BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi) terutama di kawasan-kawasan industri seperti Pulogadung (Jakarta), Pasar

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel

Pokok Bahasan: Chi Square Test

UJI CHI KUADRAT (χ²)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

ANALYSIS OF VARIANCE

PENGARUH POSISI PENGOPERASIAN KOMPUTER TERHADAP KETELITIAN Disusun Oleh : Egrie Prihatningtias H.Y.

Siklus Pengambilan Keputusan

PENULISAN ILMIAH ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA PENGIRIMAN BARANG PADA KANTOR POS JATI ASIH, BEKASI

Statistik Non Parametrik

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

Analisis Chi-Square (x 2 )

CHI SQUARE. Pengantar

STATISTIK PERTEMUAN XI

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

Different Scales, Different Measures of Association

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial. data kualitatif (nominal) data kategorial. data semikuantitatif (ordinal)

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

Herry Novrinda Dept. Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat & Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI

UJI CHI KUADRAT ( ²)

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

PERBANDINGAN KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA ABSTRAK

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1.

pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah/beberapa parameter

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

Uji Hipotesis dengan ANOVA (Analysis of Variance)

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB 4 METODE PE ELITIA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Nurwahyu Alamsyah, S.Kom wahyualamsyah.wordpress.com. D3 - Manajemen Informatika - Universitas Trunojoyo Madura

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistika Bisnis. Chi Square. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Humas.

BAB III. Metodologi Penelitian. variabel penelitian yang di teliti dalam penelitian ini.

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

Pokok Bahasan : DISTRIBUSI CHI-KUADRAT (CHI-SQUARE) Dosen Pengampu : Sunu Wibirama, M.Eng

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB IV ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI TPQ DAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI TPQ

Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square. 1/26/2010 Pengujian Hipotesis 1

BAB III Metodologi. Dibawah ini akan dijelaskan teknik pengumpulan data, rumusan model penelitian, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Sederhana.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

Chi Square Test. Edi Minaji Pribadi, SP., MSc. Pokok Bahasan: Oleh:

Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

STATISTIK PERTEMUAN IX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 10 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU (Menginterpretasikan table)

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

Statistika Psikologi 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL III UJI HIPOTESIS DENGAN CHI-KUADRAT. TUJUAN 1. Memahami pengertian Uji Kebaikan Suai (goodness of fit test) dan Uji Kebebasan (Independensi)

TUGAS AKHIR HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK

Chi Square Test. Pokok Bahasan: Oleh:

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Transkripsi:

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang benar saat melakukan analisis hasil pengukuran. Relevansi: Penyebaran kesalahan merupakan hal yang sangat umum dalam pengukuran. Oleh karena itu, perlu meninjau konsep pengujian distribusi chi-squared dalam menganalisis data hasil pengukuran. Learning Outcome: Mahasiswa memahami dan mampu mengimplementasikan konsep pengujian distribusi chisquared pada suatu data hasil pengukuran dengan benar. MATERI: 12.1 DEFINISI PENGUJIAN CHI-SQUARED Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o). Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi. Jika kita membuat n pengukuran yang diketahui, atau dapat dihitung, maka nilai-nilai yang diharapkan dan standar deviasi, didefinisikan sebagai χ 2 64

n χ 2 observed value expected value = standard deviation 1 Dalam percobaan yang dipertimbangkan dalam bab ini, n pengukuran dengan nilai, O 1,, O n dari nilai beberapa kuantitas x diamati pada masing-masing n sampel. Dalam hal ini, diharapkan jumlah E k ditentukan oleh distribusi diasumsikan x, dan standar deviasi E k, karena itu, n χ 2 = (O k E k ) 2 k=1 Jika distribusi diasumsikan x benar, maka χ 2 seharusnya merupakan order dari n. Jika χ 2 n, distribusi diasumsikan mungkin salah. 12.2 DERAJAT KEBEBASAN DAN TURUNAN CHI-SQUARED Jika kita mengulangi seluruh percobaan berkali-kali, nilai rata-rata χ 2 harus sama dengan d, jumlah derajat kebebasan, yang didefinisikan sebagai E k d = n c, dimana c adalah jumlah kendala, jumlah parameter yang harus dihitung dari data untuk menghitung χ 2. Turunan χ 2 didefinisikan sebagai χ 2 = χ2 d Jika distribusi diasumsikan benar, χ 2 harus ber-order 1, jika χ 2 1, data tidak sesuai dengan diasumsikan maka distribusi dapat dikatakan memuaskan. 12.3 PROBABILITAS CHI-SQUARED Misalkan Anda mendapatkan nilai χ 2 untuk mengurangi chi kuadrat dalam percobaan. Jika χ o 2 adalah lumayan besar dari satu, Anda memiliki alasan untuk meragukan distribusi, dimana nilai yang diharapkan Anda didasarkan pada E k. Dari tabel di Lampiran D, Anda dapat menemukan probabilitas, Prob d (χ 2 χ o 2 ) mendapatkan nilai χ 2 sebesar χ o 2, dengan asumsi distribusi yang diharapkan adalah benar. Jika probabilitas ini kecil, Anda punya alasan untuk menolak distribusi yang diharapkan, jika 2 65

probabilitasnya adalah kurang dari 5 %, Anda akan menolak distribusi bila diasumsikan pada nilai 5 %, atau memiliki tingkat signifikan, jika tingkat probabilitas kurang dari 1 %, Anda akan menolak distribusi pada 1 %, atau memiliki tingkat sangat signifikan. Contoh: 1) Sebuah percobaan di mana lima dadu dilemparkan berkali-kali dan jumlah ace di setiap lemparan direkam. Misalkan kita membuat 200 lemparan dan membagi hasilnya ke tempat buangan seperti yang dibahas sebelumnya. Dengan asumsi dadu tersebut benar, kita dapat menghitung perkiraan angka E k seperti sebelumnya. Angka-angka yang ditampilkan pada kolom ketiga Tabel 12.8. Tabel 12.8 Penyelesaian: Dalam sebuah tes yang sebenarnya, lima dadu dilemparkan 200 kali dan angka-angka dalam kolom terakhir dari Tabel 12.8 diamati. Untuk menguji kesepakatan antara distribusi yang diamati dan yang diharapkan, kita hanya mencatat bahwa ada tiga derajat kebebasan (empat sampah minus satu kendala) dan menghitung 4 χ 2 = 1 3 (O k E k ) 2 k=1 E k = 4,16 Mengacu kembali pada Tabel 12.6, kita melihat bahwa dengan tiga derajat kebebasan, probabilitas mendapatkan χ 2 4,16 adalah sekitar 0,7 %, jika dadu benar. Kami menyimpulkan bahwa dadu tersebut hampir pasti tidak benar. Perbandingan angka E k dan O k pada Tabel 12.8 menunjukkan bahwa setidaknya satu lemparan mati yang dimuat untuk mendukung hasil lemparan ace. 66

2) Sebagai contoh kita gunakan penelitian dengan judul "Perbedaan Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan". Maka kita coba gunakan data sebagai berikut: Responden Pendidikan Pekerjaan 1 1 1 2 2 2 3 1 2 4 2 2 5 1 2 6 3 2 7 2 2 8 1 2 9 2 2 10 1 2 11 1 2 12 3 1 13 3 1 14 2 1 15 1 2 16 3 2 17 2 2 18 2 2 19 1 1 20 2 2 21 3 1 22 1 1 23 3 2 24 1 2 25 3 1 26 2 2 27 1 2 28 1 2 29 2 2 30 1 1 31 2 2 32 2 1 33 2 1 34 1 1 35 2 2 36 1 1 37 3 2 38 2 2 39 2 1 67

Responden Pendidikan Pekerjaan 40 3 2 41 1 1 42 3 2 43 1 1 44 2 2 45 1 1 46 3 1 47 3 2 48 2 1 49 3 2 50 2 1 51 2 1 52 2 2 53 3 2 54 1 1 55 2 2 56 2 2 57 1 1 58 3 1 59 2 1 60 3 1 Dari data di atas, kita kelompokkan ke dalam tabel kontingensi. Karena variabel pendidikan memiliki 3 kategori dan variabel pekerjaan memiliki 2 kategori, maka tabel kontingensi yang dipakai adalah tabel 3 x 2. Maka akan kita lihat hasilnya sebagai berikut: Pendidikan Pekerjaan 1 2 Total 1 11 9 20 2 8 16 24 3 7 9 16 Total 26 34 60 Dari tabel di atas, kita inventarisir per cell untuk mendapatkan nilai frekuensi kenyataan, sebagai berikut: Cell F0 a 11 b 9 c 8 d 16 e 7 f 9 68

Langkah berikutnya kita hitung nilai frekuensi harapan per cell, rumus menghitung frekuensi harapan adalah sebagai berikut: Fh= (Jumlah Baris/Jumlah Semua) x Jumlah Kolom 1. Fh cell a = (20/60) x 26 = 8,667 2. Fh cell b = (20/60) x 34 = 11,333 3. Fh cell c = (24/60) x 26 = 10,400 4. Fh cell d = (24/60) x 34 = 13,600 5. Fh cell e = (16/60) x 26 = 6,933 6. Fh cell f = (16/60) x 34 = 9,067 Maka kita masukkan ke dalam tabel sebagai berikut: Cell F0 Fh a 11 8,667 b 9 11,333 c 8 10,400 d 16 13,600 e 7 6,933 f 9 9,067 Langkah berikutnya adalah menghitung Kuadrat dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell. 1. Fh cell a = (11-8,667)2 = 5,444 2. Fh cell b = (9-11,333)2 = 5,444 3. Fh cell c = (8-10,400)2 = 5,760 4. Fh cell d = (16-13,600)2 = 5,760 5. Fh cell e = (7-6,933)2 = 0,004 6. Fh cell f = (9-9,067)2 = 0,004 Lihat hasilya pada tabel di bawah ini: Cell F0 Fh F0 - Fh (F0 - Fh)2 a 11 8,667 2,333 5,444 b 9 11,333-2,333 5,444 c 8 10,400-2,400 5,760 d 16 13,600 2,400 5,760 e 7 6,933 0,067 0,004 f 9 9,067-0,067 0,004 69

Kuadrat dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell kemudian dibagi frekuensi harapannya: 1. Fh cell a = 5,444/8,667 = 0,628 2. Fh cell b = 5,444/11,333 = 0,480 3. Fh cell c = 5,760/10,400 = 0,554 4. Fh cell d = 5,760/13,600 = 0,424 5. Fh cell e = 0,004/6,933 = 0,001 6. Fh cell f = 0,004/9,067 = 0,000 Kemudian dari nilai di atas, semua ditambahkan, maka itulah nilai chi-square hitung. Lihat Tabel di bawah ini: Cell F0 Fh F0 - Fh (F0 - Fh)2 (F0 - Fh)2/Fh a 11 8,667 2,333 5,444 0,628 b 9 11,333-2,333 5,444 0,480 c 8 10,400-2,400 5,760 0,554 d 16 13,600 2,400 5,760 0,424 e 7 6,933 0,067 0,004 0,001 f 9 9,067-0,067 0,004 0,000 Chi-Square Hitung = 2,087 Maka Nilai Chi-Square Hitung adalah sebesar: 2,087. Untuk menjawab hipotesis, bandingkan chi-square hitung dengan chi-square tabel pada derajat kebebasan atau degree of freedom (DF) tertentu dan taraf signifikansi tertentu. Apabila chi-square hitung >= chi-square tabel, maka perbedaan bersifat signifikan, artinya H0 ditolak atau H1 diterima. DF pada contoh di atas adalah 2. Di dapat dari rumus DF = (r - 1) x (c-1) di mana: r = baris. c = kolom. Pada contoh di atas, baris ada 3 dan kolom ada 2, sehingga DF = (2-1) x (3-1) = 2. Apabila taraf signifikansi yang digunakan adalah 95% maka batas kritis 0,05 pada DF 2, nilai chi-square tabel sebesar = 5,991. Karena 2,087 < 5,991 maka perbedaan tidak signifikan, artinya H0 diterima atau H1 ditolak. 70

Latihan Soal: Dilemparkan tiga dadu secara bersama-sama sebanyak 400 kali, setiap lemparan hanya dicatat jika jumlah dadu yang muncul yaitu enam di setiap lemparan, dan diperoleh hasil seperti ditunjukkan pada Tabel 12.12. Dengan asumsi dadu Tabel 12.12. Jumlah kejadian untuk setiap hasil selama tiga dadu dilemparkan bersama-sama sebanyak 400 kali adalah benar, gunakan distribusi binomial untuk menghitung nilai E k yang diharapkan pada masing-masing dari tiga buangan dan kemudian hitung χ 2. Apakah ada alasan untuk mencurigai dadu yang dimuat? 71