PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

dokumen-dokumen yang mirip
Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

DIAGRAM SERABI S-2 dan S-3 SMU S-1

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode/ Nama Mata Kuliah : PAMA 3225 / Statistika Dasar

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

Distribusi Frekuensi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 3/26/16

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

BAB I DISTRIBUSI FREKUENSI

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308

STATISTIK 1. PENDAHULUAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

STATISTIK DAN STATISTIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA

Penyajian Data. Teori Probabilitas

Penyajian Data Bab 2 PENGANTAR. Tujuan:

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pengumpulan & Penyajian Data

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

UKURAN LOKASI DAN VARIANSI MEAN:

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, dan diagram batang.

STATISTIKA. SAMPOERNO, M.Pd. SMA mantan RSBI

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Statistika Pendidikan

Peta Konsep. Bab 2 Statistika

BAB III DISTRIBUSI FREKUENSI

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

STATISTIKA 2 11/20/2015. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok. Peta Konsep. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok

STATISTIKA. A Pengertian Statistik dan Statistika. B Populasi dan Sampel. C Pengertian Data PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL

Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENYEJIAN DATA. Tri Wahyono, SE. MM. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI S1.

BAB IV PENYAJIAN DATA

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Penyajian Data. Ilham Rais Arvianto, M.Pd Hp : Statistika Pertemuan 2

Distribusi Frekuensi

STATISTIKA LINGKUNGAN

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

STATISTIKA 4 UKURAN LETAK

STATISTIKA LINGKUNGAN. DISTRIBUSI FREKUENSI DAN NILAI SENTRAL Minggu ke-2

STATISTIKA: UKURAN LOKASI DATA. Tujuan Pembelajaran

STATISTIK DAN STATISTIKA

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data.

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

Materi II STATISTIK DESKRIPTIF STMIK KAPUTAMA BINJAI

Pengukuran Deskriptif

3/16/2015. Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Berdasarkan Sumber. Berdasarkan Sifatnya. Berdasar Cara Memperoleh. Langkah Statistik Deskriptif

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

MODUL 2. STATISTIK BISNIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) (06)

KISI KISI SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL TA MATEMATIKA SMK PROGRAM KEAHLIAN PARIWISATA MGMP MATEMATIKA SMK KABUPATEN CIANJUR

PENGUKURAN DESKRIPTIF

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

MODUL 2 penyajian data

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda dapat:

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

SILABUS PEMBELAJARAN

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Silabus NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika

SESI 2 STATISTIK BISNIS

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

3/25/2013. KANIA EVITA DEWI, S.Pd., M.Si

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI

STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIA

Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal ISSN : c Jurusan Matematika FMIPA UNAND

DESKRIPSI MATA KULIAH

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Laporan Tugas dan Quiz Statistik Deskriptif. 1. Berikan penjelasan secara singkat apa yang dimaksud dengan:

BAB 1. STATISTIKA. A. PENYAJIAN DATA B. PENYAJIAN DATA STATISTIK C. PENYAJIAN DATA UKURAN MENJADI DATA STATISTIK DESKRIPTIF

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Statistika & Probabilitas. Pancaran Frekuensi

DESKRIPSI PEMELAJARAN

Transkripsi:

PENYAJIAN DATA Cara Penyajian Data meliputi : 1. Tabel Tabel terbagi menjadi : - Tabel Biasa - Tabel Kontingensi - Tabel Distribusi Tabel Distribusi terbagi menjadi : Tabel Distribusi Mutlak Tabel Distribusi Relatif Tabel Distribusi Kumulatif Tabel Distribusi Kumulatif Relatif 2. Grafik Grafik meliputi : - Histogram - Poligon - Ogive 3. Diagram Diagram meliputi : - Diagram Batang - Diagram Garis - Diagram Lambang - Diagram Lingkaran - Diagram Peta - Diagram Pencar, dll. 4. Keadaan Kelompok Keadaan Kelompok meliputi : a. Tendensi Sentral, yang terdiri dari : Rata-rata hitung (Mean) : terdiri dari Mean Data Tunggal & Mean Data Berkelompok Rata-rata ukur Rata-rata harmonik Modus atau Mode

b. Ukuran Penempatan, yang terdiri dari : Median Kuartil Desil Persentil 5. Pengukuran Penyimpangan Pengukuran Penyimpangan meliputi : - Rentangan - Rentangan Antar Kuartil - Rentangan Semi Antar Kuartil - Simpangan Rata-rata - Simpangan Baku - Varians - Koefisien Varians - Angka Baku

TABEL a. Tabel Biasa sering digunakan untuk keperluan di berbagai bidang untuk menginformasikan data hasil penelitian. b. Tabel Kontingensi digunakan khusus data yang terletak diantara baris dan kolom yang berjenis variabel kategori. Contoh : c. Tabel Distribusi Penyusunan data mulai dari data terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas.

Kelebihan Tabel Distribusi adalah : - Memudahkan data dalam penyajian - Mudah dipahami - Mudah dibaca sebagai bahan informasi - Berguna untuk perhitungan dalam membuat gambar statistik dalam berbagai bentuk penyajian data. Istilah-istilah yang berhubungan dengan distribusi frekuensi adalah : (Wajib Dipelajari) 1. Interval Kelas Sejumlah nilai variabel yang ada dalam batas kelas tertentu 2. Batas Kelas Suatu nilai yang membatasi kelas pihak 1 dengan kelas pihak lain. 3. Titik Tengah Kelas Nilai yang terdapat di tengah interval kelas. Rumus Titik Tengah : (Ujung Bawah Kelas + Ujung Atas Kelas) x ½ Contoh Penerapan Tabel Distribusi yang menggunakan angka mutlak (Tabel Distribusi Mutlak) Dalam tabel di atas, untuk mencari batas kelas dan titik tengahnya adalah sbb : Batas Kelas 60 - ½ = 59,5 Ujung Bawah Kelas Pertama - ½ (65+66) x ½ = 65,5 (Ujung Atas Interval Kelas Pertama + Ujung Bawah Interval Kelas Ke-2 ) x ½ (71+72) x ½ = 71,5 (Ujung Atas Interval Kelas Kedua + Ujung Bawah Interval Kelas ke-3) x ½ (77+78) x ½ = 77,5 (Ujung Atas Interval Kelas Ketiga + Ujung Bawah Interval Kelas ke-4) x ½

(83+84 ) x ½ = 83,5 (Ujung Atas Interval Kelas Keempat + Ujung Bawah Interval Kelas ke-5) x ½ (89+90) x ½ = 89,5 (Ujung Atas Interval Kelas Kelima + Ujung Bawah Interval Kelas ke-6) x ½ 95 + ½ = 95,5 Ujung Atas Interval Kelas Keenam atau Kelas Terakhir + ½ Titik Tengah Kelas (60 + 65) x ½ = 62,5 Titik Tengah Interval Kelas Pertama (66 + 71) x ½ = 68,5 Titik Tengah Interval Kelas Kedua (72 + 77) x ½ = 74,5 Titik Tengah Interval Kelas Ketiga (78 + 83) x ½ = 80,5 Titik Tengah Interval Kelas Keempat (84 + 89) x ½ = 86,5 Titik Tengah Interval Kelas Kelima (90 + 95) x ½ = 92,5 Titik Tengah Interval Kelas Keenam LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) (PELAJARI) 1. Urutkan dahulu data, dari data yang terkecil sampai terbesar. Temukan data terkecil dan data terbesarnya. 2. Hitung Jarak atau Rentangan (R) Rumus Rentangan : R = Data Terbesar Data Terkecil 3. Hitung Jumlah Kelas (K) dengan aturan Sturges Rumus Jumlah Kelas : K = 1 + 3,3. Log n n adalah jumlah datanya. 4. Hitung Panjang Kelas Interval (P) Rumus Panjang Kelas Interval : 5. Tentukan Batas data terendah atau ujung bawah interval kelas pertama, lalu hitung kelas intervalnya dengan cara : (Ujung Bawah Kelas + Panjang Kelas atau P) 1 6. Kalau sudah, lalu buat tabelnya dengan cara memasukkan nilai interval kelas yang sudah dihitung pada langkah ke-5, dan cari berapa banyak data atau nilai yang sesuai dengan interval kelas tersebut, lalu banyaknya data atau nilai tersebut dimasukkan ke dalam kolom. (selengkapnya lihat contoh di bawah ini).

Contoh Soal! Diketahui nilai ulangan matematika 40 siswa adalah : 75, 70, 75, 60, 65, 60, 45, 55, 75, 70, 85, 80, 75, 60, 65, 60, 55, 65, 65, 65, 80, 75, 65, 65, 75, 80, 65, 65, 75, 65, 80, 65, 70, 75, 75, 65, 85, 85, 65, 75. Dari deretan data nilai tersebut, buatlah tabel distribusi frekuensi (mutlak) nya!! Jawab : 1. Temukan data terkecil dan data terbesarnya. Data Terkecil = 45 Data Terbesar = 85 2. Hitung Rentangan (R) R = Data Terbesar Data Terkecil R = 85 45 R = 40 3. Hitung Jumlah Kelas (K) dengan aturan Sturges K = 1 + 3,3. Log n K = 1 + 3,3. Log 40 40 disini adalah jumlah data atau nilainya 40 siswa K = 1 + 3,3. 1,60 K = 1 + 5,29 K = 6,29 dibulatkan menjadi 6 (karena 6,29 lebih dekat dengan 6 daripada 7). 4. Hitung Panjang Kelas Interval (P) P = R : K P = 40 : 6 P = 6,67 dibulatkan menjadi 7 5. Tentukan Batas data terendah atau ujung bawah interval kelas pertama, lalu hitung kelas intervalnya dengan cara : (Ujung Bawah Kelas + Panjang Kelas atau P) 1 Jadi cara menentukannya adalah : (45 + 7) 1 = 52 1 = 51 45 sbg ujung bwh kls ke-1 & 51 sbg ujung atas kls ke-1 (52 + 7) 1 = 59 1 = 58 52 sbg ujung bwh kls ke-2 & 58 sbg ujung atas kls ke-2 (59 + 7) 1 = 66 1 = 65 59 sbg ujung bwh kls ke-3 & 65 sbg ujung atas kls ke-3 (66 + 7) 1 = 73 1 = 72 66 sbg ujung bwh kls ke-4 & 72 sbg ujung atas kls ke-4 (73 + 7) 1 = 80 1 = 79 73 sbg ujung bwh kls ke-5 & 80 sbg ujung atas kls ke-5 (80 + 7) 1 = 87 1 = 86 80 sbg ujung bwh kls ke-6 & 87 sbg ujung atas kls ke-6

Batas kelas panjang interval kelasnya berhenti pada angka 86, karena : - Sudah tepat atau melewati data terbesar yaitu 85. - Sudah sesuai dengan perhitungan jumlah kelas (K) yaitu ada 6 kelas. 6. Masukkan interval data dari langkah nomer 5 diatas dan cari di deretan data awal tadi, berapa banyak data yang nilainya sesuai dengan interval kelas tersebut, lalu masukkan ke dalam tabel. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) Nilai Interval 45 51 1 52 58 2 59 65 17 66 72 3 73 79 10 80 86 7 Jumlah 40

DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF - Nilai frekuensinya TIDAK dinyatakan dalam bentuk ANGKA MUTLAK, tapi dalam bentuk ANGKA PERSENTASE (%) atau ANGKA RELATIF. - Rumus mencari frekuensi relatif adalah : - Contoh! (Menggunakan soal dan tabel distribusi frekuensi MUTLAK di contoh soal sebelumnya sebagai acuan). - TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) Nilai Interval 45 51 1 52 58 2 59 65 17 66 72 3 73 79 10 80 86 7 Jumlah 40 Maka untuk membuat tabel distribusi frekuensi relatif (%) adalah dengan mencari frekuensi relatif (%) untuk setiap interval kelasnya dulu. Jawab : f relatif kelas ke-1 = 1/40 x 100% = 2,5% f relatif kelas ke-2 = 2/40 x 100% = 5% f relatif kelas ke-3 = 17/40 x 100% = 42,5% f relatif kelas ke-4 = 3/40 x 100% = 7,5% f relatif kelas ke-5 = 10/40 x 100% = 25% f relatif kelas ke-6 = 7/40 x 100% = 17,5% + Total = 100%

Lalu masukkan hasil perhitungan frekuensi relatif tersebut ke dalam tabel. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF Nilai Interval (mutlak) relatif atau f relatif (%) 45 51 1 2,5% 52 58 2 5% 59 65 17 42,5% 66 72 3 7,5% 73 79 10 25% 80 86 7 17,5% Jumlah 40 100%

DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF Distribusi Kumulatif (f kum ) adalah distribusi yang nilai frekuensinya (f) diperoleh dengan cara MENJUMLAHKAN frekuensi demi frekuensi. Distribusi Kumulatif terbagi menjadi 2, yaitu : - Distribusi Kumulatif KURANG DARI - Distribusi Kumulatif ATAU LEBIH Contoh Penerapannya dalam soal (masih mengacu pada contoh soal di atas). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) Nilai Interval (mutlak) 45 51 1 52 58 2 59 65 17 66 72 3 73 79 10 80 86 7 Jumlah 40

Dengan mengacu pada tabel Distribusi Mutlak di atas, maka contoh Tabel Distribusi Kumulatif nya : TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI Nilai (mutlak) Kumulatif (fkum) Kurang dari 45 1 0 Kurang dari 52 2 1 Kurang dari 59 17 3 Kurang dari 66 3 20 Kurang dari 73 10 23 Kurang dari 80 7 33 Kurang dari 87-40 Keterangan Tabel Distribusi Kumulatif KURANG DARI : - Untuk acuan penentuan nilai, menggunakan nilai ujung bawah kelas. - Penentuan frekuensi kumulatif melihat dari frekuensi pada tabel distribusi frekuensi (mutlak) lalu dikumulasikan sesuai dengan kategori nilai pada tabel distribusi frekuensi kumulatif. - Ada penambahan 1 kelas, yaitu KURANG DARI 87 dikarenakan nilai data terbesar adalah 85, sehingga kalau nilai KURANG DARI hanya sampai ke KURANG DARI 80 saja, maka untuk data nilai yang LEBIH DARI 80 tidak masuk hitungan padahal ada frekuensinya.

Sedangkan untuk Distribusi Kumulatif ATAU LEBIH, contohnya adalah : TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF ATAU LEBIH Nilai (mutlak) Kumulatif (fkum) 45 Atau Lebih 1 40 52 Atau Lebih 2 39 59 Atau Lebih 17 37 66 Atau Lebih 3 20 73 Atau Lebih 10 17 80 Atau Lebih 7 7 87 Atau Lebih - 0 Keterangan Tabel Distribusi Kumulatif ATAU LEBIH - Konsep perhitungan frekuensi kumulatifnya sama dengan frekuensi kumulatif KURANG DARI, hanya saja kalau tabel distribusi frekuensi kumulatif ATAU LEBIH mengacu pada nilai ATAU LEBIH nya, sehingga kita tinggal mencari berapa frekuensi kumulatifnya dengan melihat dari frekuensi (mutlak). DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF RELATIF Distribusi Kumulatif Relatif {f kum (%) } adalah distribusi frekuensi yang NILAI FREKUENSI KUMULATIF diubah menjadi NILAI FREKUENSI RELATIF atau dalam bentuk persentase (%). Distribusi Kumulatif Relatif juga terbagi menjadi : - Distribusi Kumulatif Relatif KURANG DARI - Distribusi Kumulatif Relatif ATAU LEBIH Konsep Distribusi Kumulatif Relatif adalah : - TIDAK menggunakan angka mutlak, jadi menggunakan persentase. - Mengambil frekuensinya dari tabel DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF.

Rumus untuk mencari Kumulatif Relatif (%) adalah : Contoh Penerapan dalam soal (masih dari soal yang sama). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI Nilai Kumulatif (fkum) Kurang dari 45 0 Kurang dari 52 1 Kurang dari 59 3 Kurang dari 66 20 Kurang dari 73 23 Kurang dari 80 33 Kurang dari 87 40 Dengan mengacu pada tabel distribusi frekuensi kumulatif KURANG DARI di atas, maka perhitungan frekuensi kumulatif relatifnya adalah : F kum (%) kelas ke-1 = 0/40 x 100% = 0 % F kum (%) kelas ke-2 = 1/40 x 100% = 2,5% F kum (%) kelas ke-3 = 3/40 x 100% = 7,5% F kum (%) kelas ke-4 = 20/40 x 100% = 50% F kum (%) kelas ke-5 = 23/40 x 100% = 57,5% F kum (%) kelas ke-6 = 33/40 x 100% = 82,5% F kum (%) kelas ke-7 = 40/40 x 100% = 100% Dari perhitungan di atas lalu dimasukkan ke dalam tabel.

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF RELATIF KURANG DARI Nilai Kumulatif Relatif (fkum (%)) Kurang dari 45 0 % Kurang dari 52 2,5 % Kurang dari 59 7,5 % Kurang dari 66 50 % Kurang dari 73 57,5 % Kurang dari 80 82,5 % Kurang dari 87 100 % Untuk Distribusi Kumulatif Relatif ATAU LEBIH juga sama rumus perhitungannya. Contoh penerapan dari soal : TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF ATAU LEBIH Nilai Kumulatif (fkum) 45 Atau Lebih 40 52 Atau Lebih 39 59 Atau Lebih 37 66 Atau Lebih 20 73 Atau Lebih 17 80 Atau Lebih 7 87 Atau Lebih 0 Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif ATAU LEBIH di atas, bisa dilakukan perhitungan untuk mencari Kumulatif Relatif ATAU LEBIH : F kum (%) kelas ke-1 = 40/40 x 100% = 100% F kum (%) kelas ke-2 = 39/40 x 100% = 97,5 %

F kum (%) kelas ke-3 = 37/40 x 100% = 92,5 % F kum (%) kelas ke-4 = 20/40 x 100% = 50% F kum (%) kelas ke-5 = 17/40 x 100% = 42,5 % F kum (%) kelas ke-6 = 7/40 x 100% = 17,5 % F kum (%) kelas ke-7 = 0/40 x 100% = 0% Setelah selesai melakukan perhitungan, lalu masukkan hasilnya ke dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif ATAU LEBIH. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF RELATIF ATAU LEBIH Nilai Kumulatif Relatif (fkum(%)) 45 Atau Lebih 100% 52 Atau Lebih 97,5% 59 Atau Lebih 92,5% 66 Atau Lebih 50% 73 Atau Lebih 42,5% 80 Atau Lebih 17,5% 87 Atau Lebih 0%

GRAFIK Grafik merupakan lukisan pasang surutnya suatu keadaan dengan garis atau gambar atau dengan kata lain Grafik menggambarkan naik atau turunnya hasil statistik. Dengan masih mengacu pada Tabel Distribusi, maka bisa digambarkan dengan cara membuat grafik : - Histogram - Poligon - Ogive HISTOGRAM Histogram merupakan grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan bentuk beberapa segiempat atau menyerupai diagram batang. Langkah-langkah membuat Histogram : 1. Buat absis dan ordinat absis adalah sumbu mendatar atau sumbu X yang menyatakan NILAI; ordinat adalah sumbu tegak atau sumbu Y yang menyatakan FREKUENSI. 2. Buat skala absis dan skala ordinatnya dengan melihat dari nilai dan frekuensinya. 3. Buat Batas Kelas (Ingat lagi langkah-langkah membuat Batas Kelas!!)

Contoh penerapan : TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) Nilai Interval 45 51 1 52 58 2 59 65 17 66 72 3 73 79 10 80 86 7 Jumlah 40 Batas Kelas : Batas kelas ke-1 45 0,5 = 44,5 Batas kelas ke-2 (51 + 52) x ½ = 51,5 Batas kelas ke-3 (58 + 59) x ½ = 58,5 Batas kelas ke-4 (65+66) x ½ = 65,5 Batas kelas ke-5 (72+73) x ½ = 72,5 Batas kelas ke-6 (79+80) x ½ = 79,5 Batas kelas ke-7 86 + 0,5 = 86,5 Lalu masukkan ke dalam tabel dan sesuaikan dengan frekuensinya.

Nilai Interval Batas Kelas 44,5 45 51 51,5 52 58 58,5 59 65 65,5 66 72 72,5 73 79 79,5 80 86 86,5 1 2 17 3 10 7 Jumlah 40 Grafik Histogram dari Tabel Distribusi di atas adalah : 44,5 51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5

POLIGON FREKUENSI Poligon merupakan grafik garis yang menghubungkan NILAI TENGAH tiap sisi atas yang berdekatan dengan NILAI TENGAH jarak frekuensi mutlak masingmasing. Perbedaan antara HISTOGRAM dengan POLIGON FREKUENSI adalah : a. Histogram menggunakan BATAS KELAS ; sedangkan POLIGON menggunakan TITIK TENGAH. b. Grafik HISTOGRAM berwujud SEGIEMPAT atau menyerupai DIAGRAM BATANG; sedangkan POLIGON berwujud GARIS atau KURVA yang saling berhubungan satu sama lain. Langkah-langkah membuat POLIGON FREKUENSI : a. Buat TITIK TENGAH kelas dengan cara : (NILAI UJUNG BAWAH KELAS + NILAI UJUNG ATAS KELAS) x ½ lihat lagi materi awal pembahasan istilah pada tabel distribusi frekuensi. b. Buat TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI yang MUTLAK disertai dengan kolom tambahan berupa kolom TITIK TENGAH KELAS tsb. c. Buat grafik poligon frekuensi dengan melihat data pada tabel distribusi frekuensi mutlak. Contoh Penerapan Pada Soal (Masih dg contoh soal yg sama). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (MUTLAK) Nilai Interval 45 51 1 52 58 2 59 65 17 66 72 3 73 79 10 80 86 7 Jumlah 40

a. Buat TITIK TENGAH KELAS Titik tengah kelas ke-1 : (45 + 51) x ½ = 48 Titik tengah kelas ke-2 : (52 + 58) x ½ = 55 Titik tengah kelas ke-3 : (59 + 65) x ½ = 62 Titik tengah kelas ke-4 : (66 + 72) x ½ = 69 Titik tengah kelas ke-5 : (73 + 79) x ½ = 76 Titik tengah kelas ke-6 : (80 + 86) x ½ = 83 b. Buat Tabel Distribusi Mutlak dengan menambah kolom TITIK TENGAH KELAS TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Nilai Interval Titik Tengah 45 51 48 1 52 58 55 2 59 65 62 17 66 72 69 3 73 79 76 10 80 86 83 7 Jumlah 40 c. Buat grafik poligon frekuensi

OGIVE Ogive biasanya digunakan untuk sensus penduduk tentang perkembangan kelahiran dan kematian bayi, perkembangan penjualan suatu produk, perkembangan dan penjualan saham, dsb. Contoh Penerapan Grafik Ogive 1. Grafik Ogive berdasarkan dari Tabel Distribusi Kumulatif KURANG DARI dan Tabel Distribusi Kumulatif ATAU LEBIH.

2. Grafik Ogive dari Tabel Distribusi (mutlak) ditambah dengan 1 kolom FREKUENSI MENINGKAT dengan menggunakan BATAS KELAS (Batas nyata). Nilai Interval Batas Kelas (f) Meningkat (f meningkat) 44,5 45 51 51,5 52 58 58,5 59 65 65,5 66 72 72,5 73 79 79,5 80 86 86,5 1 2 17 3 10 7 1 3 20 23 33 40