PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER Pembimbing: dr.ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K) Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha Periode 28 April-31 Mei 2014
Pembimbing: dr.ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K) Veibryn Helena (406118028) Luana Junia (406118029) Tanty Notavia (406138132) Warkah Sanjaya (406138133) Ida Wilona (406138134)
Definisi Suatu sindrom yang timbul setelah seseorang melihat, terlibat di dalam, atau mendengar stresor traumatik yang ekstrim dan bereaksi terhadap pengalaman tersebut dengan rasa takut dan tidak berdaya, sehingga mereka secara menetap menghidupkan kembali peristiwa tersebut, dan mencoba menghindari mengingat hal itu.
Epidemiologi Insidens seseorang menderita PTSD: 9-15% Prevalensi populasi umum sekitar 8% (perempuan: 10-12%, laki-laki 5-6%) Di Amerika Serikat, resiko PTSD (DSM-IV, kriteria 75 tahun) adalah 8,7%. Prevalensi tersering: dewasa muda Laki-laki: pengalaman berperang Perempuan: kekerasan dan perkosaan
Komorbiditas Sekitar 80% individu dengan PTSD memenuhi kriteria diagnostik paling tidak 1 gangguan mental lainnya, seperti depresif, bipolar, gangguan cemas, gangguan terkait zatlebih sering pada pria. Pola komorbid PTSD pada anak yang lebih muda, meliputi gangguan oposisi menentang dan gangguan cemas terpisah.
Faktor Resiko Pretraumati c Peritraumati c Postraumati c Tempramental Tempramental Lingkungan Lingkungan Genetik dan psikologis Lingkungan
Faktor Predisposisi
Etiologi & Patogenesis
Gambaran Klinis
Kriteria Diagnosis
DSM-V PTSD A. Paparan ancaman atau kejadian kematian, cedera serius, atau kekerasan seksual B. Gejala intrusi C. Penghindaran yang menetap D. Perubahan negatif kognitif & mood E. Kemunduran yang jelas kewaspadaan & reaksi F. Durasi > 1 bulan G. Gangguan menyebabkan penderitaan atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya H. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari zat (obat-obatan, alkohol) atau kondisi medik umum lainnya
PPDGJ-III Gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat Bayang-bayang atau mimpi-mimpi kejadian traumatik (flashback) Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku Sequelae menahun lambat setelah stress yang luar biasa, misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma diklasifikasikan dalam kategori F62.0 (perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa)
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Farmakoterapi Lini pertama terapi PTSD adalah Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs). Fluoxetin 10-60 mg/hr Sertaline 50-200 mg/hr Fluvoxamine 50-300 mg/hr. Golongan obat trisiklik, yaitu Imipramine dan juga Amitriptyline percobaan minimal 8 minggu Amiltriplin 50-300mg/hr Imipramin 50-300 m0g/hr Golongan lainnya yang mungkin bermanfaat Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs); (misalnya: Phenelzine) Trazodone Anti konvulsan (Carbamazepin, Valproat) Reversible Monoamine Oxidase Inhibitors (RIMAS)
Psikoterapi Intervensi psikoterapi Terapi tingkah laku Terapi kognitif Hypnosis Model intervensi dengan dukungan, edukasi, peningkatan mekanisme koping, dan penerimaan terhadap peristiwa itu Biasa perlu pendekatan kognitif dan juga menyediakan dukungan dan juga perasaan aman Psikoterapi jangka pendek: meminimalisasi ketergantungan dan kemungkinan PTSD menjadi kronik Rekonstruksi peristiwa: abreaksi dan catharsis
Pendekatan Pajanan terhadap peristiwa traumatis melalui teknik membayangkan atau pajanan in vivo Mengajari pasien metode mengendalikan stress, seperti dengan cara teknik relaksasi, dan pendekatan kognitif untuk menghadapi stress Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR): masih baru & kontroversial
Prognosis Gejala PTSD biasa muncul setelah kejadian traumatis, bisa tertunda mulai dari 1 minggu atau hingga 30 tahun, dengan fluktuasi dari waktu ke waktu dan menjadi paling intens pada periode stress Jika tidak diobati 20% 10% Pulih 40% 30% Gejala ringan Gejala sedang Menetap/memburuk Setelah 1 tahun, sekitar 50% dari pasien akan menjadi pulih
Prognosis Baik
Kesimpulan Gangguan stres pasca trauma (post traumatic stress disorder PTSD) adalah suatu sindrom yang timbul setelah seseorang melihat, terlibat didalam, atau mendengar stresor traumatik yang ekstrim dan bereaksi terhadap pengalaman tersebut dengan rasa takut dan tidak berdaya, sehingga mereka secara menetap menghidupkan kembali peristiwa tersebut, dan mencoba menghindari mengingat hal itu. Insiden menderita PTSD sepanjang hidup diperkirakan sekitar 9 15% dan prevalensi seumur hidupnya sekitar 8% populasi umum. PTSD dapat terjadi pada usia berapapun dengan prevalensi tersering dewasa muda akibat pajanan situasi penginduksi. Faktor resiko PTSD bermacam macam tergantung dari pretraumatik, peritraumatik dan posttraumatik. Patogenesis PTSD tergantung pada setiap etiologi. Etiologi PTSD meliputi: stressor, faktor psikodinamik, faktor perilaku kognitif dan faktor biologis.
Kesimpulan Penderita umumnya datang dengan keluhan berupa gejala-gejala depresi, ide bunuh diri, penarikan diri dari lingkungan sosialnya, kesulitan tidur, penyalahgunaan alkohol/zat adiktif lainnya, serta keluhan fisik yang lainnya.pemeriksaan status mental sering mengungkapkan rasa bersalah, penolakan, dan cemooh. Kriteria diagnosis PTSD dengan menggunakan DSM V atau PPDGJ III. Pendekatan paling penting pada pasien trauma adalah dengan memberi dukungan dan semangat untuk membicarakan kejadian dan memberikan pengajaran mengenai berbagai mekanisme koping. Pemberian obat sedatif dan hipnotik juga dapat membantu. Lini pertama terapi PTSD adalah Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), seperti Sertraline (Zoloft) dan Paroxetine (Paxil).
Kesimpulan Jika tidak diobati, sekitar 30% pasien akan menjadi pulih kembali, 40% berlanjut memiliki gejala ringan, 20% berlanjut dengan gejala sedang, dan 10% tidak akan mengalami perubahan gejala atau bahkan bertambah buruk. Setelah 1 tahun, sekitar 50% dari pasien akan menjadi pulih.
Daftar Pustaka 1. Melinda Smith MA and Jeanne Segal, Ph. D. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). [Updated March 2014, Cited May 5 th 2014]. Available from: http://helpguide.org/mental/post_traumatic_stress_disorder_symptoms_tre atment.htm 2. American Psychological Association. Post traumatic Stress Disorder. [Updated 2014, Cited May 5 th 2014]. Available from:https ://www.apa.org/topics/ptsd/index.aspx 3. Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Kaplan & Sadock s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10 th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2007. 4. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 5 th ed. USA: American Psychiatric Publishing; 2013. 5. Elvira SD. Buku Ajar Psikiatri UI. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013. 6. Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa, di Indonesia III. Jakarta: Departemen Kesehatan; 1993.