ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
KONVERSI SISTEM INFORMASI

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI

SISTEM PENGELOLAAN FILE-FILE PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. MITRA INTI PRANATA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

(Sistem Informasi Manajemen / SIM) Dosen : POLITEKNIK

PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.54)

KONVERSI SISTEM INFORMASI

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

FENOMENA PENGALIHAN / KONVERSI SUATU SISTEM LAMA KE SISTEM BARU

Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions

Proyek Pengembangan Sistem Informasi

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE

TUGAS UAT RINGKASAN DEVELOPPING BUSINESS / IT SOLUTIONS

Konversi Sistem Lama Ke Sistem Baru Oleh : SITI JAMILLAH

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2010). Management Information Systems : Managing the Digital Firm, 11th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

Manfaat Konversi Sistem di lakukan dalam Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P E

TUGAS UAT URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI

Strategi Konversi Sistem Informasi

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Proses Konversi Sistem Informasi. Arif Harmano P E

Materi Kuliah 5 Implementasi dan Pengujian Perangkat Lunak

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

KONVERSI SISTEM INFORMASI. Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI AKADEMIK DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. adalah menghasilkan laba semaksimal mungkin dan berusaha untuk tetap

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

Makalah Pembahasan. Untuk memenuhi Ujian Akhir Triwulan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Prof. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONVERSI KE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARU. DOSEN DR. ARIF IMAM SUROSO, MSc.

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

PROPOSAL PROYEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA ALBERINDO GRAHA CEMERLANG

PENGEMBANGAN PLUGIN PENJADWALAN SEMINAR PADA WEB JURUSAN ILMU KOMPUTER BERBASIS WORDPRESS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH SMA NEGERI 2 JAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PEMESANAN HOTEL PEONY BERBASIS WEB

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc.

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN BASIS DATA BERBASIS WEBSITE UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN PERSIAPAN UJIAN CFP PADA PT. IFPI EDUKASI INDONESIA

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PIRANTI LUNAK BERBASIS CMM DI INDONESIA

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

DAFTAR PUSTAKA. Anonim-2. Pengertian Analisis. Answer.com Inc., Tanggal akses : 11 Oktober 2006.

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Proyek Pada PT Icon Indonesia

MANAJEMEN PROYEK. Drs. Antok Supriyanto, MMT.

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support

PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT

Munifah, Retno Wulan Damayanti, Haryono Setiadi Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret

APLIKASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN RETUR PADA PT GLORIA CIPTA KARYA

APLIKASI DATABASE RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RSUD SEKADAU

PENERAPAN KONVERSI PENGALIHAN SISTEM INFORMASI

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Kelas : R-50 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS) IDENTIFIKASI SISTEM INFORMASI PADA MITRA TANI FARM.

KONVERSI SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS

STANDARISASI, INTEGRASI, DAN OPTIMISASI SISTEM DAN POLICY PENILAIAN AKHIR TAHUN KARYAWAN PADA PT. XYZ

RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMPIT

SILABUS. : Mahasiswa mampu menganalisa sistem untuk menghasilkan dokumen kebutuhan sistem sesuai standar (System proposal)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PESAN ANTAR MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN LBS PADA SMARTPHONE ANDROID

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

STUDI ANALISIS RAPID APLICATION DEVELOPMENT SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI BANK SOAL PADA BINUS SCHOOL SERPONG

PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC

Sistem Informasi Outsourcing

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ~ 1 ~

Tinjauan Umum Sistem Informasi

Pengelolaan Proyek PPSI. Part 1 Part 2 Part 3

ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA

Transkripsi:

DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM Studi kasus : PT. Garuda Indonesia DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR JANUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konversi ke sistem baru dari sistem yang lama adalah suatu kejadian yang sangat penting, di mana akan terjadi suatu proses adaptasi kembali bagi user terhadap sistem baru. Setelah konversi, kepemilikan sistem secara resmi akan berpindah dari analis dan Programmer ke end-user. Implementasi sistem erat kaitannya dengan keberhasilan suatu proses bisnis. Karena itu, seorang project manager dituntut untuk mampu mendeliver sistem secara halus ke pengguna, agar sistem yang baru mampu me-replace sistem yang lama dengan sukses, juga mampu diterima oleh user. 1.2.Tujuan Penulisan Implementasi dalam organisasi juga sarat akan kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Maka untuk mengetahui lebih dalam kegagalan apa yang terjadi dalam organisasi, dibuatlah paper ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan Sistem Menurut William, dalam pengembangan suatu sistem, terdapat enam tahapan proses dalam pengembangan suatu sistem baru untuk meningkatkan produktivitas. Ke enam tahapan analisa dan desain tersebut, antara lain: 1. Investigasi awal 2. Analisa sistem 3. Merancang sistem 4. Mengembangkan sistem 5. Implementasi sistem 6. Pemeliharaan Menurut Whitten, pengembangan sistem adalah suatu kumpulan aktivitas, metode, praktek terbaik, siap untuk di-deliver dan merupakan suatu otomatisasi untuk para stakeholder untuk mengembangkan dan secara terusmenerus memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak. 2.2. Implementasi Sistem Penerapan sistem baru kerap kali menjadi penghalang yang sangat berat. Karena itu dalam melakukan penerapannya sendiri, diperlukan strategi yang tepat, sebuah transisi yang halus agar sistem dapat diterima baik oleh pengguna, dan terhindar dari masalah-masalah umum start-up yang kerap timbul. Berikut adalah teknik 1. Direct Cut-over Pada metode implementasi ini, sistem yang baru langsung diterapkan untuk menggantikan sistem lama yang tengah berjalan. Biasanya pergantian sistem ini akan terlebih dahulu ditentukan pada waktu tertentu.

Kelebihan : - Lebih hemat waktu dan biaya, karena tidak ada proses transisi Kekurangan : - Karena pada saat di-deliver sistem lama yang tengah berjalan langsung diputus, maka jika terdapat defect dalam suatu sistem, sangat sulit untuk kembali ke sistem yang lama. 2. Parallel Run Di dalam metode ini, sistem yang baru dilepaskan untuk berjalan beriringan bersama sistem yang lama untuk suatu periode yang ditentukan. Hal ini ditujukan agar sistem yang baru dapat menunjukkan keandalannya dibanding sistem yang lama. Selain itu, juga menjaga jika sewaktu-waktu, ternyata terjadi kegagalan dalam sistem yang baru, maka proses bisnis tidak akan terganggu. Kelebihan: - Meminimalkan kemungkinan kegagalan dari suatu sistem baru. Kekurangan : - Meningkatnya biaya, karena proses komputasi yang dikeluarkan lebih besar. Hal ini mungkin tidak terlihat jelas bagi sistem yang tidak terlalu besar. - Atau, efisiensi kerja menurun, karena user harus melakukan inputke dalam dua sistem. 3. Phased in Conversion Merupakan variasi dari langsung dan paralel, metode ini mengimplementasi bagian-bagian sistem baru secara bertahap. 4. Pilot Approcah Seluruh sistem dicoba, namun hanya ke beberapa pengguna. Jika sistem yang baru dirasa aman, barulah implementasi dilakukan ke pengguna lainnya.

2.3. Alasan Kegagalan dalam Implementasi Berikut ini adalah sepuluh alasan yang kerap kali muncul dalam implementasi suatu system: 1. Sponsor yang tidak jelas, modelnya, selalu berubah baik di awal, tengah maupun akhir dari implementasi. 2. Kurangnya tingkat proritas dan suka untuk melakukan banyak perubaha tanpa sumberdaya yang memadai. 3. Kelompok proyek (dan organisasi) yang mendefinisikan sukses hanya sekedar pada installasi, bukannya pada implementasi 4. Kelompok proyek yang tidak pernah membuat pernyataan jelas terhadap perubahan dan mencoba melakukan perubahan tanpa arah yang jelas. 5. Perencanaan proyek yang di dalamnya tidak mengikutsertakan strategi dan taktik untuk menguatkan behaviors baru. 6. Sponsor dan kelompok proyek yang tidak pernah belajar dari kegagalan implementasi di masa lalu. 7. Terlalu sedikit agen perubahan yang tidak terdistribusi secara tepat. 8. Sponsor dan agen perubahan yang kurang memiliki kemampuan untuk mengatur penolakan yang terjadi. 9. Kelompok proyek yang terlalu lama berpikir untuk membangun kesiapan. 10. Perhatian yang berlebihan pada rencana komunikasi yang hanya memenuhi satu arah dan top-down.

BAB III PEMBAHASAN 3.1.Studi kasus PT. Garuda Indonesia Dalam rangka untuk bergabung ke dalam Global Alliance Sky Team, pada November 2010, PT. Garuda Indonesia melakukan migrasi sistem dengan nama Integrated Operational Control/ IOCS, di mana sistem yang baru ini ditujukan untuk me-replace tiga sistem lama yang telah ada, yakni sistem monitor penerbangan, pengaturan awak kabin, dan jadwal penerbangan. Sistem baru ini sendiri merupakan integrasi dari tiga sistem lama yang telah ada. Sistem ini akan melibatkan 81 pesawat, 580 penerbang, 2.000 awak kabin, dan penerbangan yang mencapai 2.000 setiap minggunya. Namun transisi sistem ini mengalami kegagalan yang menyebabkan kekacauan dalam penjadwalan penerbangan yang pada akhirnya berimbas pada kerugian baik bagi penumpang maupun pihak penebangan itu sendiri, kerugian itu dikarenakan harus menunggu penerbangannya, maupun perusahaan yang harus membayar denda sesuai aturan ke penumpang, penyediaan penginapan dan juga refund, sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp. 220 Juta. Selain dari kerugian material, garuda juga mengalami kerugian, karena tercorengnya nama baik garuda yang selama ini telah dijaga dengan susah payah., bahkan pihak Garuda sendiri sempat menutup pemesanan tiket selama beberapa hari hingga sistem berjalan normal kembali. Pengamat IT, Abimanyu Wachjoewidajat mengatakan bahwa di dunia ICT, terjadinya down curve (penurunan kinerja) saat melakukan transisi dari sistem lama ke yang baru memang hal yang normal. Jika perusahaan biasa atau menengah, mungkin masih dianggap wajar. Tapi untuk perusahaan besar sekelas Garuda Indonesia, yang merupakan perusahaan pelayanan publik, masalah ini justru menunjukkan ketidaksiapan perusahaan, bahkan

cenderung mengesankan tim pelaksana kurang profesional untuk membuat perencanaan dan sekaligus mengantisipasi masalah. 3.2. Analisis Penerapan sistem baru dilakukan secara parallel run, di mana sistem yang baru menjadi main sistem dan sistem yang lama dijadikan backup. Di beberapa hari awal dari penerapan sistem baru, tidak nampak masalah yang cukup berarti, selanjutnya beberapa hari kemudian terjadilah Down-curve secara signifikan, di mana sistem yang ada mengalami kegagalan, bahkan sistem lama yang tetap berjalan sebagai back-up pun turut mengalami kegagalan. Terjadinya kegagalan sendiri berakibat pada tidak terjadinya pencatatan pada perubahan ke dalam sistem yang akibatnya keberadaan kru, baik yang sedang off, stand-by, maupun on-duty tidak tercatat seluruhnya. Akibat dari kegagalan sistem tersebut juga disebabkan kurang tanggapnya agen perubahan, terlihat dari lamanya waktu yang diperlukan oleh Garuda, sebelum dapat memulihkan dirinya dan kembali beroperasi secara normal.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN Jadi setiap implementasi suatu sistem baru, besar kemungknanya untuk terjadi kegagalan. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurang konsisten, kurang sumberdaya, kurang tanggap dsb. Suatu organisasi dapat melakukan kesalahan, dan organisasi besar dapat melakukan kesalahan yang benar-benar besar, seperti yang terjadi pada PT. Garuda Indonesia. Kesalahan tersebut mendatangkan kerugian yang besar bagi konsumen maupun organisasi itu sendiri. Nama baik dan kualitas dari organisasi pun dipertaruhkan karena kegagalan implementasi. Belajar dari hal ini, implementasi sistem selain dari pemilihan metode pengimplementasiannya, juga harus mampu untuk mengantisipasi masalah-masalah ada yang biasanya timbul, dalam kasus PT. Garuda Indonesia ini adalah seharusnya meningkatkan kepekaan, jika terdeteksi adanya kegagalan dalam sistem. Ingatlah Murphy s Law: Hal apapun dapat menjadi salah, akan menjadi salah dan pada waktu yang paling buruk.

BAB V DAFTAR PUSTAKA Lethbridge, T. C.,& Robert L. (2002). Object-Oriented Software Engineering: Practical Software Development using UML and Java. (International Edition). Singapore: McGraw Hill. Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D., & Dittman, Kevin C. (2005). System Analysis and Design Methods. (7 th Edition). New York: McGrawhill Williams, B.K, Stacy C. Sawyer (2007). Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. (7 th Edition).New York: McGraw-Hill. Sumber Internet: Insiden yang menimpa Garuda Indonesia. (n.d.) Wikipedia.org. Retrieved February 1, 2014 from http://id.wikipedia.org/wiki/garuda_indonesia Top 10 Reasons for Implementation Failure: Watch for these Warning Signs on Your Project. (n.d.). Implementation Management Associates. Retrieved January 31, 2014, from http://www.imakenews.com/imaworldwide/e_article001680694.cfm?x=bg W0Rl3,bj7NbMRQ,w