BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts"

Transkripsi

1 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu memperkirakan dan menghitung besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan proses produksi. Banyaknya jenis biaya yang digunakan oleh manajemen PT. JCO Donuts & Coffee membuat penulis mencoba mengklasifikasikan biaya berdasarkan 2 cara. Pengklasifikasian tersebut meliputi hubungan biaya berdasarkan produk dan volume produksi. Selain mengklasifikasikan biaya, PT. JCO Donuts & Coffee juga menentukan harga jual dengan memperhitungkan biaya produksi per unit. Keputusan dalam menentukan harga sangatlah penting karena jika harga ditentukan terlalu tinggi, pembeli akan menghindari pembelian produk perusahaan dan jika harga ditentukan terlalu rendah, dikhawatirkan perusahaan tidak dapat menutupi biaya biaya yang terjadi. Oleh karena itu perusahaan selalu menetapkan harga pokok produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan dapat memperoleh laba yang maksimal. 1. Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya biaya yang terjadi berdasarkan hubungannya dengan produk pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 dibedakan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi, yaitu : 53

2 54 Tabel 4.1 Klasifikasi Biaya PT. JCO Donuts & Coffee Per 31 Desember 2010 Biaya Produksi Direct Material Pemakaian bahan baku dalam produksi Direct Labour Biaya tenaga kerja langsung FOH Biaya air Biaya listrik Biaya pemeliharaan bangunan pabrik Biaya pemeliharaan mesin / sparepart Biaya penyusutan gedung pabrik Biaya penyusutan inventaris pabrik Biaya penyusutan kendaraan pabrik Biaya penyusutan mesin pabrik Total FOH Total Biaya Produksi Biaya Non Produksi Biaya Penjualan & Pemasaran Biaya sewa toko Biaya entertaiment Biaya gaji bagian penjualan Biaya pengiriman Biaya promosi Biaya Telephone / Fax Total Biaya Penjualan & Pemasaran Biaya Administrasi & Umum : Biaya administrasi bank Biaya air Biaya asuransi Biaya bunga bank Biaya gaji bagian kantor Biaya listrik Biaya pemeliharaan kendaraan kantor Biaya penyusutan gedung kantor Biaya penyusutan inventaris kantor Biaya penyusutan kendaraan kantor Biaya perlengkapan kantor Biaya retribusi Biaya Lain -lain Total Biaya Administrasi & Umum Total Biaya Non Produksi Total Biaya Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis

3 55 Klasifikasi biaya biaya yang terjadi berdasarkan hubungannya dengan volume produksi pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, yaitu : Tabel 4.2 KLASIFIKASI BIAYA PT. JCO DONUTS & COFFEE PER 31 DESEMBER 2010 a. Biaya Tetap Biaya administrasi bank Biaya asuransi Biaya bunga bank Biaya gaji bagian kantor Biaya gaji bagian penjualan Biaya penyusutan gedung kantor Biaya penyusutan gedung pabrik Biaya penyusutan inventaris kantor Biaya penyusutan inventaris pabrik Biaya penyusutan kendaraan kantor Biaya penyusutan kendaraan pabrik Biaya penyusutan mesin pabrik Biaya perlengkapan kantor Biaya sewa toko Biaya retribusi Total Biaya Tetap b. Biaya Variabel Biaya air (adm & umum) Biaya air (overhead pabrik) Pemakaian bahan baku dalam produksi Biaya entertaiment Biaya Lain -lain Biaya pengiriman Biaya promosi Biaya tenaga kerja langsung Total Biaya Variabel c. Biaya Semivariabel Biaya listrik (adm & umum) Biaya listrik (overhead pabrik) Biaya pemeliharaan bangunan pabrik Biaya pemeliharaan kendaraan kantor Biaya pemeliharaan mesin / sparepart Biaya Telephone / Fax Total Biaya Semivariabel Sumber : JCO Donuts & Coffee yang diolah oleh penulis

4 56 Berdasarkan daftar tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa total biaya produksi pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 yaitu sebesar Rp ,- dan total biaya non produksi yaitu Rp ,-. Klasifikasi biaya pada tabel 4.2 bedasarkan hubungannya dengan volume produksi dibedakan menjadi biaya tetap senilai Rp ,- biaya variabel Rp ,- dan biaya semivariabel Rp ,-. Dimana biaya semivariabel akan dipisahkan kembali oleh penulis menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode biaya terjaga. 2. Perhitungan Harga Jual Jika perusahaan menaikan harga produk, unit penjualan biasanya turun. Karena itu harga jual merupakan penyeimbang yang sensitif dimana keuntungan dari pendapatan per unit yang lebih tinggi dilakukan dengan mengorbankan volume yang lebih rendah karena membebankan harga yang lebih tinggi. Perhitungan harga jual pada PT. JCO Donuts & Coffee menggunakan pendekatan biaya penyerapan (Absorption Cost), yang dalam penentuan harga jual, basis biayanya adalah biaya produk perunit. Pada tahun 2010, perusahaan diasumsikan memproduksi Pcs Donuts. Dikeluarkan biaya produk perunit sebesar Rp dengan harga jual yang di tetapkan sebesar 50% dari biaya produksi. Adapun perhitungan harga jual per unit nya adalah sebagai berikut :

5 57 Gambar 4.1 Keterangan By Produksi Total By Produk (Rp) Produksi Perunit Bahan Baku Langsung Rp Tenaga Kerja Langsung Rp 255 Overhead Pabrik Tetap Rp 231 Overhead Pabrik Variabel Rp 154 Total Rp MarkUp untuk menutup biaya penjualan, umum, adm dan laba yang diinginkan dari biaya manufaktur unit (50%) Rp Harga Jual Target Rp Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis Tingkat Mark up yang di inginkan harapkan oleh perusahaan yaitu dapat menutupi biaya tetap. Adapun perhitungannya : ROI = Laba Investasi = Rp = 20% RP Jadi, ROI (Return On Investment) pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010 yaitu 20%. Ekspektasi Laba = Total Aktiva x ROI = Rp x 20% = Rp

6 58 Jadi, Ekspektasi Laba pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010 yaitu Rp ,-. Unsur Mark Up = Ekspektasi Laba x By. Non Produksi = Rp x Rp = Rp Jadi, Unsur Mark Up pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010 yaitu Rp ,-. % Mark Up = Unsur Mark Up x 100% yaitu 50%. Unsur By. Produksi = Rp = 50% Rp Jadi, Persentase Mark Up pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010 Adapun harga jual pada PT. JCO Donuts & Coffee menggunakan pendekatan biaya penyerapan (Absorption Cost) adalah : Gambar 4.2 Bahan Baku Langsung Rp Tenaga Kerja Langsung Rp 255 Overhead Pabrik Tetap Rp 231 Overhead Pabrik Variabel Rp 154 Total Rp MarkUp untuk menutup biaya penjualan, umum, adm dan laba yang diinginkan dari biaya manufaktur unit (50%) Rp Harga Jual Target Rp Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis

7 59 3. Perhitungan Cost & Profit Selama tahun 2010 PT. JCO Donuts & Coffee berhasil menjual produknya senilai Rp ,- dengan harga jual perunit senilai Rp 6.000,-. Biaya biaya dan pendapatan pada PT. JCO Donuts & Coffee cenderung stabil pada setiap tahunnya. Kegiatan Operasional perusahaan akan menjadi maksimal dalam musim liburan sekolah, perayaan akhir tahun, hari hari besar agama dan lainnya. Berikut ini merupakan perhitungan laba PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010, yaitu : Laba Tahun 2010 = Penjualan - Biaya-biaya yang terjadi = Rp Rp = Rp Berdasarkan pehitungan diatas, dapat diketahui bahwa selama tahun 2010, PT. JCO Donuts & Coffee memperoleh laba senilai Rp ,- 4. Analisis Biaya Biaya biaya yang terjadi dalam perusahaan harus digolongkan sesuai perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan atau aktivitas perusahaan. Dalam analisis ini penulis menggunakan metode Total Cost yang terdiri dari 2 golongan biaya yaitu Fixed Cost (Biaya Tetap) dan Variabel Cost (Biaya Variabel).Dalam hal ini pemisahan biaya semivariabel, perusahaan mengunakan metode Stand by Cost (metode biaya terjaga) karena pengalokasian biaya semivariabel tidak berdasarkan pemicu biaya tertentu.

8 60 Manajemen perusahaan menetapkan bahwa apabila kegiatan perusahaan dihentikan sementara, maka biaya tetap yang dikeluarkan adalah 20% saja. Tabel 4.3 Pemisahan Biaya Semivariabel PT. JCO DONUTS & COFFEE PER 31 DESEMBER 2010 Biaya listrik (adm & umum) Biaya listrik (overhead pabrik) Total biaya listrik pada saat operasi normal Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%) ( ) Biaya variabel Biaya pemeliharaan bangunan pabrik Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%) ( ) Biaya variabel Biaya pemeliharaan kendaraan kantor Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%) ( ) Biaya variabel Biaya pemeliharaan mesin / sparepart Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%) ( ) Biaya variabel Biaya Telepon / Fax Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%) ( ) Biaya variabel Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah oleh penulis

9 61 Maka jumlah biaya tetap dan biaya variabel PT. JCO Donuts & Coffee adalah sebagai berikut : Biaya Tetap tahun 2010 = Rp Rp = Rp Biaya Variabel tahun 2010 = Rp Rp = Rp B. Analisis Cost Volume Profit Metode yang digunakan dalam analisis Cost Volume Profit pada PT. JCO Donuts & Coffee adalah margin kontribusi dan rasio margin kontribusi, analisis titik impas (Break Even Point) dan margin keamanan (Safety of Margin). Perusahaan tidak menggunakan metode operating leverage dan bauran penjualan karena meskipun perusahaan memproduksi dan menjual 4 produk (produk utama dan produk sampingan) tetapi perusahaan tetap menjual produk utama (Donuts) dalam kuantitas yang lebih besar. Pada tahun 2010, perusahaan menjual satu item donut dikeluarkan biaya variabel sebesar Rp dan biaya tetap Rp ,- dengan harga jual yang di tetapkan sebesar Rp 6.000/item dan pada tahun tesebut berhasil menjual produknya sebesar item. Titik Impas (Break Even Point) pada PT. JCO Donuts & Coffee untuk tahun 2010 yaitu :

10 62 1. Metode Persamaan Metode persamaan memusatkan pada pendekatan kontribusi hingga laporan laba rugi. Titik impas (Break Even Point) dalam unit dapat dihitung dengan : Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba Rp Q = Rp Q + Rp Rp Q = Rp Q + Rp Q = Rp = Pcs Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode persamaan selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah Pcs. Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan : Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba 100%. Q = 69% + Rp %. Q = 69% + Rp %. Q = Rp = Rp Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp ,- BEP per unit = Rp = 6.000

11 63 Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan metode persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.000,- 2. Metode Margin Kontribusi Dalam menentukan titik impas (Break Even Point) perunit dapat pula dihitung dengan menggunakan metode margin kontribusi, yaitu : BEP dalam unit yang dijual = Biaya Tetap Margin Kontribusi per unit = Rp Rp = ,70 Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode margin kontribusi selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah ,70 Pcs. Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan : BEP dalam rupiah yang dijual = Biaya Tetap Rasio Margin Kontribusi = Rp % = Rp ,36 Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp ,36,-

12 64 BEP per unit = Rp = Rp 6.000,00 Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.000,00,- Berdasarkan perhitungan titik impas di atas dapat dilihat bahwa titik titik impas pada tahun 2010 adalah Rp ,-. Semakin rendah titik titik impas maka semakin cepat memperoleh keuntungan. Penentuan titik titik impas sangat penting karena perusahaan dapat mengetahui pada batas berapa penjualan perusahaan harus dilakukan agar perushaan tidak mengalami kerugian. Gambar 4.3 Total Per Unit Penjualan Rp x Rp Rp Biaya Variabel Rp x Rp Rp Contribution Margin Rp Rp Biaya Tetap Rp Laba bersih Rp Sumber : Data diolah penulis Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi Penjualan = Rp Rp = 31,01%

13 65 Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sejumlah margin kontribusi per unit. Ketika titik impas (break even point) tercapai, setiap tambahan unit yang terjual akan meningkatkan laba perusahaan sejumlah margin kontribusi sebesar 31,01%. Hal ini berarti untuk setiap kenaikan penjualan total margin kontribusi juga akan meningkat sebesar 31,01% dan laba bersih juga akan meningkat dengan asumsi biaya tidak berubah. Adapun dapat dilihat dalam bentuk grafik (Break Even Chart) adalah sebagai berikut : Rp Gambar 4.4 Break Even Chart TR BEP Laba TC FC Rugi VC Unit C. Margin Of Safety Margin of Safety (tingkat keamanan) penjualan pada PT. JCO Donuts & Coffee untuk tahun 2010 dapat diketahui sebagai berikut :

14 66 Margin keamanan = Penjualan yang dianggarkan - Penjualan pada titik impas = Rp Rp = Rp Jika dinyatakan dalam prosentase, maka : % Margin Keamanan = Rp Rp = 15,96% Hal ini berarti bahwa penurunan penjualan sebesar 15,96% atau Rp ,- akan memenuhi titik impas saja. Semakin tinggi margin keamanan maka semakin rendah perusahaan akan menderita kerugian. D. Analisis Perencanaan Laba Berdasarkan kebijakan manajemen, perencanaan penjualan untuk tahun 2011 diharapkan meningkat ± 25% dari total penjualan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan karena adanya faktor masa lalu dan semakin banyaknya kebutuhan para konsumen sekarang ini. Selain itu juga dikarenakan target pasar konsumen yang semakin luas. Jika pada tahun 2010 penjualan telah tercapai sebanyak item, maka direncanakan penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar item (25% x ). Perencanaan laba pada PT. JCO Donuts & Coffee tahun 2010, jika diasumsikan tidak ada perubahan biaya dan harga jual, maka dapat diketahui sebagai berikut :

15 67 Gambar 4.5 Saat ini Diharapkan Peningkatan % Penjualan Rp Rp Rp % Biaya Variabel Rp Rp Rp ,99% Contribution Margin Rp Rp Rp ,01% Biaya Tetap Rp Rp Rp - Laba bersih Rp Rp Rp Sumber : Data diolah penulis Jadi, laba yang dapat diperoleh secara maksimal oleh PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2011 adalah Rp ,-. Perencanaan laba yang dibuat perusahaan dengan membandingkan penjualan tahun sebelumnya unutk tahun 2011 yaitu diharapkan kenaikan penjualan sampai dengan akhir 2011 adalah ± 25%. Perusahaan juga mempertimbangkan untuk tahun depan akan terjadi kenaikan biaya tetap 5% dan kenaikan harga jual Rp 6.300,-. Hal ini disebabkan karena kenaikan gaji dan upah karyawan setiap tahunnya. Manajemen perusahaan mengasumsikan kenaikan biaya tetap sebesar 5% menjadi Rp ,- dan biaya variabel menjadi Rp Harga jual per item produk juga meningkat menjadi Rp 6.300, maka diperoleh perencanaan laba sebagai berikut :

16 68 Gambar 4.6 Total Per Unit Penjualan x Rp Rp Biaya Variabel x Rp Rp Contribution Margin Rp Rp Biaya Tetap Rp Laba bersih Rp Sumber : Data diolah penulis Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi Penjualan = Rp Rp = 30,79% Jadi setiap tambahan unit yang terjual akan meningkatkan laba perusahaan sejumlah margin kontribusi sebesar 30,79%. Titik impas (Break Even Point) dalam unit dapat dihitung dengan : Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba Rp Q = Rp Q + Rp Rp Q = Rp Q + Rp Q = Rp = Jadi, titik impas (break even point) per unit pada tahun 2011 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah Pcs.

17 69 Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan : Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba 100%. Q = 69% + Rp %. Q = 69% + Rp %. Q = Rp = Rp Jadi, titik impas (break even point) atas dasar rupiah pada tahun 2011 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah Rp ,- BEP per unit = Rp = Rp Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan metode persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.258,- Dalam menentukan titik impas (Break Even Point) perunit dapat pula dihitung dengan menggunakan metode margin kontribusi, yaitu : BEP dalam unit yang dijual = Biaya Tetap Margin Kontribusi per unit = Rp Rp = ,78 Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode margin kontribusi selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah ,78 Pcs.

18 70 Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan : BEP dalam rupiah yang dijual = Biaya Tetap Rasio Margin Kontribusi = Rp % = Rp ,32 Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp Rp ,32,- BEP per unit = Rp = Rp 6.258,06 Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.258,06,- Adapun dapat dilihat dalam bentuk grafik (Break Even Chart) adalah sebagai berikut :

19 71 Rp Gambar 4.7 Break Even Chart TR BEP Laba TC FC Rugi VC Unit Perhitungan Margin of Safety (tingkat keamanan) dapat diketahui sebagai berikut : Margin keamanan = Penjualan yang dianggarkan - Penjualan pada titik impas = Rp Rp = Rp Jika dinyatakan dalam prosentase, maka : % Margin Keamanan = Rp Rp = 32,77% Pada umumnya perusahaan lebih menyukai titik impas yang lebih rendah karena jika tingkat penjualan pada titik impas rendah, maka kesempatan untuk memperoleh laba semakin besar.

20 72 Margin keamanan yang lebih baik adalah yang relative besar karena menggambarkan daya tahan terhadap penurunan penjualan lebih besar. E. Analisis Cost Volume Profit sebagai Alat Perencanaan Laba PT. JCO Donuts & Coffee telah menerapkan analisis cost volume profit dalam membuat perencanaan laba. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mencari titik impas agar dapat ditentukan sampai berapa besar tingkat penjualan yang harus diperoleh agar perusahaan tidak menderita kerugian. Titik impas (Break Event Point) perusahaan untuk tahun 2010 yaitu pada penjualan mencapai Psc dengan total penjualan Rp ,-. Margin kontribusi sebesar 31,01%. yang artinya setelah penjualan mencapai titik impas maka tambahan 1 unit yang terjual juga akan meningkatkan laba sebesar 31,01%.. Magin keamanan perusahaan adalah 15,96% atau Rp ,- yang artinya batas penurunan penjualan yang diperbolehkan hanya 15,96% saja karena lebih dari 15,96%, perusahan akan menderita kerugian. Pada tahun 2011, perusahaan merencanakan terjadinya peningkatan penjualan ± 25% atau sekitar Pcs dan target laba yang diperoleh adalah sekitar Rp Rp ,-. Titik impas pada tahun 2011 tercapai pada saat penjualan sebesar Pcs donuts atau sebesar Rp ,. Margin keamanan pada tahun 2011 adalah penjualan sekitar 32,77% atau sebesar Rp ,- yang artinya setelah tercapai penjualan tersebut perusahaan telah terhindar dari kerugian.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 : Akuntansi : Rino Rinaldo, SE., MMSI Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10 Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10 BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Kemampuan Manajemen

Lebih terperinci

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point) BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point) A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan titik impas secaraa grafis untuk membandingkan sumber pembiayaan alternatif 2. Khusus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. PT Sahid Detolin Textile melakukan klasifikasi biaya berdasarkan produk yang terdiri

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. introduction BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT 1. Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya ( Biaya Variable dan Biaya Tetap), Profit dan Volume

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh: Analisis Biaya TPPHP BIAYA Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi distribusi dan merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan. COST a resource sacrificed or foregone

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ukuran yang sering dipakai untuk menilai keberhasilan manajemen suatu perusahaan adalah laba perusahaan. Laba perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain harga jual, biaya tetap, dan

Lebih terperinci

Nama : Theresa Ludwig NPM : Jurusan : Akuntansi Pembingbing : Feny Fidyah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

Nama : Theresa Ludwig NPM : Jurusan : Akuntansi Pembingbing : Feny Fidyah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 Nama : Theresa Ludwig NPM : 27212349 Jurusan : Akuntansi Pembingbing : Feny Fidyah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 1.1 Latar Belakang Perkembangan Jenis Usaha Franchise Laba

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Oleh : Ani Hidayati PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Perencanaan laba jangka pendek dilakukan manajemen dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII Analisis Break Even Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Break Even Adalah suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (total revenues) secara persis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH) COST ACCOUNTING Akuntansi Biaya COST CONCEPT Cost = Biaya, spt living cost, overhead cost Cost = Harga perolehan, spt cost of equipment, cost of land, cost of building cost of investment Cost = Harga pokok,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Analisa Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Analisis Biaya Volume Laba

Analisis Biaya Volume Laba Analisis Biaya Volume Laba Pengertian Analisis BVL (cost volume profit analysis), mrp alat yg berguna utk perencanaan dan pembuatan keputusan. Menekankan pada hubungan antara biaya, volume (kuantitas penjualan),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Harga Jual Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM.

Andri Helmi M, SE., MM. Andri Helmi M, SE., MM. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian manajemen, antara lain : Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu : Manajemen adalah

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN MODUL V MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Tujuan Manajemen Keuangan Sesuai dengan type/jenis MGI, misal: Terjadi keseimbangan antara debet dan kredit atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam situasi & kondisi sekarang ini sebagai dampak dari krisis moneter yang berkepanjangan, manajemen memerlukan suatu pedoman berupa perencanaan yang berisikan langkah-langkah yang akan & harus

Lebih terperinci

How to Build a Good Financial Plan

How to Build a Good Financial Plan How to Build a Good Financial Plan Bagaimana Mendanai Bisnis? First Things First Berapa banyak uang yang dibutuhkan? Digunakan untuk apa? Pinjaman yang tidak aman Pinjaman yang aman Penjaminan Pinjaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam pemenuhan keinginan, manusia selalu disertai oleh pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

Lebih terperinci

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK TERHADAP RANGKA SPRING BED UKURAN BESAR DAN UKURAN KECIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BREAK EVEN POINT, MARGIN OF SAFETY, SHUT DOWN POINT DAN DEGREE OPERATING LEVERAGE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 3.2

Lebih terperinci

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Department of Business Adminstration Brawijaya University Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2012 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper, Karawang, Jawa Barat. 3.2 Jenis Data Penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Biskuit X belum mengklasifikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA NAMA : FATMAWATI NPM : 27211969 JURUSAN : AKUNTANSI FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI Nama : Kristian Natanael NPM : 24213871 Dosen Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT A. Pengertian Break Even Point (Analisis Pulang Pokok) Break Even Point adalah Teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Laba dan Volume Penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK UP 2 U Factory Outlet merupakan sebuah perusahaan yang mengkhususkan bidang usahanya pada penjualan pakaian sisa ekspor. Sampai saat ini, UP 2 U Factory Outlet menjual bermacam-macam jenis produk

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG TENSHOUSE

ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG TENSHOUSE ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG PADA PENJUALAN BUTIK ONLINE TENSHOUSE PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4 ABSTRAKSI Suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai masalah. Seperti dalam menghadapi pesaing, harga bahan baku yang cenderung berubah, ataupun keadaan ekonomi yang berubah dan faktor - faktor lain

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Analisis Cost Volume Profit adalah

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION NAMA NPM JURUSAN DOSEN PEMBIMBING : RIRIN ZULIYANINGSIH : 29214475 : AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis CVP, Pengambilan keputusan, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis CVP, Pengambilan keputusan, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Analisis Cost-Volume-Profit bermanfaat bagi perusahaan, karena analisis ini menyajikan alternatif-alternatif yang dapat digunakan pihak manajemen untuk meningkatkan profitability serta mengoptimumkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu perusahaan terutama perusahaan manufaktur, perencanaan penjualan dan target

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN By : Suyatno, Ir. MKes Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health Diponegoro University, Semarang Contact : 081-22815730 Faktor2 yang

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Akuntansi Manajemen Analisa Break Event Point (BEP) Fakultas 04FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi introduction Tujuan perusahaan:profit optimal Analisis

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA Oleh : Meta Bina Sabila 28211811 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap usaha yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Biaya, Biaya Penjualan, Harga dan Laba 2.1.1 Definisi Biaya Menurut Mulyadi (Buku Sistem Akutansi. 2001:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM Latar

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Break Even Point (BEP) 2.1.1 Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Menurut Herjanto (2007: 151) analisis Break Even Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Modul ke: HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Dasar analisis BVL, Analisis BVL, BVL dalam memilih struktur biaya dan Asumsi Break Event Point untuk Singel Produk Fakultas EKONOMI & BISNIS Ali Ridho,SE.,M.Si.

Lebih terperinci

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

BREAK EVENT POINT (BEP)

BREAK EVENT POINT (BEP) BREAK EVENT POINT (BEP) Dwi Purnomo www.labsistemtmip.wordpress.com Cost- Basic Price Price Basic Price Based Profit Margin Losses Distribution cost Direct material. Direct Labor Indirect cost Primary

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVEN POINT

ANALISA BREAK EVEN POINT Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib ANALISA BREAK EVEN OINT Analisa break even adalah teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) Yesy Okviana Ika Pratiwi Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu harga jual, volume penjualan dan biaya oleh karena itu perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih : ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Yuli Setia Ningsih : 29213560 : Akuntansi : Dr. Rini Tesniwati,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa untuk menghadapi persaingan dalam harga jual atau sumbangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i ii iii V Vi I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah. 8 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

Oleh: Sihabudin, S.Pd. BREAK EVENT POINT SMK NEGERI 42 JAKARTA JALAN KAMAL RAYA, CENGKARENG JAKARTA BARAT 2017

Oleh: Sihabudin, S.Pd. BREAK EVENT POINT SMK NEGERI 42 JAKARTA JALAN KAMAL RAYA, CENGKARENG JAKARTA BARAT 2017 Oleh: Sihabudin, S.Pd. BREAK EVENT POINT SMK NEGERI 42 JAKARTA JALAN KAMAL RAYA, CENGKARENG JAKARTA BARAT 2017 a. Pengertian Break Event Point Break event point dapat diartikan sebagai suatu titik atau

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01 PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA Andika Hari Saputro 20212782 Latar Belakang BREAK EVEN POINT PERENCANAAN LABA MARGIN OF SAFETY SHUT DOWN POINT Rumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Seiring dengan perkembangan zaman dan kualitas hidup masyarakat, banyak masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan berwirausaha. Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY Disusun oleh : Nama : Pidia Citra NPM : 26213856 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Haryono, SE.,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Untuk memberikan perencanaan guna

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha kecil menengah merupakan sebuah unit usaha yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan yang memproduksi suatu produk baik itu barang maupun jasa

Lebih terperinci

= 16,45 = ,16. a = = , ,45 x. Lampiran 1. Biaya gaji dan tunjangan

= 16,45 = ,16. a = = , ,45 x. Lampiran 1. Biaya gaji dan tunjangan LAMPIRAN Lampiran 1 Biaya gaji dan tunjangan X Y xy x2 24.662 1.444.064 35.613.506.368 608.214.244 34.045 1.643.722 55.960.515.490 1.159.062.025 19.876 1.768.719 35.155.058.844 395.055.376 17.779 2.646.173

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI Oleh : Sopian Dr. Drs. Suyadi Prawirosentono, M.B.A M.Azis Firdaus.SE.,MM ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 ANALISA Cost Volume Profit 2 ANALISA Cost Volume Profit 1. Berapa banyak unit yang harus dijual / berapa banyak penjualan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan BAB V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis menarik

Lebih terperinci