BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Suharto Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode perputaran modal kerja. Hal ini dilakukan karena keterbatasan data yang diberikan oleh pihak Bank. Sesuai dengan judul skripsi ini, peneliti lebih menitik beratkan pada pembahasan mengenai rasio keuangan dalam pemberian kredit, seperti tampak dibawah ini: 1. Aspek Keuangan a. Posisi keuangan Dalam menganalisa rasio keuangan, peneliti akan menyajikan laporan keuangan berupa Neraca dan Laporan laba-rugi dari salah satu calon debitur yaitu PT. Karya Karunia Prima yang mengajukan permohonan kredit sebesar Rp ,- ( Dua ratus juta Rupiah ) kepada PT. BPR Bank Pinang Artha. Adapun laporan keuangan PT. Karya Karunia Prima yang disampaikan pada mengajukan permohonan kredit adalah laporan keuangan pada bulan Juni,Juli dan Agustus 2009 yang terdiri dari Neraca, Laporan laba-rugi, dan Harga Pokok Penjualan sebagai berikut. Laporan keuangan tersebut disampaikan hanya 3 bulan terakhir karena berdirinya baru di awal tahun
2 AKTIVA Tabel 1 PT. Karya Karunia Prima Neraca Bulan Juni Juli Agustus Aktiva Lancar Kas & Bank Piutang Dagang Piutang Karyawan Persediaan Sewa dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka Total aktiva lancar Aktiva Tetap Tanah Bangunan Inventaris Kantor Kendaraan Total aktiva tetap Akumulasi Penyusutan Nilai buku Total Aktiva HUTANG DAN MODAL Hutang lancar Hutang dagang Hutang lainnya Total hutang lancar Modal Modal saham Laba kotor Total modal sendiri Total Hutang dan Modal
3 Tabel 2 PT. Karya Karunia Prima Laporan Laba Rugi Bulan Juni Juli Agustus Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya-biaya Gaji, Sewa, Umum Laba sebelum pajak Pajak Laba Bersih
4 Tabel 3 PT. Karya Karunia Prima Perkembangan Keuangan Bulan Juni Juli Agustus OPERASIONAL Tingkat pertumbuhan penjualan bersih 100% 29,23% 13,94% Profit Margin (EAT/Penjualan bersih) 5,19% 4,43% 4,39% ROE (EAT/Modal) 2,51% 2,76% 3,11% LIKUIDITAS Current Ratio 1,10 kali 1,27 kali 1,16 kali Quick Assets Ratio 0,85 kali 0,63 kali 0,90 kali Modal Kerja Netto Rp Rp Rp Lamanya Piutang 1,96 hari 65,30 hari 1,98 hari Lamanya Pengendapan Persediaan 2,06 hari 2,60 hari 4,00 hari DER (total kewajiban/modal) 0,77 kali 0,31 kali 0,57 kali Tangible Net Worth Rp Rp Rp
5 Pernyataan Laba / Rugi Hari (Periode) Rincian 30 Hari Ribu Rupiah 31 Hari Ribu Rupiah 31 Hari Ribu Rupiah Pendapatan Bersih Harga Pokok Penjualan Biaya Operasional Laba Operasional Laba sebelum pajak Pajak pendapatan Laba bersih (Rugi)
6 b. Analisa Rasio Analisa rasio ini dilakukan untuk mengetahui tentang kinerja calon debitur pada waktu yang lalu atau saat ini, dengan kata lain rasio keuangan ini merupakan hasil perbandingan antara satu rekening atau kelompok rekening dengan rekening atau kelompok rekening lain, baik rekening pada Neraca maupun pada Laporan laba-rugi. Analisa rasio keuangan akan sangat bermanfaat apabila ada dasar pembanding. Untuk intern minimal harus ada 3 laporan keuangan terakhir dan akan lebih bagus lagi apabila Account Officer / analis kredit dapat menyediakan rata-rata rasio keuangan debitur sejenis. Dengan tersedianya data tersebut Account Officer, pemakai laporan keuangan akan lebih mudah mengetahui prestasi calon debitur apakah di bawah ratarata, sama dengan rata-rata atau di atas rata-rata. Hasil rasio ini akan memberikan manfaat yang berbeda-beda antara pihak yang satu dengan yang lainnya tergantung dari kacamata rasio itu dipandang. Dari sudut kreditor yang pertama dilihat bagaimana turn over calon debitur, kemudian ke masalah profit margin (gross profit maupun net profit margin). Dari data-data laoran keuangan PT. Karya Karunia Prima diatas, PT BPR Bank Pinang Artha melakukan analisis rasio-rasio keuangan, sesuai dengan standar rasio keuangan yang dipakai oleh PT. BPR Bank Pinang Artha seperti tampak pada tabel dibawah ini. 51
7 1. Rasio Likuiditas Perusahaan Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan calon debitur menyelesaikan utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang telah jatuh tempo dengan menguangkan kembali aktiva lancarnya. Rasio Likuiditas terdiri dari 2 yaitu current ratio dan acid test ratio a. Current Ratio Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Analisa ini akan menunjukkan bahwa jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki perusahaan ada kesekian kalinya terhadap kewajiban lancarnya. Semakin tinggi rasio ini berarti calon debitur semakin mudah untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Aktiva Lancar Current ratio = X 1 Kali Hutang Lancar 52
8 Tabel 4 PT. Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Current Ratio Bulan Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio (X) 30 Juni ,10 31 Juli ,27 31 Ags ,16 Berdasarkan tabel 4 diatas, Current Ratio dari bulan ke bulan mengalami perubahan Bulan Juni 2009 Current Ratio sebesar 1,10 kali, sedangkan pada bulan Juli 2009 sebesar 1.27 kali dan pada bulan Agustus 2009 turun menjadi 1.16 kali, Hali ini menunjukkan bahwa dari bulan ke bulan didapatkan Current Ratio dengan kenaikan yang tidak terlalu signifikan, untuk bulan Juni 2009 perusahaan dapat menjamin Rp. 1,- hutang lancarnya dengan Rp. 1,10,- Aktiva lancarnya, bulan Juli 2009 hutang lancar Rp. 1,- dijamin oleh Rp. 1,27 Aktiva lancar, dan untuk bulan Agustus 2009 Hutang lancar Rp. 1,- dijamin oleh Rp. 1,16 Aktiva lancar. Sering dikatakan bahwa suatu perusahaan adalah likuid apabila Current Ratio lebih besar dari satu (ini terjadi apabila aktiva lancar lebih besar dari pada kewajiban lancar) dapat dikatakan bahwa PT. Karya Karunia Prima adalah Likuid. Standar Current Ratio yang diterapkan PT BPR. Bank Pinang Artha adalah tidak ada namun PT. BPR. Bank Pinang Artha menetapkan selama angka tersebut menunjukkan nilai 53
9 positif maka masih dikatakan layak, yang berarti Current Ratio PT. Karya Karunia Prima dari bulan Juni s/d Agustus 2009 adalah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT. BPR Bank Pinang Artha. b. Quick (Acid test) Ratio Quick Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan ini memerlukan waktu yang relativ lama untuk direalisasikan menjadi uang kas, terutama pada perusahaan yang sistem penjualannya secara kredit. Aktiva Lancar - Persediaan Quick ratio = X 1 Kali Hutang Lancar Tabel 5 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Quick (Acid test) Ratio Bulan Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Quick Ratio (X) 30 Juni Juli Ags
10 Berdasarkan tabel 5 diatas maka dapat diketahui perkembangan Quick ratio dari bulan ke bulan. Pada bulan Juni 2009 Quick rationya adalah 0,85 kali yang berarti bahwa setiap Rp. 1,- kewajiban lancar dijamin dengan Rp. 0,85 aktiva lancar, sedangkan bulan Juli 2009 Quick ratio menurun sebesar 0,63 berarti setiap Rp. 1,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 0,63 aktiva lancar dan pada bulan Agustus 2009 mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,90 kali yang berarti setiap Rp. 1,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 0,90 aktiva lancar. Dari bulan ke bulan Quick ratio mengalami perubahan. Dari rasio likuiditas diatas dapat disimpulkan bahwa PT.Karya Karunia Prima adalah masih dianggap mampu menyelesaikan kewajibannya, memang Quick rationya masih dibawah Rp. 1,-, ini dikarenakan PT. Karya Karunia Prima baru berdiri pada awal tahun Rasio Solvabilitas perusahaan a. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan hubungan antara hutang lancar dengan hutang jangka panjang ( total hutang ) dengan modal sendiri,angka rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan, sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Total utang Debt to Equity Ratio = X 1 kali Total modal sendiri 55
11 Tabel 6 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Debt to Equity Ratio Bulan Total Hutang (Rp) Modal Sendiri (Rp) DER (X) 30 Juni ,503, ,578,712 0,77 31 Juli ,838, ,175,882 0,31 31 Ags ,610, ,376,822 0,57 Berdasarkan tabel 6 diatas maka dapat diketahui secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi rasio ini maka resiko bank semakin besar karena DER yang tinggi berarti semakin rendah tingkat keamanan dana yang ditempatkan oleh kreditor dalam bisnis tersebut. DER bulan Juni 2009 sebesar 0,77 kali berarti setiap Rp. 0,77 hutang dijamin Rp. 1,- modal sendiri, DER bulan Juli 2009 sebesar 0,31 berarti setiap Rp. 0,31 hutang dijamin Rp. 1,- modal sendiri dan bulan Agustus 2009 sebesar 0.57 kali berarti setiap Rp. 0,57 hutang dijamin Rp. 1,- modal sendiri, dan standar untuk DER di PT Bank BPR Pinang Artha adalah tidak ada, namun selama angka tersebut menunjukkan nilai positif maka masih dikatakan layak, yang berarti DER PT. Karya Karunia Prima dari bulan Juni s/d Agustus 2009 adalah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT. BPR Bank Pinang Artha. 56
12 3. Rasio Aktivitas perusahaan a. Receivable Turn over Seperti halnya perhitungan rasio-rasio sebelumnya, perkembangan Receivable turn over dapat dihitung secara kuantitatif. Penjualan Kredit Receivable Turn Over = X 1 Kali Piutang dagang Tabel 7 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Receivable Turn Over Bulan Penjualan Kredit (Rp) Piutang dagang (Rp) RTO (X) 30 Juni ,154, ,210,250 1,96 31 Juli ,329,000 42,778,000 65,30 31 Ags ,261, ,350,200 1,98 Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan. Pada bulan Juni 2009 piutang dagang berputar 1,96 kali, sama saja dengan mengatakan bahwa piutang dagang akan tertagih kembali menjadi tunai dalam waktu lebih kurang 183,6 hari (360/1,96), bulan Juli 2009 piutang dagang tertagih dalam waktu lebih kurang 5,52 hari (360/65,30), sedangkan bulan Agustus 2009 piutang dagang tertagih dalam waktu kurang lebih 181,8 hari (360/1,98). Ekpresi perputaran piutang dalam bentuk jumlah hari dikenal 57
13 dengan istilah Account Receivable collection period ( periode penagihan piutang dagang ), atau disingkat menjadi Collection Period. b. Collection Period Collection Period adalah periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang atau Account Receivable Collection Period seperti yang dijelaskan sebelumnya. Piutang Dagang Average Collection Periode = X 360 hari Tabel 8 Penjualan kredit PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Average Collection Period Bulan Piutang Dagang (Rp) Penjualan Kredit (Rp) ACP (X) 30 Juni ,210, ,154, Juli ,778, ,329, Ags ,350, ,261, Dari tabel 8 diatas terlihat bahwa periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang dari tahun ke tahun adalah kurang lebih 140 hari. 58
14 Dari dua rasio aktivitas diatas dapat disimpulkan bagian penagihan PT.Karya Karunia Prima setiap bulannya bekerja belum terlalu efektif karena waktu penagihan piutang lebih dari 1 hari dan ini menjadi pertimbangan yang cukup serius terhadap kelayakan pemberian kredit PT.Karya Karunia Prima, namun bank masih dapat memberikan kredit dengan melihat usaha yang prospek kedepannya masih bagus dan dikarenakan usaha baru berjalan pada awal tahun c. Inventory Turn Over Inventory Turn Over adalah perbandingan antara jumlah harga pokok penjualan dengan nilai rata-rata persediaan atau perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang perusahaan berputar dalam setahun. Harga pokok penjualan Inventory Turn Over = X 1 Kali Persediaan Tabel 9 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Inventory Turn Over Bulan HPP (Rp) Persediaan (Rp) ITO (X) 30 Juni ,690,250 83,179,750 2,1 31 Juli ,065,250 89,536,000 2,6 31 Ags ,450,000 67,536,000 4,1 59
15 Dari tabel 9 diatas menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2009 persediaan PT. Karya Karunia Prima berputar 2,1 kali dalam sebulan, Juli ,6 kali dalam sebulan, dan Agustus 2009 adalah 4,1 kali dalam sebulan. d. Working Capital Turn Over Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan. Penjualan netto Working Capital Turn Over = X 1 Kali Aktiva lancar Hutang lancar Tabel 10 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Working Capital Turn Over Bulan Penjualan (Rp) Aktva Lcr - Hutang (Rp) WCTO (X) 30 Juni ,154,250 33,094,338 6,5 31 Juli ,329,000 37,381,612 7,5 31 Ags ,261,900 42,272,656 7,5 Berdasarkan tabel 10 diatas, maka perkembangan Working Capital Turn Over PT. Karya Karunia Prima dapat diketahui dari bulan ke bulan. Dari hasil perhitungan didapat Working Capital Turn Over bulan Juni 2009 sebesar 6,5 kali, Juli dan Agustus 60
16 2009 sebesar 7,5 kali yang berarti bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 7,5 kali dalam sebulan. Dari rasio aktivitas kita dapat melihat bahwa hasil dari perputaran piutang, waktu penagihan, persediaan dan modal usaha belum maksimal, ini dikarenakan bahwa usaha yang dijalankan baru berjalan awal tahun Rasio Profitabilitas Perusahaan a. Gross Profit Margin Rasio ini menunjukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Penjualan netto-hpp Gross Profit Margin = X 100% Penjualan bersih Tabel 11 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Gross Profit Margin Bulan Penjualan netto-hpp (Rp) Penjualan netto (Rp) GPM (%) 30 Juni ,464, ,154,250 20,57 31 Juli ,263, ,329,000 16,56 31 Ags ,811, ,261,900 15,02 Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diambil kesimpulan yaitu pada bulan Juni 2009 PT. Karya Karunia Prima dari setiap Rp. 1,- Penjualan yang dilakukan 61
17 perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 20,57 % atau Rp ,-, pada bulan Juli 2009 dari setiap Rp. 1,- Penjualan yang dilakukan perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 16,56 % atau Rp. 0,1656,- dan pada bulan Agustus 2009 dari setiap Rp. 1,- Penjualan yang dilakukan perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 15,02 % atau Rp. 0,1502,-. b. Net Profit Margin Net Profit Margin yaitu tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis (setelah dikurangi dengan segala biaya-biaya) Laba Bersih Net Profit Margin = X 100% Penjualan Tabel 12 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Net Profit Margin Bulan Laba Bersih (Rp) Penjualan (Rp) NPM (%) 30 Juni ,216, ,154,250 5,19 31 Juli ,366, ,329,000 4,43 31 Ags ,951, ,261,900 4,38 Berdasarkan tabel 12 diatas dapat ditarik keimpulan bahwa bulan Juni 2009 setiap Rp. 1,- penjualan bersih yang dilakukan PT. Karya Karunia Prima memperoleh 62
18 laba bersih sebesar 5,19 % atau Rp. 0,0519,- Juli 2009 setiap Rp. 1,- penjualan bersih yang dilakukan PT Karya Karunia Prima memperoleh laba bersih sebesar 4,43 % atau Rp. 0,0443 dan pada bulan Agustus 2009 setiap Rp. 1,- penjualan bersih yang dilakukan PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba bersih sebesar 4,38 % atau Rp. 0,0438. c. Return on Investment Return on Investment (ROI) atau yang biasa dikenal juga Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan atau dengan kata lain ROI menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp. 1,- Investasi yang dilakukan. Laba bersih Return on Investment = X 100% Total Aktiva Tabel 13 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Return on Investment Bulan Laba Bersih (Rp) Aktiva (Rp) ROI (%) 30 Juni ,216, ,082,006 1,41 31 Juli ,366, ,014,538 2,09 31 Ags ,951, ,987,592 1,96 63
19 Pada tabel 13 diatas menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2009 setiap Rp. 1,- investasi, PT. Karya Karunia Prima memperleh laba sebesar 1,41% atau Rp. 0,0141,- pada bulan Juli 2009 setiap Rp. 1,- PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba sebesar 2,09% atau Rp. 0,0209 dan pada Agustus 2009 setiap Rp. 1,- investasi PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba sebesar 1,96% atau Rp. 0,0196. d. Return on Equity Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian modal. Rasio ini mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut, ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya. Laba Bersih ROE = X 100 % Modal Sendiri Tabel 14 PT.Karya Karunia Prima Perkembangan Analisis Return on Equity Bulan Laba Bersih (Rp) Modal Sendiri (Rp) ROE (%) 30 Juni ,216, ,578,712 2,49 31 Juli ,366, ,175,882 2,73 31 Ags ,951, ,376,822 3,07 Sumber : PT. BPR. Bank Pinang Artha 64
20 Pada tabel 14 diatas menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2009 setiap Rp. 1,- modal sendiri PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba sebesar 2,49 % atau Rp. 0,0249 pada bulan Juli 2009 setiap Rp. 1,- investasi PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba sebesar 2,73 % atau Rp. 0,0273,- dan pada bulan Agustus 2009 setiap Rp. 1,- investasi PT. Karya Karunia Prima memperoleh laba sebesar 3,07 % atau Rp. 0,0307,- Empat rasio Profitabilitas PT. Karya Karunia Prima diatas menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan PT. Karya Karunia Prima menguntungkan walaupun keuntungannya belum maksimal dan dapat dipertimbangkan untuk diberikan kredit. B. Analisa kebutuhan kredit metode perputaran modal kerja. Perhitungan kebutuhan kredit suatu perusahaan dapat ditentukan dengan analisa kebutuhan kredit dengan menggunakan metode perputaran modal kerja, dengan menggambungkan perhitungan perputaran dari unsur-unsur modal kerja, sehingga didapat jumlah hari perputaran modal kerja dan jumlah kebutuhan modal kerja tambahan, perhitungan unsur-unsur modal kerja diambil dari laporan keuangan terakhir dan asumsi kenaikan omset yang akan dicapai oleh calon debitur. 65
21 Tabel 15 PT. Karya Karunia Prima Analisa Kebutuhan Kredit Metode Perputaran Modal Kerja (Dalam Ribuan Rupiah) I. Perputaran dari masing-masing unsur modal kerja Penjualan-EBIT 298,885,078 a. Kas & Bank = = 4,62 Kali Rata-rata Kas & Bank 64,719,185 Penjualan EBIT 298,885,078 b. Piutang = = 2,85 Kali Rata-rata Piutang 104,779,483 Harga Pokok Penjualan 270,450,000 c. Persediaan = = 3,38 Kali Rata-rata Persediaan 80,083,916 II. Lamanya perputaran modal kerja ( Asumsi periode laporan 360 hari ) Periode Laporan 360 a. Kas dan Bank = = 77,92 Hari Perputaran Kas & Bank 4,62 Periode Laporan 360 b. Piutang = = 126,31 Hari Perputaran Piutang 2,85 Periode Laporan 360 c. Persediaan = = 106,51 Hari Perputaran Persediaan 3,38 Total lamanya perputaran modal kerja 310,74 Hari III. Lamanya perputaran modal kerja keseluruhan Jumlah hari periode laporan 360 = 1,16 Hari Total lamanya perputaran modal kerja 310,74 66
22 IV. Modal kerja yang dapat dibiayai bank a. Pada omset / tingkat penjualan yang lalu Penjualan EBIT Rp. 298,885,078 = = Rp. 257,659,550 Perputaran modal kerja keseluruhan 1,16 b. Kenaikan omset yang dinilai wajar = 29 % x Rp.257,659,550= Rp. 74,721,269 c. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan ( a + b ) = Rp. 332,380,819 d. Modal kerja yang telah ada ( Kas + Bank ) = (Rp. 36,600,000 ) Kekurangan / kelebihan kredit modal kerja Rp. 295,780,819 Sumber : PT. BPR. Bank Pinang Artha Berdasarkan perhitungan Tabel 15 diatas terlihat bahwa pihak bank hanya memperhitungkan kebutuhan modal kerja atas dasar realisasi laporan keuangan bulan terakhir yaitu 31 Agustus 2009 dan asumsi kenaikan omset yang dianggap wajar yaitu 29%, hal ini ditetapkan atas dasar kenaikan pejualan dari bulan sebelumnya yang mencapai kenaikan sebesar 29 %. Atas dasar perhitungan kebutuhan kredit dengan menggunakan metode perputaran modal kerja pada realisasi laporan keuangan per 31 Agustus 2009, maka dapat diketahui bahwa tambahan kebutuhan modal kerja PT. Karya Karunia Prima adalah sebesar Rp ,-, maka batas maksimal besarnya fasilitas kredit yang dapat diberikan kepada PT. Karya Karunia Prima adalah Rp ,- atau dibulatkan menjadi Rp ,- 67
RASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciDalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciMODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :
BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian
58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap
Lebih terperinciLatar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan
40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan
Lebih terperinciAde Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan
Lebih terperinciNAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :
NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip
63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI
LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.
PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciFinancial Performance (2)
Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciAnalisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) periode 2005 sampai dengan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan
Lebih terperinciMEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO
MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN 1. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan (financial) suatu perusahaan kita perlu mengadakan interpretasi atau analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciMAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk
MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan
Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN
ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSISI) Analisis Keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan
Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis
Lebih terperinciBAB IV RASIO KEUANGAN
BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Lebih terperinciANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto
ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto 1 Analisa Keuangan Analisa rasio keuangan Analisa kekuatan dan kelemahan finansial 2 Analisa Ratio Keuangan Pengertian Rasio merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka
Lebih terperinciV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis
Lebih terperinci5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan
IE-41 Analisis dan Estimasi Biaya Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan
Lebih terperinciWARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi
PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu
50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinci