LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya.

LAMPIRAN A KOMPOSISI PREMIX DAN KOMPOSISI PAKAN NORMAL BR 1. Premix (PT. Eka Farma, Medan)

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Gambar Sampel. a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak. b. Air sungai setelah di ambil

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air %

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan adalah alat permeasi in vitro Crane dan Wilson

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Albumin dan Globulin Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik yang akan diambil darahnya.

Cabai rawit. Lampiran 1. Cara Kerja Penelitian. 1. Pengawetan

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL. Formula Tablet Bukoadhesif

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat. Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam

LAMPIRAN A SERTIFIKAT MINYAK CENGKEH

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

PENGUJIAN TERHADAP PENGIKATAN DAN PELEPASAN SEFALEKSIN PADA ERITROSIT SECARA IN VITRO

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Setelah mengeras lalu dikeluarkan dari cetakan dan di simpan selama 24 jam. Pengukuran kekasaran awal. Dibagi 2 kelompok. n = 20

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

QUISIONER PENELITIAN

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

KUESIONER PENELITIAN UNTUK PETANI SIPT

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Validitas & Reliabilitas (Sert)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Ethical Clearanc

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL PEMBELAJARAN PETA

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet pembuatan larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis Natrium dihidrogen fosfat ditimbang 0,8 g Dinatrium hidrogen fosfat ditimbang 0,9 g dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas CO 2 dipipet 20 ml dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas CO 2 dipipet 80 ml campuran ditambahkan 0,44 g/100 ml NaCl diaduk sampai larut dan dihomogenkan Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

Lampiran 2. Flowsheet pembuatan usus halus homogen Kelinci jantan dipuasakan selama 20-24 jam dianastesi Usus halus dibedah pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada dibersihkan bagian dalam dan bagian luarnya Usus halus homogen dicuci dengan NaCl fisiologis dingin ditimbang dipotong kecil-kecil dimasukkan kedalam alat homogenizer mixer ditambahkan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dingin sebanyak 5 kali berat usus halus dihomogenkan dipipet 50 µl dimasukkan kedalam politube disimpan pada temperature 0-4 0 C dengan bantuan es 50 µl usus halus homogen

Lampiran 3. Flowsheet pembuatan LIB I parasetamol dalam dapar fosfat ph 7,4 isotonis 100 mg parasetamol dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml dilarutkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis ditambahkan dapar fosfat ph 7,4 isotonis sampai garis tanda dikocok homogen LIB I dengan konsentrasi 2000 mcg/ml

Lampiran 4. Flowsheet pembuatan LIB II parasetamol dalam dapar fosfat ph 7,4 isotonis LIB I parasetamol dipipet masing-masing 0,5 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 3,5 ml; 4,5 ml; 5,5 ml; 6,5 ml dan 7,5 ml dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml ditambahkan dapar fosfat ph 7,4 isotonis sampai garis tanda dikocok homogen LIB II dengan konsentrasi 100 mcg/ml, 200 mcg/ml, 300 mcg/ml, 400 mcg/ml, 700 mcg/ml, 900 mcg/ml, 1100 mcg/ml, 1300 mcg/ml, 1500 mcg/ml

Lampiran 5. Flowsheet pembuatan larutan parasetamol dengan berbagai konsentrasi 7,5 mg; 15,1 mg; 22,6 mg; 37,8 mg; 75,5 mg parasetamol baku dimasukkan masing-masing ke dalam labu tentukur 50 ml dilarutkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dicukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis sampai garis tanda dikocok sampai homogen Larutan parasetamol dengan konsentrasi 1 mm, 2 mm, 3 mm, 5 mm, 10 mm

Lampiran 6. Flowsheet pembuatan larutan aspirin dengan berbagai konsentrasi 0,9 mg; 2,7 mg, 4,5 mg aspirin baku Larutan aspirin dengan konsentrasi 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,5 mm dimasukkan masing-masing ke dalam labu tentukur 50 ml dilarutkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dicukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis sampai garis tanda dikocok sampai homogen

Lampiran 7. Flowsheet penentuan kurva absorpsi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan 50 µl Usus halus homogen disimpan pada temperatur 0-4 0 C dengan bantuan es diprainkubasikan selama 3 menit pada suhu kamar dimasukkan 100 µl LIB I kedalam politube dihomogenkan dengan touch mixer diinkubasi selama 3 menit pada suhu kamar ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume sampel dihomogenkan dengan touch mixer disentrifuse selama 30 detik, 3000 rpm Supernatan dipipet 0,5 ml Endapan (dibuang) dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml cukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dingin diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm Panjang gelombang maksimum

Lampiran 8. Kurva absorpsi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan

Lampiran 9. Flowsheet penentuan kurva kalibrasi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan 50µl Usus halus homogen disimpan pada temperature 0-4 0 C dengan bantuan es diprainkubasi selama 3 menit dimasukkan 100 µl LIB II kedalam politube dihomogenkan dengan touch mixer diinkubasi selama 3 menit pada temperatur 27 0 C ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume sampel dihomogenkan dengan touch mixer disentrifuse selama 30 detik, 3000 rpm Supernatan dipipet 0,5 ml Endapan (dibuang) dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml cukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dingin sampai garis tanda diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada λ 243,5 nm Hasil

Lampiran 10. Flowsheet penentuan absorpsi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan 50µl Usus halus homogen disimpan pada temperatur 0-4 0 C dengan bantuan es diprainkubasi selama 3 menit dimasukkan 100 µl larutan obat berbagai konsentrasi kedalam politube dihomogenkan dengan touch mixer diinkubasi selama 3 menit pada suhu kamar diinkubasi dengan variasi waktu 0,5 menit, 0,75 menit, 1 menit, 2 menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit, 10 menit dan 15 menit ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume sampel dihomogenkan dengan touch mixer disentrifuse selama 30 detik, 3000 rpm Supernatan dipipet 0,5 ml Endapan (dibuang) dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml cukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dingin sampai garis tanda diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada λ 243,5 nm Hasil

Lampiran 11. Flowsheet penentuan absorpsi parasetamol dengan penambahan aspirin dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan 50µl Usus halus homogen disimpan pada temperatur 0-4 0 C dengan bantuan es diprainkubasi selama 3 menit dimasukkan 100 µl larutan obat parasetamol berbagai konsentrasi kedalam politube dimasukkan 100 µl larutan aspirin berbagai konsentrasi ke dalam politube yang sama dihomogenkan dengan touch mixer diinkubasi selama 3 menit pada suhu kamar diinkubasi dengan variasi waktu 0,75 menit, 2 menit dan 5 menit ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume sampel dihomogenkan dengan touch mixer disentrifuse selama 30 detik, 3000 rpm Supernatan dipipet 0,5 ml Endapan (dibuang) dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml cukupkan dengan dapar fosfat ph 7,4 isotonis dingin sampai garis tanda diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada λ 243,5 nm Hasil

Lampiran 12. Penentuan persamaan regresi dan kurva kalibrasi parasetamol pada usus halus kelinci yang dihomogenkan dalam dapar fosfat ph 7,4 isotonis Konsentrasi Absorbansi (ppm) x 2 y 2 XY X Y 0 0 0 0 0 100 0,0379 10000 0,00143641 3,7900 200 0,0741 40000 0,00549081 14,8200 300 0,1354 90000 0,01833316 40,6200 400 0,1678 160000 0,02815684 67,1200 700 0,2861 490000 0,08185321 200,2700 900 0,3546 810000 0,12574116 319,1400 1100 0,4327 1210000 0,18722929 475,9700 1300 0,4954 1690000 0,24542116 644,0200 1500 0,5742 2250000 0,32970564 861,3000 Σx = 6500 Σy = 2,5582 Σ x 2 = Σ y 2 = Σxy = 6750000 1,02336768 2627,0500 x = 650 y = 0,25582 Persamaan regresi : y = ax + b a = xy ( x)( 2 2 x ( x) y) / n / n 2627,05 (6500)(2,5582) /10 a = 2 6750000 (6500) /10 a = 0,0003 b = y ax b = 0,25582 (0,0003)(650) b = 0,0200 Jadi, persamaan regresi adalah y = 0,0003x + 0,0200 r = { xy ( x)( y) / n 2 2 x ( x) / n)}( y ( y) 2 / n} 2627,05 (6500)(2,5582) /10 r = 2 {6750000 (6500) /10}{1,02336768 (2,5582) r = 0,9986 2 /10}

Lampiran 13. Contoh perhitungan konsentrasi larutan obat parasetamol 2 mm Contoh perhitungan konsentrasi larutan obat parasetamol dengan menggunakan rumus sebagai berikut sehingga diperoleh konsentrasi 2 mm : C = mg BM 1000 x V C = 15,11 151,16 C = 2 mm 1000 x 50

Lampiran 14. Contoh perhitungan konsentrasi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan pada dapar fosfat ph 7,4 isotonis Konsentrasi parasetamol dihitung dengan menggunakan persamaan regresi dari kurva kalibrasi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan pada dapar fosfat ph 7,4 isotonis: Y = 0,0003x + 0,02 Sebagai contoh, absorpsi parasetamol dengan konsentrasi 1 mm pada t = 0,5 menit diperoleh absorbansi = 0,0552 maka : X 0,02 = Y 0,0003 X 0,0552 0,02 = 0,0003 X = 117,67 mcg/ml = 0,7785 mm Ini merupakan konsentrasi supernatan, untuk memperoleh konsentrasi yang diabsorpsi maka dikurangkan dengan konsentrasi awal, maka diperoleh konsentrasi yang diabsorpsi: C terabsorpsi = C 0 - C supernatan C terabsorpsi = 1-0,7785 mm C terabsorpsi = 0,2215 mm

Lampiran 15. Contoh perhitungan Standar Deviasi No x x-x (x-x) 2 1 0,2700 0,0463 0,00214369 2 0,1995-0,0242 0,00058564 3 0,2017-0,022 0,00048400 Σx = 0,6711 x = 0,2237 Σ(x-x) 2 = 0,00321333 Untuk menghitung standar deviasi digunakan persamaan : SD = SD = ( x x) n 1 2 0,00321333 3 1 SD = 0,0398

Lampiran 16. Gambar usus halus kelinci usus halus Es batu Usus halus yang telah dipotong kecil-kecil

Lampiran 17. Gambar Alat Homogenizer Mixer Modifikasi dan usus halus homogen Alat Homogenizer Mixer (Modifikasi) Usus halus yang dihomogenkan Es batu

Lampiran 18. Hasil uji T-Test profil laju absorpsi parasetamol dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan H 0 : Tidak ada perbedaan laju absorpsi parasetamol dengan parasetamol dengan penambahan aspirin dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan H 1 : Ada perbedaan laju absorpsi parsetamol dengan parasetamol dengan penambahan aspirin dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan Group Statistics Std. Error Jenis N Mean Std. Deviation Mean Konsentrasi_1 Paracetamol 3.536900.2642245.1525501 Paracetamol+Aspirin 3.364433.1723154.0994863 Konsentrasi_2 Paracetamol 3 1.339167E0.0669664.0386631 Paracetamol+Aspirin 3 1.200667E0.0059138.0034143 Konsentrasi_3 Paracetamol 3 2.267533E0.2420864.1397687 Paracetamol+Aspirin 3 2.077233E0.1537012.0887394 Konsentrasi_5 Paracetamol 3 2.473100E0.3364901.1942726 Paracetamol+Aspirin 3 2.295033E0.2255652.1302301 Konsentrasi_10 Paracetamol 3 2.534233E0.3033499.1751391 Paracetamol+Aspirin 3 2.355600E0.2197610.1268791

Independent Samples Test Konsentrasi_1 Konsentrasi_2 Konsentrasi_3 Konsentrasi_5 Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Konsentrasi_10 Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Sig. (2- tailed) t-test for Equality of Means Mean Differenc e Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.515.513.947 4.000.1724667.1821237 -.3331899.6781232.947 3.441.000.1724667.1821237 -.3673210.7122543 7.535.052 3.568 4.000.1385000.0388136.030736 3.2462637 3.568 2.031.000.1385000.0388136 -.0260675.3030675 1.145.345 1.149 4.000.1903000.1655596 -.2693670.6499670 1.149 3.387.000.1903000.1655596 -.3041095.6847095.863.405.761 4.000.1780667.2338840 -.4712995.8274328.761 3.495.000.1780667.2338840 -.5099872.8661205.455.537.826 4.002.1786333.2162684 -.4218240.7790906.826 3.646.002.1786333.2162684 -.4455349.8028016

Uji Independent T-Test laju absorpsi parasetamol: T tabel : T 0,05 = 3,182 T hitung > T tabel = H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi, ada perbedaan laju absorpsi parsetamol dengan parasetamol dengan penambahan aspirin dalam usus halus kelinci yang dihomogenkan.

Lampiran 19. Tabel Nilai Kritis Distribusi t