BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

IV. METODE PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari internal ataupun eksternal perusahaan. Perubahan dapat berupa hal yang positif atau negatif. Hal yang positif dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan hal yang negatif dapat menjadi gangguan bagi perusahaan. Perusahaan juga menghadapi persaingan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam mengakibatkan perusahaan membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan produknya di pasar, dan bila memungkinkan jadi pemimpin pasar, untuk itu perusahaan harus menjalankan seluruh operasinya secara efektif dan efisien, tidak terkecuali di bidang pemasaran. Perusahaan memiliki lingkungan eksternal dan internal dan melalui telaah strategis terhadap lingkungan eksternal akan dapat diketahui apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi peluang (opportunities) bagi perusahaan, disamping mengetahui lingkungan eksternal yang dihadapi maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (weakness) dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat dicapai. 1

Metode analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan umumnya dan khususnya terhadap bidang-bidang pemasaran didalam menghadapi lingkungan, salah satunya adalah analisis SWOT yaitu analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang atau kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) yang dimiliki dan dihadapi perusahaan. Analisis SWOT (Strength,Weakness,Opportunity,Threat),merupakan sebuah analisis yang menilai lingkungan internal perusahaan {Strength (kekuatan) dan Weakness(kelemahan)}, serta lingkungan eksternal {Opprtunity(kesempatan) dan Threat (ancaman)}. Hasil penilaian memberikan diperoleh informasi seputar perusahaan, dan dengan informasi tersebut perusahaan akan dapat membuat strategi yang tepat guna untuk memenangkan persaingan. Toko Budi Stiker adalah grosir yang menjual barang jadi yang berupa aksessoris baik untuk perempuan ataupun laki-laki khususnya kalangan muda, diantaranya kalung,gelang, cincin yang terbuat dari besi putih ataupun bahan sintetis, ikat pinggang, tas, dompet, gantungan kunci. Toko Budi Stiker juga menyediakan stiker beraneka ragam ukuran. Aksessoris yang ada di Toko Budi Stiker semuanya berasal dari pulau Jawa jadi harga belinya lebih murah, dan untuk menjualnya kembali, tetap dapat mengimbangi harga pasar untuk barangbarang sejenisnya yang ada di kota Medan. Anak muda saat ini suka sekali dengan berbagai macam aksesoris untuk melengkapi penampilan mereka. Menyadari hal ini banyak pelaku bisnis melihat hal ini sebagai peluang bisnis yang besar, baik usaha tersebut berbentuk besar ataupun kecil. Oleh karena itu Toko Budi Stiker membutuhkan analisis SWOT untuk kekuatan, kelemahan, kesemaptan dan ancaman yang dimilikinya sehingga

dapat dilihat keluasan pasar yang dicapai dan mampu bersaing secara sehat dengan pelaku bisnis yang sejenis. Toko Budi Stiker memulai bisnisnya dengan menyewa kios kecil di Jalan Selamat Simpang Limun. Dan sampai saat ini sudah membuka toko di Jalan Mesjid dan pusat pasar dikota Medan. Jalan Mesjid dan pusat pasar yang ada dikota Medan adalah lokasi dimana banyak sekali para pengusaha yang memasarkan produk yang sejenis dengan yang dimiliki oleh Toko Budi Stiker. Tetapi sampai saat ini Toko Budi Stiker masih tetap memiliki pelanggan yang setia. Motivasi penulis untuk melakukan penelitian mengenai analisis SWOT karena adanya perubahan lingkungan pada grosir aksessoris dan persaingan yang yang semakin ketat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis SWOT Pada Toko Budi Stiker Medan. B. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah yang berdasarkan dari latar belakang masalah adalah sebagai berikut: Bagaimana analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) pada Toko Budi Stiker? C. Kerangka Konseptual Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu analisis situasi juga mengharuskan para manajer stategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekeuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-

kelemahan internal. Mengingat SWOT adalah akronim untuk Strenghts, Weakness, Opportunities, dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisis SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka ( distinctive competence ) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumbersumber yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. (Kompetensi yang langka kadang-kadang dianggap sekumpulan kapabilitas inti ( core capabilities )-kapabilitas yang secara strategis membuat sebuah perusahaan menjadi berbeda ). Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat ( kapabilitas inti ) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan ( Hunger & Wheelen, 2003 : 193 ). Toko Budi Stiker Faktor Eksternal Kekuatan Kelemahan Faktor Interrnal Kesempatan Ancaman SWOT Toko Budi Stiker Sumber: Hunger dan Wheelen (2003:193) Gambar 1: Kerangka konseptual D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) pada Toko Budi Stiker.

Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan kontribusi kepada penulis untuk memperdalam cakrawala berpikir ilmiah khususnya di bidang pemasaran yang berkaitan dengan analisis SWOT. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan masukan pada Toko Budi Stiker yang dapat dijadikan saran dan informasi yang berguna untuk mengetahui strategi yang tepat bagi perusahaan. c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang. E. Metodologi Penelitian Batasan dan Identifikasi Penelitian Penelitian ini dibatasi pada kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) pada Toko Budi Stiker untuk menyusun strategi yang tepat bagi perusahaan. Defenisi Operasional Variabel Defenisi operasional variabelmerupakan penjelasan dari variabelvariabel yang sudah diidentifikasi, maka diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara lain:

a. Kekuatan (Strengths) Kekuatan adalah yang memberikan status kompetitif dan kemampuan kepada perusahaan/organisasi mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama. b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut. c. Peluang (Opportunities) Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi, divisi perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa perusahaan. d. Ancaman (Threaths) Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi organisasi perusahaan, divisi perusahaan, fungsi perusahaan, serta produk dan jasa perusahaan. e. Analisis Lingkungan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan internal ( kekuatan dan kelemahan ), dan lingkungan eksternal ( peluang dan ancaman ).

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Toko Budi Stiker Jl. Mesjid No. 126 Medan. Penelitian ini dilakukan mulai Maret-Juli 200 4. Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu: a. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pemilik toko tersebut. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet dan skripsi untuk mendukung penelitian. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dan informasi dari bukubuku, majalah, internet dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian. b. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yaitu pemilik toko dan pihak lain. 6. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh Toko Budi Stiker.

b. Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktorfaktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Biarkan selalu kosong PELUANG (OPPRTUNITIES -O) 4. 5. 6. Tuliskan Peluang 7. ANCAMAN (THREATHS -T) 4. 5. 6. Tuliskan ancaman 7. Sumber : David ( 2006:287) Gambar 2: Matriks SWOT KEKUATAN (STRENGTHS -S) 4. 5. 6. Tuliskan kekuatan 7. STRATEGI SO 4. Gunakan kekuatan 5. memanfaatkan peluang 6. 7. STRATEGI ST 4.Gunakan kelemahan 5.untuk menghindari 6. ancaman 7. KELEMAHAN (WEAKNESS-W) 4. 5. 6. Tuliskan kelemahan 7. STRATEGI WO 4. Atasi kelemahan 5. dengan 6. memanfaatkan 7. peluang STRATEGI WT 4.Minimalkan 5.kelemahan dan 6. hindari ancaman 7.

1) Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan keseluruhan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2) Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3) Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4) Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. c. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Matrikks Evaluasi Faktor Eksternal ( External Factor Evaluation EFE Matrix ) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan ( David 2006 : 143) 1) Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman.

usahakan sespesifik mungkin menggunakan persentase, rasio, dan nilai komparatif bila mungkin. 2) Berikan bobot masing masing faktor dari 0,0 ( tidak penting ) hingga 1,0 ( paling penting). Bobot mengindikasikan tigkat penting relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kalai diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan pesaing atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1,0. 3) Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor tersebut, di mana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan diatas rata-raat, 2 = respons perusahaan rata-rata, dan 1 = respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan ( company- based), sedangakan bobot pada Tahap 2 didasarkana pada industri ( industry based ). Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3, atau 4. 4) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk memperoleh nilai tertimbang.

5) Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi. Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai tertimbang tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertimbang terendah adalah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai 1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal. d. Matriks Evaluasi Faktor Internal ( Matriks IFE ) Tahap ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategis adalah dalam membuat Matriks Evaluasi Faktor Internal ( Internal Factor Evaluation - IFE matrix). Alat formualsi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkam Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap ( David 2006: 206):

1) Tuliskan faktor internal utama seperti identifiaksi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga duapuluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif. 2) Berikan bobot berkisar dari 0,0 ( tidak penting) hingga 1,0 ( sangat penting ) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan apakah faktor teraebut menunjukkan kelemahan utama ( peringkat = 1), atau kelemahan minor ( peringkat =2), kekuatan minor ( peringkat = 3), atau kekuatan utama ( peringkat =4 ). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau Peringkat adalah berdasarkan perusahaan, di mana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri. 4) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel. 5) Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE, Matriks IFE harus memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0. e. Diagram SWOT Analisis ini menggunakan diagram SWOT Pearce and Robinson ( 1997:234 ). Diagram ini menghasilkan 4 ( empat ) sel kemungkinan posisi perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi apa yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam pencarian strategi yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 (empat) sel yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal usaha. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari formulasi strategi yang tepat.

Banyak Peluang Lingkungan Sel 3: Strategi Berbenah diri Sel 1: Strategi Agresif Kelemahan Intern Yang Kritis Kekuatan Intern Yang Penting Sel 4: Strategi Defensif Sel 2: Strategi Diversifikasi Sumber : Pearce dan Robinson ( 2008;203) Gambar 3 : Diagram SWOT 4) Sel 1 : Strategi Agresif adalah situasi yang paling disukai; perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut. 5) Sel 2 : Strategi Difersifikasi; perusahaan dengan kekuatankekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini, strategi akan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang-peluang jangka panjang di produk pasar yang lain. Ancaman Lingkungan Yang Besar 6) Sel 3 : Strategi Berbenah Diri; perusahaan menghadapi peluang pasar yang impresif tetapi terkendala oleh

kelemahan-kelemahan internal. Fokus perusahaan adalah meniadakan kelemahan internal agar dapat lebih efektif dalam memanfaatkan peluang-peluang pasar. 7) Sel 4 : Strategi Defensif; adalah situasi yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisinya relative lemah.