BAB 5 ANALISA KEUANGAN. Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal

VII. RENCANA KEUANGAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

III. METODOLOGI PENELITIAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Financial Plan Pesimis

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BIAYA BAHAN LANGSUNG YANG DIGUNAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

Swasta Priambada, S.Sos, MAB** *Disajikan dalam MK Nutrition Entrepreneurship PS Ilmu Gizi FKUB, Maret 2015 **PS Ilmu Administrasi Bisnis, FIA-UB

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

ANGGARAN. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari rencana pembukaan usaha jasa service komputer adalah:

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

ASPEK FINANSIAL Skenario I

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

Topi Rafel Drill Laken Kanvas Polosan Rp Rp Rp Rp Bordir biasa Rp Rp Rp Rp

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

Proyeksi Keuangan Dalam Business Plan Mayang Adelia Puspita, SP. MP

PENGELOLAAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL KASUS AKUNTANSI

Transkripsi:

BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Equity Equity = Asset - liability Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha. Asset merupakan keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun aset dibagi menjadi 2 jenis yaitu aset tetap atau dan aset lancar. Aset tetap adalah aset yang mempunya masa waktu penggunaan yang jangka panjang bahkan permanen meskipun lebih dari satu kali penggunaan. Sedangkan aset lancar adalah uang kas dan aset-aset yang bersifat jangka pendek, karena akan digunakan dan dijadikan pendapatan melalui proses penjualan. Liability merupakan kewajiban atau beban hutang yang harus dibayar perusahaan. Namun dikarenakan Ice Break Point tidak memiliki hutang samasekali dari pihak bank maupun lainnya, maka modal usaha Ice Break Point sama dengan keseluruhan aset yang dimiliki. Berikut ini merupakan perincian aset dari Ice Break Point. 111

112 Tabel 5.1. Tabel Aset Ice Break Point

113 Dapat disimpulkan bahwa pembangunan bisnis Ice Break Point membutuhkan total aset tetap sebesar Rp. 24,427,900.00. Sedangkan pada total aset lancar sebesar Rp. 35,701,850.00, yang telah ditambahi dengan uang kas sebesar Rp. 30,000,000.00 agar menutupi kemungkinan terburuk arus kas yang akan datang. Sehingga terbentuklah total aset atau modal sebesar Rp. 60,129,750.00. 5.2 Modal Investasi yang Diperlukan Modal investasi keseluruhan yang diperlukan Ice Break Point tidak hanya total aset seperti di atas, namun terdapat banyak hal lainnya yang juga menunjang aktifitas bisnis Ice Break Point agar dapat berjalan sesuai harapan. Berikut ini merupakan perincian modal Ice Break Point : Tabel 5.2. Modal Ice Break Point

114 Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa pengeluaran modal Ice Break Point dalam membuka bisnis mencapai Rp. 98,214,920.00. Angka ini bersumber dari total aset sebesar Rp. 60,129,750.00, gaji dan tunjangan bulan pertama sebesar Rp. 14,040,000.00, biaya operasional tetap bulan pertama sebesar Rp. 2,145,170.00, serta biaya umum dan administrasi sebesar Rp. 21,900,000.00. Seperti yang telah disampaikan bahwa Ice Break Point tidak memiliki hutang samasekali dari pihak manapun, sehingga modal awal usaha Ice Break Point keseluruhan aset yang dimiliki tetap berjumlah Rp. 98,214,920.00. 5.2.1 Daftar Perlengkapan Berikut ini merupakan daftar rinci perlengkapan Ice Break Point :

Tabel 5.3. Perlengkapan Ice Break Point 115

116 Dapat dilihat dari tabel di atas, perlengkapan Ice Break Point mencapai Rp. 24,427,900.00. Sesuai dengan jumlah unit dikali dengan harga satuan pada masing masing jenis perlengkapan. Adapun biaya booth dan perlengkapan furniture adalah biaya menyewa seorang designer untuk pembelian dan dekorasi seluruh furniture di lokasi bisnis Ice Break Point yaitu sebesar Rp. 10,367,000.00. Sedangkan biaya depresiasi atau penyusutan tahunan Rp. 4,016,040.00. Hal ini terjadi karena setiap peralatan mengalami depresiasi atau penyusutan karena pemakaian. Akan tetapi biaya penyusutan untuk peralatan berbeda-beda, dimulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. 5.3 Rencana Pembiayaan Proyek Pembiayaan proyek bisnis Ice Break Point terdapat beberapa point yang perlu diperhitungkan, antara lain biaya umum dan administrasi, biaya gaji beserta tunjangan tunjangan karyawan, biaya operasional tetap, biaya penjualan variabel. 1) Biaya Umum dan Administrasi Biaya ini merupakan biaya pada awal tahun pertama yang terdiri dari cetakan bordir logo Rp. 350,000.00 yaitu untuk membordir baju dan topi dengan desain logo kusus dari Ice Break Point, sewa tanah sebesar Rp. 20,000,000.00 per tahun, serangkaian perijinan yang diurus sendiri sebesar Rp. 1,550,000.00. Sehingga total biaya umum dan administrasi yang juga termasuk dalam modal awal adalah Rp. 21,900,000.00.

117 Tabel 5.4. Tabel Biaya Umum dan Administrasi 2) Gaji tetap beserta tunjangan karyawan. Biaya Gaji tetap beserta tunjangan karyawan akan diberikan rutin tiap bulannya sampai masa hubungan kerja karyawan berakhir. Tunjangan yang termasuk disini adalah tunjangan tetap perbulannya seperti tunjangan kesehatan (BPJS) yaitu sebesar Rp. 540,000.00 perbulan dan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp. 13,500,000.00 per tahun, maupun tunjangan tidak tetap seperti upah lembur bekerja serta upah bekerja tambahan pada hari libur ataupun akhir pekan. Tunjangan tetap tersebut dipenuhi oleh kami sebagai pebisnis minuman Ice Break Point yang menaati dasar persyaratan hukum serta pemerintah, sedangkan tunjangan tidak tetap adalah bentuk kebijakan lebih dari kami saat setelah PBP (Pay Back Period). Berikut ini merupakan biaya bulanan gaji dan tunjangan kesehatan (BPJS) karyawan:

118 Tabel 5.5. Tabel Gaji dan Tunjangan

119 Gambar 5.1. Rincian BPJS Gambar 5.1 di atas menjelaskan biaya BPJS berdasarkan upah yang diberikan. Sumber: http://1.bp.blogspot.com/ptgkceub0zk/vii7cpapaui/aaaaaaaabak/ne1o19i Nnso/s1600/iuran%2Bbpjs.png Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan Ice Break Point termasuk golongan Pekerja Penerima Upah dan dibayar oleh Ice Break Point sebagai pemberi kerja untuk tiap pekerjanya sebesar 4% (0.04 x Rp. 2,700,000.00) Rp. 108,000.00 per bulannya, dan sisanya sebesar 0,5% ditanggung oleh tiap pekerja yaitu (0.005 x Rp. 2,700,000.00) Rp. 13,500.00 per bulannya. Jika terdapat 5 karyawan, makia menjadi Rp. 540,000.00 tiap bulannya. 3) Biaya Operasional Tetap Biaya operasional tetap adalah biaya yang dibayarkan per bulan oleh Ice Break Point dan besar harganya tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi/jasa serta waktu pengeluarannya biasanya lebih dari satu tahun.

120 Tabel 5.6. Biaya Operasional Tetap

121 Biaya operasional tetap ini merupakan biaya-biaya yang menunjang operasional atau aktifitas bisnis pada setiap bulannya secaia fix atau tetap. Biaya operasional tetap meliputi: a. Biaya pos dan kurir: untuk ongkos kirim dari supplier bubuk rasa minuman yaitu Jakarta Bubble Drink ke lokasi bisnis Ice Break Point sebesar Rp. 65,000.00 per sekali antar setiap minggunya, dengan minimum order 10kg. Dan prediksi untuk 4x pengiriman melalui JNE dalam 1 bulan. b. Internet (wi-fi): untunk biaya fasilitas internet serta wi-fi dengan kecepatan 6mbps di lokasi bisnis Ice Break Point. Adapun vendor kami yaitu First Media. c. Telekomunikasi. Pulsa telepon genggam untuk pihak Ice Break Point untuk mengontak supplier yaitu sebesar Rp. 50,000.00. d. Sabun Cuci Piring. Sabun untuk mencuci peralatan persiapan minuman Ice Break Point yaitu sebesar Rp. 8,500.00 yang ukuran 500 ml dan akan ditambahkan air sehingga cukup untuk 1 bulan. e. Tissue : 40 packs perkiraan pemakaian dalam sebulan, berbentuk cocktail napkin. f. Pulpen : pulpen ½ lusin atau 6 buah dalam 1 bulan pemakaian. g. Biaya maintenance : biaya pemeliharaan atau perawatan untuk booth, segala furniture yang bermaterial kayu dengan menggunakan wood polish seharga Rp. 100,000.00 per 5 liter dalam 1 tahunnya; Serta untuk perawatan water purifier menggunakan refill saringan Pure-It yang diganti setiap 2 minggu sekali, 1 nya seharga Rp. 150,000.00; dan terdapat juga budget untuk loss and breakage sebesar Rp. 200,000.00 per bulannya. h. Depresiasi : akumulasi total depresiasi perlengkapan di bagi per 12 bulan. Sehingga total untuk biaya operasional tetap adalah sebesar Rp. 1,504,003.00.

122 4) Biaya Variabel Penjualan Tabel 5.7. Biaya Penjualan Variabel Bulanan

123 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa biaya variabel penjualan ini merupakan biaya yang besar kecilnya tidak tetap, tergantung dari jumlah penjualan dan jumlah hari. Contohnya prediksi biaya penjualan pada bulan September, November 2015, April dan Juni 2016 yang berjumlah 30 hari sebesar Rp. 63,809,612.50 untuk 250 cups per bulan, Rp. 37,499,775 untuk 150 cups, Rp. 25,259,850 untuk 100 cups. Sedangkan prediksi biaya penjualan pada bulan Oktober, Desember, Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus yang berjumlah 31 hari sebesar Rp. 63,859,612.50 untuk 250 cups, Rp. 38,749,767.50 untuk 150 cups, Rp. 26,101,845. untuk 100 cups. Sedangkan prediksi biaya penjualan pada bulan Februari yang berjumlah 28 hari sebesar Rp. 63,709,612.50 untuk 250 cups, Rp. 34,999,790 untuk 150 cups, Rp. 23,575,860 untuk 100 cups. Hal ini berkaitan erat dengan intensitas penggunaan bahan-bahan minuman serta berbagai pendukungnya seperti gas, listrik, dan packaging. Tujuannya adalah untuk membuat jelas pengeluaran dalam memproduksi minuman tersebut hingga mengetahui margin keuntungan dari harga 1 cup nya. Sehingga akan lebih mudah untuk serangkaian perhitungan berikutnya. Adapun perbedaan ini berkaitan dengan perbedaan pada jumlah cup yang terjual dalam sebulannya adalah untuk 250 cups, 150 cups, dan 100 cups rata-rata penjualan perhari. Sedangkan pembagian perbedaan pada jumlah hari dalam 1 bulan dibagi menjadi 3, yaitu bulan golongan 28 hari yaitu Februari, dan bulan golongan 30 hari yaitu September, November, April dan Juni. Sedangkan bulan golongan 31 hari yaitu Oktober, Desember, Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus. 5.4 SUMBER DANA Dalam mendirikan bisnis Ice Break Point keseluruhan modal usaha awal bersumber dari ketiga belah pihak pemilik dan berjumlah sama rata, yaitu dari Marcella Calosa (33.33%), Pradnawati (33.33%) dan Samanta Soewirso (33.33%) dan tanpa adanya hutang dari pihak manapun samasekali. Berikut ini merupakan perincian sumber modal Ice Break Point:

124 Tabel 5.8. Sumber Dana Dari tabel dan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 98,214,920 dan karena tidak adanya hutang maka pembagiannya adalah sebesar Rp. 32,410,923.60 dari masing - masing pemilik. 5.5 Proyeksi Rugi Laba dan Arus Kas Proyeksi rugi laba serta arus kas memperlihatkan detail dari hasil penjualan bulanan rata rata 250 cups, 150 cups, serta 100 cups per harinya. Adapun alasan Ice Break Point menetapkan target serta membuat proyeksi prediksi penjualan 250 cups ini dengan melakukan pengamatan langsung kepada kompetitor yaitu Chatime, Bobba House di Citra Garden City 6, serta Gantea pada mal Lotte di area sekitar lokasi bisnis Ice break. Dari hasil pengamatan tersebut, didapatkan bahwa jumlah pelanggan tidak pernah kurang dari 50 pelanggan dan dapat mencapai lebih dari 250 pelanggan per hari. 5.5.1 Proyeksi Rugi Laba Laporan atau proyeksi rugi laba atau income statement merupakan bagian dari suatu laporan keuangan bisnis Ice Break yang dihasilkan dalam satu tahun buku atau periode akutansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban bisnis yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi laba bersih atau rugi bersih. Berikut laporan rugi-laba Ice Break Point : 1. Prediksi 250 cups per hari dalam 1 tahun

Tabel 5.9. Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama 250 cups 125

126 Dapat dilihat bahwa keuntungan bersih apabila penjualan rata-rata setiap bulannya adalah 250 cups per hari, maka pada akhir bulan September sebesar Rp. 15,234,884.00. Namun pada bulan berikutnya, perkembangan bisnis Ice Break Point menjadi laba bersih hingga total pada akhir tahun sebesar Rp. 509,948,890.00. Jumlah ini dikatakan sangat positif karena telah melampaui modal awal yang telah dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 98,214,920. Ice Break Point mengalami angka laba bersih yang sangat positif. Hasil ini terbentuk setelah keseluruhan pendapatan dikurangi oleh keseluruhan biaya tetap, biaya variabel, keseluruhan biaya umum dan administrasi (khusus pada bulan pertama), gaji, depresiasi atau penyusutan, pajak, serta setelah melakukan promosi berupa diskon 30% atau souvenir boneka snowman logo Ice Break Point di awal bulan pertama, dan budget 10% per bulannya untuk promosi buy 10 get 1 souvenir atau cup. 2. Prediksi 150 cups per hari dalam 1 tahun.

Tabel 5.10. Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama 150 cups 127

128 Dapat dilihat bahwa apabila penjualan rata-rata setiap bulannya adalah 150 cups per hari, maka kerugian bersih pada akhir bulan September sebesar minus Rp. 5,180,278. Namun pada bulan berikutnya, perkembangan bisnis Ice Break Point menjadi laba bersih hingga total pada akhir tahun sebesar Rp. 181,247,948. Jumlah ini dikatakan sangat positif karena telah melampaui modal awal yang telah dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 98,214,920. Ice Break Point mengalami angka laba bersih yang positif. Hasil ini muncul setelah dikurangi oleh keseluruhan biaya tetap, biaya variabel, gaji, depresiasi atau penyusutan, pajak, serta setelah melakukan promosi berupa diskon 30% atau souvenir boneka snowman logo Ice Break Point di awal bulan pertama, dan budget 10% per bulannya untuk promosi buy 10 get 1. 3. Prediksi 100 cups per hari dalam 1 tahun.

Tabel 5.11. Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama 100 cups 129

130 Dapat dilihat bahwa apabila penjualan rata-rata setiap bulannya adalah 100 cups per hari, maka terdapat kerugian pada awal bulan September yaitu sebesar minus Rp. 16,302,853. Namun pada bulan berikutnya, perkembangan bisnis Ice Break Point menjadi laba bersih hingga total pada akhir tahun sebesar Rp. 46,167,285. Jumlah ini dikatakan cukup positif karena merupakan setengahnya dari modal awal yang telah dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 97,197,478.33. Ice Break Point mengalami angka laba bersih yang cukup positif. Hasil ini muncul setelah dikurangi oleh keseluruhan biaya tetap, biaya variabel, gaji, depresiasi atau penyusutan, pajak, serta setelah melakukan promosi berupa diskon 30% atau souvenir boneka snowman logo Ice Break Point di awal bulan pertama, dan budget 10% per bulannya untuk promosi buy 10 get 1 souvenir atau cup. 5.5.2 Laporan Arus Kas Laporan arus kas atau cashflow statement merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk atau pendapatan, dan aliran kas keluar atau biaya-biaya Ice Break Point selama 1 tahun. Informasi ini menyajikan berdasarkan 3 jenis kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut, yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Berikut adalah proyeksi laporan arus kas Ice Break Point : 1. Laporan Arus Kas prediksi 250 cups per hari

Tabel 5.12. Laporan Arus Kas prediksi 250 cups per hari 131

132 Dilihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila penjualan rata-rata setiap bulannya adalah 250 cups per hari, maka pada bulan September arus kas masuk Ice Break Point lebih besar daripada arus kas keluar, yaitu sebesar dari Rp. 131,40,894,716 dari Rp. 114,367,946. Sehingga besar keutungannya mencapai Rp. 16,882,054, dan pada akhirnya saldo akhir kas mencapai Rp. 46,882,054.00. Namun pada bulan-bulan selanjutnya tertutupi sehingga arus kas masuk menjadi lebih besar daripada arus kas keluar. Sehingga dapat dilihat perhitungan saldo arus kas setelah satu tahun mencapai sebesar Rp. 559,933,680. Arus kas serta Saldo akhir kas ini diperoleh dari saldo awal (cash on hand) Ice Break Point, ditambah dengan pendapatan dari total penjualan bulanan minuman 250 cups per hari, dikurangi dengan biaya variabel penjualan, biaya operasional tetap serta gaji, biaya umum dan administrasi. 2. Laporan Arus Kas prediksi 150 cups per hari

Tabel 5.13. Laporan Arus Kas prediksi 150 cups per hari 133

134 Dilihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila penjualan rata-rata setiap bulannya adalah 150 cups per hari, maka pada bulan September arus kas masuk Ice Break Point lebih kecil daripada arus kas keluar, yaitu sebesar Rp. 78,750,000 dari Rp. 82,808,108. Sehingga besar kerugiannya mencapai minus Rp. 4,058,108. Namun dikarenakan menggunakan uang kas atau saldo kas awal sebesar Rp. 30,000,000 untuk menutupi kerugiannya, dan pada akhirnya saldo akhir kas mencapai Rp. 25,941,892. Namun pada bulan-bulan selanjutnya tertutupi sehingga arus kas masuk menjadi lebih besar daripada arus kas keluar. Sehingga dapat dilihat perhitungan saldo arus kas setelah satu tahun mencapai sebesar Rp. 219,445,238. Arus kas serta Saldo akhir kas ini diperoleh dari saldo awal (cash on hand) Ice Break Point, ditambah dengan pendapatan dari total penjualan bulanan minuman 150 cups per hari, dikurangi dengan biaya variabel penjualan, biaya operasional tetap serta gaji, biaya umum dan administrasi. 3. Laporan Arus Kas prediksi 100 cups per hari

Tabel 5.14. Laporan Arus Kas prediksi 100 cups per hari 135

136 Dilihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pada bulan September arus kas masuk Ice Break Point lebih kecil daripada arus kas keluar, yaitu sebesar Rp. 52,500,000 dari Rp. 67,943,183. Sehingga besar kerugiannya mencapai Rp. 15,443,183 dan menggunakan uang kas atau saldo kas awal untuk menutupi kerugiannya. Namun pada bulan-bulan selanjutnya tertutupi sehingga arus kas masuk menjadi lebih besar daripada arus kas keluar. Sehingga dapat dilihat perhitungan saldo arus kas setelah satu tahun mencapai sebesar Rp. 81,170,825. Arus kas serta Saldo akhir kas ini diperoleh dari saldo awal (cash on hand) Ice Break Point, ditambah dengan pendapatan dari total penjualan bulanan minuman 100 cups per hari, dikurangi dengan biaya variabel penjualan, biaya operasional tetap serta gaji, biaya umum dan administrasi. 5.5.3 Proyeksi Prediksi Penjualan Dalam mendirikan bisnis Ice Break Point, maka perlunya bagi kami sebagai pemilik bisnis untuk membuat proyeksi prediksi laba rugi untuk mengetahui perkiraan balik modal dari usaha atau payback period. Proyeksi prediksi penjualan ini dilakukan sebelum proyeksi laba - rugi. Berikut ini proyeksi prediksi penjualan Ice Break Point : 1. Proyeksi Prediksi Penjualan 250 cups per hari

Tabel 5.15. Proyeksi Penjualan 250 cups per hari 137

138 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila harga 1 cup minuman Ice Break Point mencapai harga Rp. 17,500.00 (100%) dan dengan biaya variabel penjualan per unit /cup nya adalah sebesar Rp. 8,039.95 (45,.94%), maka marjin kotor per unit/ cup yang didapat adalah sebesar Rp. 9,460.05 (54,06%). Dengan target penjualan rata rata 250 cups per hari nya, adalah merupakan penetapan target yang sangat pesimistik, karena kami hanya menargetkan kurang dari 10% dari populasi keseluruhan target market yaitu berjumlah 1649 murid. Adapun penetapan harga sebesar Rp. 17,500.00 per cup ini berdasarkan hasil survey kuesioner, baik secara langsung kepada target pasar dari kertas, maupun secara online. Namun kami tetap menetapkan harga 2 kali lipat di bawah kemampuan daya beli target pasar untuk memudahkan keputusan pembelian serta pemasaran terhadap produk usaha kami yang baru saja diperkenalkan. Dapat dilihat pada tabel bagian atas, terdapat hasil marjin kotor tahunan setelah dikurangi biaya variabel penjualan 250 cups adalah sebesar Rp. 716,598,787.50. Lalu pada akhirnya didapatkan besar keuntungan sebesar Rp. 558,188,247.50 setelah marjin kotor tersebut dikurangi dengan biaya operasional tetap dan budget promosi tiap bulan sebesar 10% dari prediksi pendapatan bulan terkait. Dapat dilihat pada tabel bagian bawah, bahwa jika dengan jumlah cups yang terjual adalah 250 cups per harinya, maka dalam 1 bulan marjin kotor Ice Break Point mencapai sebesar Rp. 66,220,350 Rp. 73,315,387.50 per bulannya. 2. Proyeksi Prediksi Penjualan 150 cups per hari Meskipun target penjualan kami rata - rata sebesar 250 cups per hari, kami tetap memprediksikan kemungkinan penjualan 60 persen dari target kami yaitu rata - rata penjualan 150 cups per hari. Hal ini dapat terjadi karena adanya weakness atau kelemahan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Karena tak dapat terhindarkan bahwa kami adalah pebisnis baru, brand bisnis minuman kami belum dikenal oleh masyarakat sekitar, serta faktor cuaca hujan yang menjadi ancaman bagi bisnis minuman ice blended, maka tidak menutup kemungkinan untuk terjualnya rata rata 150 cups per hari.

139 Berikut adalah proyeksi prediksi penjualan dari 150 cups per hari: Tabel 5.16. Proyeksi Penjualan 150 cups per hari

140 Dapat disimpulkan bahwa apabila harga 1 cup minuman Ice Break Point mencapai harga Rp. 17,500.00 (100%) dan dengan biaya variabel penjualan per unit /cup nya adalah sebesar Rp. 8,039.95 (45,.94%), maka marjin kotor per unit/ cup yang didapat adalah sebesar Rp. 9,460.05 (54,06%). Dapat dilihat pada tabel bagian atas, terdapat hasil marjin kotor tahunan setelah dikurangi biaya variabel penjualan 150 cups adalah sebesar Rp. 429,959,272.50. Lalu pada akhirnya didapatkan besar keuntungan sebesar Rp. 334,573,732 setelah marjin kotor tersebut dikurangi dengan biaya operasional tetap dan budget promosi tiap bulan sebesar 10% dari prediksi pendapatan bulan terkait. Dapat dilihat pada tabel bagian bawah, bahwa jika dengan jumlah cups yang terjual adalah 150 cups per harinya, maka dalam 1 bulan marjin kotor Ice Break Point mencapai sebesar Rp. 39,732,210 Rp. 43,989,232.50 per bulannya. 3. Proyeksi Prediksi Penjualan 100 cups per hari Meskipun kami telah memprediksikan target penjualan kami rata - rata sebesar rata - rata penjualan 250 cups per hari, dan 60 persen dari target kami yaitu rata - rata penjualan 150 cups per hari, kami tetap memprediksikan kemungkinan terburuknya yaitu rata - rata penjualan 100 cups per hari. Hal ini dapat terjadi karena kami adalah adanya treat atau ancaman, seperti sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Karena tak dapat dihindarkan bahwa faktor eksternal seperti daya saing, pertumbuhan ekonomi, politik dan sosial pun juga dapat memengaruhi penjualan pada Ice Break Point. Berikut adalah proyeksi prediksi penjualan dari 100 cups per hari:

Tabel 5.17. Proyeksi Prediksi Penjualan 100 cups per hari 141

142 Dapat disimpulkan bahwa apabila harga 1 cup minuman Ice Break Point mencapai harga Rp. 17,500.00 (100%) dan dengan biaya variabel penjualan per unit /cup nya adalah sebesar Rp. 8,039.95 (45,.94%), maka marjin kotor per unit/ cup yang didapat adalah sebesar Rp. 9,460.05 (54,06%). Dapat dilihat pada tabel bagian atas, terdapat hasil marjin kotor tahunan setelah dikurangi biaya variabel penjualan 100 cups adalah sebesar Rp. 285,639,515. Lalu pada akhirnya didapatkan besar keuntungan sebesar Rp. 217,766,475 setelah marjin kotor tersebut dikurangi dengan biaya operasional tetap dan budget promosi tiap bulan sebesar 10% dari prediksi pendapatan bulan terkait. Dapat dilihat pada tabel bagian bawah, bahwa jika dengan jumlah cups yang terjual adalah 150 cups per harinya, maka dalam 1 bulan marjin kotor Ice Break Point mencapai sebesar Rp. 28,380,150 Rp. 29,326,155 per bulannya. 5.6 ROI, ROE, PAYBACK PERIOD ROI merupakan return of investment untuk mengukur kemampuan modal yg diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva utk menghasilkan keuntungan bersih. Sedangkan ROE merupakan return of equity yang berarti rasio yg memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif. Sedangkan PBP merupakan pay back period merupakan suatu keadaan bisnis yang mengalami titik impas yaitu tidak untung maupun rugi, maupun total biaya sama dengan total penjualan yang berupa jangka waktu. Hal ini bisa terjadi apabila volume penjualan perusahaan hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Berikut rumus beserta perhitungan dari ROI, ROE DAN PBP:

Tabel 5.18. Rumus dan perhitungan ROI, ROE, PBP 143

144 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 3 macam proyeksi untuk ROI ROE dan PBP yaitu: untuk rata-rata penjualan 250 cups, 150 cups dan 100 cups per harinya selama 1 tahun (12 bulan) Hasil tingkat pengembalian investasi awal ROI pada rata - rata penjualan 250 cups, 150 cups dan 100 cups menunjukkan total rata-rata tingkat return on investmet sebesar 474%, 125%, dan -17%. Diikuti oleh hasil ROE pada rata - rata penjualan 250 cups, 150 cups dan 100 cups menunjukkan total rata-rata tingkat return on equity yang sama dengan return on investment di atas, yaitu sebesar 574%, 225%, dan 83%. Adapun lamanya waktu titik impas atau pengembalian investasi (PBP) pada keseluruhan macam tingkat penjualan, yaitu untuk penjualan rata - rata 250 unit/hari sekitar 2,29 yaitu 2 bulan, 26 hari, sedangkan PBP untuk penjualan rata - rata 150 unit/hari sekitar 6,57 yaitu 6 bulan, 9 hari, dan PBP untuk penjualan rata - rata 100 unit/hari sekitar 1 tahun, 11 bulan.