25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu tertentu, dan retrospective study yaitu penggalian informasi dimasa lalu. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat dengan pertimbangan kemudahan akses dalam melakukan penelitian. Untuk pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Juli 2011. Teknik Pemilihan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan anak usia prasekolah yang tinggal dikawasan Kelurahan Bubulak. Kelurahan Bubulak memiliki 13 Rukun Warga (RW) yang kemudian dipilih delapan RW secara purposive sebagai daerah yang terpilih untuk diambil datanya. Penentuan contoh dilakukan secara purposive dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu keluarga yang memiliki anak pertama usia prasekolah (3-5 tahun) dan bersedia untuk dijadikan contoh. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 keluarga dimana pengambilan contoh dilakukan secara simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah suami-istri dari keluarga yang menjadi contoh. Adapun cara penarikan contoh yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 2. Kecamatan Bogor Barat Purposive Kelurahan Bubulak Purposive Populasi dari 8 RW N=118 keluarga Simple Random Sampling n=90 keluarga Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian
26 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data kependudukan dan data monografi lokasi penelitian yang diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan setempat. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang meliputi; 1. Karakteristik sosial-demografi keluarga (usia, besar keluarga dan tingkat pendidikan), dan karakteristik ekonomi keluarga (pekerjaan dan pendapatan); 2. Kesiapan menikah setiap pasangan. Kuesioner untuk mengukur kesiapan menikah suami dan istri, dikembangkan dari aspek kehidupan individu yang meliputi kesiapan intelektual, moral, emosi, dan sosial. Untuk kesiapan intelektual dan moral merupakan pengembangan dari indikator Personal Value Scale (Scott 1965), sedangkan kesiapan emosi dan sosial merupakan pengembangan dari indikator Goleman. Selain itu ditambahkan juga kuesioner kesiapan menikah yang meliputi kesiapan individu, finansial, dan mental dari indikator kesiapan menikah menurut Rapaport dalam Duvall (1971). Kuesioner kesiapan menikah sudah cukup reliabel dengan nilai cronbach alpha 0,636; 3. Tugas perkembangan keluarga (tugas perkembangan keluarga dimensi anak dan tugas perkembangan keluarga dimensi orangtua). Kuesioner tugas perkembangan keluarga merupakan pengembangan indikator dari Duvall (1971). Kuesioner tugas perkembangan keluarga sudah reliabel dengan nilai cronbach alpha 0,732; 4. Perkembangan anak (motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kognitif, kemandirian, dan kemampuan sosial). Kuesioner untuk mengukur perkembangan anak yaitu menggunakan instrumen Bina Keluarga Balita (BKB) dari Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara kemudian diolah melalui beberapa tahapan yaitu proses editing, coding, scoring, entry, cleaning, serta analyzing dengan menggunakan program komputer yang sesuai. Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain sebaran frekuensi dan tabulasi silang data, sedangkan analisis inferensia yang digunakan yaitu uji hubungan, uji beda dan
27 uji pengaruh. Untuk memperoleh kategori rendah, sedang, dan tinggi digunakan teknik skoring dengan menggunakan rumus interval kelas (Slamet 1993): Pengelompokan kategori adalah: Rendah : skor minimum x skor minimum + IK Sedang : skor minimum + IK < x skor minimum + 2 IK Tinggi : x > skor minimum (NR) + 2 IK Mengukur kesiapan menikah dibagi ke dalam beberapa aspek yang terdiri dari kesiapan intelektual, sosial, emosi, moral serta kesiapan menikah secara umum, yaitu kesiapan individu, finansial, dan mental. Total seluruh pertanyaan yang mengukur kesiapan menikah terdiri atas 60 pernyataan dan diberi skor 0 untuk jawaban tidak, skor 1 untuk jawaban ya. Selanjutnya total skor yang diperoleh distandarisasi sehingga diperoleh skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 100%. Pengkategorian yang digunakan adalah interval kelas dengan kategori rendah (0-33,3%), sedang (33,4-66,7%), dan tinggi (66,8-100%). Tugas perkembangan terdiri dari 28 pernyataan dan diberi skor 0 untuk jawaban tidak, skor 1 untuk jawaban ya. Kemudian skor yang diperoleh distandarisasi sehingga diperoleh skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 100%. Kemudian dikategorikan kedalam tiga kategori dengan menggunakan interval kelas, yaitu rendah (0-33,3%), sedang (33,4-66,7%), dan tinggi (66,8-100%). Sedangkan untuk pencapaian perkembangan anak menggunakan kategori rendah (<60%), sedang (60-80%), dan tinggi (>80%). Secara rinci pengkategorian data disajikan pada Tabel 1 Tabel 1 Variabel penelitian, skala data, dan kategori data Variabel Penelitian Skala Data Kategori Data Karakteristik keluarga a. Besar keluarga Rasio Berdasarkan Hurlock (1980): 1. Kecil: 4 orang 2. Sedang: 5-7 orang 3. Besar: 8 orang b. Umur orangtua Rasio Berdasarkan Hurlock (1980): 1. Dewasa muda: 18-40 tahun 2. Dewasa madya:41-60 tahun 3. Dewasa lanjut: > 60 tahun
28 Lanjutan Tabel 1 Variabel Penelitian Skala Data Kategori Data c. Tingkat pendidikan Berdasarkan jenjang pendidikan: 1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. Tamat PT/akademik d. Lama pendidikan Rasio Berdasarkan wajib belajar 9 tahun: 1. 9 tahun 2. > 9 tahun e. Pendapatan per kapita keluarga Rasio Berdasarkan BPS (2011): 1. Baik: > Rp 212.210 2. Kurang: Rp 212.210 Kesiapan menikah 1. Kesiapan intelektual 2. Kesiapan emosi 3. Kesiapan sosial 4. Kesiapan moral 5. Kesiapan individu 6. Kesiapan finansial 7. Kesiapan mental Berdasarkan sebaran data 1. Rendah: 0-33,3% 2. Sedang: 33,4-66,7% 3. Tinggi: 66,8-100% Tugas Perkembangan Keluarga (TPK) 1. TPK dimensi anak 2. TPK dimensi orangtua Perkembangan anak 1. Motorik kasar dan halus 2. Bahasa pasif dan aktif 3. Kognitif 4. Kemandirian 5. Kemampuan sosial Berdasarkan sebaran data 1. Rendah: 0-33,3% 2. Sedang: 33,4-66,7% 3. Tinggi: 66,8-100% Berdasarkan sebaran data 1. Rendah: < 60% 2. Sedang: 60-80% 3. Tinggi: > 80% Data yang telah diskoring kemudian dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain sebaran frekuensi dan tabulasi silang. Selain itu dilakukan analisis inferensia yaitu uji statistik untuk melihat hubungan antar variabel, perbedaan tingkat kesiapan menikah antara suami dan istri, dan melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik kemudian disajkan dalam bentuk tabel yang kemudian dijelaskan secara deskriptif. Uji statistik yang digunakan adalah: 1. Uji korelasi Pearson, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti, yaitu melihat hubungan antara usia menikah dan lama pendidikan suami dan istri dengan kesiapan menikah, hubungan antara karakteristik keluarga dengan tugas perkembangan keluarga, dan hubungan kesiapan menikah dengan tugas perkembangan keluarga.
29 2. Uji beda Independent Samples T-test. Uji beda dilakukan pada seluruh aspek kesiapan menikah yaitu untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada masingmasing aspek kesiapan menikah antara suami dan istri. 3. Uji regresi linear berganda, digunakan untuk melihat pengaruh variabel kesiapan menikah terhadap pencapaian tugas perkembangan keluarga. Model regresi linear berganda dapat dirumuskan dalam persamaan berikut: Keterangan: Y : tugas perkembangan keluarga (skor) a : bilangan konstanta b 1, b 2 : koefisien regresi X 1 : kesiapan menikah suami (skor) : kesiapan menikah istri (skor) X 2 Selain itu uji regresi linear berganda juga digunakan untuk melihat pengaruh tugas perkembangan keluarga terhadap perkembangan anak. Model regresi dapat dirumuskan dalam persamaan berikut: Keterangan: Y : perkembangan anak (skor) a : bilangan konstanta b 1, b 2 : koefisien regresi X 1 : tugas perkembangan keluarga dimensi anak (skor) : tugas perkembangan keluarga dimensi orangtua (skor) X 2 Definisi Operasional Contoh adalah keluarga yang memiliki anak pertama yang berusia prasekolah di dalam keluarganya. Responden adalah suami dan istri yang diwawancara pada saat pengumpulan data primer. Besar keluarga adalah jumlah individu yang terikat melalui perkawinan dan ada hubungan darah yang tinggal di bawah satu atap. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima individu setelah melakukan sebuah pekerjaan sebagai bentuk upah. Lama pendidikan adalah waktu yang ditempuh suami dan istri untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan melalui jalur formal yang dikategorikan menjadi 9 tahun dan > 9 tahun.
30 Lama pernikahan adalah lamanya waktu yang telah ditempuh pasangan suami istri semenjak disahkannya pernikahan hingga saat penelitian ini berlangsung. Pernikahan atau perkawinan adalah ikatan lahir batin seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang disahkan secara hukum sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia. Kesiapan menikah adalah hal-hal yang dipersiapkan suami dan istri sebelum memasuki gerbang pernikahan dimana kesiapannya diukur dari aspek kesiapan intelektual, emosi, sosial, moral, individu, finansial, dan mental. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami/bapak, istri/ibu dan anak yang dipersatukan melalui ikatan perkawinan, darah, dan adopsi serta tinggal di bawah satu atap yang saling ketergantungan satu sama lain. Tahapan perkembangan keluarga adalah urutan dalam siklus kehidupan keluarga yang dimana setiap urutannya memiliki tugas perkembangan yang harus dicapai untuk mendapatkan kebahagian dalam berkeluarga. Tugas perkembangan keluarga adalah serangkaian kewajiban atau tuntutan yang harus dicapai atau dilaksanakan oleh keluarga pada tahapan keluarga dengan anak prasekolah, sehingga akan membawa kebahagian dalam keluarga dan dasar bagi keberhasilan untuk tahap selanjutnya. Tugas perkembangan anak adalah serangkaian kewajiban atau tuntutan yang harus dicapai oleh anak sesuai dengan usianya sehingga akan membawa kebahagian dan keberhasilan pada tahapan selanjutnya. Tugas perkembangan orangtua (suami-istri) adalah serangkaian kewajiban atau tuntutan yang harus dicapai atau diselesaikan oleh orangtua atau suami istri pada setiap tahapan perkembangannya sebagai individu dan anggota keluarga. Anak Prasekolah adalah individu yang berusia antara 3-5 tahun. Perkembangan anak adalah proses perubahan anak secara fisiologis dan psikologis yang terdiri dari perkembangan motorik, bahasa, kognitif, kemandirian, dan sosial anak sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang diukur dengan menggunakan kuesioner Bina Keluarga Balita (BKB).