BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
|
|
- Budi Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi manajerial yang paling penting dalam sistem operasional suatu perusahaan adalah pengendalian sistem inventori (inventory control), hal ini dikarenakan kebijakan inventori secara fisik akan berkaitan dengan investasi perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan (customer). Pengendalian inventori ini berpengaruh terhadap semua fungsi dalam perusahaan (operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan inventori, muncul berbagai macam konflik kepentingan antar fungsi-fungsi tersebut. Finance (keuangan) menghendaki tingkat persediaan yang rendah agar biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan barang dapat ditekan, sedangkan marketing (pemasaran) dan operation (operasi) menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi. Berdasarkan kondisi di atas, maka diperlukan suatu pengendalian terhadap jumlah persediaan, baik berupa bahan-bahan untuk produksi maupun produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen sehingga proses produksi dan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian inventori adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat pula. Dalam sistem inventori terdapat beberapa cara untuk mengendalikan jumlah inventori pada sistem. Dua diantaranya adalah dengan pemeriksaan inventori secara kontinu (continuous review) dan pemeriksaan inventori secara periodik (periodic review). Pemeriksaan secara kontinu dilakukan dengan cara, semua transaksi yang terjadi seperti adanya permintaan, pemesanan, dan penerimaan pesanan di- 1
2 2 catat dan dilaporkan sehingga informasi dapat diketahui oleh pemegang keputusan, sedangkan jika menggunakan pemeriksaan secara periodik semua transaksi yang terjadi dipantau secara periodik di waktu-waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan oleh perusahaan. Pemilihan kebijakan dalam sistem inventori didasarkan pada kebijakan yang lebih menguntungkan untuk perusahaan meliputi keadaan gudang, arus permintaan dan juga pemesanan. Keuntungan tersebut dapat dilihat dari faktor kuantitatif manfaat seperti naik turunnya biaya yang dikeluarkan perusahaan dan faktor kualitatif seperti faktor kompetisi antar perusahaan. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai kebijakan-kebijakan pada periodic review system antara lain, model nq policy disebut kebijakan (nq, r, T ) dan kebijakan order up to R disebut (R, T ) Perumusan Masalah Secara garis besar, dalam skripsi ini akan dikembangkan suatu model matema tika untuk meminimalkan total rata-rata biaya tahunan dari kebijakan periodic review system, meliputi kebijakan (nq, r, T ) dan (R, T ) pada kasus permintaan (demand) stokastik. Pada mulanya, akan ditentukan komponen-komponen pada total biaya tahunan untuk kebijakan (nq, r, T ) sebagai acuan untuk menentukan model matematika kebijakan (R, T ). Selanjutnya, akan ditentukan pula nilai optimal dari level inventori R untuk T diberikan, pada persamaan pendekatan kebijakan (R, T ) Batasan Masalah Dalam skripsi ini, akan dibatasi pokok pembahasan pada model kebijakan periodic review dalam sistem inventori dengan instalasi tunggal (lokasi inventori dan sumber tunggal). Ada berbagai macam kebijakan periodic review dalam sistem inventori, tetapi skripsi ini khusus membahas kebijakan (nq, r, T ) dan kebijakan (R, T ) dengan permintaan (demand) pelanggan bersifat probabilistik. Permintaan pelanggan diasumsikan hanya berdistribusi normal dan berdistribusi Poisson.
3 Maksud dan Tujuan Selain untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1 (S1) Program Studi Matematika Universitas Gadjah Mada, penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengenalkan kebijakan-kebijakan periodic review dalam sistem inventori, meliputi kebijakan (nq, r, T ) dan kebijakan (R, T ). Selanjutnya akan dikenalkan biayabiaya yang muncul akibat adanya pemeriksaan secara berkala dari model kebijakan tersebut Tinjauan Pustaka Inventori adalah material dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau produk, disimpan di suatu tempat penyimpanan untuk menunggu proses berikut atau dijual pada masa mendatang (Richard J. Tersine, 1994). Berdasarkan permintaan pelanggan yang datang ke inventori, model inventori dibagi menjadi dua jenis, yaitu model deterministik dan model stokastik (Wayne L. Winston, 1992). Dalam sistem inventori sangat diperlukan suatu metode untuk melakukan pengawasan atau pengendalian inventori agar dapat memberikan keuntungan yang signifikan kepada perusahaan (Axsater, 2006). Teori yang menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini adalah mengenai model kebijakan (nq, r, T ) dan (R, T ) (Hadley dan Within, 1963). Kebijakan (nq, r, T ) merupakan kebijakan untuk kasus pemesanan barang sejumlah unit tertentu nq, sehingga posisi inventori berada diatas titik reorder point r, dengan waktu antar pemeriksaan T (Thomas Wensing, 2011). Sedangkan kebijakan (R, T ) merupakan kebijakan yang meninjau posisi inventori pada interval waktu T dan melakukan pemesanan barang agar posisi inventori naik menuju level inventori R (Uday S. Rao, 2002). Dalam sistem inventori terdapat biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari adanya inventori, meliputi biaya sewa gudang, listrik, biaya pengiriman barang, biaya penyimpanan, dan lain-lain. Dengan adanya hal ini diperlukan suatu analisis terkait biaya-biaya tersebut, agar tidak merugikan perusahaan. Analisis dalam sis-
4 4 tem inventori ini memerlukan perhitungan secara matematis (Supama dkk,2003) Lebih lanjut, dalam model inventori stokastik diperlukan suatu distribusi untuk mengetahui perilaku data yang ada di lapangan. Distribusi yang dipakai dalam skripsi ini adalah distribusi normal untuk kasus permintaan kontinu dan distribusi Poisson untuk kasus permintaan diskrit (Lee J. Bain, 1992, Sheldon M. Ross, 1996). Selain itu, penjelasan terkait simbol-simbol yang dipakai dalam skripsi ini merujuk pada skripsi Indarsih (1992) Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode literatur. Pada mulanya, mengumpulkan referensi-referensi baik berupa buku, jurnal, maupun sumber lain seperti internet. Selanjutnya menentukan materi yang akan dibahas, serta menggabungkan referensi-referensi yang diacu. Selain itu, penulis juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai materi yang telah dipilih. Dimulai dengan mempelajari tentang inventori ( inventori), komponen- komponen, biaya-biaya, proses deterministik dan stokastik dalam model inventori, dan tipe-tipe dari sistem inventori. Kemudian dipelajari rumus-rumus biaya yang timbul akibat adanya sistem inventori dengan pemeriksaan secara periodik menggunakan kebijakan (nq, r, T ) dan (R, T ) pada kasus permintaan berdistribusi Poisson dan permintaan berdistribusi normal Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI
5 5 Pada bab ini dibahas mengenai teori penunjang untuk penulisan skripsi. Materimateri yang dibahas pada bab ini mengenai tentang variabel random, distribusi normal dan distribusi Poisson lengkap dengan sifat-sifatnya yang diperlukan dalam sistem inventori, distribusi Binomial, distribusi Bernoulli, proses Markov diskrit dalam ruang dan waktu, dan proses Markov diskrit dalam ruang dan kontinu dalam waktu. BAB III MODEL INVENTORI Pada bab ini dibahas mengenai pengertian, komponen-komponen, biaya-biaya yang timbul akibat adanya inventori, proses deterministik dan stokastik, serta tipe-tipe dalam sistem inventori. BAB IV KEBIJAKAN (nq, r, T ) DAN (R, T) DALAM SISTEM INVENTORI Pada bab ini dibahas mengenai kebijakan pemeriksaan inventori secara periodik, meliputi model kebijakan (nq, r, T ) dan (R, T ), beserta biaya-biaya yang terjadi pada sistem inventori tersebut. BAB V PENUTUP Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari semua pokok bahasan yang telah dipaparkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah umum dalam suatu model persediaan bersumber dari kejadiankejadian yang dihadapi tiap saat dalam bidang usaha, baik di bidang dagang maupun di bidang
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi memerlukan pengelolaan yang baik terhadap seluruh kegiatan atau fungsi yang kegiatannya ada dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY Sukanta Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Email
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, masalah yang berhubungan dengan optimisasi sering kali terjadi, misalnya dalam bidang ekonomi dan industri sering dijumpai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciANALISA PENGADAAN BAHAN BAKU DENGAN MODEL Q PROBABILISTIK
ANALISA PENGADAAN BAHAN BAKU DENGAN MODEL Q PROBABILISTIK (Studi Kasus: PP. Burung Mas Jl. Agung Selatan No.7 Debegan, Surakarta) Diajukan Guna Memenuhi Gelar Kesarjanaan Strata-1 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan, dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN EOQ PROBABILISTIC DIKOMBINASIKAN DENGAN ALGORITMA GENETIKA (Studi kasus di PT. Mondrian Klaten) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia
MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan dunia industri dewasa ini semakin ketat terutama dalam memproduksi produk-produk yang bermutu dengan harga jual yang murah. Perusahaan manufaktur dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah
BAB I PENAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi
Lebih terperinciSimulasi Monte Carlo. (Inventory)
Simulasi Monte Carlo (Inventory) onsep Dasar Inventory Inventory menjelaskan kuantitas suatu item yang harus dipertahankan untuk dipergunakan oleh sebuah organisasi. Tujuan utama dalam kontrol inventory
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan atau organisasi,
Lebih terperinciVIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK
VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK Analisis pengendalian persediaan dilakukan hanya pada ani Sejahtera Farm karena ani Sejahtera Farm menjadi inti atau fokus analisis dalam rantai pasok beras organik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, ada kalanya segala sesuatu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan atau
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Persediaan, Metode P, Total biaya
ABSTRAK Saat ini terdapat banyak Koperasi susu yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah Koperasi susu di UPP Kaliurang yang memproduksi susu segar. UPP Kaliurang adalah koperasi yang bersifat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia semakin bertambah. Pada tahun 2013 tercatat ada 349 perusahaan industri manufaktur baru yang terdaftar, sehingga totalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dapat berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tersedianya produk yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Persediaan yang terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kawaii Sushi merupakan salah satu restoran Jepang yang berada di kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawaii Sushi merupakan salah satu restoran Jepang yang berada di kota Yogyakarta. Awalnya, usaha ini hanya berupa sebuah tempat kecil untuk berjualan yang berada di
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain
MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan merupakan aset perusahaan yang sangat penting keberadaannya bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan suatu hal yang memiliki peranan penting dalam operasional perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun manufaktur. Karena tanpa
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA
Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),
Lebih terperinciBAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q
BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q 3.1 Karakteristik Model Q Karakteristik kebijakan persediaan model Q ditandai oleh dua hal mendasar sebagai berikut: 1. Besarnya ukuran pemesanan selalu tetap untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciTOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET
TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email
Lebih terperinciModel Kerusakan Inventori dan Backlog Parsial
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T - 25 Model Kerusakan Inventori dan Backlog Parsial Mukti Nur Handayani FMIPA, Universitas Gadjah Mada mukti.nurhandayani@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun pabrik selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian jaman sekarang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat pada persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, khususnya perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material
Perjanjian No. III/LPPM/2015-02/1-P Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Disusun Oleh: Y M Kinley Aritonang, Ph.D Alfian, ST., MT Dr.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Sebagai Landasan Pokok Perancangan Tata Cara Kerja Di dalam menganalisa inventory sparepart dibutuhkan suatu metoda kerja yang lebih efisien dengan
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan dan sasaran tertentu dan pada
BAB I WWW»^^«PW" MILIK PERPUSTAKAAN-FTI-UH YOGYAKARTA PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan dan sasaran tertentu dan pada umumnya tujuan dan sasaran tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas manusia dalam sektor industri tentunya akan menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Adanya persaingan
Lebih terperinciPenentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.322-327 ISSN 2302-495X Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan Fara Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan dibukanya pasar bebas di kawasan Asia Pasifik menyebabkan persaingan yang semakin ketat dibidang industri. Industri lokal di Indonesia yang sebelumnya hanya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan tentang pengadaan investasi bidang material, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
i TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL DENGAN METODE EOQ DAN TIC UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA (Studi kasus di PT. Timatex Salatiga) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Berbagai rumusan tentang definisi inventori telah banyak dikemukakan oleh para pakar, di antaranya Hadley dan Within, Buchman dan Koenigsberg, Buffa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah pemanfaatan hubungan yang efisien dan terintegrasi antara supplier, manufacturer, warehouse dan store, dimana barang diproduksi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan perlu untuk melakukan pengendalian persediaan yang baik untuk mendukung
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA
KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) 1. Pendahuluan Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak sekali perusahaan yang berkembang di dunia, seperti perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, jasa, industri dan lain-lain. Perusahaanperusahaan
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain dijelaskan sebagai berikut, menurut Assauri (2005) adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Material Requirement Planning
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia industri menuntut industri-industri yang ada baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa berlomba lomba untuk tetap bertahan
Lebih terperinciPerencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order
Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa edi_junaedist@yahoo.com 1,
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN
Lebih terperinciPerencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.304-308 ISSN 2302-495X Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Mudita, et al. / Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech / Jurnal Titra, Vol. 3 No. 2, Juli 2015, pp. 163-168 Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Persediaan 2.1.1 Uji Kenormalan Liliefors Perumusan ilmu statistika juga berguna dalam pengendalian persediaan dan biasanya digunakan untuk mengetahui pola distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini dibahas mengenai gambaran umum penelitian beserta sistematika penulisan laporan. Pada bagian gambaran umum penelitian meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
Lebih terperincikegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
BABTI KAJIAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Persediaaan adalah sumber daya menganggur (idle resource) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ
USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ 1 Dwiska Aini Nurrahma, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan pengolahan data transaksi dapat dilakukan dengan cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan pengendalian yang baik dalam pengelolaan persediaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Masalah persediaan merupakan masalah yang penting untuk dikendalikan. Baik persediaan barang di toko untuk dijual maupun persediaan bahan baku untuk proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan perusahaan harus bisa mengambil langkah untuk menghadapi semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berakibat bahwa di suatu perusahaan yang barang penjualannya lengkap maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bekembang akan selalu berusaha ke arah penambahan barang, guna melengkapi kebutuhan barang yang muncul tiap tahun. Hal ini akan berakibat bahwa
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa konsumen perusahaan tidak akan hidup. Selain itu, adanya persaingan yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinci