BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit dilaksanakan. Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif, dengan menggunakan metode statistik. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan agar diketahui perbedaanya. Pada penelitian ini dilibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenakan perlakuan dengan pembelajaran tipe NHT bantuan video pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol dikenakan perlakuan dengan pembelajaran konvensional berbantuan video pembelajaran. Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih adalah Two Group Posttest Only. Secara visual desain Two Group Posttest Only dapat digambarkan sebagai berikut: X 1 O 1 X 2 O 2 Gambar 1.Skema desain penelitian Two Group Posttest Only 27

28 Keterangan: O 1 O 2 : Skor akhir hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan. : Skor akhir hasil belajar kelompok kontrol setelah diberi perlakuan. X 1 : Perlakuan penerapan pembelajaran NHT berbantuan media video pembelajaran. X 2 : Perlakuan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan video pembelajaran. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas (variabel pengaruh) dan variabel terikat. Variabel bebas sebagai variabel treatment adalah penerapan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran (X 1 ). Sebagai pembanding, kelompok kontrol diberi perlakuan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran (X 2 ).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. 3.2.2 Definisi Operasional Definisi operasional digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, sehingga dalam penelitian ini variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Variabel penggunaan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri 08 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah dalam bentuk LKS untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya dengan berbantuan media video pembelajaran sehingga menempatkan siswa sebagai pemeran belajar yang aktif. Demikian juga untuk variabel penggunaan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa diberi materi dengan cara disajikan

29 dalam bentuk ceramah oleh dengan berbantuan media video pembelajaran, sehingga menempatkan siswa sebagai pemeran belajar yang pasif. Sedangkan hasil pembelajaran didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar aspek kognitif dari pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran yang terlihat dari skor hasil belajar IPS untuk KD mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Sedangkan yang kedua adalah kelas kontrol yaitu siswa kelas 4 SD N 12 Salatiga dengan jumlah 36 siswa. Pada subjek penelitian langkah pertama akan dilakukan uji kesetaraan antara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji kesetaraan dilakukan dengan menggunakan 25 soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menguji kesetaraan dilakukan menggunakan uji t menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows terhadap hasil belajar kelompok sebelum diberi perlakuan. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat data tersebut terdestribusi normal apa tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan onesample kolmogrov test pada SPSS versi 20. Jika sig. > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika sig. < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1:

30 Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga Semester 2/2012-2013 Berdasarkan Tabel 1 terlihat jelas bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0.119, sedangkan kelompok kontrol 0,200 keduanya menunjukkan bahwa signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat data tersebut berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lavene statistic test pada SPSS versi 20. Jika sig. > 0,05 maka data tersebut homogen, sedangkan jika sig. < 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 2: Tabel 2 Hasil Uji Homogenitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga Semester 2/2012-2013 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa signifikasi sebesar 0,846 dan menunjukkan signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama. Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas sudah dilakukan dan terbukti data terdiestribusi normal dan data homogen, maka uji t dapat dilakukan.uji tdilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata hasil belajar awal pada kedua kelompok, sehingga dapat diketahui apakah kedua kelompok tersebut setara atau

31 tidak. Jika sig. (2-tailed) >0,05 maka tidak terdapat perbedaan rerata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan rerata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3: Tabel 3 Hasil Uji T Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga Semester 2/2012-2013 Setelah dilakukan uji t pada hasil tes belajar siswa sebelum diberi perlakuan pada kedua kelompok, terlihat bahwa signifikansi klompok eksperimen 0,792 dan signifikansi kelompok kontrol 0,791 artinya keduanya lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga H o ditolak dan H a diterima. Adapun H o dan H a adalah sebagai berikut: H o : Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol H a : Ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut merupakan kelompok yang setara.

32 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai teknik pengumpulan data yang berupa tes, dokumentasi dan teknik observasi. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan 3 macam teknik yaitu teknik tes, teknik observasi dan teknik dokumentasi dari ketiganya akan di jelaskan secara lebih rinci pada uraian berikut ini. 3.4.1.1 Tes Yang pertama adalah teknik tes, pada teknik tes digunakan Instrumen untuk melihat hasil belajar IPS siswa dan instrument ini berbentuk tes tertulis berupa pilihan ganda sebanyak 25 item soal. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada mata pelajaran IPS kelas 4 SD. Pada teknik ini, yaitu instrumen tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS pada pokok bahasan perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transpertasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.4.1.2 Dokumentasi Kemudian yang kedua digunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini digunakan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti yang meliputi identitas siswa, karakteristik sekolah, proses balajar siswa di kelas dan data hasil tes IPS pada materi sebelumnya. Data tersebut digunakan untuk mendukung ketercapaian keberhasilan siswa tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya. 3.4.1.3 Teknik observasi Kemudian yang ketiga adalah teknik observasi. Pada teknik ini dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan sintak pembelajaran dalam memberikan perlakuan di dalam kelas. Teknik ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan

33 pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol dengan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dan tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.4.2.1 Instrumen Lembar Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol dengan penerapan pembelajaran inkuiri berbantuan media video pembelajaran. Sintak pembelajaran yang akan diterapkan pada dua kelompok penelitian tersusun dalam kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut:

34 Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media Video Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 08 Salatiga Sebagai Kelompok Eksperimen Tahap Pembelajaran Persiapan Menonton Video Penomoran Pengajuan Pertanyaan Berpikir Bersama Pemberian Jawaban Generalisasi Penutup Sintak Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media Video Pembelajaran Guru menyampaikan salam pembuka Guru menyampaikan apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru meminta siswa diminta menonton video Guru membentuk siswa menjadi enam kelompok, dan setiap anggota kelompok diberi nomor Guru membagikan pada setiap kelompok lembar kerja siswa (LKS) Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja siswa (LKS) Guru meminta agar setiap kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan haruslah semua anggota mengetahui jawabannya Guru memanggil atau menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara acak memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan kepada siswa yang sudah menjawab pertanyaan. Guru mengajak siswa bersama-sama meluruskan dan menarik kesimpulan tentang jawaban yang baru saja dibacakan Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi tentang pembelajaran. Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran. Berikut ini adalah Tabel 5 kisi-kisi lembar observasi yang dilakukan di kelompok kontrol:

35 Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media Video Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga Sebagai Kelompok Kontrol Tahap Pembelajaran Sintak Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media Video Pembelajaran Persiapan Guru menyampaikan salam pembuka. Guru menyampaikan apersepsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Menonton Video Guru meminta siswa diminta menonton video. Guru mengadakan tanya jawab tentang pengetahuan siswa berkaitan dengan video yang telah dilihat. Penyajian Guru menyampaikan bahan pelajaran Asosiasi Guru meminta siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. Guru meminta siswa untuk mencatat materi pembelajaran. Generalisasi Penutup 3.4.2.2 Instrumen Tes Hasil Belajar Guru menegaskan kembali materi yang telah dipelajari. Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi tentang pembelajaran. Untuk mengukur hasil belajar awal sebelum perlakuan dan akhir setelah perlakuan pada kedua kelompok digunakan jenis tes sumatif berupa item soal pilihan ganda sebanyak 25. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang diuji cobakan pada kelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten Boyolali yang bertujuan untuk menjamin apakah instrument tes yang digunakan merupakan tes yang baik atau tidak. Dalam menentukan apakah intrumen tes ini baik atau tidak dilakukan dengan beberapa langkah yaitu menyusun kisi-kisi, menyusun butir soal, ujicoba, analisis validitas dan reliabilitas, serta memilih dan merangkai tes. Agar lebih jelasnya maka disajikan langkah-langkah berikut:

36 Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel Semester 2/2012-2013 SK 2. Sumberdaya Alam, Kegiatan Ekonomi, Mengenal dan Kemajuan Teknologi di Lingkungan Kabupaten/Kota Dan Provinsi. KD Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi serta Pengalaman Menggunakannya Indikator Butir Soal Menjelaskan perkembangan teknologi produksi. 1,19,37 Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38 Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39 Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40 Menyebutkan contoh teknologi produksi disekitar kita. 13,31,41 Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan 16,34,42 teknologi produksi. Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi. 2,20,43 Menggolongkan jenis-jenis teknologi komunikasi. 5,23,44 Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa lalu. 8,26,45 Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa kini. 11,29,46 Menyebutkan contoh teknologi komunikasi disekitar kita. 14,32,47 Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan 17,35,48 teknologi komunikasi. Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi. 3,21,49 Menggolongkan jenis-jenis teknologi transportasi. 6,24,50 Mengidentifikasi teknologi transportasi masa lalu. 9,27,51 Mengidentifikasi teknologi transportasi masa kini. 12,30,52 Menyebutkan contoh teknologi transportasi disekitar kita. 15,33,53 Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan 18,36,54 teknologi transportasi. 3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen tes berupa butir soal sebanyak 54 yang telah disusun berdasarkan kisi-kisi indikator diujicobakan pada 51 siswa dikelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten boyolali skor hasil ujicoba ini di analisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas butir soal yang akan digunakan sebagai instrmen penelitian.

37 3.5.1 Validitas Instrumen Instrumen penelitian harus diuji validitasnya agar instrumen tersebut benarbenar dapat mengukur dengan baik. Kemudian butir soal pada instrumen yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, dikatakan sebagai butir soal instrumen yang memiliki validitas yang rendah, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur. Setelah dilakukan uji validitas butir soal instrumen, dari 54 butir soal, diketahui bahwa ada 25 butir soal yang dinyatakan valid dan 29 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

38 Tabel 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 4 Semester 2/2012-2013 Indikator Butir Soal Valid Tidak Valid Menjelaskan perkembangan teknologi 1,19,37 37 1,19 produksi. Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38 22 4,38 Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39 7,39 25 Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40 10,28 40 Menyebutkan contoh teknologi produksi 13,31,41 31 13,41 disekitar kita. Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan teknologi produksi. 16,34,42 16,42 34 Menjelaskan perkembangan teknologi 2,20,43 2 20,43 komunikasi. Menggolongkan jenis-jenis teknologi 5,23,44 23 5,44 komunikasi. Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa 8,26,45 8,26 8,45 lalu. Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa 11,29,46 29 11,46 kini. Menyebutkan contoh teknologi komunikasi 14,32,47 32,47 14 disekitar kita. Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan teknologi komunikasi. 17,35,48 17,48 35 Menjelaskan perkembangan teknologi 3,21,49 21 3,49 transportasi. Menggolongkan jenis-jenis teknologi 6,24,50 6 24,50 transportasi. Mengidentifikasi teknologi transportasi masa 9,27,51 27 9,51 lalu. Mengidentifikasi teknologi transportasi masa 12,30,52 12,30 52 kini. Menyebutkan contoh teknologi transportasi 15,33,53 15 33,53 disekitar kita. Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan teknologi transportasi. 18,36,54 54 18,36

39 3.5.2 Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian juga harus diuji realibilitasnya untuk mengetahui sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (r tt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan r tt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 8 Kriteria Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel Semester 2/2012-2013 No Koefisien Reliabilitas Kategori 1 0, 7 Reliabilitas Rendah 2 0,7 < < 0,8 Reliabilitas Sedang 3 0,8 < α 0,9 Reliabilitas bagus 4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 20.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis ataukemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha ( ) kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas, disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 9 Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel Semester 2/2012-2013 Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat kategori koefisien reliabilitas menunjukkan hasil alpha yaitu 0,886, maka reliabilitas instrumen berada pada kategori reliabilitas baik.

40 3.5.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal Instrumen berupa soal tes juga harus dianalisis tingkat kesukaran soal.analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam mengukur sudah baik atau belum menurut kriterianya. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 3.6 Teknik Analisis Data Tabel 10 Tingkat Reliabilitas Instrumen Indeks Kategori Soal 0 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah Teknik analisis data dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dari hasil posttes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata.teknik analisis yang digunakan adalah uji t Independent Samples T-Test. Supaya kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka dilakukan uji prasyarat dari uji t-tes yaitu dilakukannya uji normalitas dan uji homogenitas.uji normalitas dan homogenitas penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 (Statistic Product and Service Solution).Jika distribusi normal maka digunakan statistik parametik. Di samping itu dilakukan uji homogenitas dengan uji Levene's Test for Equality of Variance yang dilakukan simultan dengan proses analisis uji t Independent Samples Test. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Jika taraf signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan bantuan software SPSS 20 for windows. Untuk mengetahui homogenitas varian digunakan uji Levene-Test.

41 Kemudian data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for windows. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.