Model Kerusakan Inventori dan Backlog Parsial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Model EOQ dengan Holding Cost yang Bervariasi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PENUNGGAKAN PESANAN KETIKA TERJADI KEKURANGAN STOK. F. Aldiyah 1, E. Lily 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Seorang produsen penyedia kebutuhan sehari-hari dituntut untuk dapat

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Syarat Cukup Osilasi Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Dengan Redaman

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan

Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

Prosiding Matematika ISSN:

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODEL EOQ DENGAN KONDISI KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENGARUHI POTONGAN HARGA DAN INFLASI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

Jl. Veteran 2 Malang

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN PRODUKSI, PRODUKSI ULANG, DAN PEMBUANGAN LIMBAH PADA KASUS PURE BACKORDERING DENGAN PERSEDIAAN PIHAK KETIGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN ( )

Anadiora Eka Putri, Nughthoh Arfawi Kurdhi, dan Mania Roswitha Program Studi Matematika FMIPA UNS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Model Persediaan Continuous Review dengan All-Unit Discount dan Faktor Kadaluwarsa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 FORMULASI MODEL

MODEL PERSEDIAAN SINGLE-ITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KADALUWARSA DAN PENGEMBALIAN PRODUK

MODEL OPTIMASI ECONOMIC ORDER QUANTITY DENGAN SISTEM PARSIAL BACKORDER DAN INCREMENTAL DISCOUNT

PENERAPAN PRINSIP MAKSIMUM PONTRYAGIN PADA SISTEM INVENTORI-PRODUKSI. Nurus Sa adah, Toni Bakhtiar, Farida Hanum

MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN DISTRIBUTOR DENGAN INFLASI DAN INVESTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN CONTINUOUS REVIEW DENGAN ALL-UNIT DISCOUNT DAN FAKTOR KADALUWARSA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peneltian terdahulu, penelitian sekarang, dan landasan teori sebagai dasar penelitian.

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

MODEL PERSEDIAAN ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DETERIORASI

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

Koordinasi Persediaan Rantai Pasok Desentralisasi dengan Lead Time yang Terkontrol dan Mekanisme Revenue Sharing

KAJIAN DISKRETISASI DENGAN METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP EFISIENSI SOLUSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SUKU KONVEKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

SOLUSI OPTIMAL MODEL STOKASTIK SISTEM PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN YANG BERGANTUNG PADA STOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO

MODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS)

MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN PENGECER DENGAN KESALAHAN INSPEKSI, KENDALI WAKTU TUNGGU, DAN LEARNING IN PRODUCTION

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

ANALISIS METODE DEKOMPOSISI SUMUDU DAN MODIFIKASINYA DALAM MENENTUKAN PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR

Pengaruh Waktu Tunda Yang Kecil Terhadap Stabilitas Eksponensial Seragam Suatu Sistem Persamaan Diferensial

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PERSEDIAAN PEMASOK-PEMBELI DENGAN PRODUK CACAT DAN KECEPATAN PRODUKSI TERKONTROL

ANALISIS MODEL EOQ DENGAN ADANYA KERUSAKAN BARANG PADA PERSEDIAAN DAN PERUBAHAN TINGKAT PERMINTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

MODEL PERSAINGAN DUOPOLI YANG MEMPERTIMBANGKAN BELANJA PEMASARAN

SILABUS MATA KULIAH. Tujuan

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMASI (Pemrograman Non Linear)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: A-579

Jurnal MIPA 38 (1) (2015): Jurnal MIPA.

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alamat : Setiabudi Atrium Building lantai 6, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK STATIS WAKHID AHMAD JAUHARI TEKNIK INDUSTRI UNS 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis Metode. dan (2.52) masing-masing merupakan penyelesaian dari persamaan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODEL PROGRAM DINAMIS DALAM PENENTUAN LOT PEMESANAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BATASAN MODAL

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Distribusi Weibull adalah distribusi yang paling banyak digunakan untuk waktu

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

Sagita Charolina Sihombing 1, Agus Dahlia Pendahuluan

PEMODELAN KELAHIRAN MURNI DAN KEMATIAN MURNI DENGAN DUA JENIS KELAMIN DENGAN PROSES STOKASTIK

UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

Pasangan Baku Dalam Polinomial Monik

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T - 25 Model Kerusakan Inventori dan Backlog Parsial Mukti Nur Handayani FMIPA, Universitas Gadjah Mada mukti.nurhandayani@yahoo.com Abstrak Pada tesis ini dikembangkan dua jenis model kerusakan inventori dan backlog parsial, yang diasumsikan sebagai model inventori deterministik untuk kerusakan barang-barang, diijinkan adanya kekurangan dan permintaan yang tidak dipenuhi berupa backlog parsial. Model kerusakan inventori dalam tingkat yang konstan dan backlog parsial diasumsikan adanya inflasi yang tingkat permintaannya merupakan fungsi kuadratik terhadap waktu, tingkat kerusakan konstan, tingkat backlog berupa variabel dan bergantung pada lamanya pengisian berikutnya. Sedangkan model kerusakan inventori dalam tingkat yang bervariasi dan backlog parsial eksponensial diasumsikan tingkat permintaan dan kerusakan merupakan fungsi kontinu dan diferensiabel masing-masing terhadap harga dan waktu, serta backlog parsial di tingkat eksponensial negatif dengan waktu tunggu. Analisis inventori yang tepat diperlukan untuk mengurangi kerusakan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur pengembangan dari paper model kerusakan inventori untuk permintaan kuadratik dan biaya penyimpanan konstan dengan backlog parsial dan inflasi. Metode ini dilakukan dengan cara pengidentifikasikan masalah, pemberian asumsi, penyusunan model matematika, pencarian solusi analitik dan pemberian contoh numerik. Model matematika yang digunakan merupakan bentuk persamaan diferensial lalu dicari solusi analitiknya. Penyelesaian numerik yang digunakan yaitu metode Newton Raphson dengan program Matlab. Hasil yang diperoleh pada penelitian yaitu ditemukan waktu tingkat inventori mencapai nol, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan, harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan per siklus, biaya total persediaan per waktu dan total keuntungan per waktu. Kata kunci: backlog parsial, inventori, kerusakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian jaman sekarang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat pada persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang produksi, sehingga mendorong perusahaan untuk tidak mengalami kerugian yang besar, salah satu usahanya adalah dengan menganalisis hal-hal yang berhubungan dengan inventori atau persediaan. Oleh karena itu, dibutuhkan perkiraan kuantitatif yang cukup tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang terbaik dalam inventori. Inventori adalah material yang berupa bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat atau gudang dimana barang tersebut menunggu untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut [1]. Pada banyak sistem inventori, kerusakan barang-barang merupakan fenomena yang realistik. Suatu sistem inventori yang akan terjadi kerusakan sangat penting untuk dibahas. Inventori barang memburuk adalah fenomena umum dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang seperti susu, barang-barang fashion, komponen elektronik, telur, obat-obatan, bensin, cairan yang mudah menguap, bungkusan darah dan lain-lain dinamakan barang-barang memburuk dikarenakan kualitasnya menurun saat terjadi kerusakan (penguapan, kerusakan parah, kerugian, kekeringan dan seterusnya) selama periode penyimpanan normal. Akibatnya, saat menentukan kebijakan inventori optimal pada jenis produksi, kerugian akibat kerusakan tidak dapat diabaikan. Jadi kerusakan barang fisik dalam stok merupakan faktor yang sangat realistis dan terdapat kebutuhan besar untuk mempertimbangkan hal ini di model inventori. Pada paper ini dijelaskan tentang model kerusakan inventori dan backlog parsial yang dikhususkan pada dua jenis model yaitu yang pertama model kerusakan inventori dalam tingkat yang konstan dan backlog parsial [2], lalu yang kedua model kerusakan inventori dalam tingkat yang bervariasi dan backlog parsial eksponensial [3]. 353

ISBN. 978-602-73403-0-5 B. Rumusan Masalah Masalah dalam paper ini adalah membentuk model matematika berdasarkan asumsi permasalahan, menyelidiki solusi analitik, menemukan waktu tingkat inventori mencapai nol, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan, harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan per siklus, biaya total persediaan per waktu dan total keuntungan per waktu, menerapkan dalam contoh numerik. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membentuk model matematika berdasarkan asumsi permasalahan, menyelidiki solusi analitik, menemukan waktu tingkat inventori mencapai nol, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan, harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan per siklus, biaya total persediaan per waktu dan total keuntungan per waktu, menerapkan dalam contoh numerik. Sedangkan manfaat yang akan diperoleh adalah diharapkan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan matematika terapan terutama dalam bidang inventori. II. METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literature. Pada paper ini mengacu pada model inventori deterministik. Semua asumsi model kerusakan inventori dalam tingkat yang konstan dan backlog parsial digabungkan untuk membentuk model matematika, biasanya dalam bentuk persamaan diferensial. Kemudian dicari solusi dari persamaan diferensial. Pada paper ini menggunakan persamaan diferensial biasa [4]. Solusi dari persamaan diferensial tersebut dipakai untuk mencari fungsi biaya yang terjadi. Kemudian mencari total keuntungan per waktu. Biaya total keuntungan per waktu tersebut diturunkan terhadap masing-masing waktu, lalu sama dengankan nol untuk memperoleh waktu tingkat inventori mencapai nol dan panjang periode selama kekurangan diperbolehkan. Selanjutnya, disubstitusikan ke biaya total keuntungan per waktu. Kemudian masing-masing waktu tersebut dibuktikan ada dengan tunggal. Setelah itu membuktikan suatu teorema. Setelah itu akan dibuktikan bahwa harga jual optimal dijamin ada dengan tunggal. Pada kasus model ini juga diberikan contoh numerik yang diselesaikan dengan algoritma yang merupakan rangkuman dari hasil solusi analitik, yang dibantu dengan metode Newton Raphson program Matlab menghasilkan waktu tingkat inventori mencapai nol, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan, biaya total per satuan waktu, harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan per siklus dan total keuntungan per waktu. Selanjutnya untuk model kerusakan inventori dalam tingkat yang bervariasi dan backlog parsial eksponensialdijelaskan analog seperti pada model kerusakan inventori dalam tingkat yang konstan dan backlog parsial. A. Simbol III. HASIL DAN PEMBAHASAN : biaya pemesanan per unit : biaya pembelian per unit : tingkat kerusakan : biaya penyimpanan persediaan per unit per waktu : biaya backorder selama siklus per unit per waktu : biaya penjualan yang hilang selama siklus per unit : waktu tingkat inventori mencapai nol, : panjang periode selama kekurangan diperbolehkan, : lamanya waktu siklus : tingkat inventori maksimum selama per siklus : tingkat inventori maksimum selama periode kekurangan : kuantitas pesanan per siklus : tingkat inventori positif saat waktu, dimana : tingkat inventori negatif saat waktu, dimana : biaya total per waktu : fraksipermintaan tetap, : fraksidaripermintaan yang berubah terhadapwaktu, : fraksidaripermintaan yang berubah terhadapwaktu, : parameter backlog : waktu tunggu untuk pengisian berikutnya, : biaya penyimpanan per unit per waktu 354

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 : biaya pembelian : biaya tambahan per pesanan : harga jual per unit, dimana : biaya backorder per unit per waktu : biaya penjualan yang hilang (biaya goodwill) per unit : total keuntungan per waktu B. Asumsi Model Kerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Konstan dan Backlog Parsial 1. Model ini hanya berlaku untuk satu jenis barang yang sama (homogen). 2. Tingkat / laju permintaan bergantung pada waktu dan bersifat dinamis. 3. Fungsi permintaan sebesar : 4. Tingkat / laju inflasi sebesar : 5. Biaya penyimpanan konstan 6. Kekurangan diijinkan dan backlogbesarnya parsial. 7. Lead time sebesar nol. 8. Pengisian tak terbatas. 9. Horison perencanaan terbatas. 10. Tingkat kerusakan barang-barang inventori besarnya konstan. 11. Selama periode kekurangan,tingkat backlog berupa variabel sebesar : C. Model Matematika Kerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Konstan dan Backlog Parsial (1) dengan syarat batas di dan di. (2) D. Solusi Analitik Model Kerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Konstan dan Backlog Parsial Penyelesaian persamaan diferensial (1) dan (2) : (3) dengan syarat batas dengan syarat batas Gambar sistem inventorinya :, (4) GAMBAR 1. SISTEM INVENTORI UNTUK MODEL KERUSAKAN INVENTORI DALAM TINGKAT YANG KONSTAN DAN BACKLOG PARSIAL Oleh karena itu, kuantitas pesanan terhadap siklus tambahan dapat : Tingkat inventori maksimum per siklus: (6) Berdasarkan persamaan (3), (4) dan (5) total keuntungan per siklus terdiri dari rumus-rumus : 1. Biaya Pemesanan 2. Biaya Penyimpanan Inventori : 3. Biaya Backorder : (5) 355

ISBN. 978-602-73403-0-5 4. Biaya Penjualan yang Hilang : 5. Biaya Pembelian: 6. Pendapatan penjualan per siklus BiayaTotal : Biaya Keuntungan : (8) Untuk memaksimumkan total keuntungan per waktu, ambil turunan orde pertama yang masing-masing berhubungan dengan.pertama, untuk setiap diberikan harga penjualan, akan dibuktikan bahwa jadwal penambahan optimal tidak hanya terjamin ada tetapi juga tunggal. Lalu yang terakhir, solusi optimal harus memenuhi persamaan dan, sehingga diperoleh : (7) Substitusikan kedalam persamaan,diperoleh : (9) 356

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Kemudian, diperoleh hasil berikut ini. Teorema Diberikan untuk setiap, diperoleh : a.) Jika, maka solusi yang memaksimumkan tidak hanya dijamin ada tetapi juga tunggal dan. b.) Jika, maka nilai optimal terhadap adalah. Bukti a.) Akan ditunjukkan turun tegas pada interval dan naik tegas pada interval, dan mempunyai minimum di titik, yaitu adalah nilai minimum. Karena turun tegas pada interval, dan syarat bahwa, dari Teorema Nilai Intermediate, dapat ditemukan dengan tunggal solusi sedemikian sehingga. Selain itu, diperoleh determinan matrik Hessian di titik stasioner lebih dari nol. Sebagai hasilnya, dapat disimpulkan bahwa titik stasioner merupakan solusi optimal untuk masalah maksimum.selanjutnya, diberikan interval. Karena naik tegas pada interval, saat, yang menyatakan tidak dapat menemukan suatu nilai sedemikian sehingga (pada keadaan ini, solusi optimal tidak dijamin ada), atau solusi dijamin ada dengan tunggal sedemikian sehingga, sehingga determinan matrik Hessian di titik stasioner kurang dari nol. Karena itu, bukan solusi optimal untuk masalah maksimum. Jadi, pernyataan ini terbukti. b.) Karena mempunyai global minimum di, jika, maka diperoleh untuk semua, sehingga yang menyatakan bahwa nilai lebih besar dari dikarenakan nilai lebih tinggi dari. Karenanya nilai maksimum terjadi di titik. Untuk kasus lainnya,, saat dan naik tegas di masing-masing dan. Sebagai hasilnya, adalah titik infleksi dan nilai maksimum dari terjadi di titik. Jadi, pernyataan ini terbukti.. Selanjutnya, akan dibahas syarat harga penjualan optimal serta dijamin ada dan tunggal. Diberikan, syarat perlu orde pertama untuk maksimum adalah Dengan demikian, dijamin ada dengan tunggal harga penjualan optimal (10) (11) dan yang memaksimumkan. Solusi dari katakan merupakan batas bawah untuk harga penjualan optimal sedemikian sehingga. Rangkuman hasil di atas, sekarang dapat disusun menurut algoritma berikut untuk mendapatkan solusi optimal masalah ini. Algoritma Langkah 1 : Mulai dengan dan, dengan : solusi dari Langkah 2 : Masukkan dan ke dalam persamaan (9) untuk mendapatkan nilai yang sesuai dalam yaitu. Lalu dari persamaan (10) untuk menghitung. Langkah 3 : Jika maka lanjut ke langkah 4. Sebaliknya, jika, dengan : bilangan positif yang cukup kecil dan himpunan maka kembali ke langkah 2. Langkah 4 : Dari persamaan (10) untuk menemukan nilai optimal sedemikian sehingga dan dari persamaan (9) untuk mendapatkan nilai yang sesuai dalam yaitu untuk harga jual yang diberikan. Langkah 5 : Gunakan hasil langkah 4 untuk menentukan optimal oleh persamaan (11). Langkah 6 : Jika perbedaan diantara dan cukup kecil, himpunan maka adalah solusi optimal dan berhenti. Sebaliknya, himpunan dan kembali ke langkah 2. 357

ISBN. 978-602-73403-0-5 E. Asumsi Model Kerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Bervariasi dan Backlog Parsial Eksponensial 1. Model inventori kerusakan deterministik. 2. Permintaan yang tidak terpenuhi di backlog parsial. 3. Model ini hanya berlaku untuk satu jenis barang yang sama (homogen). 4. Kerusakan barang-barang merupakan fungsi kontinu dan diferensiabel terhadap waktu. 5. Tingkat penambahan tak terbatas. 6. Waktu tunggu nol. 7. Horison waktu sistem inventori tak terbatas. 8. Tingkat permintaan merupakan fungsi turun, konveks, kontinu, non negatif pada harga jual di 9. Kerusakan barang-barang pada tingkat kerusakan yang berbeda-beda, dimana. 10. Kekurangan diijinkan. 11. Fraksi kekurangan dibackorder, dimana waktu tunggu untuk penambahan berikutnya dan konstanta positif. F. Model MatematikaKerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Bervariasi dan Backlog Parsial Eksponensial dengan syarat batas dan diberikan. dengan syarat batas. (12) (13) G. Solusi Analitik Model Kerusakan Inventori Dalam Tingkat yang Bervariasi dan Backlog Parsial Eksponensial Penyelesaian persamaan diferensial (12) dan (13) : Gambar sistem inventorinya : (14) (15) GAMBAR 2. SISTEM INVENTORI UNTUK MODEL KERUSAKAN INVENTORI DALAM TINGKAT YANG BERVARIASI DAN BACKLOG PARSIAL EKSPONENSIAL Oleh karena itu, kuantitas pesanan terhadap siklus tambahan : Tingkat inventori maksimum per siklus: (17) Berdasarkan persamaan (14), (15) dan (16), total keuntungan per siklus terdiri dari rumus-rumus : 1. Biaya pesanan per siklus : 2. Biaya penyimpanan per siklus : 3. Biaya backorder per siklus : 4. Biaya opportunity penjualan yang hilang per siklus : (16) 358

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 5. Biaya pembelian per siklus : 6. Pendapatan penjualan per siklus : BiayaTotal : Biaya Keuntungan : (19) Untuk memaksimumkan total keuntungan per waktu, ambil turunan orde pertama yang masing-masing berhubungan dengan.pertama, untuk setiap diberikan harga penjualan, akan dibuktikan bahwa jadwal penambahan optimal tidak hanya terjamin ada tetapi juga tunggal. Lalu yang terakhir, solusi optimal harus memenuhi persamaan dan, sehingga diperoleh : Substitusikan kedalam persamaan,diperoleh : (18) (20) (21) Kemudian, diperoleh hasil berikut ini. Teorema Diberikan untuk setiap, diperoleh : a.) Jika, maka solusi yang memaksimumkan tidak hanya dijamin ada tetapi juga tunggal dan. b.) Jika, maka nilai optimal terhadap adalah. Bukti a.) Akan ditunjukkan turun tegas pada interval dan naik tegas pada interval, dan mempunyai minimum di titik, yaitu adalah nilai minimum. Karena turun tegas pada interval, dan syarat bahwa, dari Teorema Nilai Intermediate, dapat ditemukan dengan tunggal solusi sedemikian sehingga. Selain itu, diperoleh determinan matrik Hessian di titik stasioner lebih dari nol. Sebagai hasilnya, dapat disimpulkan bahwa titik stasioner merupakan solusi optimal untuk masalah maksimum. Selanjutnya, diberikan interval. Karena naik tegas pada interval, saat, yang menyatakan tidak dapat menemukan suatu nilai sedemikian sehingga (pada keadaan ini, solusi optimal tidak dijamin ada), atau solusi dijamin ada dengan tunggal sedemikian sehingga, sehingga determinan matrik Hessian di titik stasioner kurang dari nol. Karena itu, bukan solusi optimal untuk masalah maksimum. Jadi, pernyataan ini terbukti. b.) Karena mempunyai global minimum di, jika, maka diperoleh untuk semua, sehingga yang menyatakan bahwa nilai lebih besar dari dikarenakan nilai lebih tinggi dari. Karenanya nilai maksimum terjadi di titik. Untuk kasus lainnya,, saat dan naik tegas di masingmasing dan. Sebagai hasilnya, adalah titik infleksi dan nilai maksimum dari terjadi di titik. Jadi, pernyataan ini terbukti.. Selanjutnya, akan dibahas syarat harga penjualan optimal serta dijamin ada dan tunggal. Diberikan dan, syarat perlu orde pertama untuk maksimum adalah (22) 359

ISBN. 978-602-73403-0-5 Dengan demikian, dijamin ada dengan tunggal harga penjualan optimal yang memaksimumkan. Solusi dari, katakan merupakan batas bawah untuk harga penjualan optimal sedemikian sehingga. Rangkuman hasil di atas, sekarang dapat disusun menurut algoritma berikut untuk mendapatkan solusi optimal masalah ini. Algoritma Langkah 1 : Mulai dengan dan, dengan : solusi dari Langkah 2 : Masukkan dan ke dalam persamaan (20) untuk mendapatkan nilai yang sesuai dalam yaitu. Lalu dari persamaan (21) untuk menghitung. Langkah 3 : Jika maka lanjut ke langkah 4. Sebaliknya, jika, dengan : bilangan positif yang cukup kecil dan himpunan maka kembali ke langkah 2. Langkah 4 : Dari persamaan (21) untuk menemukan nilai optimal sedemikian sehingga dan dari persamaan (20) untuk mendapatkan nilai yang sesuai dalam yaitu untuk harga jual yang diberikan. Langkah 5 : Gunakan hasil langkah 4 untuk menentukan optimal oleh persamaan (22). Langkah 6 : Jika perbedaan diantara dan cukup kecil, himpunan maka adalah solusi optimal dan berhenti. Sebaliknya, himpunan dan kembali ke langkah 2. H. Contoh Numerik Diketahui data (dalam juta rupiah) sebagai berikut : : 250 per pesanan ; : 8 per unit ; : 0,5 per unit per unit waktu : 2 per unit per unit waktu ; : 2 per unit ; : 2 per unit ; : 1 per unit ; : 1 per unit : 25 0,5, ; : Tingkat backlog : ; : ; : Hasil Perhitungan : Jadi, untuk model kerusakan inventori dalam tingkat yang konstan dan backlog parsial diperoleh waktu tingkat inventori mencapai nol hari, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan hari,harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan unit per siklus, total keuntungan per waktu dan biaya total persediaan per satuan waktu. Sedangkan untuk model kerusakan inventori dalam tingkat yang bervariasi dan backlog parsial eksponensial diperoleh waktu tingkat inventori mencapai nol hari, panjang periode selama kekurangan diperbolehkan hari, harga penjualan optimal per unit, kuantitas pesanan unit per siklus, total keuntungan per waktu dan biaya total persediaan per satuan waktu. IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada paper ini memberikan sifat yang berguna untuk menemukan harga optimal dan penjadwalan kembali backlog parsial. Variabel keputusan pada masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan aljabar biasa, hanya bisa diselesaikan dengan numerik menggunakan metode Newton Raphson. B. Saran Pada paper ini masih dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk model kerusakan inventori lainnya dengan asumsi yang berbeda dari paper ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Winston, W. L, Operations Research Applications and Algorithms, Third Editions, International Thomson Publishing, California, 1994. [2] Yadav, Ravish Kumar, Amit Kumar vats, A Deteriorating Inventory Model forquadratic Demand and Constant Holding Cost with Partial Backlogging and Inflation, IOSR Journal of Mathematics Vol. 10, pp. 47-52, 2014. [3] Dye, Chung-Yuan, Tsu Pang Hsieh, Liang Yuh Ouyang, Determining Optimal Selling Price and Lot Size With a Varying Rate of Deterioration and Exponential Partial Backlogging,European Journal of Operational Research,181,668 678, 2007a. [4] Ross, Shepley L., Differential Equations, Third Edition, University of New Hampshire, New Delhi, 2004. 360