RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2014 Sebagai ringkasan dari Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Pada perencanaan kinerja tahun 2014, target-target kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD sudah menjadi acuan, sehingga selaras antara perencanaan jangka menengah, jangka pendek (tahunan) dan penganggaran tahunan. Pencapaian pembangunan pada tahun 2014 jika dilihat dari 85 sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi kesatu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, terdiri dari 40 sasaran dengan 156 indikator sasaran. 2. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi kedua Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan Memajukan Masyarakat, terdiri dari 20 sasaran dengan 73 indikator sasaran. 3. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi ketiga Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan Berwawasan Lingkungan, terdiri dari 25 sasaran dengan 115 indikator sasaran. Adapun hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran pada masing-masing misi sebagai berikut: 1. Capaian pada misi pertama, sebanyak 134 indikator kinerja atau 85,90% dengan kategori penilaian tercapai sedangkan 22 indikator kinerja atau 14,10% dengan kategori penilaian tidak tercapai. 2. Capaian pada misi kedua, sebanyak 63 indikator kinerja atau 86,30% dengan kategori penilaian tercapai sedangkan 10 indikator kinerja atau 13,70% dengan kategori penilaian tidak tercapai.
3. Capaian pada misi ketiga, sebanyak 94 indikator kinerja atau 81,74% dengan kategori penilaian tercapai sedangkan 21 indikator kinerja atau 18,26% dengan kategori penilaian tidak tercapai. Indikator Kinerja Sasaran No Misi Tidak Jumlah Tercapai Tercapai 1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia 134 22 156 2 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan Memajukan Masyarakat 63 10 73 3 Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, 94 21 115 dan Berwawasan Lingkungan Jumlah 291 53 344 Pencapaian sasaran yang tidak tercapai dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Sukabumi, yaitu : 1. Untuk misi 1, terdapat sasaran yang tidak tercapai, yaitu : Mempertahankan APM SD 100%, pada indikator sasaran Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI dari target yang ditetapkan sebesar 0,01% tercapai sebesar 0,02% atau sebesar 50%. Hal ini disebabkan terjadi penurunan jumlah siswa usia 7-12 tahun sedang bersekolah dan bertambahnya jumlah siswa di bawah usia 7 (tujuh) tahun sudah bersekolah pada jenjang SD/MI di Kabupaten Sukabumi. Meningkatnya APK dan APM SMP sederajat, pada indikator sasaran Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs dari target yang ditetapkan sebesar 0,06% tercapai sebesar 0,18% atau sebesar 33,33%. Penyebab tidak tercapainya target, dikarenakan penduduk berusia di bawah 13 tahun dan di atas 15 tahun ada yang berada di jenjang SMP/MTs. Meningkatnya Jumlah Ruang Kelas Kondisi Baik, terdapat pada indikator sasaran : a. Kondisi ruang kelas SD/MI yang rusak dari target yang ditetapkan sebesar 5,31% tercapai sebesar 13,67% atau sebesar 38,84%.
b. Kondisi ruang kelas SMP/MTs yang rusak dari target yang ditetapkan sebesar 3,70% tercapai sebesar 6,37% atau sebesar 58,08%. c. Kondisi ruang kelas SMA/MA/SMK yang rusak dari target yang ditetapkan sebesar 1,38% tercapai sebesar 6,9% atau sebesar 20,02%. Permasalahan tidak tercapainya target tersebut, dikarenakan pertama karena jumlah kerusakan sekolah setiap tahun selalu bertambah, dan kedua lambatnya penerbitan Juklak dan Juknis rehabilitasi sekolah dari pemerintah pusat dan provinsi untuk sumber dana DAK dan bantuan provinsi sehingga berdampak pada lambatnya penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk melaksanakan rehabilitasi dan berdampak pula pada terbatasnya waktu menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi bangunan dan anggaran tidak dapat terserap 100%. Meningkatnya APK dan APM SMA/sederajat, pada indikator sasaran Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA dari target yang ditetapkan sebesar 0,07% tercapai sebesar 0,17% atau sebesar 41,18%, dikarenakan (1) persoalan ekonomi keluarga (kemampuan masyarakat untuk biaya personal pendidikan tingkat SMA dianggap masih mahal); (2) beberapa wilayah tertentu jarak tempuh tempat tinggal ke sekolah menjadi kendala untuk tidak melanjutkan ke jenjang SMA; (3) lulusan SMP/MTs memilih melanjutkan ke jenjang SMA/SMK ke luar kabupaten; dan (4) adanya kelompok masyarakat yang memiliki pemahaman pendidikan bukanlah investasi sehingga memilih untuk tidak menempuh pendidikan sampai jenjang pendidikan menengah. Menurunnya kasus kematian Ibu (AKI), pada indikator sasaran Jumlah Kematian Ibu dari target yang ditetapkan sebesar 20,00% tercapai sebesar 37,00% atau sebesar 54,05% hal ini disebabkan Bank Darah belum berjalan, sehingga permasalahan ibu dengan akibat perdarahan masih tinggi (17 kasus dengan perdarahan), kurangnya pemahaman remaja tentang seks bebas dan komplikasi kehamilan, kurangnya pembinaan, penjaringan dan pelayanan kesehatan ibu bagi wanita pekerja di pabrik masih menjadi prioritas permasalahan (80% kematian ada di wilayah industri), efek dari program Jampersal ke JKN menyebabkan ibu bersalin mulai meningkat ke paraji dan masih kurangnya SDM kesehatan khususnya dokter spesialis baik SpOG, SpA maupun anestesi yang mampu standby di rumah sakit.
2. Untuk misi 3, terdapat sasaran yang tidak tercapai, yaitu : Memperkuat Kelembagaan Perekonomian Rakyat melalui penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi, pada Pendirian Lembaga Keuangan Mikro dari target yang ditetapkan sebanyak 1 (satu) LKM, belum tercapai atau tercapai sebesar 0,00%. Hal ini dikarenakan tidak adanya pendanaan maupun penyertaan modal pemerintah daerah. Meningkatnya Tingkat Kemantapan Jalan/Jembatan, terdapat pada indikator sasaran : a. Pembangunan Jalan Kabupaten dari target yang ditetapkan sebesar 3 Km, belum tercapai atau tercapai sebesar 0,00%. Hal ini dikarenakan belum adanya anggaran yang memadai untuk memenuhi target tersebut. b. Pembangunan Jembatan Kabupaten dari target yang ditetapkan sebesar 2 unit, belum tercapai atau tercapai sebesar 0,00%. Hal ini dikarenakan belum adanya anggaran yang memadai untuk memenuhi target tersebut. c. Pemeliharaan Periodik Jalan dari target yang ditetapkan sebesar 69.56 Km tercapai sepanjang 22.15 Km atau sebesar 31,84%. Hal ini dikarenakan belum adanya anggaran yang memadai untuk memenuhi target tersebut. Meningkatnya tingkat pengendalian pemanfaatan ruang, pada indikator Jumlah Kawasan Industri dari target yang ditetapkan sebesar 2 kawasan belum satupun tercapai atau tercapai sebesar 0,00%. Hal ini dikarenakan proses perizinan yang belum selesai. Dari sasaran yang tidak tercapai serta permasalahan yang dihadapi, maka untuk menyikapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Sukabumi perlu melakukan upaya sebagai berikut : 1. Dalam rangka mempertahankan APM SD 100%, pemerintah perlu menjamin masyarakat untuk mendapatkan kesempatan layanan pendidikan dasar 9 tahun sampai jenjang SMP/MTs melalui penyediaan Anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS), bantuan siswa miskin (BSM) dan bea siswa transisi (bantuan biaya melanjutkan) dari SD/MI ke SMP/MTs. 2. Peningkatan APK dan APM SMP sederajat, pemerintah perlu menambah daya tampung sekolah di daerah potensial dengan mendirikan ruang kelas baru dan mendirikan Unit Sekolah Baru (USB), pemberian dana BOS pada jenjang SD, SMP dan SMA serta adanya peraturan bahwa sekolah tidak memungut biaya
dan mendirikan sekolah SD-SMP Satu Atap untuk daerah-daerah yang terpencil dengan jarak > 6 KM. 3. Dalam menyikapi permasalahan Ruang Kelas Kondisi Baik, hal yang perlu dilakukan Pemerintah melalui Dinas Pendidikan agar memfokuskan pada Pendataan Ruang Kelas dalam kondisi baik serta mendorong kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi agar penerbitan Juklak dan Juknis rehabilitasi sekolah dapat dilaksanakan pada awal tahun sehingga tidak menggangu proses pelaksanaan pekerjaan. 4. Menyikapi permasalahan APK dan APM SMA/sederajat, pemerintah perlu memberikan bantuan siswa miskin (BSM) dan beasiswa transisi untuk siswa lulusan SMP/MTs yang rawan tidak melanjutkan ke jenjang SMA sederajat dan penambahan ruang kelas baru di sekolah-sekolah potensial. 5. Terhadap permasalahan Angka Kematian Ibu (AKI), Pemerintah Daerah perlu mengoptimalkan Bank Darah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), sosialisasi kepada remaja tentang bahaya seks bebas dan komplikasi kehamilan, perlunya pembinaan penjaringan dan pelayanan kesehatan ibu bagi wanita pekerja di pabrik, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Jampersal ke JKN agar lebih ditingkatkan dan penambahan Tenaga Medis/Kesehatan khususnya tenaga Dokter Spesialis Kandungan. 6. Pemerintah Daerah perlu memperkuat kelembagaan perekonomian rakyat melalui penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi dengan pengalokasian anggaran dan penyertaaan modal Pemerintah kepada Lembaga Keuangan Mikro. 7. Pemerintah Daerah perlu memprioritaskan anggaran untuk kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Kabupaten di Tahun 2016 serta mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Pemeliharaan Periodik Jalan. 8. Pemerintah Daerah agar mempercepat proses perizinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan Kawasan Industri. Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target sasaran terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2015 khususnya Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dituangkan dalam Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.802-BAPPEDA/2014 Tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.665-BAPPEDA/2011 Tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2015 dapat dipenuhi sesuai harapan dengan capaian indikator sasaran yang tercapai 291 indikator sasaran atau sebesar 84,59% sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 53 indikator atau sebesar 15,41% dari jumlah total indikator sasaran sebanyak 344 indikator. Masih terdapatnya beberapa indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk memperbaikinya di tahun-tahun mendatang. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan segala kekurangan semata-mata merupakan milik kami sebagai manusia, dan insya Allah hal tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa berusaha melakukan yang terbaik.