KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENGENALAN ASTROFISIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA. Soal Tes Olimpiade Sains Nasional 2011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

Sistem Magnitudo Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitudo Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi terang bintang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009

indahbersamakimia.blogspot.com

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Bintang Ganda DND-2006

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

OLIMPIADE ASTRONOMI Tingkat Provinsi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

FOTOMETRI OBJEK LANGIT

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Riwayat Bintang. Alexandre Costa, Beatriz García, Ricardo Moreno, Rosa M Ros

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

BAB I PENDAHULUAN. bawah interaksi gravitasi bersama dan berasal dari suatu awan gas yang sama

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Populasi Bintang. Ferry M. Simatupang

θ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7

SIFAT BINTANG. Astronomi. Ilmu paling tua. Zodiac of Denderah

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Soal Ujian Olimpiade Astronomi Kabupaten-Kota Tingkat SMA, 2008

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Oleh : Chatief Kunjaya. KK Astronomi, ITB

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Kumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

FOTOMETRI BINT N ANG

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2017

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1


Radio Aktivitas dan Reaksi Inti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Bab IV DISTRIBUSI LUMINOSITAS GALAKSI TARGET, KERAPATAN LUMINOSITAS SERTA KAITANNYA DENGAN MORFOLOGI GALAKSI KAWAN

Bab III INTERAKSI GALAKSI

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

BENARKAN TAHUN INI ADA MATAHARI KEMBAR?

sisanya merupakan dark matter (25%) dan dark energy (70%) (Vogt, 2015). Materi biasa merupakan materi yang mampu berinteraksi dengan cahaya (baryonic)

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Apakah bintang itu? Jika malam datang dan langit sedang cerah, pergilah ke halaman rumah lalu

Sabar Nurohman Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY

KUMPULAN SOAL & PEMBAHASAN OSK OSP OSN DLL KOORDINAT BENDA LANGIT (By. Mariano N.)

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

Solusi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2009

Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi nuklir fusi untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam Ketika bahan bakar

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai bintang yang paling dekat dari planet biru Bumi, yaitu hanya berjarak sekitar

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Luminositas Matahari menyatakan jumlah energi total yang dipancarkan Matahari per satuan waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

STAR FORMATION RATE (SFR) PADA GALAKSI YANG BERINTERAKSI

ρ menyatakan kerapatan proton di dekat Bumi, sedangkan A menyatakan luas penampang yang ditembus proton di dekat Bumi, A = 4πd 2 maka,

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Satu hal yang menarik ketika kita mengamati bintang-bintang dengan mata

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

HUBUNGAN GAMMA-RAY BURST DAN SUPERNOVA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

KARAKTERISTIK GAMMA-RAY BURST

Ronde Analisis Data. P (φ) = P 0 + P t cos φ dengan P t = 2πP 0r cp B

Hukum Kepler Hukum Gravitasi Hubungan Hukum Kepler & Gravitasi Besaran-besaran Astronomi

KIMIA (2-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 01 )

EVOLUSI BINTANG. Adalah proses panjang yang dialami sejak kelahiran sampai dengan kematian. bintang

PERINGATAN. Singapura, 5 April David Orlando Kurniawan SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA BIDANG ASTRONOMI 2014

Low Mass X-ray Binary

Materi. Radioaktif Radiasi Proteksi Radiasi

sangat pesat adalah kosmologi, yaitu studi tentang asal-mula, isi, bentuk, dan

Transkripsi:

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2015 ASTRONOMI RONDE ANALISIS DATA Waktu: 240 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Soal 1: Relief Benda Langit di Candi Borobudur Candi Borobudur (7 36 28 LS dan 110 12 13 BT) adalah candi Budha terbesar di dunia yang didirikan oleh wangsa Syailendra. Pembangunan candi Borobudur diperkirakan antara tahun 780 830 M. Di salah sisi candi terdapat relief seperti foto pada Gambar 1. Gambar 1: Relief di candi Borobudur yang menggambarkan Bulan sabit, 7 buah bintang, dan Matahari. Sumber foto: langitselatan.com Pada relief tersebut terdapat gambar Bulan sabit, Matahari, dan tujuh buah bulatan yang kemungkinan adalah 7 buah bintang. Ada berbagai dugaan tentang 7 buah bulatan/bintang tersebut. Ada yang mengatakan tujuh buah bintang tersebut sebagai rasi Biduk Besar (Ursa Major) yang berguna untuk menunjukan arah utara. Bahkan ada yang berspekulasi bahwa saat dibangunnya candi Borobudur, orang-orang dapat melihat bintang Polaris. Selain dugaan bintang Biduk Besar, ada pula yang menduga 7 buah bintang itu sebagai bintang wuluh atau guru desa, nama lain dari gugus bintang Pleiades. Pada soal ini kita akan membuktikan spekulasi-spekulasi di atas dengan menggunakan perhitungan astronomi. Tentu hal yang perlu diperhitungkan dalam penentuan posisi benda langit adalah faktor presesi benda langit akibat berubahnya sumbu rotasi Bumi. 1. Dengan menggunakan data koordinat ekuatorial tahun 2000 untuk rasi Biduk Besar (Ursa Major), bintang Polaris, dan Pleiades yang diberikan pada Tabel 1, hitunglah koordinat bintang-bintang tersebut pada saat Borobudur selesai dibangun. Akibat presesi Bumi yang memiliki periode 26000 tahun, koordinat ekuatorial suatu benda langit berubah mengikuti persamaan: α = M + N sin(α) tan(δ) (1) δ = N cos(α) (2) Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 1 dari 7

Tabel 1: Koordinat ekuatorial objek-objek yang diperkirakan terkait dengan relief yang ada di Candi Borobudur. Objek Asensiorekta Deklinasi Dubhe (α UMa) 11 j 03 m 43,7 d +61 45 03 Merak (β UMa) 11 j 01 m 50,5 d + 22 57 Pecda (γ UMa) 11 j 53 m 49,8 d +53 41 41 Megrez (δ UMa) 12 j 15 m 25,6 d +57 01 57 Alioth (ε UMa) 12 j 54 m 01,7 d +55 57 35 Mizar (ζ UMa) 13 j 23 m 55,5 d +54 55 31 Alkaid (η UMa) 13 j 47 m 32,4 d +49 18 48 Polaris (α UMi) 02 j 31 m 48,7 d +89 15 51 Pleiades (M 45) 03 j 47 m 29,1 d +24 06 18 dengan M = 1,2812323 T + 0,003879 T 2 + 0,0000101 T 3 N = 0,57530 T 0,0001185 T 2 0,0000116 T 3 T = t 2000,0, 100 dan t adalah tahun saat perhitungan presesi di perlukan. 2. Dengan menggunakan hasil koordinat pada soal (1), hitunglah jarak zenit maksimum ketiga objek tersebut. a. Objek mana yang memiliki jarak zenit paling tinggi? b. Apakah Polaris dapat diamati pada saat itu? c. Dapatkah Polaris diamati di atas stupa utama yang memiliki ketinggian sekitar 35 m? 3. Jika seorang mengamati rasi Biduk Besar di meridian pada saat Matahari terbenam (anggap Matahari terbenam pukul 18.30), hitung pada bulan dan tanggal berapa saat itu terjadi? 4. Jika seorang mengamati rasi Pleiades di meridian pada saat Matahari terbenam (anggap Matahari terbenam pukul 18.30), hitung pada bulan dan tanggal berapa saat itu terjadi? 5. Perkirakan objek apa yang digambarkan oleh tujuh buah bintang di relief Borobudur tersebut, apakah rasi Biduk Besar atau Pleiades? Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 2 dari 7

Soal 2: Supernova 1987A SN 1987A merupakan supernova tipe II yang terjadi di Large Magellanic Cloud dan teramati meledak pada tanggal 23 Februari 1987 (JD = 2446849,81). Energi ledakan memanasi cincin gas yang berada di sekitarnya dan tampak seperti Gambar 2. Cincin tersebut sebenarnya berbentuk lingkaran, tapi tampak berbentuk elips dengan sumbu panjang 1,66 karena miring terhadap bidang langit. Akibat kemiringan tersebut, cahaya dari sisi dekat (titik A pada Gambar 2) teramati lebih dahulu, sedangkan sisi jauh (titik B) teramati 335 hari setelahnya. Gambar 2: Citra (negatif) supernova remnant 1987A dipotret dengan Advanced Camera for Survey yang terpasang pada Hubble Space Telescope. Pengamatan fotometri dilakukan untuk menentukan kecerlangan cincin SN 1987A (lihat Tabel 2) demi memahami astrofisika di baliknya. Pengamatan tersebut menunjukkan bahwa radiasi dari SN 1987A mengalami penurunan setelah ledakan terjadi. Astronom memperkirakan bahwa radiasi SN 1987A dapat bersumber dari peluruhan isotop radioaktif 57 27 Co atau 27 Co dengan reaksi: Laju peluruhan sebanding dengan jumlah isotop yang ada (N): 57 27Co 57 26 Fe + e + + ν e + γ (3) 27Co 26 Fe + e + + ν e + γ (4) N t = λn, (5) dengan λ menyatakan konstanta peluruhan yang berkaitan dengan waktu paruh isotop. jumlah isotop terus berkurang secara eksponensial mengikut persamaan: dengan N 0 menyatakan jumlah awal isotop. Dengan demikian, N(t) = N 0 e λt, (6) Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 3 dari 7

Penurunan luminositas SN 1987A dapat digunakan untuk mengetahui reaksi peluruhan mana yang lebih penting dan untuk mengetahui jumlah isotop dan logam berat yang dihasilkan supernova tersebut. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Geometri cincin SN 1987A dan selisih waktu deteksi sisi dekat dan sisi jauh dapat memberikan kunci dalam penentuan jarak SN 1987A dari Bumi. Tentukan jarak objek ini dari Bumi. 2. Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel 2, buatlah plot log(f ) terhadap t t 0, dengan t 0 menyatakan waktu supernova mulai teramati dari Bumi. 3. Bila diperhatikan, terdapat bagian kurva cahaya yang menurun secara linier. Tentukan persamaan garis yang sesuai dengan penurunan tersebut. Perhatikan baik-baik satuan yang digunakan. 4. Berdasarkan parameter yang disajikan pada Tabel 3, hitung nilai konstanta λ (Persamaan 6) untuk peluruhan isotop 57 27Co dan 27 Co. 5. Tentukan energi yang dihasilkan dari setiap peluruhan. Nyatakan dalam satuan erg. 6. Bila energi tiap reaksi dinyatakan sebagai ɛ maka energi yang dihasilkan tiap waktu (luminositas) dapat dinyatakan sebagai: L = E t (7) = ɛ N t = ɛλn 0 e λt (8) Dengan memperhatikan Persamaan 8, kemiringan kurva cahaya (soal no. 2), serta nilai λ untuk setiap reaksi peluruhan, tentukan reaksi peluruhan mana yang secara dominan memberikan energi bagi SN 1987A. 7. Hitung luminositas SN 1987A pada t = 120 hari. Nyatakan dalam satuan erg/s. 8. Tentukan massa isotop dominan tersebut pada t = 120 hari. Nyatakan dalam satuan massa Matahari. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 4 dari 7

Tabel 2: Fluks bolometrik SN 1987A diamati dari Bumi beberapa hari setelah ledakan. No. t t 0 F t t 0 F No. [hari] [ 10 6 erg/s/cm 2 ] [hari] [ 10 6 erg/s/cm 2 ] 1. 5,64 0,523 21. 125,66 1,032 2. 10,79 0,545 22. 130,65 0,981 3. 15,81 0,636 23. 160,06 0,735 4. 20,77 0,737 24. 175,09 0,632 5. 25,75 0,862 25. 188,07 0,559 6. 30,77 0,978 26. 195,02 0,525 7. 35,79 1,103 27. 200,97 0,493 8. 41,71 1,305 28. 214,98 0,431 9. 45,70 1,454 29. 239,91 0,337 10. 51,70 1,677 30. 245,94 0,322 11. 54,70 1,780 31. 253,93 0,295 12. 59,72 1,948 32. 260,82 0,276 13. 70,68 2,273 33. 273,94 0,243 14. 80,67 2,435 34. 285,88 0,217 15. 89,68 2,446 35. 295,86 0,196 16. 95,65 2,336 36. 308,83 0,171 17. 101,64 2,145 37. 316,79 0,159 18. 110,67 1,620 38. 345,83 0,118 19. 115,65 1,311 39. 381,73 0,083 20. 119,65 1,150 40. 399,69 0,071 Tabel 3: Parameter dasar dari beberapa isotop. Massa dinyatakan dalam satuan massa atom (1 sma = 1,6605 10 27 kg). Waktu paruh menyatakan waktu yang diperlukan unsur radioaktif untuk meluruh menjadi separuh nilai semula. Isotop Massa [sma] waktu paruh [hari] 57 27 57 26 27 Co,936 271,7 Fe,935 Co 55,940 77,23 26Fe 55,935 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 5 dari 7

Soal 3: Lengan Spiral Galaksi Galaksi spiral adalah salah satu objek astronomis terindah di langit. Ciri khas paling jelas dari galaksi ini adalah lengan spiral yang bervariasi bentuknya. Lengan spiral tersebut bergerak mengitari pusat galaksi dalam rentang waktu ratusan juta tahun. Pada soal kali ini kita akan meneliti lengan spiral dengan menggunakan persamaan matematika yang menggambarkan lengan spiral di galaksi yang disebut dengan persamaan spiral: r = r i e (θ θ 0) tan(δ), (9) di mana (r,θ) adalah koordinat polar lengan galaksi, r i adalah jarak awal lengan ke pusat galaksi, θ 0 adalah sudut posisi awal lengan terhadap sumbu-x dari pusat galaksi, dan δ menyatakan sudut bukaan atau pitch angle yang menyatakan kemiringan lengan terhadap lingkaran acuan (lihat Gambar 3). y θ x r lengan galaksi r 0 θ 0 tonjolan galaksi (90 δ) pusat galaksi Gambar 3: Ilustrasi model lengan spiral galaksi. Sekarang kita akan menggunakan fungsi spiral terhadap 5 buah citra galaksi spiral (lihat di lembar jawab) untuk menentukan parameter sudut bukaan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: 1. Buat sumbu-x dan sumbu-y pada citra galaksi spiral dan buat sketsa lengan-lengan spiral pada citra tersebut. 2. Untuk setiap galaksi, tentukan nilai r, ln(r/r i ), tan(δ) dan δ pada sudut (θ θ 0 ) yang telah ditentukan. Isikan pada tabel yang diberikan di lembar jawab. Hitung pula rata-rata nilai parameter δ untuk setiap galaksi. 3. Ukur diameter tonjolan (bulge) kelima galaksi tersebut. Nyatakan dalam kpc. 4. Buat plot hubungan antara diameter tonjolan dengan sudut bukaan. 5. Apa pendapatmu tentang hubungan plot tersebut dan kaitannya dengan diagram garpu-tala Hubble? Tabel 4: Jarak galaksi dari Bumi. No. Galaksi Jarak [Mpc] 1. NGC 3031 0,662 2. NGC 628 8,927 3. NGC 4535 16,95 4. NGC 1365 18,16 5. NGC 5247 22,20 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 6 dari 7

Nama konstanta Simbol Harga Kecepatan cahaya c 2,99792458 10 8 m/s Konstanta gravitasi G 6,673 10 11 m 3 /kg/s 2 Konstanta Planck h 6,6261 10 34 J s Konstanta Boltzmann k 1,3807 10 23 J/K Konstanta Stefan-Boltzmann σ 5,6705 10 8 W/m 2 /K 4 Muatan elektron e 1,6022 10 19 C Massa elektron me 9,1094 10 31 kg Massa proton mp 1,6726 10 27 kg Massa neutron mn 1,6749 10 27 kg Massa atom 1 H 1 m H 1,6735 10 27 kg Konstanta gas R 8,3145 J/K/mol Nama besaran Notasi Harga Satuan astronomi au 1,49597870 10 11 m Parsek pc 3,0857 10 16 m Tahun cahaya ly 0,9461 10 16 m Massa Matahari M 1,989 10 30 kg Jejari Matahari R 6,96 10 8 m Temperatur efektif Matahari T eff, 5785 K Luminositas Matahari L 3,9 10 26 W Magnitudo semu visual Matahari V 26,78 Indeks warna Matahari B V 0,62 U B 0,10 Magnitudo mutlak visual Matahari M V 4,79 Magnitudo mutlak biru Matahari M B 5,48 Magnitudo mutlak bolometrik Matahari M bol 4,72 Massa Bulan M 7,348 10 22 kg Jejari Bulan R 1738000 m Jarak rerata Bumi Bulan 384399000 m Konstanta Hubble H 0 69,3 km/s/mpc Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Halaman 7 dari 7