BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA, materi tentang pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Tindakan penelitian ini dilaksanakan dalam (2) siklus. Pada setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. Adapun hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut. 4.1.1 Pra Tindakan (Pra Siklus) Pra tindakan dilaksanakan tanggal 20 juli 2016 yang di ikuti oleh 23 siswa. Tahap pra tindakan dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai hasil belajar siswa mata pelajaran IPA, materi pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia sebelum dilakukan tindakan. Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan ini didapat melalui observasi dan pre test. Sebelum pelaksanaan siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu penulis melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui karateristik siswa serta hambatan-hambatan yang dialami siswa pada proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil refleksi peneliti, dari hasil uji kompetensi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA ternyata hasilnya belum memuaskan. Dugaan sementara guru kurang menggunakan alat peraga dan selalu menggunakan model pembelajaran yang konvensional, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Apalagi, guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik untuk membantu menyampaikan materi IPA. Adanya perbedaan kemampuan dan daya tangkap siswa juga terlihat saat mengerjakan soal tes pra tindakan. Mereka ada yang contek-contekan, bahkan ada beberapa siswa yang malah berbuat gaduh di kelas sehingga menggangu teman-temannya, beberapa siswa juga beberapa kali menanyakan soal tersebut kepada guru karena siswa merasa bingung. Beberapa 28

29 juga mengerjakan soal dengan serius. Setelah waktu yang ditentukan oleh guru habis untuk menyelesaikan soal pra tindakan semua jawaban siswa dikumpulkan. Peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Dari hasil tes didapat data yang berupa angka-angka mengenai nilai yang diperoleh masing-masing siswa. Hasil analisis deskriptif kuantitatif menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 63% dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 10. Adapun nilai yang diperoleh siswa pada pra tindakan dapat disajikan dalam Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Nilai Ketuntasan Hasil Tes Pra Siklus Siswa Nilai Jumlah Siswa Persentase Tuntas 65 11 48 % Tidak Tuntas < 65 12 52 % Jumlah 23 100% NILAI RATA-RATA 61% Hasil belajar siswa pada tahap pra siklus juga dapat di lihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan presentase siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus terlihat terlihat pada Diagram 4.1. Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Tes Pra Siklus 48% 52% 61% Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata 4.1.2 Siklus I Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus pertama, dengan tujuan agar diperoleh suatu peningkatan hasil belajar IPA tentang pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut.

30 a. Perencanaan Setelah diperoleh gambaran jelas tentang keadaan kelas, maka peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi tentang pengaruh matahari terhadap kehidupan manusia, persiapannya meliputi hal-hal berikut: 1) Menentukan dan mempersiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan dipelajari. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture pada mata pelajaran IPA. 3) Menyiapkan media pembelajaran. 4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). 5) Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 6) Menyusun dan menyiapkan soal tes untuk siswa. Tes ini akan diberikan pada akhir siklus. 7) Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun, berupa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada minggu pertama April. Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan yang disesuaikan dengan materi dan silabus. 1) Pertemuan ke I Siklus I Pertemuan ke I siklus I pada hari rabu, 6 April 2016 pukul 07.00-09.00. Setelah segala persiapan dilakukan, guru memulai melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuka pelajaran, mempersiapkan materi yang akan dipelajari, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran beserta prosedur pelaksanaan

31 pembelajaran dengan model kooperatif tipe picture and picture yang akan dilakukan. Tahap-tahap pembelajaran melalui model kooperatif tipe picture and picture yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya Pernah atau tidak kalian (siswa) melihat matahari, Apakah pengaruhnya terhadap kegiatan manusia?. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan I ini, guru memperkenalkan apa itu pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Mulai dari pembentukan kelompok, kerjasama antar kelompok, penilaian kelompok sampai penilaian individu. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota kelompok 5 orang, tetapi ada 1 kelompok yang terdiri dari 6 orang. Pembagian kelompok memperhatikan heterogenitas di dalam kelas, yaitu jenis kelamin dan tingkat kemampuan anak. Selanjutnya guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Siswa ada yang antuasias langsung menghampiri temannya, tetapi ada juga yang kecewa karena tidak satu kelompok dengan teman dekatnya. Selain itu, ada siswa yang tidak tahu akan bergabung dengan kelompok yang mana karena siswa sibuk bercanda sehingga tidak mendengarkan perintah guru. Kemudian guru membagikan LKS untuk tiap-tiap kelompok. Memasuki kegiatan inti, peneliti membagikan 1 lembar kertas karton dan gambar yang sudah di potong setiap kelompok diminta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis. Setelah itu siswa diminta untuk mempersentasi kan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas sementara teman yang lain memperhatikan serta memberi tanggapan atau pendapat terhadap hasil kerja kelompok yang mempersentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

32 Gambar 4.2 Siswa sedang menyusun gambar agar gambar tersebut menjadi urutan gambar yang logis Kemudian untuk siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas dan menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan Gambar 4.2 siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas Sampai dengan kegiatan ini, terlihat beberapa siswa antusias dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Namun demikian, ada juga siswa yang malas untuk memperhatikan temannya mengerjakan tugas dari guru dan cenderung asik sibuk sendiri dan menggangu teman teman yang lain. Peristiwa adanya anak yang asik sibuk sendiri dan mengganggu teman dapat terlihat pada Gambar 4.3.

33 Gambar 4.3 Siswa yang asik sibuk main sendiri, dan. Siswa yang asik mengganggu temannya saat diskusi. Setelah setiap kelompok sudah selesai, menyusun gambar menjadi urutan yang logis peneliti merangsang keaktifan siswa dengan menanyakan siapa yang berani ke depan kelas untuk menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan didepan kelas. Kemudian siswa yang yang lainnya menyimak dan memperhatikan teman yang sedang menjelaskan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. Siswa yang berani maju didepan kelas dan menjelaskan gambar yang telah mereka susun. dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Siswa menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan menjadi urutan yang logis. Setelah semua paham, siswa kemudian mengerjakan soal tes individual untuk menilai kemajuan siswa dalam belajar. Sementara Guru menghitung skor individu dan kelompok setelah siswa mengerjakan. Ketika penghitungan selesai guru mengetahui kelompok yang mendapatkan skor perkembangan tertinggi.

34 Guru kemudian memberikan penghargaan tim dengan meminta kelompok ke depan kelas. Guru mengucapkan selamat sedangkan kelompok yang lain untuk memberikan tepuk tangan. Pada kegiatan akhir, peneliti mengajukan berbagai pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut diajukan untuk menyimpulkan bersama-sama pelajaran hari ini. Kemudian peneliti menutup pelajaran denga memberikan PR dan berpesan agar anak-anak belajar lagi di rumah tentang pengaruh matahari dalam kehidupan manusia 2) Pertemuan ke 2 siklus I Pertemuan ke 2 siklus I pada hari Selasa, 13 April 2016 pukul 07.00-09.00. Pertemuan ke 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, hanya saja guru melakukan modifikasi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture ini. Pada pertemuan kali ini materi materi yang dibahas adalah bayang-bayang yang dihasilkan oleh matahari. Tanpa menggunakan alat peraga. Pelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan mengkoordinir siswa untuk menyiapkan buku IPA. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tidak lupa guru kembali menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture agar pembelajaran berhasil sukses. Sebagai apersepsi, guru mencoba mengulas pertanyaan pada pertemuan I yaitu membahas PR, Siapa yang mau menuliskan jawaban PR di depan kelas?, Saya..Bu! Jawab RU. Anak tersebut biasanya asyik bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas RU saat menjawab pertanyaan guru dapat dilihat Gambar 4.5 Gambar 4.6 Siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan

35 Gambar 4.7. Siswa menempel gambar yang telah di papan tulis dengan bimbingan guru Selanjutnya siswa diminta untuk membuat kelompok Semua menerima dengan senang hati. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menjelaskan gambar dan menempelnya dipapan tulis, Tetapi kali ini peneliti menggunakan kertas yang berisi gambar kedudukan matahari pagi, siang dan sore, di mana setiap kelompok akan mendapatkan 1 gambar dan menjelaskan gambar tersebut didepan kelas. Dapat terlihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan pada saat diskusi untuk mengerjakan tugas kelompok. Peneliti selalu mengingatkan siswa agar mereka harus saling menjelaskan dan saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok mereka. Saling menyimak penjelasan masing-masing anggota kelompok dan saling mendorong

36 untuk bekerja keras. Sehingga di akhir pembelajaran nanti, keberhasilan kelompok dapat dirasakan bersama. Setelah siswa selesai diskusi, peneliti memanggil salah satu siswa secara acak untuk memberikan jawaban secara individu. Dalam pertemuan kedua ini, setiap siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bergiliran. Siswa dan guru mencocokkan bersama-sama. Ketua kelompok menuliskan poin kemajuan poin perkembangan belajar kelompok sehingga diketahui kelompok mana yang yang mendapatkan skor tertinggi. Guru memberikan penghargaan kelompok dengan mengucapkan selamat dan teman yang lain memberikan bertepuk tangan. Pada akhir kegiatan, siswa melakukan tanya jawab dengan peneliti untuk menyimpulkan materi yang telah di pelajari. Setelah selesai, siswa diberikan soal evaluasi atau tes akhir dari siklus I. sebelum tes diberikan peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes. Soal tes yang diberikan sebanyak 20 butir soal pilihan ganda. Siswa diingatkan agar mereka mengerjakan soal secara individu. pelaksanaan tes berjalan dengan tenang. peristiwa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.9.. Gambar 4.9. a) Peneliti membagikan soal tes akhir Siklus I. b) Guru mengawasi jalannya tes akhir Siklus I. c. Hasil Observasi Guru melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi tentang pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia

37 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture berikut uraian hasil pengamatan saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siklus I : 1) Ketika dibentuk kelompok pada pertemuan I siklus I, kondisi belajar menjadi kurang tenang. Ada siswa yang memprotes pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti. Siswa tersebut merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. Anggota kelompoknya bukan anggota kelompok bermain sehari-hari. Selain itu, pada saat pembagian kelompok dibacakan, siswa sangat gaduh sehingga mmbutukkan waktu lama karena ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pembagian kelompok. 2) Pada pertemuan pertama, beberapa siswa asik bermain sendiri, bahkan ada yang mengganggu temannya yang lain. Sehingga mengganggu saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal itu berlanjut sampai pertemuan kedua. 3) Pada pertemuan kedua, sebagian besar sudah cukup antusias. 4) Diketahui selama pembelajaran berlangsung, ada siswa yang belum paham, ada beberapa anggota kelompok yang sudah mau membantu temannya. 48% 52% 61% Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata Gambar 4.10 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pra Siklus Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Kutowinangun 8 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus Diagram 4.10 Ketuntasan Hasil Tes Pra Siklus

38 4.1.3 Siklus I Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus pertama, dengan tujuan agar diperoleh suatu peningkatan hasil belajar IPA tentang pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut. d. Perencanaan Setelah diperoleh gambaran jelas tentang keadaan kelas, maka peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi tentang pengaruh matahari terhadap kehidupan manusia, persiapannya meliputi hal-hal berikut: 1) Menentukan dan mempersiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan dipelajari. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture pada mata pelajaran IPA. 3) Menyiapkan media pembelajaran. 4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). 5) Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 6) Menyusun dan menyiapkan soal tes untuk siswa. Tes ini akan diberikan pada akhir siklus. 7) Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. e. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun, berupa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada minggu pertama April. Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan yang disesuaikan dengan materi dan silabus.

39 2) Pertemuan ke I Siklus I Pertemuan ke I siklus I pada hari rabu, 6 April 2016 pukul 07.00-09.00. Setelah segala persiapan dilakukan, guru memulai melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuka pelajaran, mempersiapkan materi yang akan dipelajari, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran beserta prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe picture and picture yang akan dilakukan. Tahap-tahap pembelajaran melalui model kooperatif tipe picture and picture yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya Pernah atau tidak kalian (siswa) melihat matahari, Apakah pengaruhnya terhadap kegiatan manusia? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan I ini, guru memperkenalkan apa itu pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Mulai dari pembentukan kelompok, kerjasama antar kelompok, penilaian kelompok sampai penilaian individu. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota kelompok 5 orang, tetapi ada 1 kelompok yang terdiri dari 6 orang. Pembagian kelompok memperhatikan heterogenitas di dalam kelas, yaitu jenis kelamin dan tingkat kemampuan anak. Selanjutnya guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Siswa ada yang antuasias langsung menghampiri temannya, tetapi ada juga yang kecewa karena tidak satu kelompok dengan teman dekatnya. Selain itu, ada siswa yang tidak tahu akan bergabung dengan kelompok yang mana karena siswa sibuk bercanda sehingga tidak mendengarkan perintah guru. Kemudian guru membagikan LKS untuk tiap-tiap kelompok. Memasuki kegiatan inti, peneliti membagikan 1 lembar kertas karton dan gambar yang sudah di potong setiap kelompok diminta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis. Setelah itu siswa di minta untuk mempersentasi kan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas sementara teman yang lain memperhatikan serta memberi tanggapan atau pendapat terhadap hasil kerja kelompok yang mempersentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas.

40 Gambar 4.11 Siswa sedang menyusun gambar agar gambar tersebut menjadi urutan gambar yang logis Kemudian untuk siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas dan menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan Gambar 4.12 siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas Sampai dengan kegiatan ini, terlihat beberapa siswa antusias dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Namun demikian, ada juga siswa yang malas untuk memperhatikan temannya mengerjakan tugas dari guru dan cenderung asyik sibuk sendiri dan menggangu teman teman yang lain. Peristiwa adanya anak yang asyik sibuk sendiri dan mengganggu teman dapat terlihat pada Gambar 4.13. Gambar 4.13 Siswa yang asik sibuk main sendiri, dan. Siswa yang asik mengganggu temannya saat diskusi.

41 Setelah setiap kelompok sudah selesai, menyusun gambar menjadi urutan yang logis peneliti merangsang keaktifan siswa dengan menanyakan siapa yang berani ke depan kelas untuk menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan di depan kelas. Kemudian siswa yang yang lainnya menyimak dan memperhatikan teman yang sedang menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Siswa yang berani maju didepan kelas dan menjelaskan gambar yang telah mereka susun. dapat dilihat pada Gambar 4.14. Gambar 4.14 Siswa menjelaskan gambar yang telah mereka urutkan menjadi urutan yang logis. Setelah semua paham, siswa kemudian mengerjakan soal tes individual untuk menilai kemajuan siswa dalam belajar. Sementara Guru menghitung skor individu dan kelompok setelah siswa mengerjakan. Ketika penghitungan selesai guru mengetahui kelompok yang mendapatkan skor perkembangan tertinggi. Guru kemudian memberikan penghargaan tim dengan meminta kelompok ke depan kelas. Guru mengucapkan selamat sedangkan kelompok yang lain untuk memberikan tepuk tangan. Pada kegiatan akhir, peneliti mengajukan berbagai pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut diajukan untuk menyimpulkan bersama-sama pelajaran hari ini. Kemudian peneliti menutup pelajaran denga memberikan PR dan berpesan agar anak-anak belajar lagi di rumah tentang pengaruh matahari dalam kehidupan manusia

42 2) Pertemuan ke 2 siklus I Pertemuan ke 2 siklus I pada hari Selasa, 13 April 2016 pukul 07.00-09.00. Pertemuan ke 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, hanya saja guru melakukan modifikasi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture ini. Pada pertemuan kali ini materi materi yang dibahas adalah bayang-bayang yang dihasilkan oleh matahari. Tanpa menggunakan alat peraga. Pelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan mengkoordinir siswa untuk menyiapkan buku IPA. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tidak lupa guru kembali menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture agar pembelajaran berhasil sukses. Sebagai apersepsi, guru mencoba mengulas pertanyaan pada pertemuan I yaitu membahas PR, Siapa yang mau menuliskan jawaban PR didepan kelas?, Saya..Bu! Jawab RU. Anak tersebut biasanya asyik bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas RU saat menjawab pertanyaan guru dapat dilihat Gambar 4.15 Gambar 4.15 Siswa mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan Gambar 4.16. Siswa menempel gambar yang telah di papan tulis dengan bimbingan guru

43 Selanjutnya siswa diminta untuk membuat kelompok Semua menerima dengan senang hati. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menjelaskan gambar dan menempelnya di papan tulis, Tetapi kali ini peneliti menggunakan kertas yang berisi gambar kedudukan matahari pagi, siang dan sore, dimana setiap kelompok akan mendapatkan 1 gambar dan menjelaskan gambar tersebut di depan kelas. Dapat terlihat pada Gambar 4.17. Gambar 4.17. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan pada saat diskusi untuk mengerjakan tugas kelompok Peneliti selalu mengingatkan siswa agar mereka harus saling menjelaskan dan saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok mereka. Saling menyimak penjelasan masing-masing anggota kelompok dan saling mendorong untuk bekerja keras. Sehingga di akhir pembelajaran nanti, keberhasilan kelompok dapat dirasakan bersama. Setelah siswa selesai diskusi, peneliti memanggil salah satu siswa secara acak untuk memberikan jawaban secara individu. Dalam pertemuan kedua ini, setiap siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bergiliran. Siswa dan guru mencocokkan bersama-sama. Ketua kelompok menuliskan poin kemajuan poin perkembangan belajar kelompok sehingga diketahui kelompok mana yang yang mendapatkan skor tertinggi. Guru memberikan penghargaan kelompok dengan mengucapkan selamat dan teman yang lain memberikan bertepuk tangan. Pada akhir kegiatan, siswa melakukan tanya jawab dengan peneliti untuk menyimpulkan materi yang telah di pelajari. Setelah selesai, siswa diberikan soal

44 evaluasi atau tes akhir dari siklus I. Sebelum tes diberikan peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes. Soal tes yang diberikan sebanyak 20 butir soal pilihan ganda. Siswa diingatkan agar mereka mengerjakan soal secara individu. pelaksanaan tes berjalan dengan tenang. peristiwa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.18. Gambar 4.18. a) Peneliti membagikan soal tes akhir Siklus I. b) Guru mengawasi jalannya tes akhir Siklus I. Hasil Observasi Guru melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi tentang pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture berikut uraian hasil pengamatan saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siklus I: 1) Ketika dibentuk kelompok pada pertemuan I siklus I, kondisi belajar menjadi kurang tenang. Ada siswa yang memprotes pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti. Siswa tersebut merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. Anggota kelompoknya bukan anggota kelompok bermain sehari-hari. Selain itu, pada saat pembagian kelompok dibacakan, siswa sangat gaduh sehingga mmbutukkan waktu lama karena ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pembagian kelompok. 2) Pada pertemuan pertama, beberapa siswa asik bermain sendiri, bahkan ada yang mengganggu temannya yang lain. Sehingga mengganggu saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal itu berlanjut sampai pertemuan kedua.

45 3) Pada pertemuan kedua, sebagian besar sudah cukup antusias. 4) Diketahui selama pembelajaran berlangsung, ada siswa yang belum paham, ada beberapa anggota kelompok yang sudah mau membantu temannya. Adapun persentase jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM pada siklus I sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Ketuntasan Hasil Tes Siklus I No. Nilai Banyak Siswa Persentase Keterangan 1. 70 15 78% TUNTAS 2. < 70 8 22% TIDAK TUNTAS JUMLAH 23 100% NILAI RATA-RATA 77 Hasil belajar siswa pada tahap siklus I juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap siklus I terlihat pada Diagram 4.20. 78% 77% 22% Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata Sumber: Olahan Data Primer Gambar 4.20 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Kutowinangun 8 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

46 Berdasarkan hasil tersebut, maka siklus I dapat dikatakan sudah berhasil, sehingga dilaksanakan siklus II sebagai siklus pemantapan. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. f. Refleksi siklus I Tahap selanjutnya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi dilakukan pada akhir siklus untuk membahas hal-hal yang sudah dilakukan dan hal-hal yang perlu diperbaiki dari siklus pertama sebagai rencana tindakan yang baru untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi yang dilakukan peneliti terhadap penerapan model kooperatif tipe picture and picture pada mata pelajaran IPA siswa kelas II SD Kutowinangun 08 menunjukan hasil belajar IPA materi Pengaruh matahari terhadap kehidupan manusia sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 78% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada siklus I ini adalah adanya kerjasama dengan anggota kelompok, berlatih tanggung jawab siswa dalam mengerjakan soal, dan memberikan kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapatnya di depan orang lain. Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada siklus I didapatkan peningkatan hasil belajar dari pada saat pra tindakan. Siswa yang telah mencapai nilai pada siklus I ada 20 siswa atau 77% dari jumlah siswa. Rekomendasi perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan komposisi soal dan materi selanjutnya. Faktor penyebab kurang tercapainya hasil belajar yang di harapkan adalah sebagai berikut. 1) Pada pertemuan pertama, saat pembagian kelompok ada siswa yang ingin bergabung dengan teman bermain dalam kesehariannya. Padahal pembagian kelompok sudah ditentukan oleh peneliti. Selain itu banyak anak yang tidak mendengarkan saat pembagian kelompok yang menyebabkan terjadinya kegaduhan sehingga waktu menjadi lama hanya untuk membagi kelompok. 2) Apalagi ada siswa yang belum paham, sebagian kelompok sudah mau membantu temannya.kelompok yang memiliki kerjasama baik, dapat

47 menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan baik. Akan tetapi kelompok dengan anggota yang tidak mau membantu temannya, menjadi lambat menyelesaikan tugas tersebut. 3) Siswa dalam berdiskusi kelompok lambat karena tidak ada kompetisi antar kelompok untuk segera menyelesaikan LKS nya sehingga banyak waktu yang terbuang. 4) Ada siswa yang mempercayai temannya yang paling pandai menyelesaikan LKS. 5) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibagikan guru tidak untuk setiap siswa namun hanya berkelompok sehingga banyak siswa yang menganggur dan lebih banyak bercanda. 6) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang akan maju membacakan diskusinya sehingga siswa tidak berani dan pembelajaran semakin lambat. Dari refleksi ini ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan, sehingga peneliti berdiskusi dengan kolaborator perlu melakukan perbaikan pada tindakan berikutnya. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tindakan selanjutnya yaitu: 1) Peneliti mencoba melatih dan menekankan kepada siswa bahwa mereka bergantung pada anggota lain. Mereka tidak bisa sukses tanpa usaha dan dukungan orang lain. Mereka pun perlu melakukan usaha-usaha aktif untuk bekerjasama satu sama lain agar tujuan mereka tercapai bersama. 2) Diadakan perubahan kelompok belajar untuk siklus II. Siswa yang mengalami kesulitan memahami dapat bertanya kepada siswa yang lebih pandai dalam kelompoknya. Pembentukan ulang kelompok belajar bertujuan agar siswa tidak merasa jenuh. 3) Menambah peraturan dalam pembelajaran berupa aturan bahwa jika ada anggota kelompok yang berbicara sendiri maka poin kelompok akan dikurangi 5. 4) Perlu adanya kompetisi antar kelompok yang diselipkan untuk meningkatkan rasa kekompakan kelompok dan antusiasme dalam pembelajaran.

48 5) Pemanggilan siswa yang akan dilakukan oleh guru harus dibarengi dengan pemberian motivasi sehingga siswa yang dipanggil bersedia mau mengerjakan di papan tulis. 6) LKS diberikan untuk setiap anak bukan setiap kelompok sehingga anak punya tanggung jawab masing-masing terhadap kelompok serta tidak ada waktu untuk bermain. 4.1.3 Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Tujuan diadakannya siklus II ini agar hasil yang diperoleh siswa lebih meningkatkan lagi dari kriteria keberhasilan yang di tetapkan yaitu 63% dari jumlah siswa yang mendapatkan seperti hal nya siklus I, siklus II juga dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian, yaitu perencanaan siklus II diuraikan sebagai berikut. a. Tahap Perencanaan Siklus II 1) Menysun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pokok bahasan selanjutnya, yaitu manfaat matahari bagi manusia dan bayang-bayang yang dihasilkan oleh cahaya matahari menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. RPP yang disusun oleh peneliti pada siklus II ini juga dengan pertimbangan dari kolaborator yang di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA di kelas. 2) Menyusun pedoman observasi guru dan siswa untuk mempermudah peneliti untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang dilakukan oleh guru. 3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Mempersiapkan soal tes evaluasi untuk siswa yang akan digunakan pada akhir siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu tanggal 19 dan 27 Juli 2016. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model kooperatif tipe picture and picture untuk peningkatkan hasil belajar IPA pada materi pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia kelas II SD Kutowinangun 08

49 1) Pertemuan ke 1 Siklus II Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu, 19 Juli 2016 pukul 07.00-08.45. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sesuai perencanaan siklus II sebagai perbaikan dan kekurangan proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I. materi yang dibahas adalah manfaat matahari bagi manusia dan bayang-bayang yang dihasilkan oleh cahaya matahari. Latihan tersebut akan disajikan dalam bentuk menebak gambar. Permainan ini dilakukan dengan cara menempelkan potongan gambar yang mereka tebak menjadi urutan gambar yang logis. Selain itu, untuk mengantisipasi kegaduhan pada siklus II pertemuan pertama, guru tetap menggunakan aturan permainan kelompok. Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan mengkoordinir siswa untuk menyiapkan buku IPA. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini serta penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Saat guru menjelaskan, siswa menjadi semangkin paham dengan model pembelajaran tipe picture and picture ini. Guru lalu memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat lagi belajar. Sebagai apersepsi, guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengingat materi pembelajaran pada siklus I Apakah anak-anak masih ingat apa saja pengaruh matahari terhadap kehidupan manusia? Selanjutnya peneliti memperlihatkan salah satu gambar tentang pengaruh matahari bagi kehidupan manusia. Kemudian peneliti menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan gambar tersebut. Guru membacakan kembali pembagian kelompok. Siswa bergabung dengan anggota kelompoknya masing-masing dengan senang hati. Setiap ketua kelompok mendapat gambar kemudian setiap kelompok diminta untuk menebak gambar-gambar yang telah dipotong-potong tersebut jika jawabannya sudah benar setiap kelompok wajib menempelkan gambar tersebut menjadi urutan yang logis. Sebelum permainan dimulai, siswa memperhatikan simulasi permainan yang dijelaskan oleh peneliti. Setelah semua siswa merasa jelas, guru membagikan LKS dan alat peraga pebelajaran pada setiap kelompok. Masing-masing kelompok berkewajiban untuk menemukan jawaban dari soal yang sudah diberikan.

50 Permainan ini dipimpin oleh ketua kelompok. Ia juga diberi bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban jalannya permainan. Seluruh kelompok tampak antusias mengikuti jalannya pembelajaran. Peneliti memantau diskusi tiap kelompok secara bergantian dan menjawab pertanyaan dari siswa yang mengalami kesulitan. Peneliti mengingatkan ketua kelompok memastikan anggota kelompoknya paham dalam menyelesaikan soal tersebut. Selain mempercayakan pada ketua kelompok, peneliti juga mengingatkan untuk tetap bekerjasama, saling membantu satu sama lain dan menghitung dengan teliti. Kekompakan dalam diskusi kelompok dapat pada Gambar 4.21. Gambar 4.21. Kekompakan siswa mengerjakan soal secara berdiskusi. Setiap siswa menyelesaikan soal dengan batas waktu lima menit. Setelah itu dilanjutkan semua anggota kelompok mendiskusikan jawaban yang benar untuk ditempelkan di papan tempel yang sudah disediakan. Setelah selesai menempelkan jawaban, setiap ketua kelompok menunjukan hasil pekerjaan mereka di depan kelas. Siswa dan guru mencocokkan hasil pekerjaan masingmasing kelompok. Setelah dilihat, ternyata terlihat 1 kelompok yang keliru saat menyelesaikan tugas mereka tersebut tersebut. Namun guru selalu memberikan motivasi dan semangat karena masih ada sekali pertemuan untuk memperbaiki. Hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan LKS dapat dilihat pada Gambar 4.22.

51 Gambar 4.22. Siswa menunjukan hasil tempelan gambar di depan kelas, kemudian guru menjelaskan kembali agar siswa yang lain lebih mengerti. Setelah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing kemudian siswa diminta untuk mengerjakan tugas individu secara mandiri, setelah itu peneliti melakukan tanya jawab dan refleksi pembelajaran pada hari ini. Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam. 2) Pertemuan ke 2 Siklus II Pertemuan ke 2 Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 27 April 2016 pukul 07.00-08.45. Kegiatan ini merupakan penyempurnaan dari pertemuan pertama siklus II. Materi yang dibahas adalah kedudukan matahari pada pagi,siang dan sore hari. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan melakukan apersepsi Apakah anak-anak sudah siap mengikuti pembelajaran hari ini? Jika ya persiapkan tenaga dan konsentrasi kalian. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai di pertemuan terakhir ini. Guru menyampaikan penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture agar semua siswa terampil dan aktif dalam belajar. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Setelah itu, ketua kelompok mendapatkan sebuah gambar kedudukan matahari. Ketua

52 kelompok berdiskusi untuk menyusun gambar sehingga menjadi gambar yang utuh. Setelah selesai menyusun gambar setiap kelompok berhak mendapatkan soal untuk menambah jumlah skor perkembangan kelompok. Mereka menyelesaikan soal latihan tersebut selama sepuluh menit. Setelah itu dilanjutkan semua anggota kelompok mendiskusikan jawaban yang paling benar selama 5 menit. Pembagian waktu dilakukan oleh guru dengan tujuan siswa lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan benar-benar sungguh-sungguh dalam menjawab soal. Sehingga dari hal tersebut, siswa mendapatkan kesempatan untuk berpikir bersama menyatukan pendapatnya tentang jawaban mana yang paling tepat dalam menyelesaikan soal LKS secara berkelompok. Selanjutnya, guru membimbing siswa dalam diskusi. Pada saat siswa sedang diskusi, guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lainnya untuk memantau apakah siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan LKS atau tidak. Ada juga kelompok yang bertanya kepada guru tentang kesulitan terhadap salah satu soal yang mereka anggap sulit. Kemudian guru memberikan bimbingan untuk mengarahkan siswa mencari jawabannya denga sungguh-sungguh berdiskusi dengan kelompoknya. Selesai siswa berdiskusi, guru mempersilahkan siswa ke depan kelas menuliskan jawabannya sesuai nomor yang ia kerjakan sampai selesai baru boleh dilanjutkan teman yang lain. Jawaban yang benar mendapatkan skor 10. Jika ada siswa yang maju sebelum teman yang sedang menuliskan jawaban selesai, maka nilai kelompok dikurangi 5. Keseruan siswa dalam menuliskan jawaban di papan tulis terlihat pada Gambar 4.23. Gambar 4.23. Keseruan anak-anak menempel gambar di papan tulis.

53 Pada saat teman mereka menempel gambar di papan tulis, anggota kelompoknya yang masih duduk, memberikan semangat supaya cepat dalam menempel dan menjelaskan gambar yang mereka tempel dipapan tulis. Setelah semua siswa selesai menempelkan gambar yang telah mereka susun di papan tulis, peneliti membahas satu persatu. Kelompok yang benar mendapatkan skor 10, sedangkan kelompok yang kurang tepat tidak mendapatkan skor. Setelah semua selesai, siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan membereskan bukubuku mereka. Peneliti melakukan refleksi dan tanya jawab bersama siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian peneliti membagikan lembar soal tes. Soal tes pilihan ganda yang diberikan sebanyak 20 butir soal. Siswa juga diingatkan agar mereka mengerjakan soal secara individu. Pelaksanaan tes berjalan dengan lancar dan tenang. c. Hasil Observasi Siklus II Tahapan selanjutnya dari penelitian tindakan kelas ini adalah observasi atau pengamatan. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Observasi dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pertemuan pertama dan kedua siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan dari siklus I. Guru juga membuat pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan permainan menyusun potonganpotongan gambar menjadi urutan yang logis agar siswa antusias dalam pembelajaran. Selain itu, pemberian aturan kelompok sangat terbukti dapat mengontrol kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung. Pada saat guru membagikan kelompok, semua siswa tidak merasa keberatan, menerima dengan senang hati. Siswa dapat menerima pembagian kelompok dengan tertib dan tidak iri satu sama lain. Saat proses diskusi berlangsung, setiap siswa dan kelompok aktif berdiskusi mengeluarkan ide-ide dan pendapat mereka. Ada satu kelompok yang terlihat berdebat dan beradu mulut, akan tetapi guru dengan cepat menasehati dan membimbing mereka agar

54 saling menghargai pendapat temannya. Siswa berusaha sungguh-sungguh menetapkan jawaban saat didkusi kelompok. Dengan adanya pembagian waktu pengerjaan soal LKS menjadikan proses pengerjaan LKS lebih terencana, siswa menjadi fokus dan bertanggung jawab dalam kelompoknya. Pada pertemuan ke 1 siklus II, setelah diskusi kelompok selesai, setiap siswa menempelkan potongan gambar dikertas karton dengan urutan yang logis sedangkan pada pertemuan ke 2 siklus II setiap kelompok menyelesaikan permainan menebak gambar dan mendapatkan soal untuk mengumpulkan skor. Setelah selesai, guru memberikan reward kepada setiap kelompok yang sudah mengumpulkan poin terbanyak. Pemberian reward kepada siswa ternyata sangat berpengaruh terhadap kinerja mereka, baik secara individu maupun kelompok. Mereka merasa sedang berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Kegiatan di siklus II diakhiri dengan pengambilan nilai tes akhir siklus. Dari pengambilan nilai tes yang telah dilakukan oleh peneliti kepada siswa, maka menghasilkan data peningkatan hasil belajar IPA pada materi pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia. Data ini berupa peningkatan nilai siswa setelah diberikan tindakan siklus II, berupa pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture. Hasil peningkatan hasil belajar IPA pada materi pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia kelas II di SD Kutowinangun pada siklus II dapat di lihat pada Tabel 4.24. Tabel 4.24 Ketuntasan Hasil Tes Siklus II Banyak No. Nilai Persentase Keterangan Siswa 1. 62 20 91% TUNTAS 2. < 62 3 9% TIDAK TUNTAS JUMLAH 23 100 % NILAI RATA-RATA 84

55 Hasil belajar siswa pada tahap siklus II juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap siklus II terlihat pada Diagram 4.25. Diagram 4.25 Ketuntasan Hasil Tes Siklus II 91% 84% 9% Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata Sumber: Olahan Data Primer Gambar 4.25 Diagram batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Kutowinangun Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II Berdasarkan dari Tabel 4.25 dan Diagram 4.25 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai batas ketuntasan yang sudah ditetapkan. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. d. Refleksi Siklus II Tindakan siklus I yang belum berhasil telah diperbaiki di siklus II. Perbaikan ini sudah berjalan dengan efektif dan sesuai rencana, sebab guru bersama dengan siswa sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-

56 langkah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut. 1) Antusiasme siswa dalam melakukan diskusi kelompok meningkat. 2) Diskusi dapat berjalan lebih efektif, karena semua siswa dalam tiap kelompok ikut terlibat aktif mendiskusikan LKS. 3) Siswa yang sedang maju ke depan, di beri kesempatan untuk mengerjakan sampai selesai, kemudian baru disusul oleh anggota kelompok yang lain. 4) Kekompakan antar anggota kelompok semakin solid saat sedang berkompetisi. 5) Bila ada siswa yang melakukan kesalahan atau berbicara sendiri, anggota kelompok yang lain mengingatkan. 6) Siswa lebih serius dalam belajar karena takut mendapatkan sanksi pengurangan poin kelompok jika berbicara, bermain sendiri ataupun tidak menaati aturan permainan. 7) Dari hasil tes pada siklus II, seluruh siswa yang berjumlah 23 siswa sudah ada 20 atau 88% siswa yang bisa mencapai kriteria keberhasilan yang di tentukan yaitu atau75%. Dari pelaksanaan siklus II maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA pada materi pengaruh matahari terhadap kegiatan manusia siswa kelas II Sd Kutowinangun. Pada siklus II ini presentase siswa yang sudah mendapatkan nilai mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yaitu mencapai 88% dari jumlah seluruh siswa. Hal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, sehingga tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. B. Pembahasan a. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan hasil tes pra siklus dan tes siklus I dengan menggunakan 5 soal berbentuk uraian yang dikerjakan secara individu oleh siswa, masih banyak siswa yang hasilnya masih rendah dan tidak tuntas dalam tes tersebut. Hasil tes yang didapatkan pada pra siklus masih rendah atau belum memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 75% dengan KKM 62. Nilai ketuntasan yang diperoleh dari tes pra siklus adalah 42% sedangkan pada siklus I yaitu 77%.

57 Dilihat dari nilai ketuntasan tersebut, menunjukkan bahwa nilai yang didapat pada siklus I mengalami peningkatan. Perbandingan ketuntasan pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.26 Tabel 4.26 Perbandingan Pra Siklus dan Siklus I No. Keterangan Pra Siklus Siklus I 1. TUNTAS 42% 69% 2. TIDAK TUNTAS 58% 30% JUMLAH 100% 100 % Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus II juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas dari setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus I terlihat pada Diagram 4.26. a.perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas pada tes siklus I lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang tuntas pada tes pra siklus. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I sudah berhasil sehingga dilanjutkan siklus II sebagai pemantapan. b. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Berdasarkan dari hasil refleksi siklus I, maka dapat dikatakan penelitian sudah berhasil karena hasil tes pada siklus I sudah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 75% dari 23 siswa sudah mendapatkan hasil tes diatas KKM 62, sehingga dilakukan pemantapan pada siklus II. Rata-rata kelas pada tes siklus I adalah 77% dan rata-rata kelas pada tes siklus II adalah 87%. Dilihat dari rata-rata kelas tersebut, menunjukkan bahwa nilai yang didapat pada siklus II mengalami peningkatan. Perbandingan ketuntasan siklus I dengan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.27.

58 Tabel 4.27 Perbandingan Siklus I dan Siklus II No. Keterangan Siklus I Siklus II 1. TUNTAS 69% 77 % 2. TIDAK TUNTAS 31 % 23 % JUMLAH 100% 100 % Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap siklus I dan siklus II juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas dari setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap siklus I dan siklus II terlihat pada Diagram 4.28. Tabel 4.28 Perbandingan Skor Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II SDN Kutowinangun 8 Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Skor Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II F % F % F % 63 Tuntas 11 48% 18 78% 21 91% < 63 Tidak Tuntas 12 52% 5 22% 2 9% Jumlah 23 100 23 100 23 100 Sumber: Olahan Data Primer Berdasarkan tabel 4.28 menunjukkan bahwa, besarnya perbandingan ketuntasan siswa pada hasil belajar pra siklus 48%, meningkat menjadi 78% siklus I dan naik kesiklus II menjadi 91%. Secara rinci, meningkatnya hasil belajar siswa dapat digambarkan melalui gambar grafik batang berikut ini:

59 91% 78% 48% Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Gambar 4.28 Grafik Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas II SDN Kutowinangun 8 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pada gambar 4.28 nampak gambar perbandingan ketuntasan hasil belajar yang signifikan dari ketuntasan belajar pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada tiap siklus. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas pada siklus II lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I. Hal ini menandakan bahwa siklus II atau pemantapan sudah berhasil. c. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Ketiga tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, artinya pelaksanaan tahap siklus I merupakan lanjutan dan perbaikan berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi pada tahap pra siklus. Sedangkan pelaksanaan tahap siklus II merupakan lanjutan dan pemantapan berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi para tahap siklus I. Berdasarkan dari hasil tes pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus.

60 Rata-rata nilai ketuntasan pada tes pra siklus adalah 48% pada tes siklus I adalah 78% dan pada tes siklus II adalah 91%. Tingkat ketuntasan pada siklus II dapat dijadikan kesimpulan bahwa penelitan tindakan kelas yang dilakukan peneliti berhasil. Perbandingan ketuntasan pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat dari Tabel 4.29. Tabel 4.29 Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No. Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. TUNTAS 48% 78% 91% 2. TIDAK TUNTAS 52% 22% 9% JUMLAH 100% 100% 100% NILAI RATA-RATA 61 77 84 4.2 Pembahasan Keberhasilan proses pembelajaran tentunya tidak lepas dari guru sebagai salah satu sumber belajar. Peran guru sebagai sumber belajar sangatlah penting dimana guru harus lebih menguasai materi/bahan ajar. Tidak hanya itu guru harus lebih banyak memiliki referensi, hal ini untuk menjaga agar guru memiliki pemahaman pengalaman yang jauh lebih baik tentang materi yang diajarkan. Salah satu tipe yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, dimana model ini didefinisikan sebagai yang lebih menekankan pada siswa dalam kelompok dengan melakukan diskusi diharapkan dengan memanfaatkan pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan model ini siswa dilatih untuk berfikir kritis karena membiasakan siswa memecahkan masalah sendiri sampai siswa dapat menemukan jawabannya sendiri dari masalah itu. Melalui pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture ini siswa akan lebih memahami dan menguasai materi pada pelajaran IPA, siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasi belajar siswa

61 meningkat, siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga suasana kelas lebih menarik dan tidak membosankan, siswa dapat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Salah satu kelebihan dari model pembelajaran picture and picture adalah: a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa b. Melatih berfikir logis dan sistematis c. Membantu siswa belajar berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan suatu kebebasan siswa dalam praktik berfikir, d. Mengembangkan motivasi belajar dengan baik,siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture e. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas Maka dari hasil yang diperoleh peneliti bahwa model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat Dari tabel diatas diketahui perbandingan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SDN Kutowinangun 8 yang terus meningkat. Pada pra siklus terdapat 48% tuntas. Pada siklus I terdapat 78% yang tuntas. Pada siklus II terdapat 91% yang tuntas.