertian asosiasi dan Tabulasi Silang. Menghitung koefisien korelasi dan uji perbedaan.

Lebih terperinci

Statistik Non Parameter

Statistik Non Parameter Statistik Non Parameter A. Pengertian Non Parametrik Istilah nonparametrik sendiri pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, 1942. Istilah lain yang sering digunakan antara lain distribution-free statistics

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembagian Ilmu Statistik Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Statistik Parametrik Statistik parametrik adalah ilmu statistik yang digunakan untuk

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp 47.800 Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat: Statistik telah terbukti sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Banyak keputusan yang diambil

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

Pengujian Korelasi untuk Data Nominal

Pengujian Korelasi untuk Data Nominal Pengujian Korelasi untuk Data Nominal Ciri- Ciri 1. Bersifat Non Parametrik 2. MIN SATU VARIABEL NYA MEMILIKI CIRI Skala Nominal 3. Menguji apakah terdapat hubungan antarvariabel atau Ldak ada hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Metode Statistik Nonparametrik Metode statistik nonparametrik adalah metode yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KUANTITATIF 1 ANALISIS DATA KUANTITATIF Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, dan interpretasi yang diperoleh dari lapangan agar data yang disajikan mempunyai makna. A. Tujuan Analisis Data 1. Menjawab

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra PERSIAPAN PENELITIAN 1) Menyusun instrumen penelitian berdasarkan dimensi dan indikator yang dirujuk. 2) Uji validitas

Lebih terperinci

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan Unit 4 Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik Pendahuluan M Dr. Laura F. N. Sudarnoto ateri ajar unit 4 mempunyai fungsi yang sama dengan materi ajar unit 3 yaitu akan membantu Anda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERINGKAT KELAS MAHASISWA D3 STATISTIKA FMIPA USU ANGKATAN 2011 TUGAS AKHIR DAYANA FRANSISCA

HUBUNGAN ANTARA PERINGKAT KELAS MAHASISWA D3 STATISTIKA FMIPA USU ANGKATAN 2011 TUGAS AKHIR DAYANA FRANSISCA APLIKASI METODE KORELASI JENJANG SPEARMAN (RANK CORRELATION METHOD) DALAM MENCARI HUBUNGAN ANTARA PERINGKAT KELAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DENGANN INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA D3 STATISTIKA FMIPA

Lebih terperinci

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 MODUL PRKULIAHAN STATISTIKA SOSIAL Uji Chi Square Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM MARcomm 09 Kode MK? Hani Yuniani, M.Ikom Abstract UJI beda untuk mendapat hubungan keeratan

Lebih terperinci

Statistik Nonparametrik:

Statistik Nonparametrik: ANALISIS KORELASI B Ali Muhson, M.Pd. Jenis Analisis Korelasi Statistik parametrik: Korelasi Product Moment (Pearson) Korelasi Parsial Korelasi Semi Parsial Korelasi Ganda, dsb Statistik Nonparametrik:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( ) ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi (16709251033) Bertu Rianto Takaendengan (16709251034) Mega Puspita Sari (16709251035) Diresume oleh: Sumbaji Putranto A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Teori Umum Keselamatan Pertumbuhan sepeda motor yang sangat pesat di tanah air membawa perubahan drastis di dalam sistem pengoperasian lalu lintas jalan. Dalam kurun waktu kurang

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

Uji Korelasi Spearman Rank. Uji Korelasi Kendal Tau

Uji Korelasi Spearman Rank. Uji Korelasi Kendal Tau Uji Korelasi Spearman Rank Uji Korelasi Kendal Tau Pokok Bahasan Pengertian dan Penggunaan Uji Korelasi Pengertian dan Penggunaan Uji Spearman Rank dan Uji Kendall Tau Contoh Kasus Aplikasi SPSS 1 sampel

Lebih terperinci

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan KULIAH : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL Tim Pengajar STATSOS Lanjutan What is Statistics Science of gathering, analyzing, interpreting, and presenting data Branch of mathematics Facts and figures Measurement

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. STATISTIKA Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. Statistika deskriptif: pencatatan dan peringkasan hasil

Lebih terperinci

Bahan Ajar APAKAH STATISTIK ITU?

Bahan Ajar APAKAH STATISTIK ITU? Bahan Ajar APAKAH STATISTIK ITU? Statistik : Seperangkat teknik matematik untuk mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan menginterprestasi data angka. Data Statistik : menggambarkan tingkah laku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode

Lebih terperinci

STATISTIK I OLEH : SINOLLAH, S.Sos, M.AB. Sinollah, S.Sos, M.AB

STATISTIK I OLEH : SINOLLAH, S.Sos, M.AB. Sinollah, S.Sos, M.AB STATISTIK I OLEH : SINOLLAH, S.Sos, M.AB Sinollah, S.Sos, M.AB PengertianStatistik Perkataan statistik berasal dari bahasa Yunani (Status) yang berarti stste, yang mula-mula digunakan oleh Gottfried Achenwall

Lebih terperinci

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M. MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik Dosen Pengampu: Dr Nur Karomah Dwiyanti MSi Disusun oleh: 1 Manisha Elok Sholikhati (4112315008) 2 Hanna Fejinia (4112315009)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nonparametrik, pengujian hipotesis, One-Way Layout, dan pengujian untuk lebih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nonparametrik, pengujian hipotesis, One-Way Layout, dan pengujian untuk lebih dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Untuk melakukan pembahasan mengenai materi di skripsi ini, diperlukan teoriteori yang mendukung. Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori yang mendukung penulisan

Lebih terperinci

8 Departemen Statistika FMIPA IPB

8 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 8 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Korelasi Peringkat (Rank Correlation) Bag. Koefisien korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian lapangan adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III Riset Pemasaran

BAB III Riset Pemasaran BAB III Riset Pemasaran Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMETRIK (2) Debrina Puspita Andriani /

STATISTIK NON PARAMETRIK (2) Debrina Puspita Andriani    / STATISTIK NON PARAMETRIK (2) 13 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Uji Korelasi Urutan Spearman Statistik Non Parametrik 3 Uji Korelasi Urutan Spearman

Lebih terperinci

Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak. Wahyu.gtx21@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com

Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak. Wahyu.gtx21@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com Uji Korelasi Wahyu Setyawan Wahyu.gtx1@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com Lisensi Dokumen: m Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

Mengolah dan Menganalisis Data

Mengolah dan Menganalisis Data Mengolah dan Menganalisis Data Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Materi Data Mengolah dan analisis data Memilih alat analisis yang tepat Data Data 1 Jamak dari DATUM artinya informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

STATISTIKA 2 IT

STATISTIKA 2 IT STATISTIKA 2 IT-021259 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Regresi & Korelasi Linier Regresi? Korelasi? 1. Regresi Linier Sederhana Model regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan dalam peramalan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING Bidang Kajian : Statistika PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING Stevvileny Angu Bima 1), Adi Setiawan 2), Tundjung Mahatma 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank KORELASI KENDAL TAU Korelasi Kendal tau digunakan untuk mengukur kekuatan atau hubungan dua variable. Data yang digunakan berskala ordinal dan tidak

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Membahas Silabus Perkuliahan Tujuan Umum : Mahasiswa Mengetahui Komponen Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Matakuliah Ini satu kali Tujuan 1 Menjelaskan tentang Mengakomodasi berbagai masukan

Lebih terperinci

Pertemuan 9 II. STATISTIKA INFERENSIAL

Pertemuan 9 II. STATISTIKA INFERENSIAL Pertemuan 9 II. STATISTIKA INFERENSIAL Tujuan Setelah perkuliahan ini mhs. diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian statistika inferensial Menjelaskan konsep sampling error Menghitung tingkat kepercayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2 Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran Konsep Dasar Statistik - 2 Statistik sebagai data Yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka / kumpulan

Lebih terperinci

STATISTIKA NONPARAMETRIK KOEFISIEN KORELASI PERINGKAT

STATISTIKA NONPARAMETRIK KOEFISIEN KORELASI PERINGKAT 1 STATISTIKA NONPARAMETRIK KOEFISIEN KORELASI PERINGKAT Oleh: Rindang Wijayanto Syafaatun Muslimah Khoeri Zuhdi Ibnu Rafi Isnan Noor Wahid R Isna Nur Hasanah H Ainun Fidyana Nita Lathifah Islamiyah 2 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS Penulis: Dr. Bambang Suharjo, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ- HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ- PENGERTIAN Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang menunjukkan dugaan adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Contoh: Rumusan masalah:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendahuluan Disain penelitian menentukan teknik statistik ; bukan sebaliknya

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Statistik parametrik, didasarkan asumsi : - sampel random diambil dari populasi normal atau - ukuran sampel besar atau - sampel berasal

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M. ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.Pd Disusun oleh : Kelompok 7 PMAT B Ressy Rustanuarsi (16709251033)

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 27 MEI 2005 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang

Lebih terperinci

Prosedur Uji Chi-Square

Prosedur Uji Chi-Square Prosedur Uji Chi-Square Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik parametrik ukuran korelasi yang umum digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Diantara korelasi nonparametrik yang

Lebih terperinci

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

RUMUS KORELASI SPEARMAN RANK & CONTOH PENERAPANNYA

RUMUS KORELASI SPEARMAN RANK & CONTOH PENERAPANNYA RUMUS KORELASI SPEARMAN RANK & CONTOH PENERAPANNYA Metode Korelasi Spearman Rank(rho) bisa juga disebut Korelasi Berjenjang dengan notasi (r s ). Metode ini dikemukakan oleh Carl Spearman tahun 1904. Kegunaannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh hasil perhitungan. Maupun pengukuran kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Statistik Menurut Sofyan (2013) pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Pada mulanya, statistik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan FUNGSI STATISTIKA Oleh Jarnawi Afgani Dahlan Hal yang sering menjadi perhatian utama, sering juga menjadi masalah seorang peneliti atau malahan ingin disebut penelitiannya bagus dan bergengsi dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung data), sikap ilmiah (obye

PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung data), sikap ilmiah (obye KELEMAHAN DAN SOLUSI ANALISIS DATA PADA SKRIPSI BM.Wara Kushartanti FIK UNY PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh oleh peneliti secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu, yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pengujian Mann-Whitney dipakai apabila karakteristik kelompok item yang menjadi sumber sampelnya tidak diketahui Metode ini diterapkan terhadap data yang diukur dengan

Lebih terperinci

TEORI ANALISIS KORELASI

TEORI ANALISIS KORELASI TEORI ANALISIS KORELASI 1.1 Pengertian Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian mengenai ada dan tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Usaha-usaha untuk mengukur

Lebih terperinci

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi. KORELASI LINIER ANTARA 2 VARIABEL Korelasi Hubungan antara beberapa variabel Contoh 1. Apakah siswa yang pandai dalam matematika pandai pula dalam físika 2.Apakah tes masuk suatu sekolah menggambarkan

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMETRIK (2)

STATISTIK NON PARAMETRIK (2) STATISTIK NON PARAMETRIK (2) 12 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Uji Korelasi Urutan Spearman Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com PENGERTIAN HIPOTESIS Penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman. Pertemuan ke 11

Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman. Pertemuan ke 11 Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman Pertemuan ke 11 Pengantar Uji Rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis korelasi dengan skala pengukuran variabel minimal ordinal. Uji Rank Spearman diperkenalkan

Lebih terperinci

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D Analisis non-parametrik merupakan alat analisis yang digunakan jika data yang digunakan memiliki distribusi nominal atau

Lebih terperinci

ANALISIS dan INTERPRETASI DATA

ANALISIS dan INTERPRETASI DATA Pertemuan kelima ANALISIS dan INTERPRETASI DATA Salah satu tugas utama statistika inferensia adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan sebagai upaya memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Ilmu Komunikasi Humas

Ilmu Komunikasi Humas Statistika Bisnis Modul ke: Korelasi Product Moment Fakultas Ilmu Komunikasi Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Humas www.mercubuana.ac.id Uji korelasi Pearson Banyak penelitian meminati keberadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor pengetahuan tentang ANC dan Paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu

Lebih terperinci

MODUL 6 STATISTIK NON PAREMETRIK

MODUL 6 STATISTIK NON PAREMETRIK MODUL 6 STATISTIK NON PAREMETRIK Materi Pembelajaran: statistik non parametrik, uji chi kuadrat, koefisien Spearman RankAlokasi WaktU2 x tatap muka perkuliahan (@ 3 x 50 menit) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LOGICAL SEQUENCE RESEARCH

LOGICAL SEQUENCE RESEARCH LOGICAL SEQUENCE RESEARCH 1. Mencari Topik Penelitian 2. Memformulasikan Masalah Penelitian : Pertanyaan Penelitian (Problem Statement) 3. Memformulasikan Tujuan Penelitian 4. Literature Review Terfocus

Lebih terperinci

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAH ASAN A. DESKRIPSI DATA 1. Metode Persediaan rata-rata Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode persediaan rata-rata yaitu : metode yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si STATISTIKA DASAR MAF 1212 Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si Pokok Bahasan Pokok Bahasan KONTRAK PERKULIAHAN UTS 35% UAS 35% TUGAS/QUIZ 20% KEHADIRAN 10% REFERENSI: Walpole, Ronald E. 2011. Probability

Lebih terperinci

5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University

5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University 5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. STATISTIK TERAPAN UNTUK PENELITIAN SOSIAL Burhan

Lebih terperinci