BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III NONLINEAR GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY (N-GARCH)

BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH.

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB III ASYMMETRIC POWER AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (APARCH) Asymmetric Power Autoregressive Conditional Heteroscedasticity

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB III INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICITY (IGARCH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3870

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN DATA NILAI EKSPOR NON MIGAS INDONESIA KE WILAYAH ASEAN MENGGUNAKAN MODEL EGARCH

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG

Suma Suci Sholihah, Heni Kusdarwati, Rahma Fitriani. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

MA6281 Topik Statistika IV: Analisis Deret Waktu Keuangan

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

BAB III PEMBAHARUAN PERAMALAN. Pada bab ini akan dibahas tentang proses pembaharuan peramalan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2. Data dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Peramalan dengan Menggunakan Model Volatilitas Asymmetric Power ARCH (APARCH)

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

II. TINJAUAN PUSTAKA. Time series merupakan serangkaian observasi terhadap suatu variabel yang

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi,

III. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE. waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR).

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

PROSIDING ISBN :

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB IV METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

= = =

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS HARGA MINYAK KELAPA SAWIT

DETEKSI RISIKO DINI SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE at RISK

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

BAB II MODEL EVAPORASI DALAM INTI MAJEMUK

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

III. METODE PENELITIAN

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE HISTORIS UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDACITY IN MEAN

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB III PEMODELAN DATA IHSG DAN LAJU INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE WITH EXOGENOUS VARIABLE (VARX)

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Biaya Modal (Cost of Capital)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

BAB III METODE PENELITIAN

PERAMALAN VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BAYES UNTUK REGRESI SPLINE TERPENALTI STUDI KASUS: ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI DI INDONESIA

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR

III METODE PENELITIAN

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter,

UNNES Journal of Mathematics

(A.3) PENDEKATAN MULTIFAKTOR UNTUK OPTIMISASI PORTOFOLIO INVESTASI DI BAWAH VALUE-AT-RISK

BAB III METODE WEIGHTED LEAST SQUARE

BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA

PENDEKATAN METODE VAR-GARCH PADA PEMODELAN KETERKAITAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KURS DOLLAR AMERIKA DAN HARGA EMAS DUNIA

Transkripsi:

30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH dalam menangka fenomona ketidaksimetrisan good news dan bad news dalam volatilitas. Model ARCH/GARCH mengasumsikan engaruh good news dan bad news sama terhada volatilitasnya sehingga tidak daat menangka fenomena ketidaksimetrisan. Pada data return, nilai volatilitas akan tinggi ketika nilai error lebih kecil dari nol dibandingkan ketika error lebih besar dari nol. Keadaan yang disebut Leverage Effect ini ditangka oleh model Exonential GARCH. Untuk memerhitungkan efek asimetris antara good news dan bad news, elson memertimbangkan inovasi terboboti (weighted innovation): g ε t = θε t γ ε t E ε t (3.1) dengan θ dan γ adalah konstanta riil, ε t dan ε t E ε t adalah barisan berdistribusi identik indeenden dengan rata-rata nol dan kontinu. Dengan demikian, E g ε t = 0. Ketidaksimetrisan dari g ε t daat dilihat dengan menuliskan ersamaan 3.1 menjadi: g ε t = θ γ ε t γe ε t, ε t 0 θ γ ε t γe ε t, ε t < 0 Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

31 Di saming daat menangka efek asimetris dari good news dan bad news, model Exonential GARCH memiliki kelebihan lain dibandingkan model ARCH/GARCH, yaitu arameter-arameter ada Exonential GARCH tidak erlu dibatasi untuk menjamin variansi selalu ositif. Hal ini dikarenakan bentuk ersamaan dalam logaritma. Secara umum, roses EGARCH dengan orde dan atau EGARCH(,) didefinisikan sebagai roses a t yang memenuhi: y t = x t μ a t a t = σ t ε t ln σ a t a t t = ω β 1 ln σ t β ln σ t α 1 α σ γ a t t σ 1 t σ t E a t σ t γ a t σ t E a t σ t ln σ t = ω e ln σ t = e ω a β i ln σ t i α j γ a j E a (3.) β a i ln σ t i α j γ a σ j E a σ t = e ω e β ln σ i t i a ex α j γ a j E a σ t = e ω β σ i a t i ex α j γ j a E a (3.3) dengan ε t ~ iid (0,1). Karena ada model volatilitas EGARCH good news dan bad news memberikan engaruh yang berbeda terhada volatilitas maka ersamaan (3.3) daat ditulis kembali dalam bentuk: σ t = e ω e ω β σ j t i ex α j γ j β σ j t i ex α j γ j a γ j E a, a 0 a γ j E a, a < 0 (3.4) Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

3 Karena E a = 0 maka ersamaan 3. daat dituliskan menjadi: ln σ t = ω a β i ln σ t i α j γ a j (3.5) Persamaan (3.5) memiliki dua unsur yaitu magnitude effect a yang menunjukkan besarnya engaruh volatilitas ada eriode t-j terhada varian saat ini dan sign effect a yang menunjukkan erbedaan engaruh good news dan bad news ada eriode t-j terhada varian saat ini. Untuk model EGARCH yang aling sederhana atau EGARCH(1,1) didefinisikan sebagai roses a t yang memenuhi: y t = x t μ a t a t = σ t ε t ln σ a t = ω β 1 ln σ t α t 1 γ a t σ 1 (3.6) t σ t 3. Proses EGARCH-M EGARCH in mean (EGARCH-M) juga dikembangkan oleh elson ada tahun 1991. Sama halnya seerti kelebihan model GARCH-M terhada GARCH, kelebihan model EGARCH-M terhada EGARCH juga terletak ada risiko yang berengaruh terhada tingkat engembaliannya. Secara umum, roses EGARCH(,)-M didefinisikan sebagai roses a t yang memenuhi: y t = x t μ λσ t a t a t = σ t ε t ln σ t = ω a β i ln σ t i α j γ a j Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

33 dimana arameter λ dinamakan arameter remium risk. Untuk model EGARCH-M yang aling sederhana atau EGARCH(1,1)-M didefinisikan sebagai roses a t yang memenuhi: y t = x t μ λσ t a t a t = σ t ε t ln σ a t = ω β 1 ln σ t α t 1 γ a t σ 1 3.3 Uji Efek Asimetris Untuk menggunakan model EGARCH-M dierlukan asumsi bahwa data residual yang diuji harus memiliki efek asimetris. Engle dan g (1993) mengusulkan suatu uji efek asimetris yang disebut sign and size bias tests untuk menentukan aakah model asimetris dibutuhkan atau model GARCH-M sudah cuku memadai. Untuk memeriksa engaruh efek asimetris, data runtun waktu terlebih dahulu harus dimodelkan ke dalam model GARCH-M dan diambil residual datanya. Kemudian lakukan uji efek asimetris berdasarkan ersamaan regresi berikut: dengan: a t = φ 0 φ 1 S t S t = 1 S t Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu φ S t a t φ 3 S t a t u t (3.7) S t : Variabel dummy yang bernilai satu jika a t < 0 dan nol untuk yang lainnya. φ 1 : Parameter sign bias (efek ositif atau negatif). φ : Parameter size bias (besar efek negatif).

34 φ 3 : Parameter size bias (besar efek ositif). dengan hiotesis yang diuji adalah: H 0 : φ 1 = φ = φ 3 = 0 (residual bersifat simetris). H 1 : Paling tidak ada satu tanda = tidak berlaku (residual bersifat asimetris). dengan kriteria engujian dengan menggunakan software Eviews adalah Tolak H 0 jika Prob < α. Uji efek asimetris yang lainnya diusulkan oleh Enders (004) dengan melihat korelasi antara kuadrat standar residual a t dengan lag standar residual a t k menggunakan estimasi dari regresi berikut: a t = α 0 α 1 a t α k a t k (3.8) Hiotesis yang diuji adalah: H 0 : α 1 = = α k = 0 (residual bersifat simetris). H 1 : Paling tidak ada satu tanda = tidak berlaku (residual bersifat asimetris). dengan kriteria engujian adalah Tolak H 0 jika korelasi 0 atau dengan menggunakan software Eviews, tolak H 0 jika Prob(F-Stat) < α. 3.4 Pembentukan Model Sebelum data runtun waktu dimodelkan (dalam hal ini harga saham) dengan model EGARCH-M, terlebih dahulu harus dilakukan beberaa langkah embentukan model. Langkah-langkah dalam embentukan model daat digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

35 Harga Saham Perhitungan return harga saham Uji Stasioneritas Pembentukan Model ARMA Uji Efek Heteroskedatisitas TIDAK YA YA Pembentukan Model EGARCH-M 1. Identifikasi Model. Estimasi Parameter 3. Verifikasi Model Uji Efek Asimetris TIDAK Pembentukan model GARCH-M 1. Identifikasi Model. Estimasi Parameter 3. Verifikasi Model Peramalan Gambar 3.1 Bagan Taha Pembentukan Model EGARCH-M 3.5 Identifikasi Model Untuk menentukan identifikasi model dari data runtun waktu homoskedatis, daat dilakukan dengan menggunakan fak dan fak, tetai dalam model volatilitas EGARCH-M belum terdaat kriteria untuk mengidentifikasi Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

36 model tersebut. Oleh karena itu, ada skrisi ini digunakan beberaa model EGARCH-M sederhana yaitu, model EGARCH(1,1)-M, EGARCH(1,)-M, EGARCH(,1)-M, dan EGARCH(,)-M. 3.6 Estimasi Parameter Taha selanjutnya setelah mengidentifikasi model yaitu mengestimasi arameter. Parameter-arameter yang akan diestimasi adalah μ, λ, ω, β, α, dan γ. Parameter tersebut akan diestimasi dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan dilanjutkan dengan metode iteratif seerti algoritma ewton-rhason, Method of Scoring, atau Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH). Diketahui roses EGARCH(,)-M: y t = x t μ λσ t a t a t = σ t ε t ln σ t = ω a β i ln σ t i α j γ a j Misalkan fk dari observasi data z t dinotasikan dengan f z t dan ψ = μ, λ, δ adalah suatu vektor dari semua arameter yang tidak diketahui dengan δ = ω, β 1,, β i, α 1,, α j, γ 1,, γ j serta v t = 1, ln σ t,, ln σ t i, a t,, a, a t,, a. Model EGARCH(,)-M daat dituliskan kembali menjadi: a t = y t x t μ λσ t ln σ t = ω a β i ln σ t i α j γ a j Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

37 ln σ t = v t δ Dengan mengasumsikan a t berditribusi normal, maka fungsi likelihoodnya adalah: L ψ, σ y, x t = πσ t ex 1 t=1 y t x t μ λσ t σ t Kemudian fungsi log likelihoodnya adalah: ln L ψ = L = 1 t=1 ln π ln σ t y t x t μ λσ t σ t dengan ln L ψ = L dimaksudkan untuk enyederhanaan enulisan. Kemudian dengan menggunakan a t = y t x t μ λσ t, maka ersamaannya menjadi: L = 1 t=1 ln π ln σ t a t σ t Kemudian, turunkan fungsi log likelihood terhada ψ sehingga dieroleh: L ψ = 1 ψ t=1 ln π ln σ t a t σ t = 1 a 1 σ a t t t σ t ψ ψ σ t σ a t t ψ 4 σ t = 1 σ t σ t ψ a t a t σ t ψ a t σ t 4 σ t ψ = a t a t σ t ψ 1 1 4 σ (σ t a t ) σ t t ψ Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

38 Penyelesaian taha akhir yang diinginkan adalah memeroleh σ t. Untuk ψ memeroleh σ t, ada beberaa tahaan yang harus dilakukan, yaitu: ψ 1) Taha ertama, ersamaan (3.5) diturunkan terhada μ Pandang ersamaan rata-rata ada EGARCH-M yaitu: y t = x t μ λσ t a t y t x t μ λσ t = a t y t x t μ λσ t = a t x t λ σ t = a t (3.9) Substitusikan a t = σ t ε t ke dalam ersamaan rata-rata sehingga dieroleh: y t = x t μ λσ t σ t ε t y t x t μ = λ ε t σ t y t x t μ λ ε t = σ t y t x t μ λ ε t = σ t x t = σ t λε t (3.10) Persamaan (3.9) dan (3.10) akan digunakan dalam enurunan model EGARCH-M terhada μ, yaitu: ln σ t = ω β i ln σ t i α j a γ j a Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

39 1 σ t σ t = ω β i ln σ t i α j a γ j a 1 σ t σ t = 0 β i 1 σ t i σ t i α j a σ a γ j a a σ t = σ t 1 β i σ t i x t i α λ ε j t i x ε x σ λ ε a λ ε γ j x ε λ ε a x λ ε = 0 ) Taha kedua, ersamaan (3.5) diturunkan terhada λ ln σ t λ = λ ω β i ln σ t i α j a γ j a σ t λ = σ t 1 β i σ t i x t i μ y t i λ ε t i α j σ x μ y a λ ε γ j a λ a λ = 0 Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

40 3) Taha ketiga, ersamaan (3.5) diturunkan terhada ω ln σ t ω = ω ω β a i ln σ t i α j γ j a σ t ω = σ t 1 1 β i σ t i σ t i ω α j a ω σ a ω γ j a ω a ω = 0 4) Taha keemat, ersamaan (3.5) diturunkan terhada β i ln σ t = ω β β i β i ln σ t i i α j a γ j a σ t β i = σ t ln σ t i 1 β i σ t i σ t i β i α j a β i a β i γ j a β i a β i = 0 5) Taha kelima, ersamaan (3.5) diturunkan terhada α j ln σ t = ω β α j α i ln σ t i j α j a γ j a Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

41 σ t 1 = σ α t β i j σ t i σ t i α j a α j a α j a α j γ j a α j a α j = 0 6) Taha ertama, ersamaan (3.5) diturunkan terhada γ j ln σ t = ω β γ j γ i ln σ t i j α j a γ j a σ t 1 = σ γ t 1 β i j σ t i σ t i γ j α j a γ j a γ j a γ j a γ j a γ j = 0 Untuk menemukan endekatan estimasi arameter maka digunakan metode iteratif. Algoritma otimisasi untuk iterasi dimulai dari suatu nilai awal, misalkan ψ 0. Kemudian ψ 0 digunakan untuk mencari ψ 1. Proses iteratif dilakukan samai dieroleh ψ n = ψ n1. Ada tiga metode iteratif yang daat digunakan, yaitu: Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

4 3.6.1 Metode ewton-rahson Pada iterasi ini fungsi objektif L diaroksimasi dengan deret Taylor orde kedua di sekitar nilai awal ψ 0, yaitu: L = L ψ0 L ψ ψ 0 (ψ ψ 0 ) 1 (ψ ψ 0) L ψ ψ ψ 0 (ψ ψ 0 ) (3.11) Untuk memeroleh kondisi otimum, ersamaan (3.11) diturunkan terhada arameter ψ dengan oerasi sebagai berikut: L = L ψ ψ ψ 0 L ψ ψ ψ 0 ψ ψ 0 = 0 (3.1) Berdasarkan ersamaan (3.11) dan (3.1) secara imlisit daat ditaksir ψ 1, yaitu: L ψ = L ψ ψ 0 L ψ ψ ψ 0 ψ 1 ψ 0 = 0 ψ 1 = ψ 0 L ψ ψ ψ 0 L ψ ψ0 Sehingga bentuk umumnya menjadi: ψ n1 = ψ n L ψ ψ ψ n L ψ ψn (3.13) atau dengan: ψ n1 = ψ n P n L ψ ψn (3.14) P n = L ψ ψ ψ n Iterasi ini dikatakan konveregen jika ψ n1 = ψ n Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

43 3.6. Method of Scoring Pada iterasi ewton-rahson, algoritma iterasi P n dinyatakan dengan L ψ ψ ψ n sedangkan ada Method of Scoring, algoritma iterasi P n menggunakan nilai eksektasinya sehingga algoritmanya dinyatakan sebagai berikut: ψ n1 = ψ n E L ψ ψ ψ n L ψ ψn (3.15) atau dengan: ψ n1 = ψ n P n L ψ ψn (3.16) P n = E L ψ ψ ψ n 3.6.3 Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH) Metode ini mengeksloitasi algoritma iterasi method of scoring. Bagian yang dieksloitasi adalah P n dari method of scoring menjadi bentuk: P n = E (L 1 L L ) ψ ψ ψ n = E t=1 L t ψ ψ ψ n = E t=1 L t ψ ψ ψ n Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

44 = E L t ψ ψ ψ n t=1 = E L t ψ ψ ψ n = 1 Akhirnya dieroleh: t=1 L t ψ ψ ψ n P n = t=1 L t ψ ψ L t L t = ψ ψ t=1 ψ n ψ n Bentuk umum dari iterasi BHHH dinyatakan dengan menggunakan algoritma iterasi sebagai berikut: ψ n1 = ψ n L t L t t=1 ψ ψ ψ n L ψ ψn (3.17) Dari ketiga metode iteratif yang ada, metode yang digunakan untuk menemukan estimasi arameter dalam skrisi ini adalah metode Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH). Untuk selanjutnya erhitungan estimasi arameter akan dilakukan dengan bantuan software EViews. Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

45 3.7 Verifikasi Model Verifikasi model dilakukan untuk menentukan model mana yang meruakan model terbaik, yang selanjutnya akan digunakan untuk melakukan eramalan. Ada dua engujian yang akan digunakan ada taha verifikasi. 3.7.1 Pengujian Berdasarkan Keberartian Koefisien Langkah engujian keberartian koefisien ada model volatilitas tidak berbeda dengan engujian ada model runtun waktu yang bersifat homoskedastis, yaitu dengan merumuskan hiotesis: H 0 : Koefisien tidak berengaruh secara signifikan terhada model. H 1 : Koefisien berengaruh secara signifikan terhada model. Dengan software Eviews 6.0 digunakan kriteria engujian yaitu tolak H 0 jika nilai robabilitas < α. 3.7. Kriteria Informasi (Information Criteria) Untuk mendaatkan model yang terbaik, diilih model dengan nilai Information Criteria yang terkecil. Information Criteria telah digunakan secara luas dalam analisis data runtun waktu untuk menentukan anjang lag yang aling cocok untuk dialikasikan dalam suatu model. Ada dua jenis Information Criteria yaitu Aikake Information Criterion (AIC) dan Schwarz Criterion (SC). ilai AIC dan SC didefinisikan sebagai berikut: dengan: AIC = l SC = l k k ln (3.18) (3.19) Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

46 l = 1 lnπ lnσ t k banyaknya arameter. banyaknya observasi. a t t=1 t=1. σ t 3.8 Peramalan Peramalan meruakan tujuan utama yang akan dicaai, ini meruakan langkah terakhir dari roses tersebut. Selanjutnya, model yang aling sesuai/terbaik yang telah dieroleh ada taha embentukan model akan digunakan dalam eramalan untuk beberaa eriode ke dean. Hal ini berarti, berdasarkan model yang aling sesuai inilah akan ditentukan distribusi bersyarat observasi yang akan datang berdasarkan ola data masa lalu. 3.9 Value at Risk (VaR) Salah satu asek enting dalam analisis risiko adalah erhitungan Value at Risk. Value at Risk (VaR) meruakan suatu metode yang cuku baik dan banyak digunakan untuk mengukur risiko. Ada beberaa definisi formal umum VaR. Menurut Phili Best (1998:10) Value at Risk (VaR) didefinisikan sebagai berikut: the maximum amount of money that may be lost on a ortfolio over a given eriod of time, with a given level of confidence sedangkan menurut J.P. Morgan (1996:6) Value at Risk (VaR) didefinisikan sebagai: Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

47 a measure of the maximum otential change in value of a ortfolio of financial instruments with a given robability over a re-set horizon. Berdasarkan definisi di atas, Value at Risk (VaR) daat diartikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang mungkin dialami dalam rentang waktu/eriode tertentu dengan tingkat keercayaan tertentu (a given level of confidence). Pada dasarnya konse dalam VaR sudah ada sejak lama, yang baru adalah alikasi sistematis dari VaR untuk berbagai bentuk risiko finansial. Secara sederhana VaR ingin menjawab ertanyaan seberaa besar (dalam ersen atau sejumlah uang tertentu) investor daat merugi selama waktu investasi T dengan tingkat keercayaan sebesar 1 α. Ada dua metode yang digunakan untuk mengukur nilai Value at Risk (VaR). Pertama, metode arametrik yang mencaku metode varian-kovarian dan GARCH. Kedua, metode non-arametrik yang mencaku simulasi historical dan endekatan Monte Carlo. Dalam istilah teori eluang, VaR dengan tingkat keercayaan 1 α dinyatakan sebagai bentuk uantile ke-α dari distribusi return. VaR daat ditentukan melalui fungsi keadatan eluang dari nilai return di masa dean f(r) dengan R adalah tingkat engembalian (return). Pada tingkat keercayaan 1 α, akan ditentukan nilai kemungkinan terburuk R, sehingga eluang munculnya nilai return melebihi R adalah 1 α. 1 α = f R dr R Sedangkan eluang munculnya suatu nilai return kurang dari sama dengan R, = P R R adalah α. Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

48 R α = f R dr = P R R = Dengan kata lain, luas daerah samai dengan R harus sama dengan dan R meruakan uantile dari distribusi return yang meruakan nilai kritis (cut off value) dengan eluang yang sudah ditentukan. Perhitungan VaR daat disederhanakan jika distribusi daat diasumsikan mengikuti keluarga arametrik, seerti distribusi normal. Dengan mengasumsikan distribusi return berdistribusi normal maka distribusi umum f(w) daat diterjemahkan ke dalam distribusi normal standar Φ(ε), dengan ε~ 0, σ. Jika W 0 didefinisikan sebagai investasi awal, maka nilai aset ada akhir eriode waktu adalah W = W 0 1 R dan jika W adalah nilai aset aling rendah ada tingkat keercayaan 1 α, maka hubungan W dengan R daat dituliskan sebagai W = W 0 (1 R ). Umumnya, R adalah negatif dan daat ditulis sebagai R. Lebih lanjut, R daat dikaitkan dengan standar normal deviasi z α > 0 dengan z α = R μ σ sehingga: α = W f w dw R = f R dr z = α Φ ε dε (3.0) ilai z α dieroleh dari tabel fungsi distribusi standar normal kumulatif. Sehingga dari ersamaan (3.18) dieroleh: R = μ z α σ (3.1) Berdasarkan uraian di atas maka VaR ada tingkat keercayaan 1 α daat diformulasikan sebagai berikut: VaR 1 α = W 0 R (3.) Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu

49 Selanjutnya, dalam skrisi ini engukuran Value at Risk (VaR) akan dilakukan dengan endekatan model EGARCH-M, yaitu dengan menggunakan nilai volatilitasnya (σ). Prosedur dalam Perhitungan Value at Risk dengan menggunakan endekatan model EGARCH-M adalah sebagai berikut: 1) Asumsikan besarnya investasi awal (W 0 ). ) Taksir nilai return y t dan nilai variansi σ t dengan endekatan model EGARCH-M. 3) Hitung nilai volatilitas σ t dari nilai variansi yang telah dieroleh. 4) Tentukan besarnya uantile, menggunakan ersamaan (3.1). 5) Hitung nilai VaR dengan menggunakan ersamaan (3.). Julianto, 01 Peneraan Model Egarch-M Dalam Peramalan ilai Harga Saham Dan Pengukuran Universitas Pendidikan Indonesia reository.ui.edu