Multiple Model Fuzzy Control:

dokumen-dokumen yang mirip
Desain dan Simulasi Multiple Model Fuzzy Logic Control pada Tower Crane

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Proceeding Tugas Akhir-Januari

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

Fuzzy Associative Memory (FAM) Logika Fuzzy

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

Penerapan Logika Fuzzy Pada Sistem Parkir Truk

DESAIN KONTROLER FUZZY UNTUK SISTEM GANTRY CRANE

Jurnal MIPA 39 (1)(2016): Jurnal MIPA.

Fuzzy Associative Memory (FAM) Logika Fuzzy

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

SIMULASI DAN ANALISIS RESPON FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA SISTEM SUSPENSI. Sunarno 1, Rohmad 2

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Kontroler Fuzzy-PI untuk Plant Coupled-Tank

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

BAB IV SIMULASI STABILISASI INVERTED PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN PENGONTROL FUZZY

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.. ABSTRACT... DAFTAR TABEL.. DAFTAR PERSAMAAN..

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Herry gunawan wibisono Pembimbing : Ir. Syamsul Arifin, MT

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-250

GPENELITIAN MANDIRI RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI MOTOR DC MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER

Abdul Halim Dosen Pembimbing Dr. Trihastuti Agustinah, ST., MT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-47

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SIMULASI. 3.1 Perancangan Sistem Parkir Mobil Seri Otomatis

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

MODUL 8 APLIKASI NEURAL NETWORK DAN FUZZY LOGIC PADA PERKIRAAN CUACA

Perancangan Sistem Kendali Sliding-PID untuk Pendulum Ganda pada Kereta Bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Perancangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC)

+ - KONTROLER. Σ Kontroler Plant. Aktuator C(s) R(s) Sensor / Elemen ukur

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan

Perancangan Coupled Fuzzy Logic Controller pada Prototipe Mesin Computer Numerical Control (CNC)

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK MENGENDALIKAN PH DAN LEVEL AIR KOLAM RENANG

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

Metode Mamdani Untuk Klasifikasi Dalam Prediksi Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banda Aceh

External Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam. proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki

Kontrol Kecepatan Motor DC Berbasis Logika Fuzzy (DC Motor Speed Control Based on Fuzzy Logic)

DENIA FADILA RUSMAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Lima metode defuzzifikasi ini dibandingkan dengan mengimplementasikan pada pengaturan kecepatan motor DC.

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST

Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan

HALAMAN JUDUL KONTROL KECEPATAN PADA ROBOT PENDULUM TERBALIK BERODA DUA MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Laboratorium Virtual untuk Swing-up dan Stabilisasi Sistem Pendulum-Kereta Menggunakan Kontrol Fuzzy

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu larutan akan menguap pada titik didih yang berbeda.

EKSISTENSI PENGENDALI SUBOPTIMAL. Widowati Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Abstrak

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Sistem Lalu Lintas di Jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KOSENTRASI JURUSAN TEKNIK MESIN UNP PADANG

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE

BAB III METODA PENELITIAN

Klasifikasi Kemiskinan Menggunakan Fuzzy Inference System (FIS) Metode Mamdani

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI FUZZY BERBASIS DIAGRAM LADDER PLC MITSUBISHI Q02HCPU PADA SISTEM MOTOR INDUKSI

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

Kontrol Tracking Fuzzy Menggunakan Model Following untuk Sistem Pendulum Kereta

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA ROBOT LINE FOLLOWER

PERANCANGAN SISTEM KONTROL ph BERBASIS SINTESA REAKSI INVARIAN DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA STUDI KASUS TITRASI ASAM HCl DAN BASA NaOH

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Merancang dan merealisasikan robot pengikut dinding dengan menerapkan algoritma logika fuzzy.

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 SEBAGAI KENDALI KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC (BLDC)

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

Desain Sistem Kendali Rotary Pendulum dengan Sliding-PID

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Controller. Fatchul Arifin

Transkripsi:

Multiple Model Fuzzy Control: Rancangan dan Simulasi Pada Tower Crane Hendra Tjahyadi Jurusan Sistem Komputer Universitas Pelita Harapan Tangerang, Indonesia hendra.tjahyadi@uph.edu Torang Simamora Project engineer S.C. Johnson Surabaya, Indonesia TSimamor@scj.com Abstrak Untuk meningkatkan performansi respon transient dari sistemtower crane yang memiliki tingkat non-linearitas dan faktor ketidakpastian yang tinggi, sebuah pengontrol yang menggabungkan metoda multiple model dan logika fuzzy telah dirancang dan disimulasikan. Pada metoda ini plant dibandingkan dengan beberapa fuzzy model dalam sebuah bank model. Sebuah supervisor selanjutnya akanmengidentifikasi model mana yang terdekat dengan kondisi dari plant pada saat tersebut, dan akan mengaktifkan pengontrol yang terkait dengan model yang terpilih sehingga responstransient yang cepat dapat dicapai. Simulasi pada sistem tower crane menunjukkan multiple model fuzzy control yang dirancang menghasilkan respon yang lebih baik dari fuzzy control konvensional yaitu menghasilkan simpangan beban yang lebih kecil. Keywords multiple model; kontroller fuzzy; respon transient; tower crane, non-linear. I. PENDAHULUAN Mengontrol sistem non-linear merupakan tugas yang tidak mudah dilakukan. Kesulitan muncul karena beberapa faktor diantaranya adalah daerah kerja yang luas, non-linearitas yang besar ( hard nonlinearity) dan ketidakpastian model [1]. Pengontrol yang didesain berdasarkan model linear dengan asumsi bahwa model yang akurat bisa diperoleh pada umumnya akan gagal memberikan unjuk kerja yang baik pada sistem non-linear, terkecuali pada daerah kerja yang sangat terbatas. Ada beberapa metoda yang umum dipakai dalam mengontrol sistem non-linear seperti: gain scheduling control [2], adaptive control [3], robust control [4], neural network control [5] dan fuzzy control[6]. Fuzzy controlmenjadi pilihan yang menarik karena tidak memerlukan model matematika yang kompleks dalam proses desainnya, tetapi lebih berdasarkan kepada pengalaman seorang pakar yang dinyatakan dalam variable linguistic sehingga disebut sebagai desain dengan pendekatan pakar [7]. Untuk sistem dengan tingkat non-linearitas dan ketidakpastian yang besar penggunaan fuzzy control konvensional seringkali tidak memberikan performansi yang optimal. Hal ini terutama dikarenakan kesulitan untuk menentukan fungsi keanggotaan dari fuzzy control yang bisa mencakup daerah yang luas dengan ketidakpastian yang besar. Untuk meningkatkan performansi dari fuzzy control dalammengontrol sistem dengan non-linearitas dan ketidakpastian yang besar, sebuah pengontrol yang menggabungkan fuzzy control dengan multiple model control diusulkan pada paper ini. Di sini fuzzy model dibagi menjadi beberapa model dengan jalan membagi daerah kerjanya menjadi beberapa bagian.untuk masing-masing model didesain sebuah fuzzy controller terkait. Selanjutnya, pada setiap saat sistem akan membandingkan semua model dengan plant yang dikontrol. Hasil pembandingan tersebut akan diteruskan pada sebuah supervisor yang akan menentukan model yang terdekat dengan plant yang dikontrol. Informasi tersebut selanjutnya dipakai untuk memilih pengontrol yang terkait dengan model terpilih untuk mengontrol plant pada saat tersebut. Dengan cara seperti itu diharapkan respontransient dari sistem akan meningkat karena plant akan dikontrol oleh pengontrol yang tepat pada setiap saat. Untuk mendemonstrasikan metoda yang diusulkan dipilih sebuah tower crane sebagai plant yang akan dikontrol. Tower crane dipilih karena mempunyai tingkat non-linearitas yang tinggi dan mempunyai ketidakpastian yang besar akibat perubahan beban yang dipindahkan. Pembahasan selanjutnya dari paper ini adalah sebagai berikut: Pada bagian II akan diberikan model dari tower crane yang menjadi plant yang akan dikontrol, selanjutnya bagian III akan mengulas mengenai metoda multiple model dan fuzzy control. Bagian IV akan berisi rancangan dan simulasi, dan akan ditutup dengan kesimpulan pada bagian V. II. MODEL TOWER CRANE Tower crane merupakansuatu alat yang digunakan dalam industri untuk memindahkan beban yang berat dari satu tempat ke tempat lain yang berjauhan. Tower crane mengakomodasi pemindahan barang melalui ketinggian, sehingga efisiensi proses bongkar muat barang/beban meningkat. Pada dasarnya sebuah tower crane memiliki struktur yang kompleks. Gambar.1 menunjukkan model tower crane yang bentuknya sudah disederhanakan, dengan sebuah beban (m) digantung tali dengan panjang (L) di bawahsebuah trolley (M). Saat digerakkan sejauh (x), beban mengalami simpangan/ayunan terhadap garis vertikaldengansudut. Sedangkan sudut yang dibentuk ketika beban berputar dilambangkan sebagaiθ. Model dinamik dari tower crane diperoleh sebagai berikut [8]: ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013 227

model ( M 1,M 2,...M n ) dengan daerah kerja yang lebih kecil sehingga Gambar 1. Skematik Tower Crane + + + = (1) + 2 + + = 0 (2) ( + ) + + 2 + ( ) + ( + 2 ) = (3) 2 + + + = 0 (4) dengan: F x = Besarnya gaya menggerakan trolley untuk memindahkan beban (Newton) T = Besarnya gaya untuk tower crane berotasi (Newton) = Besarnya sudut yang dibentuk secara vertikal (radian) = Besarnya sudut yang dibentuktower berotasi (radian ) = Besarnya sudut yang dibentuk ketika payload/beban berputar (radian) x = Jarak yang sudah ditempuh trolley (meter) g = Gravitasi bumi (m/ ) Dari persamaan dinamika yang ditunjukkan pada persamaan (1) (4) jelas tampak tower crane merupakan suatu sistem yang non-linear.kenon-linieran sistem mempersulit identifikasi sistemtowercrane dan mendesain sebuah pengontrol yang cocok untuk setiap keadaan yang dialami oleh tower crane agar lebih cepat dalam proses memindahkan beban. III. MULTIPLE MODEL DAN FUZZY CONTROL Multiple Model Control Multiple Model Control (MMC) merupakan suatumetode kontrol yang dipakai untuk mengatasi non-linearitas dan perubahan parameter plant. Arsitektur dari MMC ditunjukkan pada Gambar 2 [9].Dalam metoda ini, plant yang memiliki daerah kerja dannon-linearitas yang besar dibagi menjadi menjadi beberapa Gambar 2. Diagram Blok Dari Multiple Model Control faktor non-linearitas juga akan berkurang. Untuk masingmasing model, M i, didesain sebuah pengontrol, C i, yang secara relatif lebih mudah didesain. Kemudian sebuah mekanisme pemilih yang disebut sebagai supervisor akan memilih pengontrol yang tepat untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Supervisor bekerja dengan membandingkan error (e 1,e 2,..e n ) yang merupakan selisih antara output plant dan output setiap model. Supervisorakan mengidentifikasi model mana yang menghasilkan error terkecil selama periode waktu tertentu,dan memilih pengontrol yang paling sesuai untuk kondisi plant pada setiap waktu melalui mekanisme switching. Fuzzy Control Gambar 3. Struktur Fuzzy Controller Fuzzy logic controller merupakan sistem fuzzy yang diaplikasikan sebagai pengontrol. Variabel input pada pengontrol berupa selisih antara nilai referensi dengan nilai output yang disebut sebagai error. Sedangkan output fuzzy controller adalah sinyal kontrol yang menjadi masukan bagi aktuator. Struktur fuzzy controllersecara umum dapat digambarkan seperti pada Gambar 3. Bagian pertama disebut Fuzzier yang akan melakukan fuzifikasi terhadap nilai variabel input, ini dilakukan dengan cara mengubah nilai input fuzzy yang umumnya berupa suatu angka diubah kedalam besaran fuzzy.rule-base berisi aturan aturan yang menggambarkan mekanisme proses kontrol dan menjadi acuan dalam memutuskan suatu nilai output sebagai respon atas input yang masuk ke sistem fuzzy. Bagian mesin inferensi berfungsi 228 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013

mengambil kesimpulan atas nilai input yang ada berdasarkan aturan-aturan pada rule-base. Bagian akhir berupa defuzzification berfungsi melakukan pemetaan ruang aksi kontrol fuzzy yang didefenisikan pada semesta keluaran berupa nilai tertentu dari pada domain fuzzy. Dalam paper ini fuzzy controller direalisasikan dengan menggunakan bantuan Fuzzy Inference System (FIS) pada MATLAB. FIS adalah sistem yang menggunakan metode fuzzy logic untuk memetakan input yang ada terhadap outputyang akan dihasilkan, sehingga menghasilkan suatu nilai outputyang diinginkan. IV. DESAIN DAN SIMULASI MULTIPLE MODEL FUZZY CONTROL UNTUK TOWER CRANE Langkah pertama perancangan adalah memodelkan tower crane berdasarkan persamaan (1) (4).Parameter yang dipilih untuk dimanipulasi dalam simulasi adalah massa trolley (M), panjang tali ( L), massa beban (m). Variabel yang dipilih sebagai variabel yang dikontrol adalah jarak yang ditempuh trolley (x), besarnya sudut simpangan secara vertikal ( ), besarnya sudut beban berputar ( ), kecepatan dari trolley (v). Pada paper ini, kompleksitas dari sistem dibatasi dengan mengambil asumsi-asumsi berikut: 1. Massa dari lengan tower crane diabaikan. 2. Simpangan yang dialami oleh beban kecil, θ dan 5 o 3. Massa dari tali yang digunakan diabaikan. 4. Jarak maksimum yang ditempuh oleh trolley dibatasi yaitu sebesar 20 meter. 5. Kecepatan maksimum crane adalah 0,4 m/s 6. Tower crane tidak dalam keadaan berputar atau melakukan rotasi (T = 0). Spesifikasi tower crane dipakai dalam pemodelan dan simulasi dibuat mendekati nilai real dari komponen tower crane yang biasa digunakan dan ditunjukkan pada Tabel.1 Selanjutnya, jarak tempuh trolley maksimum sebesar 20 meter dibagi menjadi tiga daerah kerja dengan jalan melinearisasi model pada jarak 3 meter, 10 meter dan 18 meter untuk mendapatkan tiga buah model yang dinyatakan dalam bentuk state-space. Model linear tersebut diperoleh dengan jalan melinearisasi model non-linear yang dibangun di dalam SIMULINK dengan menggunakan perintah linmod pada MATLAB. Model akan memiliki 8 variabel statex 1 x 8 yang masing-masing secara berurutan adalah,,,,,,,. Titik-titik linearisasi untuk model 1 sampai model 3 ditunjukkan pada Tabel 2, harga F dan m untuk semua model adalah sama yaitu 100 N dan 1000 Kg. Dengan memasukkan harga-harga tersebut pada perintah linmod maka akan diperoleh matriks state spacedari masingmasing model M 1 M 3. Setelah model linear dibangun selanjutnya adalah mendesain fuzzy controller.hal pertama yang dilakukan untuk mendesain fuzzy controller adalah menentukan variabel input dan variabel outputpada MATLAB dengan menggunakan FIS editorseperti ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar4 menjelaskan bahwa variabel input untuk mengendalikan crane adalah jarak yang ditempuh (x), besarnya sudut simpangan vertikal yang dialami oleh beban ( ), dan kecepatan crane (v). Sedangkan output-nya adalah besarnya Tabel 1.Spesifikasi model Tower Crane No Variabel Harga 1 Massa toley (M) 400 Kg 2 Massa Beban (m) 1000 Kg 3 Panjang tali (L) 50 m 4 Koefisien gesekan trolley (b x) 2,65 5 Momen Inersia tower (J 0) 50 Kgm 2 6 Koefisien gesekan tower (b ) 2,65 Tabel 2. Titik-titik linearisasi untuk mendapatkan model linear M 1 M 3. Model M 1 3 5 0 3 0,15 0 0 0 M 2 10 5 0 3 0,40 0 0 0 M 3 18 5 0 3 0,2 0 0 0 Gambar 4. FIS editor untuk variabel input dan output (a) (c) Gambar 5.Fungsi keanggotaan input dan outputfuzzy controller pada sistem tower crane. (a) inputx, (b)input v, (c) input, (d) output F. gaya ( F).Fungsi keanggotaan yang digunakan untuk masing - masing variabel ditunjukkan pada Gambar 5. Jarak yangditempuh (x) dibagi dalam lima nilai lingustik yaitu dekat, agak dekat, sedang, agak jauh dan jauh, kecepatan crane ( v) (b) (d) ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013 229

dibagidalam tiga nilai lingustik yaitu lambat, sedang dan cepat, besarnya sudut simpangan ( ), dibagi dalam 5 nilai lingustik yaitu Negative Big (NB), Negative Small (NS), Zero (Z), Positive Small (PS), Positive Big (PB). Setelah membuat partisi fuzzy dan memilih fungsi keanggotaan untuk masing masing variabel input dan output, proses berikutnya adalah menentukan aturan aturan kontrolfuzzy (rule base). Tipe fuzzy controller yang digunakan pada paper ini adalah tipe Mamdani karena lebih tepat digunakan untuk model plant yang tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat operator atau pakar yang mengetahui karakteristik sistem yang dikontrol. Aturan kontrolfuzzy yang dirancang berdasarkan pengetahuan engineer atau operator yang diekspresikan dalam bentuk implikasi fuzzy yaitu aturan IF THEN. Diperoleh 60 aturan untuk fuzzy controller yang akan direalisasikan, beberapa diantaranya disampaikan di bawah ini sebagai contoh, pembaca diminta mengacu pada [10] untuk aturan selengkapnya. 1. If (jarak is dekat) and (kecepatan is lambat) and (phi is NB) then (gaya is CEPAT) (1) 2. If (jarak is dekat) and (kecepatan is lambat) and (phi is NS) then (gaya is CEPAT) (1) 3. If (jarak is dekat) and (kecepatan is lambat) and (phi is Z) then (gaya is LAMBAT) (1) 4. If (jarak is dekat) and (kecepatan is lambat) and (phi is PS) then (gaya is SEDANG) (1) 5. If (jarak is dekat) and (kecepatan is lambat) and (phi is PB) then (gaya is LAMBAT) (1) 6. If (jarak is dekat) and (kecepatan is sedang) and (phi is NB) then (gaya is CEPAT) (1) 7. If (jarak is dekat) and (kecepatan is sedang) and (phi is NS) then (gaya is SEDANG) (1) 8. If (jarak is dekat) and (kecepatan is sedang) and (phi is Z) then (gaya is LAMBAT) (1) 9. If (jarak is dekat) and (kecepatan is sedang) and (phi is PS) then (gaya is SEDANG) (1) 10. If (jarak is dekat) and (kecepatan is sedang) and (phi is PB) then (gaya is LAMBAT) (1) Metoda defuzzifikasi yang digunakan yaitu center of area (COA) pada MATLAB dipilih centroid. Metoda COA diyakini lebih baik dalam menghasilkan kondisi respon transient. Selanjutnya fuzzy controller yang dirancang akan di-cluster untuk masing- masing model. Model diasumsikan sebagai fuzzy set untuk membuat batasan batasan daerah kerja dari masing masing fuzzy controller yang digunakan, sehingga fuzzylogiccontroller tidak bekerja untuk keseluruhan sistem, tetapi akan bekerja pada saat keadaan-keadaan(cluster) tertentu yang sudah ditentukan. Setelah semua tahapan dilalui maka multiple model fuzzy control untuk tower crane diimplemantasikan dalam SIMULINK. Diagram blok dari keseluruhan sistem ditunjukkan pada Gambar 6. Ada dua simulasi yang akan ditampilkan dalam paper ini. Simulasi pertama adalah kasus dimana terjadi pengurangan massa beban yang dibawa saat crane bergerak dari titik awal menuju titik akhir. Sedangkan simulasi kedua merupakan kasus dimana terjadi penambahan massa beban yang dibawa crane saat crane bergerak dari titik awal menuju titik akhir. Penambahan atau pengurangan massa beban bisa terjadi misalnya saja diakibatkan oleh perubahan besar angin yang menekan beban ke atas atau ke bawah sehingga crane akan melihat hal itu sebagai pengurangan atau penambahan massa beban. Untuk kasus pengurangan massa beban bisa juga terjadi karena misalnya ada bagian dari massa yang terlepas atau terjatuh dari crane. Untuk kedua simulasi ini besarnya gaya yang diterapkan adalah sebesar 80 N dan jarak yang harus ditempuh adalah sebesar 20 meter. Variabel yang menjadi pengamatan adalah besarnya sudut simpangan,. Akan dibandingkan respon sistem yang dikontrol oleh fuzzy control konvensional dengan yang dikontrol oleh multiple model fuzzy control. Untuk multiple model fuzzy controlakan ditunjukkan diagram switching yang menunjukkan bagaimana sistem memilih model yang berbeda agar bisa mendapatkan respon yang lebih baik. Simulasi pertama Gambar 6. Diagram blok multiple model fuzzy control Pada simulasi inimassa beban yang dibawa oleh crane berubah dari 1000 Kg pada saat t = 0 detik menjadi 800 Kg pada saat t = 16 detik dan berubah menjadi 700 Kg pada saat t = 32 detik. Respon simpangan sistem ditunjukkan pada Gambar 7 dan diagram switchingdari sistem ditunjukkan pada Gambar 8. Proses selanjutnya adalah membuat supervisor yang digunakan memilih model yang memberikan pendekatan terbaik untuk kondisi plantsaat bekerja. Supervisor akan melakukan perhitungan terhadap setiap error dari masing masing model dan membandingkannya untuk medapatkan error mana yang paling kecil yang akan digunakan memberitahu switch untuk mengaktifkan pengontrol yang tepat. 230 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013

Gambar 7. Respon sudut simpangan untuk perubahan beban dari m=1000 kg 800 kg 700 kg Gambar 9. Respon sudut simpangan untuk perubahan beban dari m=1000 kg 1100 kg 1200 kg 1300 kg Gambar 8. Diagram switching untuk perubahan beban dari m=1000 kg 800 kg 700 kg dengan F=80 N. Dari Gambar 7 terlihat simpangan beban ( )maksimum saat sistem tidak dikontrol adalah sebesar 0.014 radian. Simpangan ini diperbaiki menjadi maksimumsebesar 0.008radian dengan menggunakan fuzzy controller konvensional dan diperbaiki menjadi maksimum sebesar 0.006 radian dengan menggunakan multiple model fuzzy controller. Hal ini menunjukkan bahwa multiple model fuzzy controllermemberikan perbaikan respon terhadap open loop dan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan satu fuzzy controller.gambar 8 menunjukkan bagaimana model-model yang berbeda-beda dipilih oleh supervisor untuk dapat memberikan performansi yang lebih baik pada setiap saat terlepas dari adanya perubahan parameter sistem. Simulasi kedua Pada simulasi inimassa beban yang dibawa oleh crane berubah dari 1000 Kg pada saat t = 0 detik menjadi 1100 Kg pada saat t = 12 detik kemudian berubah menjadi 1200 Kg pada saat t = 24 detik dan kembali berubah menjadi 1300 Kg pada saat t = 36 detik. Respon simpangan sistem ditunjukkan pada Gambar 9 dan diagram switching dari sistem ditunjukkan pada Gambar 10. Gambar 10. Diagram switching untuk perubahan beban dari m=1000 kg 1100 kg 1200 kg 1300 kg Seperti pada simulasi pertama saat beban berkurang, pada kasus penambahan beban multiple model fuzzy controller mampu memperbaiki respon yang diberikan oleh fuzzy control konvensional.simpangan beban ( )maksimum saat sistem tidak dikontrol adalah sebesar 0.011 radian. Simpangan ini diperbaiki menjadi maksimumsebesar 0.008radian dengan menggunakan fuzzy controller konvensional dan diperbaiki menjadi maksimum sebesar 0.004 radian dengan menggunakan multiple model fuzzy controller. Gambar 10 menunjukkan perilaku yang serupa dengan Gambar 8.Terlihat bagaimana supervisor berpindah memilih model yang berbeda saat crane berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan mengalami perubahan beban. V. KESIMPULAN Kombinasi antara prinsip multiple model dan fuzzy control terbukti berhasil meningkatkan performansi sistem dengan memperbaiki renspon transient untuk sistem dengan nonlinearitas dan ketidakpastian yang tinggi. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil simulasi pada modeltower cranedengan ketidakpastian model yaitu perubahan massa beban, terlihat bahwa multiple modelfuzzy logic controllerdengan mekanisme ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013 231

switching yang dimilikinya berhasil mengurangi besarnya simpangan pada beban ( )dibandingkan fuzzy logic controller tanpa prinsip multiple model. REFERENCES [1] Slotine, J.J.E., and Li, W. Applied Nonlinear Control, Prentice Hall, 1991. [2] Garcia, S.J. et al., Modelling, simulation, and gain scheduling control of large radiotelescopes, Simulation Practice and Theory 8: 141-160, 2000. [3] Sun Z., Liu Y., Adaptive state-feedback stabilization for a class of highorder nonlinear uncertain systems. Automatica, 43(10): 1772 1783, 2007. [4] Mahdi Jalili, M. et al., Design of robust sub-optimal nonlinear Hinf controllerswith some applications,communications in Nonlinear Science and Numerical Simulation 12: 1053 1067, 2007. [5] Shafiq, M. and Butt, N.R., Utilizing Higher-Order Neural Networks in U-model Based Controllers for Stable Nonlinear Plants, Journal of Control, Automation, and Systems, 9(3):489-496, 2011. [6] Abid, H. et al., An Indirect Model Reference Robust Fuzzy Adaptive Control for a Class of SISO Nonlinear Systems,International Journal of Control, Automation, and Systems, 7(6):982-991, 2009. [7] Reznik, L., Fuzzy Controller,, Butterworth-Heinemann, 1997. [8] Al-Mousa, A. A., Control of Rotary Cranes Using Fuzzy Logic and Time-Delayed Position Feedback Control, Master Thesis, Virginia Polytechnic Institute and State University, 2000. [9] Narendra, K.S. and Balakrishnan, J., Adaptivecontrol using multiple models and switching, IEEE Trans. Automat.Contr.,42: 171-187, 1997. [10] Simamora, T. Desain dan Simulasi Multiple Model Fuzzy Logic Control pada Tower Crane, Tugas Akhir, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2011. 232 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana2013