BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. September 1998 dengan ruang lingkup sebagai dealer battery Yuasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT PELITA TATAMAS JAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah singkat PT. Primajaya Pantes Garment

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung.

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. yang digunakan yaitu Top Down dan Bottom Up.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. pengembang Kuningan Raya, sebuah kawasan residential dan bisnis di Daerah

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. saja. Kemudian pada tahap perkembangannya, PT

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL AREA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan

Aplikasi Sistem Informasi (1)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

L A M P I R A N UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

perusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : 2. Manajemen membawahi 3 orang controller yang terdiri dari control admin,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE

BAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lampiran 1. Kuesioner SWOT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jalan Ancol I No. 9/10 Jakarta Utara. (Kantor Pusat) dan Jalan Raya

BAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

33 BAB 3 ANALSS KEBUTUHAN KHASANAH DATA 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada khasanah data terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom up dan metode top down. Metode bottom up dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari dokumen-dokumen maupun formulir-fomulir yang ada. Berdasarkan sifat data yang diperoleh merupakan current data (data sekarang), maka analisis bottom up digunakan sebagai prediksi masalah yang terjadi sekarang pada organisasi. Metode top down merupakan perencanaan strategi, dan diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan sumber data pada perusahaan untuk mendukung prediksi perusahaan pada masa mendatang. uang lingkup pada metode top down adalah meneliti atau menganalisa organisasi secara keseluruhan, dan menentukan sumber data yang dibutuhkan perusahaan. Metode yang akan digunakan untuk analisis dan perancangan adalah metode top down, karena metode tersebut berhubungan dengan arsitektur khasanah data. Dimana khasanah data memiliki data yang berasal dari berbagai sumber dan berfungsi untuk menganalisa data tersebut guna proses pengambilan keputusan.

34 3.2 Latar Belakang Organisasi PT. Syngenta ndonesia didirikan pada tanggal 1 November 2001, berdasarkan Akta Pendirian No. 210 tanggal 28 September 2001 oleh notaris Sucipto SH. PT. Syngenta ndonesia berkantor pusat di Jakarta beralamat pada Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E1.2 No.1-2. PT. Syngenta ndonesia bergerak dibidang agribisnis yang menghasilkan produk untuk perlindungan tanaman dan kesehatan masyarakat. Jenis produk yang dihasilkan adalah herbisida, insektisida, fungisida, produk profesional, dan perlakuan benih. Memiliki pusat penelitian dan pengembangan berada di Cikampek. dan Lembang. Sedangkan pabrik berada di Gunung Putri, Bogor. Memiliki cabang dan gudang yang berada pada Sumatera Utara, Sumatera Barat, iau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.

35 3.3 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber PT. Syngenta ndonesia)

36 3.3.1 Tugas dan Wewenang Berdasarkan pada struktur organisasi PT. Syngenta ndonesia dapat dijabarkan mengenai tugas dan wewenang dari masing-masing bagian sebagai berikut: 1) President Director Mengarahkan dan mengawasi perkembangan perusahaan. 2) Human esource and Admin Memutuskan mengenai penerimaan karyawan sampai pada tingkat tertentu serta merekomendasikan calon karyawan. Bertanggung jawab terhadap masalah yang umum dalam perusahaan dan sumber daya manusia. 3) Finance and Accounting Bertanggung jawab terhadap permintaan dan pengeluaran pemasaran. Bertanggung jawab terhadap seluruh pendataan penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan. Mengawasi seluruh hutang dan piutang perusahaan. nventarisasi kekayaan perusahaan. 4) Sales Menangani penjualan produk-produk di seluruh wilayah yang telah ditetapkan. Melaksanakan program-program penjualan. Menangani penagihan.

37 5) Marketing Menangani pemasaran produk. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru. Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. Mengkomunikasikan mengenai perusahaan baik keluar maupun kedalam. 6) Supply Chain Menangani persediaan bahan baku dan produk. Menangani distribusi produk. 7) Manufacturing Menangani produksi dari bahan baku hingga menjadi produk. 8) esearch and Development Penelitian bahan aktif dari produk. Uji lapangan. 9) Farmer Support Team Manager Memantau perkembangan penyuluhan. 10) Field Crop Manager Menangani pemasaran produk pestisida untuk tanaman pangan. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru. Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran.

38 11) Up Land Vegetable Manager Menangani pemasaran produk pestisida untuk sayuran dataran tinggi. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru. Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. 12) Low Land Vegetable Manager Menangani pemasaran produk pestisida untuk sayuran dataran rendah. Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru. Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran. 13) Plantation and Public Health Manager Menangani pemasaran produk pestisida untuk perkebunan dan produk kesehatan masyarakat. Menangani pemberantasan nyamuk, rayap, dan kecoa (yang mengganggu manusia). Memantau perkembangan pasar dan mencari peluang-peluang pasar yang baru. Perencanaan dan pemantauan strategi pemasaran.

39 14) Training Manager Menangani pelatihan para staff sales untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menjual produk. 15) Stewardship Manager Memantau keamanan produk mulai dari bahan baku hingga sampai kepada pihak konsumen. 16) Communication Manager Mengkomunikasikan mengenai perusahaan baik keluar maupun kedalam. 17) Farmer Support Team Executive Bertanggung jawab terhadap Farmer Support Team Manager. Memberikan penyuluhan mengenai bertani. Memberikan penyuluhan mengenai pengelolaan pasca panen dan pemasarannya. 3.4 Subyek Data dan Fungsi Bisnis Subyek data pada PT. Syngenta ndonesia merupakan kelompok sumber data, dapat terdiri dari orang atau barang bahkan hal yang nyata atau abstrak. Subyek data ini berguna untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif. Pada tabel 3.1 dapat dilihat subyek data yang dimiliki oleh PT. Syngenta ndonesia.

40 Tabel 3.1 Subyek Data. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SUBYEK DATA Karyawan Penjual Penjualan Keuangan Persediaan Produk Penelitian Pelanggan Promosi Pembelian Fungsi bisnis pada PT. Syngenta ndonesia merupakan kelompok dari aktivitas perusahaan yang secara bersama-sama mendukung suatu aspek yang terdiri atas tujuan, visi, dan misi dari perusahaan. Pada tabel 3.2 dapat dilihat fungsi bisnis yang dimiliki oleh PT. Syngenta ndonesia

41 Tabel 3.2 Fungsi Bisnis. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 FUNGS BSNS Pengawasan perusahaan ekrutmen Pelatihan dan penempatan karyawan Kebijakan kompensasi Pembayaran biaya T perusahaan Perencanaan keuangan Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk Klaim penjualan Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif 3.5 Analisis Matriks 3.5.1 Organisasi vs Lokasi Pada tabel 3.3 merupakan tabel hubungan antara organisasi dan lokasi. Dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian dari organisasi berada pada lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan dari masing-masing departemen secara umum terjadi

42 di pusat. Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada masing-masing cabang merupakan hasil keputusan dari pusat. Tabel 3.3 Matriks Organisasi vs Lokasi. OGANSAS LOKAS President Director Human esource & Admin Finance & Accounting Sales Supply Chain Manufacturing esearch & Development Marketing Farmer Support Team Manager Field Crop Manager Up Land Vegetable Manager Low Land Vegetable Manager Plantation & Public Health Man. Training Manager Stewardship Manager Communication Manager Farmer Support team Executive Jakarta Sumatera Utara Sumatera Barat iau Jambi Sumatera Selatan Bangka Bengkulu Lampung Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Sulawesi Utara 3.5.2 Organisasi vs Subyek Data Pada tabel 3.4 dapat terlihat keterkaitan kegiatan yang dilakukan antara bagian-bagian dari organisasi dengan subyek data.

43 Tabel 3.4 Organisasi vs Subyek Data. SUBYEK DATA OGANSAS President Director Human esource & Admin Finance & Accounting Sales Supply Chain Manufacturing esearch & Development Marketing Farmer Support Team Manager Field Crop Manager Up Land Vegetable Manager Low Land Vegetable Manager Plantation & Public Health Man. Training Manager Stewardship Manager Communication Manager Farmer Suport Team Executive Karyawan Penjual Penjualan Keuangan Persediaan Produk Penelitian Pelanggan Promosi Pembelian 3.5.3 Fungsi Bisnis vs Organisasi Pada tabel 3.5 dapat terlihat efisiensi dan efektivitas proses kerja dari fungsi bisnis terhadap bagian-bagian dari organisasi.

44 Tabel 3.5 Fungsi Bisnis vs Organisasi. OGANSAS FUNGS BSNS Pengawasan perusahaan ekrutmen Pelatihan dan penempatan karyawan Kebijakan kompensasi Pembayaran biaya T perusahaan Perencanaan keuangan Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk Klaim penjualan Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif President Director A Human esource & Admin Finance & Accounting Sales Supply Chain Manufacturing esearch & Development Marketing Farmer Support Team Manager Field Crop Manager Up Land Vegetable Manager Low Land Vegetable Manager Plantation & Public Health Man. A A A A A A A A A A A A A Training Manager Stewardship Manager Communication Manager Farmer Support Team Executive A A EW EW EW EW EW A EW EW EW EW EW A EW EW EW EW EW A EW EW EW EW EW EW A A A A A A A

45 Keterangan: : Direct management responsibility Menunjukkan unit organisasi yang menerima pertanggungjawaban secara langsung terhadap fungsi bisnis. A Executive or policy making authority Menunjukkkan unit organisasi yang memiliki wewenang dalam membuat dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi bisnis. : nvolved in the function Menunjukkan keterkaitan suatu unit organisasi terhadap fungsi bisnis. E: Technical expertise Menunjukkan unit organisasi yang mempunyai keahlian teknis dalam pelaksanaan fungsi bisnis. W: Actual execution of the work Menunjukkan unit organisasi yang melaksanakan pekerjaan yang terdapat pada fungsi bisnis. 3.5.4 Fungsi Bisnis vs Subyek Data Pada tabel 3.6 dapat terlihat hubungan antara fungsi bisnis dan subyek data untuk menentukan siapa yang berhak dan yang terkait dengan kegiatan yang telah ditentukan, kegiatan tersebut adalah create, update, read, delete.

46 Tabel 3.6 Fungsi Bisnis vs Subyek Data. SUBYEK DATA FUNGS BSNS Pengawasan perusahaan ekrutmen Pelatihan dan penempatan karyawan Kebijakan kompensasi Pembayaran biaya T perusahaan Perencanaan keuangan Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk Klaim penjualan Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif Karyawan U U U U Penjual Penjualan Keuangan Persediaan U U U U U U U U U U U U U U U CD U U Produk Penelitian Pelanggan Promosi U U U U Pembelian U Keterangan: : ead Menunjukkan subyek data yang dapat dibaca dalam melakukan fungsi bisnis. C: Create Menunjukkan subyek data yang dapat dibuat dalam melakukan fungsi bisnis.

47 U: Update Menunjukkan subyek data yang dapat diubah dalam melakukan fungsi bisnis. D: Delete Menunjukkan subyek data yang dapat dihapus dalam melakukan fungsi bisnis. 3.6 Analisis Critical Success Factor Critical Success Factor pada PT. Syngenta ndonesia merupakan sejumlah faktor dari area atau ruang lingkup tertentu yang diprediksi dapat memberikan hasil (yang dapat diukur) baik secara individual, departemen, maupun organisasi. Pada perusahaan analisis CSF perlu dilakukan untuk menganalisa hasil yang telah dicapai oleh perusahaan, berdasarkan faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan analisis bagi kemajuan maupun perkembangan perusahaan. Salah satu faktor CSF yang terdapat pada bagian pemasaran PT. Syngenta ndonesia adalah mengenai peningkatan volume penjualan per tahun pada berbagai wilayah (termasuk pada cabang dan pusat) sebesar kurang lebih 10%. 3.7 Teknologi nformasi PT. Syngenta ndonesia Teknologi nformasi pada PT. Syngenta ndonesia merupakan suatu bidang yang penggunaannya mendukung proses kerja perusahaan agar dapat

48 menjadi lebih efisien dan efektif. Teknologi informasi yang terdapat pada PT. Syngenta ndonesia terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak. 3.7.1 Perangkat Keras Perangkat keras yang terdapat pada PT. Syngenta ndonesia antara lain: 4 unit server. 60 unit komputer sebagai workstation. Memiliki jaringan untuk menghubungkan server dengan workstation. 3.7.2 Piranti Lunak Piranti lunak yang terdapat pada PT. Syngenta ndonesia yaitu: a) Sistem operasi menggunakan Windows 2000 Professional dan Windows 2000 Advanced Server. b) Sistem aplikasi yang terdapat pada PT. Syngenta ndonesia yaitu: 1. Sistem aplikasi Sales Order 2. Sistem aplikasi Sales Ledger 3. Sistem aplikasi Stock Control 4. Sistem aplikasi Puchase Order 5. Sistem aplikasi Purchase Ledger 6. Sistem aplikasi General Ledger 7. Sistem aplikasi Material Production Control 8. Sistem aplikasi Manufacturing Production Control 9. Sistem aplikasi Employee

49 3.7.3 Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi Pada tabel 3.7 dapat terlihat hubungan antara Aplikasi dengan Fungsi Bisnis. Aplikasi ini berfungsi menyimpan data mengenai aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Tabel 3.7 Fungsi Bisnis vs Aplikasi. APLKAS FUNGS BSNS Sales Order Sales Ledger Stock Control General Ledger Purchase Order Purchase Ledger Material Production Control Manufacturing Production Control Employee Pengawasan perusahaan ekrutmen Pelatihan dan penempatan karyawan Kebijakan kompensasi Pembayaran biaya T perusahaan Perencanaan keuangan Pengeluaran kas Penggajian karyawan Perencanaan neraca keuangan Analisa profit Analisa harga dasar produk Pengaturan wilayah Menjual produk Klaim penjualan Promosi produk Perencanaan produk Analisa pasar Prediksi penjualan Penyediaan bahan baku Pengiriman produk Perencanaan kapasitas produksi Penjadwalan pabrik Pembuatan produk Uji lapangan Analisa bahan aktif

50 3.7.4 Matriks Subyek Data vs Aplikasi Pada tabel 3.8 dapat terlihat hubungan antara subyek data dengan aplikasi, masing-masing subyek data memiliki aplikasi dan saling berkaitan. Tabel 3.8 Subyek Data vs Aplikasi. APLKAS SUBYEK DATA Sales Order Sales Ledger Stock Kontrol General Ledger Purchase Order Purchase Ledger Material Production Control Manufacturing Production Control Employee Karyawan Penjual Penjualan Keuangan Persediaan Produk Penelitian Pelanggan Promosi Pembelian 3.8 Analisis Kebutuhan Data dan nformasi PT. Syngenta ndonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis, dan memiliki cabang diberbagai daerah oleh karena itu PT. Syngenta ndonesia memerlukan laporan berisi data yang tepat. Sehingga data tersebut dapat dianalisa oleh pihak pengambil keputusan dalam perusahaan.

51 Karena data yang dibutuhkan merupakan suatu hal sangat penting untuk merancang khasanah data, dapat disimpulkan kebutuhan data dan informasi terdiri data dari pelanggan, penjualan, promosi, produk, dan salesman yang terdapat pada database PT. Syngenta ndonesia, dimana data tersebut meliputi data historis maupun data sekarang. 3.9 Masalah yang Dihadapi Masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. Syngenta ndonesia berdasarkan pada bagian pemasaran adalah: Pihak pimpinan departemen pemasaran mengalami kesulitan untuk menganalisa serta mengambil keputusan dalam hal perencanaan strategi pemasaran. Mengalami kesulitan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sehingga pada proses analisa belum dapat memberi hasil yang maksimal. 3.10 Pemecahan Masalah Berdasarkan pada masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan diperoleh cara alternatif dalam mengatasi masalah tersebut dengan menganjurkan perancangan aplikasi khasanah data. Karena khasanah data dapat mendukung untuk memperoleh data yang diinginkan oleh pengguna dan membantu proses analisa secara cepat. Hal ini menyebabkan proses pengambilan keputusan dapat dengan mudah dilakukan oleh pihak yang berwenang.